You are on page 1of 17

MAKALAH

“PRODUKTIVITAS KERJA”
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya

DOSEN PENGAMPU:
BILLY YANIS SAPUTRA, MM

DISUSUN OLEH:
ANDINI ERRANANDA
NILAM CAHAYA
RIADY AGUSTIAN

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


JURUSAN SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BENGKALIS
TA. 2022/1444H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul produktivitas kerja sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkalis, 04 November 2022

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Produktivitas Kerja .................................................................... 3

1. Produktivitas dalam dimensi hasil yang dicapai ...................................... 3

2. Produktivitas dalam dimensi sikap mental ............................................... 3

B. Konsep produktivitas kerja .......................................................................... 5

C. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja .......................................... 6

D. Indikator produktivitas kerja ...................................................................... 10

E. Kaidah islam tentang produktivitas kerja ................................................... 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

B. Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produktivitas merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh
suatu lembaga atau perusahaan apabila ingin mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Dalam kegiatannya lembaga atau perusahaan harus mampu
meningkatkan produktivitas dari waktu ke waktu, karena ini menyangkut terhadap
kinerja lembaga tersebut. Aspek sumber daya manusia di dalam perusahaan atau
lembaga memegang peranan penting, yaitu sebagai salah satu tolak ukur tingkat
produktivitas kerja karyawan, dengan pengertian apabila tingkat kualitas sumber
daya manusia di dalam sebuah perusahaan itu tinggi atau baik maka tingkat
produktivitas kerja karyawan di lembaga tersebut lebih mudah meningkat, begitu
pula sebaliknya apabila tingkat kualitas dari sumber daya manusia itu rendah atau
kurang maka tingkat produktivitas kerja karyawan tersebut akan sulit untuk
meningkat. 1
Oleh karena itu bagi setiap lembaga yang ingin sukses dalam usahanya,
diharuskan untuk lebih meningkatkan perhatiannya terhadap aspek sumber daya
manusia yang dimiliki, dengan tujuan agar harapan serta tujuan dapat tercapai.
Produktivitas kerja yang rendah merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh
perusahaan karena produktivitas karyawan dapat mempengaruhi kualitas dan
kuantitas perusahaan dalam menghadapi persaingan dan menjadi kunci utama
dalam mencapai tujuan perusahaan. Permasalahan tersebut sering terjadi dan tidak
boleh terus dibiarkan apabila perusahaan ingin terus berkembang.2

1
Khairunisa Nur Baiti, Djumali Djumali, dan Eny Kustiyah, “Produktivitas Kerja
Karyawan Ditinjau dari Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan pada PT. Iskandar Indah
Printing Textile Surakarta,” Jurnal Ilmiah Edunomika 4, no. 01 (2020): 69–87.
2
Ibid.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Produktivitas Kerja?
2. Apa Konsep produktivitas kerja?
3. Apa Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?
4. Apa Indikator produktivitas kerja ?
5. Apa Kaidah islam tentang produktivitas kerja?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Produktivitas Kerja
2. Untuk Mengetahui Konsep Produktivitas Kerja
3. Untuk Mengetahui Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
4. Untuk Mengetahui Indikator produktivitas kerja
5. Untuk mengetahui Kaidah islam tentang produktivitas kerja

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produktivitas Kerja


Pengertian produktivitas dapat diuraikan dalam pengertian perbandingan
antara hasil yang dicapai dan dalam pengertian sikap mental pegawai dalam
pekerjaan.3

1. Produktivitas dalam dimensi hasil yang dicapai


Produktivitas berarti perbandingan antara hasil-hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sumber daya yang dipergunakan atau perbandingan jumlah
produksi (output) dengan sumber daya yang digunakan (input). Dengan
demikian, produktivitas secara umum dapat didefinisikan sebagai tingkat
perbandingan antara hasil keluaran (output) dengan masukan (input).

2. Produktivitas dalam dimensi sikap mental


Menurut Dewan Produktivitas Nasional, dalam Triyono, produktivitas
adalah sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. Pengertian ini
harus difahami secara filosofis bahwa sikap mental tersebut menuntut upaya
atau usaha untuk membuat kemajuan disegala bidang kehidupan; orientasinya
adalah maju, tidak boleh diam, selalu berfikir untuk menciptakan kemajuan.
Oleh karena itu, peningkatan produktivitas merupakan pengertian relatif,
melukiskan keadaan saat ini yang lebih baik dibanding dengan keadaan masa
lalu atau keadaan di tempat lain.
Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran
(barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).
Produktivitas adalah ukuran efesiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil
keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan
keluaran diukur dalam ke satuan fisik, bentuk dan nilai.4

3
Kartawan, Lina Marlina, dan Agus Susanto, “Manajemen Sumberdaya Insani” (2018):
260
4
Ibid.

3
Pengertian produktivitas menurut Melayu S.P Hasibuan, produktivitas kerja
merupakan rasio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan atau biaya
untuk mewujudkan hasil tersebut (input).
Menurut George J. Washin, produktivitas mengandung dua konsep utama,
yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi mengkur tingkat sumber daya baik
manusia, keuangan, maupun alam yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat
pelayanan yang dikehendaki, efektivitas mengukur hasil mutu pelayanan yang
dicapai.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, jelas bahwa produktivitas
merupakan perbandingan antara hasil kerja dengan bahan, waktu, dan tenaga yang
digunakan dalam memproduksi barang atau jasa dengan menggunakan sumber-
sumber yang ada secara efektif dan efisien, tetapi tetap menjaga mutu barang atau
jasa yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan tenaga kerja, makan produktivitas tenaga kerja
merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
kerja per satuan waktu. Faktor manusia telah menjadi fokus penghargaan dunia
sejak abad ke 18 yang populer dengan penerapan ilmu perilaku manusia, oleh
karena itu produktivitas tidak dilihat sebagai konsep produksi dan ekonomi saja,
yang melupakan kepentingan tenaga kerja dan lingkungan.
Tenaga kerja dapat mengolah sumber daya alam yang terbatas dengan
diiringi produktivitas tenaga kerja yang tinggi sehingga dapat tercapai pemenuhn
ketentuan pembangunan dengan berbagai kahlian yang dimiliki. Setiap
perusahaan tentu berharap memiliki produktivitas kerja yang tinggi, efisien, dan
efektif. Manfaat praktis dalam pengukuran produktivitas adalah dalam
menentukan pembayaran atau upah bagi para pekerja yang benar-benar berprestasi
dengan yang kurang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya. Peningkatan
produktivitas pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan terhadap faktor-faktor
masukan dengan cara penambahan atau peningkatan sumber daya yang ada.
Menurut Sudriamunawar, pada dasarnya pengukuran produktivitas mempunyai
berbagai dimensi sesuai dengan tujuan dan pengukuran yang bersangkutan.
Sehubungan dengan itu, maka keadaan produktivitas yang baik atau meningkat

4
akan terlihat dari ada atau tidaknya faktor-faktor seperti kecakapan, kematangan
bawahan, situasional dan lingkungan. Produktivitas kerja memerlukan perubahan
sikap mental yang dilandasi kerja hari ini harus lebih baikdari hari kemarin, dan
cara kerja hari esok lebih baik dari hari ini. Peningkatan produktivitas dilakukan
oleh pribadi dinamis dan kreatif.
Produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu
mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang
dapat melakukan pekerjaan lebih baik dari hari ini dari pada hari kemarin dan hari
esok lebih baik hari ini. Sikap yang demikian akan mendorong seseorang untuk
tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu mencari perbaikan-perbaikan
dan peningkatan.
Produktivitas dihasilkan dari kapasitas SDM dalam menggunakan alat
kerja, metode kerja, modal kerja, bahan buku, dan informasi dengan rasio
produktifitas dapat digunakan untuk :
a) Mengetahui kemampuan manajemen mencapai tujuan (gaol) dan sasaran
(objective) organisasi
b) Membandingkan prestasi dengan prestasi organisasi sejenis
c) Mengetahui arah kecendrungan (trends) kinerja organisasi

B. Konsep produktivitas kerja


Sumber daya insani dipandang sebagai salah satu input faktor produksi
selain mesin, bahan baku, energi, dan sebagainya. Dari berbagai jenis faktor
produksi, tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memegang peranan
utama. Tenaga kerjalah yang mampu mengendalikan seperangkat sumber-sumber
ekonomi untuk menghasilkan sesuatu kemudian membandingkan antara
pengorbanan (input) dengan hasil (output).5
Untuk memahami konsep dan teori produktivitas dapat dilakukan dengan
cara membedakannya dari efektivitas dan efisiensi (Triyono, 2012:62). Efektivitas

5
Galih Tajali dan Winaya Mukti, “Galih Tajali Winaya Mukti, 2016 Pengaruh Penempatan
dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu” (2016): 261–262.

5
adalah tingkat ketepatan dalam memilih atau menggunakan suatu metode untuk
melakukan sesuatu (do right things). Dalam hal ini, efektivitas berkaitan dengan
output. Sedangkan efisiensi adalah tingkat ketepatan dan berbagai kemudahan
dalam melakukan sesuatu (do things right). Dalam hal ini, efisiensi terkait dengan
input.
Dengan demikian, produktivitas memiliki dua dimensi, yakni; Pertama,
efektivitas mengarah pada job performance yang maksimal, yakni pencapaian
target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua, efisiensi
berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Artinya, produktivitas seorang
karyawan biasanya terwujud sebagai prestasi karyawan tersebut di lingkungan
kerjanya.
Dari sisi lain, konsep produktivitas berkaitan dengan sikap mental yang
selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari
kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Konsep produktivitas seperti
ini, menurut Gaol, sejalan dengan falsafah teknik industri yang berbunyi: there is
no best way to do a job; there is always a better way”. Falsafah ini jelas berbeda
dengan falsafah FW Taylor yang mengatakan: “there is one best way”. Artinya,
tidak ada produk atau proses yang terbaik; selalu dapat diciptakan produk atau
proses yang lebih baik; selalu dapat diusahakan hasil yang lebih besar, dengan
pengorbanan sumber-sumber yang lebih kecil.
Konsep produktivitas kerja dalam dimensi sikap mental ini memberikan
pesan untuk selalu berjuang untuk maju berprestasi. Bila kita berhenti berjuang,
orang lain akan terus maju, dan karena itu kita akan tertinggal di belakang.

C. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja


Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seorang tenaga kerja
atau pekerja untuk menghasilkan jumlah output dalam satu satuan waktu tertentu.
Produktifitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan efisiensi pemanfaatan tenaga
kerja. Hal ini mengingat bahwa secara nyata, seorang pekerja dalam melakukan
pekerjaannya belum tentu memanfaatkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.

6
Tinggi-rendahnya produktivitas ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor. Maka
untuk meningkatkan produktivitas itu harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. 6
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah:
1) Kompensasi;
2) Knowledge atau pengetahuan;
3) Skills atau keahlian;
4) Abilities atau kemampuan;
5) Attitudes atau sikap, dan;
6) Behaviour atau perilaku.
Produktivitas tenaga kerja adalah pencerminan dari mutu tenaga kerja jika
hal-hal lain dianggap tetap sama. Menurutnya, perubahan (peningkatan)
produktivitas kerja dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal yaitu :
1) Sumber daya alam yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar atau mutu
yang lebih baik.
2) Sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak atau
mutu yang lebih baik.
3) Mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat.
4) Kondisi dan lingkungan kerja yang lebih baik.
Sedangkan menurut Balai Pengembangan Produktivi-tas Daerah, dalam
Triyono, faktor utama yang mempengaruhi produktivitas adalah:
1) Sikap kerja;
2) Tingkat keterampilan;
3) Hubungan antara pegawai dan pimpinan;
4) Manajemen produktivitas;
5) Efisiensi tenaga kerja, dan;
6) Kewiraswastaan.
Sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistyani dan Rosidah (2003) faktor
yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja antara lain :
1) Knowledge

6
Kartawan, Marlina, dan Susanto, “Manajemen Sumberdaya Insani.”

7
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik
yang diproleh secara formal maupun nonformal yang memberikan
kontribusi pada seseorang didalam memecahkan masalah, daya cipta
termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan
pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai
diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.
2) Skills
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis opesional
mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melaksanakan atau
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis. Dengan
keterampilan diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara
produktif.
3) Abilities
Abilities atau kemampuan berbentuk dari sejumlah kompetensi
yang dimiliki oleh seorang pegawai. Pengetahuan dan keterampilan
termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila
seorang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi,
diharapkan memiliki ability yang tinggi pula.
4) Attitude
Attitude merupakan kebiasaan yang terpolakan. Jika yang
kebiasaan yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam
hubungannya dengan perilaku pekerjaan maka akan menggantungkan.
Artinya apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal
tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik pula, dengan kondisi
pegawai tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan dapat terwujud
Menurut Anogara dan Suyati ada banyak faktor yang mempengaruhi
produktivitas, antara lain :
1) Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi
akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Karena dengan bekal

8
pendidikan, maka orang akan lebih mudah dalam mempelajari hal-hal
yang bersifat baru dalam suatu sistem kerja
2) Motivasi
Pimpinan harus perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja
dari setiap karyawan.dengan memotivasi itu maka pimpinan dapat
membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
3) Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok
yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala
peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-
latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan
memberikan pengaruh positif terhadap proktivitas kerja karyawan.
4) Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja
karyawan. Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan
dengan kursus-kursus, latihan dan lain-lain.
5) Sikap etika kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan
yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu snediri maupun
kelompok lain sehingga tercipta hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan
produktivitas kerja.
6) Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan
makanan yang dikonsumsinya setiap hari. Gizi yang baik akan
mempengaruhi kesehatan karyawan, dan semua ini akan berpengaruh
terhadap produtivitas kerja.
7) Tingkat penghasilan
Dengan penghasilan yang cukup, akan memberikan semangat kerja
karyawan bagi setiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga
produktivitas kerja karyawan akan tercapai

9
8) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja disini termasuk hubungan antara karyawan,
hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja
9) Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang
semakin otomatis dan canggih, yang bisa mendukung tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan kerjanya.
10) Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung
dalam proses produksi.
11) Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan,
menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan
semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk kerja.
12) Manajemen
Dengan adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan
terorganisasi dengan baik pula. Sehingga produktivitas kerja karyawan
tercapai.
13) Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya,
dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan
meningkatkan produktivitas kerjanya.

D. Indikator produktivitas kerja


Menurut Simamora, menyatakan bahwa faktor-faktor yang digunakan
dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja dan
ketepatan waktu. Dalam penelitian ini peneliti mengukur produktivitas kerja
dengan menggunakan indikator-indikator di bawah ini :7

7
Tajali dan Mukti, “Galih Tajali Winaya Mukti, 2016 Pengaruh Penempatan dan Pelatihan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu.”

10
1) Kualitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau
ditetapkan oleh perusahaan.
2) Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu
dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan
suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis
dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3) Ketetapan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada setiap
awal waktu yang telah ditentuksn, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas
yang disediakan awal waktu sampai menjadi output

E. Kaidah islam tentang produktivitas kerja


Islam benar-benar menaruh perhatian terhadap produktivitas kerja seorang
muslim sebab ada hubungan konstan antara keimanan, kerja, dan pahala; satu
sama lain tidak dapat dipilah-pilah. Firman Allah menegaskan:
َْ ٰ َ َ ُ َ ُْ ُ َُ َّ َ ۟ ُ ْ َُ
‫ٱع َملىا ف َس َي َري ٱلل ُه َع َملك ْم َو َر ُسىل ُ ۥه َوٱْل ْؤ ِم ُنىن ۖ َو َست َر ُّدون ِإل ٰى َع ِل ِم ٱلغ ْي ِب‬ ‫وق ِل‬
ُ َ ُ ُ َ
‫ٱلش َٰه َد ِة ف ُي َن ِّب ُئكم ِب َما ك ُنت ْم ت ْع َملى َ َن‬
َّ ‫َو‬

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan”.
(Q.S. Al Taubat (9):105).
َُ ‫ٱل َح َي ٰى َة ل َي ْب ُل َى ُك ْم َأ ُّي ُك ْم َأ ْح َس ُن َع َم اًل ۚ َو ُه َى ْٱل َعز ُيز ْٱل َغ ُف‬
‫ىر‬ َ
ْ َ َ َْْ َ َ َ
‫و‬ ‫ت‬ ‫ى‬‫ٱْل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬‫ذ‬
َّ
‫ٱل‬
ِ ِ ِ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun“.
(Q.S. Al-Mulk (67):2).

11
Seorang muslim akan menunjukkan etos kerja yang bersikap dan berbuat
serta menghasilkan segala sesuatu dengan bersungguh-sungguh dan tidak akan
melakukan sesuatu setengah hati. Apa yang dilakukannya memiliki alasan-alasan
untuk mencapai arah dan tujuan luhur yang secara dinamis memberikan makna
bagi diri dan lingkungan-nya sebagaimana misi dirinya yang harus menjadi
rahmat bagi semesta alam.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output)
dengan pemasukan. Penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu
kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil
tambahan sebagai produk sampingan atau by-product.
Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor penentu diantaranya sikap
kerja karyawan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, pengetahuan,
keterampilan, kamampuan dan kebiasaan karyawan. Diharapkan faktor-faktoe
tersebut dapat menentukan tingkat produktivitas karyawan, dalam hal ini fungsi
manajemen sangat berperan dalam menentukan produktivitas yaitu dengan cara
melaksanakan program atau aktivitas manajemen sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.

B. Saran
Demikian yang saya dapat paparkan mengenai produktivitas kerja dan yang
berkaitan dengannya, tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu, saya
berharap pembaca dan penyimak memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna khususnya bagi para
penyusun dan umumnya bagi pihak yang terkait.

13
DAFTAR PUSTAKA
Baiti, Khairunisa Nur, Djumali Djumali, dan Eny Kustiyah. “Produktivitas Kerja
Karyawan Ditinjau dari Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.” Jurnal Ilmiah Edunomika 4, no.
01 (2020): 69–87.
Kartawan, Lina Marlina, dan Agus Susanto. “Manajemen Sumberdaya Insani”
(2018)
Tajali, Galih, dan Winaya Mukti. “Galih Tajali Winaya Mukti, 2016 Pengaruh
Penempatan dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu”
(2016): 261–262.

14

You might also like