Professional Documents
Culture Documents
Laporan Askeb Balita
Laporan Askeb Balita
PENDAHULUAN
pembahasan yang sangat kompleks. Karena pada masa inilah akan terbentuk fisik dan
psikis yang akan mempengaruhi anak di masa yang akan datang (Hasan, 2016).
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu
aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh
kembang anak juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti faktor keturunan,
pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian orang tua lebih difokuskan
pada pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini sangat berperan
perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa pada masa ini anak
Asuhan pada bayi baru lahir usia 2 – 6 hari adalah melakukan pengumpulan
data yang terdiri dari pengkajian fisik bayi baru lahir (BBL) dan penampilan serta
perilaku BBL. Ketika memeriksa BBL, hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan, cuci tangan sebelum dan
sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan bertindak lembut pada saat
menangani bayi, lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala
Sedangkan yang dilihat dari penampilan serta perilaku BBL adalah keadaan
umum, kesan subyektif dan penampilan fisik, status nutrisi, tingkah laku,
kepribadian, cara interaksi dengan orang tua atau orang lain ataupun dengan petugas,
Dari penelitian yang dilakukan Jeong Ji Eun at al pada tahun 2014 di Pediatric
klinik Rumah Sakit Universitas Daegu Katolik Korea, Pada tes awal, 62 dari 70 anak
Infant Development Uji II. Dari 62 anak dalam penilaian tindak lanjut, 30 anak
(48,4%) masih dalam kisaran kognitif yang sama, 12 anak memiliki fungsi
gangguan bahasa tertentu, 9 memiliki gangguan spektrum autisme. Pada tes awal, 38
dari 70 anak memiliki hasil perkembangan kognitif di bawah 70. Dari 38 anak dalam
penilaian tindak lanjut, 23 anak (60,5%) masih dalam jangkauan kognitif yang sama.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jawa timur pada tahun 2007, melakukan
pemeriksaan terhadap 2.634 anak, tim medis menemukan sebanyak 14,3 % untuk gizi
kurang, gizi baik 82,1 %, gizi lebih sebanyak 3,6%, untuk hasil deteksi pertumbuhan
dari berat badan. Untuk tinggi badan tim medis menemukan, perawakan pendek 13,8
%, tinggi badan normal sesuai usia 83,3% dan perawakan tinggi 2,9%. Sedangkan
lingkar kepala ditemukan micro cephaly atau kepala lebih kecil dari usia normal
sebanyak 8,3%, normal 90,0% dan makro chephaly 1,7%. Sementara untuk
perkembangan ditemkan normal sesuai dengan usia 53%, meragukan (membutuhkan
berjalan, duduk dan lain-lain), 30% motorik halus (seperti menulis, memegang dan
lain-lain), 44% bicara bahasa dan 16% sosialisasi kemandirian (Nadhiroh, 2007).
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Utama
2. Tujuan Khusus
Anak.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
hubungan antar objek dan antara diri mereka dan dunia. Perubahan yang efektif
tergantung pada individu yang terlibat dan pola asuh yang diberikan (wong,at.al:
2009:45).
2. Manfaat Praktis
pemberian stimulasi untuk perkembangan anaknya agar lebih maksimal. Ibu lebih
mengerti dan memahami tentang kebutuhan psikososial pada anak usia prasekolah
anaknya.
BAB II
PEMBAHASAN
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
organ/ individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada
setiap individu.
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir
dari rahim seorang ibu. sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bayi
adalah anak yang belum lahir. Bayi adalah anak berusia 0 - 12 bulan (Husaini, 2002).
Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari lima
tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini.
Namun faal (kerja alat tubuh semestinya) bagi usia di bawah satu tahun berbeda
dengan anak usia di atas satu tahun, maka anak di bawah satu tahun tidak termasuk ke
Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai lima tahun. Pada masa
ini, terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual yang begitu
lain, dan penggunaan bahasa dalam berinteraksi merupakan modal awal anak dalam
Wong, 1995).
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
mengalami tahapan sebelumnya. Contoh: seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri, dan tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan
bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terlambat.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
Tahap perkembangan seorang anak memiliki pola yang teratur dan berurutan, dan
tahapan tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
membuat lingkaran sebelum mampu gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi sampai
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan,
periode peryumbuhan cepat adalah pada masa janin , masa bayi, 0-1 th dan masa
pubertas.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.Contoh : anak akan belajar duduk,
sebelum belajar jalan, tetapi umur saat anak belajar duduk/ berjalan berbeda
tidak ada latian yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai sistem saraf
siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktek akan menghambat
kemampuan ini.
5. Aktifitas seluruh tubuh di ganti respon individu yang khas.Contoh : bayi akan
menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih
benda tersebut.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan
tersebut, apakah masih dalam batas – batas normal/ tidak. Dikenal normal dalam arti
medis dan normal dalam arti stastistik. Yang di maksud normal dalam arti medis
yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun inteleg dan
Sedangkan yang di maksud normal dalam arti statistik adalah apabila anak
tersebut berada dalam batas 2 SD di bawah atau di atas mean, kurva, sebaran normal
menurut Gauss, dimana seorang anak di bandingkan dengan anak sebayanya. Jadi
mungkin saja seorang anak termasuk abnormal dalam arti statistik tetapi
sesungguhnya masih normal dalam arti medis misalnya : anak dari keluarga yang
bertubuh kecil.
Secara umum, terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis
kelamin, suku bangsa, atau bangsa. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih
diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk
tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan
keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti sindrom Down, sindrom
Turner, dll.
2. Faktor lingkungan
potensi bawaan, begitu juga sebaliknya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-
sampai akhir hayatnya.Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:
(faktor postnatal).
Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-
organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang
pesat dan proses pematangan yang berlangsung secara terus menerus terutama
a. Kemampuan Motorik
menyatu antara otot halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan
dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti
tersenyum.
sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga
terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui
perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam
berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena keluarga adalah
TINJAUAN KASUS
Subyektif
1. Identitas
Usia : 5 tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Alamat : Patumbak
2. Keluhan Utama
Anak tidak sedang menderita sakit panas, batuk, pilek, penyakit menurun seperti
asma, epilepsi, kejang maupun penyakit menular seperti hepatitis dan batu
menahun.
Di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti asma,
epilepsi, jantung, darah tinggi, kencing manis maupun penyakit menular seperti
Atas Indikasi :-
Penolong : Bidan
Pola Nutrisi Makan 3 kali sehari, menu seperti orang dewasa, bergizi
seimbang seperti nasi, sayur, lauk, buah dan susu
Pola Aktivitas Anak sekolah bermain, aktif, ceria, suka bermain dan
mudah berinteraksi dengan sekitar
Pola Eliminasi BAB : Sekali sehari, warna kuning dan konsistensi
lembek
BAK : 4-6 kali sehari, jernihdan bauk khas urin
Pola Istirahat Tidur siang pukul 12.00 WIB-14.00 WIB dan tidur
malam 20.00 WIB-05.30 WIB
Personal Hygiene Mandi, ganti baju dan celana dalam 2 kali sehari
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip dan tidak ada pernafasan cuping
hidung
sindaktil
3. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan DDST
Assesment
menggunakan DDST
semua sektor
Penatalaksanaan
menggunakan DDST
anaknya normal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir
dari rahim seorang ibu. Setelah melewati proses menjadi bayi akan tumbuh menjadi
balita dan anak prasekolah. Masa-masa inilah merupakan masa yang paling penting
bagi orangtua memberikan perhatian dan kasih sayangnya. Pada masa ini pula
kebutuhan fisik dan psikologi harus dipenuhi secara maksimal. Untuk membentuk
Orangtua harus memantau pertumbuhan dan perkembangan agar dapat diketahui ada
seluk beluk tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga dapat memantau
setiap anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. Selain itu, diharapkan
pembaca dapat membantu tenaga kesehatan untuk mengetahui ada atau tidaknya anak
Marni dan Kukuh rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: Trans
Info Media.