Professional Documents
Culture Documents
209 - 20230411083837 - Pengendalian Intern
209 - 20230411083837 - Pengendalian Intern
At the organizational level, internal control objectives relate to the reliability of financial
reporting, timely feedback on the achievement of operational or strategic goals, and
compliance with laws and regulations. At the specific transaction level, internal control refers
to the actions taken to achieve a specific objective (e.g., how to ensure the organization's
payments to third parties are for valid services rendered.) Internal control procedures reduce
process variation, leading to more predictable outcomes. Internal control is a key element of
the Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) of 1977 and the Sarbanes–Oxley Act of 2002,
which required improvements in internal control in United States public corporations. Internal
controls within business entities are also referred to as operational controls.
a. Approving
Ini tindakan menyangkut proses pemberian persetujuan atau otorisasi
untuk dilaksanakannya suatu transaksi yang diberikan oleh pejabat
organisasi yang berwenang. (misalnya, persetujuan penghapusan).
b. Calculating
Merupakan proses pengolahan data melalui kalkulasi matematis atas
data-base yang ada pada organisasi. (misalnya, menggunakan data
penghapusan historis untuk menghitung cadangan kredit macet, atau
memeriksa perhitungan depresiasi untuk memastikan jumlah yang
dihitung masuk akal).
c. Documenting
Adalah proses perekaman atau pencatatan suatu transaksi/kejadian
yang bermanfaat untuk penyediaan informasi. (misalnya, memindai
dokumentasi, faktur, dan cek untuk mendukung pembayaran, atau
menulis catatan ke file yang menguraikan penilaian yang digunakan
dalam menentukan nilai akrual).
d. Examining
Ini adalah proses verifikasi atau pengujian suatu atribut tertentu
(misalnya: kelengkapan data, kepatuhan proses, bukti bahwa barang
yang dibayar diterima).
e. Matching
Merupakan proses membandingkan antara dua atribut data dari
sumber yang berbeda untuk meyakini kesesuaiannya. (misalnya, jumlah
pembayaran sesuai dengan jumlah faktur).
f. Monitoring
Proses melakukan pengecekan untuk meyakini bahwa suatu aktivitas
telah dilaksanakan. (misalnya, memantau bahwa persetujuan faktur
tidak melebihi batasnya).
g. Restricting
Proses pembatasan atau pencegahan terjadinya suatu aktivitas tertentu
yang tidak diijinkan. (misalnya, melarang praktik spekulasi tentang
fluktuasi suku bunga, atau tidak mengizinkan individu yang tidak sah
mengakses data tertentu dalam sistem utama).
h. Segregating
Proses pemisahan beberapa fungsi yang apabila dilaksanakan oleh satu
pihak dapat menimbulkan aktivitas atau kondisi yang tidak diharapkan.
(misalnya, memisahkan penandatanganan cek dan otoritas persetujuan
faktur).
i. Supervising
Menyangkut penyediaan arahan dan pengawasan untuk meyakini
bahwa suatu aktivitas telah dilaksanakan sesuai rencananya. (misalnya,
pengawas menyetujui batch sebelum pemrosesan komputer).