Professional Documents
Culture Documents
Dokumen Renstra Pengabdian Universitas Nasional 1
Dokumen Renstra Pengabdian Universitas Nasional 1
Tim Penyusun
Ernawati Sinaga
Tatang Mitra Setia
Nonon Saribanon
Tri Waluyo
Suprihatin
Harini Nurcahya
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
TAHUN 2016
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN (YMIK)
UNIVERSITAS NASIONAL
(Didirikan 15 Oktober 1949)
Jl. Sawo Manila No.61, Pejaten*Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520, Telp. (021) 7806700 (hunting),
F ax. 7 8027 18-l 8027 19 httpr/www. u nas.ac. id, Email : info@u n,as.ac. id
MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN REKTOR LINIVERSITAS NASIONAL Tentang
RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NASIONAL TAHT]N 2016 _2020;
Pertama Mengesahkan Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini;
Kedua Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional
sebagaimana dimaksud dalam Diktum pertama wajib dipedomani dan
dilaksanakan oleh semua dosen di Lingkungan Universitas Nasional;
Ketiga Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Keempat Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :6 Oktober 2016
.
$d4-
El Amry Bermawi Putera,
:\
M&f:-
Tembusan Yth :
l.ParaWakil Rektor;
2. P ara Dekan/Direktur:
Renstra PkM UNAS 2016-2020
SAMBUTAN
Rencana Strategis (Renstra) Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional Tahun
2016-2020 ini disusun dengan mempertimbangkan peraturan-perundangan yang berlaku, antara lain
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-
2019, serta isu-isu terkini yang terkait dengan pendidikan tinggi dan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, Renstra ini juga disusun
untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Universitas Nasional serta salah satu wujud kontribusi
dalam pengembangan masyarakat dan pembangunan nasional.
Renstra Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional Tahun 2016-2020 disusun melalui
berbagai tahapan, termasuk diskusi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders), sivitas akademika,
dan seluruh pimpinan Universitas Nasional. Renstra ini merupakan dokumen yang dipergunakan sebagai
landasan penyusunan kegiatan dalam mencapai indikator kinerja yang telah disepakati, dengan
mempertimbangkan capaian Tri Dharma Universitas Nasional saat ini.
i
Renstra PkM UNAS 2016-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan selesainya Rencana Strategis
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional Tahun 2016-2020.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Renstra ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan masukan dari
berbagai pihak bagi perbaikan Renstra tersebut. Semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
ii
Renstra PkM UNAS 2016-2020
DAFTAR ISI
Hal
SAMBUTAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
iii
Renstra PkM UNAS 2016-2020
DAFTAR PUSTAKA 27
DAFTAR TABEL
iv
Renstra PkM UNAS 2016-2020
DAFTAR GAMBAR
v
Renstra PkM UNAS 2016-2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sejalan hal tersebut, berkembang pula pemikiran-pemikiran baru yang berkaitan dengan
tanggung jawab sosial institusi pendidikan tinggi yang tercantum dalam Social
Responsibility sebagaimana disebutkan pada ISO 26000. Seluruh tahapan dalam
1
Renstra PkM UNAS 2016-2020
implementasi program PkM merupakan aspek penting yang saling berkait, mulai dari
tahap input-proses-output-dampak, sebab keseluruhan tahapan tersebut dapat
menggambarkan kinerja program PKM. Sebagai contoh, perencanaan yang baik dan
terintegrasi (input) dapat menghasilkan sinergi yang optimal antar program dalam
kerangka pencapaian sasaran.
Perencanaan program pengabdian kepada masyarakat dalam jangka menengah dan jangka
panjang, merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mengawal program agar dapat
memberikan dampak yang signifikan. Berkaitan dengan hal tersebut, yang terpenting
adalah komitmen yang kuat terhadap pengembangan wilayah dan pemberdayaan
masyarakat. Oleh sebab itu, ciri atau indikator penting kinerja program PkM adalah
adanya keberlanjutan program dan menguatnya kemandirian masyarakat. Selain itu,
sinergi dengan seluruh stakeholders, termasuk pemerintah daerah, sangat penting untuk
menghasilkan sinergi, sebab pada dasarnya pembangunan nasional itu merupakan
tanggung jawab bersama. Masa berlaku Rencana Strategis Program Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Nasional adalam dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu tahun
2016-2020.
2
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Pelaksanaan Lokakarya
dengan mengundang
stakeholders terkait
Sosialisasi kepada
sivitas akademika
3
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Tahap ini berbentuk kegiatan diskusi lanjutan dan dilakukan oleh para key persons
yang mewakili kepentingan dari keseluruhan stakeholders. Diskusi ini diselenggarakan
secara komprehensif dengan melibatkan seluruh key persons sebagai peserta diskusi dan
sekaligus mengikutsertakan pimpinan Universitas di dalamnya. Pimpinan Universitas
pada diskusi tersebut diposisikan sebagai pihak yang berkompeten untuk memastikan
bahwa renstra yang disusun sejalan dengan visi dan misi Universitas.
3. Tahap Diskusi Pendalaman oleh Tim Penyusun Renstra PkM UNAS 2016-2020
Rumusan-rumusan yang telah diperoleh sebelumnya dari tahap kedua, kemudian dibahas
secara mendalam pada diskusi pendalaman atau lokakarya oleh Tim Penyusun Renstra
tersebut, yang diarahkan dan disimpulkan menjadi rumusan yang lebih ringkas dan
spesifik. Dalam tahap inilah, Renstra dibentuk dan disepakati.
Dalam penyusunan Renstra tersebut, juga dilakukan kajian berkaitan dengan isu-isu
global dan nasional, isu-isu wilayah, dan keunggulan yang dimiliki oleh Universitas
Nasional. Dalam implementasinya, didorong untuk dilaksanakan antar program studi
(multidisiplin), sehingga terjalin kebinekaan intelektual, di samping mengembangkan
kemitraan dan jejaring dengan pihak luar. Beberapa isu nasional yang dihimpun adalah:
4
Renstra PkM UNAS 2016-2020
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Visi dan misi program PkM merupakan arah kebijakan yang mendasari seluruh
perencanaan program dan capaian sampai dengan tahun 2020, serta selaras dengan visi
dan misi Universitas Nasional.
VISI
Dari visi tersebut kemudian dijabarkan menjadi beberapa poin sebagai misi yang akan
memandu pencapaian visi. Selaras dengan misi Universitas Nasional, maka misi Program
PkM Universitas Nasional adalah:
MISI
5
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Renstra PkM UNAS 2016-2020 disusun dengan mendasarkan pada peraturan-peraturan yang terkait
dengan pendidikan tinggi secara umum maupun peraturan-peraturan yang terkait dengan UNAS secara
khusus yang antara lain:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;
g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;
h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
i. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019.
j. Surat Keputusan Rektor Universitas Nasional Nomor Tahun tentang
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi, tidak
lepas dari konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development), yang
merupakan salah satu cara atau sarana untuk membangun wilayah atau masyarakat.
Definisi mengenai pengembangan masyarakat sangat beragam, namun untuk mudahnya
definisi yang dapat dianggap mewakili konsep tersebut adalah “upaya yang terus-menerus
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik dalam dimensi sosial, ekonomi maupun
6
Renstra PkM UNAS 2016-2020
7
Renstra PkM UNAS 2016-2020
harmonis, maju dan sejahtera. Dari ketiga pendekatan tersebut, secara teknis dan praktis
pada dasarnya community development dapat dikembangkan melalui dua kegiatan
penting, yaitu Pemberdayaan dan Pendampingan Masyarakat.
a. Pemberdayaan.
Kemudian, istilah Pemberdayaan itu sendiri ada sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap
program pembangunan ekonomi pemerintah yang hanya menggunakan metode atas ke
bawah (top down). Definisi pemberdayaan sendiri beragam dan bersifat kontekstual.
Namun pada umumnya pemberdayaan dimaknai sebagai penguatan dan atau
“mendapatkan kekuatan” (power), terkait dengan kemampuan masyarakat (khususnya
golongan miskin dan tak berdaya) untuk mendapatkan akses ke sumber-sumber daya yang
menjadi dasar dari kekuasaan dalam suatu sistem sosial. Dengan akses tersebut, mereka
menjadi mandiri dalam proses pengambilan keputusan sehingga mampu keluar dari
kemiskinan1. Sementara, makna lain pemberdayaan adalah sebagai segala proses yang
dapat meningkatkan kontrol masyarakat atas hidup mereka sendiri. Dengan demikian,
pemberdayaan merupakan proses perubahan pribadi (individual), dari persepsi sebagai
obyek bergeser menjadi pelaku.
Pemberdayaan memiliki tujuan untuk menjadikan komunitas mandiri, terutama dalam
menyusun agenda maupun menangani urusan-urusannya sendiri. Oleh karena itu, proses
ini sangat menekankan pada pentingnya capacity building (membangun kemampuan)
dengan dukungan para stakeholders. Pemberdayaan kemudian menjadi pendekatan bagi
pembangunan alternatif yang lebih menitikberatkan pada pendekatan bottom-up, dengan
menempatkan rakyat yang tertinggal, sebagai prioritas, serta memberikan ruang
partisipasi yang besar kepada masyarakat.
1
Area Studies ed: Keyword in area studies. Harvest publisher, tahun 2000 dalam Raphaella Dewantari
Dwianto, “Pendekatan Pemberdayaan dalam Pembangunan Komunitas” Paper, tahun 2002
8
Renstra PkM UNAS 2016-2020
b. Pendampingan
Pendampingan dilakukan melalui penempatan tenaga pendamping atau fasilitator di
dalam komunitas yang memiliki peran untuk penyadaran, pengorganisasian, dan
pelayanan menyeluruh. Pendampingan adalah bagian integral dari proses pengembangan
(pemberdayaan) masyarakat. Seorang pendamping tidak sekedar dituntut untuk
menguasai teknik tertentu dalam memfasilitasi, tetapi juga harus mampu membangun
hubungan dengan stakeholder lain, serta mengenali konteks program secara keseluruhan.
Aksi-aksi bersama stakeholder lainnya harus disadari oleh pemahaman yang sama tentang
visi ke depan dari suatu program, dan dengan demikian mereka dapat membangun
struktur hubungan yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil yang dikehendaki.
Pendamping (fasilitator) memiliki peran yang cukup signifikan dalam pengembangan
(pemberdayaan) masyarakat, dan ia juga mengemban misi kemanusiaan. Fasilitator pada
hakekatnya menempatkan diri sejajar dengan pihak lain. Prinsip utamanya adalah
membangun kepercayaan. Oleh karena dasarnya adalah moral, maka konteks
pendampingan tidak terbatas pada substansi program dimana seseorang ditugaskan.
Bahkan program itu sendiri merupakan sarana untuk berempati. Fasilitator hendaknya
berempati dalam segenap kebutuhan yang melingkupi “mitra yang difasilitasi”. Dengan
demikian, fasilitator adalah orang yang mampu berempati, berbagi pengalaman dan
mengabdikan diri untuk suatu pekerjaan khusus berdasarkan ilmu pengetahuan yang
diperlukan.
Seperti yang telah diuraikan di atas, maka fasilitasi memiliki peran yang signifikan dalam
proses pendampingan karena melalui fasilitasi inilah salah satu cara untuk mengubah pola
hidup masyarakat desa menuju pola perilaku modern, serta memberikan pelayanan teknis,
material dan intelektual untuk melaksanakan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat.
Tindakan fasilitasi yang diberikan merupakan hasil dari proses pendampingan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama dan kontinyu. Seorang pendamping
9
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Intensitas Independent
Society/
Community
Participation
Sharing
Involving
Giving
T1 T2 T3 T4 T5
Waktu
Dari aspek teknologi, inovasi, dan kreativitas, juga dikembangkan dengan memperhatikan
aspek kesesuaian dengan potensi sumber daya yang ada di wilayah program. Selain itu,
keunggulan riset di Universitas Nasional juga dapat menjadi salah satu pertimbangan
dalam bentuk implementasi melalui program PkM.
10
Renstra PkM UNAS 2016-2020
11
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Dalam lingkungan eksternal ini menyangkut ancaman atan tantangan (threats) dan
peluang (opportunities) yang teridentifikasi sebagaimana berikut :
12
Renstra PkM UNAS 2016-2020
BAB III
GARIS BESAR RENCANA STRATEGIS PROGRAM
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan analisis isu lingkungan internal dan eksternal, maka disusun strategi
kombinasi sebagai berikut :
13
Renstra PkM UNAS 2016-2020
1. Memberikan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan atau dengan teknologi yang
berkembang.
2. Optimalisasi upaya pengembangan produk pertanian .
3. Meningkatkan kapasitas pengelola (SDM) program PkM, disesuaikan kebutuhan
program.
14
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Dari uraian di atas, tampak bahwa untuk mengembangkan program secara berkelanjutan,
maka diperlukan strategi yang fokus, sehingga potensi sumber daya dapat optimal
diarahkan dalam mengembangkan program prioritas. Selanjutnya adalah kajian atau
assessment yang terjadwal, yang sekaligus juga sebagai sarana untuk mengembangkan
tolok ukur (benchmark) dan ukuran (measure) yang selalu diperbaharui. Dari hasil
kajian/assessment tersebut kemudian dibuat perencanaan dan implementasi program yang
secara bertahap menjadi bagian dari kontinuitas peningkatan dan pengembangan program
tersebut dan program-program lainnya yang terkait. Keseluruhan proses tersebut
tergambar dalam bagan berikut:
Kajian
Fokus Strategis
Program
Berkelanjutan
Perbaikan terus-
Perencanaan &
meerus (Continous
Improvement Implementasi
Dari gambaran terdahulu, disadari bahwa dalam mengembangkan program PkM, perlu
dipilih beberapa bidang program yang strategis tetapi fokus, dan dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dalam seluruh aspeknya. Untuk itu, perlu dikembangkan program
prioritas yang akan menjadi program unggulan yang dilaksanakan secara berkelanjutan
dan terukur kinerjanya.
15
Renstra PkM UNAS 2016-2020
BAB IV
PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
Secara umum, kebijakan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh
Universitas Nasional, memperhatikan prinsip-prinsip dasar sesuai dengan Pedoman
Penyusunan Renstra PkM dari Kementerian Ristekdikti RI, yaitu:
1. Berbasis kewilayahan
2. Berdasarkan permasalahan, kebutuhan atau tantangan di masyarakat
3. Sinergi, multi disiplin, dan bermitra
4. Kegiatan terstruktur, dengan target luaran yang jelas dan dapat diukur
5. Berkelanjutan, tuntas, dan bermakna
Kebijakan Program PkM tersebut tertuang dalam bentuk Panduan Pelaksanaan Program
PkM Universitas Nasional, yang diberlakukan melalui SK Rektor yang implementasinya
dapat dilaksanakan melalui aturan dan SOP yang ditetapkan sebagai juklak dari panduan
tersebut.
16
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Kebijakan umum program PkM adalah pengalokasian program yang bersifat sporadis
semakin lama akan semakin berkurang, baik intensitas maupun alokasi anggarannya.
Sementara itu, hal tersebut berbanding terbalik dengan program yang bersifat
empowering dan berkelanjutan, dimana semakin lama maka alokasi programnya semakin
besar, karena esensi dari pengembangan masyarakat adalah mewujudkan kemandirian
masyarakat melalui program yang bersifat empowering tersebut.
Secara garis besar, beberapa fokus program PkM perlu dipertimbangkan untuk segera
dipersiapkan pelaksanaannya antara lain adalah:
1. Konservasi berbasis masyarakat untuk keanekaragaman hayati dan ekosistemnya
2. Pengelolaan lingkungan perkotaan dan pengolahan sampah berbasis masyarakat
3. Pengembangan perekonomian dan peningkatan pendapatan masyarakat
4. Peningkatan kapasitas dan peran perempuan dalam pembangunan
5. Pengembangan pendidikan dan kesehatan masyarakat
6. Pengembangan aspek sosial budaya dalam mendukung pembangunan sosial.
Tahun pertama penekanannya lebih pada perencanaan yang berbasis kajian (link &
match dengan hasil-hasil penelitian), penyusunan SOP, dan program yang memiliki
urgensi tinggi, khususnya di wilayah binaan atau isu yang strategis.
Secara garis besar, target pencapaian dalam jangka pendek dan menengah dari program
PkM adalah sebagai berikut.
17
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Dampak:
Keluaran:
Perubahan Indikator:
Proses: Perubahan
Aktivitas: lanjutan akibat
secara Indikasi
perubahan
Tindakan langsung keberhasilan
Perencanaan langsung dan
atau pada aspek atau ketidak-
Program PkM interaksi dengan
Implementasi sosial dan berhasilan
aktivitas lainnya
Program fisik akibat Program
yang dialami
Program
komunitas lokal
18
Renstra PkM UNAS 2016-2020
b.Indikator Proses
Sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam proses implementasi program.
Sejauh mana konflik-konflik kepentingan dapat terakomodasi dalam program dan
terselesaikan.
Bagaimana adanya transferof knowledge dan skill dapat dilakukan.
Bagaimana menarik pihak ketiga untuk berpartisipasi.
d. Indikator Dampak
BAB V
19
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Implementasi program perlu merujuk pada Roadmap PkM UNAS, meskipun secara
spesifik dapat disesuaikan dengan karakteristik lokasi. Prosedur penyusunan program
secara umum dapat digambarkan dalam bagan berikut:
Implementasi Program
Pelaporan/Dokumentasi Program
1. PanduanTeknis
20
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Sistem pendanaan PkM Univeritas Nasional didasarkan kepada klasifikasi program PkM
meliputi:
Saat ini ada kegiatan stimulus PKM oleh dosen dengan sumber dana yang berasal dari
anggaran Universitas Nasional.
PKM di luar Institusi menyesuaikan aturan pemberi dana, baik masalah jenis maupun
sistem pengelolaannya.
c. PKM Mandiri, Kegiatan PKM Mandiri adalah kegitan PKM yang dilaksanakan oleh
tenaga pendidik atas dasar permintaan masyarakat dengan menggunakan sumber dana
yang berasal dari luar anggaran Universitas.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan di internal universitas, sasarannya adalah pada
kebijakan dan implementasi program di lapangan. Monitoring dan evaluasi yang
dilakukan di eksternal universitas, melibatkan pihak-pihak lain baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung dengan program PkM. Monitoring dan evaluasi eksternal ini lebih
disasarkan pada monitoring komunitas, dampak yang dirasakan sasaran dan efektivitas
partnership antar stakeholders terkait.
Syarat Monitoring dan evaluasi antara lain adanya kesepakatan tujuan dan kegunaan
Monitoring dan evaluasi serta hasilnya, adanya dokumen perencanaan program dan
adanya kerangka sistem dan metode monitoring dan evaluasi.Aktivitas Monitoring dan
evaluasi antara lain adalah:
Mencatat perkembangan program.
Memantau proses dan kemajuan program secara terus-menerus.
Mengidentifikasi masalah dan persiapan yang muncul.
Merumuskan pemecahan masalah.
Membuat laporan kemajuan secara rutin dalam kurun waktu pendek.
Mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak suatu program sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai
Pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam program PkM terdapat tiga jenis
monitoring dan evaluasi, yaitu:
22
Renstra PkM UNAS 2016-2020
Indikator keberhasilan program PkM dibuat berdasar bentuk programnya. Secara umum
didasarkan atas 3 (tiga) prinsip dalam implementasi program PkM, yaitu:
1. Keberlanjutan
Setiap program yang dikembangkan harus mengacu pada aspek sustainability
(keberlanjutan), baik yang berbentuk philantropy berupa bantuan-bantuan
pembangunan fasilitas umum, sosial, pengembangan ekonomi dan lain sebagainya.
Ruang lingkup keberlanjutan ini meliputi:
2. Dampak
Program yang dirancang dan dijalankan harus dapat memberikan manfaat dan
dampak yang nyata baik masyarakat maupun universitas baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Dengan demikian, syarat pertama berupa keberlanjutan
merupakan syarat penting bagi setiap program untuk bisa menghasilkan
dampak/impact. Tanpa ada keberlanjutan dari program, maka tidak akan mungkin
terjadi impact yang dapat dirasakan oleh semua stakeholders.
3. Jangkauan
Program PkM harus memiliki kejelasan siapa penerima manfaat dari program serta
memberikan daya jangkau yang relatif memadai. Oleh karena itu, skala prioritas
pelaksanaan program menjadi penting, di samping jangkauan program.
23
Renstra PkM UNAS 2016-2020
BAB VI
PENUTUP
Perguruan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional diharuskan dapat berperan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai
humaniora, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 melalui pelaksanaan
Tridharma. Universitas Nasional (UNAS) sebagai salah satu universitas tertua di Indonesia harus
mampu memerankan fungsi pendidikan tinggi yang diamanahkan dalam peraturan perundangan
dengan memperhatikan perkembangan-perkembangan terkini. Berkaitan dengan Pengabdian kepada
Masyarakat sebagai suatu kewajiban bagi perguruan tinggi, maka pelaksanaannya memerlukan
perencanaan dan strategi yang memadai, sehingga hasilnya dapat optimal. Oleh sebab itu, kemudian
dirumuskan suatu strategi dan perencanaan program yang komprehensif dan terarah yang tertuang
dalam dokumen rencana strategis (Renstra) Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional Tahun
2016-2020 . Melalui program yang terarah dan berkelanjutan, maka kontribusi perguruan tinggi,
khususnya Universitas Nasional, dapat terukur dan bermakna dalam pembangunan nasional.
Pada kesempatan ini, tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan
Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Ketua Yayasan
Memajukan Ilmu dan Kebudayaan, Rektor Universitas Nasional, Pimpinan Fakultas dan Akademi di
Universitas Nasional, dan seluruh sivitas akademika, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Rencana Strategis Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional Tahun
2016-2020.
TIM PENYUSUN:
Pengarah : Wakil Rektor Bidang PPMK
Prof. Dr. Ernawati Sinaga, MS, Apt.
Tim Penyusun : Nonon Saribanon
Tatang Mitra Setia
Suprihatin
Harini Nurcahya
24
Renstra PkM UNAS 2016-2020
DAFTAR PUSTAKA
25