Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Dave Terbaru
Skripsi Dave Terbaru
DIAJUKAN OLEH :
DESVALINO YULISWAN
NIM : 2019.11.005
JAKARTA
2023
MOTTO
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
(Roma 8:28)
ii
PERSETUJUAN PROPOSAL
( .)
iii
DOSEN PEMBIMBING
TIBERIAS JAKARTA.
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan sebenar-
benarnya bahwa skripsi yang saya susun ini adalah benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini telah saya kutip atau rujuk berdasarkan prinsip-
dikemudian hari ternyata saya terbukti melakukan tindakan plagiarism, maka saya
akan bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi yang berlaku
Jakarta,
DESVALINO YULISWAN
2019.11.005
v
ABSTRAKSI
YULISWAN, DESVALINO
Jakarta, Skripsi.
Elia adalah salah satu Nabi Bangsa Israel yang mengalami pemakaian
kebangunan rohani yang besar. Keberhasilan pelayanan Elia tidak sampai pada
bernama Elisa, bahkan Elisa menjadi Nabi yang lebih hebat daripada Elia.
Tuhan pada masa sekarang dalam menjalankan pelayanan kuasa bagi gereja masa
kini.
Elia untuk dapat diterapkan bagi pelayanan kuasa gereja masa kini. Sebagai hasil
dari penelitian ini ditemukan beberapa kualifikasi kepemimpinan dalam diri Elia
vi
data, dan metode penarikan kesimpulan. Hal ini menjadi pembelajaran bagi
pembaca mengenai bagaimana sebagai umat Tuhan harus taat kepada perintah
Tuhan dan bagaimana dalam kepemimpinan Elia dapat diimplikasikan bagi gereja
masa kini.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
skripsi.
Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
pertolongan Tuhan serta adanya bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih
1. Alm. DR. (HC) Yesaya Pariadji, Ibu Darniaty Pariadji selaku Gembala
2. Dr. Aristo Pariadji, M.Sc., M.Th., selaku Ketua STT Tiberias Jakarta atas
vii
3. Dr. Vernineto Sitenggang, selaku Wakil Ketua 1 STT Tiberias Jakarta atas
4. Pdt. Hendry Setiadi, selaku Wakil Ketua II STT Tiberias Jakarta atas
5. Rindra Permata Kasih, M.Div, selaku Puket II STT Tiberias Jakarta atas
penuhi.
penulis.
Indonesia
10. Mugi Nadeak, selaku Ketua IT Sekolah Tinggi Teologi Tiberias Indonesia
11. Kepada para dosen dan seluruh staff STT Tiberias Jakarta yang telah
viii
12. Rekan-rekan mahasiswa STT Tiberias Jakarta dan semua rekan-rekan
kepada Istri saya Jesslyn Herika Gracia, orang tua saya, saudara saya, dan
teman-teman saya yang telah memberikan dukungan dan doa dalam penulisan
skripsi ini. Semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan
kepada saya dapat saya gunakan dengan sebaik-baiknya oleh saya. Saya
skripsi ini baik dalam teknik penyajian materi maupun pembahasan. Oleh
karena itu segala saran maupun kritikan yang bersifat membangun sangat
diharapkan.
Akhir kata semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi
inspirasi serta dapat menjadi referensi yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan. Dan biarlah segala puji dan hormat serta kemuliaan hanya bagi
Jakarta,
Penulis
DESVALINO YULISWAN
2019.11.005
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ...........................................................................................................ii
PENGUJI..........................................................................................................v
PENGESAHAN ...............................................................................................vi
ABSTRAKSI ...................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Pentingnya Penelitian
E. Hipotesis
x
G. Metode Penelitian
H. Definisi Istilah
I. Sistematika Penulisan
1. Definisi Legitimasi
1.2.1 gggg
1.2.2 ffff
1.2.3 fgfff
2. Definisi Kepemimpinan
2.2.1
2.2.2.jdjdjdjdj
2.2.3 nddndndn
3. Ciri-Ciri Kepemimpinan
xi
3.5 Memberi support
5.1 Memimpin
5.2 Merencanakan
5.3 Mengorganisasikan
5.5 Mengendalikan
6. Teori-Teori Kepemimpinan
6.1 Tujuan
6.3 Pendelegasian
6.4 Motivasi
xii
6.5 Komunikasi
7. Tujuan Kepemimpinan
Kerja
Raja 17:1)
Yakobus 5: 17 - 18)
xiii
2.3.1 Mendengarkan Permintaan Elisa (2 Raja-Raja 2: 9-10)
17-24)
2 Definisi Ketaatan
2. Ciri-Ciri Ketaatan
4.2 Pertobatan
xiv
4.1 Tuhan yang memberi perintah (Panggilan para nabi oleh firman
Tuhan)
1.2.2
1.2.3
xv
2.1 Supaya mengandalkan Kuasa Tuhan
17:1)
xvi
1.6 Memiliki Hubungan Intim Dengan Tuhan (1 Raja-Raja
19:5-7)
19:19-21)
Raja 18:21)
18:36-37)
3. Dampak Ketaatan
1. Dampak Ketaatan
xvii
1.1 Mendapatkan Bagian Roh Elia (2 Raja-Raja 2:9)
2.
1. Elisa Menjadi Seorang Nabi yang dipakai Tuhan Secara Luar Biasa
Iman Jemaat
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
xviii
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dukungan dari lingkungan sekitarnya atau dari jrmaat di gereja. Legitimasi di dalam
gereja diberikan kepada pemimpin gereja. Pemimpin gereja pada masa kini mulai
terhadap jemaat. Contoh sikap dan tindakan yang salah seperti, pemimpin gereja
yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, tidak
benar bagi jemaatnya. Hal tersebut berdampak buruk pada perkembangan gereja.
Misi Tuhan Yesus untuk menjangkau banyak jiwa di dunia dapat tidak terwujud
dengan baik jika pemimpin gereja tidak menjalankan pengajaran yang benar.
jemaat dapat mencari gereja lain dan kesan terburuknya jemaat dapat meninggalkan
kepemimpinan. Hal itu karena para pemimpin gereja dinilai tidak dapat atau gagal
dalam memberikan contoh atau teladan baik. Namun disamping itu, jemaat yang
terhambat dalam pertumbuhan rohani dapat hilang dan meningalkan Tuhan pada
Allah, bukan otoritas dan kekuasaan dari diri pelayan. dua yang terpenting yang
kualitas pribadi. Apakah sumber legitimasi kekuasaan para pemimpin gereja? Itulah
panggilan dari Tuhan dan pemilihan oleh jemaat. Para pemimpin dalam gereja
adalah orang-orang yang terpanggil oleh Tuhan sendiri untuk terlibat dalam
16.
Segala kuasa ada ditangan Dia, yaitu Yesus Kristus yang kepadanya telah diberikan
segala kuasa di bumi dan di sorga (Matius 28:18). Seluruh pemimpin gereja tidak
diri pada kuasa atau otoritas dari Allah. Allah sendiri yang memanggil dan memilih
gereja menerima panggilan dan pilihan itu sebagai kharisma (karunia, talenta) dan
bukan kapasitas atau karena kompetensi pribadi. Oleh sebab itu para pemimpin
harus memimpin dengan rendah hati seperti hamba yang melayani (Markus 10:43-
44).
bertumbuh secara kualitas dan kuantitas karena hal tersebut akan menumbuhkan
pemimpin yang berkarakter seperti Kristus dari setiap jemaat. Pada masa sekarang
melatih, dan memberi teladan pertumbuhan rohani bagi jemaat untuk dijadikan
pemimpin baru, meskipun melewati proses yang tidak mudah. Setiap jemaat
sangat membutuhkan pengajaran selain khotbah pada saat hari Minggu maupun
sebagai kekuatan misioner yang kuat. Kualitas seorang Pemimpin Gereja tidak
kepadanya. Allah mengutus Elia sebagai nabi yang dipenuhi oleh kuasa dan
penyuara suara Allah untuk mengingatkan, menasehati, dan menegor untuk bangsa
Israel bertobat dan kembali menjadi umat Allah yang benar. Nabi Elia adalah
contoh dalam Perjanjian Lama yang berhasil di dalam mengajar muridnya. Elia
telah menjadi nabi yang sangat berpengaruh pada zamannya dan disertai kuasa
dalam pelayanannya, tetapi kemudian Elisa yang menjadi murid Elia melakukan
Bertitik tolak dari keberhasilan Elia dalam memuridkan Elisa, maka perlu
pendidikan agama Kristen pada masa sekarang. Yang menjadi masalah utama
terhadap ketaatan Elisa menurut kitab 1 Raja-Raja bagi pelayanan kuasa dalam
pelayanan kuasa dalam gereja masa kini. Penelitian tentang kajian teologis
Jakarta. Maka dari itu peneliti berniat untuk membuat penelitian berjudul “
Iman Jemaat.”
B. Rumusan Masalah
Elia?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini adalah untuk menggali
D. Manfaat Penelitian
pelayanan lainnya.
materi ilmu teologi yaitu tentang dogmatika. Selain itu penelitian ini
dijadikan bahan referensi dan sumber informasi bagi peneliti lain yang
E. Hipotesis
G. Metode Penelitian
penelitian cenderung lebih fokus pada landasan teori. Adapun pendekatan yang
digunakan:
keberadaan satu variabel atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
H. Definisi Istilah
Agar memahami dan mengerti istilah judul dari skripsi ini, maka penulis
1. Legitimasi
2. Kepemimpinan
3. Pelayanan
1
Ramlan, Surbakti (2007). “Memahami Ilmu Politik”, (Jakarta: Grasindo. hlm. 92.
2
Laurie J. Mullins, “Dasar Kepemimpinan”, (Jakarta: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri,
2022), Hlm.8.
8
Pelayanan yang seperti Kristus tumbuh dari kasih yang tulus bagi Juruselamat dan
dari kasih serta kepedulian bagi mereka yang kepadanya Dia memberi kita
4. Elia
Elia adalah seorang nabidi dalam kerajaan Israel Utara pada zaman
pemerintahan Raja Ahab, Ahazia, dan Yoram pada sekitar abad ke-IX SM.4
5. Ketaatan
Ketaatan adalah suatu nilai yang sangat dipuji agama. Sebab jika tatanan
sosial itu diumpamakan sebuah bangunan, maka ketaatan adalah semen yang
merekat masing-masing individu batu merah bangunan itu dan melekatnya kepada
6. Elisa
Elisa adalah nabi yang memilih jalan pertengahan yaitu berusaha melayani raja,
tetapi juga bertindak setia kepada Yahwe. Dan menurut tradisi menyatakan
bahwa bangsa Israel sangat menghormati dia. Dan Namanya sikaitkan dengan
7. Menurut
3
Abineno, “Garis-Garis Besar Hukum Gereja”, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), 35.
4
Lukas Adi. S, “Smart Book of Christianity: Old Testament”, (Yogyakarta: ANDI, 2015),
hlm. 482
5
Budhy Munawar Rachman, “Ensiklopedi Nurcholis Madjid: Jilid 1”, (Ebook/Edisi
Digital, 2007), hlm. 1542
6
Th. C. Vriezen, “Agama Israel Kuna”, hlm. 217-218
9
(tidak melanggar, tidak bertentangan dengan); selaras dengan; tindakan itu sudah –
8. Kitab
9. 1 Raja- Raja
Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Kitab Raja-
10. Implikasi
Implikasi bisa didefinisikan sebagai suatu akibat yang terjadi karena suatu
hal. Implikasi memiliki makna bahwa suatu hal yang telah disimpulkan dalam suatu
11. Bagi
12. Pertumbuhan
7
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), Hlm. 1572
8
Wikipedia, Kitab 1 Raja-Raja, https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_1_Raja-raja.
(diakses pada 11 Februari 2023, Pukul 17:42).
9
Suhartini, Andewi, Latar Belakang, Tujuan, dan Implikasi, (Makassar: Pendidikan
Belajar Tuntas, 2007), Hlm. 42-43
10
Op. Cit., hlm. 117
10
Menurut Kotler, pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
13. Iman
Iman adalah bahwa iman suatu dasar keselamatan bagi umat yang percaya
kepada Tuhan, karena Imanlah syarat masuk kerajaan sorga, tanpa memiliki iman
14. Jemaat
I. Sistematika Penulisan
yang satu dengan bab lainnya, maka sistematika penulisan skripsi ini disusun
sebagai berikut:
Kedua, bagian inti atau isi, yang terdiri dari lima bab utama. Penjabaran
11
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018), hlm. 85
12
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Kitab Ibrani 11:6.
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jemaat/je·ma·at/ n Kris sehimpunan umat; Jemaah,
Diakses tanggal 5/12/2023.
11
Penulisan. Bab II adalah landasan teori. Bab III adalah Kajian Teologis
bagi Pelayanan Kuasa dalam Gereja Masa Kini. Bab IV adalah hasil dari
1 Raja-Raja bagi Pelayanan Kuasa dalam Gereja Masa Kini. Bab V penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Definisi Legitimasi
Sumber legitimasi telah berubah dari sudut pandang kekuatan fisik dan militer
Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 21. ISBN 978-
979-461-680-2.
16
Duryat, M., Abdurohim, S., dan Permana, A. (2021). Mengasah Jiwa
Kepemimpinan: Peran Organisasi Kemahasiswaan. Indramayu: Penerbit Adab. hlm. 19.
ISBN 978-623-6233-61-0.
12
kebijakan yang dibuat dan haknya telah dipenuhi oleh penguasa sebuah rezim.
2. Jenis-Jenis Legitimasi 18
17
Haboddin, Muhtar (2017). Memahami Kekuassan Politik. Malang: UB
Press. hlm. 56. ISBN 978-602-432-177-2.
18
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.
13
ideologi negara.
3. Definisi Kepemimpinan
3.1 Etimologis
kamus versi bahasa Inggris Indonesia Jhon Echols merupakan suatu terjemahan
dari kata “leadership” (bahasa Inggris), yang artinya yaitu kepemimpinan. 19Selain
itu, kata kepemimpinan berasal dari akar kata “pemimpin”, yang artinya seseorang
lebih awal, berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu,
kepemimpinan.
sedemikian rupa, sehingga mereka mau melakukan usaha atau keinginan untuk
mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha
4. Ciri-Ciri Kepemimpinan
yang baik.
4.1 Integritas
seseorang hidup lebih sehat dan tanpa beban, karena mereka menjalankan hidupnya
jauh dari aneka kepura-puraan dan kepalsuan. Dimana pun dia berada, dan kondisi
apa pun yang menekannya, ia tetap hidup konsisten dengan nilai-nilai yang
dianutnya.24 Orang yang memiliki integritas diri mampu memberi pengaruh besar
dan positif dalam kehidupan, bahkan untuk generasi penerus mereka, melalui
Integritas berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti sikap yang teguh
mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada
diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. Integritas merupakan suatu mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
23
Agusti Handayani, “Analisis Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung”, Jurnal
Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan, (2010): 85,
http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=2394.
24
Seglin, Jeffrey L, The Right Thing, (Spiro Press, London), Hlm. 203.
25
https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/19129-makna-sebuah-integritas
16
mana perkataan dan perbuatan menyatu dalam diri seseorang. Seseorang yang
memiliki integritas tidak akan meniru orang lain, tidak berpura-pura, tidak ada yang
disembunyikan, dan tidak ada yang perlu ditakuti. Integritas merupakan ciri utama
"Kualitas utama pemimpin adalah integritas". Selain modal utama, integritas juga
aspek kehidupan yang dinyatakan dalam kesatuan antara perkataan dan perbuatan,
di mana apa yang dikatakan oleh pemimpin itulah yang dilakukannya, sehingga ia
Integritas bagi seorang pemimpin merupakan alat yang sangat kuat untuk
Integritas seseorang erat kaitannya dengan jati diri yang sejati. Seluruh
aspek hidupnya, baik internal maupun eksternal, berjalan dengan harmonis, tanpa
percaya, yang tercermin dari sikap sehari-harinya, entah saat berada di tempat
17
berintegritas punya hubungan atau pergaulan yang erat dengan Tuhan. Misalnya,
Nuh, Abraham, Daud, dan Paulus. Mereka selalu berusaha hidup benar, mau
dengan orang lain. Konsep diri biasanya dipengaruhi oleh keluarga dan orang
26
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/24/090000969/4-fungsi-komunikasi-menurut-
william-i-gorden?page=all
18
bertujuan untuk memengaruhi orang lain. Namun, juga dapat dijadikan sarana
bentuk nonverbal. Perasaan atau emosi memang bisa dinyatakan dalam bentuk
kata-kata serta perilaku simbolik. Mereka yang tergabung dalam komunikasi ritual
suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama. Contoh komunikasi ritual, yaitu
dan mudah diajak berdialog oleh siapa pun. Memberikan perhatian penuh pada
Hal ini pun juga dilakukan oleh Elia kepada Elisa, yaitu di dalam Kitab 2
Raja-Raja 1:12 dapat di lihat bahwa sebelum Elia terangkat ke Sorga, Elia sempat
berdialog dengan Elisa, dalam percakapan tersebut sangat terlihat bahawa Elia
adalah seorang pemimpin yang sangat bersahabat dan mudah untuk di ajak
berdialog, bukan hanya itu, pada ayat yang ke sembilan pun terlihat jelas bahwa
27
file:///C:/Users/FAS/Downloads/2127-4173-1-SM%20(2).pdf
19
Elia sangat memperhatikan Elisa dan memberikan apa yang diminta oleh Elisa
yaitu untuk bisa mendapatkan dua bagian dari Roh Elia, pada ayat ini sangat terlihat
jelas bahwa memberi support adalah salah satu ciri-ciri yang dimiliki oleh Elia.
Kepemimpinan yang tidak fokus pada diri sendiri artinya sikap yang tidak
fokus pada diri sendiri juga adalah ciri-ciri yang di miliki oleh Elia, dapat di lihat
Pada ayat ini terlihat jelas bahwa Elia tidak hanya fokus atau hanya
memikirkan dirinya sendiri, tapi Elia memperhatikan apa yang di butuhkan Elisa
sebelum ia terangkat ke sorga, pada ayat yang ke sembilan dapat di lihat bahwa
Elisa meminta dua kali roh Elia, karena Elia tidak hanya fokus pada diri sendiri,
maka dapat dilihat pada ayat yang kelima belas di saat Elia terangkat ke Sorga,
Elisa mendapatkan jubah Elia dan Elisa juga mendapatkan dua kali Roh Elia, dalam
alkitab dikatakan bahwa “Roh Elia telah hinggap pada Elisa”, ini adalah bukti
bahwa tidak fokus pada diri sendiri juga menjadi ciri-ciri kepemimpinan yang di
4.5 Bertanggungjawab
menerima lebih banyak kritik atas kesalahan daripada pujian atas keberhasilan.
Sikap kepemimpinan bebas hambatan adalah sikap yang dapat membuat semua
individu dalam tim bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. 28
28
https://accurate.id/marketing-manajemen/ciri-ciri-kepemimpinan-yang-baik/’
20
4.6 Menginspirasi
menginspirasi banyak orang. Dengan memberikan inspirasi seperti ini, maka akan
mengetahui tanggung jawab dan peran pemimpin dalam masyarakat. Menurut John
memberikan inspirasi bagi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih
banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih, maka hal tersebut dapat dikatakan
mengambil serta membuat sebuah keputusan yang tepat di waktu yang tepat.
Keputusan seorang pemimpin yang dibuat harus memiliki dampak besar bagi
seluruh tim agar bisa mecapai tujuan yaitu sebuah kesuksesan bersama. Saat
tim atau bawahannya. Hal tersebut bertujuan untuk dapat memperoleh banyak
pemimpin harus cerdas dalam menganalisa masalah dan akurat dalam mengambil
keputusan.
5. Bentuk-Bentuk Kepemimpinan
Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, ia juga harus memiliki nilai-
sebagai berikut : menganggap pegawai sebagai orang yang paling benar di dunia,
dan tujuan pribadi dari pada pegawainya, senang mendapatkan saran, pendapat
maupun kritikan dari bawahan dianggap sebagai titik tumpu dalam dirinya serta
pegawai menjadi sama dan abu-abu. Menyajikan masalah serta cara pemecahannya
sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai. Kepemimpinan otoriter
dapat dikatakan juga sebagai pemimpin diktator. Kepemimpinan ini hanya baik
untuk situasi yang mana dalam keadaan kritis atau dalam situasi yang kacau demi
22
ditandai dengan dua hal, yaitu, mengatakan segala sesuatu yang harus dikerjakan
oleh mereka yang dipimpinnya dan menjual gagasan dan cara kerja kepada
hal ini, bawahan dituntut memiliki kematangan dalam pekerjaan (kamampuan) dan
untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan rasa yakin dan keterikatan.29
dapat menjalankan kegiatannya yang untuk sementara waktu tidak dapat dilakukan
jika staf yang dimiliki memiliki kecakapan serta motivasi yang tinggi. Dengan
pegawainya.
lingkungan yang tidak pasti. Melalui kata-kata atau contoh pribadi, dan
pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin
pemimpin diterima dan dipercayai sebagai orang yang dihormati, disegani, dipatuhi
Birokrasi atau bureauncracy dalam bahas inggris berasal dari kata bereau
berarti meja, dan cretein berarti kekuasaan, dalam konsep bahasa inggris, birokrasi
berpegangan pada hirarki dan jenjang jabatan. Max Weber (islamy, 2003)
suatu jabatan yang berwenang, dia menjadi pemimpin karena mengepalai suatu unit
organisasi tertentu. Kepemimpinan birokrasi selalu dimulai dari peran formal, yang
kepemimpinannya.
6. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
6.1 Memimpin
6.2 Merencanakan
dilakukan ke depannya. Hal ini biasanya terjadi saat sebuah perusahaan ingin
6.3 Mengorganisasi
26
sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tugas atau proyek perusahaan. Sebagai
pemimpin, kamu akan memastikan sumber daya tersebut digunakan dengan efektif
tujuan dari perusahaan, ia dapat memutuskan untuk menambah staf sesuai dengan
6.5 Mengendalikan
dengan prosedur perusahaan. Selain itu, seorang pemimpin juga berhak mengambil
7. Teori-Teori Kepemimpinan
kepemimpinan yang terbawa dari lahir, bukan karena dibentuk. Teori yang sudah
telah melekat secara natural atau bawaan dari lahir. Pemimpin tipe ini sering kali
Teori Sifat atau bisa disebut juga Trait Theory adalah teori kepemimpinan
yang menyatakan, sifat alami tertentu yang dimiliki seseorang cenderung dapat
tertentu tidak serta merta menjadikan Anda pemimpin hebat. Berbeda dengan teori
sebelumnya yang mengedepankan genetik atau garis keturunan, teori sifat lebih
pada karakter kepemimpinan yang dapat dibentuk. Sifat yang dimiliki, antara lain
Teori Pelaku atau bisa disebut juga Behaviour Theory adalah teori perilaku
yang berfokus pada perilaku, sikap, serta lingkungan yang membentuk Anda
menjadi pemimpin hebat. Salah satu konsep yang diterapkan dalam teori ini,
tertentu karena Anda meniru dari pemimpin sebelumnya atau dari lingkungan
sekitar.
Teori Situasional atau bisa disebut juga Situational Theory adalah teori
yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Tidak pula, mengklaim bahwa gaya tertentu
adalah yang terbaik. Sebaliknya, teori ini meyakini bahwa pemimpin yang hebat
sedang dihadapi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memerintah, memberi
adalah teori kepemimpinan yang didasari adanya hubungan yang positif antara
hasil yang lebih besar dari yang direncanakan. Tentunya hal ini, demi kesuksesan
8. Tujuan Kepemimpinan
yang baik.
membantu terbentuknya suatu iklim sosial yang baik. Karena, iklim sosial ini akan
sosial adalah suatu konsep yang abstrak di dalam organisasi. Meskipun abstrak,
konsep ini bisa dirasakan pengaruhnya oleh setiap anggota organisasi. Persepsi
akan mempengaruhi sikap, perasaan, dorongan dan tingkah lakunya. Pada akhirnya,
iklim sosial ini akan menentukan kesejahteraan psikologis dari orang yang
bersangkutan dan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi. Sehingga iklim sosial
perlu dibangun untuk membawa pengaruh yang optimal terhadap pertumbuhan dan
Prosedur kerja adalah tahapan yang berurutan dengan tujuan, supaya suatu aktivitas
yang dikerjakan bisa berjalan lancar. Adanya tahapan-tahapan kerja ini, setiap
ini sudah dilengkapi aturan-aturan dan cara pengerjaan yang bisa membantu mereka
lebih mudah memahami pekerjaannya agar selesai lebih cepat dan tepat.
dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik orangnya maupun lainnya
sehingga menjadi satu kesatuan. Mengkoordinir berasal dari kata koordinasi yang
artinya suatu bagian integral dari seluruh fungsi manajerial dan menjadi inti dari
30
elemen yang sangat kompleks supaya semuanya bisa terintegrasi dan bekerjasama
jangka panjang. Hal ini tentu tidak jauh dari pengambilan keputusan yang bisa
dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental maupun kognitif
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif
pilihan akhir. Lalu, keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan
maupun tindakan.
menjadi abdi setia Allah ketika Israel mulai menyimpang dari Allah dengan
menyembah Baal. Nama nabi itu adalah Elia. Ia berasal dari Tisbe-Gilead. Elia
31
adalah nabi yang dengan gigih berjuang untuk mengembalikan keyakinan dan
kesetiaan umat Israel pada Allah. Elia muncul ketika Israel mulai tidak setia kepada
Allah setelah Ahab, Raja Israel putra Omri memperistri Izebel, seorang putri
Etbaal, raja Sidon yang menyembah Baal. Ahab mulai tidak setia kepada Allah
dengan membangun mezbah untuk Baal di samaria. Ahab juga membangun patung
Asyera, salah satu dewi orang Sidon. Perbuatan raja Ahab ini menimbulkan sakit
hati Tuhan, Allah Israel lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahulinya. Lalu
Tuhan mengutus nabi Elia untuk menjatuhkan hukuman atas dosa Ahab ini dengan
nubuat kekeringan di Israel. Saat itulah nabi Elia mulai tampil sebagai pembela,
sekaligus perantara Allah dalam melawan kekafiran akibat penyembah Baal. Oleh
karena peran ini pula, Elia mengalami berbagai macam penderitaan karena harus
melawan ancaman dari raja Ahab dan Izebel. Untuk menghindari pengejaran dari
para pasukan raja Ahab, Elia mendapatkan firman Tuhan untuk pergi dan diam di
tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Tetapi setalah lama sungai itu
menjadi kering, sebab hujan tidak turun di negeri itu. Dengan ada itu Elia mendapat
kembali firman Tuhan untuk pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon dan
dimintanya Elia untuk berdiam diri, karena Tuhan telah memerintahkan seorang
Ketaatan dan kedekatan dengan Allah ini harus dibayar mahal oleh nabi
ketaatan dan kedekatannya dengan Allah, namun meski demikian, Elia tetap setia
kepada Allah yang telah menyertai perjalanannya. Sosoknya sebagai seorang nabi
yang selalu berjuang mengembalikan kesetiaan umat pada Allah telah dianggap
Baalisme merajalela di Israel. Peran yang diemban oleh Elia ini tentu bukanlah
sebuah peran yang mudah. Ia diutus Allah agar mengingatkan umat Israel yang
mulai tidak setia kepada Allah. Ketidaksetiaan pada Allah inilah yang
lain. Ada beberapa cerita heroik Elia dalam melaksanakan tugasnya sebagai nabi:
membangkitkan anak janda yang telah mati (1Raj 17:7-24), Elia di gunung Karmel
(1Raj 18:16-19), dan nubuat-nubuat yang benar-benar terjadi. Itu semua dialami
oleh Elia karena Tuhan Allah begitu mengasihi dirinya. Kebesaran Elia sebagai
salah satu nabi yang berjuang bagi kekudusan Allah ini terpancar hingga Perjanjian
Baru. Dalam Perjanjian Baru, nama Elia disebut beberapa kali. Pandangan orang
Yahudi pada Elia adalah sebagai seorang nabi yang sedang mempersiapkan
dalam kepemimpinannya.
kehadirannya di kerajaan tersebut harus berhadapan dengan raja Ahab dan Izebel
yang jahat, penyembah Baal, dan bahkan rakyat yang dipimpinnyapun sudah
terlibat dalam penyembahan berhala. Resiko yang dihadapi Elia adalah ancaman
bagi keselamatan jiwanya sendiri. Elia diperhadapkan pada pilihan yang sukar,
karena dalam hal ini Elia mungkin saja bisa terpengaruh oleh ancaman raja Ahab
dan Izebel ataukah tetap menyembah TUHAN, sehingga Elia bisa membawa
33
perubahan di tengah-tengah bangsa Israel. Dalam hal ini Elia harus tetap memiliki
integritas atau pribadinya yang utuh. Integritas Elia ditunjukkan melalui beberapa
karakter atau sikap hidupnya yang tetap utuh. Namun bukan berarti sebagai
manusia biasa tidak mematahkan semangat orang percaya untuk tetap berjuang
memandang dan tidak mempermasalahkan kelemahan Elia, dalam hal ini integritas
Elia tetap untuk bisa diteladani. Karena masih ada tugas-tugas baru yang
dipersiapkan Tuhan bagi Elia, demikian pun sebagai orang percaya masih ada
Elia memiki keyakinan yang teguh, bahwa Tuhan yang hidup yang
dilayaninya adalah Tuhan yang memberi kemenangan dalam melawan raja Ahab,
Izebel dan Baalisme. Keyakinannya juga ditunjukkan melalui doanya yang singkat
Pengabdian Elia kepada Alah membawanya kepada pelayanan nya yang penuh
Elia adalah Nabi yang taat. Setiap perintah Tuhan yang datang kepadanya,
Elia tidak menunggu, tetapi Elia segera melakukannya, seperti yang difirmankan
Tuhan, sekalipun perintah Tuhan yang diterima tidak masuk akal. Elia selalu
membawa perubahan bagi bangsa Israel. Ketujuh, keberhasilan yang telah dicapai
oleh Elia di gunung Karmel dan juga pelayanan nya saat melayani seorang janda di
34
sarfat mendapat tantangan yaitu ketika Elia menjadi takut dan ingin mati. Rasa
takut dan putus asa dialami Elia pada saat Elia kehilangan kekuatan iman. Dalam
peristiwa ini setiap orang percaya diingatkan bahwa pahlawan iman sehebat
apapun, tetap manusia biasa. Namun Elia tetap memegang teguh integritas nya dan
isterinya. Elia juga berani melawan nabi-nabi Baal di gunung Karmel seorang diri.
dirinya.
Dalam Pelayanan Elia, Allah memberikan kuasa atas Elia, salah satunya
adalah saat Elia melawan Raja Ahab dan Izebel, Allah memberikan kuasa atas Elia
untuk melawan mereka yang bertujuan untuk menunjukan kebesaran Allah dan
membuat bangsa Israel kembali tunduk kepada Allah yang hidup, adapun berikut
Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah
Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-
tahun ini, “kecuali kalau kukatakan”." Disini Elia menunjukan bahwa Elia
memiliki Kuasa di dalam Perkataan nya, Elia percaya bahwa sesuatu yang dia
35
ucapkan dengan iman nya kepada Allah maka hal itu pasti akan terjadi. Karena
perkataan Elia tersebut, maka terjadilah kekeringan pada bangsa itu selama tiga
tahun dan enam bulan lamanya. Didalam Yakobus 5 : 17-18 pun Firman Allah
Berkata : “ (17) Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah
turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. (18) “Lalu ia berdoa pula” dan
langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.” Maka ada kuasa
dari Allah yang di berikan kepada Elia dalam perkataannya dan Allah menyertai
Di dalam pelayanan Elia, Allah juga turut bekerja dalam setiap hal yang di
hadapinya, yang dimana membuat Elia memiliki Iman dan Percaya bahwa Allah
turut bekerja dalam segala hal dan mujizat pasti dinyatakan dalam setiap
pelayanannya, ada beberapa contoh yang menjadi bukti bahwa Elia memiliki kuasa
Pertama, karena Kuasa Iman dan Percaya Elia kepada Allah maka Allah
13-16 Firman Allah berkata : “(13) Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah
takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu
bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian
barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. (14) Sebab beginilah firman TUHAN,
Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-
buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke
atas muka bumi. (15) Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang
36
dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat
makan beberapa waktu lamanya. (16) Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan
minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang
diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. Pada ayat ini menunjukkan bahwa Elia
memiliki Kuasa dalam Iman dan Kepercayaan nya kepada Allah, sehingga Elia
yakin dan percaya bahwa tepung dalam tempayan seorang janda tersebut tidak akan
habis dan minyak dalam buli-buli nyapun tidak akan berkurang, dan terjadilah
sesuai dengan iman nya, yaitu mereka dapat makan sampai beberapa waktu
lamanya.
Kedua, Karena Kuasa Iman dan Percaya Elia kepada Allah, Maka Allah
memberikan Mujizat Kesembuhan bagi anak seorang janda di sarfat. di dalam kitab
1 Raja-Raja 17 : 17-24 Firman Allah Berkata : “(17) sesudah itu anak dari
perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak
ada nafasnya lagi.(18) Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang
untuk menyebabkan anakku mati?" (19) Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu
itu padaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya
naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya. (20)
Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Apakah
Engkau menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku
badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya
TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya." (22)
37
TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke
dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali. (23) Elia mengambil anak itu; ia
membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah dan memberikannya kepada
ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, dia sudah hidup! (24) Kemudian kata perempuan
itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman Tuhan
yang kauucapkan itu benar." Karena Kuasa Iman dan Percaya nya kepada Allah
Mujizat dinyatakan dan anak dari seorang janda di sarfat itu pun sembuh sehingga
Dalam pelayanan Elia pun Elia adalah seorang pemimpin yang sangat
suatu hal yang wajib dimiliki dan dikuasai, berikut contoh Komunikasi yang baik
yang Elia miliki saat Elia berdialog dengan Elisa pada hari pengangkatan nya ke
sorga.
Pada kitab di dalam 2 Raja-Raja 2 : 9-10 dapat kita lihat bahwa pada hari
pengangkatan nya ke Sorga, Elia sempat berdialog dengan Elisa, dan dengan
komunikasi yang baik Elia menyampaikan pesan nya dengan jelas kepada Elisa
mengenai pesan apa yang di berikan kepada Elisa, permintaan apa yang diberikan
Elia kepada Elisa, sehingga Elisa mengerti maksud dan tujuan dari komunikasi
yang Elia ucapkan, seperti pada ayat yang kesembilan dan kesepuluh dikatakan
bahwa Elisa meminta dua roh Elia, dan dengan komunikasi yang baik Elia
menyampaikan pesan bahwa permintaan yang Elisa minta adalah suatu hal yang
38
sukar, namun ada pesan yang di sampaikan Elia bahwa jika Elisa melihat Elia
terangkat ke sorga maka Elisa akan mendapatkan apa yang dimintanya, tetapi jika
Elisa tidak melihat Elia terangkat ke sorga, maka Elisa tidak akan mendapatkan apa
yang diminta nya. Terlihat sangat jelas bahwa Elia memiliki komunikasi yang
sangat baik sehingga pesan yang di sampaikan kepada Elisa, dapat tersampaikan
dengan jelas.
Pada kitab ini juga yaitu di dalam 2 Raja-Raja 2 : 9-10 dapat terlihat jelas
bahwa Elia memiliki sikap yang terbuka, pada ayat yang kesembilan dan
kesepuluh, yaitu disaat Elisa meminta dua kali Roh Elia, Elia bersikap terbuka
dengan menyampaikan bahwa yang diminta Elisa adalah sebuah permintaan yang
sukar, oleh karea itu Elia memberikan sebuah pesan kepada nya pada ayat yang
kesepuluh yang juga menjadi bukti bahwa Elia adalah seseorang yang bersikap
Memberi support juga adalah satu hal yang di miliki oleh Elia, dimana
dalam pelayanan nya Bersama Elisa, Elia terlihat selalu memberikan support
kepada Elisa. Dapat dilihat pada kitab 2 Raja-Raja 2:10, disaat Elisa meminta 2 kali
roh Elia, Elia memberikan support dengan dikabulkannya permintaan Elisa, maka
jika dibaca pada ayat yang kelima belas dikatakan bahwa “Roh Elia telah hinggap
pada Elisa. Ini adalah suatu bentuk support atau dukungan dari Elia kepada Elisa
untuk Elisa bisa melakukan pelayanan nya seperti Elia sebelum terangkat ke Sorga.
39
Di dalam pelayanan Elia, dapat kita temukan bahwa Elia sempat takut dan
hanya fokus kepada dirinya sendiri, di dalam kitab 1 Raja-Raja 19 : 1-18, Ketika
Elia menghadapi Izebel yang akan membunuhnya dikatakan disana bahwa Elia Elia
berfokus kepada pekerjaan Tuhan. Ia tidak rela melihat bangsa Israel lebih lama
berlaku timpang dan bercabang hati. Tetapi ketika Elia menghadapi ancaman
Izebel, Elia berfokus hanya kepada dirinya sendiri. Ia takut mati di tangan Izebel!
Berfokus kepada diri sendiri membuat nya rapuh, lemah dan kalah. Menariknya,
berfokus kepada pekerjaan Tuhan, dan tidak hanya fokus kepada ketakutan nya,
atau hanya fokus kepada dirinya sendiri, tetapi Elia meneruskan perjalanan
terhadap Elia.
Allah mempunyai maksud tertentu ketika Allah mengutus Elia, yaitu agar
melalui Elia, di dalam pelayanan nya, setiap orang yang di layaninya dapat
mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah yang Maha Kuasa, maka penulis
24)
Elia terpana kepada Janda di Sarfat yang sangat dihormatinya -yang juga
telah memberinya tempat berteduh dan makan selama ini- menuduhnya. Dalam
kekalutan karena kematian anaknya, janda di Sarfat itu berkata kepada sang nabi,
Perkataan janda itu tampaknya mengguncang hati Elia. Betapa tidak, Elia
telah merasakan kasih janda di Sarfat itu. Tanpa menghiraukan dirinya, meski
hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak dalam buli-buli, sang janda
membuatkan sepotong roti bundar kecil untuk sang nabi. Dan hasil dari
kepercayaannya itu, gandum yang ada di tempayan tersedia setiap hari, juga
Nah, sekarang ini, janda itu dalam keadaan susah dan menganggap Elia
biang keladi dari kematian anaknya. Elia lalu mengambil anak itu dan bersyafaat
kepada Allah.
Bajak dari Allah menghunjam dalam, supaya pekerjaan-Nya bisa dilakukan dengan
benar. Hebatnya penderitaan dan kesedihan kita adalah ukuran dengan mana kita
bisa mengukur rencana Tuhan. Kasih-Nya yang tidak akan membiarkan kita tidak
mendapatkan berkat.33 Nah, sekarang ini, janda itu dalam keadaan susah dan
33
Spences, M., The Pulpit Commentary, (Forgotten Books: London, 2012). Hlm. 415.
41
menganggap Elia biang keladi dari kematian anaknya. Elia lalu mengambil anak itu
"Ya Tuhan, Allahku, mengapa Engkau mendatangkan celaka ini ke atas janda
Elia berdoa seakan-akan dia yang kena musibah. Ia berdoa seakan dialah
Inilah yang dinamakan empati, dalam penderitaan orang lain. Jika simpati berarti
bersama dengan penderitaan orang lain, maka empati -lebih dalam lagi- yakni
Allah mengabulkan doanya: anak janda itu bangkit dari kematian. Jelaslah,
janda itu memperlihatkan wajah Allah kepada Elia ketika memberi makan Elia.
Selanjutnya, Elia juga memperlihatkan wajah Allah kepada janda tersebut dengan
Raja
2. Definisi Ketaatan
3. Ciri-Ciri Ketaatan
3.4 Pertobatan
4.1 Tuhan Yang Memberi Perintah (Panggilan Para Nabi Oleh Firman
Tuhan)
imanlah syarat untuk masuk dalam kerajaan Allah. Tanpa iman seseorang tidak
mungkin berkenan kepada Allah atau tiket masuk dalam kerajaan sorga (Ibrani
11:6). Berikut ini akan dibahas secara detail mengenai pertumbuhan Iman Kristen
Jemaat
Kata pertumbuhan berasal dari kata ‘tumbuh’ yang artinya ‘hidup’ dan
berasal dari kata ‘tumbuh’ yang artinya ‘bertunas, menjadi tanaman baru, beranjak
Kristen.
34
http://id.Wikipedia.org/wki/iman
44
kondisi atau keadaan hidupnya.35 Iman berarti seseorang meyakini bahwa Allah
mampu untuk menolong. Beriman Kepada Allah berarti mengamini bahwa Allah
adalah sumber kekuatan dan kehidupan. Dengan adanya iman seseorang bisa
mengenal Allah, dan jika seseorang mengenal Allah seseorang akan beroleh hidup
yang kekal. Orang Kristen, harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah penyelamat.
pendapatnya sendiri, melainkan sesuai dengan ukuran Firman Allah. 36Dari hal ini,
bisa diartikan bahwa Firman Allah adalah dasar untuk membangun iman seseorang.
kesatuan iman, mencapai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, dan teguh
berpegang pada kebenaran, dan di dalam kasih bertumbuh dalam segala hal yang
ketaatan adalah bunga dan buah yang indah yang terjadi jika iman itu telah
di tengah banyaknya tarikan-tarikan duniawi. Ini bukan hal yang mudah. Tetapi
menjadi dasar dan alasan pertumbuhan seseorang, Dia akan leluasa menyatakan
pertumbuhan iman yang signifikan, yaitu dengan cara mengandalkan Kuasa Tuhan,
Elia hanya manusia biasa yang berasal dari Tisbe-Gilead, tetapi Elia
mempunyai kuasa yang sangat besar dalam hidupnya, dan memiliki kuasa
luar nalar pikiran manusia. Hal ini bisa terjadi karena Elia sungguh- sungguh
mencari Allah.39 Saat pertama kali Elia menampilkan diri dihadapan raja Ahab. Dan
berusaha menyampikan pesan dari Allah. Tanpa ada ketakutan dan keraguan tetapi
Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe- Gilead, kepada Ahab, Demi
Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan
ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan. 1
Raja-raja 17:1.
38
Tim Penulis Kambium, “Bertumbuh Dalam Kristus”, (Kambium Media: Yayasan Gloria,
2012), Hlm 16.
39
Pendowo, Decky “Jubah Kuasa Elia (Rahasia Kuasa Sang Nabi Api!)”, ( Surabaya:
Elijah Media, 2008), Hlm. 1
46
bukan orang yang memiliki kuasa dan otoritas yang berasal dari Allah.
Setelah menyampikan pesan bagi Ahab. Firman Allah datang kepada Elia,
supaya Elia pergi ke sungai Kerit. Tujuan Allah membawa Elia ke sungai
Kerit bukan hanya melindungi Elia dari raja Ahab, tetapi juga untuk
mempersiapkan Elia untuk menghadapi misi yang lebih besar. Selama Elia
penyesatan juga dapat terjadi lewat dunia digital. Maraknya berita-berita hoax dan
ketuhanan Yesus, serta munculnya filosofi baru anti agama. Munculnya filosofi
meningkatnya Atheis.
semakin terbagi dengan munculnya filosofi baru anti agama. Pada masa lalu masih
Peran orang tua dan pemimpin agama ke depan semakin sulit karena munculnya
40
Denis Green, Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas,
2008), Hlm. 99.
47
filosofi anti agama ini.41 Berdasarkan kajian teks di atas, menjadi keharusan bagi
para orang tua untuk membekali anak-anaknya dengan iman disertai pengetahuan
dasar Alkitab.
tertentu yang berbeda esensi dasar iman Kristen. Terlebih di era digital ini, dari
ajaran yang berasal dari pendeta tertentu yang berniat menyesatkan. Beberapa
waktu lalu, muncul gambar Alkitab Perjanjian Lama, The Brick Testament yang
memuat gambar persetubuhan antara dua pengintai dengan Rahab yang dianggap
sebagai perempuan sundal (Yos 2:1). Dari luar kekristenan media sosial sering
Gambar atau video yang buruk dapat mempengaruhi pikiran anak, dapat
juga kecemaran yang dilakukan oleh anak-anak sesungguhnya juga telah dilakukan
orang tua. Anak belum sanggup melihat dosa sebagai masalah besar, mereka harus
harus ditolong untuk memahami tersebut. Sebagaimana orang tua telah mengalami
anugerah Allah yang memampukan mereka bebas dari belenggu dosa. Demikian
juga anak-anak perlu ditolong untuk melihat dosa sebagai hal yang serius.42
41
Haryati, Potret Anak Indonesia: Sebuah Tantangan dan Peluang dalam Teologi Anak:
Sebuah Kajian, (Jakarta: Literatur Perkantas, 2018), Hlm. 30.
42
Tornado Gregorius Silitonga, “Anak dalam Media,” Dalam Teologi Anak: Sebuah
Kajian (Jakarta: Literatur Perkantas, 2018), 139
48
Salah satu hal yang mengagumkan tentang Alkitab adalah seseorang dapat
membaca Firman Tuhan, dan tanpa bantuan orang lain, menemukan siapa Tuhan
dan mengenal Yesus Kristus sebagai juruselamat. Alkitab adalah kitab yang begitu
kaya dan menakjubkan sehingga kita dapat selalu belajar darinya dan makin
arkeologis, dan buku sejarah akan menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan
menyeluruh mengenai waktu dan tempat dari setiap kisah yang ditulis. Melalui
Alkitab dapat belajar melihat orang-orang dan kisah-kisah tersebut sebagai orang-
ini merupakan bagian penting dari persiapan untuk melayani jemaat Kristen, karena
jika ingin menghadirkan Firman Tuhan sebagai dokumen yang hidup dan memberi
pedoman yang benar akan firman Tuhan, kita perlu mengenal kebenaran itu.
ikrar atau janji manusia yang beriman kepada Allah, maka memiliki ketaatan
menjadi sebuah keharusan, kalau dilihat dari perspektif kebebasan manusia. Inilah
kebebasan manusia kontra Allah, persoalan pemahaman kebebasan pun datang dari
penolakan penyerahan kehendak pribadi kepada orang atau instansi tertentu, dalam
43
Young Kim, Woo, Yesuslah Jawaban, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia), Hlm. 200.
49
hal ini Gereja atau pembesar, sebagai pertentangan dengan ide keluhuran martabat
manusia. 44
BAB III
Elia diperintahkan Tuhan untuk mengurapi seorang raja Israel yang akan
memusnahkan keluarga Ahab, lalu seorang raja Aram juga harus diurapi oleh Elia,
dan Elia juga harus mengurapi Elisa bin Safat untuk menggantikan dia. Tugas-tugas
ini merupakan perintah untuk mulai menghabiskan Israel hingga saat di mana
hanya yang tertinggal, yaitu kaum sisa, yang akan meneruskan pekerjaan Tuhan.
Maka setelah itu, Elia langsung bertemu dengan Elisa, yang akan meneruskan
sawahnya dengan 12 pasang lembu! Setelah menerima jubah Elia, Elisa langsung
berpamitan kepada ayah dan ibunya, memotong lembunya, dan memasak lembunya
itu untuk orang-orangnya. Ini adalah tanda dia tidak akan lagi melanjutkan
pekerjaannya di situ. Dia akan menjadi pengikut Elia sepanjang perjalanan Elia.45
sendiri. Elia diperhadapkan pada pilihan yang sukar, karena dalam hal ini Elia
45
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Kitab 1Raja-Raja 19:19-21
46
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Kitab Raja-Raja 17:1-19.
51
mungkin saja bias terpengaruh oleh ancaman raja Ahab dan Izebel ataukah tetap
bangsa Israel. Dalam hal ini Elia harus tetap memiliki integritas atau pribadinya
yang utuh.
yang tetap utuh, antara lain: Pertama, Berkeyakinan: Elia memiki keyakinan yang
teguh, bahwa Tuhan yang hidup yang dilayaninya adalah Tuhan yang memberi
kemenangan dalam melawan raja Ahab, Izebel dan Baalisme. Keyakinannya juga
ditunjukkan melalui doanya yang singkat dan penyerahannya kepada Tuhan, bahwa
Ahab dan isterinya. Elia juga berani melawan nabi-nabi Baal di gunung Karmel
menyembah Tuhan.
Elia adalah nabi Tuhan yang melayani umat Israel pada masa
pemerintahan raja Ahab. Raja Ahab dikenal sebagai raja yang jahat di mata Tuhan
lebih dari semua orang yang mendahuluinya (1Raj 16:30). Ia menyembah Baal dan
52
mendirikan mezbah serta kuil untuk Baal. Hal ini karena pengaruh Izebel, isterinya
yang merupakan anak raja Sidon. Dengan demikian pelayanan Elia bukanlah
Tuhan kepada Ahab, yaitu Israel tidak akan mendapatkan hujan selama beberapa
tahun (Ayat 1). Ahab tentu marah sekali mendengar hal ini dan berniat jahat kepada
Elia. Untuk melindungi Elia, Tuhan menyuruhnya untuk berjalan ke Timur dan
bersembunyi di tepi sungai Kerit seberang sungai Yordan (Ayat 3). Perintah Tuhan
ini disertai janji penyertaan dan pemenuhan kebutuhan Elia. Tuhan akan
Alkitab tidak mencatat apa yang dipikirkan atau dikatakan Elia tetapi di
ayat berikutnya disebutkan: “Lalu ia pergi dan melakukan seperti Firman Tuhan”!
perintah Tuhan. Ia tidak pula menawar-nawar tempat yang lebih nyaman. Elia
melakukan tepat seperti yang Tuhan perintahkan, sebagai bukti dari pemeliharaan
Tuhan, Elia mendapatkan roti dan daging setiap pagi dan petang dari burung-
burung gagak (Ayat 6). Tidak cukup ketaatan Elia diuji sekali, tetapi melalui
kebergantungan Elia kepada burung gagak sesungguhnya Tuhan juga melatih Elia
untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan dari hari demi hari. Rupanya latihan
menjadi hamba Tuhan yang setia dan taat akan berlangsung terus menerus.
Marilah kita taat seperti Elia dan menggantungkan seluruh hidup dan
pelayanannya kepada Tuhan. Tuhan akan memberikan segala kekuatan kepada kita
dapat berjalan.
Pada waktu Elia mengalami masalah berat karena sungat Kerit yang
mengering ia mau melangkah menaati perintah Tuhan, padahal sungai Kerit sudah
menjadi zona nyaman baginya.47 Elia meninggalkan zona nyaman itu dengan
perintah Tuhan: "...pergi ke Sarfat, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah
Kita harus berani meninggalkan zona nyaman kita. Sesungguhnya Elia punya
alasan kuat kuatir pergi ke Sarfat, karena Sarfat adalah wilayah Sidon, sedangkan
raja Sidon adalah orang tua Izabel. Tapi Tuhan justru menyuruh Elia tinggal di
Sidon.48 Setiap anak Tuhan adalah hambaNya dalam menjalani kehidupan ini. Jika
saudara dipanggil untuk melakukan pelayanan tertentu dalam hidup, marilah taat
yang tidak menyenangkan yang dengannya saudara bekerja sama atau harus
saudara layani. Bahkan tempat pelayanan yang Tuhan perintahkan pun bukan
tempat yang nyaman. Marilah kita taat seperti Elia dan menggantungkan seluruh
kepada kita untuk mampu menjalani pelayanan tersebut.49 Tuhan juga akan
47
L. Baker, David, Mari Mengenal Perjanjian Lama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1994), Hlm. 100.
48
Sanford La Sor, William, Tafsiran Alkitab Masa Kini I, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1995), Hlm. 546-547.
49
Lance Pierson, Elia Tegar dalam Topan Dunia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991),
Hlm. 22-23
54
Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru didasarkan atas dasar pondasi yang
mengartikan pemimpin itu adalah seorang yang mempunyai jabatan atau posisi di
suatu organisasi. Seorang yang khusus atau spesial yang mempunyai gelar yang
yang berkelimpahan.50
Pemimpin juga diartikan sebagai orang yang mengenal jalan yang dapat
terus maju dan menarik orang lain mengikuti dai. Tetapi apakah ini yang dimaksud
oleh Tuhan atau menurut Firman Tuhan. Menjadi seorang pemimpin tidak
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
Dalam hal ini seseorang yang dimiliki integritas, tidak meniru orang lain,
tidak berpura-pura dan tidak ada disembunyikan dan tidak ada yang perlu ditakuti,
50
Tomatala, Yakob, “Kepemimpinan Yang Dinamis”, (Malang: Gandum Mas, 1997),
Hlm. 46
51
Tim Penyusun, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Hlm.
437
55
karena kehidupan seorang pemimpin adalah seperti surat Kristus yang terbuka (II
kor. 3:2). Artinya bahwa seorang pemimpin sendiri harus memiliki karakter yang
Integritas juga merupakan apa yang ada dalam diri seseorang, apa yang dia
katakan apa yang dia pikirkan dan apa yang dia lakukan sama. 52 Untuk itu
yaitu konsisten dalam perkataan dan tingkah laku atau pernuatan. Hal ini dapat
terlihat dalam Elia tokoh Alkitab. Elia memiliki apa yang disebut dengan Integritas.
bangsa Israel, untuk kembali kepada penyembahan yang benar yang menjadi
19:21).
akan Allah. Elia Memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Tuhan dalam
memiliki kuasa seperti Elia, dengan demikian Tuhan Yesus akan berkenan baik
Oleh sebab itu sangat penting untuk memilih pemimpin yang taat akan
firman Tuhan. Sehingga berkat Tuhan akan melimpah kepada kepemimpinan yang
dijalani tersebut.53
52
Http:// Mutiara Madinah, Multi Ply. Com/Jurnal/Item/94/ Integritas diakse pada hari
Kamis, 11 Mei 2023, pukul 13:48
53
Kartono, Kartini 2009 “Pemimpin dan Kepemimpinan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada), Hlm 31
56
BAB IV
ELISA
1. Ketaatan Elisa
2 Raja-raja 2:12 (TB) Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku,
dua koyakan.
57
2 Kings 2:12 (NET) While Elisha was watching, he was crying out, “My
longer see him. He grabbed his clothes and tore them in two.
nabi. Elisa yang senantiasa setia mengikuti Elia kemanapun pergi, bahkan hingga
akhir langkah Elia yang terangkat ke sorga dengan kereta kuda berapi. 54 Hubungan
Elia dan Elisa tidak lagi hanya sebatas guru dengan murid, namun jauh lebih dari
situ, Elisa memperlihatkan kesetiaannya sudah seperti hubungan anak dan bapak.
Pertama, melalui permintaan Elisa yang meminta dua bagian roh Elia.
Sesuai dengan adat Yahudi, anak sulung berhak mendapat dua bagian warisan.
Kedua, ketika Elia di bawa oleh kereta kuda berapi, Elisa berteriak,
Namun demikian, Elisa bukan hendak meminta harta, namun roh Elia
sebagai seorang nabi dapat diterimanya. Permintaan Elisa untuk menerima dua
bagian roh dari Elia tentu bukan hal yang mudah, sebagaimana dikatakan oleh Elia,
“Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat
dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak
akan terjadi." Sebab roh untuk bernubuat sebagai nabi bukanlah warisan yang dapat
diturunkan, melainkan itu adalah pemberian Allah, dan Allah berhak memberikan
karunia itu kepada siapa pun. Dari nas ini dapatlah kita melihat, bahwa ternyata
54
Suharyo, Mengenal Tulisan-Tulisan Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), Hlm.
75
58
permintaan dari Elisa itu dikabulkan oleh Tuhan, dan Elisa menjadi penerus
diri untuk mendapat kepercayaan bagi perkara-perkara yang lebih berat. Hari demi
hari melalui pengalaman yang praktis, ia mencapai kelayakan untuk pekerjaan yang
lebih luas dan lebih tinggi. Ia belajar melayani; dan dalam mempelajari akan hal ini,
ia juga belajar bagaimana memberi petunjuk dan memimpin. Pelajaran ini adalah
untuk semua orang. Tidak ada orang yang bisa mengetahui apa yang dimaksudkan
Allah dalam disiplin-Nya; tetapi semua orang boleh merasa pasti bahwa kesetiaan
terhadap hal-hal yang kecil akan menjadikan orang layak untuk mendapat tanggung
jawab yang lebih besar. Setiap perbuatan dalam kehidupan adalah suatu bukti
dirinya sendiri “seorang pekerja yang tidak perlu merasa malu” dapat dihormati
bahwa ia sendiri tidak layak untuk menjabat kedudukan yang lebih tinggi. Ia boleh
saja mengira bahwa dirinya sendiri cukup sanggup untuk memegang tugas-tugas
yang lebih besar; tetapi Allah melihat lebih dalam daripada kulitnya saja. Setelah
diuji dan dicoba tersuratlah perkataan baginya, “Engkau telah ditimbang dengan
sendiri. Ia gagal mencapai karunia, kuasa, tenaga, tabiat, yang harus diterima
1.2 Nabi Elisa adalah Pelayan nabi Elia hingga Terangkat ke Surga
Karier pelayanan nabi Elisa dimulai ketia ia menjadi pelayan nabi Elia.
Nabi Elia memanggil Elisa untuk menjadi pelayannya ketika Elia melemparkan
jubahnya kepada Elisa. Saat itu, Elisa sedang membajak dan ia merespons
panggilan nabi Elia tersebut dengan berlari mengikutinya. Tetapi Elisa memohon
Setelah diizinkan oleh nabi Elia, Elisa pun makan bersama orang-orangnya lalu ia
pergi mengikut nabi Elia ke surga. Elisa tidak muncul kepermukaan selama menjadi
pelayan nabi Elia, kecuali saat menjelang kenaikan nabi Elia ke surga. Sejak
dipanggil oleh nabi Elia, hingga nabi Elia diangkat Tuhan ke surga, Elisa adalah
Berikut ini penulis akan membahas dengan detail dan jelas, ciri-ciri
Yerikho.” Tetapi jawabnya: ”Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu
sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu sampailah
mereka di Yerikho. 5 Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada
di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: ”Sudahkah engkau tahu,
bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh Tuhan terangkat
ke sorga?” Jawabnya: ”Aku juga tahu, diamlah!”
6 Berkatalah Elia kepadanya: ”Baiklah tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh
aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: ”Demi Tuhan yang hidup dan demi
hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu
berjalanlah keduanya.
Gebelein mengungkapkan bahwa tiga kali Elia menguji penggantinya dan
tiga kali Elisa tetap berdiri dari ujian tersebut. 55 Henry mengatakan bahwa Elisa
tidak akan meninggalkan Elia. Itu bukan hanya karena dia mengasihinya tetapi dia
ingin diteguhkan oleh dia yang kudus itu selama di bumi. 56 Dalam ayat ini dapat
dilihat bagaimana Elisa sangat bertekun, bersemangat dan berfokus kepada satu
tujuan.Penulis berpikir bahwa Elisa sudah tahu bahwa Elia akan diangkat. Oleh
sebab itu ketika Elia meminta Elisa untuk tinggal dan tidak mengikutinya. Elisa
menolak secara keras.Pernyataan itu dikatakan oleh nabi Elia sebanyak tiga kali
sewaktu mereka di Bethel, Yerikho dan Yordan (ayat 2, 4 dan 6). Akan tetapi
secara tegas nabi Elisa juga menolak permintaan dari nabi Elia untuk
meninggalkannya.
2.2 Watak Nabi Elisa
Watak Nabi Elisa telah memakai jubah Elia dan mendapat dua bagian dari
Roh Elia. Namun, tabiatnya berbeda sekali dari tabiat Elia. Jika Elia memiliki
kepribadian yang mencolok:m suka berkelana, kasar dalam sikap dan cara
hidupnya, serta tindakannya tidak bisa ditebak. Elisa justru kebalikannya memiliki
penampilan yang tenang, memiliki kebiasan yang teratur, tempramennya yang tidak
menggebu-gebu. Tetapi meskipun begitu kuasa yang dimilikinya sama sekali tidak
lebih kecil dari Elia. Hal ini sangat penting kita ingat dan menjadi pedoman bahwa
secara nyata Allah berkenan mengungkapkan diri-Nya dengan cara yang berbeda-
beda terhadap orang yang dipilih-Nya. Dan Allah juga tidak mempunyai
hambahamba yang seragam; sebab hamba-hambanya memiliki kepribadian masing-
masing. Dimana juga masing-masing tampil apa adanya “berserah” dan disinilah
letak ciri khas pelayanan yang dipenuhi oleh Roh.57 Ia selalu mengutamakan
keinginan Rohani. Terlihat ketika kita mencermati perkataan Elia kepadanya
“Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu”, lalu ia menjawab
55
E.Gebelein, Frank, The Expositor’s Bible Commentary Volume 4, (Grand
Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1988), Hlm. 175
56
Henry, Matthew Bible Vol.II Joshua to Esther, (Old Tappan, New Jersey: Fleming H.
Revell Company 1982), 712
57
Foster, Harry, Corak Watak Manusia dalam Alkitab, (Jakarta: Bina Kasih, 2012),
Hlm.103
61
IMAN JEMAAT
dalam dirinya ada keberanian yang mencolok. Setelah Elia memberitahu Raja Ahab
bahwa tidak akan ada hujan akibat dosa penyembahan berhala, ia menyingkir ke
sungai Kerit dan Sidon. Tiga tahun setelah pertemuan terahir antara Elia dan Raja
yang geram melihatnya. Waktu itu Israel sedang dilanda oleh kelaparan yang hebat.
Tanpa didampingi oleh siapapun dan dengan penuh keberanian Elia menampakkan
diri di hadapan Raja Ahab. Sedikit pun ia tidak gentar berdiri di hadapan orang
menegur Ahab dan menantang nabi-nabi Baal untuk menentukan siapa yang layak
adalah penggerak utama jemaat Kristen masa kini, agar dapat bekerja sama dalam
baik gembala gereja ataupun pendeta, dapat dilaksanakan apabila pemimpin gereja
dan orang-orang yang dipimpin, yaitu iman jemaat Kristen telah siap secara mental
organisasi. Organisasi merupakan suatu proses kerjasama antara dua orang atau
lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Alkitab mencatat
rombongan nabi.59 Setiap rombongan nabi ini mengenal betul tentang Elia sebagai
guru mereka, bahkan perihal Elia akan diangkat ke surga juga mereka ketahui.
58
Kenne, Michael Alikitab: Sejarah, Proses Terbentuk dan Pengaruhnya, (Yogyakarta:
Kanisius, 2006), Hlm. 22
59
Swindoll, Charles, Elia, (Jakarta: Nafiri Gabriel, 2013), Hlm. 48
63
baik. Sebab tanpa pengorganisasian yang baik, mustahil rombongan nabi yang
berada di kota yang berbeda dapat tetap melakukan aktivitas dengan tertib tanpa
jemaat Kristen dengan cara berorganisasi baik dan benar antara pemimpin gereja
mendasar yang baik untuk pemimpin gereja menrapkan prinsip-prinsip pemuridan nabi
Elia dalam jemaat Kristen pada masa sekarang. Tindakan-tindakan yang dilakukan Elia
dapat menjadi rujukan bagi kualifikasi penggembalaan yang baik, yang meliputi aspek-
dalam membedakan antara keilahianan Tuhan dengan keilahian baal dengan tujuan
bangsa Israel dapat melihat dan memahami bahwa mereka tidak mempunyai jalan
Tuhan sudah ada sejak awal sejarah bangsa Israel adalah: ungkapan iman (Ul. 6:4).
Kata yang paling dosoroti ialah ’( אאיחדׇehād) yang artinya Esa.
60
Vriezen, Loc. Cit.
64
Dapat diparalelkan dengan (satu, hanya dan melulu). Dari ayat itu hendak
menyatakan bahwa Allah bangsa Israel adalah satu Tuhan, tidak ada Tuhan di
oleh kaum deutronomis bukanlah monoteis yahwis, tetapi Tuhan itu Esa: Tuhan
hanya satu, itulah “objek” religious yang satu-satunya, dan Aku adalah Aku
(Kel.3:14).61
kepribadian yang luar biasa dan karya yang monumental, termasuk sosok Elia.
Tradisi iman bangsa Israel menempatkan Elia sebagai nabi yang agung setelah
Musa. Ada dua peristiwa yang bisa dikategorikan sebagai peristiwa penting yang
dialami oleh Elia, yaitu saat dia terangkat ke surga. Terangkatnya Elia ke surga
dengan disaksikan oleh Elisa (2Raj. 2:1-18) dan saat di turun dari surga disaksikan
oleh tiga orang murid Yesus. Waktu itu Yesus mengajak Petrus, Yohanes, dan
Yakubus ke atas gunung untuk berdoa, tiba-tiba Musa dan Elia muncul dan
dikarenakan ia merupakan orang yang cakap, orang yang takut akan Tuhan dan
orang yang dapat dipercaya. Elia adalah orang yang dapat memilih manakah
kehendak Allah dan manakah yang bukan kehendak Allah. Demikian pula seorang
pengajar dalam hal ini gembala yang baik harus mampu mengenal apa yang baik
61
S. Tano Simamora, Bibel Warisan Iman, Sejarah dan Budaya I, (Jakarta: Obor, 1999),
Hlm. 227-229
65
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna untuk pertumbuhan iman jemaat
pikiran.62
62
Sumiwi, Endang, Pembaharuan Pikiran Pengikut Kristus Menurut Roma
12:2, (Karanganyar: Teologi Berita Hidup, 2018), Hlm. 82.
66
seorang nabi biasanya dikelilingi oleh sekelompok orang yang disebut sebagai
“anak-anak” nabi atau murid yang belajar tentang kehidupan dan pengajaran sang
nabi.82 Yesaya 8:16 menyebut mereka sebagai “murid-murid” dan 8:18 sebagai
(“rombongan nabi”). Para murid nabi ini harus mendengarkan dan mengingat
dalam konteks kenabian khususnya pada zaman Samuel, Elia, dan Elisa. 63 1 Samuel
informasi yang berarti tentang seluk beluk rombongan ini dan juga hubungan
nabi yang dikepalai oleh Samuel, namun tidak banyak informasi yang diberikan
rombongan nabi ini pada zaman Elisa, yang mana nampaknya mereka hidup,
sehingga mereka perlu memperluas tempat tinggal mereka.90 Kisah ini juga
dapat ditemukan dalam 2 Raja-raja 4 yang mengisahkan tentang seorang dari istri-
63
Măcelaru, Discipleship in the Old Testament and Its Context: A Phenomenological
Approach, Oregon: Wipfandstock Pub, 2011), Hlm. 17.
67
istri para nabi ini mengeluhkan kepada Elisa tentang kondisinya yang terbelit oleh
utang.64 Walaupun demikian nampaknya rombongan nabi ini pada zaman Eisa
mempunyai pengaruh secara sosio-politis yang mana Elisa mengutus salah seorang
rombongan para nabi ini tidak dapat disebut sebagai suatu pelatihan, tetapi lebih
menunjuk kepada hubungan pengakuan rombongan para nabi ini kepada sang nabi
“utama”.66
Dalam kehidupan bangsa Israel para imam dan orang Lewi juga
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengajar umat (Ulangan 33:10;
Imamat 10:11).57 Para imam mempunyai tanggung jawab untuk mengajar umat
perihal haram atau tidak haram dan tahir atau tidak tahir. 67 Dalam tradisi
selanjutnya para imam “ini” bertanggung jawab untuk mengajarkan seluruh Taurat
kepada umat.59 Para imam “ini” mengajar umat untuk dapat hidup dalam
bahwa orang tua melatih anak-anaknya untuk dapat menjalankan peran dan
tugasnya sebagai imam dan orang Lewi.68 Ini merupakan pendidikan dari satu
64
Ibid.
65
Howard, Kitab-kitab Sejarah Dalam Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 2013),
Hlm. 236.
66
Wilkins, Discipleship in the Ancient World and Matthew’s Gospel, 2ed (Oregon:
Wipfandstock Pub, 2015), Hlm. 6
67
Duke, Priests, Priesthood, Dictionary of the Old Testament: Pentateuch,
(Downers Grove: InterVarsity Press, 2003), Hlm. 652.
68
Wilkins, Op. Cit.
68
generasi kepada generasi berikutnya dan bukanlah hubungan antara guru (master)
dan murid dalam konteks sekolah, tetapi lebih dalam konteks keluarga.
2. Apa
3. Apa
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seorang Elia hanya manusia biasa, sedangkan Elisa bin Safat adalah orang
kaya namun rendah hati melayani sebagai pelayan Elia untuk waktu yang lama,
utara khususnya saat kekuasaan Ahab dan Izebel, dan mengurapi Elisa, Elia
melayani disana. Sedangkan Elisa bin Safat, ia bekerja di Kerajaan Israel (Samaria)
pada zaman pemerintahan raja-raja Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas, sekitar abad
ke-8 SM.69 Mereka adalah nabi yang paling berkuasa dan terhebat, tetapi tetap
rendah hati dan terus menjaga hubungannya dengan Allah. Kuasa itu ditunjukkan
untuk setiap orang percaya dan taat supaya belajar dari kehidupan Elia dan Elisa.
Elia, Mereka yang notabene manusia biasa tetapi memiliki kuasa yang hebat yang
selanjutnya yang takut akan Allah, dan menyuarakan pertobatan kepada setiap umat
Tuhan.
69
Henry, Matthew, Henry’s Commentary on the Whole Bible Vol.II Joshua to
Esther (Old Tappan, New Jersey: Fleming H. Revell Company, 2014), Hlm.712.
69
B. SARAN
dan lebih kreatif untuk lebih akrab dan mengenal dekat dengan jemaatnya,
misalnya pertemuan rutin setiap bulan, setiap 6 bulan sekali atau setiap 3 hari sekali
dalam seminggu.
2. Bagi Pendeta, supaya lebih singkat, padat dan jelas dalam hal penyampaian
firman Tuhan, serta mempunyai mukjizat seperti yang dilakukan nabi Elia dan
Elisa.
3. Bagi jemaat Kristen, harus memiliki jadwal rutin ibadah untuk berdoa,
bersekutu, dan berkumpul bersama keluarga, untuk memuji dan menyembah Tuhan
Yesus, dan jangan takut masalah, dan tetap waspada akan hoax dan nabi-nabi palsu
Daftar Pustaka
Ramlan, Surbakti (2007). Memahami Ilmu Politik (PDF). Jakarta: Grasindo. hlm. 92.
Laurie J. Mullins, Dasar Kepemimpinan (Jakarta: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2022),
hlm.8.
Lukas Adi. S, Smart Book of Christianity: Old Testament, (Yogyakarta: ANDI, 2015), hlm.
482
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), hlm. 1572
Firmanzah (2008). Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di
Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 21. ISBN 978-979-461-680-2.
Duryat, M., Abdurohim, S., dan Permana, A. (2021). Mengasah Jiwa Kepemimpinan:
Peran Organisasi Kemahasiswaan. Indramayu: Penerbit Adab. hlm. 19. ISBN 978-623-
6233-61-0.
Haboddin, Muhtar (2017). Memahami Kekuassan Politik. Malang: UB Press. hlm. 56. ISBN
978-602-432-177-2.
Jhon M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1997), h.
351
KBBI
John W. Gardner, On Leadership, The Free Press, New York: 1990. Hlm 50
72
Agusti Handayani, “Analisis Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung”, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik
Dan Pembangunan, (2010): 85, http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=2394.
https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/19129-makna-sebuah-integritas
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/24/090000969/4-fungsi-komunikasi-
menurut-william-i-gorden?page=all
file:///C:/Users/FAS/Downloads/2127-4173-1-SM%20(2).pdf
https://accurate.id/marketing-manajemen/ciri-ciri-kepemimpinan-yang-baik/’
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Askara, 2009),
172.
Roseni, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegatif”, Roseni My Story, diakses pada 5 April
2023, http://rosenimystory.blogspot.com/2011/03/pengaruh-gaya-kepemimpinan-
delegatif.html
R. Duane Ireland, dkk, Manajemen Strategi: Daya Saing Dan Globalisasi, Jakarta: Salemba
Empat, 2002, h. 181.
L. Thomas holdcroft, Kitab- kitab sejarah, (Malang :Gandum mas, 1992), 159
David M Howard Jr, Kitab- Kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama ( Malang: Gandum Mas,
2009), 233
Denis Green, pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas,
2008), 99
Decky Pendowo, Jubah Kuasa Elia (Rahasia Kuasa Sang Nabi Api!), ( Surabaya: Elijah
Media, 2008), 1
73
Ronald Barclay Allen, Elijah the Broken Prophet, Journal of Evangelical Theological
Society, Vol.22, No.3 (1979): 195-196.
Jeffrey L Morrow, “ Arise and Eat”: from Heaven, The Journal of the Orthodox Center for
the Advancement of Biblical Studies, Vol3, No.1 (2010): 1-7. Diakses
http://www.ocabs.org/journal/index.php/jocabs/article/view/53/24
Sylvester Burnham, The Mission and Work of Elijah, 187; Neil Glover, Elijah versus the
Narrative of Elijah: The Contest between the Prophet and the Word: 449-462; 1-7
Neil Glover, Elijah versus the Narrative of Elijah: The Contest between the Prophet and
the Word, Journal for the Study of the Old Testament, Vol.30, No.4 (2006): 449-462. DOI:
10.1177/0309089206066319
Neil Glover, Elijah versus the Narrative of Elijah: The Contest between the Prophet and
the Word: 449-462; Lollo Zo Nantenaina, et al., The Prophet Elijah as an Agent of Change
for Community Development, Journal of Applied Christian Leadership, Vol.9, No.2 (2015):
10-20. Diakses https://digitalcommons.andrews.edu/jacl/vol9/iss2/2; Nicholas P. Lunn,
Prophetic Representations of the Divine Presence: The Theological Interpretation of the
Elijah-Elisha Cycles, Journal of Theological Interpretation, Vol.9, No.1 (2015): 49-63.
Diakses https://www.jstor.org/stable/26373873.
Markus Öhler, The Expectation of Elijah and the Presence of the Kingdom of God:461-
476
Sylvester Burnham, The Mission and Work of Elijah, 184-185; Neil Glover, Elijah versus
the Narrative of Elijah: The Contest between the Prophet and the Word: 449-462;
Nicholas P. Lunn, Prophetic Representations of the Divine Presence: The Theological
Interpretation of the Elijah-Elisha Cycles: 49-63
Neil Glover, Elijah versus the Narrative of Elijah: The Contest between the Prophet and
the Word: 449-462; ; Lollo Zo Nantenaina, et al., The Prophet Elijah as an Agent of Change
for Community Development: 10-20; Markus Öhler, The Expectation of Elijah and the
Presence of the Kingdom of God:461-476; Nicholas P. Lunn, Prophetic Representations of
the Divine Presence: The Theological Interpretation of the Elijah-Elisha Cycles: 49-63.
CURRICULUM VITAE
74