Professional Documents
Culture Documents
BAB III Tata Laksana TKRS
BAB III Tata Laksana TKRS
TATA LAKSANA
Proses pengadaan dikatakan baik apalabila tersedianya obat dan alkes dengan jenis dan jumlah
yang cukup sesuai dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada saat diperlukan.
Sistem pengadaan perbekalan farmasi adalah penentu utama ketersediaan obat dan biaya total
kesehatan. Manajemen pembelian yang baik membutuhkan tenaga medis. Proses pengadaan efektif
seharusnya:
Terdapat banyak mekanisme metode pengadaan obat, baik dari pemerintah, organisasi non
pemerintah dan organisasi pengadaan obat lainnya. Sesuai dengan peraturan LKPP No. 12 Tahun
2021 tentang pedoman pelaksaan barang dan jasa instansi pemerintah,metode pengadaan perbekalan
farmasi di setiap tingkatan pada sistem kesehatan dibagi menjadi 5 kategori metode pengadaan barang
dan jasa, yaitu :
a. Pembelian
E-Purchasing
Penunjukan langsung
Pengadaan langsung
Tender cepat
Tender
Swakelola
b. Produksi
Kriterianya adalah obat lebih murah jika diproduksi sendiri.
Obat tidak terdapat dipasaran atau formula khusus Rumah Sakit
Obat untuk penelitian
c. Kerjasama dengan pihak ketiga
d. Sumbangan
e. Lain-lain
a. Telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku untuk melakukan produksi dan penjualan
(telah terdaftar).
b. Telah terakreditasi sesuai dengan persyaratan CPOB dan ISO 9000.
c. Suplier dengan reputasi yang baik.
Beberapa prinsip praktek pengadaan obat dan perbekalan kesehatan yang baik dan merupakan
standar universal mencakup aspek:
Adapun alur pengadaan obat di Rumah Sakit Hikmah Masamba adalah sebagai berikut:
DOKUMENTASI
Dokumentasi pengadaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Hikmah Masamba dilakukan untuk
setiap kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang membutuhkan dokumentasi adalah sebagai berikut:
1. Instalasi farmasi melakukan pencacatan perbekalan farmasi yang stoknya menipis atau sudah
habis didalam buku defekta.
2. Seluruh kebutuha perbekalan farmasi dalam satu bulan yang dicatat dalam defekta, dituangkan
kedalam nota dinas untuk diajukan kepada PPK. Instalasi farmasi harus memiliki arsip seluruh
nota dinas pengajuan kebutuhan obat yang disusun berdasarkan urutan tanggal atau bulan.
3. Depo farmasi mencatat barang yang diterima dari gudang, dan melakukan cross check terhadap
lembar penerimaan dan permintaan obat dan BMHPyang diajukan. Penerimaan barang harus
memperhatikan kondisi umum dari obat, serta tidak lupa untuk mencatatkan tanggal expired
date serta memasukkannya kedalam kartu stok.
4. Instalasi farmasi harus memiliki salinan surat pesanan perbekalan farmasi dan faktur dari setiap
obat yang datang. Hal ini penting untuk kelengkapan administrasi setiap obat yang beredar di
Rumah Sakit Hikmah Masamba.
5. Ka instalasi farmasi melakukan pencatatan dan pelaoporan perbekalan farmasi yang digunakan
setiap bulannya. Untuk obat-obat golongan narkotika dan psikotropika, dilakukan pencatatan
dan pelaporan.
6. Untuk obat-obat yang mendekati kadaluarsa, dilakukan pengajuan proses retur kepada
pemasok yang dilengkapi dengan salinan faktur obat tersebut.
BAB V
PENUTUP
Adanya paduan pengadaan perbekalan farmasi Rumah Sakit diharapkan akan memberikan manfaat
menjamin mutu dan mencegah adanya kesalahan di Instalasi Farmasi. Demikian panduan ini dibuat
untuk dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi tiap 6 bulan.