Professional Documents
Culture Documents
389-Article Text-3184-1-10-20230414
389-Article Text-3184-1-10-20230414
JAIA 2023;8(1):49-54
ABSTRAK
Hipertensi pada kehamilan akan memengaruhi keadaan ibu dan janin seperti solusio
plasenta, kegagalan organ, koagulasi intravena, preeklampsia, preeklampsia hingga
menjadi eklampsia, risiko perkembangan intrauterin, kelahiran prematur dan kematian
intrauterin. Pengobatan hipertensi gestasional dapat secara farmakologis dan non-
farmakologis. Terapi non farmakologi untuk mengatasi hipertensi pada kehamilan dapat
menggunakan temulawak dan jahe. Penelitian ini dilakukan di BPM “J” Kota Bengkulu,
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BPM “J” sebanyak 154 orang
ibu hamil dan sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan hipertensi gestasional
sebanyak 34 orang. Dosis temulawak dan jahe kering adalah 25 gram dididihkan dalam
200 ml air hingga diperoleh air rebusan 100 ml, lama perebusan 2-5 menit, temulawak
dan jahe diberikan satu kali sehari selama satu minggu. Pada awal penelitian ditentukan
tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional. Setelah diberikan temulawak dan
jahe, responden kembali dilakukan pemantauan tekanan darah. Teknik analisa data yang
digunakan yaitu dengan menggunakan uji statistik yaitu uji t-test yaitu uji dua sampel
berpasangan (paired sampel t-test). Adanya hubungan signifikan antara nilai tekanan
darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah pemberian temulawak dan jahe (p-value
< 0,05), perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi adalah
5,82 mmHg dengan nilai p-value pada tekanan darah sistol sebesar 0,000 (p-value < 0,05)
dan perbedaan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi adalah
3,18 mmHg dengan nilai p-value pada tekanan darah diastol sebesar 0,026 (p-value <
0,05). Kandungan temulawak dan jahe dapat digunakan dalam menurunkan tekanan
darah pada ibu hamil dengan hipertensi gestasional.
Abstract
Hypertension in pregnancy will affect the condition of the mother and fetus in ways
such as placental abruption, organ failure, intravenous coagulation, preeclampsia,
preeclampsia to eclampsia, the risk of intrauterine development, premature birth, and
intrauterine death. Treatment of gestational hypertension can be pharmacological or
non-pharmacological. Non-pharmacological therapy to treat hypertension in pregnancy
can use ginger and ginger.This research was conducted at BPM “J” Bengkulu City. The
population in this study were all pregnant women at BPM J,” as many as 154 pregnant
women, and the sample in this study were pregnant women with gestational hypertension,
as many as 34 people. The dose of curcuma and dried ginger is 25 grams, boiled in 200
ml of water until 100 ml of boiled water is obtained; the boiling time is 2–5 minutes;
Nimas Ayu Lestari Nurjanah, Liya Lugita Sari
ginger and turmeric are given once a day for one week. At the beginning of the study, the
blood pressure of pregnant women with gestational hypertension was determined. After
being given ginger and ginger, the respondent was again monitored for blood pressure.
The data analysis technique used was a statistical test, namely the t-test, and a paired
sample t-test. There was a significant relationship between systolic and diastolic blood
pressure before and after administration of temulawak and ginger (p-value 0.05), the
average difference in systolic blood pressure before and after the intervention was 5.82
mmHg with a p-value on blood pressure systolic blood pressure of 0.000 (p-value 0.05),
and the average difference in diastolic blood pressure before and after the intervention
was 3.18 mmHg with a p-value in diastolic blood pressure was 0.026 (p-value) (p- The
content of temulawak and ginger can be used to reduce blood pressure in pregnant women
with gestational hypertension.
50
JURNAL ASUHAN IBU & ANAK | Volume 8 | Nomor 1 | Februari 2023
Pengaruh Pemberian Temulawak dan Jahe terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Ibu Hamil
dengan Hipertensi Gestasional
fase akut. Pada saat yang sama, nifedipine atau dalam penelitian ini. Rancangan penelitian ini
labetalol lebih sering dipilih untuk pengobatan adalah Quasi Eksperiment dengan one grup
rawat jalan (Luger RK 2022). pre-test dan post-test. Dalam rencana penelitian
Pada kehamilan, penggunaan obat- ini tidak ada kelompok pembanding, tetapi
obatan hendaknya dikurangi karena untuk dilakukan observasi terlebih dahulu (pre-test),
menghindari dampak yang dapat memengaruhi yang memungkinkan peneliti untuk menguji
janin. Terapi non-farmakologi untuk mengatasi perubahan responden setelah perlakuan (Setiadi,
hipertensi pada kehamilan dapat dengan 2013).
menggunakan temulawak dan jahe. Rozanna Penelitian ini dilakukan di BPM “J” Kota
(2007) mengatakan bahwa fenomena kembali ke Bengkulu, populasi dalam penelitian ini adalah
alam telah menyita perhatian publik dunia. Obat seluruh ibu hamil di BPM “J” sebanyak 154
tradisional dianggap aman karena berasal dari orang ibu hamil dan sampel pada penelitian ini
alam dan telah digunakan secara turun-temurun adalah ibu hamil dengan hipertensi gestasional
(Harmanto 2013). sebanyak 34 orang. Dosis temulawak dan jahe
Penelitian yang dilakukan oleh Velicia kering untuk menurunkan kadar tekanan darah
V.T.Djen tentang pengaruh pemberian ekstrak adalah 25 gram dididihkan dalam 200 ml air
jahe (Zingiber Officinale) pada penderita hingga diperoleh air rebusan 100 ml (Badan
hipertensi diwilayah kerja puskesmas batua kota POM RI, 2005). Lama perebusan temulawak
Makassar pada 10 responden menyebutkan bahwa dan jahe selama 2-5 menit, temulawak dan jahe
terdapat efek penurunan tekanan darah setelah 2 diberikan satu kali sehari selama satu minggu.
minggu dilakukan pemberian ekstrak jahe. Jahe Pada awal penelitian ditentukan tekanan darah
dapat memperlancar sirkulasi darah dan menjaga ibu hamil dengan hipertensi gestasional. Setelah
tekanan darah tetap rendah (Muliani, 2021). diberikan temulawak dan jahe, responden
Rimpang temulawak mengandung zat kembali dilakukan pemantauan tekanan darah.
kuning kurkumin, minyak atsiri, pati, protein, Teknik analisa data yang digunakan
lemak (fixed oil), selulosa, dan mineral (Sari et al., untuk menguji hipotesis yaitu dengan
2013). Rimpang temulawak banyak digunakan menggunakan uji statistik yaitu uji t-test yaitu
untuk meningkatkan nafsu makan, memperbaiki uji dua sampel berpasangan (paired sampel
fungsi pencernaan, memelihara kesehatan fungsi t-test). Etika penelitian menggunakan prinsip
hati, pereda nyeri sendi dan tulang, menurunkan yang menghormati harkat martabat responden
lemak darah (kolesterol), sebagai antioksidan dan dimana responden memperoleh penjelasan
membantu menghambat penggumpalan darah. tentang penelitian dan tiap responden mengisi
Temulawak juga memiliki efek farmakologi informed consent atas kesediaan untuk terlibat
zat aktif salah satunya yaitu germakron yang dalam penelitian. Penelitian ini juga menjunjung
memiliki efek anti-inflamasi (anti peradangan) prinsip kerahasiaan identitas dan data responden
dan penghambat edema ataupembengkakan (Efi serta kemanfaatan bagi responden.
Afifah, 2004).
HASIL
METODOLOGI
51
JURNAL ASUHAN IBU &ANAK | Volume 8 | Nomor 1 | Februari 2023
Nimas Ayu Lestari Nurjanah, Liya Lugita Sari
Tabel 1. Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Pre dan Post Pemberian Temulawak dan Jahe pada
Ibu Hamil dengan Hipertensi Gestasional
52
JURNAL ASUHAN IBU & ANAK | Volume 8 | Nomor 1 | Februari 2023
Pengaruh Pemberian Temulawak dan Jahe terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Ibu Hamil
dengan Hipertensi Gestasional
53
JURNAL ASUHAN IBU &ANAK | Volume 8 | Nomor 1 | Februari 2023
Nimas Ayu Lestari Nurjanah, Liya Lugita Sari
54
JURNAL ASUHAN IBU & ANAK | Volume 8 | Nomor 1 | Februari 2023