You are on page 1of 27

MAKALAH

PENDAPATAN NASIONAL DAN PRODUKSI NASIONAL


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI

Di susun oleh:

 ADITYA 220410152
 RIFKY RAMANDHA 220410153
 FIFI NURDILA 220410154
 REVINA APRILLIAN 220410155
 HUDJATUN MUNAWARAH 220410156
 MULIA 220410157
 JAZA ANIL AWVA 220410158
 RARA HAYU CLARISSA 220410159
 NADIA AMANDA 220410160
 DESI EKA PRATIWI 220410161

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,kami panjatkan puji syukur atas kehadiran ALLAH yang


maha pengasih lagi maha penyayang. Berkat rahmat-Nya,kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pendapatan Nasional
Dan Produksi Nasional”.

Makalah ini berisi tentang pendapatan nasional dan produksi nasional.


Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang
menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan pembuatan
makalah,pembahasan yang menjelaskan,penutup yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan secara singkat isi dari makalah kami.
Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar Pustaka yang menjelaskan
sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna,oleh karna


itu,kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami
terima dengan senang hati. Akhir kata semoga keberadaan makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak,baik yang menyusun maupun yang
membaca.
Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi perekonomian yang semakin maju membawa
perubahan terhadap kondisi suatu negara untuk mencapai
tujuannya yaitu adil,makmur,dan sejahtera,dalam hal ini tujuan
tersebut dapat terlihat dari perekonomian yang merata di
segala arah.Perekonomian yang merata tentunya tentunya
diukur dari tingkat standar hidup masyarakat melalui
pendapatan.Dimana pendapatan dapat menggambarkan
kemampuan seorang dalam memenuhi kebutuhannya,baik
kebutuhan pangan,sandang,papan,hingga kebutuhan kesehatan
maupun kebutuhan hiburan akan tetapi pendapatan yang
diperoleh setiap masyarakat berbeda beda baik antar daerah
wilayah hingga antar negara.
Pendapatan tidak hanya menjadi kemampuan individu untuk
membeli barang dan jasa yang dibutuhkan,tetapi juga menjadi
tujuan yang ingin diperoleh produsen dari kegiatan
memproduksi atau menjual barang dan jasa .Perusahaan
menggunakan pendapat tersebut untuk melakukan investasi
seperti investasi untuk membeli mesin baru gedung atau pabrik
baru peralatan dan sebagainya. Dalam ekonomi modern
pendapatan tidak hanya untuk kepentingan konsumsi dan
investasi tetapi juga untuk kepentingan publik.” Sebagai contoh
di USA bahwa kurang lebih 20% dari total output dibelanjakan
oleh pemerintah untuk kepentingan publik. Bahkan di banyak
negara kita lebih banyak menerapkan hal tersebut.”
Pertumbuhan dan perkembangan kesejahteraan suatu negara
dapat diukur melalui pendapatan nasional. Perekonomian suatu
negara dikategorikan baik atau buruk dilihat dari total
pendapatan yang diperoleh seluruh masyarakat atau dilihat dari
Produk Domestik Bruto(PDB). ”PDB merupakan statiska
perekonomian yang paling diperhatikan karena dianggap sebagai
ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,maka
dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
A. Cara perhitungan pendapatan nasional
B. Cara pengeluaran (expenditure approach)
C. Cara produksi (production approach)
D. Cara pendapatan (income approach)

1.3 Tujuan Penulisan


Sehubungan dengan masalah masalah yang telah
dikemukakan,maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui cara perhitungan pendapatan nasional
2. Untuk mengetahui cara pengeluaran(expenditure approach)
3. Untuk mengetahui cara produksi(production approach)
4. Untuk mengetahui cara pendapatan(income approach)

1.4 Manfaat penulisan


Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan,maka penulisan
makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Untuk lebih memahami mata kuliah pengantar ilmu
ekonomi,khususnya mengenai konsep pendapatan nasional
hingga komponen-komponen yang lainnya.
2. Untuk dijadikan referensi atau pertimbangan penulisan untuk
pembaca di kemudian hari.
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Cara perhitungan pendapatan nasional


Pengertian pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah nilai total output akhir suatu negara dari
semua barang dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun.
Pencatatan pendapatan nasional merupakan sistem pembukuan yang
digunakan pemerintah untuk mengukur tingkat kegiatan ekonomi negara
dalam periode waktu tertentu. Catatan akuntansi seperti ini mencakup
data mengenai total pendapatan yang diperoleh perusahaan domestik,
upah yang dibayarkan kepada pekerja asing dan domestik, dan jumlah
yang dihabiskan untuk pajak penjualan dan pendapatan oleh perusahaan
dan individu yang tinggal di negara tersebut.
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Terdapat tiga pendekatan untuk mengukur pendapatan nasional, yaitu
pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan
(income approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure
approach). Nah, sekarang kita bahas satu-satu yuk !
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah,
pendekatan ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai
tambah (value added). Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup
perhitungan nilai tambah pada sektor produksi. Perhitungan pendapatan
nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + …. + (Qn X Pn)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan
nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan
pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan
seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi)
sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan,
pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut:
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini
pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan
akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah)
dalam suatu negara, meliputi:
Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
Investasi domestik bruto (Investment/I).
Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I)
→ (X–M).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

3 metode pendekatan pendapatan nasional yaitu produksi, pendapatan,


dan pengeluaran dapat membantu suatu negara untuk menentukan
jumlah atau besarnya pendapatan nasional.Karena besar kecilnya
pendapatan nasional suatu negara menentukan maju dan
berkembangnya suatu negara karena berhubungan dengan laju
perekonomian negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
1.Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat adalah suatu daftar keseluruhan barang dan Jasa
yang akan dibeli oleh sektor perekonomian pada berbagai tingkatan
harga. Permintaan penawaran agregat menunjukkan antara hubungan
keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa sesuai dengan
tingkatan harga.
2.Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa
dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun, sedangkan
tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi.
3.Investasi
Investasi adalah semua pengeluaran yang diguakan untuk menciptakan
modal baru. Tujuan dari investasi adalah untuk mengganti bagian modal
yang sudah rusak dan menambah penyediaan modal yang ada.
Jenis-jenis pendapatan nasional
1.Produk Domestik Bruto (Gross Domestik Product)
Produk domestik bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa
yang diperoleh dari unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
Negara (domestik) selama satu periode. Dalam menghitung GDP jumlah
pasar, yang harus diperhatikan adalah jangan sampai ada perhitungan
ganda atau double accounting. Konsep GDP meliputi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara pada suatu daerah, baik di luar negeri
maupun dalam negeri.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk nasional bruto atau PNB meliputi nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu negara (nasional)
selama 1 periode. Dalam menghitung besarnya GNP berdasarkan harga
pasar, yang harus diperhatikan yaitu jangan sampai ada perhitungan
ganda.
Dalam GNP ini, hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di dalam negeri maupun diluar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah
negara tersebut.
Contoh:
GDP (Miliar rupiah) negara A sebesar 6.500.900, pendapatan penduduk
negara A yang ada di negara B sebesar 200.500, dan pendapatan
penduduk asing di negara A sebesar 325.800
Maka jumlah GNP adalah:
GNP = GDP + Pendapatan netto dari luar negeri
= 6.500.900 + (200.500 – 325.800)
= 6.500.900 – 125.300
= 6.375.600

3. Produk Nasional Netto (Net National Product)


Produk Nasional Netto (NNP) adalah jumlah GNP yang dikurangi
dengan barang modal sebagai penggantian. Penyusutan bagi peralatan
yang digunakan untuk memproduksi barang dalam proses produksi
umumnya bersifat tafsiran, sehingga dapat menimbulkan kesalahan
meskipun relatif kecil. Penyusutan adalah berkurang barang yang sudah
lama karena pemakaian.
Contoh:
Penyusutan alat di perusahaan A sebesar 11.400, maka jumlah NNP
adalah:
NNP = GNP – penyusutan
= 6.375.600 – 11.400
= 6.364.200
4.Pendapatan Nasional Netto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Netto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung dari
jumlah balas jasa yang diterima oleh rakyat sebagai pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI bisa didapat dari NNP dikurangi dengan pajak
tidak langsung dan subsidi. Pajak tidak langsung yaitu pajak yang beratnya
dapat digeserkan kepada pihak lain, contoh pajak penjualan, pajak impor,
bea ekspor, dan cukai-cukai. Sedangkan subsidi adalah bantuan dari
pemerintah kepada masyarakat.
Contoh:
Pajak penjualan barang sebesar 125.000, dan subsidi sebesar 30.000,
maka jumlah NNI adalah:
NNI = NNP – Pajak tidak langsung + Sub sidi
= 6.364.200 – 125.000 + 30.000
= 6.269.200

5.Pendapatan Perseorangan (Personal Income)


Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap penduduk dalam masyarakat termasuk pendapatan yang
didapatkan tanpa memberikan suatu kegiatan yang lainnya. Pendapatan
perseorangan dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi dengan :
Pajak Perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha
kepada pemerintah.
Laba yang tidak dibagi, yaitu jumlah laba yang tetap ditahan di dalam
perusahaan untuk tujuan tertentu, contoh untuk keperluan memperluas
wilayah perusahaan.
Iuran pensiun yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan
perusahaan dengan tujuan untuk dikembalikan setelah tenaga kerja
tersebut mencapai umur tertentu dan tidak lagi bekerja.
Asuransi yaitu perjanjian antara dua pihak, dimana pihak satu harus wajib
membayar iuran atau yang lainnya, dan pihak yang lain harus
memberikan jaminan penuh kepada pembayar iuran tersebut.
Dalam pendapatan perseorangan termasuk juga pembayaran transfer
(transfer payment). Transfer payment adalah pembayaran-pembayaran di
negara-negara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu, dan
pembayaran tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya
dalam proses produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa
untuk tahun-tahun sebelumnya, atau juga bisa penerimaan yang bukan
balas jasa proses produksi pada tahun tertentu, tetapi diambil dari
sebagian pendapatan Nasional tahun yang lalu, contoh pembayaran dana
untuk orang yang pensiun, tunjangan sosial untuk para pengangguran,
tunjangan untuk bekas para pejuang, dan tambahan utang pemerintah
dan sebagainya.
Contoh:
Transfer payment sebesar 30.000, pajak perseroan 25.000 , laba ditahan
41.500, iuran pensuin 23.800, asuransi sebesar 50.000. Maka jumlah PI:
PI = NNI + Transfer Payment – (iuran sosial + asuransi + laba ditahan +
pajak perseroan)
= 6.269.200 + 30.000 – (23.800 + 50.000 + 41.500 + 25.000)
= 6.269.200 + 30.000 – 140.300
= 6.439.500
6.Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dibelanjakan atau dimanfaatkan. Disposable
Income diperoleh dari personal income setelah dikurangi dengan pajak
langsung. Pajak langsung adalah pajak yang beratnya tidak bisa dialihkan
kepada pihak lain atau langsung ditanggung jawab oleh wajib pajak.
Contoh Pajak dari pendapatan.
Contoh:
Pajak pendapatan sebesar 132.900, maka jumlah DI adalah:
DI = PI – pajak langsung
= 6.439.500 – 132.900
= 6.306.600
Manfaat pendapatan nasional
Pendapatan nasional sangat penting bagi suatu negara. Pasalnya lewat
pendapatan nasional pemerintah bisa mensejahterakan rakyat dan
memperbaiki kondisi perekonomian. Disamping itu, pendapatan nasional
juga memiliki manfaat dalam pertumbuhan negara agar bisa maju
dibandingkan negara lain. Dengan demikian menjadi sumber informasi
untuk kemajuan negara tersebut. Pendapatan nasional yang diukur oleh
setiap negara memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

1.Menganalisis Pendapatan Nasional


Sebagai sebuah negara yang berdaulat, tentunya setiap tahun
dibutuhkan data pendapatan negara untuk bisa melihat kemajuan negara
tersebut. Dari pendapatan nasional negara yang ada, kita bisa melihat
bahwa negara tersebut adalah negara dengan pendapatan besar atau
kecil. Tidak hanya itu, dari data tersebut bisa juga dianalisis sebagai
negara maju atau berkembang.
2.Mengetahui Struktur atau Ekonomi Suatu Negara
Data pendapatan nasional suatu negara juga menjadi tolak ukur negara
tersebut bergerak dalam sektor agraris atau non agraris. Dari sini bisa
dilihat pula sektor mana yang mempunyai pendapatan terbesar, sehingga
dari hal tersebut bisa dibentuk badan atau organisasi agar bisa
mengembangkan negara. Apakah menjadi negara agraris yang maju
dengan teknologi baru atau negara industri yang bisa bersaing secara
global.
3.Mengetahui Kemajuan Suatu Negara
Manfaat ketiga dari pendapatan nasional adalah untuk mengetahui
kemajuan negara dalam hal kemakmuran. Hal ini bisa terlihat dari semaki
banyaknya pendapatan yang bisa diambil dari pemerintah setiap periode
waktu tertentu untuk bisa diketahui negara tersebut mampu memenuhi
kebutuhan atau menghidupi rakyatnya atau tidak. Sehingga dari hal
tersebut bisa disimpulkan kondisi kemakmuran negara yang
bersangkutan.
4.Membuat Kebijakan Ekonomi Pemerintah
Manfaat keempat adalah untuk membuat kebijakan ekonomi
pemerintah. Artinya, segala upaya pemerintah dalam hal mengambil
langkah yang tepat untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang ada.
Sebagai rakyat yang bijak kita bisa mengetahui pendapatan negara sendiri
dan memberikan opini yang cermat untuk pemerintah dalam menangani
kondisi perekonomian global

B.Pengeluaran Negara
 Pengertian pengeluaran

Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas negara


dan pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah.
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran bersangkutan maupun tahun- tahun anggaran
berikutnya.
Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure) adalah bagian
dari kebijakan fiscal, yaitu suatu tindakan pemerintah untuk
mengatur jalannya perekonomian dengan cara menentukan
besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap
tahunnya, yang tercermin dalam dokumen Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN)

 Pengaruh pengeluaran

Pengeluaran pemerintah, ekspor, infrastruktur jalan dan jumlah


penduduk berpengaruh positif terhadap pendapatan nasional
Indonesia. Hal ini mengindikasikan semakin besar pengeluaran
pemerintah, ekspor, infrastruktur jalan, dan jumlah penduduk maka
pendapatan nasional Indonesia juga akan meningkat.
 Faktor pengeluaran

1. Proyeksi Jumlah Pajak yang Diterima


Salah satu faktor penting yang menentukan besarnya pengeluaran
pemerintah adalah jumlah pajak yang diramalkan. Dalam menyusun
anggaran belanjanya, terlebih dahulu pemerintah harus membuat
proyeksi tentang jumlah pajak yang akan diterimanya. Makin
banyak jumlah pajak yang dapat dikumpulkan, makin banyak pula
pembelanjaan pemerintah yang dilakukan.
2. Tujuan-tujuan Ekonomi yang Akan Dicapai
Faktor yang lebih penting dalam penentuan pengeluaran
pemerintah adalah tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai
pemerintah. Peran pemerintah sangat penting dalam
perekonomian, karena dapat mengatur kegiatan ekonomi kea rah
yang diinginkan. Beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah
adalah mengatasi masalah pengangguran, inflasi dan mempercepat
pembangunan ekonomi jangka panjang.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut sering sekali pemerintah
membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari pendapatan pajak
yang diperoleh. Untuk mengatasi pengangguran dan pertumbuhan
ekonomi yang lambat – misalnya, pemerintah perlu membiayai
pembangunan infrastruktur seperti irigasi, jalan-jalan, pelabuhan,
dan mengembangkan pendidikan.

Usaha tersebut membutuhkan uang yang banyak dan pendapatan


dari pajak saja tidak cukup untuk membiayainya. Sehingga untuk
memperoleh dana yang diperlukan, pemerintah terpaksa
melakukan pinjaman.
3. Pertimbangan Politik dan Keamanan
Pertimbangan politik dan keamanan negara selalu menjadi salah
satu tujuan penting dalam menyusun anggaran belanja pemerintah.
Kekacauan politik, perselisihan di antara berbagai golongan
masyarakat dan daerah seringkali terjadi di berbagai negara di
dunia. Keadaan tersebut akan menyebabkan kenaikan
pembelanjaan pemerintah yang sangat besar, terutama apabila
operasi militer perlu dilakukan.

 Penyebab pengeluaran pemerintah meningkat

Berkaitan dengan teori Wagner, dapat dilihat beberapa penyebab


semakin meningkatnya pengeluaran pemerintah,
yakni meningkatnya fungsi pertahanan keamanan dan
ketertiban, meningkatnya fungsi kesejahteraan, meningkatnyaa
fungsi perbankan dan  meningkatnya fungsi pembangunan.

 Tujuan pengeluaran

Pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai


administrasi pemerintahan dan sebagian lainnya adalah untuk
membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan.

 Pengeluaran pemerintah bersifat mendorong kegiatan ekonomi

Kebijakan pengeluaran pemerintah yang secara langsung dapat


mendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pembangunan
karena variabel ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan
prasarana ekonomi dan sosial seperti jalan, jembatan dan
pembangunan prasarana sektor-sektor ekonomi lainnya.

 Apakah pengeluaran pemerintah mempengaruhi inflasi?


Sementara itu kenaikan pengeluaran pemerintah
menyebabkan penurunan inflasi, sementara peningkatan
pajak menyebabkan peningkatan inflasi.

 Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

pendekatan pengeluaran dihitung dengan cara menghitung jumlah


seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi
negara, yaitu:
•Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
•Investasi domestik bruto (Investment/I).
•Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
•Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I)
→ (X–M).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode pengeluaran
dinamakan sebagai produk nasional bruto (GNP).
Pada dasarnya metode pengeluaran memiliki beberapa kelemahan,
di antaranya adanya faktor pengeluaran ganda yang tidak dinilai.
Misalnya, tidak semua pengeluaran konsumsi adalah rumah tangga.
Bisa juga pengeluaran tersebut tidak untuk menghabiskan
kegunaan nilai, tetapi bertujuan untuk investasi.
Namun, perhitungan pendapatan nasional dengan metode
pengeluaran relatif lebih mudah terutama dalam pendapatan dan
pencacahan. Hal ini karena biasanya setiap orang akan dengan
mudah memberikan informasi seputar pengeluarannya
dibandingkan pendapatannya.

  Jenis pengeluaran

Pengeluaran sendiri terbagi dalam tiga kategori, yaitu pengeluaran


tetap, pengeluaran berkala, dan pengeluaran tidak tetap. Masing-
masing memiliki jenis-jenis pengeluaran tersendiri. Pengeluaran
tetap atau fixed expense merupakan jenis pengeluaran yang waktu
pembayaran dan besarannya selalu tetap

 Apakah subsidi termasuk pengeluaran pemerintah?

Pengeluaran pemerintah pusat dianggaran untuk kegiatan berikut:


Belanja pemerintah pusat yang meliputi belanja pegawai, belanja
modal, belanja subsidi, belanja barang, belanja bantuan sosial dan
belanja lainnya.

 Mengapa harus ada pengeluaran negara?

Adanya pengeluaran negara karena ada kegiatan pemerintah yang


akan dilakukan berkait dengan fungsi yang dijalankan oleh
pemerintah dan tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah, yaitu
kemakmuran dan keamanan dalam masyarakat, semakin banyak
kegiatan yang dilakukan pemerintah maka pengeluaran negara
akan semakin besar.
 Apa yang dimaksud dengan pengeluaran rutin dari pemerintah?

Pengeluaran rutin adalah semua pengeluaran negara untuk


membiayai tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan,
baik pusat maupun daerah, serta untuk memenuhi kewajiban atas
hutang dalam negeri dan luar negeri.

 Teori makro dan mikro

Dalam teori ekonomi makro, pengeluaran pemerintah terdiri dari


tiga pos utama yang dapat digolongkan menjadi (Boediono,1998) :
a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa;
b. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai;
c. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment.
Transfer payment bukan pembelian barang atau jasa oleh
pemerintah di pasar barang melainkan mencatat pembayaran atau
pemberian langsung kepada warganya yang meliputi misalnya
pembayaran subsidi atau bantuan langsung kepada berbagai
golongan masyarakat, pembayaran pensiun, pembayaran bunga
untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat. Secara ekonomis
transfer payment mempunyai status dan pengaruh yang sama
dengan pos gaji pegawai meskipun secara administrasi keduanya
berbeda.
Sedangkan dalam tinjauan mikro, perkembangan pengeluaran
pemerintah adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
menimbulkan permintaan akan barang publik dan faktorfaktor yang
mempengaruhi tersedianya barang publik. Interaksi antara
permintaan dan penawaran akan barang publik menentukan jumlah
barang publik yang akan disediakan melalui anggaran belanja.
Jumlah barang publik yang akan disediakan tersebut, selanjutnya
akan menimbulkan permintaan akan barang lain (Basri, 2005).
Terkait dengan perkembangan pengeluaran pemerintah, hal ini
dapat dipengaruhi oelh beberapa faktor, yaitu (Mangkoesoebroto,
2002):
a. Perubahan permintaan akan barang publik;
b. Perubahan dari aktivitas pemerintah dalam menghasilkan barang
publik dan juga perubahan dari kombinasi faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi;
c. Perubahan kualitas barang publik;
d. Perubahan harga faktor produksi;

C. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Menghitung besarnya pendapatan nasional dengan menggunakan


pendekatan produksi didasarkan atas perhitungan dari jumlah nilai
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu
perekonomian atau Negara pada periode tertentu. Dalam menghitung
pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan produksi, harus
dihindarkan terjadinya penghitungan ganda (double counting) yang
disebabkan oleh adanya beberapa output dari suatu jenis usaha dijadikan
input bagi jenis usaha lain. Untuk menghindari penghitungan ganda
tersebut, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan menghitung nilai akhir (final goods) atau dengan
menghitung nilai tambah (value added). Nilai akhir suatu barang adalah
nilai barang yang siap dikonsumsi oleh konsumen akhir. Sedangkan nilai
tambah suatu barang adalah selisih antara nilai suatu barang dengan
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut, termasuk
nilai bahan baku yang digunakan.
Nilai Tambah (NT)= Nilai Output (NO) - Nilai Input antara (NI)

Tabel Contoh Perhitungan Nilai Tambah

Dari penghitungan di atas, besar sumbangan bagi pendapatan nasional


adalah jumlah seluruh nilai tambah produk kue sebesar Rp680.000,00
atau harga akhir dari produk kue dari singkong. Proses penghitungan
dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang dihasilkan berbagai sektor
perekonomian bertujuan mengetahui sumbangan berbagai sektor
ekonomi dalam penghitungan pendapatan nasional dan menghindari
penghitungan ganda karena yang dihitung hanya nilai produk neto.

Besarnya angka pendapatan nasional yang diukur dari menghitung


nilai akhir dan jumlahkan nilai tambah akan diperoleh angka yang
sama.Perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor
produksi. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus Pendapatan Nasional Untuk Pendekatan Produksi:

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Pn = Harga jual produksi jadi
Qn = Jumlah produksi produk jadi
Contoh:

produksi roti melalui beberapa tahap produksi

Dengan pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dengan


menjumlahkan nilai tambah value added dari semua sektor produksi
selama satu periode tertentu biasanya dalam satu tahun. Nilai tambah
yang dimaksud adalah selisih antara nilai produksi nilai output dan nilai
biaya antara nilai input, yang terdiri atas bahan baku dan bahan penolong
yang digunakan dalam proses produksi.

Berdasarkan ISIC (International Standard Industrial Classi) cation


perekonomian Indonesia dibagi ke dalam sebelas sektor. Sektor- sektor
tersebut kemudian disederhanakan lagi menjadi sembilan sektor, yaitu:
1). Pertanian, peternakan, kehutananan, dan perikanan
2). Pertambangan dan penggalian
3). Industri manufaktur.
4). Listrik, gas, dan air bersih
5). Bangunan
6). Perdagangan, hotel dan restoran
7). Pengangkutan dan komunikasi
8). Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
9). Jasa-jasa lain
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Y =( Q 1 × P 1) +( Q 2 × P 2) +( Q 3 × P 3 )+ ... +( Q n × P n )

Contoh:

Seandainya seorang pengusaha pakaian akan memulai usaha nya,


langkah pertama yang dilakukan adalah membeli kapas dari para petani
dengan harga Rp300,00. Pengusaha pabrik akan mengolah kapas menjadi
benang dengan biaya Rp400,00. Para pedagang akan menjual benang
kepada pabrik tekstil untuk diolah menjadi kain Kegiatan produksi adalah
kegiatan menciptakan atau menambah nilai tambah value added. Oleh
karena itu, dalam perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup
perhitungan nilai tambah di setiap lahan produksi. Jadi, perhitungan
bukan menggunakan produksi bahan mentah, setengah jadi, dan barang
baku yang berasal dari luar negeri.

Contoh:

Tahap produksi Harga

1). Kapas Rp. 50.000

2). Benang Rp. 200.000

3). Kain Rp. 600.000

4). Pakaian Rp. 800.000

Rp. 1.650.000
Hitunglah pendapatan nasionalnya dengan memnggunakan pendekatan
produksi!

Jawab:

Pendapatan nasional dengan menggunakan metode pendekatan produksi


adalah sebesar Rp. 800.000.

Pembahasan:

Dalam menghitung pendapatan nasional menggunakan metode


pendekatan produksi berarti menjumlahkan nilai tambah dari suatu
sektor produksi. Sektor produksi tersebut dapat berupa hal-hal yang
diperlukan dalam pembuatan produksi. Jika dari soal maka dapat dihitung
nilai tambah dari kapas, benang, kain, dan pakaian.

Diketahui harga barang:

•Kapas= 50.000

•Benang= 200.000

•Kain= 600.000

•Pakaian= 800.000

Ditanya: Pendapatan nasional (Y)?

Penyelesaian:

•Mencari nilai tambah dari kapas, benang, kain, dan pakaian

Nilai tambah dari kapas= 50.000

Nilai tambah dari benang= 200.000 - 50.000= 150.000

Nilai tambah dari kain= 600.000 - 200.000= 400.000


Nilai tambah dari pakaian= 800.000 - 600.000= 200.000

•Mencari pendapatan nasional

Y= NTB Kapas + NTB Benang + NTB Kain + NTB Pakaian

Y= 50.000 + 150.000 + 400.000 + 200.000

Y= 800.000

NTB= Nilai Tambah Barang

Jadi, pendapatan nasional dengan menggunakan metode pendekatan


produksi adalah sebesar 800.000.

D. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan


pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara menjumlahkan
pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan
terhadap proses produksi. Metode pendekatan pendapatan merupakan
pendapatan hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima
oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode
atau satu tahun. Hal yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja,
modal kecil, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing dari
faktor produksi akan menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda,
misalnya:

•Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah

•Pemilik modal akan mendapat bunga

•Pemilik tanah dapat memperoleh sewa


•Keahlian atau skill dapat memperoleh laba.

Pendapatan yang dihitung terdiri dari:

1). Pendapatan faktor produksi (upah, sewa, bunga, dan laba)

2). Pendapatan nonfaktor produksi

Dalam penghitungan pendapatan nasional yang sebenarnya,


penggolongan pendapatan faktor-faktor produksi seperti yang dinyatakan
di atas tidak ditentukan dengan menghitung dan menjumlahkan seluruh
gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima oleh seluruh
faktor-faktor produksi dalam satu tahun tertentu. Hal ini dikarenakan
dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan di mana pendapatannya
merupakan gabungan dari gaji atau upah, sewa bunga, dan keuntungan.
Contoh dari bentuk pendapatan yang demikian adalah pendapatan yang
diperoleh perusahaan-perusahaan perorangan. Untuk suatu perusahaan
perorangan (misalnya restoran yang dikelola anggota keluarga) yang
dimaksud keuntungan usaha adalah gabungan dari gaji, upah, bunga,
sewa, dan keuntungan yang sebenarnya dari usaha yang dilakukan oleh
keluarga. Oleh karenanya, penghitungan pendapatan nasional dengan
cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang
diterima faktor-faktor produksi sebagai berikut:
1) pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah
2) pendapatan dari usaha perorangan
3) pendapatan dari sewa
4) bunga neto
5) keuntungan perusahaan
Rumus Pendapatan Nasional Dengan pendekatan pendapatan adalah
sebagai berikut:

Y=r+w+i+p

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

CONTOH SOAL PENDEKATAN PENDAPATAN


Diketahui data pendapatan sebagai berikut ( dalam miliar rupiah ) :
Sewa Tanah = RP. 60.000,00
Upah = RP. 350.000,00
Bunga Modal = RP. 50.000,00
Laba Usaha = RP. 30.000,00
Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan !
Jawaban :
Y=R+W+I+P
Y = 60.000 + 350.000 + 50.000 + 30.000
Y = RP. 490.000,0
DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka pendekatan produksi


Wahyuningtyas, Rosita, Agus Rusgiyono, and Yuciana Wilandari. "Analisis
sektor unggulan menggunakan data PDRB (Studi kasus BPS Kabupaten
Kendal tahun 2006-2010)." Jurnal Gaussian 2.3 (2013): 219-228.
Wahyuningtyas, R., Rusgiyono, A., & Wilandari, Y. (2013). Analisis sektor
unggulan menggunakan data PDRB (Studi kasus BPS Kabupaten Kendal
tahun 2006-2010). Jurnal Gaussian, 2(3), 219-228.
WAHYUNINGTYAS, Rosita; RUSGIYONO, Agus; WILANDARI, Yuciana.
Analisis sektor unggulan menggunakan data PDRB (Studi kasus BPS
Kabupaten Kendal tahun 2006-2010). Jurnal Gaussian, 2013, 2.3: 219-228.

Daftar pustaka pendekatan pendapatan


Yoshanda, Agung Andana. "Pendapatan Nasional." PENDAPATAN
NASIONAL (2020).
Yoshanda, A. A. (2020). Pendapatan Nasional. PENDAPATAN NASIONAL.
YOSHANDA, Agung Andana. Pendapatan Nasional. PENDAPATAN
NASIONAL, 2020

You might also like