Professional Documents
Culture Documents
c03c8d9ac61849733fe96c206222def6
c03c8d9ac61849733fe96c206222def6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
Manfaat dan hasil dari penelitian tersebut adalah rekomendasi kepada pengelola
website Tokopedia untuk meningkatkan kualitas website dari segi usability dan
interaksi, karena indikator tersebut memiliki pengaruh terhadap kepuasan
pengguna.
Analisa
Tingkat
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
3 Pelayanan 2016 x x x x x x x
Pendaftaran
Online Bpjs
Kesehatan
Noer hikmah,
Adjat Sudrajat
Sistem
Pengujian
Kualitas
Website
Menggunakan
Metode
4
Webqual 4.0
2017 x x x x x x x
Galih
Prassantika
Utama, Amir
Hamzah,Uning
Lestari
Sistem
Informasi
Evaluasi
Kualitas
Layanan E-
Learning
5 Menggunakan 2016 x x x x x x x
Dimensi
Servqual
Yoseph Pius
Kurniawan
Kelen, Haryati
13
Analisis
Usability Pada
Website
Universitas
Brawijaya
Dengan
6 Heuristic 2016 x x x x x x x
Evaluation
M. Chandra
Saputra S.Kom.,
M.T., M.Eng,
AryoPinandito
S.T., M.MT
Analisis
Usability Pada
Website
Alumni Stikom
Bali Dengan
7
Heuristic
2017 x x x x x x x
Evaluation
Ni Putu Linda
Santiari, I Gede
Surya Rahayuda
Metode
Webqual 4.0
Untuk Evaluasi
Kualitas
Website
Politeknik
8
Negeri
2017 x x x x x x x
Sriwijaya
Agnes Manik,
Irma Salamah,
Eka Susanti
14
Evaluasi
Kualitas
Website
Pemerintahan
Kota
9 Prabumulih
dengan
2017 x x x x x x x
Menggunkan
Metode
Webqual
Andi Christian
Analisis
Kualitas
Layanan
Website
Terhadap
Kepuasan
10 Mahasiswa 2016 x x x x x x x
dengan
Penerapan
Metode
Webqual
Siti Monalisa
Analisis
Kualitas
Website
Pelayanan
Publik
Pemerintah
Kota Denpasar
Mempergunak
11
an Gabungan
2018 x x x x
Metode
WebQual
dengan
ServQual
Gde
Brahupadhya
Subiksa (2018)
15
2.3 PRODenpasar
2.3.1 Sejarah PRODenpasar
Kota Denpasar merupakan ibukota Propinsi Bali, dengan luas wilayah
mencapai 127,78 km2 atau 2,18% dari luas wilayah Propinsi Bali. Kepadatan
penduduk di Kota Denpasar tahun 2015 telah mencapai 6.892 jiwa per km2 dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 82,24 yang merupakan angka
tertinggi di Bali. Selain itu, Kota Denpasar juga mengemban fungsi sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan, industri, jasa pariwisata, dan sebagainya. Hal ini
menyebabkan adanya tuntutan-tuntutan akan pelayanan publik yang lebih efektif
dan efisien dari warga masyarakatnya. Disisi lain, permasalahan dan tantangan
yang dihadapi Kota Denpasar meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat,
17
Akses masyarakat pada aplikasi layanan berbasis aplikasi online seperti website
Kota Denpasar mencapai lebih dari 418.938 pengunjung dan PRO Denpasar
mencapai lebih dari 363.909 pengunjung. Masyarakat yang mengunduh aplikasi
PRO Denpasar sampai dengan 2015 sebanyak 382 unduhan, ini membuktikan
bahwa masyarakat Kota Denpasar semakin melek IT dan semakin nyaman dengan
layanan online. Berdasarkan hal tersebut permasalahan utama terkait mewujudkan
satu layanan aplikasi yang mengakomodir sebagian besar aplikasiadalah dengan
cara meningkatkan dan mengembangkan suatu aplikasi layanan yang dapat
memberikan respon, memecahkan masalah dan memberi kemudahan informasi
bagi masyarakat dalam satu genggaman, Solusi Kota Dalam Satu Genggaman.
yang bersih. Dalam penanganan Pengaduan terdapat beberapa asas dan prinsif dasar
yang diterapkan pada PRODenpasar yaitu :
a. Kepastian hukum, yaitu mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam menangani pengaduan masyarakat.
b. Transparansi, yaitu membuka diri dan memberi kesempatan kepada
masyarakat dalam melaksanakan hak-haknya untuk memperoleh informasi
yang benar, jujur dan tidak diskriminatif terhadap penanganan pengaduan
masyarakat berdasarkan mekanisme dan prosedur yang jelas.
c. Koordinasi, yaitu melaksanakan kerjasama yang baik antar SKPD yang
berwenang dan terkait berdasarkan mekanisme, tata kerja dan prosedur yang
berlaku.
d. Efektifitas dan Efisiensi, yaitu kegiatan penanganan pengaduan harus
dilaksanakan secara tepat sasaran, hemat tenaga, waktu dan biaya.
e. Akuntabilitas, yaitu proses penyelenggaraan pelayanan pengaduan harus dapat
dipertanggungjawabkan sebagaimana ketentuan peraturan perundang-
undangan.
f. Objektivitas, yaitu kegiatan penanganan pengaduan harus berdasarkan fakta
atau bukti yang dapat dinilai berdasarkan kriteria tertentu.
g. Proporsional, mengutamakan kepentingan pelaksanaan tugas dan kewenangan
dengan memperhatikan adanya kepentingan yang sah lainnya secara seimbang.
h. Kerahasiaan, yaitu menjaga kerahasiaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkan.
hanya diketahui masyarakat yang melapor dan Instansi yang bersangkutan. Karena
segala bentuk pengaduan yang disampaikan masyarakat dengan instansi terkait
dapat dilihat secara langsung di website PRODenpasar. Disisi lain PRODenpasar
dapat memperpendek alur birokrasi yang harus ditempuh masyarakat dalam
menyampaikan pengaduannya ke instansi bersangkutan. Untuk lebih jelas
mekanisme pelayanan pengaduan PRODenpasar dapat ditunjukan pada Gambar
2.1.
tindak lanjut yang akan diambil. Jika tindak lanjut telah dilaksanakan dan
permasalahan terkait pengaduan tersebut dinyatakan selesai maka pengelola
PRODenpasar menghubungi pelapor dan melaporkan tindak lanjut yang telah
dilaksanakan terkait pelaporan pengaduan. Pelaporan pengaduan wajib diselesaikan
atau ditindak lanjuti. Jika dua kali dua puluh empat jam tidak ditindaklanjuti oleh
organisasi perangkat daerah terkait maka berhak diberikan warning oleh sistem.
Pemantauan dilaksanakan oleh Walikota Denpasar secara langsung sehingga
organisasi perangkat daerah wajib memberikan respon terhadap pengaduan yang
terdapat dilingkungan pemerintah Kota Denpasar.
a. Usability Quality
Usability adalah mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai
contoh penampilan, kemudahan pengguna, navigasi dan gambaran yang
22
b. Information Quality
Kulitas informasi dari penelitian system informasi (Information Quality)
Information Quality adalah mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya
informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.
(Barnes dan Vidgen; 2002 didalam Vidiantoro 2012)
c. Interaction Quality
Service Interaction Quality adalah mutu dari interaksi pelayanan yang dialami
oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam site lebih dalam, yang terwujud
dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh isu dalam keamanan transaksi dan
informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik site.
Tangible yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada saat yang
bersamaan aspek tangible ini juga merupakan salah satu sumber yang
mempengaruhi harapan pelanggan. Karena tangible yang baik, maka harapan
reponden menjadi lebih tinggi.
b. Kehandalan (Reliability)
Reliability yaitu dimensi yang mengukur kehandalan dari perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Secara singkat dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat,
tepat waktu, dan dapat dipercaya. Dibandingkan dengan 4 dimensi kualitas
pelayanan lainnya, yaitu responsiveness, assurance, emphaty dan tangible, dimensi
ini sering dipersepsikan paling penting bagi pelanggan dari berbagai industri jasa.
Ada dua aspek dari dimensi ini. Pertama adalah kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan. Kedua adalah seberapa jauh suatu
perusahaan mampu memberikan pelayanan yang akurat atau tidak ada error.
c. Tanggapan (Responsiveness)
Responsiveness adalah suatu kemauan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan
penyampaian informasi yang jelas. Sebagai contoh adalah hasil survei yang
dilakukan oleh Frontier selama 5 tahun terakhir ini dalam industri perbankan. Lima
tahun yang lalu, 90% dari konsumen di Jakarta akan puas apabila waktu menunggu
di cabang suatu bank sebelum melakukan transaksi adalah antara 10 – 15 menit.
Pada tahun ini, 90% dari konsumen di Jakarta mengharapkan agar lama menunggu
adalah sekitar 3 – 5 menit.
d. Jaminan (Assurance)
Assurance yaitu dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemampuan
perusahaan dan perilaku front-line staf dalam menanamkan rasa percaya dan
keyakinan kepada para pelanggannya. Berdasarkan banyak riset yang dilakukan,
24
ada 4 aspek dari dimensi ini, yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas dan
keamanan. Rasa aman juga sangat penting dalam penyampaian pengaduan. Mereka
merasa bahwa pengaduan yang disampaikan dapat diketahui oleh pihak yang
merasa dirugikan sehingga dapat menimbul konflik. Oleh karena itu, perlu adanya
sarana pengaduan yang memprivasi data pengadu atau pengguna layanan.
e. Empati (Empathy)
Empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
konsumen. Secara singkat dapat diartikan sebagai usaha untuk mengetahui dan
mengerti kebutuhan pelanggan secara individual. Studi yang sudah dilakukan
Frontier selama beberapa tahun terakhir untuk berbagai industri,
mengkonfirmasikan hal ini. Akan tetapi, untuk kelompok pelanggan “the haves”
dimensi ini bisa menjadi dimensi yang paling penting.
𝑛 = …………………………………………….…........................(1)
( )
Keterangan :
- n : Jumlah sampel
- N : Jumlah populasi
- e : Batas toleransi kesalahan
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara 10%
sampai dengan 20% dari populasi penelitian.
Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif
yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif yang
berfungsi untuk mengukur sikap negatif objek sikap. Pengukuran tersebut
menghasilkan sebuah intepretasi nilai dalam persentase yang dicocokan kedalam
sebuah kategori (Bertram, 2006). Untuk penentuan kategori dalam skala likert dapat
ditentukan sesuai kondisi kuisoner yang ada. Banyaknya kategori dalam skala likert
dimulai dari 3 jenis kategori sampai dengan 7 jenis kategori. Umumnya Skala likert
menggunakan 5 kategori penilaian, seperti pada Tabel 2.2.
𝑥 100 ………………………………..........................….(3)
…………………............................(4)
Lanjutan Tabel 2.3. Tabel r dengan Jumlah Responden dan Taraf Signifikan
Secara umum suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data
yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai
data tersebut.
……………..………………........................…..(5)
29
n = Jumlah pertanyaan/pernyataan
∑ơt2 = Jumlah Skor tiap item pernyataan
Ơ t2 = Total nilai keseluruhan pernyataan/pertanyaan
Jika nilai r11 > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang beberapa
penelitian menyebutkan sebagai berikut, Jika r11 > 0.90 maka reliabilitas
dinyatakan sempurna. Jika r11 diantara 0.70 – 0.90 maka dinyatakan reliabilitas
tinggi. Jika r11 diantara 0.50 – 0.70 maka dinyatakan reliabilitas moderat. Jika r11
< 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika r11 rendah, kemungkinan satu atau beberapa
item tidak reliabel. Berikut Tabel 2.4 merupakan tabel kategori koefisien
reliabilitas.