You are on page 1of 3

Penyebab Kucing Diare dan Cara

Mengatasinya
Ada beberapa hal yang menyebabkan kucing mengalami diare, di antaranya:

1. Pola Makan

Penyebab kucing diare yang pertama adalah pola makan. Nutrisi tidak seimbang
atau pakan yang sudah tercemar bisa memicu masalah pencernaan.

“Mismanagement pakan, seperti overeating, perubahan pakan,


ketidakseimbangan nutrisi, pakan kotor (sampah) dan air minum kotor juga bisa
menjadi penyebab diare,” kata drh. Jepriadi Kertawinata.
Perubahan pola makan yang tidak biasa atau mendadak juga bisa menyebabkan
kucing diare. Jika ingin mengganti makanan kucing, sebaiknya lakukan transisi
perlahan.

Kamu bisa mencampurkan makanan lama dan makanan baru. Lakukan


bertahap sampai kucing terbiasa dengan makanan baru.

2. Infeksi Bakteri dan Virus

Kucing diare juga bisa karena infeksi virus dan bakteri. Pada beberapa kasus,
infeksi virus dan bakteri pada kucing bahkan menyebabkan gastroenteritis atau
radang saluran pencernaan.

Jika kucing kamu mengalami diare disertai gejala seperti muntah dan
berkurangnya nafsu makan, segera hubungi dokter hewan.

“Agen biologis seperti protozoa (giardia, coccidia), bakteri (Salmonela, E. coli),


virus (FPV, parvo, distemper, corona, FIV, FeLV) juga bisa menyebabkan kucing
diare,” kata dokter Jepriadi.
Artikel Lainnya: Cara Mengobati Kucing Flu

3. Keracunan Makanan

Kucing mungkin diare karena menyentuh atau memakan benda beracun di


sekitarnya, seperti racun serangga, pembasmi nyamuk, dan lainnya.
“Bahan kimiawi seperti bahan toxic organofosfat, antinutrisi dalam pakan bisa
menjadi penyebab kucing diare,” ujar dokter Jepriadi.
Organofosfat adalah zat kimia yang biasa digunakan pada produk rumah
tangga, seperti pembasmi nyamuk, kecoa, dan hewan pengganggu lainnya. Zat
ini dapat menimbulkan keracunan karena menghambat enzim kolinesterase.

4. Pankreatitis

Penyebab kucing diare lainnya adalah pankreatitis, peradangan pada pankreas.


Tanda penyakit ini antara lain mual, muntah, demam, diare, lesu, dan
penurunan nafsu makan. Pada kondisi yang parah, bahkan bisa menyebabkan
kematian pada kucing.

Pankreatitis yang terjadi pada kucing sering kali disertai peradangan hati dan
usus. Peradangan terkait pankreatitis akut memungkinkan enzim pencernaan
tumpah ke dalam rongga perut dan menimbulkan banyak gejala, termasuk
diare.

5. Parasit Cacing

Beberapa jenis parasit internal yang menyebabkan masalah pada kucing, yaitu
cacing gelang, cacing jantung, cacing pita, dan cacing tambang.

Disampaikan dokter Jepriadi, penyebab diare itu multifaktor dan cacing parasit
bisa menjadi salah satu penyebabnya, khususnya cacing parasit gastrointestinal.

Artikel Lainnya: Penyebab Kaki Kucing Bengkak dan Cara Mengobatinya

Cara Mengatasi Kucing Diare


Jika kucing peliharaanmu mengalami diare ringan kurang dari 24 jam, lakukan
perawatan rumahan seperti berikut:

1. Beri Makanan dalam Porsi Kecil tetapi Sering

Cara mengatasi kucing diare yang pertama adalah mengatur pola makan.
Berikan makanan kucing dalam porsi kecil, tetapi lebih sering. Jangan biarkan
kucing sampai kelaparan.

Kamu bisa memberikan makanan kecil, hambar, dan teratur, seperti ayam rebus
atau ikan putih tanpa tulang. Jangan memberikan kucing makanan yang
berlemak. Dokter hewan biasanya menyarankan makanan kaleng khusus untuk
sakit perut.
2. Penuhi Kebutuhan Air Bersih

Kucing yang diare biasanya lebih sering minum untuk menghindari dehidrasi.
Untuk memudahkannya menggapai air, taruh wadah minum dekat lokasi kucing
biasa beristirahat.

Artikel Lainnya: Kenali Tanda-Tanda Kucing Sakit

3. Biarkan Kucing Istirahat

Kucing yang diare sering merasa lebih lelah dan butuh istirahat lebih banyak
dari biasanya. Namun, jika tubuhnya tampak sangat lesu, segera bawa ke dokter
hewan.

4. Kenalkan Makanan Normal Secara Bertahap

Setelah kondisi kucing mulai membaik dan fesesnya lebih padat, kamu bisa
perkenalkan kembali makanan normalnya secara bertahap.

Kucing memerlukan perhatian khusus saat mengalami masalah pencernaan.


Meski beberapa kucing bisa sembuh dengan cepat, penanganan yang terlambat
bisa mengakibatkan masalah serius.

Jika mengalami diare, anak kucing, kucing tua, kucing dengan penyakit kronis,
dan kucing hamil memiliki risiko lebih tinggi serta berbahaya. Selain itu, kucing
yang dibiarkan diare lebih dari 24 jam memiliki risiko kematian lebih tinggi.

Sebaiknya, rutin periksa bak pasir untuk mengetahui perubahan feses kucing.
Perhatikan apakah feses berbentuk encer, begitu juga dengan jumlah dan
frekuensinya, apakah meningkat dari biasanya atau normal.

Jika ada gejala diare, pantau pergerakan kucing selama 24 jam. Kucing yang
mengalami diare ringan kurang dari sehari masih bisa ditangani di rumah.

Namun, kalau sudah lebih dari 24 jam disertai gejala seperti muntah, lesu,
kehilangan nafsu makan, dan kurang aktif, segera bawa kucing ke dokter hewan.

Setelah mengetahui penyebab kucing diare, pastikan untuk selalu #JagaSehatmu


dan konsultasikan berbagai gejala terkait kesehatan hewan peliharaan melalui
fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter!

Source
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-hewan/penyebab-kucing-diare

You might also like