You are on page 1of 40

TRAUMA BENDA

TAJAM
Hello!
- Fadli Ramadhan C11112891
-
- A. Karwana Cipta S C11112925

Pembimbing : dr. Olfi Susan Tumbol


Supervisor : dr. Gunawan Arsyadi,
Sp.PA(k), Sp.F

2
Disclaimer
Referat ini kami buat dengan mengambil dan menambahkan pembahasan dari
referat yang dibuat oleh:
✘ Judul: : Traumatologi : Luka Bacok
✘ Penyusun : 1. Ummi Asyiqin Binti Kamil C111 12851
2. Zaidatul Hidayah Binti Idris C111 12852
3. Muhammad Taufik Bin Awang C111 12856
4. Nurhijrah Binti Zin C111 12862
✘ Pembimbing. : dr. Afriani Early
✘ Supervisor : dr. Denny Mathius Sendana, M.Kes.,Sp.F
✘ Tahun : Desember 2017

3
4
KERANGKA PENULISAN
Luka

Mekanik Suhu Kimia Lain-lain

Trauma Trauma
tumpul tajam

Luka
Lecet

Memar

Luka
Robek
PENDAHULUAN
our office

6

Luka merupakan kerusakan atau hilangnya
hubungan antar jaringan seperti jaringan
kulit, jaringan lunak, jaringan otot, jaringan
pembuluh darah, jaringan saraf dan tulang.
Trauma tajam ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada
permukaan tubuh oleh benda-benda tajam. Trauma tajam dikenal dalam
tiga bentuk pula yaitu luka iris atau luka sayat (vulnus scissum), luka tusuk
(vulnus punctum) atau luka bacok (vulnus caesum).

7
Satyo, C. Aspek Medikolegal Luka pada Forensik Klinik. Majalah Kedokteran Indonesia: 2006; 39(4)
CDC Report (2006)
Persentase metode bunuh diri paling sering ditemukan di 16 Negara Bagian USA

51.3% Senjata Api

22.1% 18.4%
Gantung / Cekikan / Mati lemas Keracunan

12.1%
Trauma Benda Tajam
8
Prahlow.JA. Forensic autopsy of sharp force injuries. Available at: emedicinemedscapecom/article/1680082-overview. [Cited 2012]
DEFINISI
Definisi
✘ Trauma tajam ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada
permukaan tubuh oleh benda-benda tajam. Luka akibat benda tajam pada
umumnya mudah dibedakan dari luka yang disebabkan oleh benda
tumpul dan luka akibat tembakan senjata api.

✘ Bentuk luka yang disebabkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh
korban dipengaruhi oleh faktor:
■ Sifat dari benda tajam
■ Bagaimana benda tajam itu mengenai dan masuk ke dalam
tubuh
■ Tempat terdapat luka

10
Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik 1st Edition. Jakarta: Binarupa Aksara; 2014
ANATOMI
Juanda, A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. 12
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology 5th ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
Klasifikasi Luka akibat
Benda Tajam
Luka Iris

Luka Bacok

Luka Benda Tajam Luka Tusuk

Luka Tangkis

Luka Percobaan

13
Mansjoer A, dkk. Traumatologi. Dalam Kapita Selekta Kedokteran Ed 4. Jilid kedua. Media Aeskulapius; 2014
LUKA IRIS
Luka iris/sayat ialah luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka
oleh karena alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relatif ringan kemudian
digeserkan sepanjang kulit. Luka lebar tepi dangkal, arah kekerasan sejajar
kulit
Mekanisme
v Luka tajam dapat dihasilkan oleh senjata tajam seperti pisau dapur, pisau
cukur, pisau bedah dll.2
v Gaya paksa terjadi melalui area yang sangat sempit yang berhubungan
dengan ujung tajam dari senjata.2
v Luka iris dapat terjadi dengan cara:2
✗ Menghantam permukaan tubuh dengan tepi senjata yang tajam.
✗ Menggambar atau menggesekkan senjata di atas tubuh
✗ Menggergaji permukaan tubuh dan menghasilkan lebih dari satu luka
pada awalnya, yang menyatu menjadi satu luka besar di akhir

15
Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
16
Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
Karakteristik Luka
✘ Margin
✘ Lebar
✘ Panjang
✘ Bentuk
✘ Perdarahan
✘ Arah
✘ Potongan miring/beveling 17
18
Usia Luka
✘ Pada luka tanpa komplikasi, penyembuhan terjadi
sebagai berikut:11
■ 0-12 jam: Pembentukan Hematoma
■ 12 jam: Tepi berwarna merah, bengkak dan
melekat pada pembuluh darah dan getah
bening; infiltrasi leukosit.
■ 24 jam: Lapisan sel endotel yang bergerak
menutupi permukaan; di atasnya dapat
terlihat kerak atau keropeng.
19
LUKA BACOK
Luka bacok ialah luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam
atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang
cukup besar Kedalaman luka = Panjang luka, arah kekerasan miring dengan
kulit.

21
✘ Mansjoer A, dkk. Traumatologi. Dalam Kapita Selekta Kedokteran Ed 4. Jilid kedua. Media Aeskulapius; 2014
Karakteristik
✘ Luka bacok terdiri dari luka iris yang
memiliki alur atau potongan pada
dasar tulang. ✘ Baling-baling yang bergerak (kapal
✘ Jika arah bacokan melingkar, maka atau pesawat) bisa menyebabkan
luka bacok yang lebih parah.
bagian yang terkena berbentuk seperti
piringan yang terpotong pada tulang ✘ Adanya jaringan lunak yang disertai
atau jaringan lunak sekitarnya. hemoragik dengan luka bacok atau
✘ Tepi yang tumpul pada senjata bacok luka iris secara umum dianggap
sebagai bukti yang baik, bahwa
(seperti sekop) bisa menyebabkan
lebih banyak remukan pada jaringan luka timbul sebelum kematian.
yang menghasilkan luka yang lebih
konsisten ke arah robekan daripada
luka irisan.

22D.
Mallo J, Nerchan E, Mallo N. Pola Luka Pada Kematian Akibat Kekerasan Tajam Di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal Rsup Prof. Dr. R.
Kandou Manado Periode 2013, E-Clinic. 2015;1:1-5.
Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011. 23
Knight, B. Simpson’s Forensic Medicine 13th Ed. Great Britain: Hodder Headline Group; 2011
LUKA TUSUK
Luka tusuk ialah luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul
yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh.
Kedalaman luka > panjang luka, arah kekerasan tegak lurus kulit.

25
✘ Mansjoer A, dkk. Traumatologi. Dalam Kapita Selekta Kedokteran Ed 4. Jilid kedua. Media Aeskulapius; 2014
Klasifikasi

Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011. 26
Reddy, N. The Essentials of Forensic Medicine and Toxicology. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2014
Karakteristik Luka
✘ Panjang
✘ Luas dan Arah Luka
✘ Tepi
✘ Konfigurasi luka sesuai benda tajam yang
digunakan

27
Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011. 28
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology 5th ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011. 29
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology 5th ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
Bardale, R. Principle of Forensic Medicine and Toxicology 1st Ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011. 30
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology 5th ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
LUKA TANGKIS
Luka diantara jari dan telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan, aspek bagian
dalam lengan bawah atau bagian tubuh lainnya, jika ada, sangat mengindikasikan pembunuhan
karena luka ini dapat terjadi sebagai upaya untuk merebut senjata dan/atau membela diri atau
dalam upaya untuk menangkal serangan di kepala atau bagian vital lainnya dari tubuh.

32
✘ Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology 5th ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
LUKA PERCOBAAN
Luka sayat berulang yang sejajar dengan luka utama, biasanya di leher atau
pergelangan tangan

Mallo J, Nerchan E, Mallo N. Pola Luka Pada Kematian Akibat Kekerasan Tajam Di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Dan
Medikolegal Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 2013, E-Clinic. 2015;1:1-5.
34
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology 5th ed. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher; 2011.
Karakteristik Luka
✗ Terdapat pada bagian tubuh yang mudah diakses
✗ Biasanya dangkal atau kecil
✗ Arah teratur
✗ Gaya atau bentuk luka serupa
✗ Luka biasanya multipel
✗ Tangan - Pada orang yang tidak kidal, luka dominan di sisi
kiri dan untuk orang kidal; luka dominan di bagian kanan
tubuh.
✗ Bekas luka lama dari upaya self-infliction sebelumnya dapat
ditemukan
✗ Mungkin ada gangguan kejiwaan yang mendasarinya.

35
ASPEK MEDIKOLEGAL

36
VeR
✘ Visum et Repertum (VeR) merupakan alat bukti dalam proses peradilan
yang tidak hanya memenuhi standar penulisan rekam medis, tetapi juga
harus memenuhi hal-hal yang disyaratkan dalam sistem peradilan.
✘ Pembuatan visum et repertum pada kasus perlukaan korban hidup yang
dimintakan oleh penyidik kepada dokter adalah untuk melihat apakah
suatu peristiwa penganiayaan memenuhirumusan dari Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) seperti penganiayaan (Pasal 351) dan
penganiayaan ringan (Pasal 352), serta rumusan luka berat (Pasal 90) yang
dapat mengenai Pasal 351 ayat (2), Pasal 353 ayat (2), Pasal 354 ayat (1),
Pasal 355 ayat (1), Pasal 360, Pasal 365 ayat (2) angka 4, dan Pasal 365 ayat
(4) dan pasal- pasal dalam Undang-undang (UU) selain KUHP).

Afandi, D. Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka. Majalah Kedokteran Indonesia: 2010;60(4) 37
Fatriah S, et al. Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Majalah Kedokteran Indonesia: 2017;67(11)
Penganiayaan dan
Kualifikasi Luka
✘ Baling-baling yang bergerak (kapal
atau pesawat) bisa menyebabkan
luka bacok yang lebih parah.
✘ Adanya jaringan lunak yang disertai
hemoragik dengan luka bacok atau
luka iris secara umum dianggap
sebagai bukti yang baik, bahwa
luka timbul sebelum kematian.

38
Satyo, C. Aspek Medikolegal Luka pada Forensik Klinik. Majalah Kedokteran Indonesia: 2006; 39(4)
Di Indonesia dikenal 3 kategori derajat luka, yaitu luka derajat ringan,
sedang, dan berat. Sayangnya perundang- undangan di Indonesia hanya
mengatur luka berat pada pasal 90 KUHP sedangkan luka sedang dan luka
ringan tidak disebutkan.
Selain luka berat undang-undang hanya menyebutkan “luka” pada
pasal 360 ayat (2) yaitu: “Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya)
menyebabkan orang lain luka sedemikian rupa sehingga orang itu menjadi
sakit sementara atau tidak dapat menjalankan jabatan atau pekerjaannya
sementara, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi
empat ribu lima ratus rupiah”.

Afandi, D. Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka. Majalah Kedokteran Indonesia: 2010;60(4) 39
Fatriah S, et al. Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Majalah Kedokteran Indonesia: 2017;67(11)
Thanks!
Any questions?

40

You might also like