You are on page 1of 13

MAKALAH MANAJEMEN MERK

" BRAND AWARENESS "

Dosen Pengampu : Dr. Indra Kurniawan, S.Sos., MM.

Disusun Oleh :

Mevleviani Asmoro

2061311

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah untuk memenuhi syarat mengikuti Evaluasi
Tengah Seemester Mata Kuliah Manajemen Merek dengan judul " Brand Awareness ".
Sholawat serta salam semoga terlimpahn kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang
telah menjadikan suri tauladan bagi seluruh umat. Tidak lupa juga saya ucapkan untuk pihak
yang sudah berkontribusi untuk menyumbangkan pikiran maupun materi.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Sebagai
penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih
baik. Harapan saya semoga pembaca menemukan pengetahuan baru dari makalah ini.
Demikian sepatah dua kata dari saya. Terimakasih.

Jombang, 15 Mei 2023

Penulis

1
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
Bibliography.........................................................................................................................................13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Piramida Brand Awareness...................................................................................5

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi yang saat ini berkembang semakin pesat dan maju membuat persaingan
bisnis yang semakin ketat, baik antar perusahaan domestik maupun perusahaan asing. Para
pengusaha atau pelaku bisnis harus mengamankan posisi dengan mengembangkan dan
merebut market share (pangsa pasar). Hal yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan
menciptakan kekuatan merk (brand equity).
Hal penting yang harus diperhatikan adalah tingkat kesadaran konsumen dalam suatu
merek (kesadaran konsumen dalam suatu merek (brand awareness). Perusahaan harus
menyediakan produk yang dibutuhkan oleh konsumen dan mempunyai target market yang
jelas untuk keberlangsungan bisnis yang dijalankan.
Kesadaran merek adalah fungsi dari jumlah paparan dan pengalaman yang berkaitan
dengan merek yang terakumulasi oleh konsumen. (Kotler, 2007) Apa saja yang menyebabkan
konsumen mengamati dan memberi perhatian kepada merek dapat meningkatkan kesadaran
merek, sekurang-kurangnya dari segi pengakuan merek. Menurut David A.Aaker dalam
Rangkuti, (2002:39) Brand Equity dapat di bedakan kedalam lima kategori yaitu Brand
Awareness (kesadaran merek), Brand Association (asosiasi merek), Perceived Quality
(persepsi kualitas), Brand Loyalty (loyalitas merek) dan Other Propiety Brand Asset (aset-
aset merek lainya). Empat elemen Brand Equity diluar aset – aset merek lainya dikenal
dengan elemen-elemen utama dari Brand Equity. Dari elemen-elemen Brand Equity tersebut ,
salah satu faktor yang sangat penting adalah sejauh mana merek suatu produk tertanam
dibenak konsumen.
Brand Awareness sangat penting dan diperlukan dalam jenis bisnis apapun agar
menarik konsumen untuk memberi atau menggunakan suatu merek untuk pertama kalinya
dan dan agar konsumen melakukan pembelian berkala. Konsumen akan lebih percaya dan
melakukan transaksi pembelian ketika produk tersebut mempunyai merek terkenal.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian brand awareness?


2. Apa peran brand awareness?
3. Bagaimana kinerja brand awareness dalam membantu merek?
4. Bagaimana cara mengukur besarnya kesadaran merek (Brand Awareness) terhadap
produk yang didasarkan pada tingkatan Top of Mind, Brand Recall, Brand
Recognition, dan Unaware Brand?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui definisi brand awareness.


2. Untuk mengetahui peran dari brand awareness.
3. Untuk mengetahui kinerja brand awareness dalam membantu merek.
4. Untuk mengetahui cara mengukur brand awareness.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Brand Awareness ( Kesadaran Merk )

Kesadaran merek adalah fungsi dari jumlah paparan dan pengalaman yang
berkaitan dengan merek yang terakumulasi oleh konsumen. (Kotler, 2007) Apa saja
yang menyebabkan konsumen mengamati dan memberi perhatian kepada merek
dapat meningkatkan kesadaran merek, sekurang-kurangnya dari segi pengakuan
merek. Jika dilihat secara teoritis, brand awareness adalah konsep yang familiar
ditemukan dalam bidang marketing. Ada beberapa pengertian brand awareness
menurut para ahli :

 Shimp (2003), menurutinya pengertian brand awareness adalah kemampuan dan


kemudahan munculnya sebuah brand dalam pikiran konsumen saat sedang
memikirkan kategori produk tertentu.
 Soehadi (2006), pengertian brand awareness adalah sesuatu yang membuat pelanggan
tahu menahu tentang merek dalam persaingan kategori produk tertentu.
 Krisnawati (2016), brand awareness adalah kemampuan mengenali merek dalam satu
kategori tertentu oleh seorang calon konsumen.

Brand Awareness terdiri dari beberapa tingkatan yang dapat digambarkan dengan
piramida berikut :
Top of
Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Gambar 2. 1 Piramida Brand Awareness

Unaware of Brand

5
Dari gambar piramida tersebut dapat dijelaska bahwa empat tingkatan brand
awareness meliputi :

1. Unware Of Brand (tidak menyadari merek)

Tingkatan ini adalah tingkatan paling rendah dari kesadaran merek,


dimana konsumen tidak mampu mengingat atau menyadari akan adanya suatu
merek.

2. Brand Regocnition (pengenalan merek)

Tingkatan ini adalah tingkatan minimal dalam kesadaran merek.


Kemampuan konsumen untuk memilih suatu merek pada saat melakukan
pembelian.

3. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek)

Kemampuan konsumen untuk mengingat kembali sebuah merek tanpa


menggunakan alat bantuan, berbeda dengan pengenalan pada tahap ini
konsumen langsung menyebutkan merek yang diinginkan untuk melakukan
pembelian.

4. Top Of Mind (puncak pikiran)

Tingkat ini adalah tingkatan konsumen sangat mengenal merek dimana


konsumen akan langsung menyebutkan satu nama merek langsung tanpa
diberi bantuan pengingatan. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen maka
ini disebut dengan puncak pikiran.

2.

2.1.

2.2. Peran Brand Awareness

Peran yang bisa dijalankan oleh brand awareness dalam brand equity
tergantung pada tingkatan pencapaian kesadaran merek di dalam benak
konsumen.Tingkatan brand awareness yang paling mudah adalah brand regocnition

6
(pengenalan merek) lalu brand recall (pengingatan kembali merek) karena konsumen
langsung mengingat merek tanpa menggunakan alat bantuan. Top of mind (puncak
pikiran) merupakan tingkatan tertinggi dalam brand awareness yang menjadi
pimpinan dari berbagai merek yang ada di dalam pemikiran konsumen.

Peran brand awareness dapat dipahami dengan memperhatikan nilai-nilai berikut :

1. Jangkar yang Menjadi Cantolan bagi Asosiasi Lain

Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan membantu asosiasi-


asosiasi melekat pada merek tersebut karena konsumen akan selalu mencari
dan menggali informasi terhadap merek tersebut yang selalu melekat di dalam
benaknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran merek
tinggi, suatu asosiasi yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada
merek tersebut.

2. Familiar/Rasa Suka

Kesadaran merek yang sangat tinggi akan membuat konsumen merasa


akrab dengan merek tersebut dan lambat laun akan menimbulkan rasa suka
yang tinggi terhadap merek tersebut. Hal ini memudahkan pemasaran produk
dengan merek yang sangat disukai oleh konsumen

3. Substansi/Komitmen

Kesadaran merek dapat menandakan keberadaan,komitmen,dan inti


yang sangat penting bagi perusahaan. Jika kesadaran merek yang sangat tinggi
maka kita akan selalu merasakan kehadiran merek tersebut. Kesadaran
konsumen akan merek yang sangat tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain :

a) Merek tersebut diiklankan atau dipromosikan secara luas


b) Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu
c) Jangkauann distribusi yang luas
d) Pengelolaan merek yang baik

7
Karena itu, jika terdapat dua merek dengan kualitas yang sama maka
kesadaran merek yang akan menjadi faktor penentuan keputusan pembelian.

4. Mempertimbangkan Merek

Langkah yang dilakukan konsumen pertama kali sebelum melakukan


pembelian adalah menyeleksi merek-merek yang dikenal dalam suatu
kelompok atau menjadi bahan pertimbangan merek mana yang akan dibeli.
Merek dengan top of mind tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi.
Jika merek tersebut tidak tersimpan dalam benak konsumen maka merek
tersebut tidak akan menjadi pertimbangan. Biasanya merek yang ada di dalam
benak konsumen adalah merek yang disukai atau dibenci.

2.3.

2.4. Kinerja Brand Awareness dalam Membantu Merek

Peran brand awareness terhadap brand equity dapat dipahami dengan


membahas bagaimana brand awareness menciptakan suatu nilai. Hal ini dapat
dilakukan dengan 4 cara, antara lain :

1. Jangkar yang Menjadi Cantolan bagi Asosiasi Lain

Cara ini bisa diartikan dengan suatu merek dapat digambarkan seperti
suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai tersebut menggambarkan
asosiasi dari merek.

2. Familiar/Rasa Suka

Cara ini bisa diartikan dengan mengenal suatu merek akan


menimbulkan rasa terbiasa terutama produk-produk yang bersifat low
involepment (keterlibatan rendah) seperti produk pasta gigi, tisue, dan lain-
lain. Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan dan kesukaan yang bisa
menjadi pendorong dalam membuat keputusan pembelian.

3. Subtansi/Komitmen

8
Kesadaran akan merek ini sangat penting bagi suatu perusahaan. Nama
merek bisa dikenal dengan berbagai alasan, mungkin karena program iklan
yang digunakan dengan klaim perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi
yang luas, eksitensi yang sudah lama dalam industri,dll. Jika mendapati dua
merek dengan kualitas yang sama, brand awareness akan menjadi faktor yang
menentukan dalam kepuasan pembelian konsumeen.

4. Brand to Consider

Langkah awal proses pembelian adalah menyeleksi dari suatu


kelompok merek-merek yang dikenal untuk dipertimbangkan mana merek
yang akan diputuskan untuk dibeli. Merek yang menjadi top of mind memiliki
nilai yang tinggi karena merek tersebut tersimpan di dalam benak konsumen,
sedangkan merek yang tidak teringat di dalam ingatan maka merek tersebut
tidak akan menjadi pertimbangan.

2.5. Mengukur Brand Awareness

Pengukuran brand awareness ini didasari oleh pengertian-pengertian dari


brand awareness yang mencakup tingkatan brand awareness menurut David A.Aaker,
yaitu Top Of Mind (puncak pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek),
Brand Recognition (pengenalan kembali merek), dan Unware Brand (tidak
menyadari merek), maka mengukur bisa menggunakan cara sebagai berikut :

1. Top Of Mind

Top Of Mind adalah menggambarkan produk yang pertama kali


diingat oleh konsumen atau pertama yang disebut konsumen ketika ditanyai
mengenai kategori suatu produk. Top Of Mind adalah single respons question,
artinya konsumen hanya boleh memberikan satu jawaban untuk pertanyaan
ini. Misalnya kategori produknya jenis pasta gigi, dapat dilontarkan sebagai
berikut :

" Sebutkan merek pasta gigi yang anda ketahui dijual dipasar? "

atau

9
" Merek pasta gigi apa yang pertama kali muncul dibenak anda? "

2. Brand Recall

Brand recall atau pengingatan kembali suatu merek ini mencerminkan


merek-merek yang diingat oleh konsumen setelah menyebutkan merek yang
pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi responses question yang
menghasilkan jawaban tanpa dibantu. Bisa dengan mengajukan pertanyaan
seperti :

" Sebutkan merek pasta gigi lain yang anda ketahui, selain merek diatas ? "

3. Brand Recognition

Brand regocnition atau pengenalan brand awareness merupakan


pengukuran brand awareness konsumen dimana kesadaran akan merek
tersebut diukur dengan memberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan
dibantu dengan menyebutkan informasi atau ciri-ciri produk tyang terdapat di
dalam merek tersebut. Pertanyaan diajukan untuk mengetahui berapa banyak
konsumen yang perlu diingatkan tentang kesadaran merek tersebut. Untuk
mengukur pengenalan brand awareness selain mengajukan pertanyaan dapat
dilakukan dengan menunjukan gambar produk yang memuat ciri-ciri merek
tersebut.

4. Brand Unware

Untuk pengukuran brand unware bisa dilakukan dengan observasi


terhadap pertanyaan pengenalan brand awareness sebelumnya. Konsumen
cenderung akan menjaab tidak megenal sama sekali atau tidak tahu ketika
ditunjukan gambar yang memuat ciri-ciri produk tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Brand Awareness merupakan pengetahuan dan kemampuan konsumen untuk


mengenali merek tersebut. Brand Awareness sangat dibutuhkan dalam
mengembangkan produk dan citra perusahaan, karena semakin terkenalnya merek
yang kita punya dan citra yang diciptakan baik maka akan membuat merek ini sangat
di minati oleh konsumen maupun calon konsumen.

Brand Awareness juga memiliki peran yang penting dengan menjadi cantolan
bagi asosiasi lain, menimbulkan rasa familiar dan suka terhadap produk, menjadikan
komitmen atau subtansi konsumen terhadap merek tertentu, dan menjadi
pertimbangan ketika konsumen akan melakukan transaksi pembelian.

Pengukuran brand awareness juga dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana


konsumen mengenal dan mengetahui tentang merek yang diciptakan. Semakin
melekat merek tersebut di benak konsumen menandakan perusahaan sukses dalam
menerapkan brand awareness.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arum, R. (n.d.). Pengertian Brand Awareness: Tolok Ukur, Tingkatan, Peran, dan Upayanya.
Retrieved 05 15, 2023, from https://www.gramedia.com

Dewi, Y. H. (2009, 06 04). PENGUKURAN KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) . Retrieved 05


15, 2023, from https://core.ac.uk/download/16507055.pdf

12

You might also like