You are on page 1of 5

POLA SEKSUAL TIDAK EFEKTIF

Hasil pengkajian pada kasus 3, terdapat keluhan seperti klien mengatakan semenjak saki, klien
sulit melakukan hubungan seksual dengan pasangannya karena sering diolak. Pola seksual tidak
efektif merupakan kekhawatiran individu melakukan hubungan seksual yang beresiko
menyebabkan perubahan Kesehatan (PPNI. 2017). Dimana dalam diagnosa ini terdapat gejala-
gejala yang berkaitan dengan kasus 3 seperti mengeluh sulit melakukan aktivitas seksual.
Untuk intervesi yang dapat kami lakukan pada pasien yaitu Identifikasi tingkat pengetahuan,
masalah sistem reproduksi, masalah seksualitas, dan penyakit menular seksual karena pada kasus
3, kami mengangkat diagnosa medis HIV-TB maka dari itu kita identifikasi dulu tingkat
pengetahuan penyakit menular seksual yangsalah satunya adalah HIV. Kemudian, Adapun
intervensi lainnyas seperti Fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan, Berikan
kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual, Berikan pujian terhadap
perilaku yang benar, dan Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan
Bahasa yang mudah diterima, dipahami, dan tidak menghakimi untuk (PPN1, 2017). Rangkaian
intervensi ini agar menyelesaikan keluhan pasien yang mengatakan sulit melakuka hubungan
seksual karena sering ditolak. Adapun edukasi yang diberikan yaitu informasikan pentingnya
modifikasi pada aktivitas seksual karena pasien dengan penyakit HIV akan sulit untuk melakuka
aktivitas seksual karena HIV dapat menyebar melalui aktivitas seksual pasien.
Terapi Komplementer yang dapat diberikan pada pasien adalah Edukasi Resiko Penularan HIV.
karena seperti yang kita ketahui bahwa penyebaran HIV dapar melalui hubungan seksual.
Menurut Bullan et al (2022) Penularan HIV bisa melalui transfusi darah, jarum suntik, hubungan
seksual, mengonsumsi narkoba. Masalah pada kasus 3 adalah pasien merasa sulit melakukan
hubungan seksual karena sering ditolak. Maka dari itu untuk menyelesaikan masalah ini adalah
dengan memberikan Edukasi Resiko Penularan HIV agar pasien dapat menerima alasan mengapa
ia sulit untuk melakukan hubungan seksual. Jadi, selain kita memberikan fasilitas komunikasi
antar pasien dan pasangannya, kita juga memberikan edukasi resiko penularan HIV.
Terapi Komplementer yang bisa dilakukan pada keluarga yaitu ajarkan penggunaan aplikasi
Edukasi Seksual (mis. My Peeps). Karena keluarga yang memilki pasien HIV memerlukan
edukasi seksual atau pun pencegahan HIV. Menurut Wijaya et al (2023) myPEEPS Mobile
sebagai media edukasi seksual menunjukkan hasil bahwa responden pada secara
keseluruhan menggambarkan MyPEEPS Mobile sebagai aplikasi android edukasi seksual dapat
digunakan untuk pendidikan kesehatan seksual dan kebutuhan pencegahan HIV. Menurut
Wijaya et al (2023) Aplikasi Edukasi Seksual dapat membantu memberikan pengetahuan pada
remaja maupun orang tua terkait kesehatan reproduksi seksual..
DAPUS
Bullan, L., Permatasari, R., Adawiah, S. R., Herdianti, V. N., Adam, Z., & Yusantari, S. (2022).
Edukasi Resiko Penularan HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga dan Lansia. Kolaborasi: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 291-296.
Wijaya, D., Ramzi, H., Saputra, A. F., & Muhimmah, I. (2023). Penggunaan Aplikasi Edukasi
Seksual dalam Mendukung Sustainable Development Goals 2030: Usage of Sexual Education
Applications for Sustainable Development Goals, 2030. Jurnal Sains dan Kesehatan, 5(2).
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
NO SDKI SLKI SIKI Terapi
Komplementer
Pola seksual tidak Identitas Seksual Konseling Terapi
efektif (D.0071) seksualitas Komplementer
(L.07056)
Kategori : (I.07214) pada pasie :
Fisiologis Kriteria Hasil Edukasi Resiko
Definisi
Subkategori : Penyebaran HIV
Setelah dilakukan Memberikan
Reproduksi dan bimbingan seksual
intervensi Terapi
Seksualitas pada pasangan Komplementer
Definisi : keperawatan 3x 24 pada keluarga :
sehingga mampu
Kekhawatiran jam masalah menjalankan ajarkan keluarga
individu melakukan fungsinya secara menggunakan
terhadap tingkat aplikasi edukasi
hubungan seksual optimal
yang beresiko ansietas dapat seksual. Mis, My
Tindakan Peeps
menyebabkan diatasi dengan Observasi
perubahan indikator: - Identifikasi
Kesehatan. tingkat
1. Verbalisasi
Penyebab : pengetahuan,
1. Ketakutan hubungan masalh
terinfeksi harmonis system
penyakit reproduksi,
meningkat
menular seksual masalah
2. Kurang terpapar 2. Verbalisasi
seksualitas
informasi hubungan dan penyakit
tentang menular
sesksual
seksualitas seksual
Gejala dan Tanda sehat
- Monitor
Mayor meningkat stress,
Subjektif kecemasan ,
1. Mengeluh sulit depresi dan
melakukan penyebab
aktivitas seksual disfungsi
(tidak tyersedia) seksual
Gejala dan Tanda
Minor Terapeutik
Subjektif - Fasilitasi
Objektif komunikasi
1. Konflik nilai antara pasien
Kondisi Klinis dan pasangan
Terkait - Berikan
1. Masteklomi kesempatan
2. Histerektomi kepada
3. Kanker pasangan
4. Kondisi yang untuk
menyebabkan menceritakan
paralisis masalah
5. Penyakit seksual
menular seksual - Berikan
(mis. Sisilis, pujian
gonore, AIDS) terhadap
perilaku yang
benar
- Berikan saran
yang sesuai
kebutuhan
pasangan
dengan
menggunakan
bahasaa yang
mudah
diterima,
dipahami dan
tidak
menghakimi
Edukasi
- Jelaskan efek
pengobatan,
kesehatan
dan penyakit
terhadap
disfungsi
seksual
- Informasikan
pentingnya
modifikasi
pada
aktivitass
seksual
Kolaborasi
- Kolaborasi
dengan
spesialis
seksologi,
jika perlu

You might also like