You are on page 1of 12

LAMPIRAN

RUMAH SAKIT RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
Pengertian pelayanan bantuan hidup yang diberikan adalah pelayanan
bantuan hidup yang diberikan kepada pasien yang berisiko
mengalami henti jantung, meliputi bantuan kepada pasien yang
berisiko mengalami henti jantung, meliputi bantuan hidup dasar,
bantuan hidup lanjut, dan bantuan hidup jangka panjang
Tujuan 1. Pasien yang membutuhkan resusitasi mendapatkan pelayanan
resusitasi dirumah sakit secara cepat dan tepat
2. Seluruh unit/ ruangan di rumah sakit mampu memberikan
pelayanan Seluruh unit/ ruangan di rumah sakit mampu
memberikan pelayanan resusitasi sesuai kebutuhan pasien.
Kebijakan
Prosedur
A. Ruang Instalasi Gawat Darurat
Tahap primery survey
1. Melakukan prinsip 3 A (aman diri,aman pasein,aman
lingkungan)
2. Mengenali tanda tanda kegawat darururat
3. Merespon pasien
4. Mengaktifkan sistem gawat darurat
5. Melakukan tindakan A,B,C,D,E
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter
7. Melakukan pendokumentasian pada lembar CPPT
8. Melakukan monitoring dan evaluasi tindakan yang diberikan

Tahap sekunder
1. Melakukan pengkajian Head,To Toe
2. Melakukan tindakan invasife dengan memperhatian tahapan
dari F,G,H
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter
4. Melakukan pendokumentasian pada lembar CPPT
5. Melakukan evaluasi setiap tindakan yang dilakukan

B. Ruang rawat Inap


1. Melakukan prinsip 3 A (aman diri,aman pasein,aman
lingkungan)
2. Mengenali tanda tanda kegawat darururat
3. Merespon pasien
4. Mengaktifkan sistem gawat darurat
5. Melakukan tindakan A,B,C,
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter
7. Melakukan evaluasi setiap tindakan yang dilakukan
8. Melakukan pendokumentasian pada lembar CPPT

Tahap sekunder
1. Melakukan tindakan invasife dengan memperhatian
tahapan dari F,G,H (sesuai kondisi pasien)
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter
3. Melakukan pendokumentasian pada lembar CPPT
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pada tindakan yang
sudah dilakukan
9. Apabila perawat/ bidan/ petugas mendapati pasien yang
teridentifikasi dalam keadaan gawat darurat dan
membutuhkan resusitasi di unit/ dalam keadaan gawat
darurat segera minta bantuan tenaga medis yang
berkompeten
10. Sambil menunggu petugas datang,maka lakukan BHD
dengan memperhatikan tahapan tahapan dari A(Air way,B
(breathing),C (circulation),D( disability),E (expose)
11. Apabila kondisi stabil dilakukan secondary survey dengan
melakukan tindkan F(Folic Cateter),G (Gastrotube),H(Head
monitor),
12. Apabila pasien ada di ruang rawat Inap maka petugas
harus mengenali tanda tanda kegawatdaruratan dan
melakukan tindakan CAB
13. Apabila pasien berada di dalam ruang IGD maka petugas
kesehatan harus melakukan
14. blue team blue team tiba, berikan tiba, berikan pertolongan
segera sesuai pertolongan segera sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan petugas atau dengan
kompetensi dan kewenangan petugas atau bantuan hidup
bantuan hidup dasar sesuai prosedur bantuan hidup dasar (
15. Ketika melakukan BHD pada penolong yang bukan petugas
medis tidak boleh melakukan pemeriksaan denyut nadi
kerotis
16. Saat Saat blue team blue team tiba di tempat kejadian,
segera ambil alih tindakan tiba di tempat kejadian, segera
ambil alih tindakan resusitasi oleh blue team
17. Apabila keluarga pasien ada,maka berikan informasi kepada
keluarga pasien mengenai kondisi klinis pasien dan
tatalaksana yang sudah dan akan mengenai kondisi klinis
pasien dan tatalaksana yang sudah dan akan diberikan
18. Minta keluarga pasien untuk menandatangani formulir
persetujuan tindakan
19. Melakukan kolaborasi dengan dokter penanggung jawab
pelayanan

RUMAH SAKIT RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
Prosedur Persiapan :
1. Lembar informasi tentang resusitasi
2. Format persetujuan tindakan resusitasi
3. Beri tahu pasien dan atau keluarga tentang maksud dan tujuan
serta prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Atur posisi pasien terlentang di area datar dan beralas keras
5. Persiapan Alat:
a. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Trolly emergency yang berisi :
- Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
- Magil forceps
- Pipa trakea berbagai ukuran
- OPA (Oropharyngeal Airway) / Nasopharyngeal airway
berbagai ukuran
- Obat-obatan emergency (SA, Adrenalin, Dopamin,
Nabic)
- Infus set atau blood set
- Spuit 10 cc (jarum no. 18)
- Papan resusitasi
- Ambubag lengkap
c. Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai
d. Suction set lengkap dan siap pakai

RUMAH SAKIT RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
e. EKG record
f. EKG monitor bila memungkinkan
g. DC shock lengkap
Pasien :
 Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
 Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras.
 Baju bagian atas pasien dibuka.
Pelaksanaan :
1. Pastikan kondisi pasien, petugas, dan lingkungan aman dari
bahaya.
2. Segera setalah aman :
- Hati-hati kemungkinan trauma leher
- Jangan pindahkan atau mobilisasi pasien bila tidak perlu
3. Atur posisi penolong dengan lutut sejajar dengan bahu pasien
4. Cek respon pasien dengan cara memanggil nama sambil
menepuk-nepuk bahu pasien.
5. Jika tidak ada respon aktifkan sistem gawat darurat dengan
memanggil teman sejawat atau mengaktifkan code blue.
6. Bebaskan jalan napas dengan cara
- Bersihkan jalan napas dari sumbatan

RUMAH SAKIT RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
- Buka jalan napas dengan Head Tilt Chin Lift atau Jaw Thrust
untuk pasien trauma.
- Lakukan Triple manuver : ekstensi kepala, mengangkat
rahang bawah, mempertahankan posisi rahang bawah.
- Menilai jalan napas dengan cara :
a) Menilai pernapasan dengan cara melihat pergerakan
dada atau perut.
b) Mendengar suara keluar atau masuk udara dari hidung.
c) Merasakan adanya udara dari mulut atau hidung dengan
pipi atau punggung tangan.
7. Jika pasien tidak bernapas, maka berikan napas buatan 2 kali.
8. Lakukan penilaian denyut jantung dengan cara meraba arteri
karotis, jika arteri karotis teraba cukup tetapi tidak bernapas
maka berikan napas buatan setiap 5 detik sekali (10-12x/menit).
9. Jika arteri karotis selama 10 detik (-) atau arteri karotis tidak
berdenyut, lakukan :
- Kompresi jantung luar bergantian dengan bagging,
perbandingan 30 : 2 dilakukan 5 siklus dengan 1 penolong,
10 siklus untuk 2 orang penolong.
- Cara melakukan kompresi:
a) Posisikan diri penolong disamping pasien
b) Bebaskan dada dari pakaian

RUMAH SAKIT RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
c) Letakkan tumit telapak tangan ditengah sternum
d) Tangan yang satu menopang tangan yang lain, jari-jari
kedua tangan dirapatkan, ditekan dengan menggunakan
berat badan (tekanan ± 11 kg), untuk anak-anak
menggunakan 1 tangan, dan untuk bayi menggunakan 2
jari.
e) Siku tidak boleh menekuk, yang bergerak adalah
punggung penolong.
f) Selama kompresi tangan tidak boleh diangkat karena
akan mengkibatkan posisi tangan berubah-ubah atau
bergeser.
g) Setiap kompresi terdiri dari 30x tekanan dengan
kecepatan 100x/menit serta kedalamannya 5 cm dan
untuk dewasa.
h) Cara perhitungan :
 1–2–3–4–1
 1–2–3–4–2
 1–2–3–4–3
 1–2–3–4–4
 1–2–3–4–5
 1–2–3–4–6

RUMAH SAKIT RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
i) Setiap selesai kompresi angkat pangkal tangan sehingga
dada mengembang seperti semula.
j) Berikan tiupan napas 2x melalui mulut sambil menutup
hidung pasien. 1 tiupan setara dengan 1 detik.
Permukaan dada akan mengembangjika tiupan dilakukan
dengan benar.
10. Cek nadi setelah 5 siklus, bila teraba tetapi belum bernafas
berikan napas buatan 12-20x/menit. Namun, jika nadi teraba
dan napas kembali normal, maka pasien diletakkan dalam
posisi Recovery Position.
11. Hentikan RJP jika sudah berhasil atau sudah ada tanda-tanda
mati batang otak.
12. Hal yang harus diperhatikan :
- Apabila keluarga menolak resusitasi, maka harus
menandatangani blangko penolakan tindakan medis.
13. Dokumentasikan setiap tindakan dan kondisi pasien.
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Intalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral

RUMAH SAKIT PENGEHENTIAN RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
Pengertian Menghentikan / mengakhiri upaya pertolongan untuk
mengembalikan fungsi vital pada pasien yang mengalami henti
jantung dan atau henti napas.
Tujuan Menerangkan ketentuan tentang mati dan penghentian resusitasi
darurat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kalabahi.
Kebijakan 1. Upaya resusitasi darurat dilakukan pada keadaan mati klinis,
yaitu bila denyut nadi besar dan napas berhenti atau diragukan
apakah kedua fungsi spontan jantung dan pernapasan telah
berhenti secara pasti.
2. Upaya resusitasi dapat dihentikan apabila kedua fungsi spontan
jantung dan pernapasan telah berhenti secara pasti / terdapat
tanda-tanda mati biologis.
Prosedur 1. Lakukan cuci tangan
2. Pasang alat pelindung diri
3. Ucapkan salam
4. Pastikan identitas pasien
5. Pasien yang mengalami ganggunag fungsi spontan jantung dan
atau pernapasan segera dimasukkan di ruang resusitasi dan
dilakukan pertolongan dengan resusitasi kardiopulmoner.

RUMAH SAKIT PENGEHENTIAN RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
6. Upaya pertolongan / resusitasi kardiopulmoner tersebut dapat
dihentikan apabila :
a. Diketahui kemudian bahwa sesudah dimulai resusitasi
pasien ternyata berada dalam stadium suatu penyakit yang
tidak dapat disembuhkan lagi atau hampir dapat dipastikan
bahwa pasien tidak akan memperoleh kembali fungsi
cerebralnya yaitu sesudah ½ - 1 jam terbukti tidak ada nadi
pada normothermia tanpa resusitasi jantung baru.
b. Terdapat tanda-tanda klinis mati otak, yaitu sesudah
resusitasi pasien tetap tidak sadar, tidak timbul napas
spontan atau refleks serta pupil dilatasi selama paling sedikit
15-30 menit. Perkecualian untuk itu ialah hypothermia atau
dibawah pengaruh barbiturate atau anaestesia.
c. Terdapat tanda-tanda mati jantung, yaitu asistole listrik
membandel (garis datar pada ECG) selama paling sedikit 30
menit, meskipun telah dilakukan resusitasi dan pengobatan
optimal.
7. Berikan informasi tetang penghentian resusitasi.
8. Mintakan tanda tangan keluarga pada informed consent tentang
penghentian resusitasi.
9. Catat pada dokumen rekam medis tentang penghentian
resusitasi.

RUMAH SAKIT PENGEHENTIAN RESUSITASI JANTUNG PARU


DAERAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
KALABAHI
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan :
Operasional Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
(SPO)

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: Nip: 196210195 200003 1 002
10. Beri salam kepada keluarga pasien
11. Lepaskan alat pelindung diri
12. Cuci tangan setelah kontan dengan pasien
Unit 1. Instalasi Rawat Inap
2. Intalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Kamar Operasi

You might also like