Professional Documents
Culture Documents
Edit Sube Pragat 1
Edit Sube Pragat 1
OLEH
I KOMANG WIDIANA PUTRA
NIM 1911031274
i
ii
SKRIPSI
Ditujukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
I Komang Widiana Putra
NIM 1911031274
SKRIPSI
Menyetujui
Dr. Maria Goreti Rini Kristiantari, M. Pd. Drs. D.B.Kt. Ngr. Semara Putra, S.Pd., M. FOr.
NIP. 195903211983032003 NIP. 195805091985031002
DAFTAR ISI
iv
Halaman
Sampul...................................................................................................................i
Halaman Judul.......................................................................................................ii
Lembar Pengesahan Pembimbing.........................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
Daftar Tabel...........................................................................................................vi
Daftar Gambar.......................................................................................................vii
Daftar Lampiran....................................................................................................viii
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................8
C. Pembatasan Masalah......................................................................................9
D. Rumusan Masalah..........................................................................................9
E. Tujuan Penelitian............................................................................................9
F. Manfaat Penelitian..........................................................................................10
G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan.............................................................11
H. Pentingnya Pengembangan.............................................................................12
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan......................................................13
J. Definisi Istilah................................................................................................14
K. Kajian Pustaka................................................................................................15
K.1. Kajian Teori..........................................................................................15
1. E-LKPD............................................................................................15
2. Project Based Learning (PjBL).......................................................19
3. Pembelajaran IPA SD......................................................................25
4. Materi Ajar IPA................................................................................29
K.2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan...................................................41
K.3. Kerangka Berpikir.................................................................................43
L. Metode Penelitian...........................................................................................45
L.1 Model Penelitian Pengembangan..........................................................45
L.2 Prosedur Penelitian Pengembangan......................................................49
L.3 Uji Coba Produk...................................................................................52
1. Desain Uji Coba.............................................................................53
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
dengan adanya pendidikan akan tercipta manusia yang cerdas dan berkualitas.
dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
bermasyarakat yang baik dimasa yang akan datang maka diperlukan perbaikan
sistem pendidikan dimasa sekarang. Hal ini dilakukan untuk menciptakan manusia
2018).
peranan peserta didik yang aktif saat belajar dan melibatkan peserta didik dalam
peserta didik itu sendiri. Prinsip utama yang paling mendasar dari Kurikulum
bermakna bagi peserta didik dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
Kurikulum merdeka bertujuan untuk mendorong peserta didik agar mampu lebih
1
2
pendidikan dilakukan secara jarak jauh atau daring. Pembelajaran daring juga
dilakukan pada jenjang sekolah dasar. Pada jenjang ini pelaksanaan pembelajaran
daring memiliki daya kesulitan tersendiri, yaitu guru diharuskan untuk bisa dan
mampu menyajikan pembelajaran yang unik dan menarik agar dapat mudah
dipahami oleh peserta didik (Gading, 2018). Proses pembelajaran sebaiknya bisa
setiap hal yang mereka dapat dalam memahami konsep-konsep materi dengan
pengetahuan yang dimilikinya (Indri, dkk., 2020). Oleh karena itu seorang
antara peserta didik dengan pendidik, serta meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar peserta didik. LKPD berfungsi sebagai panduan belajar untuk peserta didik
3
peserta didik, karena LKPD membantu menambah informasi tentang konsep yang
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Semua aspek tersebut
dapat dikembangkan pada semua mata pelajaran, salah satunya di mata pelajaran
IPA.
gejala maupun peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar yang dirancang dengan
(Samatowa, 2006). Pembelajaran IPA bertujuan agar peserta didik mampu berfikir
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Atmaji, 2018). Selain itu,
pembelajaran IPA harus berpusat pada siswa (student centered) yang melibatkan
pengamatan, sehingga siswa bisa menggali potensi yang ada dalam dirinya serta
2016).
diterapkan di sekolah adalah (a) Membantu siswa agar dapat berpikir logis
kualitas hidupnya (c) Membekali peserta didik yang akan menjadi penduduk di
pengetahuan dan pola berpikir yang baik (e) Membantu peserta didik secara
positif agar dapat memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan matematika.
pembelajaran yang lebih menarik serta kontekstual sesuai situasi dan kondisi
sekolah ataupun lingkungan sosial budaya siswa. Dalam proses pembelajaran juga
didik. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk mengasah keaktifan siswa
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan psikomotor dengan cara bekerja sama
5
pembelajaran PjBL berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada
lapangan. Selain itu juga Bransfor dan Stein (dalam Fahrurrozi, 2017)
kooperatif dan berkelanjutan. Hal tersebut berguna agar siswa mampu melibatkan
mental, fisik, indra, termasuk kecakapan sosial dengan melakukan banyak hal
dilakukan bersama dengan kelompok ataupun secara individu dengan hasil akhir
aktivitas belajar peserta didik melalui investigasi atau penyelidikan terhadap suatu
permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar artinya
peserta didikdiharuskan untuk belajar berpikir lebih kritis dan kreatif. Proses
Priansa (dalam Purnama, 2019) PjBL memliki lima karakteristik yaitu a) terpusat
(realisme).
sebelumnya yang memberikan hal positif, yaitu : hasil penelitian yang relevan
untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitian ini
dilakukan 2 siklus dan mendapatkan hasil yang layak untuk digunakan. Selain itu
Peserta Didik Berbasis Project Based Learning di Kelas IV Gerak Benda oleh
Nurasmaini (2021) hasil yang didapatkan berupa kelayakan LKPD berbasis PjBL
pada tema tersebut, adapun penilaian dari para ahli media secara keseluruhan
belum maksimal, khususnya pada pembelajaran IPA. Masih banyak terdapat guru
menyenangkan bagi peserta didik, masih ada saja guru yang kurang menghiraukan
hari senin bulan agustus berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah
ataupun dalam pembelajaran tatap muka terbatas, peranan guru sebagai pendidik
dalam mengajar masih berpatokan pada buku yang ada di perpustakaan, dan
belum banyak pendidik yang kreatif dalam membuat atau merancang sebuah
belum dapat terlaksana secara maksimal. Dari hasil observasi diatas dapat
Kerja Peserta Didik (E-LKPD). Dengan keberadaan dari E-LKPD guru merasa
terbantu dalam menjelaskan materi ajar kepada siswa dengan baik dan menarik
sehingga siswa menjadi semangat dan ikut berperan aktif dalam pelaksanaan
dalam pembelajaran IPA, dapat diketahui bahwa ada banyak materi IPA yang
perlu diajarkan dengan perangkat pembelajaran. Materi tersebut berupa wujud zat
dan perubahannya pada kelas IV SD. Bahan ajar yang hanya menggunakan buku
siswa dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu alasan pentingnya
pembelajaran IPA materi wujud zat dan perubahannya pada kelas IV SD. Oleh
karena itu diperlukan inovasi baru dengan membuat perangkat pembelajaran yang
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan membantu siswa untuk
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diatas hal yang dapat dilakukan
E-LKPD dipilih sebagai salah satu solusi dikarenakan perkembangan zaman yang
muatan IPA. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengembangan dengan judul
berikut.
maksimal.
2022/2023?
2022/2023?
2022/2023?
2022/2023.
2022/2023.
pengembangan E-LKPD.
pembelajaran.
Merdeka.
2) E-LKPD berbasis project based learning pada mata pelajaran IPA akan
membuat siswa lebih aktif untuk belajar berfikir dan bernalar lebih dari
pada biasanya.
bertujuan untuk memaparkan materi mata pelajaran IPA materi wujud zat
merasa terbantu dalam menjelaskan materi ajar kepada siswa dengan baik
dan menarik sehingga siswa menjadi semangat dan ikut berperan aktif
sebagai berikut.
14
berupa LKPD.
pembelajaran.
pembelajaran PjBL.
penelitian ini juga diadakan uji kelayakan produk kepada siswa agar
2) Perangkat adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
3) E-LKPD adalah lembar tugas yang diberikan kepada siswa dalam bentuk
elektronik.
4) Model Project Based Learning merupakan salah satu model yang dapat
digunakan oleh guru. Model ini menekankan pada kegiatan proyek bagi
peserta didik.
(Evaluasion)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
LKPD (2) Model Project Based Learning (3) Pembelajaran IPA (4) Materi
2.1.1 E-LKPD
Nasional istilah siswa diganti menjadi peserta didik maka nama LKS
masalah.
suatu topik, (3) membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar,
16
17
pesan dan informasi, (2) mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu,
2018).
Dapat dikatakan bahwa LKPD adalah panduan kerja peserta didik untuk
E-LKPD lebih menarik bagi siswa dan memberikan dampak terhadap hasil
belajar siswa sekolah dasar. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk
sebagainya.
sepanjang waktu.
e) Menghemat biaya.
b) Mengumpulkan materi
c) Menyusun elemen
d) Membuat E-LKPD.
ditentukan.
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha
membangun konsep.
inti atau pokok dari mata pelajaran. Definisi proyek bagi siswa
proyek yang dimaksud adalah tak lebih dari sebuah latihan, dan
sesungguhnya.
2017) diantaranya.
memecahkan masalah.
masalah.
(2017) yaitu :
berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam
komunikasi.
secara baik maka siswa akan belajar dan praktik dalam mengelola proyek,
menyelesaikan tugas.
IPA atau science dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam atau ilmu
(Rusnadi, 2019).
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah disiplin ilmu yang wajib
sering disebut sebagai Sains atau Ilmu Alamiah, dan dalam bahasa
bumi ini yang membentuk konsep serta prinsip. IPA sebagai usaha
2019).
manusia.
sekitarnya.
2018).
yang baik.
ruang. Materi ada yang berupa mahluk hidup seperti manusia, hewan,
tumbuhan, jamur dan bakteri. Ada juga yang berupa mahluk tak hidup atau
yang sering kita sebut benda seperti buku, papan tulis, awan, langit, tanah
dan sebagainya.
Massa adalah besaran dari suatu benda. Ketika suatu benda memiliki
massa maka benda itu merupakan materi. Massa suatu benda bisa berbeda
dengan massa benda lainnya. Misalnya, massa 1 butir telur tentu berbeda
Perbedaan massa yang berbeda pada suatu benda dengan benda yang
lain disebabkan oleh banyaknya jumlah zat pada benda tersebut. Misalnya,
75
jika kalian memiliki sebuah botol plastik dan sebuah botol kaca, atau gelas
plastik dan gelas kaca. Meskipun sama-sama botol atau gelas, tetapi
keduanya memiliki massa yang berbeda. Botol kaca atau gelas kaca
memiliki jumlah zat yang lebih banyak dibandingkan botol atau gelas
plastik. Akibatnya botol atau gelas kaca massanya lebih besar dibandingkan
Maksudnya setiap materi pasti memiliki ukuran tertentu. Misalnya air yang
bisa disimpan di dalam gelas atau botol. Udara yang bisa memenuhi paru-
paru kita atau ruangan. Dengan kata lain, materi juga memiliki volume
tertentu. Mirip seperti massa, volume adalah ukuran banyaknya jumlah zat.
seperti air, minuman, oli dan lain sebagainya. Untuk mengukur volume kita
bisa menggunakan alat ukur seperti gelas ukur, yakni sebuah gelas yang di
bahasa lain memiliki volume suatu cairan, jumlah zatnya semakin banyak.
yang dapat dibedakan menjadi benda hidup dan benda mati. Benda mati
2018).
Secara umum yang dapat dikatakan bahwa Manusia, hewan dan tumbuhan
adalah benda hidup. Sementara batu, gelas dan buku adalah benda mati.
itu juga bisa ditimbang. Tetapi Cahaya dan panas bukan merupakan benda.
Cahaya dan panas tidak menempati ruang. Cahaya dan panas tidak bisa
padat, benda cair dan benda gas. Tas, buku, dan pensil berwujud padat.
Minyak dan air berwujud cair. Gas hidrogen dalam balon berwujud gas.
Sifat-sifat yang dimiliki benda padat adalah bentuk dan besarnya tetap,
tempatnya, benda cair memiliki isi yang tetap. Air memiliki sifat dapat
menekan ke segala arah. Air akan memancar paling jauh pada lubang yang
paling bawah, karena semakin dalam, tekanan air pada tempat itu semakin
bawah semakin tebal. Tekanan air di bagian dasar bendungan lebih besar
Benda cair memiliki sifat megalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Hal
tersebut dapat dilihat pada air terjun yang mengalir dari atas tebing menuju
Sifat-sifat benda gas adalah mengisi seluruh ruang yang ditempatinya. Hal
tersebut dapat dilihat pada gas yang mengisi ban sepada motor yang
mengisi ruang agar ban terasa padat. Selain itu, sifat benda gas bentuknya
tidak tetap, hal tersebut dipengaruhi oleh tekanan yang didapatkan oleh
benda gas tersebut. Adapun contoh benda gas adalah udara dalam balon.
benda menjadi bentuk benda lain yang berbeda. Perubahan wujud benda
Secara umum, ada tiga wujud benda yang sering ditemui, yakni
benda padat, cair, dan gas. Molekul-molekul pada benda tersebut senantiasa
dapat bergerak, seperti gerak vibrasi (bergetar di tempat) dan gerak translasi
Benda padat, cair, dan gas tersebut yang ada bisa mengalami
bersifat sementara atau tidak sementara dan dapat menghasilkan atau tidak
1. Membeku
81
benda padat. Kegiatan yang dilakukan untuk mengubah wujud benda cair
sehingga mencapai titik beku. Contoh dari adanya perubahan wujud benda
dengan cara pembekuan yaitu saat air dimasukkan kedalam kulkas atau
berubah menjadi cair. Tindakan atau aksi yang dilakukan untuk mengubah
3. Menguap
kelamaan akan mendidih, dan kemudian akan menguap. Hal itu berarti, air
berbentuk gas, berubah menjadi bentuk cair. Hal ini akibat adanya paparan
batu pada gelas maka bagian luar gelas akan menjadi basah. Selain itu,
rumput yang ada di lapangan pada saat pagi hari mejadi basah padahal
5. Menyublim
sebuah kamper atau sering kita sebut kapur barus yang berbentuk padat
6. Mengkristal
proses mengkristal adalah berubahnya uap air di udara menjadi salju. Lalu
oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa masing-masing 86%, 84%,
dan 93%.
Penelitian lain yang relevan juga dapat dilihat dari hasil penelitian
elektronik layak diujicobakan dengan revisi sesuai komentar dan saran para
ahli. Berdasarkan hasil uji coba one-to one dan small group LKPD
coba lapangan melalui pretes dan postes, nilai rata-rata menulis teks cerpen
85
oleh Istikhomah (2020). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari uji
kelayakan rata-rata persentase sebesar 89,5% dari dosen ahli materi, dan
87,5% dari dosen ahli media. Uji kepraktisan diperoleh hasil 95,58% dari
guru dan 95,8% dari siswa. Berdasarkan perolehan hasil data tersebut
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
Hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 33,3% dan pada
siklus II sebesar 62,5% dalam kategori tinggi. Hasil belajar siswa pada
siklus I 58,3% tuntas belajar dan 41,6% siswa tidak tuntas belajar.
Sedangkan pada siklus II 87,5% tuntas belajar dan 18,5% tidak tuntas
belajar.
Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli membuat penelitian ini dapat
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari uji kelayakan dari ahli isi
materi 92,00%, uji kelayakan dari ahli desain pembelajaran 93,00%, hasil
review dari ahli media sebesar 93,00% dan hasil dari uji perorangan
sebesar 94,04%.
mata pelajaran IPA kelas IV SD, (2) belum ada pengembangan E-LKPD
tersebut.
materi tentang wujud zat dan perubahannya dengan model PjBL. Analisis
terdiri dari analisis teknik serta analisis tujuan dan isi. Analisis teknik
Selanjutnya adalah proses desain dari E-LKPD IPA materi wujud zat
lainnya. Hasil atau produk akhir adalah E-LKPD IPA materi wujud zat dan
kemudian direvisi. Pengujian dilakukan oleh ahli media, ahli materi dengan
menggunakan angket, serta direvisi oleh peneliti dari segi isi materi dan
Implementasi
Pertama, pembuatan isi
materi dengan Microsoft
Word.
Analisis
Masalah (Guru Selanjutnya pemasukan
belum Desain/Rancangan gambar/ background
menggunakan dengan aplikasi canva.
1. Cover/Sampul
LKPD dalam Kemudian tambahkan
Pembelajaran 2. Layout/Tataletak
animasi dan latihan soal.
IPA, Belum 3. Materi/Kegiatan
Setelah produk jadi
menggunakan E-
kemudian simpan file
LKPD)
dalam bentuk PDF.
File pdf dimasukkan ke
website liveworksheet dan
diubah ke bentuk E-LKPD
METODE PENELITIAN
Research and Development (R & D). Menurut pendapat Sugiyono penelitian dan
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
LKPD ini berpusat pada pelajaran IPA, materi sifat dan perubahan wujud benda
adalah model ADDIE. Model ini dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (1990-
an) mereka mengatakan bahwa model ADDIE ini merupakan model desain yang
bersifat generik. Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan bahwa model ini
mudah untuk dipahami, selain itu model ini di kembangkan secara sistematis dan
ini disusun secara terprogram dengan kegiatan sistematis dalam upaya pemecahan
masalah belajar yang berkaitan dengan kegiatan belajar yang sesuai dengan
Sesuai dengan model yang dipilih, pada tahap analisis yang dilakukan adalah:
karakteristik siswa, isi atau konten, dan penentuan KI dan KD. Pada tahap desain
yang dilakukan adalah pembuatan rancang bangun media E-LKPD yang meliputi:
perancangan komponen media E-LKPD seperti gambar, teks, layout, soal uji
90
implementasi dilakukan validasi para ahli dan uji coba media E-LKPD berbasis
sumatif pada tahap pengembangan produk sesuai dengan model yang digunakan.
Kelima tahap prosedur pengembangan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Analyze
Development
Gambar. 1
Model Pengembangan ADDIE
(Sumber : Tegeh dan Kirna, 2010: 81)
pengembangan ADDIE. Menurut Tegeh dan Kirna (2010:80) model ADDIE ini
Pada tahap analisis ini dilakukan agar produk yang dihasilkan nanti
Cover
logo Judul E-LKPD
Identitas Siswa
Halaman 1
Prakata
Prakata
92
Halaman 2
Daftar Isi
Daftar Isi
Halaman 3
Petunjuk Penggunaan
E-LKPD Petunjuk Penggunaan
Halaman 4
Kompetensi Dasar
KD dan Tujuan
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Halaman 18
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
memperhatikan urutannya.
penyusunan materi.
LKPD.
desain, uji ahli media, uji ahli isi materi, uji perorangan, uji
kelompok kecil,
yang mencakup validasi ahli, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil.
Uji coba produk dalam penelitian pengembangan ini terdiri atas : (1) desain
uji coba, (2) subjek uji coba, (3) jenis data, (4) instrumen pengumpulan data, dan
(5) metode dan teknik analisis data. Uji coba yag digunakan untuk membuktikan
validitas produk media yang dikembangkan. Hasil dari evaluasi formatif ini
dikembangkan agar lebih efektif dan efisien. Dengan adanya situasi pademi
pengembangan ini hanya terbatas pada validasi pakar dari ahli mata pelajaran
matematika yang dilakukan oleh salah satu dosen Undiksha dan guru mata
Produk bahan ajar E-LKPD berbasis Project Based Learning sebagai hasil
dari penelitian pengembangan ini diuji tingkat validitasnya. Uji coba dilaksanakan
melalui review ahli media dan ahli materi. Hasil review kemudian dianalisis dan
revisi
Produk Akhir
Subjek uji coba produk hasil penelitian pengembangan ini adalah perangkat
pembelajaran berupa E-LKPD pada pelajaran IPA materi “wujud zat dan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata berupa saran, masukan,
tanggapan, maupun kritik yang diperoleh dari review para ahli. Sedangkan data
kuantitatif berupa angka yang dalam hal ini berupa skor yang diperoleh dari
2018).
98
hasil review dari para ahli materi, desain, media pembelajaran serta
mengetahui respon siswa pada saat uji coba perorangan dan uji coba
kelompok kecil.
b. Tes tertulis digunakan pada saat uji efektivitas. Soal-soal tes yang
pembelajaran E-LKPD.
Kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk validasi ahli isi materi terdiri dari
tiga aspek yaitu isi, kebahasaan, dan sajian. Kisi-kisi instrumen yang akan
digunakan dalam melakukan uji kelayakan untuk ahli meteri dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Kejelasan informasi 9
Penggunaan bahasa secara efektif 11
dan efisien
3 Sajian Kelengkapan informasi 12
Pemberian motivasi 13,14
Kisi-kisi instrumen untuk validasi ahli materi terdiri dari empat aspek yaitu,
Kisi-kisi instrumen untuk praktisi terdiri dari empat aspek, yaitu kelayakan
isi, bahasa, kemanfaatan dan kegrafikan. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.4.
Sistematika sajian 4
Kelengkapan informasi 6
Kebenaran substansi materi 5
Keterbacaan 7
2 Bahasa Kejelasan informasi 9
Penggunaan bahasa 8,10,11
3 Kemudahan belajar 12
Kemanfaata
Kemudahan penggunaan E- 13,14
n
LKPD
4 Penggunaan huruf 15,16
Kegrafikan Penggunaan ilustrasi, grafis, 17
dan gambar
Kisi-kisi instrumen yang sudah dibuat kemudian dikonsultasikan dengan
instrumen.
Kisi-kisi instrumen untuk praktisi terdiri dari empat aspek, yaitu kelayakan
isi, bahasa, kemanfaatan dan kegrafikan. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa (perorangan dan kelompok kecil)
No Nomor
Aspek Indikator
. Pernyataan
Kemenarikan tulisan, latar belakang
1
(background) yang ditampilkan
Menarik Kemenarikan video penjelasan
1 minat peserta materi 2
didik
Kemenarikan gambar yang disajikan 3
Kejelasan dan kemenarikan warna 4
Materi yang disajikan jelas 5,8
Penyajian
materi Materi yang disajikan mudah
2 6,7
dipahami
3 Memotivasi E-LKPD mampu memotivasi belajar 9,10,11
4 Kemanfaatan E-LKPD mampu meningkatkan
12
perhatian belajar
Memudahkan dalam menerima 13,14
101
materi pembelajaran
Kemudahaan Kemudahan akses pada berbagai
5 15
penggunaan perangkat elektronik
(Ulfa, 2021)
3.4.3 Uji Validitas Isi Instrumen
Uji coba instrumen adalah uji coba yang digunakan untuk mengukur
penelitian pengembangan ini, instrumen tes melalui tahap uji coba lapangan
untuk mengetahui validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran tes serta daya
ketetapan atau kesahihan alat ukur dengan objek yang diukur. Untuk tes
objektif dalam penelitian ini, rumus korelasi yang digunakan untuk menguji
r xy=N ∑ XY −( ∑ X ) ¿ ¿
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi sebelum korelasi (product moment)
N = banyaknya peserta tes
X = skor butir
Y = skor total
signifikan tidaknya korelasi tersebut, atau valid tidaknya butir tes tersebut.
102
dari 40 butir tes yang diujikan diperoleh hasil 30 butir tes yang valid dan 10
butir tes yang tidak valid. Nomor butir tes yang dinyatakan valid dan tidak
Tabel 3.6
Rekapitulasi Butir Tes Valid dan Tidak Valid
Nomor Butir Tes Status
1,2,3,4,6,7,9,10,11,12,14,15,16,18,19,21,22,25,26,28,29,30 Valid
,
32,33,34,36,27,38,39,40
5,8,13,17,20,23,24,27,31,35 Tidak
Valid
Berdasarkan hasil tersebut maka dipergunakan soal yang valid pada uji
( )( )
2
k SD −Σ pq
r 1.1 = 2
k −1 SD
Keterangan:
r 1.1 = reliabelitas keseluruhan butir tes
k = jumlah butir tes
2
SD = variasi tes
p = proporsi testee yang menjawab betul
q = proporsi testee yang menjawab salah
n = banyaknya testee
103
pq = p x q
proporsi peserta ujian (testee) yang bisa menjawab betul butir soal
nB
P=
n
Keterangan:
p = tingkat kesukaran butir tes
nB = banyaknya subjek yang menjawab soal dengan betul
n = jumlah subjek (testee) seluruhnya
bahwa terdapat, 15 butir soal memiliki tingkat taraf kesukaran sedang dan 14
butir soal memiliki taraf kesukaran mudah dan 1 soal memiliki taraf
soal memperoleh hasil 0,85 jika dilihat dari kriteria tingkat kesukaran
berikut.
ΣP
Pp =
n
ΣP 12, 682
Pp = n = 21 =
0,85
Tabel 3.1
Kriteria Indeks Kesukaran Butir (p)
antara kelompok peserta tes (testee) yang pandai dan kelompok peserta
tes (testee) kurang pandai. Jika tes tersebut diberikan kepada siswa atau
peserta tes (testee) yang tergolong pandai, maka akan lebih banyak
siswa peserta tes (testee) yang tergolong kurang pandai, maka akan lebih
105
beda suatu tes dalam bentuk pilihan ganda dengan skor 0-1, dapat
nB A nBB
DB = -
NA NB
Keterangan:
= jumlah subjek yang menjawab benar pada kelompok atas
= jumlah subjek yang menjawab benar pada kelompok bawah
= jumlah subjek kelompok atas
= jumlah subjek kelompok bawah
Tabel 3.2
Kriteria Daya Beda (D)
Berdasarkan hasil uji daya beda yang telah dilakukan di peroleh hasil
sebagai berikut.
Jika “D” bertanda negatif, maka butir soal tersebut dinyatakan sangat
buruk dan harus dibuang. Suatu butir tes yang baik adalah apabila
memiliki rentangan D lebih besar atau sama dengan 0,21 atau 0,21 £ D
hasil daya beda sebesar 0,55 Jika dibandingkan dengan kriteria daya beda
tes maka daya beda perangkat tes termasuk kedalam kategori baik.
Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu
Menurut Agung (2014) metode analisis deskriptif yaitu suatu cara analisis
atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk
kesimpulan umum. Teknik analisis kualitatif ini digunakan untuk mengolah data
hasil review ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran,
ahli media video pembelajaran, siswa dan guru mata pelajaran. Teknik analisis
kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang
107
terdapat pada angket dari hasil penyebaran kuesioner diawal penelitian. Hasil
diperoleh kesimpulan umum. Teknik analisis ini digunakan untuk mengolah data
yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif persentase. Pada penelitian
ini, analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data kualitatif yang
diperoleh melalui angket dalam bentuk skor menggunakan skala likert dengan
Tabel 3.3
Skala Likert dengan Dimodifikasi Peneliti
(Sumber: Sugiyono, 2019)
keseluruhan jawaban yang diberikan responden dengan skor maksimal atau ideal
ΣR
P= × 100%
N
Keterangan:
P = persentase skor masing-masing responden
∑R = jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = skor maksimal atau ideal
(Tegeh, 2014:129)
Keterangan
Sangat baik = Sangat valid
Baik = Valid
Cukup = Cukup valid
Kurang = Kurang valid
Sangat kurang = Tidak Valid
109
menggunakan uji-t korelasi perlu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas
data dan uji homogenitas yaitu untuk mengetahui varians dalam kelompok
homogen.
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
penelitian. Data yang valid digunakan dalam penelitian adalah data yang
menggunakan rumus Saphiro Wilk. Menurut Roflin (2021) Uji Shapiro Wilk
110
digunakan pada sampel kecil yang berjumlah kurang dari 30. Berikut
merupakan rumus Shapiro Wilk yang digunakan dalam uji normalitas ini
sebagai berikut.
1
T 3= ¿¿
D
n
D=∑ (X i−X )
2
i=1
Keterangan:
a1 = Koefisien tes Shapiro Wilk
X n−i +1 = Angka ke pada data
Xi = Angka ke-i pada data
X̅ = Rata-rata data
D = Denominator dari statistik uji
varians dilakukan pada dua distribusi skor yang diperoleh dari pre-test dan
post- test. Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji
VariansTerbesar
F=
Varians Terkecil
Kriteria pengujian apabila F hitung < F tabel yang berarti sampel homogen.
3.5.4 Uji-t
X 1−X 2
t=
√ s12 s 22
+ −2r
n1 n2 ( √ )( √ )
s1
n1
s2
n2
(Agung, 2021)
Keterangan:
X1 = rata-rata sampel 1 (sebelum menggunakan media)
X2 = rata-rata sampel 2 (sesudah menggunakan media)
S1 = simpangan baku sampel 1 (sebelum menggunakan media)
S2 = simpangan baku sampel 2 (sesudah menggunakan media)
2
s1 = varians sampel 1
2
s2 = varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel
Hasil uji coba dibandingkan dengan ttabel dengan taraf signifikan 0,05 (5%)
learning
learning.
H 1 : μ 1 ≠ μ2
Keputusan:
Tabel 3.5
Matriks Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
No Tujuan Metode dan Sifat Teknik
Penelitian Instrumen Penelitian Data Analisis
Data
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Rancang Kuesioner Skor Deskriptif
Bangun Kuantitatif
Produk
2. Kelayakan Kuesioner Skor Deskriptif
Produk Kuantitatif
3. Efektivitas Tes Skor Statistik
Produk Inferensial
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dipaparkan tiga hal pokok, yaitu: (1) hasil penelitian, (2)
pembahasan hasil penelitian, (3) implikasi penelitian. Adapun tiga hal pokok tersebut
sebagai berikut.
Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik berbasis project based learning pada mata
pembelajaran yaitu E-LKPD dan objek penelitian ini berupa validitas perangkat
tahapan tersebut yang dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan,
diperoleh hasil penelitian berupa perangkat pembelajaran E-LKPD pada materi sifat dan
Rancang bangun perangkat pembelajaran E-LKPD pada materi sifat dan perubahan
wujud benda di kelas IV sekolah dasar menggunakan model pembelajaran ADDIE yang
Penyajian data uji coba menjelaskan tentang rancang bangun media E-LKPD
project based learning dan, efektivitas pengembangan media E-LKPD berbasis project
pengembangan produk terdiri dari lima tahapan. Tahapan dalam pengembangan E-LKPD
Gambar 4.1
Tahapan Penelitian Pengembangan
115
yang dilakukan adalah tahap analisis. Tahap analisis merupakan tahap yang
LKPD berbasis project based learning. Tahap analisis dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu (1) Tahap menganalisis kebutuhan dalam pembelajaran, (2) menentukan
Tahap ini dilakukan dengan wawancara dengan guru wali kelas IV di tempat
buku ajar yang didapatkan dari sekolah dan kurangnya variasi media
bermakna, maka dari itu diharapkan agar dapat membuat media pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan agar perancangan dan produksi media pembelajaran
pembelajaran materi wujud zat dan perubahannya pada muatan ipa dijabarkan
Tabel 4.1
Kompetensi Dasar dan Indikator E-LKPD IPA Kelas IV (Sifat dan
Perubahan Wujud Benda)
Pada langkah ini peneliti melakukan analisis terhadap tugas-tugas berupa kompetensi
Tabel 4.2
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat
tertentu
4.1 Mendemostrasikan terjadinya perubahan wujud benda cair menjadi
padat, padat menjadi cair, cair menjadi gas, gas menjadi cair dan gas
menjadi padat
siswa dalam materi sifat dan perubahan wujud benda. Berdasarkan analisis siswa dan
analisis konsep sifat dan perubahan wujud benda, maka tugas- tugas yang dilakukan
Pada tahap ini peneliti melakukan perumusan hasil analisi tugas dan analisis konsep di
atas menjadi tujuan pencapaian hasil belajar. Adapun perincian dari tujuan pembelajaran
3) Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 3 contoh benda padat, cair
Spesifikasi Tujuan Pembelajaran. Pada tahap ini peneliti melakukan perumusan hasil
analisis tugas dan analisis konsep di atas menjadi tujuan pencapaian hasil belajar.
3) Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 3 contoh benda padat, cair
2) Design (perancangan)
dengan membuat desain media secara keseluruhan, yang meliputi desain sampul, desain
setiap halaman, menetapkan materi dan bagian materi disetiap halaman. Setelah
3) Membuat storyboard yang disusun secara sistematis bertujuan agar makna, ide
atau informasi sesuai dengan yang dikehendaki. Storyboard merupakan alur dari
depan, jenis dan ukuran huruf yang sesuai, mengatur spasi dan mempersiapkan
gambar serta video yang terintegrasi dari youtube yang relevan dengan materi
maksud penyampaian materi dalam E-LKPD, jenis dan ukuran huruf yang
digunakan disesuaikan agar bisa dibaca dengan jelas oleh siswa, gambar yang
disajikan sesuai dengan materi yang disajikan serta video pembelajaran yang
mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. RPP
3) Development (pengembangan)
materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV sekolah dasar sesuai rancangan dan
masukan dari dosen pembimbing. Perangkat pembelajaran E- LKPD materi sifat dan
perubahan wujud benda yang dikembangkan terdiri dari delapan belas halaman dengan
dibagi menjadi dua bagian dengan bagian pertama sebanyak Sembilan halaman dan
Hasil dari perangkat pembelajaran E-LKPD yang telah dibuat untuk peserta didik agar
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan membuat suasana belajar yang
menarik dan efektif, maka didapatkan hasil pengembangan dapat dilhat pada Tabel 4.4.
120
Tabel 4.4
Hasil Pengembangan E-LKPD
Gambar E-LKPD Keterangan
Tampilan Cover
dan Prakata
Tampilan Daftar
Penggunaan E-
LKPD
Tampilan KD dan
Tujuan
Pembelajaran dan
Benda
121
Penyampaian
Materi Ajar
Perubahan
Wujud Benda
Video
Pembelajaran
Sifat dan
Perubahan
Wujud Benda
dan Percobaan
Wujud Benda
Percobaan
Perubahan
Wujud Benda
122
Prosedur
Percobaan Wujud
Benda
Latihan Soal
Evaluasi Siswa
Latihan Soal
Evaluasi Siswa
dan Daftar
Pustaka
123
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan hasil pengembangan pada
Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Pengembangan E-LKPD Berbasis Project Based Learning
Gambar Keterangan
Penyampaian petunjuk
percobaan
Adanya permasalahan
Pelaksanaan praktikum
Langkah-langkah percobaan
jadwal kegiatan
Kesimpulan kegiatan
percobaan
125
Pada tahap ini membuat instrument penilaian produk berupa angket yang
akan diberikan untuk review para ahli yaitu ahli isi pelajaran yang di
dengan kompetensi dasar siswa SD, ahli desain pembelajaran dan ahli
pada media serta uji coba produk oleh siswa yang mencakup subjek uji coba
perorangan yang terdiri dari 3 siswa dan uji coba kelompok kecil yang
tahap ini soal pre-test dan post-test disusun sesuai dengan kompetensi dasar
yang dipilih secara acak. Tujuan tahap ini untuk mengetahui respon siswa terhadap
E-LKPD yang dibuat. Komentar dan saran dari siswa selama prosedur ini
yaitu:
1) Tahap pertama yaitu tahap validasi dari ahli. Setelah media pembelajaran
Gambar 4.6
Uji kelayakan produk ahli
2) Tahap kedua yaitu uji coba produk yang dilaksanakakn dki kelas IV SD No 1
Angantaka. Uji coba perorangan dilaksanakan dengan 3 orang siswa yang terdiri
dari 1 orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah, 1 orang siswa dengan
kategori hasil belajar sedang, 1 orang siswa dengan kategori hasil belajar tinggi
pada mata pelajaran IPA. Kemudian uji coba kelompok kecil dilaksanakan dengan
127
9 orang siswa yang terdiri dari 3 orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah,
3 orang siswa dengan kategori hasil belajar sedang, 3 orang siswa dengan kategori
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Tahap kedua yaitu uji coba produk yang dilaksanakakn dki kelas IV SD No 1
Angantaka. Uji coba perorangan dilaksanakan dengan 3 orang siswa yang terdiri
dari 1 orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah, 1 orang siswa dengan
kategori hasil belajar sedang, 1 orang siswa dengan kategori hasil belajar tinggi
pada mata pelajaran IPA. Kemudian uji coba kelompok kecil dilaksanakan dengan
9 orang siswa yang terdiri dari 3 orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah,
128
3 orang siswa dengan kategori hasil belajar sedang, 3 orang siswa dengan kategori
Pada bagian Kelayakan hasil pengembangan E-LKPD akan dipaparkan lima hal
pokok yaitu meliputi Kelayakan E-LKPD menurut:(1) ahli isi/materi pelajaran, (2) ahli
desain pembelajaran, (3) ahli media pembelajaran, (4) uji coba perorangan, dan (5) uji
coba kelompok kecil. Kelima data tersebut akan disajikan secara berturut-turut sesuai
Produk akhir dari media pembelajaran E-LKPD berbasis project based learning
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atas nama Drs. Dewa Bagus Ketut Ngurah
Semara Putra, S.Pd., M.For. sebagai ahli isi/materi pelajaran. Instrumen yang
project based learning pada muatan pelajaran IPA materi wujud zat dan
diperoleh nilai dari skor angket dan saran untuk penyempurnaan isi/materi
pelajaran pada produk yang dikembangkan. Berikut adalah hasil penilaian dari ahli
Tabel 4.0.1
Hasil Penilaian Ahli Isi/Materi Pelajaran
No Pertanyaan Skor
1 Materi dalam E-LKPD sesuai dengan kopetensi dasar. 4
2 Kesesuaian isi materi dalam E-LKPD pembelajaran dengan
4
materi pokok.
3 Kejelasan tujuan pembelajaran dalam E-LKPD dengan materi
4
IPA SD kelas IV
4 Materi dalam E-LKPD sesuai dengan kebutuhan siswa. 3
5 Kesesuaian gambar dengan materi yang di sajikan. 3
6 Kebenaran dalam konsep dalam E-LKPD pembelajaran. 4
129
No Pertanyaan Skor
7 Keterbacaan tulisan pada materi dalam E-LKPD. 4
8 Istilah yang digunakan pada E-LKPD sesuai dengan kaidah
4
Bahasa Indonesia dan layak untuk siswa kelas IV SD.
9 Kejelasan. Penyampaian informasi (panduan pemakaian dan
4
tujuan pembelajaran) pada E-LKPD.
10 Kesesuaian kalimat dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
4
benar.
11 Kalimat yang di gunakan tidak menimbulkan makna ganda. 3
12 Materi yang sudah di sajikan pada E-LKPD sudah lengkap. 3
13 Memberikan peserta didik motivasi dalam belajar secara
3
mandiri.
14 Mendorong peserta didik menyimpulkan konsep/fakta. 4
Jumlah keseluruhan skor jawaban responden 51
Skor Maksimal 56
Berdasarkan hasil penilaian dari uji ahli isi/materi pelajaran maka dapat dihitung
ΣR
P= × 100%
N
51
P= × 100% = 91%
56
Keterangan:
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
Dari hasil persentase skor yang telah diperoleh dari ahli isi/materi pelajaran
konversi skala 5, persentase skor 91% berada pada rentangan 90 – 100% dengan
kualifikasi sangat baik. Ini artinya produk yang dikembangkan layak untuk
diproduksi namun dengan revisi sesuai saran dari ahli. Berikut adalah komentar
Tabel 4. 1
Komentar dan Saran dari Ahli Isi/Materi Pelajaran
130
No Komentar dan Saran
1) Sesuaikan banyaknya indikator pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran, materi sudah sesuai.
Produk akhir dari media pembelajaran E-LKPD berbasis project based learning
dinilai oleh dosen di Universitas Pendidikan Ganesha yang yang berkualifikasi dalam
bidang teknologi pendidikan atas nama Drs. I Wayan Sujana, S.Pd., M.Pd sebagai ahli
desain pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk menilai produk dari media
pembelajaran E-LKPD berbasis project based learning pada muatan pelajaran IPS materi
jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia adalah kuesioner. Melalui penilaian ahli
desain pembelajaran, maka diperoleh nilai dari skor angket dan saran untuk
hasil penilaian dari desain pembelajaran terhadap produk E-LKPD yang dikembangkan
sebagai berikut.
Tabel 4. 2
Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
No Pernyataan Skor
ΣR
P= × 100%
N
35
P= × 100% = 87,50%
40
Keterangan:
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
Dari hasil persentase skor yang telah diperoleh dari ahli desain pembelajaran
memberikan makna dari persentase skor yang diperoleh. Berdasarkan tabel konversi skala
5, persentase skor 87,50% berada pada rentangan 75 – 89% dengan kualifikasi baik. Ini
artinya produk yang dikembangkan layak untuk diproduksi namun dengan revisi sesuai
saran dari ahli. Terdapat beberapa komentar dan saran yang diberikan oleh ahli sebagai
acuan dalam memperbaiki produk pada desain pembelajaran. Berikut adalah komentar dan
Tabel 4. 3
Komentar dan Saran dari Ahli Desain Pembelajaran
No Komentar dan Saran
1. Evaluasi direvisi
Produk akhir dari media pembelajaran E-LKPD berbasis project based learning
dinilai oleh dosen di Universitas Pendidikan Ganesha yang berkualifikasi dalam bidang
teknologi pendidikan atas nama Drs. I Wayan Sujana, S.Pd., M.Pd sebagai ahli media
pembelajaran E-LKPD berbasis project based learning pada muatan pelajaran IPA
materi wujud zat dan perubahannya adalah kuesioner. Melalui penilaian ahli media
pembelajaran, maka diperoleh nilai dari skor angket dan saran untuk penyempurnaan
132
media pembelajaran pada produk yang dikembangkan. Berikut adalah hasil penilaian
berikut.
Tabel 4. 4
Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran
No Pernyataan Skor
Komposisi warna tulisan terhadap warna latar belakang
1 (background) sudah tepat dan tulisan dapat dibaca dengan 4
jelas.
Proposional tata letak sampul (cover) depan (tata letak dan
2 4
gambar) sudah tepat.
3 Ketepatan tata letak setiap bagian dalam E-LKPD. 3
4 Kejelasan judul E-LKPD pada sampul (cover). 3
5 Kemenarikan desain sampul (cover). 3
6 E-LKPD mudah dioperasikan di hanphone maupun PC/laptop. 4
7 Petujuk penggunaan E-LKPD. 3
E-LKPD mempermudah siswa dalam menerima materi yang
8 3
diajarkan.
Penggunaan E-LKPD dapat mempermudah peserta didik
9 4
belajar secara mandiri di sekolah maupun di rumah.
Penggunaan E-LKPD mempermudah pendidik dalam proses
10 4
belajar mengajar.
Penggunaan E-LKPD mampu meningkatkan perhatian siswa
11 4
terhadap materi pelajaran
12 Penggunaan warna teks pada E-LKPD sudah tepat. 3
Ukuran dan jenis huruf yang di gunakan mudah dibaca dengan
13 3
jelas.
14 Ilustrasi gambar yang digunakan jelas (tidak buram) 4
Jumlah keseluruhan skor jawaban responden 49
Skor Maksimal 56
Berdasarkan hasil penilaian dari uji ahli desain pembelajaran maka dapat dihitung
persentase skor tingkat pencapaiannya.
ΣR
P= × 100%
N
49
P= × 100% = 87,5%
56
Keterangan:
133
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
Dari hasil persentase skor yang telah diperoleh dari ahli media pembelajaran
selanjutnya persentase tersebut dikonversikan pada tabel konversi skala 5 untuk
memberikan makna dari persentase skor yang diperoleh. Berdasarkan tabel konversi
skala 5, persentase skor 87,5% berada pada rentangan 75 - 89% dengan kualifikasi baik.
Ini artinya produk yang dikembangkan layak untuk diproduksi namun dengan revisi
sesuai saran dari ahli. Terdapat beberapa komentar dan saran yang diberikan oleh ahli
sebagai acuan dalam memperbaiki produk pada media pembelajaran. Berikut adalah
komentar dan saran yang diberikan oleh ahli media pembelajaran.
Tabel 4. 5
Komentar dan Sarandari Ahli Media Pembelajaran
No Komentar dan Saran
1. Tujuan pembelajaran dan indicator di revisi
Uji perorangan dilakukan setelah uji coba produk pada ahli isi/materi pelajaran,
ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran dan setelah direvisi sesuai
komentar dan saran dari ahli. uji respon siswa perorangan yang melibatkan siswa
ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas isinya. Pengisian kuisioner
dilakukan dengan cara siswa memilih jawaban setuju dan tidak setuju dengan
pernyataan yang tersedia. Siswa yang terlibat mewakili siswa dengan kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Adapun hasil penilaian dari uji respon siswa perorangan
Tabel 4. 6
Hasil Uji Coba Perorangan
Penilaian
No Pernyataan
1 2 3
134
A. Kemenarikan Minat Peserta Didik
Tulisan, Latar Belakang
1. (background) yang S S S
ditampilkan pada E-LKPD
sangat menarik
Video penjelasan materi
2. yang disajikan dalam E- S S S
LKPD
Menarik
Gambar yang disajikan pada E-
3. LKPD sangat menarik S S S
Warna tampilan E-LKPD
4. sudah S S S
jelas dan menarik
B. Penyajian Materi
Materi Sifat dan
5. Perubahan Wujud Benda S S S
yang disajikan
sudah jelas
Materi Sifat dan Perubahan
6. Wujud Benda yang disajikan S S S
dalam E-LKPD mudah
untuk saya pahami
Isi materi di E-LKPD
7. sudah lengkap dan jelas S S S
Penyajian materi E-LKPD
8. yang menarik dengan S S S
gambar membuat saya
mudah dalam
Belajar
C. Memotivasi
E-LKPD membuat
9. saya termotivasi dalam S S S
belajar
Penggunaan huruf yang
10. beragam membuat saya S S S
mudah memahami materi
yang ada didalam E-
LKPD
Tampilan E-LKPD yang
berwarna berisi gambar dan
11. video menambah minat S S S
saya untuk belajar
menggunakan E-
LKPD
D. Kemanfaatan
E-LKPD dapat membantu
12. saya untuk berkonsentrasi S S S
dalam
Belajar
E-LKPD dapat membantu saya
13. untuk menerima S S S
materi pembelajaran
Dengan menggunakan E-
14. LKPD saya merasa terbantu S S S
untuk belajar secara mandiri
E. Kemudahan penggunaan 135
E-LKPD mudah diakses
15. dengan berbagai perangkat S S S
elektronik
(smartphone dan komputer)
Berdasarkan hasil penilaian dari uji coba perorangan maka dapat dihitung persentase
skor tingkat pencapaiannya jika dihitung menggunakan dengan skala 5 dengan keterangan
setuju senilai 4 dan tidak setuju senilai 0, maka rata-rata nilai respon siswa adalah 4 (setuju)
ΣR
P= × 100%
N
Persentase Skor Responden 1
60
P= × 100% = 100%
60
Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 9 orang siswa kelas V dengan tiga orang
siswa dengan hasil belajar IPS tinggi, tiga orang siswa dengan hasil belajar IPS sedang,
tiga orang siswa dengan hasil belajar IPA rendah di SD No 1 Angantaka. Berikut
adalah hasil yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil terhadap produk E-LKPD
Tabel 4. 7
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
No Butir Kuesioner Presenta
Jumla
Respond 1 1 1 1 1 1 se skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 h skor
en 0 1 2 3 4 5 (%)
1. 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 52 86,6
2. 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 0 52 86,6
3. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 56 93,3
4. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 56 93,3
137
5. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 56 93,3
6. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 56 93,3
7. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 56 93,3
8. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 56 93,3
9. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 52 86,6
Total Persentase skor (%) 816
Rata-Rata Persentase Skor (%) 93,3
Berdasarkan hasil penilaian dari uji coba kelompok kecil maka dapat dihitung
persentase skor tingkat pencapaiannya.
ΣR
P= × 100%
N
Persentase Skor Responden 3
56
P= × 100% = 93,3%
60
Keterangan:
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
Keterangan:
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
sebagai berikut.
Keterangan:
F = jumlah persentase keseluruhan subyek
N = banyak subyek
rata-rata persentase skor siswa yaitu 90,6%. Dari hasil persentase skor yang telah
diperoleh selanjutnya persentase tersebut dikonversikan pada tabel konversi skala 5 untuk
memberikan makna dari persentase skor yang diperoleh. Berdasarkan tabel konversi skala
5, persentase skor 90,6% berapa pada rentangan 90 – 100% dengan kualifikasi sangat baik
138
tanpa revisi. Sehingga E-LKPD layak untuk digunakan. Berikut adalah komentar dan
Tabel 4. 8
Komentar dan Saran Siswa
No Responden Komentar dan Saran
E-LKPD yang berwarna berisi gambar
1 Mas ayu dan video menambah minat saya untuk
belajar
E-LKPD sangat membantu dalam
2 Restu indah sari
belajar
Gambarnya agak burem kalo sebaiknya
3 Satya
tidak burem.
4 E-LKPD mudah diakses dengan
Ayu ari berbagai perangkat yang ada di dalam
E-LKPD, dan mudah di bepajari.
5 E-LKPD dapat membantu saya mudah
Nandita mas belajar, E-LKPD dapat mempermudah
belajar.
6 E-LKPD sangat membantu tetapi
Made galang
mengaksesnya agak susah.
7 E-LKPD sangat membantu saya saat
Dwi mahesa
belajar
8 Ayu alya devina E-LKPD sangat membantu saya
konsentrasi dan lebih mudah belajar
dan bias merubah konsentrasi dari
malas belajar sampai belajar.
9 Agung ari dwipayana E-LKPD saya berpendapat sangat
senang setelah saya mempelajari
pelajaran ini.
learning dilakukan dengan menggunakan metode tes. Soal tes berupa tes pilihan ganda
yang digunakan untuk mengumpulkan data nilai hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan media E-LKPD berbasis project based learning dengan tujuan agar dapat
mengetahui tingkat efektivitas penggunaan produk E-LKPD project based learning. Hasil
1. Uji Prasyarat
139
Sebelum melakukan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) maka dilakukan uji prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data dalam penelitian. Data yang
layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas data
dilakukan terhadap 29 orang siswa dari hasil belajar IPS siswa sebelum menggunakan
media pembelajaran E-LKPD dan hasil belajar siswa setelah menggunakan media
pembelajaran E-LKPD. Uji normalitas data dilakukan dengan teknik Shapiro-Wilk. Hasil
D = 2930,435
¿ ¿ = 51 ,5126² = 2757,573
Maka:
140
1
T 3= ¿ ¿
D
1 2757,573
T 3= (2757,573) = =¿0,941
2930,435 2930,435
Berdasarkan hasil uji normalitas Shapiro Wilks diperoleh nilai T3 sebesar 0,941.
Hal ini berarti bahwa nilai T3 0.941 > 0.914 yang merupakan nilai Shapiro Wilks
tabel pada alpha 0.05 dan n= 23 sehingga dapat disimpulkan bahwa data mengikuti
Responden Xi i ai
10 20 -17.26 297.938 1 0.4542 40 18.168
2 23 -14.26 203.372 2 0.3126 30 9.378
21 23 -14.26 203.372 3 0.2563 30 7.689
1 26 -11.26 126.807 4 0.2139 27 5.7753
7 26 -11.26 126.807 5 0.1787 24 4.2888
11 26 -11.26 126.807 6 0.1480 24 3.552
15 30 -7.26 52.720 7 0.1201 13 1.5613
17 30 -7.26 52.720 8 0.0941 13 1.2233
8 33 -4.26 18.155 9 0.0696 7 0.4872
13 33 -4.26 18.155 10 0.0459 7 0.3213
14 33 -4.26 18.155 11 0.0228 3 0.0684
20 33 -4.26 18.155 12 0.0000 0 0
3 36 -1.26 1.590 Jumlah 52.5126
9 40 2.74 7.503
23 40 2.74 7.503 2757.573159
12 43 5.74 32.938 1/D 0.000341246
19 43 5.74 32.938 T3 0.94101
4 50 12.74 162.285 Saphiro table 0.914
5 50 12.74 162.285 Ket Distribusi Normal
16 53 15.74 247.720
18 53 15.74 247.720
22 53 15.74 247.720
6 60 22.74 517.068
Jml 857 2930.435
Mean 37.2609
N 23
D 2930.435
D = 2930,435
¿ ¿ = 51 ,5126² = 2757,573
Maka:
1
T 3= ¿¿
D
141
1 2757,573
T 3= (2757,573) = =¿0,941
2930,435 2930,435
Berdasarkan hasil uji normalitas Shapiro Wilks diperoleh nilai T3 sebesar 0,941.
Hal ini berarti bahwa nilai T3 0.941 > 0.914 yang merupakan nilai Shapiro Wilks
tabel pada alpha 0.05 dan n= 23 sehingga dapat disimpulkan bahwa data mengikuti
2) Uji Homogenitas
dilakukan pada dua distribusi skor yang diperoleh dari pre-test dan post- test.
Homogenitas data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Uji Fisher
(Uji-F). Kriteria pengujian apabila F hitung < F tabel yang berarti sampel
homogen. Uji-F dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan df1 = k – 1, dan df2.=
tahapan berikut.
Diketahui:
k=2
n = 23
df1 = k – 1 = 2 – 1 = 1
df2.= n – k = 23 – 2 = 20
142
keberagaman data setiap kelompok. Pengujian ini menggunakan uji F (uji fisher) sebagai
berikut.
varians terbesar
F=
varians terkecil
133,2016
F = 65.9763 = 2.018
Sesuai dengan hasil dari pengujian homogenitas diperoleh nilai Fhitung = 2.018.
penyebut = 22 adalah 2.047, sehingga perbandingan Fhitung < Ftabel yaitu 2.018 < 2.047.
Sesuai dengan pengujian tersebut varians data pretest dan posttest dinyatakan homogen.
144
Uji T Hipotesis
1 26 75 -49 2401
2 23 65 -42 1764
3 36 71 -35 1225
4 50 81 -31 961
5 50 87 -37 1369
6 60 71 -11 121
7 26 83 -57 3249
8 33 71 -38 1444
9 40 83 -43 1849
10 20 68 -48 2304
11 26 75 -49 2401
12 43 87 -44 1936
13 33 78 -45 2025
14 33 78 -45 2025
15 30 68 -38 1444
16 53 90 -37 1369
17 30 78 -48 2304
18 53 92 -39 1521
19 43 86 -43 1849
20 33 90 -57 3249
21 23 78 -55 3025
22 53 90 -37 1369
23 40 86 -46 2116
Jumlah 857 1831 -974 43320
N 23 23 23 23
Rerata 37.26087 79.6087 -42.3478 1883.478
Variansi 133.2016 65.97628 94.23715 533539.4
STD 11.28761 7.944039
r 0.559713
Thitung 20.43229
Ttabel 2.003241
Kesimpulan Ho Ditolak
X 1−X 2
√ ( )( √ )
2 2
S1 S2 S1 S2
+ −2 r
t= n1 n2 √ n1 n2
79.6087−37.26087
t=
√ 65.976 133.202
23
+
23
−2( 0.559)
7.944
√23 ( )( 11.288
√23 )
42.3478 42.3478
t= = = 20.432
√2.869+5.791−1.119(1.656 x 2.353) 2.073
Sesuai dengan hasil dari pengujian rerata pretest dan posttest menggunakan uji T sample
berkorelasi, diperoleh nilai Thitung sebesar 20.432. Adapun nilai Ttabel pada taraf
signifikansi 5% dengan dk 54 adalah 2.00 sehingga perbandingan Thitung < Ttabel yaitu
20.432 > 2.00 dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai
kompetensi 0,05 sebelum dan sesudah digunakannya media.
learning akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan hasil analisis data kelayakan
sebagai berikut.
Hasil analisis penilaian rancang bangun media E-LKPD berbasis Project based
learning menurut ahli diperoleh bahwa model pengembangan ADDIE sesuai dengan
berdasarkan model pengembangan ADDIE diuraikan dengan jelas, praktis dan berurutan
sesuai dengan tahapan model pengembangan ADDIE yang meliputi tahap Analyze,
dalam pengembangan media E-LKPD sudah tepat. Berdasarkan hasil penilaian tersebut,
rancang bangun media E-LKPD berbasis discovery learning yang dikembangkan sessuai
hasil uji coba produk dari ahli isi/materi pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media
pembelajaran, uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil yang disajikan sesuai
Tabel 4. 9
Persentase Hasil Uji Coba Produk Media E-LKPD
pengembangan media E-LKPD berbasis discovery learning menurut subjek uji coba
KLPD yang dikembangkan layak digunakan pada pembelajaran. Walaupun, produk yang
dikembangkan sudah dalam kategori sangat layak, perlu dilakukan perbaikan produk dari
No Komentar
1. Sesuaikan indicator pembelajaran dengan tujuan pembelajaran materi
sudah sesuai
2. Evaluasi diperbaiki
3. Tujuan pembelajaran dan indicator diperbaiki
4.1.2.3 Hasil Analisis Data Efektivitas Media E-LKPD
pengumpulan data yang digunakan yaitu instrument tes. Soal tes pilihan ganda digunakan
untuk mengumpulkan data hasil nilai belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan
media E-LKPD, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan produk
E-LKPD berbasis project based learning yang dianalisis menggunakan uji-t sampel
berkorelasi. Menguji homogenitas varians dilakukan pada dua distribusi skor yang
diperoleh dari pre-test dan post-test. Homogenitas data pada penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan Uji Fisher (Uji-F). Kriteria pengujian apabila F hitung < F tabel
yang berarti sampel homogen. Uji-F dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan derajat
menguji homogenitas varians data sampel dapat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut.
1) Uji Hipotesis
kriteria pengujian adalah menolak H0 jika thitung > ttabel dengan derajat kebebasan (db)
(n1+n2)-2 dan α= 5%. Untuk menghitung korelasi antar variabel X dan Y digunakan
korelasir xy =N ∑ XY −( ∑ X ) ¿ ¿
Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji kelayakan produk dari ahli dan uji
coba produk. Komentar dan saran yang diberikan untuk memperbaiki atau
148
menyempurnakan media E-LKPD yang dikembangkan. Berikut ini dipaparkan secara rinci
mengenai revisi media E-LKPD sesuai dengan komentar dan saran para ahli serta siswa.
Berdasarkan penilaian dari ahli isi/materi pelajaran IPA, produk memperoleh persentase
tingkat pencapaian sebesar 91% dengan kualifikasi sangat baik. Berdasarkan masukan,
saran, dan komentar yang diberikan oleh ahli isi/materi pelajaran maka dilakukan
komentar dan saran yang diberikan ahli desain dapat disajikan pada Tabel 4.24.
Table 4.2
Perbaikan E-LKPD Berdasarkan Komentar dan Saran dari Ahli Isi/Materi Pelajaran
No Komentar dan Saran Perbaikan
1. Sesuaikan indikator pembelajaran Menyesuaikan indikator
dengan tujuan pembelajaran materi pembelajaran dengan tujuan
sudah sesuai. pembelajaran materi sudah sesuai.
Adapun tampilan atau visualisasi revisi dari ahli isi/materi pelajaran yaitu:
Gambar 4.0.1
Perbaikan Pada Indikator danTujuan Pembelajaran
tingkat pencapaian sebesar 87,50% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan komentar dan
saran yang diberikan oleh ahli desain pembelajaran maka dilakukan perbaikan demi
saran yang diberikan ahli desain dapat disajikan pada Tabel 4.25.
149
Tabel 4.25
Perbaikan E-LKPD Berdasarkan Komentar dan Saran dari Ahli Desain Pembelajaran
No Komentar dan Saran Perbaikan
1. Tambahkan penulisan E-LKPD Menambahkan penulisan E-LKPD
pada cover. pada cover.
Adapun tampilan atau visualisasi revisi dari ahli desain pembelajaran yaitu:
tingkat pencapaian sebesar 87,5% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan komentar dan
saran yang diberikan oleh ahli media pembelajaran maka dilakukan perbaikan demi
saran yang diberikan ahli media dapat disajikan pada Tabel 4.26.
Tabel 4.26
Perbaikan E-LKPD Berdasarkan Komentar dan Saran dari Ahli Media Pembelajaran
No Komentar dan Saran Perbaikan
1. Gunakan gambar-gambar yang Menggunakan gambar-gambar
jelas. yang jelas.
150
Adapun tampilan atau visualisasi revisi dari ahli media pembelajaran yaitu:
100% yang berada pada rentangan 90 – 100% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan
analisis terhadap komentar dan saran siswa, tidak ada saran yang sifatnya merevusi. Revisi
tidak dilakukan mengingat perolehan kualifikasi E-LKPD baik, sehingga dapat dijadikan
yaitu 93% yang berada pada rentangan 90 – 100% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan
analisis terhadap komentar dan saran siswa, tidak ada saran yang sifatnya merevusi. Revisi
tidak dilakukan mengingat perolehan kualifikasi E-LKPD baik, sehingga dapat dijadikan
PENUTUP
5.1 Simpulan
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran ADDIE yang yang dilakukan dengan
beberapa tahapan, yaitu: (1) tahap pendefinisian yang berisi analisis, analisis siswa,
analisis konsep dan analisis tujuan pembelajaran, (2) tahap perancangan yag berisi
pemilihan bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, pengumpulan data
tentang pelajaaran IPA materi wujud zat dan perubahannya, penyusunan kerangka
produk. Pada tahap ini juga dilakukan penyiapan materi dengan menggunakan Microsoft
Word 2019 yang kemudian mulai masuk ke tahap desain dengan menggunakan aplikasi
canva dan merubah file pdf produk yang sudah jadi menggunakan liveworksheet.
Perangkat pembelajaran E-LKPD terdiri dari enam belas halaman yang dibagi menjadi
dua bagian meliputi sembilan halaman pertama dan sembilan halaman dibagian kedua.
(3) tahap pengembangan yang dilakukan untuk menguji validasi perangkat pembelajaran
E-LKPD dengan menguji kelayakan produk dan dilakukannya revisi terhadap produk
yang sudah diujikan. (4) tahap penyebarluasan yang dilakukan dengan mendistribusikan
produk yang dibuat kepada siswa dan guru. Pengembangan perangkat pembelajaran E-
LKPD pada materi sifat dan perubahan wujud benda belum pernah dilaksanakan,
sehingga produk yang dihasilkan masih bersifat baru. (5) Tahap evaluasi ini dilakukan
setelah data-data pada tahap implementasi terkumpul. Evaluasi yang dilakukan berupa
evaluasi formtif dan sumatif. Evaluasi sumatif dilakukan untuk mengukur atau mnilai
produk pembelajaran yang mencakup validasi ahli, uji coba perorangan, uji coba
kelompok kecil. Sedangkan, evaluasi sumatif dilakukan untuk mengetahui efektif atau
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, adapun saran yang dapat
E-LKPD. Hal ini dikarenakan E-LKPD ini dapat meningkatkan kemampuan siswa
3) Kepada kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
guru dalam upaya menciptakan perangkat pembelajaran yang menarik bagi siswa
4) Kepada peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
DAFTAR RUJUKAN
Abdulmajid, Hasan. (2020). Penerapan Elearning Sebagai Pendukung Adaptive Learning dan
Peningkatan Kompetensi Siswa. Template Prosiding&Jurnal Semnasvok, 1(2), 386.
Adilla, Nuri Tita. (2016). Pengembangan Electronic Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD)
Berbasis Guided Inquiry Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 2, 1–6.
Agung, Anak Agung Gede. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Buku Ajar Metodologi
Penelitian Pendidikan. Undiksha.
Amanda, Niken. (2019). Pengembangan Media Budel (Buku Berjendela) pada Tema
Keluargaku. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 3(2), 99.
Arief, Muhammad. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Pembelajaran
dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Siswa. Jurnal Pendidikan Pembangunan, 1(1), 148–
152.
Arif, Mahya Fani. (2019). Implementasi Pembelajaran Berbasis Hots Dalam Meningkatkan
Kemampuan Analisis Mata Kuliah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Dasar, 10(2), 45.
Arifin, Mifta. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas IV Sekolah
Dasar/ MI. Departemen Pendidikan Nasional.
Arsana. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD) Berbasis Project Based
Learning Dalam Muatan Materi IPS. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pengembangan, 5(1).
Atmaji, Radha. (2018). . “Pengembangan E-Modul Berbasis Literasi Sains Materi Organ Gerak
Hewan dan Manusia Kelas V SD.” Fundamental Pendidikan Dasar.
Baran, Maskan. (2017). The Effect of Project Based Learning On Pre-Service Physics Teachers
Elektrostatic Achievement. Cypriot Journal of Educational Sciences, 5, 243–257.
Becker, Park. (2017). Effects of integrative approaches among science, technology, engineering,
and mathematics (STEM) subjects on students’ learning: A preliminary meta-analysis.
Journal of STEM Education, 12(5 & 6), 23–37.
Candiasa, I Made. (2011). Pengujian Instrumen Penelitian Disertasi Aplikasi ITEMAN dan
BIGSTEPS. Undiksha Press.
Darmodjo. (2018). Pendidikan IPA II. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Devi, Poppy Kumala. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV. Departemen
Pendidikan Nasional.
Ekaningrum, Tika. (2011). Buku Sekolah Elektronik Berbasis Multimedia sebagai Sumber
Belajar. Universitas Negeri Yogyakarta.
Emda, Alda. (2011). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah. Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA, XII(1), 149–162.
Fausih, Muhammad. (2015). Pengembangan Media E-Modul Mata Pelajaran Produktif Pokok
Bahasan “Instalasi Jaringan LAN (Local Area Network)” untuk Siswa Kelas XI Jurusan
Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Lambang Bangkalan Madura. Jurnal Header
Halaman Genap, 1(1), 1–9.
Fitri, Amalia, Rasa, Anggayudha. A, Kusumawardhani, Aldilla. (2021). Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial Kelas IV . Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Fuada, Surya. (2021). Read Aloud Video Sebagai Media Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid-19. International Journal of Community Service Learning, 5(2), 56–58.
Gading, I Ketut. (2018). Buku Ajar Belajar dan Pembelajaran. Undiksha Press.
Ibnu, Trianto. (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Konteksual.
Kencana Press.
Indri, Yuli. (2020). “Pengembangan Lembar Kerja Siswa ModelHannafin And Peck untuk
Meningkatkan Hasil Belajar.” Journal of Education Technology, 4, No : 1, 68.
Istikhomah, Ulfa. (2020). Pengembangan E-LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Materi Pecahan di Kelas IV MI
Azharul Ulum Sukodono Dampit. Seminar Nasional PGSD UNIKAMA, 4, 197.
Karmil. (2020). “Pengembangan Bahan Ajar Berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD Tahap
Lanjutan) Bahasa Jepang Berbasis Standar Proses Kurikulum 2013 Revisi Untuk Sekolah
Dasar Di Bali.” Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang, 6(2), 175.
Kelompok Kerja Dosen IPA PGSD (2018). Pendidikan IPA. Singaraja. FIP Undiksha.
Maryatun. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Program Microsoft PowerPoint terhadap Hasil
Belajar Strategi Promosi Pemasaran Mahasiswa Semester 2 Program Studi Pendidikan
Ekonomi Universitas Muhammadyah Metro Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Promosi
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 2.
Muakhirin. (2018). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Inkuiri
Pada Siswa SD.” Jurnal Ilmiah Guru “COPE”., 1(1), 53.
Nurasmaini. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Project Based
155
Learning di Kelas IV MIN 5 Kota Banda Aceh. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Pendidikan, 1, 23–26.
Nurmanda. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Elektronik Teks Cerita
Pendek Berbasis Budaya Lokal.
Purniasih. (2017). “Pengembangan LKS IPA Bermuatan Karakterdengan Setting Guided Inquiry
di SD Negeri Lastina.” EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha, 5, No : 1, 63.
Rati, Ni Wayan (2017). “Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Kreativitas Dan Hasil Belajar
Mahasiswa.” Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 62.
Rusnadi, Diva. (2013). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA.”
MIMBAR PGSD UNDIKSHA.
Siti, Arnelia. (2020). Pengembangan E-LKPD IPA Berbasis Penguatan Karakter (PPK) Kelas V
SD. Seminar Nasional PGSD UNIKMA, 4, 406.
Sudarma, I Komang. (2015). Desain Pesan : Kajian Analisi Desain Visual (Tes dan Image).
Graha Ilmu.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R and D.
Jurnal Pendidikan, 2(7), 30–32.
Sulthon. (2016). “Pembelajaran IPA Yang Efektif dan Menyenangkan Bagi Siswa Madrasah
Ibtidaiyah (MI)". Elementary Islamic Teacher Journal, 1, No : 1, 38–54.
Susanto, Ahmad. (2019). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Formatif,
3(1).
Susanto, Alfi. (2019). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. In Prenadamedia
Group.
Susilowati. (2018). “Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP Dalam Kurikulum
2013.”
Syabani, Putri Darmawati & Febrita, Eva. (2018). “Development Of Students Worksheet Based
On Contracttivism Approach To Material Changes And Conservation Of Living
Environment For Learning Biology Tenth Grade Senior High School.” Jurnal Online
Mahasiswa, 5, 1.
Tafonao, Taufik. (2018). Peran Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar
156
Tseng, Erick. (2017). Attitudes Towards Science, Technology, Engineering and Mathematics
(STEM) in a Project Based Learning (PjBL) Environment. International Journal
Technology and Design Education, 23, 87–02.
Wahyuni, Devi. (2020). Penerapan E-LKPD berbasis Project Based Learning(PjBL) untuk
meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Natural Sciences, 5(2), 12–16.
LAMPIRAN
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dalam proses Iya, media yang digunakan yaitu seperti media
pembelajaran ibu power point yang menampilkan isi dari materi
menggunakan media yang akan disampaikan. Tetapi, penggunaan
pembelajaran? media power point tidak setiap hari digunakan
melainkan juga hanya pernah menggunakan
media seperti buku pelajaran yang didapatkan
dari sekolah. Namun pada saat pandemi ibu
menggunakan media seperti google form,
classroom untuk membantu siswa memahami
materi pelajaran.
2 Menurut pendapat ibu, Reaksi anak-anak terhadap proses pembelajaran
bagaimana reaksi cukup baik. Tetapi beberapa anak cenderung
siswa terhadap proses merasa bosan, kurang aktif mungkin
pembelajaran? dikarenakan factor belum memehami materi
yang disampaikan. Pada saat pembelajaran
daring juga beberapa siswa terlambat
mengirimkan tugas karena keterbatasan
memiliki handphone dan beberapa orang tua
yang mengeluh bahwa anak mereka kurang
semangat dan susah mengerti pembelajaran.
3 Jika ingin menambah sebuah media yang praktis dan mudah diakses
media yang baru, dimana pun dan kapanpun, media yang dapat
media pembelajaran membantu siswa membangun pengetahuannya
seperti apa yang ibu sendiri dan mampu membantu siswa dalam
butuhkan? mengasah kemapuan berpikir kritisnya
4 Menurut ibu seberapa Sangat penting, dikarenakan dengan
penting sebuah model menggunakan model pembelajaran, kegiatan
pembelajaran jika pembelajaran lebih sistematis dan bermakna
diterapkan pada suatu sehingga siswa akan terarah dalam belajar dan
media yang memahami materi yang disampaikan
dikembangkan?
5 Apakah ibu pernah Pernah, namun LKPD yang dibuat hanya berupa
menggunakan LKPD kertas sehingga kurang efisien dan efektif
sebagai media digunakan.
pembelajaran?
6 Apakah ibu pernah Pernah, ibu ingin sekali membuat sebuah LKPD
melihat LKPD dalam dalam bentuk elektronik seperti itu karena dapat
bentuk elektronik? digunakan dan diakses kapanpun oleh siswa
sehingga kegiatan pembelaajran lebih efektif dan
efisien (tidak menghabiskan banyak kertas).
Tetapi ibu belum bisa membuat LKPD
elektronik tersebut karena kurangnya
pemahaman ibu mengenai bagaimana proses
pembuatan media tersebut.
163
Lampiran 6 flowchart
164
165
Lampiran 7 stroryboard
166
167
168
169
9. Ibu membuat kopi untuk ayah, satu sendok kopi bubuk dan satu sendok gula pasir
dimasukkan ke dalam cangkir, kemudian dituangkan air panas setengahnya sehingga menjadi
air kopi yang manis dan berbau harum.
192
Di dalam peristiwa tersebut disimpulkan zat 1, zat 2, dan zat 3 masing-masing memiliki sifat
….
10. Di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Terdapat industri penyulingan minyak nilam. Minyak
nilam diperoleh dengan cara mendinginkan uap nilam. Pada proses ini terjadai perubahan
wujud yang disebut ...
a. mencair
b. membeku
c. menguap
d. mengembun
13. Adi membelikan adiknya balon, kemudian balon tersebut didiamkan pada cuaca yang
dingin. Keesokan harinya balon tersebut semakin kecil. Hal itu karena udara dalam balon
mengalami ….
a. Penyusutan
b. Pemuaian
c. Pengempisan
d. Pengecilan
14. Berikut ini yang merupakan contoh proses perubahan wujud zat ketika melepaskan
kalor adalah ….
a. Es mencair, lilin meleleh, dan kapur barus menyublim
b. Besi meleleh, air mendidih, dan uap air mengembun
c. Air membeku, uap air mengembun, dan lilin memadat
d. Es mencair, uap air mengembun, dan kapur barus menyublim
Ketika keseluruhan zat cair pada wadah A dipindahkan ke wadah B tanpa ada yang
tumpah sedikitpun, maka yang akan terjadi adalah ….
a. Bentuk zat cair berubah dan volumenya tetap
b. Bentuk zat cair tetap dan volumenya berubah
c. Bentuk dan volume zat air tetap
d. Bentuk dan volume zat cair berubah
Gambar diatas merupakan salah satu contoh perubahan wujud zat padat menjadi zat
cair. Hal ini disebabkan oleh ….
a. Mentega menerima kalor
194
17. Bensin yang semakin lama semakin habis apabila di biarkan dalam ruang terbuka
merupakan bentuk perubahan wujud dari cair menjadi gas. Hal ini disebabkan
karena….
a. Terjadinya pengembunan pada temperatur bensin
b. Terjadinya penguapan pada temperatur bensin
c. Terjadinya penyubliman pada temperatur bensin
d. Terjadinya pembekuan pada temperatur bensin
Gambar diatas merupakan salah satu akibat yang disebabkan oleh pemanasan global.
Permukaan air di kutub utara semakin meningkat. Dari gambar tersebut terjadi
perubahan wujud benda yaitu ….
a. Membeku
b. Menguap
c. Mencair
d. Menyublim
Gambar diatas menunjukkan bahwa air yang dipanaskan terus menerus akan mulai
mendidih, hal ini disebabkan karena ….
a. Terjadinya proses penyubliman
b. Terjadinya proses penguapan
c. Terjadinya proses pengkristalan
d. Terjadinya proses pengembunan
Berdasarkan zat-zat diatas, yang bukan merupakan zat padat dan cair adalah nomor ….
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 3) dan 6)
d. 4) dan 5)
23. Sehabis menggunakan parfum, ibu lupa menutup botol parfum dan lama kelamaan
parfum dalam botol semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh ….
a. Kandungan alkohol pada parfum akan menyerap panas dari lingkungan luar
sehingga parfum akan berkurang
b. Kandungan alkohol pada parfum yang melepas panas dari lingkungan luar
sehingga parfum akan berkurang
c. Kandungan pewangi pada parfum akan menyerap panas dari lingkungan luar
sehingga parfum akan berkurang
d. Kandungan pewangi pada parfum yang melepas panas dari lingkungan luar
196
24. Sebuah zat yang memiliki volume tetap namun memiliki bentuk yang berubah-ubah
mengikuti wadahnya, disebut zat ….
a. Cair
b. Padat
c. Gas
d. Panas
Gambar diatas menunjukkan perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat
yang disebabkan oleh ….
a. Perubahan suhu dan pelepasan kalor
b. Perubahan suhu dan penyerapan kalor
c. Perubahan suhu dan penyimpanan kalor
d. Perubahan suhu dan penyesuaian kalor
26. Apakah faktor kunci yang menyebabkan suatu benda bisa berubah wujud ….
a. Panas atau kalor
b. Zat-zat kimia
c. Lingkungan sekitar
d. Udara
Garam yang biasa digunakan di dapur terbuat dari laut., pengolahan ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan perubahan wujud berupa …. Untuk memisahkan
garam dari air laut.
a. Pengkristalan
b. Penguapan
197
c. Pembekuan
d. Penyubliman
a. b.
c. d.
29. Kapur barus yang disimpan di dalam lemari semakin lama akan semakin habis. Hal ini
menunjukkan perubahan wujud dari ….
a. Padat menjadi uap
b. Padat menjadi cair
c. Gas menjadi padat
d. Padat menjadi gas
Berdasarkan gambar diatas snack manakah yang mempunyai massa yang paling
besar….
a. Snack A
b. Snack B
c. Snack C
d. Jawaban a, b, dan c benar
33. Sebuah mangkok berisi 250 ml air dipindahkan ke sebuah botol kosong yang
volumenya 500 ml. Pernyataan yang tepat mengenai sifat benda ketika dipindahkan
adalah ….
a. Bentuk dan volume tetap karena gaya tarik antar partikel sangat kuat
b. Bentuk berubah dan volume tetap karena gaya tarik antar partikelnya lemah
c. Bentuk dan volume berubah karena jarak antar partikelnya sangat berjauhan
d. Bentuk berubah dan volume tetap karena jarak antar partikelnya sangat berjauhan
34. Nenek ingin membeli sebuah ketel untuk memasak air. Di toko terdapat 3 piliha ketel
dengan kapasitas volume air yang berbeda.
Sebagai pertimbangan, nenek ingin mengurutkan kapasitas ketel air dari yang
memiliki volume paling sedikit hingga paling banyak. Urutan ketel air yang diperoleh
nenek adalah ….
a. A – B – C
b. B – C – A
c. C – A – B
199
d. A – C – B
Apabila seluruh telur diatas memiliki massa yang sama, dengan massa satu butir telur
adalah 30 gram dan seluruh kelereng juga memiliki massa yang sama, dengan massa
satu butir kelereng adalah 20 gram. Maka pernyataan yang tepat adalah ….
a. 6 butir telur memiliki massa yang lebih besar dibandingkan 10 butir kelereng
b. 10 butir kelereng memiliki massa yang lebih besar dibandingkan 6
butir telur
c. 1 butir telur memiliki massa yang lebih kecil dibandingkan 1 butir kelereng
d. 2 butir kelereng dengan 2 butir telur memiliki massa yang sama
1. A
2. C
3. C
4. D
5. C
6. D
7. C
8. A
9. B
10. D
11. A
12. B
13. A
14. C
15. A
16. A
17. B
18. C
19. B
20. C
21. B
22. B
23. A
24. A
25. A
26. A
27. B
28. B
29. C
30. D
31. C
32. A
33. B
34. D
35. B
36. D
37. B
38. B
39. C
40. D
202
B. KOMPETENSI INTI
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan
menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya. Dengan menggunakan
panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan
membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Peserta didik juga
membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan berdasarkan panduan tertentu.
Peserta didik menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan serta
menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. Peserta didik
mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan
mengidentifikasi pola. Peserta didik juga membandingkan antara hasil pengamatan dengan
prediksi dan memberikan alas an yang bersifat ilmiah serta mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.
Peserta didik mampu menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan. Selanjutnya,
peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara verbal dan tertulis dalam berbagai
format. Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Alur Tujuan Pendidikan (ATP)
1. Mengenali materi dan karakteristiknya
208
C. LAMPIRAN
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik
Rubrik Penilaian
Glosarium
Materi suatu yang memiliki massa dan menempati ruang
210
LAMPIRAN
Bahan Ajar (Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik)
TOPIK A
Materi adalah segala sesuai yang mempunyai massa dan menempati ruang, sehingga bisa
diukur massa dan volumenya. Materi dapat berupa makhluk hidup seperti manusia, hewan,
tumbuhan dan juga benda tak hidup seperti batu, awan, langit, buku, pensil, dan sebagainya.
Massa adalah besaran dari suatu benda. Massa biasanya digunakan untuk menunjukkan besaran
dari benda padat. Besaran yang digunakan untuk mengukur massa adalah gram (g).
Volume adalah ukuran banyaknya jumlah zat cair dan gas. Untuk mengukur volume kita dapat
menggunakan alat ukur seperti gelas ukur. Ukuran volume dapat dinyatakan dalam mili liter
(ml) atau liter (l).
Semakin banyak jumlah zat yang dimiliki oleh suatu benda, maka massa ataupun volumenya
akan semakin besar.
Lembar Kegiatan Siswa
Lembar Kerja Peserta Didik (Mandiri) Jawablah pertanyaan
berikut!
1. Apakah semua benda yang ditimbang termasuk materi?
2. Mengapa benda-benda tadi disebut materi?
3. Bagaimana dengan cahaya, apakah cahaya termasuk materi?
4. Apa hubungan antara massa dengan ukuran benda? Apakah benda yang memiliki
ukuran yang lebih kecil massanya selalu lebih kecil?
5. Bagaimana cara menentukan massa suatu benda?
Lembar Kerja Peserta Didik (Kelompok)
Rubrik Penilaian
Nama Kelompok :
No. Nama Siswa Hasil Pengamatan Nilai Akhir Ket
Petunjuk Nilai:
Nilai akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
× 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria Penilaian:
85 – 100 : Sangat baik
70 – 84 : Baik
55 – 69 : Cukup baik
0 – 54 : Perlu bimbingan
214
h. 4, 5, 6
43. Adi membelikan adiknya balon, kemudian balon tersebut didiamkan pada
cuaca yang dingin. Keesokan harinya balon tersebut semakin kecil. Hal itu
karena udara dalam balon mengalami ….
a. Penyusutan
b. Pemuaian
c. Pengempisan
d. Pengecilan
44. Berikut ini yang merupakan contoh proses perubahan wujud zat
ketika melepaskan kalor adalah ….
a. Es mencair, lilin meleleh, dan kapur barus menyublim
b. Besi meleleh, air mendidih, dan uap air mengembun
218
46. Bensin yang semakin lama semakin habis apabila di biarkan dalam
ruang terbuka merupakan bentuk perubahan wujud dari cair menjadi
gas. Hal ini disebabkan karena….
a. Terjadinya pengembunan pada temperatur bensin
b. Terjadinya penguapan pada temperatur bensin
c. Terjadinya penyubliman pada temperatur bensin
d. Terjadinya pembekuan pada temperatur bensin
Lilin
Korek Api
Langkah percobaan:
5. Perhatikan wujud lilin sebelum dipanaskan
6. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
7. Matikan lilin lalu amatilah perubahan yang terjadi pada lilin
8. Nyalakan lilin dengan menggunakan korek api
Langkah percobaan diatas merupakan langkah percobaan secara acak.
Susunlah langkah percobaan yang tepat ….
e. 1-2-3-4
f. 2-1-4-3
g. 1-4-2-3
h. 2-4-1-3
g. 3) dan 6)
h. 4) dan 5)
51. Sehabis menggunakan parfum, ibu lupa menutup botol parfum dan
lama kelamaan parfum dalam botol semakin berkurang. Hal ini
disebabkan oleh ….
a. Kandungan alkohol pada parfum akan menyerap panas dari
lingkungan luar sehingga parfum akan berkurang
b. Kandungan alkohol pada parfum yang melepas panas dari
lingkungan luar sehingga parfum akan berkurang
c. Kandungan pewangi pada parfum akan menyerap panas dari
lingkungan luar sehingga parfum akan berkurang
d. Kandungan pewangi pada parfum yang melepas panas dari
lingkungan luar sehingga parfum akan berkurang
53. Apakah faktor kunci yang menyebabkan suatu benda bisa berubah wujud
….
a. Panas atau kalor
b. Zat-zat kimia
c. Lingkungan sekitar
d. Udara
Garam yang biasa digunakan di dapur terbuat dari laut., pengolahan ini
dapat dilakukan dengan memanfaatkan perubahan wujud berupa ….
Untuk memisahkan garam dari air laut.
a. Pengkristalan
b. Penguapan
c. Pembekuan
d. Penyubliman
56. Sebuah mangkok berisi 250 ml air dipindahkan ke sebuah botol kosong
yang volumenya 500 ml. Pernyataan yang tepat mengenai sifat benda
ketika dipindahkan adalah ….
a. Bentuk dan volume tetap karena gaya tarik antar partikel sangat
kuat
b. Bentuk berubah dan volume tetap karena gaya tarik antar
partikelnya lemah
c. Bentuk dan volume berubah karena jarak antar partikelnya sangat
berjauhan
d. Bentuk berubah dan volume tetap karena jarak antar partikelnya
sangat berjauhan
57. Nenek ingin membeli sebuah ketel untuk memasak air. Di toko terdapat
3 piliha ketel dengan kapasitas volume air yang berbeda.
222
1. A
2. C
3. C
4. D
5. D
6. C
7. B
8. D
224
9. A
10. B
11. C
12. A
13. A
14. C
15. B
16. B
17. B
18. A
19. A
20. B
21. C
22. D
23. A
24. B
25. D
26. D
27. B
28. B
29. C
30. D
1 26 1 75
2 23 2 65
3 36 3 71
4 50 4 81
5 50 5 87
6 60 6 71
7 26 7 83
8 33 8 71
9 40 9 83
10 20 10 68
11 26 11 75
12 43 12 87
13 33 13 78
14 33 14 78
15 30 15 68
16 53 16 90
17 30 17 78
18 53 18 92
19 43 19 86
20 33 20 90
21 23 21 78
22 53 22 90
23 40 23 86
228
Responden Xi i ai
10 20 -17,26 297,938 1 0,4542 40 18,168
2 23 -14,26 203,372 2 0,3126 30 9,378
21 23 -14,26 203,372 3 0,2563 30 7,689
1 26 -11,26 126,807 4 0,2139 27 5,7753
7 26 -11,26 126,807 5 0,1787 24 4,2888
11 26 -11,26 126,807 6 0,1480 24 3,552
15 30 -7,26 52,720 7 0,1201 13 1,5613
17 30 -7,26 52,720 8 0,0941 13 1,2233
8 33 -4,26 18,155 9 0,0696 7 0,4872
13 33 -4,26 18,155 10 0,0459 7 0,3213
14 33 -4,26 18,155 11 0,0228 3 0,0684
20 33 -4,26 18,155 12 0,0000 0 0
3 36 -1,26 1,590 Jumlah 52,5126
9 40 2,74 7,503
23 40 2,74 7,503 2757,573159
12 43 5,74 32,938 1/D 0,000341246
19 43 5,74 32,938 T3 0,94101
4 50 12,74 162,285 Saphiro table 0,914
5 50 12,74 162,285 Ket Distribusi Normal
16 53 15,74 247,720
18 53 15,74 247,720
22 53 15,74 247,720
6 60 22,74 517,068
Jml 857 2930,435
Mean 37,26087
N 23
D 2930,435
229
1 26 75
2 23 65
3 36 71
4 50 81
5 50 87
6 60 71
7 26 83
8 33 71
9 40 83
10 20 68
11 26 75
12 43 87
13 33 78
14 33 78
15 30 68
16 53 90
17 30 78
18 53 92
19 43 86
20 33 90
21 23 78
22 53 90
23 40 86
Jumlah 857 1831
Mean 37 80
Beda mean -42
Varians 133,201581 65,97628
Nsampel 23 23
DF1 22
DF2 22
Alpha 0,05
Fhit(df1 22,
df2 22) 2,018931225
Pvalue 0,055299364
Ftabel 2,047770309
P value lebih besar dari 0.05. maka varian homogen.
Fhitung < Ftabel = kelompok sampel memiliki varians yang
Interpretasi homogen
231
Dokumentasi