You are on page 1of 14

2.

3 KONSEP MOTIVASI DAN MOTIVASI BERPRESTASI


MOTIVASI
2.3.1 Pengertian Motivasi
Berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan (to move).
Beberapa pengertian Motivasi :
- Motivasi adalah satu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah dan
ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan atau insentif.
- Motivasi dalam dunia kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau
dorongan kerja. Kuat lemahnya motivasi seseorang ikut menentukan besar-kecilnya
prestasi.
Motivasi kerja memiliki hubungan dengan prestasi kerja. Jadi Prestasi kerja adalah
hasil dari interaksi antara motivasi kerja, kemampuan dan peluang.
- Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang
merangsang perilaku tertentu dan respon intrinsik yang menampakkan perilaku-
perilaku manusia.

Jadi dari beberapa definisi tadi, bisa kita simpulkan bahwa :


Motivasi adalah Bagaimana menggerakkan seseorang atau kelompok agar mau
bekerja dengan semangat dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki untuk
mencapai tujuan .

2.3.2. Tujuan Motivasi


Adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan moral dan kepuasan pekerja
2. Meningkatkan produktivitas
3. Mempertahankan kestabilan pekerja
4. Meningkatkan kedisiplinan
5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
6. Mempertinggi rasa tanggungjawab terhadap tugas-tugasnya
2.3.3. Sumber-Sumber Motivasi
a. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dirinya sendiri. Misalnya
semangat yang bergelora.
b. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar individu, misalnya
dukungan dari sahabat, orangtua.
c. Motivasi Terdesak yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan
munculnya menghentak dan cepat sekali, misalnya saat dikejar anjing, saat
terjadi situasi yang tidak menguntungkan

2.3.4 Teori Motivasi


Adalah merupakan suatu proses sebab akibat dari motivasi seseorang dengan hasil
yang akan ia peroleh. Jika ia mempunyai motivasi yang baik dengan bekerja yang
tekun maka hasil yang akan diperoleh pun akan baik.
Beberapa Teori yang mendasari motivasi adalah :
1. Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakekatnya didasarkan pada kebutuhan fisik maupun psikis.
Teori yang mendasarinya adalah Teori Maslow yang mengemukakan tentang Lima
Tingkatan / Hirarki Kebutuhan Pokok Manusia, yaitu :
a. Kebutuhan Fisiologis / Physiological needs
adalah kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup.
Contohnya makanan, air, udara.
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang sangat primer karena kebutuhan ini telah ada
sejak lahir.
b. Kebutuhan Rasa Aman / Safety needs
adalah kebutuhan untuk merasa saman baik fisik maupun psikologis dari gangguan.
c. Kebutuhan Sosia / Social needs
Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang tidak bisa berdiri atau bekeeja
sendiri
d. Kebutuhan akan harga diri / Esteem needs
adalah kebutuhan untuk dihargai baik secara internal (harga diri, kepercayaan diri,
otonomi, prestasi) dan secara eksternal (keinginan untuk dipuji dan diakui prestasi
kerjanya)
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri / Self Actualization
dalam kebutuhan ini termasuk kemampuan berkembang, kemampuan mencapai
sesuatu serta kemampuan mencukupi dirinya sendiri.

2. Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth)


Dicetuskan oleh Alderfer yang didasarkan pada Hirarki kebutuhan Maslow. Dia
menggolongkan hipotesa kebutuhan mulai dari yang paling tinggi ke paling konkret
(Dasar)
a. Existence merupakan kebutuhan akan subtansi material sperti keinginan untuk
memperoleh makanan, air, perumahan, uang, mobil, dll. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan Fisiologis dan Rasa Aman dari Maslow
b. Relatedness merupakan kebutuhan untuk memelihara hubungan antar pribadi
yang penting. Individu berkeinginan untuk berkomunikasi secara terbuka dengan
orang lain yang dianggap penting dalam kehidupan mereka dan mempunyai
hubungan yang bermakna dengan keluarga, teman dan rekan kerja. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan Sosial dalam Hirarki Maslow
c. Growth merupakan kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan
kecakapan mereka secara penuh. Kebutuhan in I merupakan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi dari Teori Maslow
Menurut Teori ERG ini Jika upaya untuk memenuhi kebutuhan pada satu level itu
kepada perilaku yang lebih konkret.
3. Teori Dua Faktor Herzberg
Penelitian yang dilakukan Frederick Herzberg memperlihatkan bahwa ada
faktor-faktor intrinsik yang berhubungan dengan kepuasan kerja seperti
prestasi, pengakuan kerja, tanggungjawab, kemajuan dan faktor-faktor
Ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja (kebijakan dan
pimpinan perusahaan, hubungan antar pribadi dan kondisi kerja).

4. Teori X ,Y dan Z
Dikemukakan oleh Douglas McGregor.
- Teori X mengandaikan bahwa karyawan tidak menyukai kerja, malas,
tidak bertanggungjawab maka harus dipaksa untuk lebih rajin agar
berprestasi.
- Teori Y mengandaikan bahwa karyawan menyukai pekerjaan, kreatif, berusaha,
bertanggungjawab
- Teori Z menekankan pada humanistik, pengambilan keputusan bersama

2.3.5. Cara Meningkatkan Motivasi


1. Memotivasi dengan kekerasan (Motivating by force)
yaitu cara memotivasi dengan ancaman hukuman atau kekerasan.
2. Motivasi dengan bujukan (Motivating by enticement)
yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau hadiah agar melakukan sesuatu
harapan yang memberikan motivasi.
3. Motivasi dengan identifikasi (Motivating by identification)
yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran.

McClelland juga mengemukakan bahwa setiap individu mempunyai cadangan


energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung
pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang
tersedia.

2.3.6 TIGA KEBUTUHAN DALAM MOTIVASI BERPRESTASI


1. Kebutuhan akan berprestasi
adalah dorongan untuk mengungguli, berprestasi untuk mencapai kesuksesan.
2. Kebutuhan kekuasaan
adalah suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini sangat berhubungan erat dengan
kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan
3. Kebutuhan Affiliasi
adalah kebutuhan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh
sikap persahabatan dengan pihak lain.

2.3.7 Karakteristik dan Sikap Motivasi Berprestasi :


1. Pencapaian adalah lebih penting daripada materi
2. Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar
daripada menerima pujian atau pengakuan
3. Umpan balik sangat penting karena merupakan ukuran sukses.

2.3.8 Aspek Motivasi Berprestasi


1. Instrinsik
yaitu faktor yang timbul dari diri sendiri. Contoh seseorang membaca buku
Autobiografi seorang tokoh karena keingintahuannya bukan karena tugas
sekolahnya.
2. Ekstrinsik
yaitu dorongan melakukan sesuatu karena ada pengaruh faktor luar seperti adanya
hadiah atau faktor hukuman.

2.4 KONSEP KREATIVITAS


KREATIVITAS
2.4.1.Pengertian Kreativitas
Ada beberapa pengertian menurut para ahli :
1. Kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang
baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gasasan baru yang dapat
diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya
(Utami Munandar, 1995)
2. Kreativitas adalah Proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat
dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi dan akhirnya
menyampaikannya (Torrance 1988)
3. Kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga tribut psikologi,
yaitu intelegensi, gaya kognitif dan kepribadian / motivasi (Sternberg, 1988)

2.4..2. Empat Jenis Dimensi Kreativitas


1. Dimensi Person
yaitu kreativitas yang menfokuskan pada individu (person) dan merupakan
kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang.
Hal ini erat kaitannya dengan bakat.
2. Dimensi Process
yaitu kreativitas yang berfokus pada proses berfikir sehingga memunculkan ide-ide
unik / kreatif, minat maupun keinginan.
3. Dimensi Press
yaitu kreativitas yang menekankan pada faktor dorongan (press) baik dorongan
internal diri sendiri maupun dorongan eksternal.
4. Dimensi Product
yaitu kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan individu baik
sesuatu yang baru/ origional ataupun sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.

2.5 KONSEP KOMUNIKASI


KOMUNIKASI
2.5.1 Pengertian komunikasi
Komunikasi diartikan sebagai suatu proses dimana ketika seseorang dengan orang
lain akan menyampaikan informasi yang bersifat penting agar dapat tersambung
kepada pihak sekitar.
Ada beberapa ahli yang menyampaikan pengertian tentang komunikasi :
a. Komunikasi adalah merupakan instrumen karena adanya interaksi sosial yang
dapat berguna bagi sebagian orang untuk memprediksi dan mengetahui setiap
kegiatan orang lain serta juga dapat mengetahui keberadaan sendiri untuk
menciptakan keseimbangan didalam masyarakat. (David K. Berlo)
b. Komunikasi merupaka transmisi, gagasan, emosi serta keterampilan dengan
menggunakan simbol-simbol sebagai ciri khasnya. (Bernard Barelson & Gary A.
Stainer)
c. Komunikasi merupakan suatu konsep yang berdasarkan multi makna (Anwar
Arifin)

2.5.2 Jenis-Jenis Komunikasi


A. Komunikasi Intrapribadi (Interpersonal Communication)
Adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.
Komunikasi intrapersonal ini merupakan keterlinatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
pengirim pesan sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya
sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Misalnya berfikir, berdoa, bersyukur, berinteropeksi diri dengan meninjau
perbuatan kitadan reaksi hati nurani kita.

B. Komunikasi interpersonal
- proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang satu orang
lainnya yang langsung dapat diketahui feed backnya.
- Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera
- Jadi Komunikasi interpersonal pada hakekatnya adalah komunikasi antara
komunikator dengan komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam
upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang
dialogis (berupa percakapan).
- Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan saat
itu juga sehingga dapat diketahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau
negatif, berhasil atau tidaknya.

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal dikembangkan menjadi :


- Interaksi intim, yang termasuk dalam interaksi ini adalah komunikasi diantara teman
baik, anggota keluarga dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional
yang kuat.
- Percakapan sosial, yang termasuk dalam interaksi ini adalah hubungan informal
dalam organisasi, misalnya dua orang atau lebih bersama-sama berbicara tentang
perhatian, minat diluar organisasi seperti isu politik, teknologi, atau berita yang
sedang menjadi topik pembicaraan.
- Interogasi atau pemeriksaan yaitu interaksi antara seseorang yang berada didalam
kontrol yang meminta atau menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang
karyawan dituduh mengambil barang-barang perusahaan maka atasannya akan
menginterogasi untuk mengetahui kebenarannya.
- Wawancara yaitu komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam
pecakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya

Tujuan Komunikasi Interpersonal :


a. Menemukan jati diri sendiri / personal / pribadi
Bila kita terlibat dalam pertemuan dengan orang lain kita belajar banyak sekali
tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan
kepada kita untk berbicara tentang apa yang kita sukai atau mengenai diri kita. Dengan
membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balik yang luar biasa
pada perasaan, pikiran dan tingkah laku kita.
b. Mengetahui dunia luar
Dengan komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahamilebih banyak
tentangdiri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Suatu permasalahan
atau berita seringkali kita diskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui
interaksi interpersonal.
c. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
Salah satu harapan yang paling besar dari seseorang adalah membentuk dan
memelihara hubungan dengan orang lain.

d. Berubah sikap dan Tingkah laku


- Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain
dengan pertemuan interpersonal.
- Misalnya : pertemuan seorang dokter dengan pasiennya yang memberikan nasihat
program diet yang benar atau seorang teman yang menyarankan membeli barag
tertentu, melihat film, menulis buku, dsb.
e. Untuk bermain dan kesenangan
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk mencari
kesenangan misalnya bercengkrama dengan teman, bercerita tentang kegiatan kita
di akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga.
Oleh karena itu dengan komunikasi interpersonal ini memberikan keseimbangan
yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di sekitar
kita.
f. Untuk membantu para ahli
misalnya ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis yang biasanya menggunakan komunikasi
interpersonal dalam memberikan terapi pada pasiennya dan kegiatan profesional
lainnya untuk mengarahkan kliennya.

Efektifitas Komunikasi Interpersonal


Dilihat dari lima kualitas sebagai berikut :
1. Keterbukaan (Openness)
2. Empati (Empathy)
3. Sikap mendukung (Supportiveness)
4. Sikap Posiif (Positiveness)
5. Keseteraan (Equality)

1. Keterbukaan (Openness)
Komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya
berinteraksi. Harus ada kesediaan membuka diri. Orang yang diam, tidak kritis dan
tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta yang menjemukan.

2. Empati (Empathy)
Henry Backrack mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk
“mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu dan dari
sudut pandang orang tersebut.
3. Sikap mendukung (Supportivenss)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
saling mendukung. Komunikasi yang terbuka dan empati tidak dapat berlangsung
dalam suasanan yang tidak mendukung.
4. Sikap Positif (Positiveness)
Komunikasi interpersonal akan terbina jika seseorang memiliki sikap positif
terhadap diri mereka sendiri. Demikian juga berfikir positif untuk situasi komunikasi
sangat penting untuk interaksi yang efektif.
5. Kesetaraan (Equality)
Dibutuhkan pengakuan bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan
berharga. Masing-masing pihak mempunyai sesatu yang penting untuk
disumbangkan. Jadi bila komunikasi interpersonal dilandasi oleh kesetaraan maka
apabila ada ketidaksesuaian atau konflik tidak akan menjadi suatu masalah.

C. Komunikasi Kelompok (Kecil)


Komunikasi ini merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang
(small group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama, saling mengenal satu sama lain dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut.
Komunikasi interpersonal berlaku dalam komunikasi kelompok ini.

D. Komunikasi Publik
Adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang / khalayak yang
tidak dikenali satu persatu.
Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar.
Ciri-ciri Komunikasi Publik : berlangsung lebih formal, menuntut persiapan pesan yang
cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang komunikasi
cenderung pasif, terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang, merupakan
kejadian yang direncanakan, dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus
melakukan fungsi-fungsi tertentu.

E. Komunikasi Organisasi
yaitu komunikasi yang terjadi dalam organisasi, bersifat formal dan informal,
Berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.

F. Komunikasi Massa
Adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang
dikelola sebuah lembaga yang ditujukan kepada sejumlah orang yang tersebar, anonim
dan heterogen.
Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak dan selintas.

3. SUMBER DAYA MANUSIA


3.1 Pengertian SDM
Adalah individu produktif yang sebagai penggerak suatu organisasi. Baik itu
didalam institusi ataupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus
dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
• Secara Makro adalah jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada disebuah
wilayah.
• Secara Mikro adalah individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.
SDM merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dimiliki, dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
SDM merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen yang lain
seperti modal, teknologi, karena manusia itu sendiri yang mengendalikan faktor yang lain.

3.2 Ciri-Ciri Sumber Daya Manusia


3.2.1. Ciri-ciri positif SDM :
a. Ahlak Yang baik
Ahlak yang baik dapat mendasari segala tingkah laku manusia untuk senantiasa
melakukan yang terbaik, jujur, adil serta berusaha untuk tidak merugikan orang lain
dan dirinya sendiri. Sehingga keberadaannya akan selalu berguna dan tidak sia-sia.
b. Keahlian
Manusia yang memiliki keahlian akan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
target yang telah ditentukan baik dalam segi waktu maupun kualitas. Jadi manusia
yang mempunyai keahlian akan sangat berguna untuk dapat menghasilkan barang
dan jasa yang berkualitas.
c. Mempunyai jasmani sehat dan kuat
- Mempunyai jasmani yang terampil dan profesional.
- Mempunyai akal yang cerdas dan kaya ilmu pengetahuan.
- Mempunyai semangat kerja yang tinggi dan bersungguh-sungguh
- Mempunyai disiplin yang tinggi

3.2.2. Hal-hal negatif yang terjadi dalam Sumber Daya Manusia :


a. Ahlak yang tidak terpuji atau kurangnya SDM yang berkualitas SDM tidak
komprehensif dalam berfikir, memiliki sikap yang tidak terpuji.
b. Kurangnya tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan SDM menjadi tidak berkualitas
dan semakin susah bersaing dalam era globalisasi ini.
c. Kurangnya keahlian dan keterampilan yang dimiliki SDM sehingga mereka tidak
mampu memenuhi persyaratan dari penyedia kesempatan kerja.

3.3. Pengembangan SDM dan Manfaatnya bagi Perusahaan


• Pengembangan SDM membentuk manusia yang berkualitas dengan keterampilan,
kemauan kerja dan loyalitas kepada perusahaan ataupun organisasi.
• Perusahaan harus mampu membuat strategi pengembangan SDM. Hal ini penting
untuk meningkatkan skill dan daya saing mereka dalam bidang pekerjaan yang
mereka geluti.
• SDM yang berkualitas akan membantu perusahaan agar menjadi lebih berkembang
dan dapat mencapai tujuan perusahaan.
3.3.1 Strategi pengembangan SDM
Srategi pengembangan SDM dapat dilakukan dengan cara :
a. SDM harus mampu menyalurkan ide dan gagasan mereka. Begitu pula dengan
Perusahaan harus terbuka dengan masukan yang datang dari SDM karena mereka
jadi lebih produktif dalam mencari ide dan gagasan, juga memberikan kesempatan
untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
b. SDM harus mampu menunjukkan prestasi sehingga mendapatkan penghargaan dari
perusahaan sebagai bentuk apresiasi dan meningkatkan motivasi mereka . Hal ini
akan menguntungkan bagi produktivitas perusahaan.
c. SDM harus mempunyai skill, misalnya dengan cara mengikuti pelatihan, seminar
ataupun kegiatan lainnya yang meningkatkan keahlian dan kualitasnya.
d. Proses pengembangan SDM yang berhasil akan meningkatkan kemampuan SDM,
sehingga lebih produktif dan mampu memperlihatkan prestasi. Sehingga karier
semakin meningkat dan sukses.

3.1.2 Hal yang dibutuhkan SDM untuk bisa bekerja dengan maksimal
Untuk dapat memenuhi tugasnya dalam perusahaan, seorang karyawan membutuhkan
beberapa kondisi sebagai berikut, yaitu:
 Suasana kerja yang kondusif
Yang termasuk suasana kerja kondusif ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari
atasan dan rekan kerja yang suportif, penghargaan dari pihak perusahaan, tempat
kerja yang layak, dan beban kerja yang tidak melebihi kemampuan karyawan
 Haknya terpenuhi tepat waktu
Tak ada yang lebih menurunkan semangat SDM suatu perusahaan selain dari
terlambatnya perusahaan dalam memenuhi hak mereka, yaitu gaji. Bagaimanapun
juga, tujuan karyawan bekerja yang utama adalah untuk mendapatkan penghasilan.
Oleh karena itu, bila hal ini tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka motivasi kerja
karyawan bisa menurun.
 Komunikasi lancar antara karyawan dan perusahaan
Sangatlah penting baik bagi karyawan dan perusahaan untuk bisa saling menghargai
satu sama lain dan menyuarakan keinginan masing-masing tanpa ada hambatan.
Dengan begitu, perusahaan dapat mengerti kebutuhan pegawainya, dan begitu juga
sebaliknya.
 Peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai
Motivasi kerja yang tinggi tanpa dibarengi dengan tersedianya peralatan dan
perlengkapan kerja yang memadai nyaris tak ada artinya. Penting bagi perusahaan
untuk bisa menyediakan fasilitas lengkap agar SDM dapat bekerja dengan maksimal.
Coba saja bayangkan apabila saat dikejar deadline, tiba-tiba mesin di pabrik
menglami kerusakan karena kurangnya perawatan, sehingga pegawai jadi tidak bisa
melakukan proses produksi sesuai jadwal. Akibatnya tentu perusahaan juga yang
dirugikan.
 Jaminan perawatan kesehatan
Sumber Daya Manusia di dalam perusahaan bekerja keras untuk dapat memenuhi
target yang diberikan perusahaan, oleh karena itu sudah sewajarnya bila mereka
mendapatkan jaminan perawatan kesehatan dari tempat mereka bekerja.

3.1.3 Manajemen SDM


 Manajemen Sumber Daya Manusia adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan pengelolaan SDM di sebuah perusahaan. Divisi inilah yang
bertanggungjawab penuh terhadap segala sesuatu yang menyangkut SDM
perusahaan, mulai dari level terendah sampai tertinggi.
 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dirancang sedemikian rupa agar dapat
membantu perusahaan dalam memaksimalkan peran dan kinerja karyawan dan
meraih tujuan perusahaan bersama-sama
 Biasanya, manajemen SDM dikenal dengan bagian HRD. Beberapa tanggung jawab
dari divisi ini adalah untuk mengelola sistem pembayaran pegawai, rekrutmen,
pelatihan, menjadi jembatan komunikasi antara karyawan dan perusahaan,
mengawasi perubahan aturan ketenagakerjaan dari pemerintah, mengadakan
penilaian kinerja karyawan, dan sebagainya

You might also like