You are on page 1of 12

2021, Vol. 7, No.

1, 5-16

Penyesuaian diri mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Reyvences Asgrenil Lusi(1)

(1)
Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya, Surabaya, Indonesia
Oftentimes, some students should work while studying, which poses certain challenges for
them to undergo such a dual role. This study aimed to investigate the forms of self-
adjustment experienced by master students who work while studying. Designed as
qualitative research, we used an interview to collect data, which were analyzed by grouping
the informant’s responses into several themes or topics. The participant or informant in this
research is a master student who is working while studying. The results indicated that the
informant has made some self-adjustments in his life, be they emotional or cognitive.
Despite this attainment, there are still some aspects of self-adjustment that have not been
carried out by the informant. These results overall imply that self-adjustment is a
psychological dynamic that accompanies students who should work while studying.

Keywords: master student, self-adjustment, working while studying

Kuliah sambil bekerja merupakan fenomena yang sering terjadi, yang memberikan
tantangan tertentu bagi mahasiswa yang menjalani peran ganda tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitafif. Analisis
data dilakukan dengan mengelompokkan respon informan ke dalam beberapa tema atau
topik. Informan dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswa yang sedang menjalani studi
di program magister yang sekaligus seorang karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
informan telah melakukan penyesuaian diri dalam kehidupannya baik sebagai mahasiswa
dan juga sebagai karyawan. Bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh informan yaitu
penyesuaian diri secara emosional dan penyesuaian diri secara kognitif. Terlepas dari
capaian tersebut, masih terdapat beberapa aspek dalam penyesuaian diri yang belum secara
efektif dilakukan oleh informan. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa penyesuaian
diri merupakan dinamika psikologis yang mengiringi mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja.

Kata kunci: kuliah sambil bekerja, mahasiswa program magister, penyesuaian diri

MEDIAPSI, 2021, Vol. 7(1), 5-16, DOI: https://doi.org/10.21776/ub.mps.2021.007.01.2


Received: 04-02-2020. Revised: 02-10-2020. Accepted: 07-11-2020. Published online: 24-06-2021
Handling Editor: Sumi Lestari, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
*Corresponding author: Reyvences Asgrenil Lusi, Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya, Surabaya,
Indonesia. E-mail: lusireyven@gmail.com

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

How to cite this article in accordance with the American Psychological Association (APA) 7th guidelines:
Lusi, R. A. (2021). Penyesuaian diri mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. MEDIAPSI, 7(1), 5-16.
https://doi.org/10.21776/ub.mps.2021.007.01.2

Pendahuluan Indonesia (Dirmantoro, 2015) maupun di


Kuliah sambil bekerja merupakan luar negeri (Boatman & Long, 2016). Peran
fenomena yang umum terjadi, baik di ganda tersebut tentunya tidak mudah untuk
5
MEDIAPSI
2021, Vol.7, No. 1, 5-16
LUSI

dijalani, yang memberikan sejumlah pendidikan tinggi, memperdalam ilmu


tantangan tersendiri dan menentukan sejauh pengetahuan, sampai dengan
mana mahasiwa yang kuliah sambil bekerja mengembangkan diri (Remenick &
mampu melakukan penyesuaian diri secara Bergman, 2020). Setelah menempuh dan
positif atau efektif dalam menempuh dan memperoleh gelar sarjana, beberapa
menyelesaikan kuliah mereka. Tantangan mahasiswa kemudian berminat dan
tersebut bisa berupa waktu yang lebih sedikit memutuskan untuk melanjutkan studi ke
untuk belajar (Mardelina & Muhson, 2017) jenjang magister. Dalam pelaksanaannya
dan juga prokrastinasi dalam menyelesaikan dapat kita jumpai mahasiswa yang full time
tugas perkuliahan (Arumsari & Muzaqi, study, dan juga mahasiswa yang melanjutkan
2016). Mengetahui bagaimana mahasiswa studi sambil bekerja dikarenakan berbagai
yang kuliah sambil bekerja melakukan alasan seperti faktor kurang kondusifnya
penyesuaian diri merupakan hal yang ekonomi keluarga atau dorongan untuk
penting karena penyesuaian diri telah menambah pengalaman dan jaringan kerja
ditemukan berkontribusi signifikan terhadap (Ario & Anganthi, 2020).
prestasi belajar mahasiswa (Arifin dkk., Mahasiswa yang menjalankan aktivitas
2016; da Costa dkk., 2018; Suryadi dkk., perkuliahan sambil bekerja harus diakui bisa
2020; van Rooij dkk., 2018). memperoleh sejumlah keuntungan, terutama
Terlepas bahwa fenomena kuliah berupa bertambahnya penghasilan,
sambil bekerja jamak terjadi, masih jarang pengalaman bekerja, dan kemandirian.
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Dampak negatifnya, mereka juga mengalami
bagaimana mahasiswa yang kuliah sambil permasalahan dalam kehidupannya.
bekerja melakukan penyesuaian diri dalam Mahasiswa yang juga pekerja harus
menghadapi peran ganda tersebut. Penelitian menjalani peran lebih berat dibandingkan
sebelumnya di Indonesia yang mengangkat mahasiswa yang tidak bekerja. Sambil
tema tentang mahasiswa yang kuliah sambil menjalankan perkuliahan mereka di kampus,
bekerja memang cukup memadai jumlahnya mahasiswa tersebut juga dibebani dengan
(contoh: Ario & Anganthi, 2020; Oktaviani tanggung jawab untuk mampu
& Adha, 2020; Suwarso, 2018). Meskipun menyelesaikan tugas-tugas di tempat kerja
demikian, masih relatif jarang penelitian mereka (Felix dkk., 2019). Dalam kehidupan
sebelumnya yang berfokus pada tema di kampus atau perkuliahan, mahasiswa
penyesuaian diri pada mahasiswa yang harus mengemban berbagai macam tugas
kuliah sambil bekerja. Mengacu pada yang rumit, mulai dari memahami dan
kesenjangan tersebut, pengungkapan bentuk- menguasai literatur ilmiah sampai dengan
bentuk penyesuaian diri mahasiswa yang berkonsultasi dengan dosen untuk
kuliah sambil bekerja merupakan tujuan menanyakan topik-topik dan tugas-tugas
penelitian ini. perkuliahan (Arjanggi & Kusumaningsih,
Banyak remaja, setelah lulus 2016). Berbagai masalah juga sering
pendidikan sekolah menengah atas, dihadapi oleh mahasiswa yang bekerja di
selanjutnya meneruskan pendidikan ke tempat kerjanya termasuk kerja yang ajeg,
perguruan tinggi. Hal ini dilakukan dengan perselisihan relasional dengan sesama rekan
berbagai alasan, mulai dari aspirasi untuk kerja dan dengan atasan, kompetisi, gaji
bisa menempuh dan mendapatkan gelar yang kurang mencukupi, dan akumulasi
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 6
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

beban kerja (Owen dkk., 2018). Penelitian Kemampuan beradaptasi tersebut


Felix dkk. (2019) mengungkapkan pada selanjutnya memfasilitasi individu
sejumlah mahasiswa STMIK Mikroskil memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis
Medan bahwa kuliah sambil bekerja mereka.
memunculkan sejumlah kesulitan dalam Setiap individu pasti menemui
pengaturan waktu, penyelesaian tugas kerja cobaan dan kesulitan, bahkan frustasi dalam
dan kuliah secara bersamaan, serta dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis
mengatur konsentrasi atau fokus pada kerja mereka. Penyesuaian diri merupakan respon
dan kuliah. Kesulitan lain yang juga individu dalam beradaptasi dan selanjutnya
dihadapi adalah kelelahan fisik sebagai mampu mengatasi handikap-handikap
akibat dari kecilnya jeda waktu antara kuliah kehidupan, baik yang berasal dari diri
dan bekerja. Dampak negatif yang mereka individu itu sendiri maupun dari luar diri
alami adalah kesulitan mengerjakan dan individu, yang meningkatkan kemampuan
menyelesaikan tugas kuliah karena mereka individu untuk menyelaraskan diri mereka
juga harus mendedikasikan waktu untuk dengan lingkungan sekitar di mana mereka
menunaikan pekerjaannya di tempat kerja. hidup (Delle Fave, 2014; Schneiders, 1999).
Tuntutan-tuntutan maupun Umumnya, penyesuaian diri
permasalahan-permasalahan yang ada dalam merefleksikan kewajaran cara bereaksi dan
perkuliahan dan pekerjaan mengharuskan bertingkah laku individu. Semenjak berusia
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja untuk dini, individu telah berupaya melakukan
secara bersamaan memenuhinya. Tugas ini penyesuain diri dengan mengembangkan
menuntut mereka mampu berupaya ekstra sikap dan perilaku tertentu sesuai dengan
agar dapat menjalani dan memenuhi tahap perkembangan yang mereka jalani
tuntutan-tuntutan yang ada baik sebagai (Widyanoor & Pranoto, 2019; Sobur, 2003).
mahasiswa dan juga sebagai pekerja Penyesuaian diri yang baik terwujud apabila
(Darolia, 2014; Gaedke dkk., 2012). individu mampu menyelaraskan
Salah satu bentuk upaya yang dapat kebutuhannya dengan tuntutan-tuntutan di
dilakukan yaitu dengan melakukan lingkungan sekitarnya. Sejumlah ciri-khas
penyesuaian diri. Haber dan Runyon (1984) menandai penyesuaian diri yang baik atau
serta Harahap (2021) menyatakan bahwa optimal. Karakteristik-karakteristik tersebut
sebagai proses yang dinamis, penyesuaian berujud emosi dan kognisi tertentu, yang
diri mencerminkan kemampuan individu menurut Schneiders (1999) terdiri dari:
untuk mengubah perilaku, dengan tujuan 1. Ketiadaan emosi yang berlebihan, yang
agar individu bisa lebih harmonis dengan mencerminkan adanya kontrol emosi
lingkungan sosialnya dan lebih mampu dari individu ketika menghadapi
menghadapi tekanan hidup baik secara masalah serta merespon masalah yang
internal maupun eksternal. Chaplin (2002) ada dengan tenang sehingga mampu
dan juga Maddux (2013) mengemukakan mengatasinya.
bahwa penyesuaian diri mencerminkan 2. Ketiadaan mekanisme psikologis
adanya variasi kegiatan yang dilakukan dimana individu tidak melakukan self-
individu agar individu mampu beradaptasi defence mechanism yang mendorong
dengan situasi dan kondisi eksternal, baik indvidu menyalahkan orang lain, seperti
yang bersifat sosial maupun fisik.
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 7
LUSI

kompensasi, proyeksi, serta yang positif, mampu untuk mengungkapkan


rasionalisasi. perasaan, serta memiliki hubungan
3. Ketiadaan perasaan frustrasi pribadi, interpersonal yang baik.
yang tercermin dengan reaksi secara Penelitian ini bertujuan untuk
normal terhadap permasalahan yang mengungkapkan atau membahasakan
dialami dan juga tingkah laku yang kembali bagaimana atau sejauh mana
efisien dalam mengatasi suatu penyesuaian diri yang dilakukan oleh
permasalahan. informan dalam manjalani kehidupannya
4. Rasional dalam mempertimbangkan dan sebagai seorang mahasiswa dan juga seorang
mengarahkan diri sendiri (self direction) pekerja. Hasil yang diproyeksikan dari
sebagai kemampuan untuk melihat atau penulisan ini adalah diperolehnya gambaran
menghadapi permasalahan yang ada dinamika penyesuaian diri yang dilakukan
dengan pikiran yang sehat dan masuk oleh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
akal. dalam menjalani peran gandanya tersebut.
5. Kemampuan untuk belajar, yang terukur
atas dasar usaha positif yang secara Metode
terus-menerus dilakukan oleh individu Partisipan dan desain penelitian
untuk mengatasi permasalahan yang Dalam penelitian ini informan
ada. penelitian adalah seorang mahasiswa yang
6. Kemampuan menggunakan pengalaman sekaligus berperan sebagai pekerja.
masa lalu sebagai kemampuan individu Pemilihan informan dilakukan secara
untuk mengatasi masalah dengan purposive. Dengan metode ini, peneliti
mengingat kembali hal-hal baik dan memilih informan berdasarkan kriteria
menguntungkan ketika menghadapi tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti
masalah. sebelumnya. Informan adalah seorang
7. Sikap realistik dan objektif sebagai pekerja kantoran yang kemudian
kemampuan individu untuk menerima memutuskan untuk melanjutkan studi
kenyataan yang ada tanpa menciptakan mengambil program magister di salah satu
konflik baru serta objektif dalam universitas swasta di Kota Surabaya.
melihat permasalahan yang ada. Pemilihan jurusan oleh informan berbeda
dari jurusan yang diambil sebelumnya. Hal
Dengan melakukan penyesuaian diri, ini membuat informan membutuhkan
individu yang menjalani peran ganda sebagai penyesuaian diri untuk menjalani kehidupan
mahasiswa dan juga sebagai pekerja perkuliahan dan juga kehidupan kerja.
diharapkan dapat mencapai keselarasan dan Penelitian ini menggunakan
kehamonisan dengan diri sendiri dan pendekatan kualitatif yang memposisikan
lingkungannya (Schneiders, 1999). Selain informan yang diteliti sebagai entitas dan
itu, sebagaimana dikemukakan oleh Sitorus fenomena natural dan peneliti sebagai
dan Warisot WS (2013), dengan melakukan instrumen kunci penelitian. Menggunakan
penyesuaian diri individu yang menjalani teknik triangulasi, peneliti menganalisa data
peran ganda ini (mahasiswa yang sekaligus secara induktif. Dengan model analisa
sebagai pekerja) akan mampu mengatasi induktif ini, peneliti menafsirkan hasil
stres dan kecaman, mempunyai self image penelitian atas dasar makna dan bukannya
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 8
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

generalisasi (Sugiyono, 2018), serta atas Hasil


dasar perspektif fenomenologis dengan Tabel 1 pada halaman berikut
menekankan pengalaman subjektif dan menampilkan hasil wawancara dengan
pemaknaan relatif terhadap pengalaman informan penelitian. Hasil wawancara
tersebut oleh masing-masing individu disusun atas dasar tema besar, tema kecil,
(Camic dkk., 2003). coding, dan teori pendukung.
Hasil wawancara, sebagaimana bisa
Prosedur dan pengukuran dicermati pada Tabel 1, menunjukkan bahwa
Peneliti melalui proses interview informan telah atau sudah melakukan
melakukan interaksi dengan informan. penyesuaian diri dalam menjalani
Dalam interview ini, peneliti melakukan kehidupannya baik sebagai seorang pekerja
tanya-jawab dengan informan, yang kantor maupun sebagai seorang mahasiswa.
selanjutnya hasil tanya-jawab tersebut Bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh
dikompilasi sebagai data penelitian. Data informan mencakup penyesuaian diri secara
tersebut peneliti konstruksikan sebagai emosional dan juga penyesuaian diri secara
makna untuk mengidentifikasi topik atau kognitif.
tema tertentu (Sugiyono, 2018). Wawancara Secara emosional, informan tidak
dilakukan berdasarkan guided interview menunjukkan reaksi emosi yang berlebihan
yang telah disiapkan oleh peneliti ketika menghadapi tuntutan-tuntutan dalam
sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupannya baik tuntutan dalam studi
proses wawanacara disusun oleh peneliti maupun tuntutan dalam pekerjaan. Ketika
berdasarkan teori penyesuaian diri yang menghadapi suatu tuntutan, informan
dikemukakan oleh Schneiders (1999), yaitu berupaya menerimanya dan berusaha untuk
penyesuaian diri secara emosional dan menemukan solusi atau cara pemenuhannya.
penyesuaian diri secara kognitif dengan Sementara itu, ketika mengalami kegagalan
aspek-aspek di setiap jenis penyesuaian diri. atau ketidakmampuan dalam menghadapi
Analisis data dalam penelitian ini tuntutan, informan menunjukkan
menggunakan teknik koding wawancara. kecenderungan defensif dengan
Koding merupakan teknik mengidentifikasi menyalahkan orang lain dan
kata-kata atau frase. Dalam koding, kata- mengekspresikan emosi marah terhadap
kata atau frase tersebut diasumsikan orang lain. Meskipun demikian, mekanisme
mempengaruhi munculnya fakta psikologis defensif tersebut hanya bersifat sementara.
yang kuat, dan membantu peneliti untuk Secara keseluruhan, dalam melaksanakan
mengungkap inti fakta, serta menentukan dan memenuhi tuntutan yang ada, informan
aspek-aspek psikologis yang muncul secara mampu berkompromi dengan diri sendiri.
kuat dengan mengacu pada data visual dan Ketika gagal dalam berupaya memenuhi
kumpulan bahasa (Saldana, 2009). Peneliti suatu tuntutan, informan berusaha
melakukan koding dengan cara menurunkan standar atau patokan dalam
mengelompokkan respon informan dalam pemenuhan tuntutannya sehingga menjadi
kategori atau tema yang sudah ditentukan lebih terbisa menghadapi kegagalan.
oleh peneliti, yaitu penyesuaian diri dengan Penyesuaian diri secara kognitif
aspek-aspeknya. dapat dilihat dari beberapa upaya yang
. dilakukan oleh informan. Pertama, informan
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 9
LUSI

mampu melakukan penyesuaian diri ketika perkuliahan yang kebetulan tidak linear
menghadapi masalah, konflik, atau tuntutan- dengan disiplin ilmu sarjananya, informan
tuntutan yang ada. Informan sering berupaya untuk memenuhi tuntutan yang ada
menggunakan waktu ketika bekerja untuk dengan bertanya kepada teman kuliah, pergi
menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Hal ke perpustakaan untuk mencari literatur, dan
ini tentunya dilakukan setelah tugas-tugas juga memanfaatkan fasilitas internet untuk
atau pekerjaan kantornya telah selesai belajar materi perkuliahan.
dikerjakan atau pada saat tidak ada pekerjaan
kantor yang harus diselesaikan. Ketika
menghadapi tantangan dalam pemenuhan
tuntutan, khususnya tuntutan dalam

Tabel 1. Coding Transkrip Hasil Wawancara.

Tema besar Tema kecil Coding Teori pendukung


...”Sampai sejauh ini tugas-tugasnya
masih bisa ditoleran sih. Masih bisa
saya selesaikan...” (W1P1B86)
...”saya belajar untuk lebih aaa
memaafkan diri yaa, hahaha
(tertawa). Karena yaa pastilah ada
kerjaan itu yang keluar deadline
gitu ada, yang harusnya SOP
Ketiadaan emosi yang dikerjain itu laporan satu minggu
Penyesuaian diri
berlebihan setelah observasi harus sudah
selesai, tapi ada yang saya tidak
bisa selesaikan karena saya punya
alasan gitu kan...” (W1P1B97-99)
...”Jadi buat saya kegagalan di
tempat kerja itu aaa cara saya
menyikapinya yaa berusaha untuk
apa yaa, gak terlalu perfeksionis
Penyesuaian diri emosional
gitu...” (W1P1B102-103)
...Jadi aaa kalau saya ada masalah
biasanya saya langsung kelihatan
gitu. Aaaa saya diam aja atau nggak
gitu malah saya itu cenderung
ngomel-ngomel tergantung tingkat
masalahnya gitu....” (W1P1B35-37)
...”Dalam artian saya lebih
menekan orang lain kemudian saya Mekanisme pertahanan
Mekanisme psikologis
dengan kata-kata saya yang diri
mungkin saya akan aaa, tidak
mungkin yaaa karena saya nih
ekstrovert jadi saya cerita, tapi
dengan cerita itu sebenarnya saya
sedang memojokkan orang gitu.
Menekan orang lain dengan kata-
kata saya..” (W1PIB44-47)

MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 10


PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

Tabel 1. (lanjutan).

Tema besar Tema kecil Coding Teori pendukung

...”Saya aaa cara belajar saya,


saya mengambil waktu-waktu
kosong waktu saya bekerja...”
(W1P1B64)
..”secara usaha itu pasti saya
aaa berusaha gimana caranya
kalau perlu gak tidur pun yaa
gak papa, kalau misalnya
memang deadline-nya gak bisa
mundur. Tetap saya kerjakan
Mengarahkan diri (self
sebisa saya, begitu..” Penyesuaian diri
direction)
(W1P1B90-92)
“Banyak bertanya, banyak
mencari tahu, aa usahanya
pokoknya harus besar gitu loh.
Gimana yaa, yaa itu banyak
tanya, banyak cari tahu,
browsing-browsing, aa ke
Penyesuaian diri
Perpus lihat tesis misalnya
kognitif
kayak gitu. Jadi yaa usaha.”
(W2P1B49-51)
...”Yang pasti saya itu orangnya
selalu aa apa yaa berusaha
menepati deadline, itu aja sih.
Jadi kalau S1 itu ya saya tuh
pengennya lulus itu kalau bisa 4
tahun, atau kurang dari lulusan
rata-rata...” (W2P1B56-58)
...”Saya selalu tanya kalau di
Pengalaman hidup Penyesuaian diri
pekerjaan yaa saya selalu tanya
sama atasan saya deadline nya
kapan? Gitu. Kalau di kuliah
kan pasti sudah tahu kan
deadline nya kapan. Mana yang
kira-kira bisa saya, aa apa yaa
nomor duakan gitu loh...”
(W2P1B17-19)
Keterangan. W = wawancara; P = partisipan/informan; B = baris.

Diskusi menunjukkan bahwa informan mampu


Penelitian ini menggunakan melakukan penyesuaian diri secara
pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk emosional maupun kognitif dalam
mengungkap dan menjelaskan bentuk- menjalankan peran ganda sebagai seorang
bentuk penyesuaian diri mahasiswa yang mahasiswa di program magister dan sebagai
kuliah sekaligus bekerja. Hasil penelitian seorang karyawan.
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 11
LUSI

Hasil penelitian di atas menunjukkan Rahat & İlhan, 2016), individu yang mampu
kemampuan informan dalam melakukan melakukan penyesuaian diri menjadikan
penyesuaian diri secara positif (Mahmudi & tuntutan-tuntutan tersebut sebagai tantangan,
Suroso, 2014). Individu dengan penyesuaian dan bukannya rintangan yang harus
diri positif mampu secara efektif meregulasi ditemukan solusinya. Dengan melakukan
emosinya dan tidak mudah mengalami penyesuaian diri yang baik, indvidu dengan
frustasi dalam meraih harapan atau demikian mampu berjuang, dan menjadi
keinginan (Park dkk., 2012). Mereka juga lebih tangguh serta kompeten dalam
mampu melakukan pertimbangan dan menghadapi tuntutan-tuntutan tersebut.
pengarahan diri yang rasional, memetik Meskipun demikian, ada standar yang sudah
pelajaran dari pengalaman yang dimiliki, dimiliki oleh informan ketika berupaya
serta realitis dan objektif dalam menyikapi untuk memenuhi tuntutan yang ada.
tantangan-tantangan kehidupan (Delle Fave, Menghadapi standar tersebut, informan harus
2014; Schneiders, 1999). Meskipun memahami detail dari setiap tuntutan yang
demikian, terdapat penyesuaian diri yang diberikan dan selanjutnya memutuskan cara
salah (negatif) yang juga dilakukan oleh atau upaya yang dilakukan untuk memenuhi
informan dalam menjalani peran gandanya atau menyelesaikan tuntutan yang ada dalam
sebagai mahasiswa dan pekerja. Penyesuaian kehidupannya.
diri ini dilakukan dengan membentuk Penelitian ini mengandung kebaruan
mekanisme pertahanan diri ketika dengan mengangkat tema tentang
menghadapi tuntutan khususnya dalam penyesuaian diri pada mahasiswa yang
tuntutan pekerjaan. Dalam kasus ini, menjalankan peran ganda sebagai mahasiswa
mekanisme mekanisme pertahanan diri yang dan pekerja, yang relatif jarang diselidiki.
dilakukan oleh subjek sesuai dengan yang Meskipun demikian, beberapa kekurangan
dikemukanan Hasneli dan Ulfa (2017), yaitu dalam penelitian ini layak dielaborasi.
rasionalisasi dan proyeksi. Bentuk Kekurangan pertama berkaitan dengan
mekanisme ini dilakukan informan sebagai penggunaan satu informan. Untuk menutupi
mekanisme defensif untuk menyangkal kekurangan ini, riset atau studi lanjutan yang
kegagalan dan sebagai upaya menunjukkan berminat menyelidiki tema yang sama
bahwa dirinya tidak mengalami kesulitan diharapkan bisa merekrut informan yang
dengan cara mencari-cari alasan lebih mencukupi, dengan tujuan untuk
(rasionalisasi) serta melemparkan kesalahan mendapatkan bentuk-bentuk dan aspek-
yang dilakukan kepada pihak lainnya aspek penyesuaian diri yang lebih bervariasi,
(proyeksi). yang dilakukan oleh mahasiswa yang kuliah
Mekanisme defensif di atas, yaitu sambil bekerja. Studi lanjutan juga bisa
rasionalisasi dan proyeksi, dilakukan oleh membandingkan mahasiswa yang kuliah
informan secara tentatif, dan bukannya sambil bekerja atau part-time student dan
menetap atau persisten. Informan secara mahasiswa yang kuliah tanpa bekerja atau
umum tidak mempersalahkan tuntutan- full-time student (contoh: Darolia, 2014;
tuntutan yang diterimanya. Informan MacCann dkk., 2012), untuk menganalisis
merupakan individu yang sangat berorientasi perbedaan penyesuaian diri antara kedua
pada tugasnya sehingga melakukan upaya kelompok mahasiswa tersebut. Kelemahan
yang maksimal agar tuntutan-tuntutannya kedua berkaitan dengan pendekatan
dapat terpenuhi. Sebagaimana dikemukakan kualitatif. Untuk mengatasi kelemahan ini,
oleh beberapa peneliti (He & Côté, 2019; studi atau riset lanjutan bisa menerapkan

MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 12


PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

desain kuantitatif, dengan tujuan http://eprints.ums.ac.id/82213/10/NAS


mengidentifikasi faktor-faktor yang KAH%20PUBLIKASI.pdf
mempengaruhi atau memprediksi (contoh: Arjanggi, R., & Kusumaningsih, L. P. S.
DeAndrea dkk., 2012; Katz & Somers, 2017; (2016). The correlation between social
Nordstrom dkk., 2014) serta dampak- anxiety and academic adjustment
dampak (contoh: Credé & Niehorster, 2012; among freshmen. Procedia-Social and
Kaljahi, 2016) dari penyesuaian diri, yang Behavioral Sciences, 219, 104–107.
selanjutnya dikontekstualisasikan di https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.0
kalangan mahasiswa yang kuliah sambil 4.049
bekerja. Arumsari, A. D., & Muzaqi, S. (2016).
Prokrastinasi akademik pada
Kesimpulan mahasiswa yang bekerja. E-Jurnal
Mahasiswa yang menempuh kuliah Spirit Pro Patria, 2(2), 30-39.
tetapi secara bersamaan mencari nafkah https://doi.org/10.29138/spirit%20pro
harus mampu melakukan penyesuaian diri %20patria.v2i2.534
baik secara emosional maupun kognitif. Boatman, A., & Long, B. T. (2016). Does
Penyesuaian diri tersebut menentukan sejauh financial aid impact college student
mana mahasiswa yang kuliah sambil bekerja engagement?. Research in Higher
mampu memecahkan berbagai macam Education, 57(6), 653-681.
rintangan secara efektif, baik rintangan yang https://doi.org/10.1007/s11162-015-
berkaitan dengan tugas-tugas kuliah maupun 9402-y
pekerjaan. Pernyataan-pernyataan tersebut Camic, P. M., Rhodes, J. E., & Yardley, L.
menjadi intisari hasil penelitian ini, yang E. (2003). Qualitative research
berimplikasi pada pentingnya bagi in psychology: Expanding
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja untuk perspectives in methodology and
mampu mengidentifikasi dan menerapkan design. American Psychological
faktor-faktor yang meningkatkan Association.
penyesuaian diri dalam menjalankan peran Chaplin, J. P. (2002). Kamus lengkap
ganda mereka. psikologi. Rajawali Press.
Credé, M., & Niehorster, S. (2012).
Daftar Pustaka Adjustment to college as measured by
Arifin, M., Dardiri, A., & Handayani, A. N. the student adaptation to college
(2016). Hubungan kemampuan questionnaire: A quantitative review of
penyesuaian diri dan pola berpikir its structure and relationships with
dengan kemandirian belajar serta correlates and
dampaknya pada prestasi akademik consequences. Educational Psychology
mahasiswa. Jurnal Pendidikan: Teori, Review, 24(1), 133-165.
Penelitian, dan Pengembangan, 1(10), https://doi.org/10.1007/s10648-011-
1943-1951. 9184-5
http://doi.org/10.17977/jp.v1i10.7105 da Costa, A., Hanurawan, F., Atmoko, A., &
Ario, T. S., & Anganthi, N. R. N. Hitipeuw, I. (2018). The impact of
(2020). Problematika pada mahasiswa self-adjustment on academic
pekerja paruh waktu (Disertasi, achievement of the students. ISLLAC:
Universitas Muhammadiyah Journal of Intensive Studies on
Surakarta). Language, Literature, Art, and
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 13
LUSI

Culture, 2(1), 1-6. https://doi.org/10.20533/ijcdse.2042.63


http://doi.org/10.17977/um006v2i1201 64.2012.0098
8p001 Haber, A., & Runyon, R. P. (1984).
Darolia, R. (2014). Working (and studying) Psychology of adjustment. The Dorsey
day and night: Heterogeneous effects Press.
of working on the academic Harahap, F. A. Z. (2021). Self adjustment
performance of full-time and part-time dynamic in sojourner college
students. Economics of Education students. Journal of Psychology and
Review, 38, 38-50. Instruction, 4(3), 83-89.
https://doi.org/10.1016/j.econedurev.2 http://doi.org/10.23887/jpai.v4i3.3370
013.10.004 3
DeAndrea, D. C., Ellison, N. B., LaRose, R., Hasneli & Ulfa, F. F. (2017). Hubungan
Steinfield, C., & Fiore, A. (2012). kecerdasan emosional dengan
Serious social media: On the use of penyesuaian diri pada siswa MTsN. Al-
social media for improving students' Qalb, Jurnal Psikolgi Islam, 9(1), 8-
adjustment to college. The Internet and 17.
Higher Education, 15(1), 15-23. https://core.ac.uk/download/pdf/28810
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2011.0 0428.pdf
5.009 He, J. C., & Côté, S. (2019). Self-insight into
Delle Fave, A. (2014). Harmony. In A. C. emotional and cognitive abilities is not
Michalos (Ed.), Encyclopedia of related to higher adjustment. Nature
quality of life and well-being Human Behaviour, 3(8), 867-884.
research. Springer. https://doi.org/10.1038/s41562-019-
https://doi.org/10.1007/978-94-007- 0644-0
0753-5_1231 Kaljahi, N. E. (2016). The Effects of
Dirmantoro, M. (2015). Motivasi mahasiswa academic adjustment, social
kuliah sambil bekerja (Disertasi, adjustment and personal-emotional
Universitas Islam Negeri Maulana adjustment of students on their
Malik Ibrahim). http://etheses.uin- academic performance in Universities
malang.ac.id/3120/1/11410083.pdf of Northern Cyprus (Master's thesis,
Felix, T., Marpaung, W., & El Akmal, M. Eastern Mediterranean University
(2019). Peranan kecerdasan emosional (EMU)-Doğu Akdeniz Üniversitesi
pada pemilihan strategi coping pada (DAÜ)). http://i-
mahasiswa yang bekerja. Persona: rep.emu.edu.tr:8080/jspui/bitstream/11
Jurnal Psikologi Indonesia, 8 (1), 39- 129/2927/1/kaljahiniusha.pdf
56. Katz, S., & Somers, C. L. (2017). Individual
https://doi.org/10.30996/persona.v8i1. and environmental predictors of
2377 college adjustment: Prevention and
Gaedke, G., Venegas, B. C., Simbrunner, P., intervention. Current
& Janous, G. (2012). Impact of stress Psychology, 36(1), 56-65.
factors on part-time college http://doi.org/10.1007/s12144-015-
students. International Journal for 9384-0
Cross-Disciplinary Subjects in MacCann, C., Fogarty, G. J., & Roberts, R.
Education, 3(2), 692-698. D. (2012). Strategies for success in
education: Time management is more

MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 14


PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA

important for part-time than full-time work-study conflict and work-study


community college students. Learning facilitation. Journal of Career
and Individual Differences, 22(5), 618- Development, 45 (5), 504-517.
623. https://doi.org/10.1177%2F089484531
https://doi.org/10.1016/j.lindif.2011.09 7720071
.015 Park, C. L., Edmondson, D., & Lee, J.
Maddux, J. E. (Ed.). (2013). Self-efficacy, (2012). Development of self-regulation
adaptation, and adjustment: Theory, abilities as predictors of psychological
research, and application. Springer adjustment across the first year of
Science & Business Media. college. Journal of Adult
Mahmudi, M. H., & Suroso. (2014). Efikasi Development, 19(1), 40-49.
diri, dukungan sosial, dan penyesuaian https://doi.org/10.1007/s10804-011-
diri dalam belajar. Persona: Jurnal 9133-z
Psikologi Indonesia, 3(2), 183-194. Rahat, E., & İlhan, T. (2016). Coping styles,
https://doi.org/10.30996/persona.v3i02 social support, relational self-
.382 construal, and resilience in predicting
Mardelina, E., & Muhson, A. (2017). students' adjustment to university
Mahasiswa bekerja dan dampaknya life. Educational Sciences: Theory and
pada aktivitas belajar dan prestasi Practice, 16(1), 187-208.
akademik. Jurnal Economia, 13(2), https://doi.org/10.12738/estp.2016.1.0
201-209. 058
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13223 Remenick, L., & Bergman, M. (2020).
2818/penelitian/Elma%20Mardelina% Support for working students:
20dan%20Ali%20Muhson%20(2017) Considerations for higher education
%20Mahasiswa%20Bekerja.pdf institutions. The Journal of Continuing
Nordstrom, A. H., Goguen, L. M. S., & Higher Education, 69(2), 1-12.
Hiester, M. (2014). The effect of social https://doi.org/10.1080/07377363.2020
anxiety and self‐esteem on college .1777381
adjustment, academics, and Saldana, J. (2009). The coding manual for
retention. Journal of College qualitative researcher. Sage.
Counseling, 17(1), 48-63. Schneiders, A. A., (1999). Personal
https://doi.org/10.1002/j.2161- adjustment and mental health. Holt,
1882.2014.00047.x Reinhart and Winston Inc.
Oktaviani, S., & Adha, A. S. (2020). Sitorus, L. I. S., & Warsito WS, H. (2013).
Analisis motivasi kuliah sambil Perbedaan tingkat kemandirian dan
bekerja pada mahasiswa PGSD FKIP penyesuaian diri mahasiswa
Universitas Widya Gama Mahakam perantauan suku Batak ditinjau dari
Samarinda. Media Penelitian jenis kelamin. Character, 1(2), 1-6.
Pendidikan: Jurnal Penelitian dalam https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind
Bidang Pendidikan dan ex.php/character/article/view/1917/532
Pengajaran, 14(2), 153-157. 4
https://doi.org/10.26877/mpp.v14i2.59 Sobur, A. (2003). Psikologi umum. Pustaka
65 Setia.
Owen, M. S., Kavanagh, P. S., & Dollard,
M. F. (2018). An integrated model of
MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 15
LUSI

Sugiyono. (2018). Metode penelitian


pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
Suryadi, S., Triyono, T., Nur, A., & Dianto,
M. (2020). Hubungan penyesuaian diri
dan motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa. Jurnal Neo
Konseling, 2(1). 1-9.
http://doi.org/10.24036/00245kons202
0
Suwarso, S. (2018). Dampak kuliah sambil
bekerja terhadap indeks prestasi
mahasiswa perguruan tinggi negeri dan
swasta di Kabupaten Jember tahun
2017. RELASI: JURNAL
EKONOMI, 14(2), 15-27.
https://doi.org/10.31967/relasi.v14i2.2
61
van Rooij, E. C., Jansen, E. P., & van de
Grift, W. J. (2018). First-year
university students’ academic success:
The importance of academic
adjustment. European Journal of
Psychology of Education, 33(4), 749-
767. https://doi.org/10.1007/s10212-
017-0347-8
Widyanoor, C. J., & Pranoto, Y. K. S.
(2019). The influence of self-
adjustment on social interaction of 4-5
years children. BELIA: Early
Childhood Education Papers, 8(1), 21-
27.
https://doi.org/10.15294/belia.v8i1.297
86

MEDIAPSI │ 2021, Vol. 7, No. 1, 5-16 16

You might also like