You are on page 1of 8

ARTIKEL

“PERAN PELATIH PEMBINA PRAMUKA

DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN PRAMUKA GARUDA”

Disusun Guna :

Memenuhi Tugas tambahan Syarat Mengikuti KPD tahun 2023

Dibuat Oleh :

AMRIH PRAYOGA

GERAKAN PRAMUKA

GUGUS DEPAN MA MODERN AL AZHARY AJIBARANG

KWARTIR RANTING AJIBARANG, KWARTIR CABANG BANYUMAS


PERAN PELATIH PEMBINA PRAMUKA DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN
PRAMUKA GARUDA

Pendidikan adalah merupakan upaya bangsa dalam mempertahankan dan


meningkatkan kualitas warga negara dalam berkehidupan sosial berbangsa dan bernegara.
Berbagai aspek Pendidikan ditingkatkan sebagai strategi bangsa dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman saat ini.
Pramuka mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam membentuk anak
bangsa yang cerdas tangkas berwawasan luas dan berkarakter. Organisasi ini merupakan
organisasi yang sangat besar dan lengkap dengan segala bidang dan strukurnya. Pramuka
mempunyai berbagai tingkatan golongan mulai dari usia anak anak hingga dewasa semua
ter struktur dengan rapi dan efektif. Mulai dari golongan paling muda yaitu Siaga,
Penggalang, Penegak, Pandega dan Dewasa.Uniknya dalam organisasi ini adalah panggilan
sesame anggota pramuka, yaitu adik dan kakak, tidak ada istilah om, brother, ketua,
komandan, pimpinan dan lain sebagainya. Sehingga di forum ini semua akan terasa dekat
dan terasa lebih mudah diterima karena berapapun umurnya apapun jabatannya
dipanggilnya selalu kakak. Bhakan ada beberapa pendapat mengatakan “jika kamu pengin
selalu muda ikutlah pramuka, karena kamu akan selalu dipanggil kakak berpapun umurnya”.
Selain tentang panggilan sesama anggota pramuka organisasi ini selalu mempunyai makna
esensi disetiap kegiatan dan aturannya, arti lambang, warna seragam, arti setiap
pembiasaan, dan banyak lagi yang semua mengandung makna tersirat yang sangat
mendidik. Organisasi ini mempunyai sajian kegiatan yang beragam dan menyenengkan,
mulai dari kegiatan di alam, di ruangan, disuasana dingin, suasana panas, kegiatan di air,
tanah, sawah gunung,kota,desa wisata,jaringan,sosial, kuliner,adat,budaya, patriotisme,
kebersamaan, saling berbagi dan saling melengkapi. Hampir semua aspek kehidupan ada di
organisasi ini, sehingga munculah banyak pendapat para pakar Pendidikan yang mengklaim
jika ingin menciptakan kade bangsa yang berkualitas berproseslah di kegiatan kepramukaan.
Oraganisasi ini mempunyai beberapa golongan yaitu SIAGA, PENGGALANG,
PENEGAK, PANDEGA dan DEWASA. Ada empat penggolongan dan tingkatan dalam gerakan
pramuka yang diatur dalam AD & ART gerakan pramuka. Berdasarkan, Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, ada empat tingkatan pramuka
berdasarkan usia anggotanya, yaitu Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Menurut
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 13, tingkatan pramuka tersebut berlaku bagi
Gerakan Pramuka Indonesia yang berusia 7 sampai 25 tahun. Berikut penjelasan terkait
penggolongan tingkatan dalam pramuka yang digolongkan berdasarkan usia.
Yang pertama adalah Siaga Siaga merupakan anggota muda Gerakan Pramuka
yang berusia 7-10 tahun. Pada usia tersebut memiliki sifat unik dan pada dasarnya mereka
merupakan pribadi begitu aktif. Sikap yang cukup menonjol yaitu keingintahuan (curiosity)
yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan bernyanyi, suka meniru, agak manja,
senang mengadu, dan sangat suka dipuji. Formasi barisan upacara pembukaan dan
penutupan latihan berupa lingkaran dan menyiratkan dunia Siaga yang masih dilindungi dan
dibina sepenuhnya oleh pembinanya. Siaga porsi terbesarnya ialah Ing ngarsa sung tulada
(di depan memberi teladan) sedangkan Siaga porsi terkecil ialah ing madya mangun karsa
(di tengah-tengah membangun/menggerakkan kemauan) dan tut wuri handayani (dari
belakang memberi dorongan). Adapun tempat berhimpun dari satuan gugus depan pramuka
Siaga disebut Perindukan Siaga yang idealnya terdiri atas 18-24 orang.
Kelompok kecil dari Siaga ialah barung yang idealnya terdiri atas enam pramuka
Siaga. Perindukan Siaga dipimpin oleh Pembina Siaga dan dibantu oleh Pembantu Pembina
Siaga. Ciri dari kegiatan Siaga yaitu menggembirakan, dinamis, kekeluargaan, dan
berkarakter. Dalam hal ini, seorang pembina memiliki peranan yang begitu penting, karena
kunci pokok dalam mengemas bahan latihan dan kreativitas pembina sangat diperlukan.
Semakin akrab hubungan pembina dengan Siaga, ketertarikan siaga untuk berlatih akan
semakin tinggi.
SKU siaga merupakan syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh siaga untuk
mendapatkan tanda kecakapan umum (TKU) yang merupakan alat pendidikan sebagai
pendorong untuk memperoleh kecakapan yang berguna bagi kehidupannya. Tingkatan
pengadopsian nilai kepramukaan dan keterampilan dilakukan melalui pendadaran syarat
kecakapan khusus (TKK). Tingkatan kecakapan umum bagi pramuka siaga yakni: a. Siaga
mula. b. Siaga bantu. c. Siaga tata. Tingkatan kecakapan khusus bagi pramuka siaga yakni:
a. SKK purwa. b. SKK madya. c. SKK utama. Penegak Penegak merupakan anggota muda
gerakan pramuka yang berusia 16-20 tahun.
Secara umum usia tersebut masuk pada masa sosial (Kohnstam) atau disebut
juga masa remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat kuat, suka
berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui
kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, dan sudah mengenal cinta.
Kepenegakan merupakan latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain,
persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal
pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki cara hidup dengan berpedoman
Trisatya dan Dasadarma.
Formasi bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan ambalan penegak
merupakan barisan terbuka dari semua sudut, yakni bersaf. Filosofisnya yaitu penegak
memberikan porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan (tut wuri
handayani), di tengah-tengah menggerakkan (ing madya mangun karsa) dan di depan
memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada). Proses pembentukan jiwa dan mental dalam
dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap
upacara penutupan latihan, serta perjalanan spiritual (hike) melalui renungan jiwa sebagai
sarana introspeksi dan retrospeksi seorang penegak. Adapun satuan kelompok pramuka
penegak terdiri atas 12-32 penegak yang terdiri atas 3-4 sangga dan dalam satu sangga
terdiri atas 4-8 pramuka penegak. Sangga dalam ambalan diartikan sebagai penopang
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Sangga juga diartikan sebagai rumah kecil
(gubug, saung) tempat merencanakan berbagai kegiatan. Setiap sangga dipimpin oleh
pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga, dan dalam suatu ambalan dipimpin oleh
seorang ketua atau disebut sebagai pradana. Dalam gerakan pramuka terdapat lembaga-
lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan
yang disebut dengan satuan karya (saka) seperti saka bahari, saka bakti husada, saka
bhayangkara, saka dirgantara, saka kencana, saka taruna bumi, saka wana bakti, saka wira
kartika, dan beberapa saka lain. Dewan penegak dipimpin oleh seorang ketua yang disebut
pradana, seorang pemangku adat, seorang kerani, seorang bendahara, dan beberapa orang
anggota. Kegiatan penegak merupakan kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif,
menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya.
Dalam suatu latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian syarat kecakapn
umum (SKU), syarat pramuka garuda (SPG), dan syarat kecakapan khusus (SKK). SKU
penegak terdiri atas dua tingkatan, yaitu penegak bantara dan penegak laksana. Setelah
menyelesaikan penegak laksana kemudian dilanjutkan dengan menempuh pramuka garuda,
yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout yang pada tingkat internasional ada
perkumpulannya yang disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout).  Penggalang
Penggalang merupakan anggota muda gerakan pramuka yang berusia 11-15 tahun. Pada
usia tersebut memiliki sifat keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat,
sangat aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena itu, yang menjadi titik terberat dari
latihannya terletak pada kegiatan regu yang didasari oleh sistem beregu dalam seluruh
pelaksanaan kegiatan dari pasukan penggalang. Formasi upacara pembukaan dan
penutupan latihan penggalang sudah lebih luas dan melebar dibandingkan dunia siaga yang
masih tertutup (formasi lingkaran). Adapun formasi barisannya yaitu bentuk angkare
(barisan berbentuk U), yaitu formasi yang mulai terbuka tetapi pada bagian ujung sudutnya
masih tertutup. Simbol bentuk upacara ini mengiaskan bahwa penggalang mulai
diperkenalkan melihat dunia luar dan pembina penggalang sudah mulai melepaskan anggota
penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin-pemimpin regu yang menjadi
tulang punggung di dalam pasukan penggalang.
Wadah pembinaan penggalang disebut pasukan penggalang yang secara filosofis
bermakna pasukan-pasukan di masa perjuangan kemerdekaan bangsa dalam menggalang
persatuan dan membangun jiwa patriotisme dan nasionalisme. Pasukan penggalang
idealnya terdiri atas 3-4 regu dan dalam satu regu terdiri atas 6-8 penggalang. Tiap regu
memiliki pemimpin regu dan wakil pemimpin regu. Kegiatan penggalang meliputi kegiatan
yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, serta menantang. Pembina memiliki peranan
yang begitu penting dalam mengemas bahan latihan dan kreativitas pembina sangat
dibutuhkan sehingga 4H (Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft) bisa tercapai.
Syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat pramuka garuda (SPG) merupakan
standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh seorang pramuka. Sedangkan syarat
kecakapan khusus (SKK) merupakan standar kompetensi pramuka berdasarkan
peminatannya, sehingga tidak semua SKK yang tersedia itu dianjurkan untuk dicapai.
Tingkatan kecakapan umum bagi pramuka penggalang yakni: a. Penggalang ramu. b.
Penggalan rakit. c. Penggalang terap.
Pandega  Pramuka pandega merupakan anggota yang berusia 21 sampai dengan
25 tahun. Tingkatan pramuka Pandega ada di Gugus Depan (Rancana) Kwartir. Pendidikan
kepramukaan di tingkat pandega menekankan pada terbentuknya kepribadian dan
keterampilan agar dapat ikut serta membangun masyarakat melalui kegiatan kepada
masyarakat. Formasi barisan yang digunakan adalah bersaf satu lurus atau formasi lidi.
Adapun makna filosofis yang terkandung dari formasi ini yaitu bahwa pandega sudah
dibebaskan melihat dunia luar dan dapat menentukan arah jalannya sendiri dengan
tanggung jawab pembina. Hubungan pembina dengan pandega yaitu sebagai mitra di mana
pembina berperan lebih besar untuk memberi dorongan, motivasi, dan arahan (Tut wuri
handayani). Racana pandega merupakan satuan pandega di gugus depan. Kata racana
mengandung arti dasar penyangga tiang bangunan. Penyangga bangunan harus mempunyai
kekuatan yang andal yang dapat menjamin ketahanan bangunan. Secara simbolis racana
pandega merupakan dasar penyangga yang mempersiapkan inovasi baru, kekuatan cinta
tanah air, pemimpin, dan kepemimpinan masyarakat. Dari itu, bentuk kegiatan dalam
kepandegaan yaitu bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat. Pada gerakan pramuka
terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus
kepada peminatan yang disebut dengan saka. Ada 8 saka dan 8 peminatan dalam gerakan
pramuka, seperti gladian pimpinan satuan, KIM, LPK, KPDK, berbagai kursus keterampilan,
kursus kewirausahaan, raimuna, dan beberapa hal lain. Seorang dewan pandega dipilih oleh
anggota racana. Dewan racana dipimpin oleh ketua dengan susunan sebagai berikut. a.
Seorang ketua. b. Seorang pemangku adat. c. Seorang sekretaris. d. Seorang bendahara. e.
Beberapa anggota.
Pramuka dewasa anggota pramuka sudah berusia lebih dari 25 tahun Berikut istilah
atau pengertian umum yang dijabarkan dalam SK Kwarnas tersebut:
1. Anggota Dewasa adalah anggota Gerakan Pramuka yang berusia 26 tahun ke atas, dan
atau berusia di atas 21 tahun dengan catatan yang bersangkutan melepaskan statusnya
sebagai anggota muda, karena telah menikah dan atau telah memiliki Surat Hak Bina (SHB).
2. Pembina Pramuka adalah seorang anggota dewasa yang membina peserta didik di gugus
depan.
3. Pelatih Pembina Pramuka adalah seorang anggota dewasa yang bertugas dan mampu
memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota dewasa.
Disinilah peran pembina Pramuka terhadap perkembangan anggota pramuka muda,
terutama dalam pencapaian Tingkatan anggota Muda, Dalam pencapaian masing- masing
tingkatan SKU dan SKK sampai tingkatan tertinggi masing masing golongan yaitu pramuka
garuda pembina mempunyai peran yang sangat besar, terutama dalam hal manajerial
ketercapaian, Teknik pencapaian, Teknik penyampaian materi, strategi menyajikan kegiatan,
serta inovasi dan wawasan yang luas agar mampu mengantarkan peserta didiknya mencapai
tingkatan tertinggi dengan baik,apik dan menyenangkan. Dalam mencapai tujuan mencetak
peserta didik ke tingkat tertinggi pembina disebuah gugus depan harus memilik tim yang
solid dan kompak sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan dengan maksimal dan aman.

MA Modern AL Azhary adalah madrasah Islamic Boarding School yang sangat


memperhatikan perkembangan kemandirian siswa siswinya, dengan adanya pencapaian
tingkatan di golongan pramuka ini sangat bermanfaat dan sangat membantu kualitas
kemandirian yang melekat pada peserta didik. Sedangkan kwartir ranting Ajibarang adalah
sebuah wilayah ranting yang mempunyai anggota pramuka cukup banyak dari berbagai
tingkatan , dengan jumlah SD & MI yang lebih dari 57 pangkalan, SMP/MTs yang lebih dari
10 pangkalan dan SMA, MA SMK yang lebih dari 5 pangkalan merupakan potensi besar yang
sangat luar bias ajika dikelola dengan baik.
Namun pemerataan pengatahuan kepramukaan yang belum seimbang menjadikan
tingkat ketercapaian masing masing pangkalan berbeda beda. Tentu hali ini juga
dipengaruhi oleh pengetahuan masing masing pembina di pangkalan tentang kepramukaan.
Berdasarkan masalah ini sangat diperlukan seorang pelatih di wilayah Ajibarang yang
mampu meningkatkan kemampuan pembina baik siaga, penggalang, penegak maupun
pandega. Upaya ini diharapkan bisa mengubah kondisi tingkat pengetahuan kepramukaan
pembina di seluruh pangkalan. Dengan meningkatknya kulaitas pembina dipastikan kualitas
anggotapun pasti akan ikut meningkat dengan baik. Kondisi kemampuan pembina yang
beranekaragam ini disebabkan penglaman dan tingkat keaktifan pembina yang berbeda, ada
pembina yang memang sudah aktif pramuka sejak usia sekolah dan ada pembina yang baru
mengikuti kegiatan pramuka saat sudah dewasa.

Perbedaan pengalaman ini tentu punya dampak yang sangat besar terhadap capaian
tingkatan pramuka masing masing golongan tertuma tingkatan pramuka garuda. Tidak
semua pembina tau tentang cara mencetak peserta didik menjadi pramuka garuda, mainset
dan informasi yang minim sangat menghambat tercapainya pramuka garuda disetiap
golongan di pangkalan. Kontribusi dan pengetahuan kamabigus di masing masing pangkalan
juga bervarisasi, hal ini juga mempunyai pengaruh besar terhadap terlaksananya kegiatan
kepramukaan di pangkalan. Pelatih hadir sebagai pemecah solusi kondisi tersebut dengan
berbagai kursus, pelatihan, bimtek, kegiatan, kompetisi dan wawasan berharap bisa
membuka pola pikir seluruh stakeholder di kepramukaan untuk support lebih besar terhadap
kegiatan pramuka.

Kesimpulan dari artikel ini tentang peran pelatih, pembina, terhadap ketercapaian
penilaian pramuka garuda menjadi sebuah keharusan karena semua mempunyai peran yang
berkesinambungan. Jika pelatih yang berkualitas pasti akan menciptakan pembina yang
berkualitas, seterusnya jika Ajibarang mempunyai pembina yang berkualitas pasti mampu
mencetak pramuka garuda yang berkualitas juga. Jika pramuka garuda di Ajibarang semua
berkualitas maka masa depan kwartir ranting Ajibarang akan terus meningkat dan melesat
karena bekal yang sudah dikuasai peserta didik saat ini. Sehingga diharapkan kedepan
kegiatan kepramukaan menjadi lebih menarik, asik, berkualitas dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/546679/urutan-tingkatan-
pramuka-dari-siaga-penggalang-penegak-dan-pandega ( Akses 12 Mei 2023,
pukul 8.48)
2. https://www.jatimnetwork.com/pendidikan/pr-43602508/mengenal-anggota-
dewasa-dalam-gerakan-pramuka-beserta-istilah-penting-yang-perlu-diketahui?
page=2 (( Akses 12 Mei 2023, pukul 8.48)
3. Buku Materi Pramuka Seserahan KMD tahun 2015
4. Buku Materi Pramuka Seserahan KML tahun 2016

You might also like