Professional Documents
Culture Documents
Gerontik Kelompok 3
Gerontik Kelompok 3
DOSEN PENGAMPU
Ns. Loriza Sativa Yan,M.N.S
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Nama NIM
I. Latar Belakang
Lansia merupakan tahap lanjut proses kehidupan yang ditandai
dengan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan.
Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan sistem tubuh ini
bersifat fisiologis. Fenomena yang sering terjadi pada lansia terutama pada
sistem muskuloskeletal adalah osteoporosis, atritis reumatoid dan sebagian
besar patah tulang yang menyebabkan jatuh pada lansia sebagai akibat dari
penurunan gaya berjalan / keseimbangan. Gangguan keseimbangan
posturalers merupakan hal yang sering terjadi pada lansia yang
mengakibatkan tingginya risiko jatuh pada lansia. (Murtiyani dan Suidah,
2019).
Menurut Hadiyani dan Rukhiah, (2018) Risiko jatuh pada lansia
dapat diatasi dengan meningkatkan kesimbangan tubuh dan kekuatan otot
ekstremitas bawah. Efek jatuh pada lansia dapat menjadi masalah serius
yang menganggu kesehatan. Hal ini akan menyebabkan berbagai masalah
pada lansia seperti cidera, kecacatan, gangguan dalam berjalan, penurunan
kemampuan beraktifitas dan kehilangan kemandirian. Akibatnya akan
mempengaruhi penurunan kualitas hidup pada lansia. Menurut World
Health Organisation 12% sampai 42% masalah jatuh dapat berdampak
pada cedera, 20% memerlukan penanganan medis, dan 10% mengalami
patah tulang (Hill and Schwarz, 2014).
Menurut World Health Organisation 12% sampai 42% masalah
jatuh dapat berdampak pada cedera, 20% memerlukan penanganan medis,
dan 10% mengalami patah tulang (Hill and Schwarz, 2014). Upaya
pencegahan jatuh pada lanjut usia telah banyak diterapkan. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mengatasi masalah risiko
jatuh yaitu dengan penerapan terapi latihan keseimbangan (CuevasTrisan,
2017). Sedangkan untuk menurunkan risiko jatuh pada lansia adalah
latihan keseimbangan bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh
dan menurunkan risiko jatuh (Mujaidi, dkk. 2020).
Latihan keseimbangan sangat penting pada lansia karena latihan ini
sangat membantu mempertahankan tubuhnya agar stabil sehingga
mencegah terjatuh yang sering terjadi pada lansia. Latihan keseimbangan
berguna untuk memandirikan para lansia agar mengoptimalkan
kemampuannya sehingga menghindari dari dampak yang terjadi yang
disebabkan karena ketidakmampuannya. Otak, otot dan tulang bekerja
bersama-sama menjaga keseimbangan tubuh agar tetap seimbang dan
mencegah terjatuh (Nurkuncoro, 2015).
Menurut penelitian (Ivanali, 2021) Timed Up Go Test (TUGT)
merupakan salah satu metode protokol untuk pemeriksaan fungsi mobilitas
mencakup kemampuan berpindah dari tempat satu ke tempat lain, berjalan
dan mengubah arah sebagai indikator kualitas koordinasi, mempersepsikan
suatu ruang, jarak, kecepatan dan keseimbangan. Berdasarkan data tabulasi
di RT 28 Rawasari Kecamatan Alam Barajo jumlah lansia sebanyak 13
lansia.
II. PENGANTAR
Pokok Bahasan: Mengukur Resiko Jatuh dengan TUGT
Sub Pokok Bahasan :
Sasaran : Lansia RT 28 Kel Rawasari
Jadwal : 17 Februari 2023
Waktu : 14.00- selesai
Tempat : Posko Komunitas Kelompok 1
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Resiko Jatuh terhadap Lansia, diharapkan Lansia
dapat mengerti akan Dampak dari Jatuh.
A. Pengertian
Definisi keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi
pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu definisi keseimbangan juga
memiliki definisi yakni kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi
kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas
otot yang minimal. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis
dan keseimbangan dinamis.
2. Indikasi
Klien dengan gangguan muskuloskletal, gangguan kardiovaskuler,
penurunan pandangan, menggunakan alat bantu berjalan, gangguan status
mental
Klien dalam masa perawatan akut baik di rumah sakit maupun perawatan
jangka panjang di rumah
Klien yang mengalami perubahan kondisi kesehatan
Klien yang mengalami perubahan pada aturan pengobatan yang membuat
klien memiliki resiko jatuh
Skenario Time Up and Go Test
Narasi Gambar
1. 1.Berikut adalah akan kami peragakan
time up and go test
2. 2.Yang perlu dipersiapkan adalah Menunjukkan lintasan, stopwatch, dan kursi
Lintasan, corong penanda, dengan sandarn tangan
stopwatch, dan kursi dengan
sandaran tangan
3. 3. Lintasan untuk time up and go
berupa jalan sepanjang 3 meter yang
diujungnya satunya terdapat kursi dan
ujung satunya terdapat cone
5.Pasien bersiap dalam posisi duduk Menunjukkan pasien dalam posisi duduk pada
kursi
6. 6.Apabila mendengar aba aba pasien Peragaan dimulai
diperintahkan untuk berdiri lalu
berjalan sampai corong penanda lalu
berputar kembali ke tempat duduk
dan
kembali duduk
7. 7. Pencatatan waktu dimulai saat
bunyi aba aba dan diakhiri pada saat
pasien duduk kembali
3) Intrepretasi TUGT
Parameter yang diukur adalah waktu yang diperlukan
dari instruksi “mulai” sampai duduk kembali,
dikategorikan berdasarkan normal (<10 detik), cukup
(11-20 detik), bermasalah (21-30 detik) (Susilo, 2017)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
TIME UP AND GO TEST
(TUGT)
1. Mempersiapkan alat : kursi standar (tinggi sekitar 40 cm), meteran, plester untuk pertanda
jarak dan stopwatch.
2. Responden menggunakan alas kaki yang biasa dipakai, tidak boleh menggunakan alat
bantu jalan dan dibantu oleh orang lain. Tidak ada batasan waktu.
3. Tempatkan penanda (pleaster) dilantai sekitar tiga meter jaraknya dari kursi.
4. Berikan penjelasan cara melalukan tes dan latihan percobaan.
Intruksi : setelah saya bilang “jalan”, anda berdiri, berjalan sesuai garis yang ada di lantai,
berbalik, dan berjalan kembali ke kursi, lalu duduk kembali dan sandarkan punggung.
Berjalanlah dengan langkah seperti biasa, responden bisa berhenti atau istirahat ditengah
jalan bila perlu (tapi tidak boleh duduk).
5. Memulai tes dengan mempersilakan responden untuk duduk secara benar di kursi,
punggung bersandar di sandaran kursi.
6. Mulai menghitung waktu saat kata “jalan” dan berhenti menghitung saat responden telah
duduk kembali secara benar dan punggungnya bersandar dikursi lagi.
7. Observasi keseimbangan saat lansia duduk, berdiri, berjalan.
8. Catat hasilnya, lakukan sebanyak tiga kali.
9. Hitung rata-rata hasil penilaian.
LEMBAR OBSERVASI TUGT
NAMA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
PEMERIKSAAN :
TANGGAL :
WAKTU :
Hasil Pemeriksaan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..