You are on page 1of 11

Makalah "Kitab-kitab samawi"

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Dirosah Islamiyah yang berjudul
“KITAB KITAB SAMAWI“ .

Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen mata kuliah Dirosah Islamiyah.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya .

Makassar,29 November 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN

A.     Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


B.     Kewajiban Manusia Terhadap Kitab-kitab Allah swt.
D.     Kitab-Kitab Samawi Yang Disebut dalam Al Quran
E. Kedudukan Al Quran

BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya
serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-
quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui
rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi
Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang
diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.1[1]
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau
wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian
atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu
yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan
pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang  yang mengingkari serta
tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya
1.      Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2.      Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
3.      Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
4.      Kitab Al-Quran  kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab

BAB II

PEMBAHASAN

1
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-
Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-
masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu
kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan
mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.
A.    Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Pengertian iman menurut bahasa adalah percaya dan membenarkan.Iman
menurut istilah adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam
hati,diucapkan dengan lisan,dan diamalkan dengan perbuatan.2[2]
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar wahyu yang diturunkan-Nya
kepada para Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar menjadi pedoman
hidup bagi umatnya.
Iman kepada kitab-kitab Allah termasuk dalam rukun iman yang ke
tiga.Dengan demikian orang yang tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak
dapat dikatakan sebagai orang yang beriman, bahkan bisa dikatakan murtad.
Firman Allah swt :
“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka
Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan.” (QS. Al-Baqarah : 213)
Ayat di atas mengandung penjelasan sebagai berikut :
1.      Allah telah benar-benar menurunkan kitab-kitab kepada para nabi.
2.      Dengan kitab-kitab itu Allah memberi kabar gembira dan peringatan
3.      Tujuan diturunkannya kitab-kitab agar menjadi petunjuk dan pedoman hidup.
Ada dua jenis kitab suci:
a.       Kitab suci samawi
Yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT dan biasa disebut
Kitabullah (Kitab Allah SWT). Ada yang berwujud Kitab dan ada yang berwujud
Shahifah atau Shuhuf.
b.      Kitab ardhi

2
Yakni kitab yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT melainkan
bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri. Adapun
pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT yang diwahyukan
melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah
dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia.
Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang
berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari
kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku. 3[3]
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah,
Al-kutub kitab-kitab Allah)adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt
kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan
Allah swt kepada para Nabi dan Rasul. Al-quran juga memakaikan istilah lain
yaitu
1.      Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk
menunujukkan kitab–kitab suci sebelum Al-Quran, khususnya yang diturunkan
kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS, sebagaimana  yang dinyatakan dalam
surah Al-A’la ayat 18:19:
”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu
shuhuf Ibrahim dan Musa.” (Al-A’la [87] :18-19)
2.      Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk
menunjukkan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran,
sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali Imran Ayat 184:
”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum
kamupun telah didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata,
zubur dan kitab yang member penjelasan yang sempurna.” (Ali Imran [3] :
184)
3.      Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab
suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan
dalam surah An-Nisa 163:
 ”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.” (An-Nisa [4] : 163)

B.     Kewajiban Manusia Terhadap Kitab-kitab Allah swt

3
1.      Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh Allah swt.
2.      Beriman kepada kitab-kitab yang sudah kita kenal namanya seperti shuhuf
Ibrahim dan Musa, Zabur, Taurat, Injil, dan Al Quran.
3.      Membenarkan seluruh berita-berita yang terdapat di dalam Al Quran, juga
berita-berita yang terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu yang belum
diganti atau diselewengkan.
4.      Mengerjakan seluruh hukum yang terdapat di dalam kitab-kitab tersebut yang
belum dinasakh oleh Al Quran serta rela dan tunduk pada hukum tersebut,
sebagaimana firman allah swt di dalam Al Quran, yang artinya: “Katakanlah:
“Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan
apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira
bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al Baqarah : 97)
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan
dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-
Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-
lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu,” (QS. Al Maidah : 48)

C.     Kitab-Kitab Samawi Yang Disebutkan Di dalam Al Quran


1.      Shuhuf Ibrahim
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang
kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih
baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-
kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa” (QS. Al A’la :
14-19)
“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran
Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?”
(QS. An Najm : 36-37)
2.      Shuhuf Musa
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang
kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih
baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-
kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa” (QS. Al A’la :
14-19)
“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran
Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?”
(QS. An Najm : 36-37)
3.      Taurat
“Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan
keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu
mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah : 53)
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat
dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan
perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,
oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka
diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi)
takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga
yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah :
44)
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya,
di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada
manusia.” Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang
dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan
kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan
(sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah
diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahuinya ?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian
(sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka
bermain-main dalam kesesatannya”(QS. Al An’am:91)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebeluE. Sifat-Sifat
Al Quran

ang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)


“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan
Injil.” (QS. Ali Imran : 48)
4.      Zabur
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak
cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur
kepada Daud.” (QS. An Nisaa : 163)
“Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum
kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang
nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna” (QS. Al
Baqarah : 184)
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam)
Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.”
(QS. Al Anbiyaa : 105)
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang
lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’ : 55)
5.      Injil
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat
dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab
Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan
Injil.”(QS. Ali Imran : 48)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam
Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di
atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-
orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar.” (QS. Al Fath : 29)
6.      Al Quran
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa,” (QS. Al Baqarah : 2)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab,
agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf : 2)
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,” (QS. Al
Furqaan:1)
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan
kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka
berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.” Dan Al
Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.” (QS. Al Qalam
:51-52)
“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai
bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang
saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa
yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan
barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya
yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya,
karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al
Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak
beriman.” (QS. Huud:17)
“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al
Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-
hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya,
(diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (QS. Yunus : 37)
“Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah
orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi
orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka
ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu
adalah (seperti) yang dipanggil dari

E.Kedudukan Al Quran
1.      Al Quran adalah manhaj tarbiyah islamiyah
2.      Al Quran sebagai kitab syari’ah
3.      Al Quran sebagai petunjuk jalan dalam kehidupan ini
4.      Al Quran sebagai penyeru kepada penghayatan (taddabur) ayat-ayat Allah swt
di dalam Al Quran atau alam ini
5.      Al Quran sebagai mashdar ma’rifah (referensi) sejarah yang mulia

G.    Persamaan Dan Perbedaan Al-Quran Dengan Kitab-kitab Allah Sebelumnya


a.       Persamaan Al-Quran Dengan Kitab-kitab Allah Sebelumnya
ii)      Isi pokok dari kitab-kitab Allah
Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:
(a)    Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah
SWT., Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
(b)   Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf
untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan
menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
(c)    Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan,
perbuatan dan tindakan manusia.
ii)      Fungsi kitab suci bagi kehidupan sehari-hari:
(a)    Menenteramkan hati.
(b)   Mempertebal keyakinan.
(c)    Menambah ilmu pengetehuan.
(d)   Mengetahui riwayat (sejarah) umat masa lampau.
(e)    Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
(f)    Menanamkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain.
b.      Perbedaan Al-Quran Dengan Kitab-kitab Allah Sebelumnya
i)        Al-Qur’an Kitab Terakhir Dan Terlengkap
Arti kata Al-Qur’an adalah bacaan atau yang dibaca, berasal dari kata
“qara-a” (bacaan). Adapun pengertian Al-Qur’an adalah Kalam Allah SWT.
yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) melalui Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. dan yang ditulis di mush-haf dan
diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah. Menurut
penghitungan para ahli bahwa Al-Qur’an itu terdiri dari 114 surat (86
surat Makkiyah dan 28 surat Madaniyah), 30 juz, 60 hizb, 554 ruku’,
Sedangkan menurut Ibnu Abbas RA., Al Qur’an terdiri dari 6.616 ayat,
77.934 kata dan 323.671 huruf.
BAB III
PENUTUP

Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf


(lembaran-lembaran wahyu) yang di dalamnya tertulis firman Allah Ta’ala
yang diwahyukan kepada rasul-rasulNya.
Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Ta’ala maksudnya adalah
membenarkan dengan keyakinan yang pasti bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-
kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya yang berisi kalamullah (firman
Allah) dengan kebenaran yang nyata dan cahaya petunjuk yang jelas untuk
disampaikan kepada hamba-hamba-Nya
Beriman kepada semua kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun
dari rukun–rukun iman yang enam. Tidak sah keimanan seseorang kecuali
dengan mengimaninya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala dalam al-
Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah.
Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus
adalah kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-
Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah.
Kitab-kitab tersebut adalah :
a.       Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa ‘alaihimas salam. Allah Ta’ala
berfirman, artinya, “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada
dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu
menyempurnakan janji,” (QS. an-Najm: 36-37).
Dan firman Allah Ta’ala, artinya, “Sesungguhnya ini benar-benar
terdapat dalam shuhuf-shuhuf terdahulu, (yaitu) shuhuf Ibrahim dan Musa”.
(QS. al-A’la: 18-19).
b.      Taurat, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis
salam. Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami
berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-
generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan
rahmat, agar mereka ingat.”

You might also like