You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tumbuh kembang neonatus, bayi, balita, dan anak pra-sekolah merupakan

pembahasan yang sangat kompleks. Karena pada masa inilah akan terbentuk fisik dan

psikis yang akan mempengaruhi anak di masa yang akan datang (Hasan, 2016).

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting.

Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu

aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh

kembang anak juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti faktor keturunan,

kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya

pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian orang tua lebih difokuskan

pada pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini sangat berperan

dalam pembentukan perkembangan anak. Stimulasi psikososial merupakan

perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa pada masa ini anak

dalam perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial (Hidayat, 2005).

Asuhan pada bayi baru lahir usia 2 – 6 hari adalah melakukan pengumpulan

data yang terdiri dari pengkajian fisik bayi baru lahir (BBL) dan penampilan serta

perilaku BBL. Ketika memeriksa BBL, hal yang perlu diperhatikan diantaranya :

gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan, cuci tangan sebelum dan
sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan bertindak lembut pada saat

menangani bayi, lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala

dan berlanjut secara sistematik menuju jari kaki (Marni, 2012).

Sedangkan yang dilihat dari penampilan serta perilaku BBL adalah keadaan

umum, kesan subyektif dan penampilan fisik, status nutrisi, tingkah laku,

kepribadian, cara interaksi dengan orang tua atau orang lain ataupun dengan petugas,

postur tubuh, perkembangan dan bicara (Hasan, 2016).

Dari penelitian yang dilakukan Jeong Ji Eun at al pada tahun 2014 di Pediatric

klinik Rumah Sakit Universitas Daegu Katolik Korea, Pada tes awal, 62 dari 70 anak

memiliki indeks perkembangan mental (MDI) di bawah 70 dari Bayley Scales of

Infant Development Uji II. Dari 62 anak dalam penilaian tindak lanjut, 30 anak

(48,4%) masih dalam kisaran kognitif yang sama, 12 anak memiliki fungsi

intelektual, 6 ditingkatkan untuk rata-rata fungsi intelektual, dan 5 memiliki

gangguan bahasa tertentu, 9 memiliki gangguan spektrum autisme. Pada tes awal, 38

dari 70 anak memiliki hasil perkembangan kognitif di bawah 70. Dari 38 anak dalam

penilaian tindak lanjut, 23 anak (60,5%) masih dalam jangkauan kognitif yang sama.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jawa timur pada tahun 2007, melakukan

pemeriksaan terhadap 2.634 anak, tim medis menemukan sebanyak 14,3 % untuk gizi

kurang, gizi baik 82,1 %, gizi lebih sebanyak 3,6%, untuk hasil deteksi pertumbuhan

dari berat badan. Untuk tinggi badan tim medis menemukan, perawakan pendek 13,8

%, tinggi badan normal sesuai usia 83,3% dan perawakan tinggi 2,9%. Sedangkan

lingkar kepala ditemukan micro cephaly atau kepala lebih kecil dari usia normal

sebanyak 8,3%, normal 90,0% dan makro chephaly 1,7%. Sementara untuk
perkembangan ditemkan normal sesuai dengan usia 53%, meragukan (membutuhkan

pemeriksaan lebih dalam) sebanyak 13%, penyimpangan perkembangan sebanyak

34%. Dari penyimpangan perkembangan, 10% terkena motorik kasar (seperti

berjalan, duduk dan lain-lain), 30% motorik halus (seperti menulis, memegang dan

lain-lain), 44% bicara bahasa dan 16% sosialisasi kemandirian (Nadhiroh, 2007).

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Utama

Untuk mengetahui Hubungan Kebutuhan Psikososial dengan Perkembangan

Anak usia 3-6 tahun di Klinik Kurnia

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi kebutuhan psikososial anak.

b. Mengidentifikasi perkembangan anak.

c. Menganalisis Hubungan Kebutuhan Psikososial dengan Perkembangan

Anak.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Melengkapi pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya stimulasi

psikososial. Teori menganjurkan untuk mengembangkan potensi perkembangan

tersebut melalui interaksi dengan lingkungan. Dengan mengasimilasi informasi

melalui indra, memprosesnya, dan melakukannya mereka semakin memahami

hubungan antar objek dan antara diri mereka dan dunia. Perubahan yang efektif
tergantung pada individu yang terlibat dan pola asuh yang diberikan (wong,at.al:

2009:45).

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian tentang stimulasi psikososial dengan

perkembangan anak ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang

pemberian stimulasi untuk perkembangan anaknya agar lebih maksimal. Ibu lebih

mengerti dan memahami tentang kebutuhan psikososial pada anak usia prasekolah

itu sangat di perlukan untuk membentuk perkembangan yang optimal pada

anaknya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Anak Pra-Sekolah

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya

berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan

pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut:

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur

dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur

tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat

diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses

diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang

berkembang,termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak

terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi

organ/ individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada

setiap individu.
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir

dari rahim seorang ibu. sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bayi

adalah anak yang belum lahir. Bayi adalah anak berusia 0 - 12 bulan (Husaini, 2002).

Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari lima

tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini.

Namun faal (kerja alat tubuh semestinya) bagi usia di bawah satu tahun berbeda

dengan anak usia di atas satu tahun, maka anak di bawah satu tahun tidak termasuk ke

dalam golongan yang dikatakan balita.

Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai lima tahun. Pada masa

ini, terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual yang begitu

signifikan. Kemampuan mereka dalam mengontrol diri, berinteraksi dengan orang

lain, dan penggunaan bahasa dalam berinteraksi merupakan modal awal anak dalam

mempersiapkan tahap perkembangan berikutnya, yaitu tahap sekolah. (Whaley dan

Wong, 1995).

B. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang

Ciri perkembangan anakproses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa

ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perkembangkan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.Setiap pertumbuhan

disertai dengan perubahan fungsi. 

2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan

selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia

mengalami tahapan sebelumnya. Contoh: seorang anak tidak akan bisa berjalan

sebelum ia bisa berdiri, dan tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan

bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terlambat.

3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik

dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan

pada masing-masing anak.

4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi

peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.

5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:

a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke

arah anggota tubuh

b. Perkembangan terjadi lebih dahulu pada kemampuan gerak kasar diikuti

kemampuan gerak halus.

6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak memiliki pola yang teratur dan berurutan, dan

tahapan tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu

membuat lingkaran sebelum mampu gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum

berjalan, dan sebagainya.

Ciri – Ciri Tumbuh Kembang Anak


Tumbuh kembang anak yang sudah mulai sejak konsepsi sampai dewasa itu

mempunyai ciri – ciri tersendiri, yaitu :

1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi sampai

maturitas/ dewasa, yang di pengaruhi oleh faktor bawaan lingkungan.

2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan,

serta laju tumbuh kembang yang berlainan di antara organ–organ. Terdapat 3

periode peryumbuhan cepat adalah pada masa janin , masa bayi, 0-1 th dan masa

pubertas.

3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya

berbeda antara anak satu dengan lainnya.Contoh : anak akan belajar duduk,

sebelum belajar jalan, tetapi umur saat anak belajar duduk/ berjalan berbeda

antara anak satu dengan lainnya.

4. Perkembangan erat hubungannya dengan aturasi sistem susunan saraf.Contoh :

tidak ada latian yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai sistem saraf

siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktek akan menghambat

kemampuan ini.

5. Aktifitas seluruh tubuh di ganti respon individu yang khas.Contoh : bayi akan

menggerakkan seluruh tubuhnya,tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang

menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih

benda tersebut.

6. Arah perkembangan anak adalah sepalokaudal.Langkah pertama sebelum berjalan

adalah perkembangan menegakkan kepala.


7. Refleks primitif seperti reflek memegang dan berjalan akan menghilang sebelum

gerakan volunter tercapai.

Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan

yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya

juga berbeda tetapi tetap akan menuruti patokan umum.

Sehingga di perlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan seorang anak

tersebut, apakah masih dalam batas – batas normal/ tidak. Dikenal normal dalam arti

medis dan normal dalam arti stastistik. Yang di maksud normal dalam arti medis

yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun inteleg dan

kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat diramalkan kecepatan

serta hasil akhirnya sesuai dengan kemampuan ginetik.

Sedangkan yang di maksud normal dalam arti statistik adalah apabila anak

tersebut berada dalam batas 2 SD di bawah atau di atas mean, kurva, sebaran normal

menurut Gauss, dimana seorang anak di bandingkan dengan anak sebayanya. Jadi

mungkin saja seorang anak termasuk abnormal dalam arti statistik tetapi

sesungguhnya masih normal dalam arti medis misalnya : anak dari keluarga yang

bertubuh kecil.

C. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Secara umum, terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh

kembang anak, yaitu:

1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses

tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur

yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai

dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensivitas jaringan terhadap

rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor

genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis

kelamin, suku bangsa, atau bangsa. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih

sering diakibatkan oleh faktor genetik ini.

Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain

diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk

tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan

kematian anak-anak sebelum mencapai usia balita.Disamping itu, banyak penyakit

keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti sindrom Down, sindrom

Turner, dll.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya

potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya

potensi bawaan, begitu juga sebaliknya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-

fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi

sampai akhir hayatnya.Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:

a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam

kandungan (faktor pranatal).


b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir

(faktor postnatal).

D. Perkembangan Motorik, Sosial, Bahasa Sesuai Tahap Perkembangannya

1. Kemampuan Bayi (0 –12 bulan)

Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap

lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-

organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang

pesat dan proses pematangan yang berlangsung secara terus menerus terutama

meningkatnya fungsi sistem syaraf. Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi; 

a. Kemampuan Motorik

Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk

menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun

gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian

tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan

yang menunjang motorik halus. Motorik halus merupakan keterampilan yang

menyatu antara otot halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu

memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek

motorik ini perlu perhatian.

b. Kemampuan Bicara dan Bahasa 

Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin

sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan

dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti

tersenyum.

c. Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian

Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan

sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga

terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui

perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam

berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena keluarga adalah

melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai

muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh dengan cara

mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu.  


BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN TUMBUH KEMBANG


ANAK PADA USIA 5 TAHUN DI KLINIK NIAR

Tanggal : 24 Februari 2021 Pukul : 16.00 WIB

Subyektif

1. Identitas

Nama Anak : An. A

Usia : 5 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama ibu : Ny. M Nama Ayah : Tn. Z

Usia : 30 tahun Usia : 30 tahun

Agama : Kristen P. Agama : Kristen P.

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Patumbak

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin mengetahui tumbuh kembang anaknya


3. Riwayat Penyakit Sekarang

Anak tidak sedang menderita sakit panas, batuk, pilek, penyakit menurun seperti

asma, epilepsi, kejang maupun penyakit menular seperti hepatitis dan batu

menahun.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti asma,

epilepsi, jantung, darah tinggi, kencing manis maupun penyakit menular seperti

hepatitis, batuk menahun dan HIV Aids

5. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Masa Kehamilan : 9 bulan

Jenis Persalinan : Spontan normal

Atas Indikasi :-

Penolong : Bidan

Komplikasi Ibu : Tidak ada

Komplikasi Bayi : Tidak ada

6. Riwayat Imunisasi Yang Lalu

Hb 0, BCG, Polio I-IV, DPT Hb Combo I-III dan campak

7. Pola Aktivitas Sehari-hari

Pola Nutrisi Makan 3 kali sehari, menu seperti orang dewasa, bergizi
seimbang seperti nasi, sayur, lauk, buah dan susu
Pola Aktivitas Anak sekolah bermain, aktif, ceria, suka bermain dan
mudah berinteraksi dengan sekitar
Pola Eliminasi BAB : Sekali sehari, warna kuning dan konsistensi
lembek
BAK : 4-6 kali sehari, jernihdan bauk khas urin
Pola Istirahat Tidur siang pukul 12.00 WIB-14.00 WIB dan tidur
malam 20.00 WIB-05.30 WIB
Personal Hygiene Mandi, ganti baju dan celana dalam 2 kali sehari

Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Bersih, simetris dan tidak ada massa abnormal

b. Mata : Bersih, simetris, tidak juling, mata sejajar dengan telinga,

konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterus

c. Telinga : Bersih dan tidak ada serumen

d. Hidung : Bersih, tidak ada polip dan tidak ada pernafasan cuping

hidung

e. Leher : Pergerakan bebas, tidak ada bendungan vena jugularis,

tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid

f. Dada : Tidak ada retraksi dada abnormal

g. Ekstremitas : Simetris, pergerakan bebas, dan tidak ada polindaktil serta

sindaktil

3. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan DDST

Sektor Motorik Kasar : Pass

Sektor Motorik Halus : Pass

Sektor Personal Sosial : Pass

Sektor Bahasa : Pass

Assesment

Diagnosa : Anak A usia 5 tahun dengan tumbuh kembang normal

menggunakan DDST

Subyektif : Ibu mengatakan ingin mengetahui tumbuh kembang anaknya

Obyektif : Dari hasil pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan DDST,

diketahui anak dapat melakukan seluruh tugas perkembangan di

semua sektor

Penatalaksanaan

Tanggal : 24 Januari 2021 Pukul : 16.00 WIB

Diagnosa : Anak A usia 5 tahun dengan tumbuh kembang normal

menggunakan DDST

Tujuan : Setelah di lakukan asuhan kebidanan selama 15 menit, di

harapkan orang tua klien mengetahui kondisi tumbuh

kembang anaknya saat ini

Kriteria Hasil : - Keadaan umum anak baik

- Orang tua klien memahami penjelasan yang di berikan

Penatalaksanaan : 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien

E/ memperkenalkan diri dan melakukan 5S


2. Memuji ibu dan menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa

tumbuh kembang anaknya normal seusia anaknya

E/ Ibu nampak bahagia dan mengerti bahwa tumbuh kembang

anaknya normal

3. Menjelaskan tugas perkembangan anak berikutnya dan

mengajarkan ibu cara memberikan stimulasi

E/ Ibu mengerti dan bersedia memberikan stimulasi tugas

perkembangan anak selanjutnya


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir

dari rahim seorang ibu. Setelah melewati proses menjadi bayi akan tumbuh menjadi

balita dan anak prasekolah. Masa-masa inilah merupakan masa yang paling penting

bagi orangtua memberikan perhatian dan kasih sayangnya. Pada masa ini pula

kebutuhan fisik dan psikologi harus dipenuhi secara maksimal. Untuk membentuk

pribadi yang baik di masa yang akan datang.

Pertumbuhan dan perkembangan anak harus sesuai dengan tahapan usianya.

Orangtua harus memantau pertumbuhan dan perkembangan agar dapat diketahui ada

tidaknya gangguan pada anak.

B. Kritik dan Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan untuk pembaca dapat memahami

seluk beluk tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga dapat memantau

setiap anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. Selain itu, diharapkan

pembaca dapat membantu tenaga kesehatan untuk mengetahui ada atau tidaknya anak

yang mengalami gangguan dalam tumbuh kembang.


DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Rusepno. 2016. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia

Marni dan Kukuh rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: Trans
Info Media.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

You might also like