You are on page 1of 2

Latar Belakang SLPHT

Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian negara Indonesia,
menjadi fondasi perekonomian negara, dan merupakan andalan sebagai pendorong pembangunan
nasional. Oleh karenanya, pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional Indonesia. Akan tetapi dalam usaha peningkatan produksi pertanian sering muncul kendala
atau masalah. Salah satu kendala dalam usaha peningkatan produksi pertanian adalah adanya seran-
gan hama dan penyakit tumbuhan. Untuk itu diperlukan tehnik pengendalian hama dan penyakit.
Tehnik pengendalian yang umum digunakan oleh petani kita adalah dengan cara kimiawi yaitu den-
gan menggunakan pestisida. Pengendalian hama dan penyakit tumbuhan dengan menggunakan
pestisida mempunyai dampak negatif baik bagi manusia maupun lingkungan. Bagi manusia,
pestisida dapat menyebabkan keracunan ataupun mengganggu sistem kerja tubuh seperti bersifat
karsinogenik.
Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian, mempunyai ke-
dudukan yang sangat strategis dalam pembangunan pertanian. Penyuluhan pertanian adalah upaya
membangun kemampuan masyarakat secara persuasif-edukatif yang terutama dilakukan melalui
proses pembelajaran petani dengan menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian secara baik
dan benar didukung oleh kegiatan pembangunan pertanian lainnya. Penyuluhan pertanian yang par-
tisipatif adalah memberi peluang partisipasi aktif petani dan keluarganya untuk mengambil keputu-
san sendiri dalam berbagai tahap pembanguan pertanian mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, evaluasi dan tindak lanjut. Salah satu program penyuluhan pertanian yang partisipatif
adalah Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu atau lebih dikenal dengan istilah SLPHT.
SLPHT merupakan program penyuluhan yang menuntut peran petani sebagai pelaku, peneliti, pe-
mandu dan manajer lahan yang ahli secara aktif untuk berpatisipasi pada keseluruhan kegiatan.
SLPHT merupakan salah satu metode penyuluhan yang berkaitan erat dengan pembinaan
petani untuk mewujudkan kemandirian dalam berusahatani. Cara yang dilakukan adalah dengan
memberikan pengertian dan pemahaman terhadap cara-cara bercocok tanam serta penggunaan
pestisida nabati dan pupuk organik yang baik dan benar. Melalui SLPHT ini diharapkan adanya pe-
rubahan sikap dan tingkah laku masyarakat khususnya petani kepengendalian hama terpadu (Halid,
2013). Program SLPHT mempunyai tujuan umum agar petani peserta dan pemandu lapangan dapat
memasyarakatkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), sehingga SLPHT yang pada mulanya bersi-
fat lokal, akan terus hidup dan berkembang, dengan dukungan petugas Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (POPT), penyuluh dan aparat pemerintahan setempat. Pemahaman dan pen-
erapan PHT yang semakin meluas diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi
pertanian, serta dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan agroekosistem dan kenyamanan
lingkungan hidup.
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu merupakan program penyuluhan yang menun-
tut peran petani sebagai pelaku, peneliti, pemandu dan manajer lahan yang ahli secara aktif untuk
ikutserta pada keseluruhan kegiatan. Pada kegiatan SLPHT sawah atau ladang dijadikan tempat be-
lajar bagi petani. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari partisipasi petani dalam mengikuti
SLPHT. Partisipasi dalam pengertian sehari-hari diartikan sebagai keikutsertaan atau keterlibatan
individu dalam suatu kegiatan tertentu. Partisipasi petani sebagai peserta dalam program SLPHT
sangat diperlukan karena pelaksana utama dalam kegiatan ini adalah petani peserta itu sendiri.
Petani sangat dituntut keterlibatannya untuk mencurahkan pikiran dan tenaganya dalam mengikuti
program SLPHT. Keterlibatan atau partisipasi petani sangat berarti dalam menunjang keberhasilan
pelaksanaan Program SLPHT. Selain itu partisipasi petani dalam Program SLPHT tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam diri petani maupun
faktor yang berasal dari luar diri petani tersebut (Soedijanto,1997)

Halid S.A. 2013. Deskripsi Tentang Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Ke-
camatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Universitas Gorontalo. Gorontalo.

Soedijanto. 1997. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Sebagai Salah Satu
Alternatif Model Penyuluhan Untuk Mendukung Pembangunan Pertanian Di Awal Datang
nya Millenium Baru. Universitas Brawijaya Malang

You might also like