You are on page 1of 9

TUGAS MAKALAH PPKN

MAKALAH ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL

DI BIDANG POLITIK

1.MIFTAH HIDYAT

2.ADIT.F

3.FAUZAN

4.RIZWA

5.BINTANG

SMK AUTO MATSUDA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun kepada Allah SWT,yang telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya sehingga
Makalah Ancaman Integrasi Nasional di bidang Politik in dapat diselesaikan dengan baik,.Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
,keluarganya,sahabatnya,dan kita selaku umatnya

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyusun Makalah PPKn
yang berjudul Makalah Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik ini.Dan kami juga menyadari
pemtingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.Kami juga mngucakan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat sebaik baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik sehingga kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan,karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia.Semoga Makalah Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUS MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

A. Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik


B. Bentuk-Bentuk Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
1. Politik Uang (Money Politics)
2. Politik SARA
3. Politik Oligarki
4. Penyerangan Batas Wilayah Negara
C. Strategi Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
1. Pendekatan ke Dalam
2. Pendekatan ke Luar

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ancaman integrasi di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri mauoun dalam negeri.Dari
dalam negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk
ancaman non- militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain. Ke depan, bentuk anvaman yang berasal dari luar diperkirakan masih
berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer
untuk menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri daoat berupa penggunaan
kekuatan kekuatan berupa pengarahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang
berkuasa, atau menggalang keluatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerinah. Selain
itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dalam
negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatism dapat menempuh pola perjuangan politik
tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering di tempuh
untuk menarik simpati masyarakan internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit di hadapi
dengan kekuatan militer. Hal ini, membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki resiko
yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

B. RUMUS MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan ancaman integrasi nasional dibidang politik?
2. Bagaimana bentuk-bentuk ancaman integrasi nasional di bidang politik?
3. Bagaimana strategi mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang politik?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik

Ancaman Integrasi nasional di bidang politik adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam
negeri atau luar negeri yang di kategorikan sebagai hal yang membahayakan dan memech belah
persatuan denga mengatas namakan politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari
luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik di lakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik oleh suatu negara denga melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk
ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali di gunakan oleh pihak-pihak untuk
enekan negara.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengarahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa, atau menggalang politik untuk melemahkam kekuasaan pemerintah.

B. Bentuk-bentuk Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik

1. Politik Uang ( Money Politics )

Kasus korupsi yang marak terjadi pada tahun 2014, banyak partai politik yang melakukan
politik uang dengan cara konvensial yaitu dengan memberikan sejumlah uang maupun
barang

2. Politik SARA

Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan
ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung,
Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan. Dengan alas an agama Lurah susah yang di
lantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini merupakan produk kebijakan lelang Lurah
dari Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Penolakan atas Lurah Susan atas alasan agma sangatlah
tidak tepat

3. Politik Oligarki

Oligarki adalah pemerintahan berikut system politik yang kekuasaan politiknya secara
efektif di pegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan
menurut keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal demokrasi.
Demokrasi ini memiliki dua dimensi.

Sebagai kasus contohnya, bekaitan dengan kasus suap yang ditunjukan kepada Ratu Atut
dan adiknya Tabagus (wawan), yamh ternyata memiliki dinasti politiknya sendiri, di
antaranya Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan, dan anak tirinya Hervani
yang menjadi wakil bupati Padeglang. Hal ini menimbulkan kontroversi karena system politik
di banten tidak lagi murni atas nama demokrasi.
4. Penyerangan Batas Wilayah Negara

Contoh kasus penyerangan batas wilayah adalaj Amrabat. Ameabat adalah blok lautan
yang terletakdi lautan Sulawesi Selat Maakasar di dekat perpanjangan perbatasan darat
antara dan Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur. Persoalan klaim di mulai saat adanya
perjanjian Tapal Batas continental Indonesia dan Malaysia. Namun Indonesia akhirnya
melihat hal tersebut sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi
keaulatan NKRI.

C. Strategi Mengtasi Ancaman Integrasi Nasional di bidang politik

Dalam menghadapi ancaan yang berdimensi politik, strategi pertahanan di bidang politik di
tentukan oleh kemempuan system politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang
ditunjukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms.Bakry ( 2009:366 ),
strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan polotik bangsa yang berlandasan
demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis
serta mampu melaksanakan politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik
luar negeri Indonesia bebas aktif.

Adapun Langkah-langkah yang di tempuh untuk melaksanakan strategi dalam menghadapi


ancaman berdimendi politik dilakukan memalui dua pendekatan berikut.

1) Pendekatan ke Dalam

Yaitu pembangunan dan penataan system politik dalam negeri yang sehat dan dinamis
dalam kerangka dan demokrasi yang menghagai kebhinekaan atau kemajemukan namhsa
Indonesia. Hasil yang di harapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang
dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Penataan ke dalam diwujudkan
melalui pembangunan dan penataan system politik dalam negeri yang di kemas ke dalam
penguatan tiga pilar berikut.

a) Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan


Penguatan Penyelenggaraan Pemetintahan negara yang sah, efektif, bersih,
berwibawa, bebas KKN ( Korupasim, kolusi, nepotisme ) dan bertanggung jawab
yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara,
seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

b) Penguatan Lembaga Legislatif


Penguatan Lembaga Legiaslatif sehingga menjadi Lembaga yang berkualitas dan
professional pada Bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memperoses da melahirkan produk-produk legislasi (
berupa peratutan perundang-undangan ) bagi kepentingan pembangunan
nasional. Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol secara efektif
terhadap penyelengaraan pemeintahan dalam kerangka kepetingan bangsa dan
negara bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan kaidah
dan etika bernegara dalam negara demokrasi.
c) Penguatan Kekuatan Politik Nasional
Penguatan kekuatan Politik nasional baik partai politik maupun organisasi
sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik dan
pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan
meningkatkan perannya dalam Pendidikan politik pada warga negara, terutama
konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar hukum yang memahami
kewajiban dan hak sebagai warga negara.

2) Pendekatan ke Luar
Pendekatan keluar diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatic
melalui peninggkatan peran instrument politik luar negeri dalam membangun kerja
sama dan saling percaya dengan negara-negara lain. Sebagai kondisiuntuk mencegah
atau mengurangi potensi konflik antarnegara, yang di mulai dari tataran internah,
regional, suprasegional, hingga global. Pendekatan keluar diwujudkan dengan cara
sebagai berikut.

a) Pada Lingkup Internal


Pada lingkun internal, yaitu melalui pencitraan,pembangunan dan peningkatan
kondisi dalam negeri yang semakin mantap dan stabil, yang di barengi dengan
upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan
kuat seta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial bermasyarakat.

b) Pada Lingkup Regional


Pada lingkup Regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan
negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, daan tidak
saling mengintervenssssi urusan dalam negeri.

c) Pada Lingkup Supraregional


Pada lingkup superregional, politik luar negeri dikembangkan untuk berperan
dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota Bersama-
sama dengan China, Jepang, India, Australia, dan Slandia Baru, melalui hubungan
bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerja sama yang
lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja
politik luar negeri Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerja sama
yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.

d) Pada lingkup Global


Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam
(OKI), dan Forum Regional ASEAN (AFR). Peran displomasi harus mempu
mengidentifikasi potensi-potensi ancaman dimensi politik yang mengancam
kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan Langkah-langkah
pencegahan. Lapisan pertahanan militer dalam menghadapi ancaman politik yang
membahayakan kedaulatan,keutuhan wilayan NKRI. Mengembangkan strategi
pertahanan militer dalam konteks memperkuat usaha-usaha displomasi yang
dilakukan unsur pertahanan nir-militer. Implemenatasi upaya pertahanan militer
dalam kontks menghadapi ancaman berdimensi politik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.

Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun
dalam negeri. Dari lluar negeri, ancaman dibidang politik di lakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade
politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan
oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.

Strategi di bidang politik terwujud dengan adanya politik bangsa yang berlandaskan
demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis
serta mampu melaksanakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif

B. Saran
Korupsi adalah salah satu ancaman integasi nasional di bidang politik. Seluruh masyarakan
Indonesia untuk bisa menjauhi dan mencegah tindak pidana korupsi agar bisa mengurangi
kerugian bagi negara bila korupsi itu berhubungan dengan keuangan negara. Dan agar kita
tidak terjerat hukukan sampai harus dihukum mati. Jika kita tidak melakukan korupsi maka
hidup kita akan selalu tenang dan tentram tanpa terbebani aoleh dosa karena korupsi.

You might also like