You are on page 1of 15

MAKALAH

Analisis Penggabungan Usaha

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) dan Siam Cement Group (SCG)

Di Susun Oleh :

Dini Rindiani - D211811042

Sandy Ardyansyah - D211811059

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

2020

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
KAJIAN TEORI..........................................................................................................................................5
A. Pengertian Merger.........................................................................................................................5
B. Jenis-Jenis Merger.........................................................................................................................5
C. Tujuan Melakukan Merger Perusahaan......................................................................................6
D. Kelebihan dan Kekurangan Merger............................................................................................6
E. Pengertian Akuisisi........................................................................................................................6
F. Tujuan dilakukanya Akuisisi........................................................................................................7
BAB 3.........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. Sejarah Perusahaan.......................................................................................................................8
1. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW).......................................................................................8
2. PT Siam Cement Group (SCG)................................................................................................9
B. Akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group........................................11
C. Dampak Akuisisi..........................................................................................................................12
BAB 4.......................................................................................................................................................13
KESIMPULAN.........................................................................................................................................13
Saran:.....................................................................................................................................................13
Kesimpulan:..........................................................................................................................................13

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena rahmat,

anugerah dan hikmatNya penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “PT Fajar Surya

Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group”. Penulis menyadari Makalah ini tidak dapat selesai

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :.

1. Bapak Budi Upayarto, SE., M.Si. selaku dosen Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 yang

telah memberikan bimbingan serta petunjuk dalam penyusunan Makalah ini.

Cimahi, 30 Oktober 2020

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan didirikan dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan
sehingga mampu untuk bertahan dan berkembang dalam jangka waktu yang sangat
panjang. Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa perusahaan akan terus bertahan dan
diharapkan tidak mengalami likuidasi (Octarie, 2015 dalam Fitria Wulandari dkk,
2017:15).
Persaingan bisnis yang semakin tinggi, cepat, dan kompetitif terjadi diantara
berbagai perusahaan tidak hanya dengan perusahaan dalam satu negara tetapi juga
dengan perusahaan di negara lain. Persaingan tersebut disebabkan oleh globalisai
ekonomi dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, para manajer dituntut untuk memiliki
kemampuan pengelolaan perusahaan yang lebih baik agar perusahaan bisa bergerak cepat
dalam rangka mengantisipasi perubahan yang ada. Apabila perusahaan tidak mampu
mengantisipasi persaingan tersebut, maka akan mengakibatkan pengecilan volume usaha
yang pada akhirnya mengakibatkan kebangkrutan perusahaan (Fitria Wulandari dkk,
2017:15).
Industri semen merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi di
Indonesia. Perannya sebagai salah satu komponen utama dalam pembangunan
infrastruktur dan bangunan menjadikan semen sebagai salah satu tulang punggung
kemajuan negara (economy.okezone.com).
PT Fajar Surya Wisesa Tbk, atau disebut Fajar Paper merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi kertas kemasan dan merupakan pelopor industry kertas
kemasan di Indonesia. Fajar Paper didirikan pada tahun 1988 dan berkedudukan di
Jakarta. Perusahaan ini memiliki lima mesin kertas dengan kapasitas produksi sebesar
1.200.000 metriks ton pertahun. perusahaan ini menghasilkan berbagai macam bahan
kertas kemasan, seperti Coated Duplex Board (CDB), Kraft Liner Board (KLB), dan
Corrugated Medium Paper (CMP).
Siam Cement Group (SCG) merupakan perusahaan semen dan bahan material
tertua dan terbesar di Thailand dan Asia Tenggara.Sejak didirikan pada tahun 1913, SCG
telah tumbuh seiring dengan perkembangan pembangunan di Negara-negara ASEAN.
SCG mulai menjalankan bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1995 denganfokus pada
perdagangan dan riset pasar, yang kemudian secara bertahap memperluas investasi dan
berkongsi dengan mitra kerja di bisnis bahan bangunan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group
2. Bagaimana Dampak akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group
4
2. Untuk mengetahui dampak akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement
Group

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan berupa hasil Akuisisi dan
dampak akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Merger

Merger adalah proses penyatuan dua perusahaan. Salah satu perusahaan tetap berdiri
dengan nama yang dimilikinya. Perusahaan yang satu lagi kehilangan nama beserta
kekayaannya. Semua digabungkan dengan perusahaan yang lain. Sesuai dengan makna dari kata
merger, ada dua perusahaan atau lebih yang menjadi satu.

B. Jenis-Jenis Merger

Dilihat dari bentuk bidang usaha, merger dapat dilakukan dalam beberapa jenis. Di antaranya
adalah.

a. Merger Horizontal
Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang bergerak dalam bidang bisnis yang
sejenis. Keduanya memiliki kesamaan pangsa pasar, produk/jasa dan bahkan pengelolaan
manajemen.
b. Merger Vertikal
Merger perusahaan jenis ini adalah gabungan beberapa perusahaan dengan pembagian
tugas yang berbeda. Salah satu perusahaan berlaku sebagai pemasok terhadap perusahaan
lainnya. Sementara perusahaan lainnya bertanggung jawab untuk proses produksi atau
tugas lainnya. Penyatuan ini memungkinkan untuk bisnis saling membantu pada bidang
yang dikuasainya.
c. Merger Kon-generik
Penggabungan yang tidak bersifat vertikal atau horizontal ini adalah kombinasi dari
kedua jenis merger di atas. Terdapat persamaan namun ada juga perbedaannya.
Kesamaan terletak pada sifat produksi dan yang berbeda adalah penggunaan merek atau
nama yang digunakan untuk produk akhir. Intinya relasi di antara keduanya bukan
hubungan pemasok-produsen.
d. Merger Konglomerat
Jenis merger ini adalah contoh yang pas untuk jenis usaha atau bisnis yang tidak
menjalani usaha dalam bidang yang sama. Penggabungan perusahaan antara beberapa
usaha, yang tidak ada kaitan langsung. Merger akan membuat satu perusahaan besar
dengan beragam bidang usaha.

6
C. Tujuan Melakukan Merger Perusahaan
a. Keragaman Usaha
Merger atau akuisisi dilakukan agar perusahaan dapat tumbuh pesat dilihat dari berbagai
aspek seperti ukuran, saham, bidang usaha dan lain sebagainya.
b. Meningkatkan Dana
Dengan bergabung dengan pihak lain maka suntikkan dana dapat diperoleh dan
menguntungkan kedua belah pihak.
c. Sinergi Usaha
Ada tingkatan usaha yang hanya bisa dicapai dengan bergabung dengan perusahaan lain.
Merger menjadi alasan untuk melakukan efisiensi SDM, manajemen dan proses produksi.
d. Alasan Pajak
Umumnya merger dilakukan sebagai langkah akhir menyelamatkan usaha karena
pengeluaran pajak yang menyebabkan kerugian. Merger dengan perusahaan lain dapat
menutupi kerugian tersebut.
D. Kelebihan dan Kekurangan Merger

Kekurangan dari mergeradalah pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah
dilakukan. Belum lagi penanganan para investor dan pemegang saham dari kedua belah pihak.
Terutama bila salah satu perusahaan memiliki keadaan keuangan yang tidak sehat.

Kelebihan dari merger adalah peluang untuk para pelaku bisnis yang terlibat untuk
memperluas bidang usahanya. Perusahaan dapat membagi tugas secara merata di antara para
SDM di dalamnya. Selain itu, merger lebih terjangkau dan lebih mudah dari pada perusahaan
lain mengambil alih perusahaan Anda.

E. Pengertian Akuisisi

Pengertian Akuisisi menurut PSAK ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ) No.2


Paragraf 08 tahun 1999, merupakan suatu penggabungan suatu usaha yang dimana salah
perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh suatu kendali atas aktiva neto dan
mendapatkan kendali atas operasi perusahaan yang di akuisisi, dengan memberikan aktiva
tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.

Namun secara umum ialah merupakan suatu situasi yang dimana sebuah perusahaan membeli
mayoritas bahkan keseluruhan saham sebuah perusahaan lain. Jika sebagian saham telah dimiliki
oleh sebuah perusahaan pembeli, maka segala kendala atas perusahaan yang telah dibeli tersebut
akau di ambil ahli dan di pindah tangani oleh perusahaan yang membeli.

7
F. Tujuan dilakukanya Akuisisi
1. Meningkatkan Pangsa Yang Lebih Besar
Jika sebuah perusahaan ingin memperluas operasinya ke negara lain, membeli
perusahaan yang ada di negara itu bisa menjadi cara termudah untuk memasuki pasar
asing. Bisnis yang dibeli akan memiliki personel sendiri, nama merek, dan aset tidak
berwujud lainnya, yang dapat membantu memastikan bahwa perusahaan yang
mengakuisisi akan memulai di pasar baru dengan basis yang kuat.
2. Sebagai Strategi Pertumbuhan
Mungkin sebuah perusahaan menghadapi kendala fisik atau logistik atau menghabiskan
sumber dayanya. Jika sebuah perusahaan terbebani dengan cara ini, maka seringkali lebih
baik untuk mengakuisisi perusahaan lain daripada mengembangkan perusahaannya
sendiri. Perusahaan seperti itu mungkin mencari perusahaan-perusahaan muda yang
menjanjikan untuk mengakuisisi dan memasukkan ke dalam aliran pendapatannya
sebagai cara baru untuk mendapatkan keuntungan.
3. Untuk Mendapatkan Teknologi Baru
Kadang-kadang bisa lebih efisien biaya bagi perusahaan untuk membeli perusahaan lain
yang telah menerapkan teknologi baru dengan sukses daripada menghabiskan waktu dan
uang untuk mengembangkan teknologi baru itu sendiri.
4. Untuk Mengurangi Kapasitas Kelebihan dan Mengurangi Persaingan
Jika ada terlalu banyak persaingan atau pasokan, perusahaan mungkin mencari akuisisi
untuk mengurangi kelebihan kapasitas, menghilangkan persaingan, dan fokus pada
penyedia paling produktif. Jadi, kegiatan ini yang dilakukan oleh perusahaan memiliki
beragam manfaat yang positif yang dapat meningkatkan kinerja bisnis hingga dapat
memperkecil persaingan industri

8
BAB 3

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan
1. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW)
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (yang juga dikenal dengan nama Fajar paper)
didirikan dengan akta notaris pada bulan Juni 1987 dan disahkan oleh menteri
kehakiman pada bulan Februari 1988. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 1994 dan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal masing-
masing saham berubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 5.00 pada tahun 1994 juga.
Fajar paper adalah produsen kemasan terkemuka di Indonesia dengan karyawan
sejumlah 2.625 orang pertanggal 31 Desember 2013, Fajar paper memproduksi dan
menjual kertas kemasan baik di dalam negeri maupun dipasar ekspor. Pada tahun 2013
penjualan domestic memberikan kontribusi sekitar 86% terhadap total penjualan
sementara penjualan ekspor 14%. Fajar paper menguasai sekitar 30% pangsa pasar
industry containerboard di Indonesia.
Fajar paper focus memproduksi kertas kemasan kualitas dengan biaya rendah dan
perusahaan tidak berencana melakukan diversifikasi kegiatan lainnya, seperti mendirikan
pabrik kemasan boks/kardus di sector hilir.
Fajar paper memiliki fasilitas yang terintegrasi, terdiri dari 5 mesin kertas dengan
kapasitas produksi tahunan 1,2 juta ton kertas kemasan. Perusahaan tengah
mempertimbangkan rencana untuk menambah kapasitas produksi 350.000 ton kertas per
tahun. Pinjaman sindikasi diperoleh perusahaan pada September 2013 untuk
mengembangkan kapasitas tambahan ini.
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi adalah kertas bekas
atau 99% dari bahan baku utama pada tahun 2013. Kini hamper sekitar 70% bahan baku
berasal dari dalam negeri yaitu pengumpulan kertas bekas, pembuat kardus boks,
converter dan juga dari pengguna akhir produk. Sisanya di impor diari Singapura,
Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Selandia Baru. Fajar paper terus
mendukung jaringan pemasok local, mendorong dan memotivasi mereka untuk
meningkatkan pasokan agar pendapatan mereka juga ikut bertambah.
Sebagian besar penjualan Fajar paper berasal dari pemasaran berbagai produknya
terutama kepada konsumen dari kalangan industry karton boks dan converter independen
di dalam negeri. Transaksi ekspor ke Negara-negara Asi, Timur Tengah dan India
dilakukan dalam dolar AS yang kemudian digunakan perusahaan untuk membayar
pinjaman mata uang asing, pengeluaran rutin untuk pengadaan dan impor bshsn bsku
serta pembelian suku cadang untuk pemeliharaan fasilitas produksi.

9
Segmen ritel modern yang berkembang sangat pesat di Indonesia merupakan
salah atu pasar kemasan berbahan kertas terbesar di kawasan Asia, dan penjualan produk
perusahaan dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar local. Kertas produksi
fajar paper digunakan untuk membuat kardus, karton lipat dan kemasan lain, yang
kemudian dijual ke produsen barang konsumen untuk mengemas produk maupun untuk
melindungi isinya saat pengiriman. Selain itu kertas jenis ini digunakan pula sebagai
kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. produk fajar paper umumnya
dijual ke sector makanan dan minuman, barang rumah tangga, dan kebutuhan pribadi,
alas kaki, mainan, obat-obatan, barang elektronik dan alat tulis. konsumen pengguna
akhir termasuk perusahaan besar dan multinasional seperti : Unilever, Indofood, Nestle,
Aqua Danone, Mayora, Wings, Kao, Kalbe Farma, Samsung, Panasonic, LG, Toshiba,
Mattel dan berbagai perusahaan barang konsumsi lainnya.
Visi Fajar paper adalah menjadi produsen kertas kemasan berskala dunia yang
menghasilkan nilai dan produk berkualitas melalui daur ulang dan siklus produksi
kesinambungan. Sedangkan misinya adalah mempertahankan posisi perusahaan sebagai
salah satu produsen perusahaan kemasan terkemuka di Indonesia dengan memanfaatkan
peluang dan permintaan produk konsumen dan industry baik di Indonesia maupun
kawasan sekitarnya.
Strategi usaha yang digunakan oleh Fajar paper adalah sebagai berikut :
a. Fokus pada keunggulan
b. Peningkatan kapasitas produksi yang tepat waktu dan tepat sasaran
c. Fleksibilitas (Fajar paper memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan produk-
produknya sesuai dengan kebutuhan pasar)
d. Menjaga biaya produksi tetap rendah dan produksi tetap efisien.

2. PT Siam Cement Group (SCG)


SCG merupakan konglomerat bisnis teratas di ASEAN yang telah lama berdiri
dan memiliki pengalaman yang luas di bidang semen dan bahan bangunan, pengemasan
dan bahan kimia. Sejak didirikan pada tahun 1913, SCG telah tumbuh seiring dengan
perkembangan pembangunan di Negara-negara ASEAN.
Sebagai produsen semen pertama di Thailand, SCG telah menciptakan dan
mengembangkan berbagai produk konstruksi, tidak hanya untuk kosntruktur melainkan
juga atap, plafon dinding, dan lansekap yang telah diketahui memiliki standar kualitas
terbaik dikelasnya.
SCG telah memperluas bisnis ke berbagai wilayah. Misi SCG yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimanapun kami berada. Memiliki berbagai unit
manufaktur dan mengekspor beragam produk ke banyak Negara telah membantu dalam
meningkatkan ketersediaan produk SCG di manca Negara. Produk-produk SCG tersedia
di Indonesia, Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Negara-negara lainnya di
seluruh dunia. Pada saat ini, SCG berada dalam urutan tiga besar produsen semen dengan
kapasitas produksi tertinggi di ASEAN.
10
SCG mulai menjalankan bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1995 dengan focus
pada perdagangan dan riset pasar, yang kemudian secara bertahap memperluas investasi
dan berkongsi dengan mitra kerja di bisnis bahan bangunan.
Sejak mulai beroperasi pada 1995, nilai asset di Indonesia telah mencapai 1,225
miliar dolar AS dan menjadi nomor dua terbesar setelah Thailand. Saat inipun SCG telah
memiliki 6.500 karyawan dengan 24 anak usaha di Indonesia.
Produk-produk SCG yang tersedia di Indonesia yaitu pipa betok dan pracetak,
semen, bata ringan, dan beton siap pakai ‘Jayamix by SCG’.
SCG sudah memproduksi produk local di Indonesia termasuk plant semen di
sukabumi, plant SCG Smartblock (Bata ringan) di karawang, pipa dan precast di bogor
dan Surabaya, serta lebih dari 50 batching plant Jayamix by SCG yang hampir ada di
setiap wilayah di pulau Jawa, Sumatera, Bali an Kupang.
Diantara berbagai bisnis SCG di Negara-negara ASEAN di luar Thailand,
Indonesia pada saat ini menduduki peringkat pertama untuk total asset, yaitu sekitar
setengah dari jumlah asset SCG di wilayah ASEAN.
Siam Cement Group (SCG) pertamanya hanya fokus di bisnis semen. Namun,
sekarang sudah rebranding menjadi SCG karena telah melakukan ekspansi. Jadi,
investasinya tidak hanya di bidang semen, tapi juga kimia dan kemasan. Untuk SCG
Packaging sebelumnya dikenal dengan nama SCG Paper. Kita baru saja transformasi
karena tidak ingin berbisnis kertas saja. Tapi, berbisnis kemasan secara luas. Jadi, tidak
hanya memproduksi kertasnya. SCG memiliki visi untuk tahun ini menjadi pemimpin
bisnis berkelanjutan di ASEAN. Kita akan menyeimbangkan dari segi bisnis dan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Di bisnis SCG memberikan nilai tambah produksi dan pelayanan ke konsumen,
karyawan, dan pemangku kepentingan, serta rekan media. Untuk CSR, kita juga
berkontribusi dalam perkembangan yang berkelanjutan di ASEAN kepada masyarakat
sekitar tempat kita beroperasi. Kita sangat berkomitmen dengan konsep pembangunan
berkelanjutan. Hal itu dibuktikan dengan raihan penghargaan SCG. SCG telah menerima
15 kali penghargaan The Dow Jones Sustainability Indices (DJSI). Juga, empat kali
berturut-turut dalam bidang pembangunan berkelanjutan.
Selain di Thailand, SCG telah berekspansi ke sejumlah negara, termasuk
Indonesia. SCG mulai beroperasi di Indonesia sejak 1995. Nilai aset di Indonesia nomor
dua terbesar setelah Thailand. Total nilai aset di Indonesia 1,225 miliar dolar AS. Di
Indonesia, ada tiga bisnis unit, semen bahan bangunan, kimia, dan kemasan.
Kapasitas produksi untuk hilir kimia sebesar 7,2 juta ton. Meraih peringkat nomor
satu di Thailand dan ASEAN. Untuk kemasan, kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun,
itu nomor satu di ASEAN. Kemasan, semisal, digunakan untuk dus pasta gigi.
Sementara, untuk semen, kapasitas produksi SCG mencapai 24 juta ton. Dengan
itu, kami menjadi nomor satu di Thailand dan nomor tiga di ASEAN. Produk bangunan
kami memiliki produksi 225 juta meter persegi untuk keramik. Ini belum termasuk
produksi di Candra Asri.
11
SCG Indonesia mulai beroperasi pada 1995 dengan membuka kantor perdagangan
untuk pertama kali. Lalu, mulai ekspansi ke keramik dan juga membentuk perusahaan
patungan dengan perusahaan bahan bangunan. Pada 2011-2012 SCG melakukan investasi
besar-besaran, termasuk di Indonesia. Hal ini dilakukan karena ingin mencapai visinya
sebagai pemimpin bisnis di regional. Di Indonesia, saat ini kami memiliki 6.500
karyawan dengan 24 anak usaha. Ini termasuk petrokimia, semen, bahan bangunan, dan
kemasan. Total aset sekarang nomor dua setelah Thailand, yaitu sebesar 1,2 miliar dolar
AS.
pabrik semen yang dimiliki SCG di Thailand memiliki empat pabrik. Di luar
Thailand, SCG memiliki pabrik di Kamboja, sekarang sedang membangun di Indonesia,
Myanmar, dan Laos.

B. Akuisisi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT Siam Cement Group

Terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing atas saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk
(FASW). Total nilai transaksi saham FASW di pasar negosiasi ini mencapai Rp 9,6 triliun yang
melibatkan 1,36 miliar saham.

Transaksi nonreguler ini terjadi enam kali dengan harga Rp 7.054 per saham. Broker
pelaksana transaksi ini adalah BCA Sekuritas. Pihak penjualan adalah investor domestik dan
pihak pembeli investor asing. Transaksi ini menyebabkan total nilai beli bersih asing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) melonjak.

SCG Packaging Public Company Limited (SCG Packaging) melalui anak perusahaannya
berencana membeli saham FASW yang dimiliki PT Intercipta Sempana, Winarko Sulistyo, Villa
Sulistyo, PT Intratata Usaha Mandiri, dan para pemegang saham lainnya yakni PT Garama
Dhananjaya dan Hartono Herjanto, yang seluruhnya mewakili 55% dari seluruh saham yang
telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Setelah pelaksanaan pengambilalihan
saham ini, SCG Packaging akan menjadi pengendali baru perseroan. 

Untuk mengakuisisi 55% saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk., Grup konglomerasi asal
Thailand Siam Cement Group (SCG) menggelontorkan Rp9,6 triliun Jumlah saham yang dibeli
oleh SCG ini mencapai 1,36 miliar saham.

Berikut susunan direksi dan dewan komisaris perseroan setelah tanggal efektif:  
Komisari Utama: Tanawong Areeratchakul
Komisaris: Wichan Jitpukdee
Komisaris: Sangchai Wiriyaumpaiwong
Komisaris: Winarko Sulistyo
Komisaris: Villa Sulistyo
Komisaris Independen: Lim Chong Thian
Komisaris Independen: Sudarmanto
Komisaris Independen: Tony Tjandra
12
Direktur Utama: Peerapol Mongkolsilp
Direktur: Thalengsak Ratchburi
Direktur: Ponthep Tuntavadcharom
Direktur: Yustinus Yusuf Kusumah
Direktur: Arif Razif

Sebelum di Akuisisi harga saham FASW sudah bergerak naik, meskipun cenderung
konsolidasi. Dengan pernyataan resmi bahwa FASW di akuisisi, harapannya kinerja perusahaan
bakal lebih baik ke depan.

Pencapaian rasio profitabilitas menigkat seperti rasio net profit margin menjadi 17,52% dan
13,45% dan ROE menjadi 36,07% dari 22,36%. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2019,
emiten ini membukukan kenaikan laba komprehensif periode berjalan yang di atribusikan kepada
entitas induk hingga Rp 414,44 milar dari periode yang sama tahun lalu, atau naik 28,78%.
Hanya saja, untuk saat ini investor disarankan untuk wait and see terlebih dahulu, mengingat
harga saham masih bergerak dalam tren turun.

Untuk selanjutnya investor sudah bisa melakukan akmulasi terhasap saham FASW di area,
seharga akuisisi yakni di Rp 7.054 per saham. adapun target harga hingga akhir tahun Rp 9.500
per saham.

Sementara itu analisis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menilai, langkah akuisisi
FASW bakal bermanfaat bagi SCG, karena dapat mendukung kebutuhan kantong semen
perusahaan itu. bagi FASW hal ini akan menberi keuntungan akan stabilnya permintaan
perusahaan tersebut.

Seiring proses akuisisi maka FASW akan terafiliasi dengan SCG. untuk itu, margin atau
keuntungan dari akuisisi perlu diperhatikan. Menurut perhitungannya, kemungkinan margin dari
proses akuisisi tersebut cenderung mengecil.

C. Dampak Akuisisi
1. Akuisisi ini memungkinkan SCG untuk meningkatkan pertumbuhan di ASEAN, terutama di
Indonesia yang memberikan peluang pertumbuhan yang besar di masa depan bagi SCG.
2. Meningkatkan populasi Indonesia sebanyak 270 juta dan konsumsi kertas kemasan
perkapita, potensi pertumbuhan pasarnya hampir 3 kali dari Thailand.
3. mendukung kebutuhan kantong semen perusahaan SCG
4. bagi FASW hal ini akan menberi keuntungan akan stabilnya permintaan perusahaan
tersebut.

13
BAB 4

PENUTUP

Kesimpulan:
Terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing atas saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW).
Total nilai transaksi saham FASW di pasar negosiasi ini mencapai Rp 9,6 triliun yang
melibatkan 1,36 miliar saham.
14
Untuk mengakuisisi 55% saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk., Grup konglomerasi asal Thailand
Siam Cement Group (SCG) menggelontorkan Rp9,6 triliun Jumlah saham yang dibeli oleh SCG
ini mencapai 1,36 miliar saham.

Saran:
Kami menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan
detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan
dapat dipertanggung jawabkan.

15

You might also like