You are on page 1of 11

ETIKA AKHLAK DAN MORAL

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

RASYID MUHAMMAD ALFARIDY :22011014

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ASAHAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat
rahmatserta karunia-NYA lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama dengan membuat makalah Etika akhlak dan moral. Yang
mana tugas ini adalah tugas pertama mata kuliah Pendidikan Agama di
semester II yang diberikan oleh dosen mata kuliah kepada kelompok Saya.

Makalah ini disusun agar pembaca serta kami sendiri dapat


memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai Hukum Dalam Islam.
Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
maupun dapat pula digunakan sebagai bahan belajar dan sebagai prasarana
penunjang tercapainya pemahaman yang baik mengenai Hukum Dalam Islam.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif
yang membangun dating dari orang-orang yang berinisiatif dan cerdas.

Universitas Asahan, 29 April 2023

Rasyid Muhammad alfaridy


DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR……………......................................................i

DAFTAR ISI…………………………………………………………...ii

BAB I..………….……………………………………….……………...i

A. Latar Belakang……………………………………………………..i

B. Rumusan Masalah…....…………………………………………….i

C. Tujuan………..…………………………………………………….i

D. Manfaat…………………………………………………………….i

BAB II

Pembahasan……………………………………………………………i

BAB III

A. Penutupan……….…………………………………………………i

B. Kesimpulan………………………………………………………...i

C. Saran……………………………………………………………….i

DAFTAR PUSAKA…....………………………………………………i
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain :
akhlaq, etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah
pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai perilaku seseorang, apakah itu baik
atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata dan bertingkah laku.
Akhlak, moral, dan etika masingmasing individu berbeda-beda, hal tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal tiap-tiap individu. Di era
kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan
akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang
pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat
saat ini yang cenderung mengarah pada perilaku yang kurang baik. Berdasarkan
uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah ini dengan alasan ingin
mengetahuai lebih jauh lagi apa perbedaan antara akhlak, etika dan moral serta
ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara akhlak, etika dan moral dan dalil
apakah yang membahas lebih jelas lagi mengenai akhlak.(Fahman & Daud, 2021)
2. Rumusan Masalah
 Pengertian Etika ?
 Hubungan tasuf dengan ahklak?
 Indicator manusia berahklak?
 Ahklak dan aktualisasai dalam kehidupan?

3. Tujuan Dan Manfaat


 Mengetahui dan Memahami Pengertian Etika.
 Mengetahui dan Memahami hubungan tasauf dengan ahklak.
 Mengetahui dan Memahami indicator manusia berahklak.
 Mengetahui dan Memahami ahklak dan aktualisasi dalam khidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP ETIKA AKHLAK DAN MORAL

1. Pengertian etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya adat kebiasaan. Etika
merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki perbedaan yang substansial, yaitu
konsep akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan
konsep etika berasal dari pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif
filsafat..(Kiddrock, 2016)

Etika dapat diartikan sebagai berikut:

1. Pandangan benar dan salah menurut ukuran rasio;

2. Moralitas suatu tindakan yang didasarkan pada ide-ide filsafat;

3. Kebenaran yang sifatnya universal dan eternal;

4. Tindakan yang melahirkan konsekuensi logis yang baik bagi kehidupan manusia;

5. Sistem nilai yang mengabadikan perbuatan manusia di mata manusia lainnya;

6. Tatanan perilaku yang menganut ediologi yang diyakini akan membawa manusia
pada kebahagiaan hidup;

7. Simbol-simbol kehidupan yang berasal dari jiwa dalam bentuk tindakan konkret;

8. Pandangan tentang nilai perbuatan yang baik dan yang buruk yang bersifat relatif dan
bergantung pada situasi dan kondisi;

9. Logika tentang baik dan buruk suatu perbuatan manusia yang bersumber dari filsafat
kehidupan yang dapat diterapkan dalam pergumulan sosial, politik, kebudayaan,
ekonomi, seni, profesionalitas pekerjaan, dan pandangan hidup suatu bangsa.(Kiddrock,
2016)

Selanjutnya Hamzah Mahmud yang merujuk kepada beberapa pendapat para ahli
menyebutkan pengertian etika secara terminologis.

a) Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang disistematisasi
tentang tindakan moral yang betul.

b) Etika merupakan bagian dari filsafat yang mengembangkan teori tentang tindakan,
hujah-hujahnya dan tujuan yang diarahkan kepada makna tindakan.

c) Etika merupakan ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta tetapi tentang
nilai-nilai, tidak mengenai sifat tindakan manusia tetapi tentang idenya, karena itu
bukan ilmu positif tetapi ilmu yang formatif.
d) Ilmu tentang moral atau prinsip-prinsip kaidah moral tentang tindakan dan kelakuan.
(Kiddrock, 2016)

2. HUBUNGAN TASAUF DENGAN AKHLAK

Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi pekerti
atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak yang menurut bahasa
berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat atau watak dilahirkan karena
hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi biasa.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang
mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulangulang hingga menjadi
kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk.1
Rasulullah SAW bersabda:

Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam
dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan menurut para ahli dasar akhlak itu
adalah adat kebiasaan, yang harus dinilai dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur an
dan Sunah(Fahman & Daud, 2021)

3. DALIL AKHLAK
Di dalam al-quran, terdapat beberapa ayat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai
akhlak, atau bahkan secara umum, al-quran itu sendiri adalah akhlak, dalam arti pakaian,
cara kita hidup, berpikir da berbuat serta berteraksiberkomunikasi, baik dengan khalik
maupun dangan makhluk.
(Fahman & Daud, 2021)

4. INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK


Manusia berakhlak adalah manusia yang suci dan sehat hatinya,sedang manusia
tidak berakhlak ( a moral ) adalah manusia yang kotor dan sakit hatinya. Namun sering
kali manusia tidak sadar kalau hatinya sakit. Kalaupun dia sadar tentang kesakitan
hatinya, ia tidak berusaha untuk mengobatinya. Padahal penyakit hati jauh lebih
berbahaya ketimbang penyakit fisik. Seseorang yang sakit secara fisik jika penyakitnya
tidak dapat diobati dan disembuhkan ujungnya hanya kematian. Kematian bukanlah
akhir dari segala persoalan melainkan pintu yang semua orang akan memasukinya.
Tetapi penyakit hati jika tidak disembuhkan maka akan berakhir dengan kecelakaan di
alam keabadian.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq), kata Al-Ghazali, adalah tertanamnya
iman dalam hatinya. Sebaliknya manusia yang tidak berakhlak (su’u al-khuluq) adalah
manusia yang ada nifaq di dalam hatinya. Nifaq artinya sikap mendua dalam Tuhan.
Tidak ada kesesuaian antara hati dan perbuatan. Iman bagaikan akar dari sebuah
tumbuhan. Sebuah pohon tidak akan tumbuh pada akar yang rusak dan kropos.
Sebaliknya sebuah pohon akan baik tumbuhnya bahkan berbuah jika akarnya baik.
Amal akan bermakna jika berpangkal pada iman, tetapi amal tidak membawa makna
apa-apa apabila tidak berpangkal pada iman. Demikian juga amal tidak bermakna
apabila amal tersebut berpangkal pada kemunafikan. Hati orang beriman itu bersih, di
dalamnya ada pelita yang bersinar dan hati orang kafir itu hitam dan malah terbalik.
selanjutnya Al-Ghazali mengemukakan tanda-tanda manusia beriman, diantaranya :
A. Manusia beriman adalah manusia yang khusu’ dalam shalatnya
B. Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna (tidak ada faedahnya)
C. Selalu kembali kepada Allah
D. Mengabdi hanya kepada Allah
E. Selalu memuji dan mengagungkan Allah
F. Bergetar hatinya jika nama Allah disebut
G. Berjalan di muka bumi dengan tawadhu’ dan tidak sombong
H. Bersikap arif menghadapi orang-orang awam
I.   Mencintai orang lain seperti ia mencintai dirinya sendiri
J.  Menghormati tamu
K. Menghargai dan menghormati tetangga
L. Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna
M.Tidak banyak berbicara dan bersikap tenang dalam menghadapi segala persoalan
N.Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap maupun  perbuatan
(Al Mawardi, 2013)

5. AKHLAK DAN AKTUALISASAINYA DALAM KEHIDUPAN

Hadist Nabi saw beragam membahas tentang akhlak. Berisi perintah dan anjuran untuk
melapisi diri dengan akhlak yang terpuji dalam bergaul dengan manusia. Pada suatu saat
beliau menyebut besarnya pahala akhlak mulia dan beratnya pahala akhlak dalam
timbangan. Dan pada waktu yang lain, beliau memperingatkan kepada manusia untuk
menjauhi akhlak yang buruk dan tercela. Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ashz meriwayatkan
bahwa Rasululullah saw pernah bersabda:(Al-Jauhari, 2021)
BAB III
PENUTUPAN

1. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari materi Berdasarkan tulisan di atas diketahui bahwa antara
akhlak dengan etika, dan moral memiliki kesamaan arti, cakupan dan tujuan. Namunpun
demikian, juga memiliki perbedaan satu sama lainnya. Dalam perspektif Islam akhlak
dan tasawuf sangat berkaitan erat karena samasama bertujuan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu bahwa Akhlak, etika dan
moral adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang persoalan baik dan buruk,
Antara akhlak, etika dan moral, memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya
adalah sama-sama mengkaji masalah baik dan buruk, sedangkan perbedaanya adalah
terletak pada landasan yang dipakai, Dalam konteks sejarah, antara akhlak dan tasawuf
memiliki tujuan dan esensi yang sama, yaitu sebagai jalan untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT, serta Indikator orang berakhlak adalah beriman atau tidaknya
seseorang. Salah satu karakter seseorang dikatakan beriman adalah ketika ia mampu
melahirkan kedamaian dan ketenteraman bagi alam lingkungannya.

2. SARAN

Adapun saran yang akan kami sampaikan adalah Kita harus bisa membentengi diri kita
dengan keimanan dan ketaqwaan agar modernisasi dan globalisasi tidak mempengaruhi
etika, moral dan akhlak kita tetapi kita yang mengendalikan modernisasi dan globalisasi
yang harus kita peroleh dan pelajari dengan akhlak, etika, moral,dan dalil yg kita miliki.
Daftar Pustaka

Al-Jauhari, A. (2021). Kata Pengantar. Dialog, 44(2), i–Vi.


https://doi.org/10.47655/dialog.v44i2.507
Al Mawardi. (2013). Etika, Moral Dan Akhlak. Jurnal LENTERA, 13(1), 78–
83. http://jurnal.pnl.ac.id/?p=904
Fahman, & Daud, N. A. (2021). Pengertian Akhlak Etika Dan Moral.
Pengertian Akhlak Etika Dan Moral, 81.
Kiddrock, R. (2016). Akhlak, Moral, Etika, dan Adab. Https://Idr.Uin-
Antasari.Ac.Id/6144/5/BAB%20II.Pdf, 20–65. https://idr.uin-
antasari.ac.id/6144/5/BAB II.pdf
Ahmad, Mudhor. 1993. Etika dalam Islam. Mataram: Al-Ikhlas.
Tanyid, Maidiantius. 2012. “Etika Dalam Pendidikan: Kajian Etis Tentang
Krisis Moral Berdampak Pada Pendidikan”. Jurnal Jaffray, Vol. 12, 2.
Setiardja, A. Gunawan. 1990. Dialektika Hukum dan Moral dalam
Membangun Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Sya’roni, Mockh. 2014. “Etika Keilmuan: Sebuah Kajian Filsafat Ilmu”.
Jurnal Teologia, Vol. 25 No. 1.

You might also like