You are on page 1of 41

Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

PERTEMUAN 6 :

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Pengertian Elastisitas.
2. Menjelaskan macam-macam elastisitas
3. Rumus umum Elastisitas
4. Menjelaskan Elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas permintaan
5. Membuat dan menjelaskan elastisitas permintaan sepanjang kurva
permintaan.
6. Menjelaskan Elastisitas permintaan dan hasil penjualan
7. Menjelaskan jenis elastisitas harga yang lain.
8. Menjelaskan Elastisitas penawaran dan koefisien elastisitas penawaran
9. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam elastisitas penawaran
10. Menyebutkkan Faktor yang mempengarui elastisitas penawaran.

B. URAIAN MATERI

PENGERTIAN ELASTISITAS

Elastisitas merupakan suatu indeks yang menggambarkan hubungan


kuantitatif antar variabel dependen dengan variabel independen. Elastisitas
menggambarkan derajat kepekaan fungsi permintaan terhadap perubahan yang
terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 100


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Elastisitas mempunyai manfaat untuk mengetahui tingkat kepekaan


variable dependen terhadap variabel independen. Salah satu pokok penting dalam
fungsi permintaan dan penawaran adalah derajat kepekaan atau elastisitas jumlah
barang yang diminta atau yang ditawarkan karena terjadinya perubahan salah
satu faktor yang mempengaruhinyaElastisitas adalah ukuran seberapa besar para
pembeli dan para penjual memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi di pasar. Alat ukur yang digunakan yaitu perbandingan persentase
perubahan quantitas barang baik yang diminta maupun yang ditawarkan dilihat
dari persentase perubahan faktor-faktor yang menyebabkan kuantitas barang itu
berubah. Penyebab perubahan pada kuantitas barang baik yang diminta atau
ditawarkan bisa kita bedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Income atau pendapatan.

JENIS ELASTISITAS
Elastisitas dapat dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Elastisitas Permintaan (Ed)
2. Elastiditas Penawaran (Es)
3. Elastisitas Silang (Ec)
4. Elastisitas Pendapatan ( Ey)

1. ELASTISITAS PERMINTAAN(Ed)
Dalam pengertian permintaan yaitu hubungan antara jumlah barang yang
mau dibeli dengan harga. Bentuk kurva permintaan yang turun kekanan
menunjukkan bagaimana reaksi konsumen mengenai jumlah yang mau dibeli
terhadap perubahan harga. Kalau Harga (P) naik maka jumlah permintaan(Q)

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 101


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

turun, sebaliknya apabila harga (P) turun maka jumlah permintaan akan
bertambah. Hal ini akan menimbulkan reaksi bagi konsumen. Prilaku konsumen
ada yang langsung bereaksi yang artinya peka terhadap perubahan harga dan ada
pula konsumen yang tidak peka terhadap perubahan harga. Untuk reaksi yang
ditimbulkan konsumen akan peka terhadap perubahan harga, dengan kenaikan
yang sedikit saja knsumen sudah bereaksi bahwa jumlah yang dibeli akan
mengalami penurunan, tetapi adapula dimana konsumen tidak peka terhadap
perubahan harga, walaupun harganya naik, jumlah yang dibeli tidak berpengaruh.
Untuk menyatakan peka tidaknya jumlah yang dibeli terhadap perubahan harga
dipergunakan dengan istilah elastisitas, dalam hal ini elastisitas harga.
ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN (Ed)
Elastisitas harga permintaan adalah prosentase perubahan jumlah barang
yang diminta akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. Hal ini digunakan
untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya
perubahan harga barang tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana reaksi pembeli dalam jumlah yang
akan dibeli. Jika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang maka
permintaan akan barang itu disebut dengan permintaan ELASTIS. Disebut
dengan elastis maksudnya perubahan harga yang sedikit/kecil saja menyebabkan
perubahan jumlah yang diminta. Dalam hal ini ketika harga sebuah barang turun,
jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik contoh: Harga turun
10% maka jumlah permintaan akan bertambah 20%, begitu juga sebaliknya. Jika
konsumen kurang peka terhadap perubahan harga maka disebut dengan
permintaan IN ELASTIS. Permintaan ini maksudnya walaupun ada kenaikan
harga cukup besar, jumlah yang akan dibeli tidak akan berkurang. Begitu juga
dengan perubahan harga. Kalau harga turun jumlah yang diminta hampir tidak
bertambah.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 102


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

RUMUS ELASTISITAS PERMINTAAN


Elastisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang
disebut dengan koefisien elastisitas. Hasil yang diperoleh dari perhitungan
koefisien elastisitas adalah bernilai negatife. Hal ini dikarenakan harga dan
jumlah barang yang diminta berbanding terbalik (mengalami arah yang
berbalikan). Maka hasilnya, penurunan harga mengakibatkan kenaikkan
permintaan atau kenaikan harga akan mengakibatkan menurunkan permintaan.
Biasanya tanda negatif diabaikan dalam menghitung koefisien elastisitas.
Adapun rumus dari koefisien permintaan adalah:

Persentase Perubahan Jumlah Yang Diminta


Ed =
Persentase Perubahan Harga
Atau
∆𝑸 𝑷
Ed = ( ). (𝑸)
∆𝑷

Keterangan :
Ep : Elastisitas Harga Permintaan
∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta
Q : Jumlah barang yang di minta
∆P : Perubahan Harga
P : Harga

Nilai perbandingan antara presentase perubahan jumlah diminta dengan


presentasi perubahan harga disebut dengan koefisien elastisitas permintaan.
Mengapa hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien elastisitas adalah

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 103


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

bernilai negatif. Karena harga dan jumlah barang yang diminta berbanding
terbalik (mengalami arah yang berbalikan).
Hasilnya, penurunan harga menaikkan jumlah permintaan atau kenaikan harga
akan menurunkan permintaan. Namun, biasanya tanda negatif diabaikan dalam
menghitung koefisien elastisitas.
Contoh Soal Perhitungan :
Harga Pensil Rp 1000 perbuah, jumlah yang diminta 200 buah. Ketika harga naik
menjadi Rp 1500 perbuah, jumlah yang diminta menjadi 100. Hitunglah
elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas permintaannya
Jawab:
P1 =1000 Q1 = 200
P2 = 1120 Q2 = 180
𝟐𝟎𝟎−𝟏𝟖𝟎/𝟐𝟎𝟎 𝑿 𝟏𝟎𝟎%
Ed = ( )
𝟏𝟏𝟐𝟎−𝟏𝟎𝟎𝟎/𝟏𝟎𝟎𝟎 𝑿𝟏𝟎𝟎%

𝟏𝟎%
Ed = ( )
𝟏𝟐%

Ed = 0,83

Elastisitas permintaannya adalah 0,83 termasuk jenis elastisitas permintaan in


elastis dikarenakan angkanya kurang dari 1.
Dapat dilihat bahwa persentase perubahan jumlah permintaan 10% sedangkan
persentase perubahan harganya sebesar 12%. Jadi persentase jumlah permintaan
lebih kecil di bandingkan persentase perubahan harga. Elastisitas permintaan
pensil tergolong permintaan in elastis karena kurang dari 1 maka dalam hal ini
permintaan terhadap pensil tidak peka terhadap perubahan harga. Atau dapat
dihitung dengan :

𝟐𝟎𝟎−𝟏𝟖𝟎 𝟏𝟎𝟎𝟎
Ed = ( ). ( )
𝟏𝟏𝟐𝟎−𝟏𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 104


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Ed = 0,83
Jadi rumus perhitungannya menghasilkan hasil yang sama.

MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN

Ada dua cara untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan


1) Elastisitas titik
Digunakan ketika kita ingin mengetahui elastisitas harga permintaan pada suatu
titik tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi diantara harga dan jumlah
barang yang diminta sedemikian kecil sehingga perhirungan ini dapat dikatakan
tidak akurat apabila perubahan dua variabel sangat besar.

Rumusnya:
∆𝑸 𝑷
Ed = ( ). (𝑸)
∆𝑷

𝑸𝟐−𝑸𝟏 𝑷𝟏
Ed = ( 𝑷𝟐−𝑷𝟏 ) . ( 𝑸𝟏 )

Keterangan :

- Ed = Koefesien elasatistas
- Q1 = Jumlah barang yang diminta mula-mula
- Q2 = Jumlah barang yang diminta setelah ada perubahan harga
- P1 = Harga barang mula-mula
- P2 = Harga barang setelah ada perubahan
- Nilai elastisitas akan selalu positif karena hasil perhitungan
berharga mutlak
Contoh Perhitunganya:

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 105


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Harga semula Dasi Executif untuk 10 buah adalah Rp.1.500.000, harga


mengalami kenaikan menjadi Rp. 2.000.000 untuk jumlah 6 buah Dasi.
Tentukan harga berdasarkan elastis titik.
Jawab:

 Ed = {(6 – 10) : (2.000.000 – 1.500.000)} x (1.500.000 : 10)


 Ed = {( -4 ) : ( 500.000)} x (150.000)
 Ed = │- 1,2│
 Ed = 1,2
 Ed > 1 Elastis

Kesimpulan :
 Bahwa setiap perubahan 1 % dari kenaikan harga akan mengurangi jumlah
barang yang diminta 1,2 %
 Angka elastisitas harga bernilai negatif.
 Ed =(-1,2)mempunyai arti bila harga barang naik 1%, permintaan terhadap
barang itu turun 1,2%, ceteris paribus. (dan sebaliknya).
 Angka Ed dapat disebut dalam nilai absolut. Ed = -1,2 artinya Ed = 1,2.
 Semakin besar nilai Ed, semakin elastis permintaannya, sebab perubahan
permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga.

2). Elastisitas Busur


Elastisitas ini digunakan jika kita ingin mengetahui nilai elastisitas pada
dua titik tertentu dan perhitungan ini dipakai jika perubahah dua variable yang
cukup besar.

Rumusnya;
S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 106
Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

𝑸𝟐−𝑸𝟏 𝑷𝟐+𝑷𝟏
Ed = x
𝑷𝟐−𝑷𝟏 𝑸𝟐+𝑸𝟏

Contoh Perhitungan elastisitas dua titik

Harga semula Dasi Executif untuk 10 buah adalah Rp.1.500.000, harga


mengalami kenaikan menjadi Rp. 2.000.000 untuk jumlah 6 buah Dasi.
Tentukan harga berdasarkan elastisitas dua titik.
Jawab:

P1 = 1.500.000 Q1= 10
P2 = 2.000.000 Q2= 6

𝑸𝟐−𝑸𝟏 𝑷𝟐+𝑷𝟏
Ed = x
𝑷𝟐−𝑷𝟏 𝑸𝟐+𝑸𝟏

Ed = {(6 – 10):(2.000.000-1.500.000)}x{(2.000.000+1.500.000):(6+10)}
Ed = {( -4 ) : ( 500.000)}x{(3.500.000) : (16) }
Ed =│ -1,75│
Ed=1,75
Ed > 1 Elastis
Kesimpulan :
Bahwa setiap perubahan 1 % dari kenaikan harga akan mengurangi jumlah
barang diminta 1,75 %
JENIS - JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN

No Nilai Elastisitas Harga Kreteria


Permintaan
1 Ed < 1 In elastis

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 107


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

2 Ed > 1 Elastis
3 Ed = 1 Unitary
4 Ed = 0 In Elastis sempurna
5 Ed ~ Elastis sempurna

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 108


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Gambar 6.1: Jenis – Jenis Elastisitas permintaan

a) Permintaan In elastis (Ed < 1)


Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau
persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding
persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan
Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari
10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan
pokok seperti beras, gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain. Contoh yang lain
dapat ditemui dipasar tradisional, gula mengalami kenaikan dari Rp 6.000,00
menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan
gula turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

b) Permintaan Elastis (Ed > 1)


Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 109


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta akan
mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP.
Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada pakaian, makanan ringan barang
mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, dan lain-lain.
Contoh yang lain:
Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis
sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula
Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah
permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien
elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:

c) Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)


Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi
kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan
berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 110


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

= 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya


hanyalah secara kebetulan.
contoh:
Harga sebuah vacuum cleaner dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi
Rp630.000,00, sehingga permintaan vacuum cleaner naik menjadi 11.000 yang
semula 10.000. Jadi perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

d) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)


Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
diminta meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara
matematis %ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 111


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.
Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli
barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada
seberapa besar kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu
keluarga atau pembelian Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat
lebih mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.

e) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )


Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan,
meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd = Ada,
%ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi pada bila permintaan suatu
barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus
ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau permintaan akan produk
tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 112


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan


tak terhingga (Ed = ~) bersifat elastis sempurna. Artinya, permintaan elastis
sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali
terhadap perubahan harga. Perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik turunnya
jumlah permintaan Contoh: bumbu dapur.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS


PERMINTAAN
a. Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga
tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini
bersifat inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang
penting, maka permintaan bersifat elastic.

b. Banyaknya barang pengganti yang tersedia.


Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga
yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang
tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai
penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 113


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah
daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang
tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang
pengganti adalah bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya
sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli
barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli
yang pindah dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena
tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang
bersaingan dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut:
semakin banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis
sifat permintaannya.

c. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.


Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu
barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/.
Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah
harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan
tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi
permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang
agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan
membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang diinginkan. Perbedaan
harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu
merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan
bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu
barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 114


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

d. Jangka waktu analisis.


Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin
elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat
permintaan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru
terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka
cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun
harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu yang lebih
panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan
harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang yang
disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti
mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang
lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.

e. Produk mewah versus kebutuhan.


Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana
konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari
substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan
permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis,
dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
f. Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi
walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka
permintaan ini bersifat inelastic, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi
permintaan akan bersifat elastic.

g. Mode
S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 115
Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila


barang tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya
harga akan tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian
sebaliknya.

h. Perubahan harga dan barang yang diminta


Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaan menjadi elastis

2. ELASTISITAS PENAWARAN (Es)


PENGERTIAN ELASTISITAS PENAWARAN
Kurva penawaran menggambarkan hubungan antara harga dengan julah
yang akan dijual (Qs) Jika pangsa pasar memiliki harga jual tinggi, maka para
penjual akan menjual lebih banyak barang/produknya. Tapi jika harga jual
rendah maka para penjual akan menjual barang daggannganya sedikit. Untuk
mengukur cepat lambatnya jumlah yang akan di jual disesuaikan dengan
perubahan harga, digunakan pengertian elastisitas penawaran. Jika kenaikan
harga segera diikuti dengan bertambahnya jumlah barang yang dapat dijual
maka penawaran ini dapat dikatakan elastis, tapi apabila sebaliknya, jika
kenaikan harga tidak dapat segera diatasi dengan bertambahnya jumlah yang
akan dijual maka penawaran ini dikatakan inelastis.
Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga. Dalam konsep ini hal – hal yang dapat
mempengaruhi elastisitas :

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 116


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

1) Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang


bersangkutan
2) Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk
membeli barang yang bersangkutan
3) Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap
perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan
harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga
dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran
(Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri.
Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang
dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan
perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat
dihitung dengan rumus:

Persentase Perubahan Jumlah Yang ditawarkan


Ed =
Persentase Perubahan Harga

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 117


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

%∆𝑸𝒔 ∆𝑸𝒔 𝑷
Ed = x
%∆𝑷 ∆𝑷 𝑸

Keterangan :
ΔQs : Perubahan jumlah penawaran
ΔP : Perubahan harga barang
P : Harga barang mula-mula
Q : Jumlah penawaran mula-mula
Es : Elastisitas penawaran

ELASTISITAS PENAWARAN KARENA HARGA

Elastisitas penawaran dapat juga dihubungkan dengan variabel-variabel


seperti suku bunga, upah rata-rata dan harga bahan baku serta barang-barang lain
yang dipakai untuk membuat produk tersebut. Untuk pembuatan barang pabrik,
biasanya membutuhkan bahan baku. Kenaikan harga bahan baku input akan
menyebabkan biaya produksi menjadi lebih tinggi sehingga menyebabkan jumlah
penawaran akan turun.

JENIS-JENIS ELASTISITAS PENAWARAN


Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya,
elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:

No Nilai Elastisitas Harga Kreteria


Penawaran
1 Es < 1 In elastis
2 Es > 1 Elastis
3 Es = 1 Unitary
4 Es = 0 In Elastis sempurna
5 Es ~ Elastis sempurna

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 118


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Gambar Jenis-jenis Elastisitas penawaran

Gambar 6.2: Jenis –Jenis Elastisitas penawaran

a) Penawaran In Elastis ( Es < 1)


Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding
persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran
Inelastis atau sering disebut Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal
harga berubah naik 10% maka perubahan penawarannya akan naik kurang dari
10%. Elatisitas penawaran kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 119


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

hasil pertanian, karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk


menambah atau mengurangi produksinya dalam jangka pendek.

No Harga/unit Jumlah barang yang


ditawarkan
1 400 30
2 800 35

Diketahui :

P1= 400 Q1= 30

P2= 800 Q2= 35

ΔP = 800 - 400 = 400 ΔQ = 35 – 30 = 5

𝟓 𝟒𝟎𝟎
Es = x
𝟒𝟎𝟎 𝟑𝟎

𝟏
=
𝟔

Kesimpulan:

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 120


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

1
Es = , artinya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya
6

perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%

b) Penawaran Elastis (Es > 1)

Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar


terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang
ditawarkan akan mengalami penurunan lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau
harga naik 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami
kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang
elastis atau peka terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri yang mudah ditambah atau
dikurangi produksinya.
Contoh:

No Harga /unit Jumlah barang yang


ditawarkan
1 40 50
2 45 75

Diketahui:

P1 = 40 Q1 = 50

P2 = 45 Q2 = 75

ΔP = 45 - 40 = 5 ΔQ = 75 – 50 = 25

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 121


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Jawab

∆𝑸 𝑷𝟏
𝑬𝒔 = x
∆𝑷 𝑸𝟏

𝟐𝟓 𝟒𝟎
𝑬𝒔 = x
𝟓 𝟓𝟎

Es =4

Kesimpulan:
Es = 4 artinya perubahan harga sebesar 10% menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebesar 40%.

c) Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)

S1 Akuntansi - Universitas
No Pamulang
Harga/unit Jumlah barang yang 122

ditawarkan
Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

1 100 100
2 110 110

Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding


terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas
yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini akan turun sebesar 10%.
Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah barang yang dtawarkan akan
naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis
uniter atau elastis proporsional atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.

Jawab:

Diketahui :

P1 = 100 Q1 = 100

P2 = 110 Q2 = 110

∆P = 110-100=10 ∆Q = 110 - 100=10


10 100
Es = x
10 100

10 100
Es = x
10 100

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 123


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Es = 1

Gambar Kurvanya:

Kesimpulan:

Es = 1, artinya perubahan kenaikan harga sebesar 10 % menyebabkan


terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 10 %.

d) Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)


Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah
yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP
ada. Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.

Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali


tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis
dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada
biasanya pada produk/barang-barang hasil pertanian misalnya jumlah
produksinya sudah tidak mungkin ditambah atau sulit ditambah walaupun harga
terus-menerus menaik.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 124


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

contoh: jumlah penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat
sedikit dan tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka
jumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas.
Contoh:

Harga perunit Jumlah barang yg ditawarkan

500 20

1000 20

Diketahui:

P1 = 500 Q1 = 20

P2 = 1000 Q2 =20

ΔP = 1000 - 500 = 500 ΔQ = 20-20 = 0

Jawab

∆𝑸𝒔 𝑷𝟏
Es = x
∆𝑷 𝑸𝟏

𝟎 𝟓𝟎𝟎
= x
𝟓𝟎𝟎 𝟐𝟎

= 0

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 125


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Kesimpulan:

Es = 0 artinya perubahan harga sebesar 1%,tidak diikuti adanya


perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

e)Penawaran elastis sempurna (Es = ~)

Penawaran yang memiliki angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak


terhingga (Es = ~), bersifat elastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam
jumlah kecil) juga akan mengakibatkan pengaruh jumlah penawaran yang besar.
Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

No Harga/unit Jumlah barang yang


ditawarkan

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 126


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

1 6000 100 Contoh:


2 6000 200

Diketahui:
P1 = 6000 Q1= 100
P2 = 6000 Q2 = 200
ΔP = 6000 - 6000 = 0 ΔQ = 100 - 200 = -
~ 𝟔𝟎𝟎𝟎
Es = x =~
𝟎 𝟏𝟎𝟎

Kesimpulan:
Es ~ artinya pada harga Rp 6000 barang yang ditawarkan tidak terbatas.

Contoh Elastis Sempurna yang lain : (Es = ∞)

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 127


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Dengan harga BBM jenis pertamax sebesar Rp 8.900/liter, konsumen tetap akan
membeli berapapun liter yang dibutuhkan atau dengan kata lain berapapun
jumlah liter dibeli oleh masyarakan dan harganya tetap Rp 8.900/liter. Sehingga
dapat digambarkan pada kurva penawaran seperti diatas.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS


PENAWARAN

Di bawah ini merupakan 2 faktor yang sangat penting di dalam menentukan


elastisitas penawaran, yaitu sifat dari biaya produksi dan jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis.

1) Sifat perubahan biaya produksi


Penawaran tidak bersifat elastis apabila penawaran hanya dilakukan dengan
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
Penawaran bersifat elastis apabila biaya tambahan dalam proses produksi
yang dikeluarkan tidak terlalul tinggi.
2) Jangka waktu Analisis
Didalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran dapat
dibedakan menjadi 3 jenis waktu yaitu: Masa amat singkat, jangka pendek,
dan jangka panjang.
Pada gambar 6.3 menunjukkan jangka waktu dan elastisitas penawaran. (i)
Masa sulit, (ii) jangka pendek, (iii) sebagai berikut:
 Masa Singkat
Yang dimaksud dengan masa amat singkat adalah jangka waktu dimana
para penjual tidak dapat menambah penawarannya. Dengan demikian
penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 128


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Gambar
6.3 (i) Penawaran pada masa amat singkat

Keterangan:
Pada mulanya jumlah barang yang diperjual belikan adalah Q. Apabila terjadi
kenaikan permintaan yaitu dari DD menjadi D1D1. Dalam masa yang sangat
singkat jumlah barang tidak dapat ditambah, maka harga mengalami kenaikan
yang tinggi (dari P menjadi P1)

 Jangka pendek

Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi
dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan faktor-faktor
produksi, termasuk barang modal, secara lebih intensif dengan cara
memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi,
menggunakan tenaga kerja lebih efektif. Usaha ini akan dapat menambah
produksi barang yang ditawarkan, tetapi pertambahannnya tidak terlalu
besar.

Dalam keadaan seperti ini penawaran dapat elastis dapat juga inelastis
tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 129


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, maka penawaran (S) akan
in elastis, tetapi jika biaya produksi tidak naik dengan pertambahan
produksi maka penawaran (S) bersifat elastis . Hal ini dapat di tunjukkan
dalam gambar kurva sebagai berikut:

Gambar 6.3 (ii) Jangka Pendek

Keterangan:

Pada gambar 6.5 (ii), Produksi dapat ditambah dari Q menjadi Q1 maka,
kenaikan permintaan dari DD menjadi D1 D1 menaikkan harga sebesar
seperti yang berlaku dalam masa yang amat singkat.

 Jangka panjang

Dalam jangka panjang diartikan jangka waktu yang cukup lama sehingga
para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal
tetap ( pabrik baru, mesin-mesin, Perluasan areal pertanian dengan tujuan
untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama
jangka waktu makin elastis penawaran.

Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah di


tambah dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang, perkembangan teknik

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 130


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat


menyebabkan harga turun , sehingga barang-barang yang dulu dipandang
barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biasa yang sering
terbeli oleh banyak orang ( contohnya radio, kalkulator, kulkas) dan Oleh
karenanya penawaran bersifat elastis, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam
kurva sebagai berikut:

Gambar 6.3 (iii) Jangka panjang

Keterangan:

Dapat dilihat bahwa barang yang di perjualbelikan bertambah sebeser


QQ1 karena permintaan bertambah dari DD Menjadi D1D1. Pertambahan ini
adalah jauh lebih besar dari pertambahan dalam jangka pendek.

3. ELASTISITAS SILANG (Ec)

Elastisitas silang adalah prosentase perubahan permintaan dari barang x


dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang y. Tujuannya adalah untuk
mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain
yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang
komplementer dan barang substitusi.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 131


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam barang (komoditi) yang


sifatnya;
 Substitusi, dengan Ec > 0. daging sapi vs daging ayam.
 Komplementer, dengan Ec < 0.  bbm dg mobil
 Barang yang tidak saling berhubungan (netral)

Ada 3 macam respon perubahan permintaan suatu barang (misalnya barang


A) karena perubahan harga barang lain (barang B) yaitu:

1. Elastisitas silang positif

Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan


barang B. sebagai contoh: peningkatan harga barang kopi dan teh yang
merupakan sebagai barang pengganti (Substitusi). Contoh lain yaitu jika harga
beras naik maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum diminta
akan naik.

2. Elastisitas silang negatife

Penigkatan barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B.

Sebagai contoh: peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan


permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat
(komplementer)

3. Elastisitas nol

Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan


barang B. Dalam kasus semacam ini, kedua macam barang tidak saling
berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh
terhadap permintaan kendaraan bermotor.

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 132


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang adalah sebagaii berikut:

%𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 × 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎


𝐸𝑥𝑦 =
%𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑌

∆𝑄𝑥 𝑃𝑦
Atau: 𝐸𝑥𝑦 = (∆𝑃𝑦 ) (𝑄𝑥 )

Contoh:

Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula pasir, gula jawa
dan gula batu untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan
laporan penjual eceran sebagai berikut:

Semester I Semeseter II
Barang
P/kg Q/kg P/kg Q/kg

Gula pasir (P) 11.000 20.000 13.000 25.000

Gula jawa (J) 7.000 15.000 8.000 13.000

Gula batu (B) 8.000 7.000 10.000 4.000

Hitunglah tingkat elastisitas silang antara gula pasir, gula jawa, dan gula
batu!

Jawab:

Tingkat elastisitas saling antara gula pasir (P) dan gula jawa (J)

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 133


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

∆𝑄𝑝 𝑃𝑗
Epj =( ∆𝑃𝑗 ) (𝑄𝑝)

ΔQp = 25.000 – 20.000 = 5.000

ΔPj = 8.000 – 7.000 = 1.000

Pj = 7.000 dan Qp = 20.000

Jadi:

∆𝑄𝑝 𝑃𝑗 5.000 7.000


Epj =( ∆𝑃𝑗 ) (𝑄𝑝) = (1.000 ) (20.000 )

Epj = (5)(0,35) = 1,75

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epj = 1,75 > 0 berarti antara gula
pasir dan gula jawa merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per
kg gula pasir mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta
akan turun dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah gula jawa yang
diminta pasar.

Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula pasir yang
diminta akan meningkat, sementara jumlah gula jawa yang diminta
mengalami penurunan.

 Tingkat elastisitas silang antara gua pasir (P) dan gula batu (B)

∆𝑄𝑝 𝑃𝑏
Epb = (∆𝑃𝑏 ) (𝑄𝑝)

ΔQp = 25.000 – 20.000 = 5.000

ΔPb = 10.000 – 8.000 = 2.000

Pb = 8.000 dan Qp = 20.000

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 134


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Jadi:

∆𝑄𝑝 𝑃𝑏
Epb = (∆𝑃𝑏 ) (𝑄𝑝)

5.000 8.000
Epb = (2.000 ) (20.000 ) = (2,5)(0,4) = 1

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Epb = 1 >0 berarti antara gula


pasir dan gula batu merupakan barang substitusi, yaitu bila harga beli per
kg gula pasir mengalami kenaikan, maka jumlah gula pasir yang diminta
akan turun dan peristiwa ini diikuti peningkatan jumlah gula batu yang
diminta pasar.

Sebaliknya jika harga beli per kg gula pasir turun, jumlah gula
pasir yang diminta akan meningkat, sementara jumlah gula batu yang
diminta mengalami penurunan.

 Tingkat elastisitas silang antara gula jawa (J) dan gula batu (B)
∆𝑄𝑗 𝑃𝑏
Ejb = (∆𝑃𝑏) ( 𝑄𝑗 )

ΔQj = 13.000 – 15.000 = -2.000

ΔPb = 10.000 – 8.000 = 2.000

Pb = 8.000 dan Qj = 15.000

Jadi:
∆𝑄𝑗 𝑃𝑏
Ejb = (∆𝑃𝑏) ( 𝑄𝑗 )

−2.000 8.000
Ejb = ( 2.000 ) (15.000 )

Ejb = (-1)(0,533) = -0,533

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 135


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Ejb = -0,533 < 0 berarti antara


gula jawa dan gula batu bersifat komplementer, yaitu saling melengkapi.
Misalkan harga gula jawa per kg naik, maka permintaan gula jawa dan
gula batu akan turun. Sebaliknya jika harga gula jawa turun, maka jumlah
yang diminta gula jawa dan gula batu akan mengalami peningkatan.

4. ELASTISITAS PENDAPATAN (Ey)

Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang


yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.

Rumus elastisitas pendapatan:


∆𝑄 𝑙
EI = ( ∆𝑙 ) . (𝑄 )

Keterangan:

ΔQ = perubahan kuantitas

Δl = perubahan pendapatan

I = pendapatan

Q = kuantitas/jumlah barang

El = elastisitas pendapatan

Kriteria tingkat elastisitas pendapatan:

 Jika El> 1 berlaku untuk barang superior (mewah)

 Jika El< 0 berlaku untuk barang interior

 Jika Elberada di antara 0 dan 1 berlaku untuk barang normal.

Contoh:

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 136


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

Pada saat pendapatan perbulannya sebesar Rp 1.000.000,- Darban


membeli sate sebanyak 4 kali sebulan. Tahun berikutnya ada
kenaikan pendapatan per bulan menjadi Rp 1.500.000 dan Darban
membeli sate sebanyak 10 kali sebulan. Berapakah elastisitas
pendapatannya?

Jawab:

Diketahui:

ΔQ = 10 – 4 = 6

Δl = 1.500.000 – 1.000.000 = 500.000

l = 1.000.000

Q=4
∆𝑄 𝑙 6 1.000.000
EI = ( ∆𝑙 ) (𝑄 ) sehingga : EI = (500.000 ) ( )
4

6.000.000
EI = (2.000.000 ) = 3

Jadi besar elastisitas pendapatan (EI) sebesar 3, maka sate merupakan


barang superior atau mewah.

Contoh:

Tabel perhitungan elastisitas pendapatan berdasarkan


pendapatan jumlah suatu komoditas tertentu.

Incoming Δl Jml.per bln ΔQ EI Kriteria


per bln

1.000.0000 4

500.000 6 3 Mewah

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 137


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

1.500.000 10

1.000.00 5 0,75 Normal


0

2.500.000 15

-500.000 -3 1 Mewah

2.000.000 12

100.000 2 3,33 Mewah

2.100.000 14

- -4 2 Mewah
300.0000

1.800.000 10

-100.000 -2 7,2 Mewah

1.700.000 8

Perhitungan elastisitas pendapatan sebagai berikut:

6 1.000.000 6.000.000
1. EI= (500.000) ( ) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖: EI = 2.000.000 = 3
4

5 1.500.000 7.500.000
2. EI= (1.000.000 ) ( 10
) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖: EI = 10.000.000 = 0,75

−3 2.500.000 −7.500.000
3. EI= (−500.000 ) ( ) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖: EI = −7.500.000 = 1
15

2 2.000.000 4.000.000
4. EI= (100.000) ( ) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖: EI = 1.200.000 = 3,33
12

−4 2.100.000 −8.400.000
5. EI= (−300.000 ) ( ) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖: EI = −4.200.000 = 2
14

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 138


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

−4 1.800.000 −7.200.000
6. EI= (−100.000 ) ( ) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖: EI = −1.000.000 = 7,2
10

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Beri penjelasan tentang elastisitas dan perubahan-perubahannya yang
diakibatkan oleh harga dan kuantitas (Q)?

2. Apa saja yang memengaruhi elastisitas permintaan yang menyebabkan


terjadinya perbedaan nilai-nilai elastisitas?

3. Jika diketahui Q = -5P + 100, gambarlah mengenai garis permintaan dan


hitunglah berapa besar tingkat elastisitas permintaan karena harga?

4. Kapan dikatakan inelastis sempurna terjadi, berilah contoh perhitungannya?

5. Jika diketahui:

Triwulan P rata-rata/unit

I 300

II 325

III 375

IV 400

Tentukan gambar dan tingkat elastisitas penawaran karena harga?

6. Jika harga daging sapi saat ini Rp 50.000/kg dengan persediaan sebanyak
1.000 kg. Ketika harga sedikit naik menjadi Rp 57.000/kg daging sapi yang
disediakan sebanyak 1.200 kg. Hitunglah elastisitas penawaran karena harga
dan gambar kurvanya

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 139


Modul PENGANTAR ILMU EKONOMI S1-Akuntansi

B. DAFTAR PUSTAKA

1) PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO,Sadono Sukirno,, 2011, Penerbit


PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
2) MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR, Edisi ketiga, Sadono Sukirno,,
2016, cetakan 31, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
3) TEORI EKONOMI MIKRO SUATU PENGANTAR,Edisi Keempat, 2010,
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
4) PENGANTAR ILMU EKONOMI (Mikroekonomi & Makroekonomi), 2008,
Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
5) TEORI EKONOMI MIKRO, Dr Sri Adhiningsih, M.Sc, Penerbit BPFE
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta
6) PENGANTAR EKONOMI MIKRO, Tri Kunawangsih Purwaningrumi, Edisi
Pertama 2000 , Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Trisakti
7) TEORI EKONOMI MIKRO, Prof. Dr. Suharno TS. Edisi 2011
8) https://intipena.blogspot.com/2017/04/elastisitas-permintaan-dan-
elastisitas.html

S1 Akuntansi - Universitas Pamulang 140

You might also like