Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pengantar Geologi
Makalah Pengantar Geologi
“STRUKTUR BUMI”
Disusun Oleh:
Nama : Rezty Maulidyanuri
NIM : 200641100028
Kelas : 6A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
individu ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Makalah berjudul “Struktur Bumi” ini disusun untuk memenuhi tugas
semester 6 mata kuliah Pengantar Geologi. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam
penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Geologi Bapak Mochammad Ahied, S.Si., M.Si. dan semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis
ini. Kritik serta saran dari pembaca sangat dibutuhkan agar dapat membuat makalah
dengan lebih baik di kesempatan berikutnya. Penulis berharap makalah ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui struktur bumi bagian dalam
b. Untuk mengetahui struktur kulit bumi (bagian luar bumi)
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
batuan kerak bumi sebanyak 41%. Feldspar mengkristal dari magma pada
batuan beku intrusif dan ekstrusif dalam bentuk urat, dan juga terdapat
dalam berbagai jenis batuan metamorf. Sedangkan mineral silikat
merupakan penyusun kerak bumi terbesar yaitu hampir sekitar 90%.
Antara kerak bumi dan mantel dibatasi dengan Mohorovicic Discontinity.
Dalam bumi terdiri atas dua jenis kerak bumi, yaitu kerak samudera
dan kerak benua. Kerak samudera merupakan lapisan luar bumi yang ada
di bawah samudera. Kerak samudera memiliki ketebalan sekitar 5-11 km.
kerak samudera berusia lebih muda daripada kerak benua. Kepadatannya
sekitar 3000 kg/m3. Sedangkan kerak benua merupakan lapisan luar yang
membentuk daratan. Di bumi terdapat 6 bagian benua yaitu Eurasia (Eropa
dan Asia), Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, dan
Australia. Kerak benua ini berada di bawah benua-benua tersebut dengan
ketebalan sekitar 30-55 km dan kepadatan sekitar 2700 kg/m3 (Syahidi &
Asri, 2022).
2. Selubung Bumi
Selubung bumi disebut juga dengan selimut atau mantel. Lapisan
ini terletak di bawah lapisan kerak bumi yang berperan penting pada
evolusi kerak bumi dan memberikan energi gerak mekanis dan termal pada
lempeng tektonik (Condie, 2011 dalam Syukri, 2020). Lapisan ini
merupakan lapisan bumi yang paling tebal, dengan ketebalan 3555 km dan
kepadatan sekitar 3250-5000 kg/m3. Temperatur bagian atas selubung
bumi mencapai 2000 K, sedangkan bagian bawahnya mencapai 4000 K.
Selubung berfungsi untuk melindungi lapisan dalam bumi yang
dibagi menjadi tiga jenis yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer
merupakan mantel bagian atas yang mengalasi kulit bumi bersifat padat
dan membentuk satu kesatuan. Astenosfer merupakan mantel bagian
bawah yang bersifat plastis dan berwujud sangat kental yang tersusun atas
batuan yang meleleh karena panas. Sedangkan mesosfer merupakan
lapisan akhir dari mantel bumi yang bersifat plastis dan terdiri atas lapisan
batuan yang lebih berat, tebal, dan kaya akan silium dan magnesium.
3
3. Inti Luar (Outer Core)
Inti luar bumi terdiri dari besi cair (liquid) dengan ketebalan kurang
lebih 2000 km. Material logam cair ini sangat panas hingga dapat
mencapai temperatur 2200C dengan berat jenis sekitar 10-12 g/cm3.
Berdasarkan penelitian geofisika yang dilakukan sebelumnya, lapisan ini
dianggap cair karena tidak ada gelombang geser seismik. Panas yang
tinggi dan tekanan yang sedikit lebih rendah membuat inti luar nikel besi
meleleh. Lelehan besi dan nikel panas bergerak di sekitar inti bagian dalam
yang padat karena putaran bumi, sehingga menghasilkan magnet bumi.
4
2. Selaput Udara (Atmosfer)
Atmosfer berperan sebagai media perantara untuk memindahkan
air dari lautan ke daratan melalui proses penguapan, sebagai salah satu
gaya utama dalam proses pelapukan, dan sebagai pengatur suhu di atas
permukaan bumi. Atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan yaitu:
a. Troposfer
Troposfer merupakan bagian paling bawah atmosfer dengan
ketinggian dari permukaan sekitar 9-17 km. troposfer di atas
khatulistiwa lebih tinggi daripada di atas kutub. Temperatur troposfer
adalah sekitar 17C - 52C.
b. Stratosfer
Stratosfer merupakan lapisan udara yang berada di antara 10-60 km di
atas permukaan bumi. Startosfer berada di atas troposfer, yang artinya
ini merupakan daerah atmosfer yang terletak antra tropopause dan
stratopause. Di dalam daerah ini semakin ke atas temperaturnya
semakin tinggi. Disini juga terdapat lapisan ozon yang berfungsi
untuk menahan sinar ultraviolet.
c. Mesosfer
Mesosfer mempunyai ketebalan sekitar 45-75 km. Selain itu,
temperatur pada lapisan ini mecapai -140C. Jika terdapat temperatur
yang rendah dan dingin dapat menyebabkan munculnya awan
notilucent yang terdiri dari kristal-kristal es.
d. Ionosfer
Ionosfer terletak pada ketinggian 100 km di atas lapisan stratosfer.
Dalam lapisan ini mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan
oleh radiasi matahari. Lapisan ion-ion tersebut dapat memantulkan
gelombang-gelombang radio.
e. Termosfer
Termosfer terletak 50 mil di atas permukaan bumi sampai luar
angkasa. Lapisan ini ditandai dengan adanya temperatur yang tinggi
5
secara terus-menerus. Perubahan temperatur ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultraviolet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan yang disebut dengan ionsfer (Syahidi &
Asri, 2022).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa struktur bumi
dibagi menjadi dua jenis yaitu struktur dalam dan struktur luar. Struktur dalam
bumi meliputi kerak bumi (crust), selubung bumi, inti luar bumi (outer core),
dan inti dalam bumi (inner core). Sedangkan struktur luar bumi adalah semua
komponen yang berada di kulit bumi yang meliputi selaput batuan (litosfer),
selaput udara (atmosfer), dan selaput air (hidrosfer).
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan
terutama terutama dari segi bahasa dan sumber yang masih terbatas. Makalah
ini dapat dijadikan sumber referensi untuk pembuatana makalah struktur bumi
kedepannya. Serta dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
7
DAFTAR PUSTAKA