Professional Documents
Culture Documents
LIA DFA Terampil 2023 LMS
LIA DFA Terampil 2023 LMS
Kearsipan
Muh. Arbi Ramadhan D.
Menu Layanan Informasi Kearsipan
01 02
Dasar Hukum, Layanan
Pengertian & Informasi Arsip
Konsep LIA Dinamis
03 Pejabat 04 Layanan
Informasi Arsip
Pengelola
Informasi & Statis
Dokumentasi
(PPID)
01
Dasar Hukum,
Pengertian & Konsep LIA
Dasar Hukum
UU No 11 Tahun 2008 Informasi dan Transaksi Elektronik
Perka ANRI No 17 Tahun 2011 Pedoman Pembuatan Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses dan Layanan Arsip Statis
Lembaga Kearsipan
Layanan Informasi Arsip Statis ANRI, Propinsi, Kabupaten,
Kota dan PTN.
02
Ketentuan I
Arsip terlebih dahulu harus dalam kondisi teratur,
mengelompok, sesuai dengan fungsi dan urusannya agar
informasinya dapat digunakan secara efektif, juga
memudahkan dalam proses penyusutan arsip
Ketentuan dalam Penggunaan Arsip Dinamis
Ketentuan II
Untuk memudahkan dalam pemenuan kembali sekaligus
untuk mengawasi keberadaan arsip di tempat penyimpanan,
maka harus ada Daftar Arsip
Daftar Berkas
Ketentuan III
Mengatur hak akses terhadap penggunaan arsip dan
pemanfaatan informasinya agar tidak disalahgunakan untuk
kepentingan yang tidak sah
Tujuan Pengaturan Klasifikasi dan Keamanan
Akses Arsip
1. Melindungi fisik dan informasi arsip dinamis dari kerusakan dan kehilangan sehingga
kebutuhan akan ketersediaan, keterbacaan, keutuhan, integritas, otentisitas dan
reliabilitas arsip tetap dapat terpenuhi.
Terbatasapabila diketahui oleh pihak yang tidak berhak Biasa/Terbuka apabila dibuka untuk umum
dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan fungsi tidak membawa dampak apapun terhadap
dan tugas lembaga pemerintahan, seperti kerugian keamanan negara
finansial yang signifikan
Ketentuan Akses Arsip Dinamis
Internal Organisasi:
Penentu Kebijakan, Pelaksana
Kebijakan, Pengawas Internal
Akses Langsung
terhadap Arsipnya
Eksternal Organisasi:
Pengawas Eksternal, Penegak
Hukum
Akses Tidak
Langsung terhadap
Eksternal Organisasi: Arsipny melalui
Masyarakat Petugas Layanan
Informasi Publik
Ketentuan Umum Akses Arsip Dinamis
Alasannya
Maksud Tujuan
Tercapainya pelaksanaan kegiatan organisasi
Layanan Informasi Arsip Dinamis dimaksudkan secara optimal, tepat sasaran & transparan serta
agar organisasi dapat menyediakan informasi yang akuntabel & memenuhi kebutuhan masyarakat
bersumber dari arsip sebagai hasil aksi & transaksi terhadap informasi public yang dikuasai oleh
yang berguna dalam pelaksanaan kegiatan Badan Publik (organisasi), terkait kepentingan
organisasi & bagi kepentingan masyarakat invididu yang bersangkutan/ kepentingan
pengawasan
Arsip dan Keterbukaan Informasi Publik
Pada era keterbukaan informasi, masyarakat berhak memperoleh dan meminta
informasi dari instansi pemerintah. Di sini masyarakat juga berpeluang untuk
berpartisipasi dalam proses penentuan kebijakan publik, mewujudkan
pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), mencegah
adanya KKN, mengontrol kinerja organisasi pemerintahan
Salah satu sumber informasi yang autentik dan terpercaya yang berkaitan
dengan akuntabilitas, transparansi dan kinerja organisasi bersumber dari arsip
dinamis.
Pasal 42 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009:
“Pencipta arsip wajib menyediakan arsip bagi pengguna arsip yang
berhak”.
Penyediaan Arsip & Informasi Publik
Pasal 42 Pasal 7
UU No. 43 Tahun 2009 tentang UU No. 14 Tahun 2008
Kearsipan : tentang KIP :
1.Pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi 1. Badan Publik wajib menyediakan,
memberikan, dan/atau
kepentingan pengguna yang berhak.
menerbitkan Informasi Publik
2. Pencipta arsip pada Lembaga Negara, Pemerintahan yang berada di bawah
Daerah, Perguruan Tinggi Negeri, dan BUMN dan/atau kewenangannya kepada pemohon
BUMD membuat daftar arsip dinamis berdasarkan 2 (dua) Informasi Publik, selain informasi
kategori, yaitu Arsip Terjaga dan Arsip Umum. yang dikecualikan sesuai dengan
ketentuan.
3. Pencipta arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
2. Badan Publik wajib menyediakan
wajib menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan Informasi yang akurat, benar &
arsip dinamis yang masuk dalam kategori arsip terjaga tidak menyesatkan
Penyediaan Arsip & Informasi Publik
a. lembaga eksekutif;
b. lembaga legislatif;
c. lembaga yudikatif;
d. badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau
anggaran pendapatan dan belanja daerah;
e. organisasi non pemerintah sepanjang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau
anggaran pendapatan dan belanja daerah,
sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri;
f. partai politik; dan
g. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
Daerah.
Kewajiban Badan Publik
• Menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di
bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang
dikecualikan sesuai dengan ketentuan
• Menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan
• Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola
Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah
• Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi
hak setiap Orang atas Informasi Publik
• Memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non-elektronik
PPID
(Pejabat Pengelola Informasi
& Dokumentasi
Unit Berwenang Pelayanan
Informasi
Layanan Informasi
Kearsipan Dinamis
PPID
“Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah
pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan
informasi di badan publik.”
Apabila informasi yang diminta termasuk informasi yang dikecualikan, maka Pengelola
Informasi Arsip Dinamis Badan Publik harus memberikan alasan dikecualikan tersebut.
1. Pengelola Informasi Arsip Dinamis memeriksa alasan permintaan Informasi Publik yang
dikecualikan dibantu oleh pejabat fungsional. Alasan permintaan informasi publik tidak
dapat dijadikan penolakan PPID untuk memberikan informasi yang dimaksud.
2. Pengelola Informasi Arsip Dinamis memberikan Informasi yang sesuai dengan
permintaan pemohon melalui PPID.
Jenis Informasi Publik pada
Badan Publik
1. Informasi a)Informasi yang Wajib Disediakan &
Diumumkan secara Berkala
yang Wajib b)Informasi yang Wajib Diumumkan
Disediakan & secara Serta Merta
Informasi
c)Informasi yang Wajib Tersedia Setiap
Diumumkan Saat
Publik
2. Informasi
yang
Dikecualikan
▪ Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara berkala. Informasi Publik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;
b. informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait;
c. informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau
d. informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
▪ Kewajiban memberikan dan menyampaikan Informasi Publik dilakukan paling singkat 6
(enam) bulan sekali dan disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat
dan dalam bahasa yang mudah dipahami.
▪ Cara-cara memberikan dan menyampaikan Informasi Publik ditentukan loleh Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik (PPID) terkait.
Pasal 9, UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Informasi Publik Terbuka
1. a) Informasi Publik yang Wajib disediakan dan diumumkan secara berkala
a. Informasi tentang profil Badan Publik;
b. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan dalam
lingkup Badan Publik;
c. Ringkasan informasi tentang kinerja dalam lingkup Badan Publik;
d. Ringkasan laporan keuangan yang telah diaudit;
e. Ringkasan laporan akses Informasi Publik;
f. Informasi tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang mengikat dan/atau
berdampak bagi publik yang dikeluarkan oleh Badan Publik;
g. Informasi tentang prosedur memperoleh Informasi Publik;
h. Informasi tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran oleh
Badan Publik;
i. Informasi tentang pengadaan barang & jasa;
j. Informasi tentang ketenagakerjaan;
k. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat di
setiap kantor Badan Publik.
Pasal 14, Peraturan KIP No 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik
Informasi Publik Terbuka
1. b) Informasi Publik yang Wajib disediakan dan diumumkan secara serta
merta
▪ Badan publik wajib mengumumkan secara serta merta suatu informasi yang dapat
mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.
▪ Kewajiban menyebarluaskan informasi publik secara sertamerta disampaikan dengan cara
yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.
▪ Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum, seperti
bencana alam, pandemi (wabah penyakit), dan sebagainya.
Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi antara lain:
• Informasi tentang bencana alam;
• Informasi tentang keadaan bencana non-alam;
• Informasi bencana sosial;
• Informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi
menular;
• Informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat;dan/atau
• Informasi tentang rencana gangguan terhadap utilitas publik.
Pasal 19, Peraturan KIP No 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik
Informasi Publik Terbuka
1. c) Informasi Publik yang Wajib tersedia setiap saat.
•Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan badan publik (tidak termasuk
informasi yang dikecualikan);
•Hasil keputusan badan publik dan pertimbangannya;
•Seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;
•Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan badan publik;
•Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
•Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam pertemuan yang terbuka untuk
umum;
•Prosedur kerja pegawai badan publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan
•Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP.
l. Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan oleh masyarakat serta laporan
penindakannya;
m. Daftar serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan;
n. Peraturan perundang-undangan yang telah disahkan beserta kajian akademiknya;
o. Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam pertemuan yang terbuka untuk
umum;
p. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala;
q. Informasi Publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme
keberatan dan/atau penyelesaian sengketa;
r. Informasi tentang standar pengumuman Informasi.
Pasal 21, Peraturan KIP No 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik
Informasi Publik Yang
Dikecualikan/ Tertutup
Setiap Badan Publik wajib membuka akses bagi setiap Pemohon Informasi Publik
untuk mendapatkan Informasi Publik, kecuali:
a. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat menghambat proses
penegakan hukum;
b. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengganggu
kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;
c. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat membahayakan
pertahanan dan keamanan negara;
d. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkapkan
kekayaan alam Indonesia;
e. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan ketahanan
i. Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Pelyanan Publik
Uji Konsekuensi
1. Pengelola Informasi Arsip Dinamis menyerahkan daftar informasi arsip yang dikecualikan kepada PPID.
2. PPID bersama Biro Hukum dan Kepegawaian melakukan legal review terhadap daftar informasi arsip
yang dikecualikan.
3. PPID menyerahkan hasil legal review pada Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi.
4. Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi membahas dan memberikan pertimbangan atas jenis informasi
yang dikecualikan berdasarkan alasan logis dan dasar hukum yang menyatakan suatu informasi wajib
dirahasiakan.
5. Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi membahas dan memberikan pertimbangan atas pengaburan
sebagian informasi publik yang dikecualikan.
6. Hasil uji konsekuensi ditetapkan dalam bentuk Peraturan Pimpinan Badan Publik tentang Daftar
Informasi Publik yang Dikecualikan di lingkungan Badan Publik.
Pengujian Konsekuensi
• Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja.
• Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari
atasan PPID
• Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi
kabupaten/kota harus mulai mengupayakan penyelesaian Sengketa Informasi
Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah menerima permohonan penyelesaian Sengketa Informasi
Publik.
04
Melibatkan upaya kerja bersama antar unit terkait yang memiliki fungsi dan tugas : akuisisi &
pengembangan khazanah, pengolahan arsip statis, penyimpanan, perawatan dan
reproduksi, serta layanan arsip statis di lingkungan lembaga kearsipan.
Arsip Statis termasuk dalam kategori Informasi
Publik:
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses & Layanan Arsip Statis
Akses dan Layanan Arsip Statis
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses & Layanan Arsip Statis
Hak & Kewajiban Arsip Statis
Kewajiban Pengguna Arsip Statis
● Memiliki izin penggunaan arsip dari lembaga kearsipan dengan menunjukkan identitas pengguna arsip
statis dan tercatat;
● Selain WNI wajib mendapatkan izin penelitian dari lembaga yang terkait dengan urusan
penelitian;
● Mentaati peraturan yang berlaku di lingkungan lembaga kearsipan dalam memanfaatkan atau
menggunakan arsip statis;
● Mencantumkan sumber dari mana arsip statis diperoleh, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri
● Dilarang menggandakan setiap arsip statis yang digunakan tanpa seizin lembaga kearsipan;
● Wajib menggunakan arsip statis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses & Layanan Arsip Statis
Hak & Kewajiban Lembaga Kearsipan
Hak Lembaga Kearsipan
● Menolak memberikan arsip statis yang tertutup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
● Menolak memberikan arsip statis apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
● Menolak memberikan arsip statis apabila belum tersedia sarana bantu penemuan kembali arsip
statis (finding aids);
● Menolak memberikan naskah arsip statis apabila arsip statis yang akan digunakan dalam keadaan
rusak;
● Menutup arsip statis yang semula terbuka apabila memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam;
ketentuan peraturan perundang-undangan
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses & Layanan Arsip Statis
Hak & Kewajiban Lembaga Kearsipan
Kewajiban Lembaga Kearsipan
● Memberikan akses dan layanan arsip statis kepada pengguna arsip statis secara adil/tanpa
diskriminasi, tepat, cepat, aman, murah, dan transparan
● Memberikan akses dan layanan arsip statis baik secara langsung maupun secara tidak langsung
● Menjamin kepastian terhadap autentisitas arsip statis yang diberikan kepada pengguna arsip statis
● Menyediakan prasarana dan sarana layanan arsip statis sesuai dengan bentuk dan media
arsip, serta ketentuan peraturan perundang-undangan
● Menyediakan sumber daya manusia kearsipan untuk kemudahan akses dan layanan arsip statis bagi
pengguna arsip statis
● Memberikan informasi atau penjelasan terhadap setiap ketidaksesuaian pemberian akses dan
layanan kepada pengguna arsip statis
● Melaksanakan kesempurnaan layanan arsip statis
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses & Layanan Arsip Statis
Keterbukaan & Ketertutupan
Akses Arsip Statis
Amanat UU No 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
Pasal 3 huruf h
● Tujuan penyelenggaraan kearsipan adalah meningkatkan kualitas
pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik
dan terpercaya.
11. Arsip statis yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat
pribadi & kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;
12. Arsip statis yang dapat mengungkapkan rahasia pribadi;
13. Arsip statis mengenai memorandum / surat-surat antar badan publik/ intra publik
yang menurut sifatnya dirahasiakan;
14. Arsip statis yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan UU;
15. Arsip yang sedang dalam proses pengolahan/ perawatan/ restorasi (sedang diolah/
sedang dalam perawatan/ pelestarian);
16. Arsip yang kondisinya buruk, rapuh, atau rusak sampai arsip tersebut diperbaiki dan
siap untuk diakses dan dilayankan
Perka ANRI No 28 Tahun 2011 Pedoman Akses & Layanan Arsip Statis
Mekanisme Layanan Arsip Statis