Professional Documents
Culture Documents
Otw Skripsi 1
Otw Skripsi 1
OLEH
I KOMANG WIDIANA PUTRA
NIM 1911031274
i
PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS PROJECT
BASED LEARNING MATERI WUJUD ZAT DAN
PERUBAHANNYA PADA MUATAN IPAS
DI KELAS IV SD NO 1 ANGANTAKA
TAHUN AJARAN 2022/2023
SKRIPSI
Ditujukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
I Komang Widiana Putra
NIM 1911031274
ii
SKRIPSI
Menyetujui
Dr. Maria Goreti Rini Kristiantari, M. Pd. Drs. D.B.Kt. Ngr. Semara Putra, S.Pd., M. FOr.
NIP. 195903211983032003 NIP. 195805091985031002
DAFTAR ISI
iii
Halaman
Sampul...................................................................................................................i
Halaman Judul.......................................................................................................ii
Lembar Pengesahan Pembimbing.........................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
Daftar Tabel...........................................................................................................vi
Daftar Gambar.......................................................................................................vii
Daftar Lampiran....................................................................................................viii
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................8
C. Pembatasan Masalah......................................................................................9
D. Rumusan Masalah..........................................................................................9
E. Tujuan Penelitian............................................................................................9
F. Manfaat Penelitian..........................................................................................10
G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan.............................................................11
H. Pentingnya Pengembangan.............................................................................12
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan......................................................13
J. Definisi Istilah................................................................................................14
K. Kajian Pustaka................................................................................................15
K.1. Kajian Teori..........................................................................................15
1. E-LKPD............................................................................................15
2. Project Based Learning (PjBL).......................................................19
3. Pembelajaran IPA SD......................................................................25
4. Materi Ajar IPA................................................................................29
K.2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan...................................................41
K.3. Kerangka Berpikir.................................................................................43
L. Metode Penelitian...........................................................................................45
L.1 Model Penelitian Pengembangan..........................................................45
L.2 Prosedur Penelitian Pengembangan......................................................49
L.3 Uji Coba Produk...................................................................................52
1. Desain Uji Coba.............................................................................53
iv
2. Subyek Uji Coba............................................................................54
3. Jenis Data.......................................................................................54
L.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen...........................................54
1. Metode Pengumpulan Data............................................................54
2. Instrumen Pengumpulan Data........................................................54
3. Uji Validitas Instrumen..................................................................57
L.5 Metode dan Teknik Analisis Data.........................................................58
1. Analisis Deskriptif Kualitatif.........................................................58
2. Analisis Deskriptif Kuantitatif.......................................................58
M. Jadwal Waktu Pelaksanaan............................................................................60
N. Daftar Rujukan...............................................................................................61
Lampiran
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan adanya pendidikan akan tercipta manusia yang cerdas dan berkualitas.
dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
bermasyarakat yang baik dimasa yang akan datang maka diperlukan perbaikan
sistem pendidikan dimasa sekarang. Hal ini dilakukan untuk menciptakan manusia
2018).
peranan peserta didik yang aktif saat belajar dan melibatkan peserta didik dalam
peserta didik itu sendiri. Prinsip utama yang paling mendasar dari Kurikulum
bermakna bagi peserta didik dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
Kurikulum merdeka bertujuan untuk mendorong peserta didik agar mampu lebih
2
baik dalam pelaksanaan observasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan
pendidikan dilakukan secara jarak jauh atau daring. Pembelajaran daring juga
dilakukan pada jenjang sekolah dasar. Pada jenjang ini pelaksanaan pembelajaran
daring memiliki daya kesulitan tersendiri, yaitu guru diharuskan untuk bisa dan
mampu menyajikan pembelajaran yang unik dan menarik agar dapat mudah
dipahami oleh peserta didik (Gading, 2018). Proses pembelajaran sebaiknya bisa
setiap hal yang mereka dapat dalam memahami konsep-konsep materi dengan
pengetahuan yang dimilikinya (Indri, dkk., 2020). Oleh karena itu seorang
antara peserta didik dengan pendidik, serta meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar peserta didik. LKPD berfungsi sebagai panduan belajar untuk peserta didik
3
dalam menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik dengan tujuan
peserta didik, karena LKPD membantu menambah informasi tentang konsep yang
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Semua aspek tersebut
dapat dikembangkan pada semua mata pelajaran, salah satunya di mata pelajaran
IPA.
gejala maupun peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar yang dirancang dengan
(Samatowa, 2006). Pembelajaran IPA bertujuan agar peserta didik mampu berfikir
4
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Atmaji, 2018). Selain itu,
pembelajaran IPA harus berpusat pada siswa (student centered) yang melibatkan
pengamatan, sehingga siswa bisa menggali potensi yang ada dalam dirinya serta
2016).
diterapkan di sekolah adalah (a) Membantu siswa agar dapat berpikir logis
kualitas hidupnya (c) Membekali peserta didik yang akan menjadi penduduk di
pengetahuan dan pola berpikir yang baik (e) Membantu peserta didik secara
positif agar dapat memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan matematika.
pembelajaran yang lebih menarik serta kontekstual sesuai situasi dan kondisi
sekolah ataupun lingkungan sosial budaya siswa. Dalam proses pembelajaran juga
didik. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk mengasah keaktifan siswa
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan psikomotor dengan cara bekerja sama
5
dalam rentang waktu yang ditentukan untuk menginvestigasi atau menganalisis
pembelajaran PjBL berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada
lapangan. Selain itu juga Bransfor dan Stein (dalam Fahrurrozi, 2017)
kooperatif dan berkelanjutan. Hal tersebut berguna agar siswa mampu melibatkan
mental, fisik, indra, termasuk kecakapan sosial dengan melakukan banyak hal
dilakukan bersama dengan kelompok ataupun secara individu dengan hasil akhir
aktivitas belajar peserta didik melalui investigasi atau penyelidikan terhadap suatu
permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar artinya
peserta didikdiharuskan untuk belajar berpikir lebih kritis dan kreatif. Proses
6
diterjemahkan ke dalam konsep, prinsip, teori atau sebuah kesimpulan. Menurut
Priansa (dalam Purnama, 2019) PjBL memliki lima karakteristik yaitu a) terpusat
(realisme).
sebelumnya yang memberikan hal positif, yaitu : hasil penelitian yang relevan
untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitian ini
dilakukan 2 siklus dan mendapatkan hasil yang layak untuk digunakan. Selain itu
Peserta Didik Berbasis Project Based Learning di Kelas IV Gerak Benda oleh
Nurasmaini (2021) hasil yang didapatkan berupa kelayakan LKPD berbasis PjBL
pada tema tersebut, adapun penilaian dari para ahli media secara keseluruhan
belum maksimal, khususnya pada pembelajaran IPA. Masih banyak terdapat guru
menyenangkan bagi peserta didik, masih ada saja guru yang kurang menghiraukan
7
hari senin bulan agustus berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah
ataupun dalam pembelajaran tatap muka terbatas, peranan guru sebagai pendidik
dalam mengajar masih berpatokan pada buku yang ada di perpustakaan, dan
belum banyak pendidik yang kreatif dalam membuat atau merancang sebuah
belum dapat terlaksana secara maksimal. Dari hasil observasi diatas dapat
Kerja Peserta Didik (E-LKPD). Dengan keberadaan dari E-LKPD guru merasa
terbantu dalam menjelaskan materi ajar kepada siswa dengan baik dan menarik
sehingga siswa menjadi semangat dan ikut berperan aktif dalam pelaksanaan
dalam pembelajaran IPA, dapat diketahui bahwa ada banyak materi IPA yang
perlu diajarkan dengan perangkat pembelajaran. Materi tersebut berupa wujud zat
dan perubahannya pada kelas IV SD. Bahan ajar yang hanya menggunakan buku
siswa dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu alasan pentingnya
8
pembelajaran IPA materi wujud zat dan perubahannya pada kelas IV SD. Oleh
karena itu diperlukan inovasi baru dengan membuat perangkat pembelajaran yang
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan membantu siswa untuk
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diatas hal yang dapat dilakukan
E-LKPD dipilih sebagai salah satu solusi dikarenakan perkembangan zaman yang
muatan IPA. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengembangan dengan judul
berikut.
9
4) Belum banyak pendidik yang kreatif dalam merancang sebuah perangkat
maksimal.
2022/2023?
2022/2023?
10
Muatan IPAS Di Kelas IV SD No 1 Angantaka Tahun Ajaran
2022/2023?
2022/2023.
2022/2023.
11
Hasil pengembangan ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengembangan E-LKPD.
pembelajaran.
12
memerlukan tambahan dasar teori, baik untuk pengembangan
Merdeka.
2) E-LKPD berbasis project based learning pada mata pelajaran IPA akan
membuat siswa lebih aktif untuk belajar berfikir dan bernalar lebih dari
pada biasanya.
13
4) E-LKPD berbasis project based learning menuntun siswa untuk
bertujuan untuk memaparkan materi mata pelajaran IPA materi wujud zat
merasa terbantu dalam menjelaskan materi ajar kepada siswa dengan baik
dan menarik sehingga siswa menjadi semangat dan ikut berperan aktif
sebagai berikut.
14
1) Guru sudah memiliki pemahaman tentang perangkat pembelajaran
berupa LKPD.
pembelajaran.
pembelajaran PjBL.
penelitian ini juga diadakan uji kelayakan produk kepada siswa agar
15
Definisi istilah digunakan untuk menghindari kesalahpahaman
2) Perangkat adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
3) E-LKPD adalah lembar tugas yang diberikan kepada siswa dalam bentuk
elektronik.
4) Model Project Based Learning merupakan salah satu model yang dapat
digunakan oleh guru. Model ini menekankan pada kegiatan proyek bagi
peserta didik.
(Evaluasion)
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Model Project Based Learning (3) Pembelajaran IPA (4) Materi Ajar (5) Aplikasi
2.1.1 E-LKPD
sebelumnya dikenal dengan sebutan LKS (Lembar Kerja Siswa). Namun setelah
siswa diganti menjadi peserta didik maka nama LKS berubah menjadi LKPD
(Karmil, 2020). Menurut Chodijah (dalam Hesti, dkk., 2019) menyatakan bahwa
LKPD merupakan lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan isi LKPD. Menurut Trianto (dalam
Karmil, 2020) mendefinisikan bahwa LKPD adalah panduan peserta didik yang
Menurut Arsyad (2017) Fungsi LKPD yaitu (1) merupakan alternatif bagi
pengajaran dan menghemat waktu penyajian suatu topik, (3) membuat siswa lebih
aktif dalam mengikuti proses belajar, (4) dapat meningkatkan kemampuan siswa
peserta didik dan meningkatkan motivasi belajar siswa dan rasa ingin tau.
17
Manfaat dari penggunaan LKPD adalah (1) memperjelas penyajian pesan
dan informasi, (2) mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, (3) membantu
tugas guru kepada peserta didik yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dapat dikatakan bahwa LKPD
adalah panduan kerja peserta didik untuk mempermudah peserta didik dalam
18
menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan soal berfikir kritis.
E-LKPD lebih menarik bagi siswa dan memberikan dampak terhadap hasil
belajar siswa sekolah dasar. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk
sebagainya.
sepanjang waktu.
e) Menghemat biaya.
19
khusus. Kedua kompetensi tersebut akan menjadi tujuan
b) Mengumpulkan materi
c) Menyusun elemen
d) Membuat E-LKPD.
20
63
ditentukan.
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha
membangun konsep.
inti atau pokok dari mata pelajaran. Definisi proyek bagi siswa
proyek yang dimaksud adalah tak lebih dari sebuah latihan, dan
sesungguhnya.
2017) diantaranya.
memecahkan masalah.
masalah.
(2017) yaitu :
berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam
komunikasi.
secara baik maka siswa akan belajar dan praktik dalam mengelola proyek,
menyelesaikan tugas.
IPA atau science dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam atau ilmu
(Rusnadi, 2019).
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah disiplin ilmu yang wajib
sering disebut sebagai Sains atau Ilmu Alamiah, dan dalam bahasa
bumi ini yang membentuk konsep serta prinsip. IPA sebagai usaha
2019).
manusia.
sekitarnya.
2018).
yang baik.
ruang. Materi ada yang berupa mahluk hidup seperti manusia, hewan,
tumbuhan, jamur dan bakteri. Ada juga yang berupa mahluk tak hidup atau
yang sering kita sebut benda seperti buku, papan tulis, awan, langit, tanah
dan sebagainya.
Massa adalah besaran dari suatu benda. Ketika suatu benda memiliki
massa maka benda itu merupakan materi. Massa suatu benda bisa berbeda
dengan massa benda lainnya. Misalnya, massa 1 butir telur tentu berbeda
Perbedaan massa yang berbeda pada suatu benda dengan benda yang
lain disebabkan oleh banyaknya jumlah zat pada benda tersebut. Misalnya,
75
jika kalian memiliki sebuah botol plastik dan sebuah botol kaca, atau gelas
plastik dan gelas kaca. Meskipun sama-sama botol atau gelas, tetapi
keduanya memiliki massa yang berbeda. Botol kaca atau gelas kaca
memiliki jumlah zat yang lebih banyak dibandingkan botol atau gelas
plastik. Akibatnya botol atau gelas kaca massanya lebih besar dibandingkan
Maksudnya setiap materi pasti memiliki ukuran tertentu. Misalnya air yang
bisa disimpan di dalam gelas atau botol. Udara yang bisa memenuhi paru-
paru kita atau ruangan. Dengan kata lain, materi juga memiliki volume
tertentu. Mirip seperti massa, volume adalah ukuran banyaknya jumlah zat.
seperti air, minuman, oli dan lain sebagainya. Untuk mengukur volume kita
bisa menggunakan alat ukur seperti gelas ukur, yakni sebuah gelas yang di
bahasa lain memiliki volume suatu cairan, jumlah zatnya semakin banyak.
yang dapat dibedakan menjadi benda hidup dan benda mati. Benda mati
2018).
Secara umum yang dapat dikatakan bahwa Manusia, hewan dan tumbuhan
adalah benda hidup. Sementara batu, gelas dan buku adalah benda mati.
itu juga bisa ditimbang. Tetapi Cahaya dan panas bukan merupakan benda.
Cahaya dan panas tidak menempati ruang. Cahaya dan panas tidak bisa
padat, benda cair dan benda gas. Tas, buku, dan pensil berwujud padat.
Minyak dan air berwujud cair. Gas hidrogen dalam balon berwujud gas.
Sifat-sifat yang dimiliki benda padat adalah bentuk dan besarnya tetap,
tempatnya, benda cair memiliki isi yang tetap. Air memiliki sifat dapat
menekan ke segala arah. Air akan memancar paling jauh pada lubang yang
paling bawah, karena semakin dalam, tekanan air pada tempat itu semakin
bawah semakin tebal. Tekanan air di bagian dasar bendungan lebih besar
Benda cair memiliki sifat megalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Hal
tersebut dapat dilihat pada air terjun yang mengalir dari atas tebing menuju
Sifat-sifat benda gas adalah mengisi seluruh ruang yang ditempatinya. Hal
tersebut dapat dilihat pada gas yang mengisi ban sepada motor yang
mengisi ruang agar ban terasa padat. Selain itu, sifat benda gas bentuknya
tidak tetap, hal tersebut dipengaruhi oleh tekanan yang didapatkan oleh
benda gas tersebut. Adapun contoh benda gas adalah udara dalam balon.
benda menjadi bentuk benda lain yang berbeda. Perubahan wujud benda
Secara umum, ada tiga wujud benda yang sering ditemui, yakni
benda padat, cair, dan gas. Molekul-molekul pada benda tersebut senantiasa
dapat bergerak, seperti gerak vibrasi (bergetar di tempat) dan gerak translasi
Benda padat, cair, dan gas tersebut yang ada bisa mengalami
bersifat sementara atau tidak sementara dan dapat menghasilkan atau tidak
1. Membeku
81
benda padat. Kegiatan yang dilakukan untuk mengubah wujud benda cair
sehingga mencapai titik beku. Contoh dari adanya perubahan wujud benda
dengan cara pembekuan yaitu saat air dimasukkan kedalam kulkas atau
berubah menjadi cair. Tindakan atau aksi yang dilakukan untuk mengubah
3. Menguap
kelamaan akan mendidih, dan kemudian akan menguap. Hal itu berarti, air
berbentuk gas, berubah menjadi bentuk cair. Hal ini akibat adanya paparan
batu pada gelas maka bagian luar gelas akan menjadi basah. Selain itu,
rumput yang ada di lapangan pada saat pagi hari mejadi basah padahal
5. Menyublim
sebuah kamper atau sering kita sebut kapur barus yang berbentuk padat
6. Mengkristal
proses mengkristal adalah berubahnya uap air di udara menjadi salju. Lalu
oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa masing-masing 86%, 84%,
dan 93%.
Penelitian lain yang relevan juga dapat dilihat dari hasil penelitian
elektronik layak diujicobakan dengan revisi sesuai komentar dan saran para
ahli. Berdasarkan hasil uji coba one-to one dan small group LKPD
coba lapangan melalui pretes dan postes, nilai rata-rata menulis teks cerpen
85
oleh Istikhomah (2020). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari uji
kelayakan rata-rata persentase sebesar 89,5% dari dosen ahli materi, dan
87,5% dari dosen ahli media. Uji kepraktisan diperoleh hasil 95,58% dari
guru dan 95,8% dari siswa. Berdasarkan perolehan hasil data tersebut
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
Hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 33,3% dan pada
siklus II sebesar 62,5% dalam kategori tinggi. Hasil belajar siswa pada
siklus I 58,3% tuntas belajar dan 41,6% siswa tidak tuntas belajar.
Sedangkan pada siklus II 87,5% tuntas belajar dan 18,5% tidak tuntas
belajar.
Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli membuat penelitian ini dapat
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari uji kelayakan dari ahli isi
materi 92,00%, uji kelayakan dari ahli desain pembelajaran 93,00%, hasil
review dari ahli media sebesar 93,00% dan hasil dari uji perorangan
sebesar 94,04%.
mata pelajaran IPA kelas IV SD, (2) belum ada pengembangan E-LKPD
tersebut.
materi tentang wujud zat dan perubahannya dengan model PjBL. Analisis
terdiri dari analisis teknik serta analisis tujuan dan isi. Analisis teknik
Selanjutnya adalah proses desain dari E-LKPD IPA materi wujud zat
lainnya. Hasil atau produk akhir adalah E-LKPD IPA materi wujud zat dan
kemudian direvisi. Pengujian dilakukan oleh ahli media, ahli materi dengan
menggunakan angket, serta direvisi oleh peneliti dari segi isi materi dan
Implementasi
Pertama, pembuatan isi
materi dengan Microsoft
Word.
Analisis
Masalah (Guru Selanjutnya pemasukan
belum Desain/Rancangan gambar/ background
menggunakan dengan aplikasi canva.
1. Cover/Sampul
LKPD dalam Kemudian tambahkan
Pembelajaran 2. Layout/Tataletak
animasi dan latihan soal.
IPA, Belum 3. Materi/Kegiatan
Setelah produk jadi
menggunakan E-
kemudian simpan file
LKPD)
dalam bentuk PDF.
File pdf dimasukkan ke
website liveworksheet dan
diubah ke bentuk E-LKPD
BAB III
METODE PENELITIAN
Research and Development (R & D). Menurut pendapat Sugiyono penelitian dan
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
LKPD ini berpusat pada pelajaran IPA, materi sifat dan perubahan wujud benda
adalah model ADDIE. Model ini dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (1990-
an) mereka mengatakan bahwa model ADDIE ini merupakan model desain yang
bersifat generik. Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan bahwa model ini
mudah untuk dipahami, selain itu model ini di kembangkan secara sistematis dan
ini disusun secara terprogram dengan kegiatan sistematis dalam upaya pemecahan
masalah belajar yang berkaitan dengan kegiatan belajar yang sesuai dengan
Sesuai dengan model yang dipilih, pada tahap analisis yang dilakukan adalah:
karakteristik siswa, isi atau konten, dan penentuan KI dan KD. Pada tahap desain
yang dilakukan adalah pembuatan rancang bangun media E-LKPD yang meliputi:
perancangan komponen media E-LKPD seperti gambar, teks, layout, soal uji
90
implementasi dilakukan validasi para ahli dan uji coba media E-LKPD berbasis
sumatif pada tahap pengembangan produk sesuai dengan model yang digunakan.
Kelima tahap prosedur pengembangan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Analyze
Development
Gambar. 1
Model Pengembangan ADDIE
(Sumber : Tegeh dan Kirna, 2010: 81)
pengembangan ADDIE. Menurut Tegeh dan Kirna (2010:80) model ADDIE ini
Pada tahap analisis ini dilakukan agar produk yang dihasilkan nanti
Cover
logo Judul E-LKPD
Identitas Siswa
Halaman 1
Prakata
Prakata
92
Halaman 2
Daftar Isi
Daftar Isi
Halaman 3
Petunjuk Penggunaan
E-LKPD Petunjuk Penggunaan
Halaman 4
KD dan Tujuan
Pembelajaran Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Halaman 5
Materi Sifat Benda Materi Ajar
Halaman 6-8
Materi Perubahan Gambar
Wujud Benda
Penjelasan Materi
Halaman 9
Video Pembelajaran
Video Pembelajaran
Halaman 10-14
Prosedur Percobaan
Percobaan Wujud Benda
Halaman 15-17
Evaluasi
Soal-soal
93
Halaman 18
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
memperhatikan urutannya.
penyusunan materi.
LKPD.
desain, uji ahli media, uji ahli isi materi, uji perorangan, uji
kelompok kecil,
yang mencakup validasi ahli, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil.
Uji coba produk dalam penelitian pengembangan ini terdiri atas : (1) desain
uji coba, (2) subjek uji coba, (3) jenis data, (4) instrumen pengumpulan data, dan
(5) metode dan teknik analisis data. Uji coba yag digunakan untuk membuktikan
validitas produk media yang dikembangkan. Hasil dari evaluasi formatif ini
dikembangkan agar lebih efektif dan efisien. Dengan adanya situasi pademi
pengembangan ini hanya terbatas pada validasi pakar dari ahli mata pelajaran
matematika yang dilakukan oleh salah satu dosen Undiksha dan guru mata
Produk bahan ajar E-LKPD berbasis Project Based Learning sebagai hasil
dari penelitian pengembangan ini diuji tingkat validitasnya. Uji coba dilaksanakan
melalui review ahli media dan ahli materi. Hasil review kemudian dianalisis dan
revisi
Produk Akhir
Subjek uji coba produk hasil penelitian pengembangan ini adalah perangkat
pembelajaran berupa E-LKPD pada pelajaran IPA materi “wujud zat dan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata berupa saran, masukan,
tanggapan, maupun kritik yang diperoleh dari review para ahli. Sedangkan data
kuantitatif berupa angka yang dalam hal ini berupa skor yang diperoleh dari
2018).
98
hasil review dari para ahli materi, desain, media pembelajaran serta
mengetahui respon siswa pada saat uji coba perorangan dan uji coba
kelompok kecil.
b. Tes tertulis digunakan pada saat uji efektivitas. Soal-soal tes yang
pembelajaran E-LKPD.
Kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk validasi ahli isi materi terdiri dari
tiga aspek yaitu isi, kebahasaan, dan sajian. Kisi-kisi instrumen yang akan
digunakan dalam melakukan uji kelayakan untuk ahli meteri dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Kejelasan informasi 9
Penggunaan bahasa secara efektif 11
dan efisien
3 Sajian Kelengkapan informasi 12
Pemberian motivasi 13,14
Kisi-kisi instrumen untuk validasi ahli materi terdiri dari empat aspek yaitu,
Kisi-kisi instrumen untuk praktisi terdiri dari empat aspek, yaitu kelayakan
isi, bahasa, kemanfaatan dan kegrafikan. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.4.
Sistematika sajian 4
Kelengkapan informasi 6
Kebenaran substansi materi 5
Keterbacaan 7
2 Bahasa Kejelasan informasi 9
Penggunaan bahasa 8,10,11
3 Kemudahan belajar 12
Kemanfaata
Kemudahan penggunaan E- 13,14
n
LKPD
4 Penggunaan huruf 15,16
Kegrafikan Penggunaan ilustrasi, grafis, 17
dan gambar
Kisi-kisi instrumen yang sudah dibuat kemudian dikonsultasikan dengan
instrumen.
Kisi-kisi instrumen untuk praktisi terdiri dari empat aspek, yaitu kelayakan
isi, bahasa, kemanfaatan dan kegrafikan. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa (perorangan dan kelompok kecil)
No Nomor
Aspek Indikator
. Pernyataan
Kemenarikan tulisan, latar belakang
1
(background) yang ditampilkan
Menarik Kemenarikan video penjelasan
1 minat peserta materi 2
didik
Kemenarikan gambar yang disajikan 3
Kejelasan dan kemenarikan warna 4
Materi yang disajikan jelas 5,8
Penyajian
materi Materi yang disajikan mudah
2 6,7
dipahami
3 Memotivasi E-LKPD mampu memotivasi belajar 9,10,11
4 Kemanfaatan E-LKPD mampu meningkatkan
12
perhatian belajar
Memudahkan dalam menerima 13,14
101
materi pembelajaran
Kemudahaan Kemudahan akses pada berbagai
5 15
penggunaan perangkat elektronik
(Ulfa, 2021)
3.4.3 Uji Validitas Isi Instrumen
Uji coba instrumen adalah uji coba yang digunakan untuk mengukur
penelitian pengembangan ini, instrumen tes melalui tahap uji coba lapangan
untuk mengetahui validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran tes serta daya
ketetapan atau kesahihan alat ukur dengan objek yang diukur. Untuk tes
objektif dalam penelitian ini, rumus korelasi yang digunakan untuk menguji
r xy=N ∑ XY −( ∑ X ) ¿ ¿
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi sebelum korelasi (product moment)
N = banyaknya peserta tes
X = skor butir
Y = skor total
signifikan tidaknya korelasi tersebut, atau valid tidaknya butir tes tersebut.
102
dari 30 butir tes yang diujikan diperoleh hasil 20 butir tes yang valid dan 10
butir tes yang tidak valid. Nomor butir tes yang dinyatakan valid dan tidak
Tabel 3.6
Rekapitulasi Butir Tes Valid dan Tidak Valid
Nomor Butir Tes Status
2, 3, 5, 6, 7, 8, 8, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, Valid
27, 28, 30
1, 4, 10, 12, 18, 21, 23, 25, 26, 19 Tidak
Valid
Berdasarkan hasil tersebut maka dipergunakan soal yang valid pada uji
( )( )
2
k SD −Σ pq
r 1.1 =
k −1 SD 2
Keterangan:
r 1.1 = reliabelitas keseluruhan butir tes
k = jumlah butir tes
2
SD = variasi tes
p = proporsi testee yang menjawab betul
q = proporsi testee yang menjawab salah
n = banyaknya testee
pq = p x q
103
proporsi peserta ujian (testee) yang bisa menjawab betul butir soal
nB
P=
n
Keterangan:
p = tingkat kesukaran butir tes
nB = banyaknya subjek yang menjawab soal dengan betul
n = jumlah subjek (testee) seluruhnya
bahwa terdapat, 12 butir soal memiliki tingkat taraf kesukaran sedang dan 8
perangkat tes dengan salah satu soal memperoleh hasil 0,31 jika dilihat dari
berikut.
ΣP
Pp =
n
ΣP 12, 682
Pp = n = 22 =
0,576
Tabel 3.1
Kriteria Indeks Kesukaran Butir (p)
antara kelompok peserta tes (testee) yang pandai dan kelompok peserta
tes (testee) kurang pandai. Jika tes tersebut diberikan kepada siswa atau
peserta tes (testee) yang tergolong pandai, maka akan lebih banyak
siswa peserta tes (testee) yang tergolong kurang pandai, maka akan lebih
105
beda suatu tes dalam bentuk pilihan ganda dengan skor 0-1, dapat
nB A nBB
DB = -
NA NB
Keterangan:
= jumlah subjek yang menjawab benar pada kelompok atas
= jumlah subjek yang menjawab benar pada kelompok bawah
= jumlah subjek kelompok atas
= jumlah subjek kelompok bawah
Tabel 3.2
Kriteria Daya Beda (D)
Jika “D” bertanda negatif, maka butir soal tersebut dinyatakan sangat
buruk dan harus dibuang. Suatu butir tes yang baik adalah apabila
memiliki rentangan D lebih besar atau sama dengan 0,21 atau 0,21 £ D
hasil daya beda sebesar 0,45 Jika dibandingkan dengan kriteria daya beda
tes maka daya beda perangkat tes termasuk kedalam kategori baik.
Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu
Menurut Agung (2014) metode analisis deskriptif yaitu suatu cara analisis
atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk
kesimpulan umum. Teknik analisis kualitatif ini digunakan untuk mengolah data
hasil review ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran,
ahli media video pembelajaran, siswa dan guru mata pelajaran. Teknik analisis
kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang
terdapat pada angket dari hasil penyebaran kuesioner diawal penelitian. Hasil
diperoleh kesimpulan umum. Teknik analisis ini digunakan untuk mengolah data
yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif persentase. Pada penelitian
107
ini, analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data kualitatif yang
diperoleh melalui angket dalam bentuk skor menggunakan skala likert dengan
Tabel 3.3
Skala Likert dengan Dimodifikasi Peneliti
(Sumber: Sugiyono, 2019)
keseluruhan jawaban yang diberikan responden dengan skor maksimal atau ideal
ΣR
P= × 100%
N
Keterangan:
P = persentase skor masing-masing responden
∑R = jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = skor maksimal atau ideal
(Tegeh, 2014:129)
Keterangan
Sangat baik = Sangat valid
Baik = Valid
Cukup = Cukup valid
Kurang = Kurang valid
Sangat kurang = Tidak Valid
menggunakan uji-t korelasi perlu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas
data dan uji homogenitas yaitu untuk mengetahui varians dalam kelompok
homogen.
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
penelitian. Data yang valid digunakan dalam penelitian adalah data yang
menggunakan rumus Saphiro Wilk. Menurut Roflin (2021) Uji Shapiro Wilk
digunakan pada sampel kecil yang berjumlah kurang dari 30. Berikut
merupakan rumus Shapiro Wilk yang digunakan dalam uji normalitas ini
sebagai berikut.
1
T 3= ¿¿
D
n
2
D=∑ (X i−X )
i=1
G=bn +c n +ln
( T 3−d n
1−T 3 )
(Ramadhani dan Bima, 2021)
Keterangan:
a1 = Koefisien tes Shapiro Wilk
110
varians dilakukan pada dua distribusi skor yang diperoleh dari pre-test dan
post- test. Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji
VariansTerbesar
F=
Varians Terkecil
Kriteria pengujian apabila F hitung < F tabel yang berarti sampel homogen.
3.5.4 Uji-t
X 1−X 2
t=
√ s12 s 22
+ −2r
n1 n2 ( √ )( √ )
s1
n1
s2
n2
(Agung, 2021)
Keterangan:
X1 = rata-rata sampel 1 (sebelum menggunakan media)
X2 = rata-rata sampel 2 (sesudah menggunakan media)
S1 = simpangan baku sampel 1 (sebelum menggunakan media)
S2 = simpangan baku sampel 2 (sesudah menggunakan media)
2
s1 = varians sampel 1
2
s2 = varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel
Hasil uji coba dibandingkan dengan ttabel dengan taraf signifikan 0,05 (5%)
learning
learning.
H 1 : μ 1 ≠ μ2
Keputusan:
Tabel 3.5
Matriks Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
No Tujuan Metode dan Sifat Teknik
Penelitian Instrumen Penelitian Data Analisis
Data
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Rancang Kuesioner Skor Deskriptif
Bangun Kuantitatif
Produk
2. Kelayakan Kuesioner Skor Deskriptif
Produk Kuantitatif
3. Efektivitas Tes Skor Statistik
Produk Inferensial
113
114
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dipaparkan tiga hal pokok, yaitu: (1) hasil penelitian,
(2) pembahasan hasil penelitian, (3) implikasi penelitian. Adapun tiga hal pokok
Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik berbasis project based learning pada mata
pembelajaran yaitu E-LKPD dan objek penelitian ini berupa validitas perangkat
tahapan tersebut yang dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan,
diperoleh hasil penelitian berupa perangkat pembelajaran E-LKPD pada materi sifat dan
Rancang bangun perangkat pembelajaran E-LKPD pada materi sifat dan perubahan
wujud benda di kelas IV sekolah dasar menggunakan model pembelajaran ADDIE yang
Penyajian data uji coba menjelaskan tentang rancang bangun media E-LKPD
project based learning dan, efektivitas pengembangan media E-LKPD berbasis project
pengembangan produk terdiri dari lima tahapan. Tahapan dalam pengembangan E-LKPD
Gambar 4.1
Tahapan Penelitian Pengembangan
117
yang dilakukan adalah tahap analisis. Tahap analisis merupakan tahap yang
LKPD berbasis project based learning. Tahap analisis dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu (1) Tahap menganalisis kebutuhan dalam pembelajaran, (2) menentukan
Tahap ini dilakukan dengan wawancara dengan guru wali kelas IV di tempat
buku ajar yang didapatkan dari sekolah dan kurangnya variasi media
bermakna, maka dari itu diharapkan agar dapat membuat media pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan agar perancangan dan produksi media pembelajaran
pembelajaran materi wujud zat dan perubahannya pada muatan ipa dijabarkan
Tabel 4.1 Kompetensi Dasar dan Indikator E-LKPD IPA Kelas IV (Sifat dan
Perubahan Wujud Benda)
Pada langkah ini peneliti melakukan analisis terhadap tugas-tugas berupa kompetensi
3.1 Mendeskripsikan wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat
tertentu
4.1 Mendemostrasikan terjadinya perubahan wujud benda cair menjadi
padat, padat menjadi cair, cair menjadi gas, gas menjadi cair dan gas
menjadi padat
analisis siswa dan analisis konsep sifat dan perubahan wujud benda, maka tugas- tugas
Pada tahap ini peneliti melakukan perumusan hasil analisi tugas dan analisis konsep di
atas menjadi tujuan pencapaian hasil belajar. Adapun perincian dari tujuan pembelajaran
3) Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 3 contoh benda padat, cair
Spesifikasi Tujuan Pembelajaran. Pada tahap ini peneliti melakukan perumusan hasil
analisis tugas dan analisis konsep di atas menjadi tujuan pencapaian hasil belajar.
3) Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 3 contoh benda padat, cair
2) Design (perancangan)
dengan membuat desain media secara keseluruhan, yang meliputi desain sampul, desain
setiap halaman, menetapkan materi dan bagian materi disetiap halaman. Setelah
3) Membuat storyboard yang disusun secara sistematis bertujuan agar makna, ide
atau informasi sesuai dengan yang dikehendaki. Storyboard merupakan alur dari
depan, jenis dan ukuran huruf yang sesuai, mengatur spasi dan mempersiapkan
gambar serta video yang terintegrasi dari youtube yang relevan dengan materi
maksud penyampaian materi dalam E-LKPD, jenis dan ukuran huruf yang
digunakan disesuaikan agar bisa dibaca dengan jelas oleh siswa, gambar yang
disajikan sesuai dengan materi yang disajikan serta video pembelajaran yang
mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. RPP
3) Development (pengembangan)
materi sifat dan perubahan wujud benda di kelas IV sekolah dasar sesuai rancangan dan
masukan dari dosen pembimbing. Perangkat pembelajaran E- LKPD materi sifat dan
perubahan wujud benda yang dikembangkan terdiri dari delapan belas halaman dengan
dibagi menjadi dua bagian dengan bagian pertama sebanyak Sembilan halaman dan
Hasil dari perangkat pembelajaran E-LKPD yang telah dibuat untuk peserta didik agar
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan membuat suasana belajar yang
menarik dan efektif, maka didapatkan hasil pengembangan dapat dilhat pada Tabel 4.4.
122
dan Prakata
Tampilan Daftar
Penggunaan E-
LKPD
Tampilan KD dan
Tujuan
Pembelajaran dan
Benda
123
Penyampaian
Materi Ajar
Perubahan
Wujud Benda
Video
Pembelajaran
Sifat dan
Perubahan
Wujud Benda
dan Percobaan
Wujud Benda
Percobaan
Perubahan
Wujud Benda
124
Prosedur
Percobaan Wujud
Benda
Latihan Soal
Evaluasi Siswa
Latihan Soal
Evaluasi Siswa
dan Daftar
Pustaka
125
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan hasil pengembangan pada
Tabel 4.5.
Gambar Keterangan
Penyampaian petunjuk
percobaan
Adanya permasalahan
Pelaksanaan praktikum
Langkah-langkah percobaan
jadwal kegiatan
Kesimpulan kegiatan
percobaan
127
Pada tahap ini membuat instrument penilaian produk berupa angket yang
akan diberikan untuk review para ahli yaitu ahli isi pelajaran yang di
dengan kompetensi dasar siswa SD, ahli desain pembelajaran dan ahli
pada media serta uji coba produk oleh siswa yang mencakup subjek uji coba
perorangan yang terdiri dari 3 siswa dan uji coba kelompok kecil yang
tahap ini soal pre-test dan post-test disusun sesuai dengan kompetensi dasar
orang siswa yang dipilih secara acak. Tujuan tahap ini untuk mengetahui
respon siswa terhadap E-LKPD yang dibuat. Komentar dan saran dari
Gambar 4.6
Uji kelayakan produk ahli
129
2) Tahap kedua yaitu uji coba produk yang dilaksanakakn dki kelas IV SD
yang terdiri dari 1 orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah, 1
orang siswa dengan kategori hasil belajar sedang, 1 orang siswa dengan
kategori hasil belajar tinggi pada mata pelajaran IPA. Kemudian uji coba
orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah, 3 orang siswa dengan
kategori hasil belajar sedang, 3 orang siswa dengan kategori hasil belajar
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Tahap kedua yaitu uji coba produk yang dilaksanakakn dki kelas IV SD
yang terdiri dari 1 orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah, 1
orang siswa dengan kategori hasil belajar sedang, 1 orang siswa dengan
kategori hasil belajar tinggi pada mata pelajaran IPA. Kemudian uji coba
orang siswa dengan kategori hasil belajar rendah, 3 orang siswa dengan
kategori hasil belajar sedang, 3 orang siswa dengan kategori hasil belajar
lima hal pokok yaitu meliputi Kelayakan E-LKPD menurut:(1) ahli isi/materi
pelajaran, (2) ahli desain pembelajaran, (3) ahli media pembelajaran, (4) uji coba
131
perorangan, dan (5) uji coba kelompok kecil. Kelima data tersebut akan disajikan
berkompoten dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atas nama Drs.
Dewa Bagus Ketut Ngurah Semara Putra, S.Pd., M.For. sebagai ahli
Melalui penilaian ahli isi/materi pelajaran maka diperoleh nilai dari skor
Tabel 4.0.1
Hasil Penilaian Ahli Isi/Materi Pelajaran
No Pertanyaan Skor
1 Materi dalam E-LKPD sesuai dengan kopetensi dasar. 4
2 Kesesuaian isi materi dalam E-LKPD pembelajaran dengan
4
materi pokok.
3 Kejelasan tujuan pembelajaran dalam E-LKPD dengan materi
4
IPA SD kelas IV
4 Materi dalam E-LKPD sesuai dengan kebutuhan siswa. 3
5 Kesesuaian gambar dengan materi yang di sajikan. 3
6 Kebenaran dalam konsep dalam E-LKPD pembelajaran. 4
7 Keterbacaan tulisan pada materi dalam E-LKPD. 4
8 Istilah yang digunakan pada E-LKPD sesuai dengan kaidah
4
Bahasa Indonesia dan layak untuk siswa kelas IV SD.
9 Kejelasan. Penyampaian informasi (panduan pemakaian dan 4
132
No Pertanyaan Skor
tujuan pembelajaran) pada E-LKPD.
10 Kesesuaian kalimat dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
4
benar.
11 Kalimat yang di gunakan tidak menimbulkan makna ganda. 3
12 Materi yang sudah di sajikan pada E-LKPD sudah lengkap. 3
13 Memberikan peserta didik motivasi dalam belajar secara
3
mandiri.
14 Mendorong peserta didik menyimpulkan konsep/fakta. 4
Jumlah keseluruhan skor jawaban responden 51
Skor Maksimal 56
Berdasarkan hasil penilaian dari uji ahli isi/materi pelajaran maka dapat
ΣR
P= × 100%
N
51
P= × 100% = 91%
56
Keterangan:
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
Dari hasil persentase skor yang telah diperoleh dari ahli isi/materi
sesuai saran dari ahli. Berikut adalah komentar dan saran yang diberikan
Tabel 4. 1
Komentar dan Saran dari Ahli Isi/Materi Pelajaran
No Komentar dan Saran
1) Sesuaikan banyaknya indikator pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran, materi sudah sesuai.
berkualifikasi dalam bidang teknologi pendidikan atas nama Drs. I Wayan Sujana,
S.Pd., M.Pd sebagai ahli desain pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk
menilai produk dari media pembelajaran E-LKPD berbasis project based learning
pada muatan pelajaran IPS materi jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
nilai dari skor angket dan saran untuk penyempurnaan desain pembelajaran pada
Tabel 4. 2
134
No Pernyataan Skor
Berdasarkan hasil review dari uji ahli desain pembelajaran maka dapat
ΣR
P= × 100%
N
35
P= × 100% = 87,50
40
Keterangan:
P = Persentase skor masing-masing responden
∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden
N = Skor maksimal atau ideal
Dari hasil persentase skor yang telah diperoleh dari ahli desain pembelajaran
konversi skala 5, persentase skor 87,50% berada pada rentangan 75 – 89% dengan
135
kualifikasi baik. Ini artinya produk yang dikembangkan layak untuk diproduksi
namun dengan revisi sesuai saran dari ahli. Terdapat beberapa komentar dan saran
yang diberikan oleh ahli sebagai acuan dalam memperbaiki produk pada desain
pembelajaran. Berikut adalah komentar dan saran yang diberikan oleh ahli desain
pembelajaran.
Tabel 4. 3
Komentar dan Saran dari Ahli Desain Pembelajaran
No Komentar dan Saran
1. Evaluasi direvisi