You are on page 1of 6

UJIAN PRAKTEK

TENTANG

“RESENSI NOVEL”

DISUSUN OLEH

AHMAD JAMAKSARI

KELAS 9D

SMP NU RIYADLUL QUR’AN

Jl. Sunan Ampel Ngasem, Kec. Ngajum Kab. Malang

2022/ 2023
RESENSI NOVEL

Judul : Comedy Of Juno

Penulis : Jacob Julian

Penerbit : Moka Media

Tahun Terbit : 2014

Jumlah Halaman : 296

Kategori : Fiksi

Keunggulan : Bahasa dalam novel mudah difahami

Kelemahan : Ada beberapa penulisan kata yang kurang benar

(typo)

Sinopsis :

Berjaket denim, bersepatu converse, bercelana jeans belel dengan

robekan di lutut dan berambut gondrong, itulah sosok Juno sang roker.

Di kota kecil di Jawa Timur, Madiun, Juno berusaha merengkuh mimpi.

Selama tiga tahun ia berjuang menjadi musisi rock, tapi tidak pernah

berhasil. Pilihan hidup yang harus ia tempuh mati-matian sebab menolak

masuk perguruan tinggi selepas lulus SMA. Tapi apa daya, cita-cita itu

tidak pernah terwujud. Bahkan ia didepak oleh band yang ia bentuk. Ia

marah, kesal dan sakit hati.

Ia begitu egois, hingga membuat band yang ia rintis itu tidak pernah

manggung. Ia gagal, ditinggal pergi orang-orang terdekatnya, termasuk

cinta. Ia berjanji, akan meneruskan cita-cita. Mengguncang panggung

menjadi rocker, dengan atau tanpa bandnya.


Hingga ia bertemu Papa, seorang comic senior yang akan pensiun dan

mengajaknya untuk menjadi rockstar di bidang lain yaitu stand up comedy.

Novel dengan setting kota kecil di Jawa Timur, Madiun, ini mengisahkan

perjuangan anak muda yag memilih jalur berbeda dalam merengkuh mimpi

dan akhirnya bertemu dengan realitas. Realitas yang membuat Juno

berpikir bahwa mimpi, seberapapun besarnya harus tetap berpijak ke

bumi.

Akhirnya Juno memilih hidupnya dan berusaha mati-matian untuk menjadi

stand up comedian dengan ciri khasnya rocker.


COMEDY OF JUNO

(A NOVEL BY JACOB JULIAN)

“Maka percayalah, ketika kau merasa buntu

dengan kehidupanmu, itulah saat yang tepat untuk

menertawakannya”

Sebelum kita mulai, perlu diketahui kalau novel ini bukan buku-buku

komedi tulisan para comic-stand up comedian yang isinya lebih mirip

materi lawakan mereka di panggung. Ini adalah novel yang bercerita

tentang perjuangan Juno, seorang rocker gagal yang alih profesi demi

tetap bertahan di atas panggung.

Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itulah nasib yang menimpa Juno.

Ketika Juno memasuki studio, juno tahu bahwa pasti ada sesuatu yang

tidak beres. Juno melemparkan senyum kepada kelima teman-temannya,

tapi tetap saja teman-temannya menunjukkan raut muka yeng berbeda

dari biasanya, wajah mereka manyun dan tanpa geram. Ternyata ada

perselisihan antara Juno dan Rano yaitu tentang aliran musik band nya

(Rock atau Pop). Dan akhirnya, perselisahan itu di akhir dengan mendepak

Juno dari band-nya sendiri, dia pun kehilangan cintanya.

Namun, cita-cita Juno untuk mengguncang panggung tidak padam begitu

saja. Tidak bisa jadi rocker, jadi comic pun tak mengapa. Setelah Juno di

depak dari bandnya sendiri, Juni, memilih bersemedi di kamar selama tiga

hari, dan kini dia baru saja menghirup udara sore ke kota yang terkenal

dengan sambel pecelnya. Dan akhirnya Juno bertemu dengan Papa yang

merupakan seorang comedian. Papa mulai bercerita kepada Juno tentang

apa itu stand up comedy secara sederhana. Juno mendengarkannya dengan

seksama sebab ia terpantikn omongan Papa yang menyamakan antara comic

atau pelaku stand up comedy dengan rocker.


Stand up comedy memang sedang naik daun belakangan ini. Masyarakat

yang sudah bosan dan malas menyaksikan komedi-komedi slapstick

dangkalan yang hanya bisa lempar ejekan atau tepung mulai mencari-cari

komedi yang cerdas. Stand up comedy memberikan jawaban.

Pilihan yang akan diputuskan Juno mengandung banyak pertimbangan.

Ketika menjadi komik, apa statusnya sebagai rocker akan dicabut ? Apa

dia tidak akan dikenal sebagai rocker lagi ? Atau justru akan dikenal

sebagai rocker sekaligus comic ? Bagaimana bila kalau malah orang

menyukainya sebagai komedian ? Dan akhirnya Juno memutuskan bahwa ia

akan mencoba menjadi seorang comedian. Sepertinya ini menarik. Belum

ada kan rocker yang suko guyon. Nah aku akan ingin meciptakan imej kalau

rocker itu biasa ngebanyol, ucap Juno kepada Ozi yang merupakan teman

sekolah Juno. Karena ini adalah sebuah pembuktian bahwa Juno mencoba

menjadi seorang comedian, maka Juno harus membuktikan bahwa dirinya

adalah seorang comedian yang patut untuk diperhitungkan. Juno tampil di

panggung pentas seni SMA. Ozi memberikan pengarahan singkat sebelum

Juno akan maju sebentar lagi.

Perjuangan Juno membuahkan hasil, Juno melihat tiketnya dan mendapat

kabar dari Ozi bahwa hari kedua setelah tiketnya disebar, 100 tiket

sudah terjual. Itu artinya sudah separuh dari kursi bakal terisi untuk

melihat penampilan Juno. Hampir seluruh pemuda pemudi dari kota kecil

ini akan menghadiri acara awal dari puncak ketenaran Juno, khususnya

mereka para penikmat stand up comedy.

Sayangnya masih sangat jarang cerita-cerita tentang comic diboyog ke

ranah buku. Kalaupun ada, ya itu tadi, isinya mirip materi lawakan yang

sering kita saksikan di layar kaca. Boleh dibilang Comedy of Juno


membawa angin segar karena tak sekedar melawak tapi juga bercerita

tentang perjuangan seorang menjadi stand up comedian. Apalagi Jacob

pun memberikan kita insight tentang dunia comic di belakang panggung

yang cukup menarik.

Proses perjuangan Juno tidaklah instan. Ada jatuh bangunnya. Jacob

membangun ceritanya dengan sabar dan tidak tergesa-gesa. Sayangnya

dibagian tengah cerita, kegalauan Juno terasa berlarut-larut sehingga

terasa membosankan. Cerita semakin mandek dan terasa berat untuk

dilanjutkan akibat faktor teknis seperti typo yang bertebaran di mana-

mana. Alur baru lancar lagi begitu Juno naik ke panggung dan mulai mahir

menjadi seorang comic.

Lalu bagaimana soal komedinya ? Saya sendiri menyukai humor-humor

cerdas ala stand up comedy. Komedi yang di bawakan Juno cukup Jenaka,

mampu memancing saya untuk terkekeh beberapa kali, walau tidak

membuat saya terpingkal-pingkal. Hook dan punchline nya akan lebih

efektif jika beberapa materi comicnya tidak terlalu panjang. Dan terus

terang saya pun berharap Jacob juga bisa berkelakar lebih lepas

narasinya juga, tak hanya saat Juno naik ke panggung.

Mereka bilang dying is easy, comedy is hard. Jacob memang tidak gagal

dalam melucu meski tidak meninggalkan kesan yang kuat, tapi yang jelas

Jacob berhasil memberi kisah komedi yang berisi tentang perjuangan

meraih mimpi. Memang benar jika satu pintu kesempatan tertutup, pintu

kesempatan lainnya terbuka. Jacob membukakan pintu itu untuk Juno

degan semangat penuh tawa.

You might also like