Professional Documents
Culture Documents
NIM20201241006
NIM20201241006
Kelas : A
TUGAS 1
Metode penerjemahan merupakan cara suatu teks diterjemahkan. Dari abad pertama Masehi
sampai awal abad ke-19, para penerjemah selalu terbagi dua dalam cara menerjemahkan, cara
yang terlalu setia atau cara yang terlalu bebas. Cara yang setia berarti dekat dengan bahasa
sumber, dan cara yang bebas berarti dekat dengan bahasa sasaran. Newmark (1988)
kemudian merumuskan cara penerjemahan menjadi delapan metode yang masih berlaku
sampai sekarang. Kedelapan metode itu disusun dalam diagram berbentuk V.
Komunikatif
Metode komunikatif lebih luwes untuk menerjemahkan ungkapan bermuatan
budaya dibandingkan metode semantis karena biasanya menghasilkan muatan
budaya juga di teks sasaran. Dengan metode semantis, ungkapan bermuatan
budaya akan menjadi netral dalam teks sasaran. Metode ini menyampaikan
pesan dari bahasa sumber tetapi mengikuti semua unsur konvensi bahasa
sasaran, seperti struktur, makna/pesan, dan budaya.
Idiomatis
Metode ini mencoba menerjemahkan ungkapan bahasa idiomatis bahasa
sumber menjadi ungkapan idiomatis juga dalam bahasa sasaran. Tujuannya
adalah untuk lebih mendekatkan terjemahan pada pembaca sasaran seakan-
akan teksnya bukan terjemahan.
Bebas
Metode ini tidak mementingkan kelengkapan pesan dari bahasa sumber dan
bahkan hanya memfokuskan pada bagian-bagian penting yang perlu
disampaikan ke dalam bahasa sasaran dan sesuai dengan kepentingan pembaca
sasaran. Metode ini mengutamakan isi tetapi mengorbankan teks sumber. Oleh
karena itu, metode ini menerapkan parafrasa di mana terjemahan dapat
menjadi lebih pendek atau lebih panjang dari teks sumber.
Saduran/adaptasi
Metode ini dianggap paling bebas dan jauh dari teks sumber. Metode ini
biasanya digunakan untuk drama, puisi, transkrip sinetron, dan transkrip film.
Hanya tema, karakter, atau jalan cerita (plot) yang dipertahankan dalam
terjemahan atau saduran dengan metode ini. Hal-hal terkait isi teks seperti
kalimat-kalimat, ujaran-ujaran, dan ungkapan-ungkapan pasti akan berubah
disesuaikan dengan budaya, bahasa, dan pembaca sasaran.
Contoh:
Newton soon clashed with John Flamsteed, who was withholding information that
Newton wanted. Newton would not take no for an answer.Eventually he arranged for
Flamsteed’s work to be seized and prepared for publication by Flamsteed’s mortal
enemy, Edmond Halley.
Metode Terjemahan
Kata per kata Newton akan tidak mengambil tidak untuk sebuah jawaban.