Professional Documents
Culture Documents
Case Report Varisella Ade Sinta Purnama
Case Report Varisella Ade Sinta Purnama
VARISELA
Oleh :
Preseptor :
STATUS PENDERITA
I. Identifikasi Pasien
Umur : 39 tahun
Status : Menikah
II. Anamnesis
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat Penyakit
keluhan muncul gelembung berisi air sejak 2 hari yang lalu. Awal mula
cacar air yaitu anak Os yang sakit cacar air 5 hari yang lalu.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayatan Pengobatan
(-)
d. Suhu : 37 C
Thoraks : DBN
Abdomen : DBN
KGB : (-)
Distribusi : Generalisata
V. Laboratorium
VI. Resume
Herpes Zooster
Variola
Varisela
IX. Penatalakasanaan
Non-medikamentosa
- Jangan di garuk
Medikamentosa
Topikal
- Bedak salicyl 2%, taburkan 2x/hari untuk menghindari
pecahnya vesikel
- Acyclovir Cream 5%, oleskan 5x/hari pada daerah kulit
yang terdapat vesikel
Sistemik
- Paracetamol : 3x500 mg selama 7 hari
- Acyclovir : 5x800 mg selama 7 hari
- Cetirizine : 1x10 mg selama 7 hari
X. Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan Tzanck
XI. Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
rash1.
B. Epidemiologi
Eropa dan Amerika Utara kasus terjadi 90% pada anak dengan usia < 10 tahun
dan sebesar 5% pada individu >15 tahun dan untuk daerah tropis lebih sering
menyerang remaja. Varisela sangat menular dan memiliki attact rate 87% pada
orang yang serumah dengan penderita. Transmisi penyakit ini secara aerogen (
kontak langsung dengan lesi dan dengan rute pernafasan atau cairan vesicular)
1- 2 hari sebelum muncul rash sampai 6 hari berikutnya), dapat memanjang pada
keadaan imunodefisiensi1.
C. Etiologi
panas yang tidak terlalu tinggi, perasaan lemah (malaise), sakit kepala, anoreksia,
rasa berat pada punggung dan kadang-kadang disertai batuk keringdiikuti eritema
menghilang dalam 4 hari, bilamana panas tubuh menetap perlu dicurigai adanya
beberapa jam) berubah menjadi macula kecil, kemudian papula yang kemerahan
lalu menjadi vesikel. Vesikel ini biasannya kecil, berisi cairan jernih, tidak
krusta, bentuk ini sangat khas dan lebih dikenal sebagai “tetesan embun”/”air
mata”.
Gejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi pada anak-
anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala demam
sedang dan rasa tidak enak badan, gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada
anak-anak yang lebih musa. Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit
demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk
infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit
kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit
yang
berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan
dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal
sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera
meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera
terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini
memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah
mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih
lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih
sulit menghilang.
Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang
Papula pada pita suara dan saluran pernapasan atas kadang menyebabkan
parut, kalaupun ada hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air
dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau
Pada anak sehat yang sebelumnya normal, penyakit ini secara umum dan
biasanya jinak, dengan komplikasi yang paling sering adalah infesi sekunder
bakteri dari lesi kult. Jaringan parut merupakan komplikasi lain yang sering.
encephalitis dengan insiden 0,1% secara umum tampak mengalami nyeri kepala,
kejang, pola pemikiran yang terganggu, dan muntah, dengan angka mortalitas
sebear 5 hingga 20%. Ataxia serebelar akut sedikit lebih jarang (0,025% insidensi)
dibandingkan ensefalitis dan secara umum tampak dalam 1 minggu ruam dengan
ataxia, muntah, pembicaraan yang terganggu, vertigo, dan atau tremor, dengan
Pada anak defisiensi imun atau kurang gizi yang tidak ditangani dengan
asiklovir intravena, angka kematian berkisar antara 15 hingga 18%. Kasus ini
sepsis. Pada tropis Amerika, varisella pada anak usia muda, anak kekurangan gizi
F. Diagnosis Banding
Differensial diagnosis dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang dapat
foot- mouth infection dan exanthema enteroviral lainnya. Dahulu, variola dan
vaccinia merupakan differensial diagnosis yang penting namun infeksi ini sudah
vesikelnya, lokasi, dan tes immunoflorescent atau kultur, jika perlu. Tes Tzanck
zoster.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Tzanck smear
Tzanck test disebut juga tzanck smear atau chickenpox skin test atau
hepers skin test. Tzacnk smear ini adalah suatu test dengan cara men
scraping dasar dari ulcer untuk melihat tzanck cell (multinucleated cell)
atau pemeriksaaan
sitologi pada bula yang intact untuk melihat acantholytic cells. Tzanck cell
Herpes Zoster
Herpes simplex
Varicella
Pemhigus vulgaris
Cytomegalovirus
Tzanck smear ini mengambil bahan dari kerokan dasar vesikel dan akan
Dibutuhkan 2 atau lebih objek glass yang bersih fixative (95% ethyl
b. Ambil specimen, scraping di daerah dasar bula, jika lesi kulit itu
yang baik.
laboratorium cytopathology.
- Preparat diambl dari scraping dasar vesikel tetapi apabila sudah berbentuk
CSF
- Sensitivitas 97-100%
4. Biopsi Kulit
infiltrat
H. Diagnosis
Anamnesis:
- Eksantem mulai pada kulit kepala berambut atau badan berupa makula eritem
Pada kasus ini, diagnosa varicella ditegakan karena dari anamnesa yang
dilakukan, sesuai dengan teori yang ada, yaitu pasien mengeluhkan adanya
bruntus berisi cairan dengan dasar kemerahan yang terasa gatal. Sesuai dengan
karakteristik pasien dengn varicella, bruntus ini muncul diawali dari daerah dada
yang lama kelamaan menyebar hingga ke wajah, perut, punggung dan kedua
ekstremitas. Sebelum keluhan ini muncul, pasien pun mengalami beberapa gejala
prodromal sesuai dengan teori yang ada, yaitu adanya demam, myalgia,arthalgia,
dan malaise
Pemeriksaan fisik:
Pada seluruh tubuh tampak vesikel dikelilingi halo macula eritem, pustul,
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada seluruh bagian tubuh
pasien, lokasi ditemukan terutama pada badan serta sedikit pada wajah dan
ekstremitas. Mungkin juga timbul pada mulut, palatum mole dan faring. Pada
(polimorf)2.
terdapat eritematosa. Dapat ditemukan beberapa stadium perkembangan vesikel
I. Penatalaksanaan
- Menjelaskan bahwa penyakit ini bisa menular lewat droplet dan kontak
imunitas tubuh.
Khusus:
digunakan:
Bayi baru lahir dengan ibu tertular varicella dalam 5 hari sebelum
Bayi prematur usia 28 minggu atau lebih muda dengan orangtua tanpa
Asiklovir
analog nukleosida purin. Sifat antivirus asiklovir terbatas pada kelompok virus
herpes.
J. Pencegahan
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang
belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi
ulangan
dapat diberikan setelah 4-6 tahun. Pemberian secara subkutan sebesar 0,5 ml pada
anak berusia 12 bulan sampai 12 tahun. Pada usia di atas 12 tahun, juga diberikan
0,5 ml, setelah 4-8 minggu diulangi dengan dosis yang sama. Bila terpajan kurang
dari 3 hari, pelindungan vaksin yang diberikan masih terjadi, sedangkan antibodi
K. Prognosis
Djuanda, Adhi, et all. 2017. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi 7. Jakarta :
FKUI.