You are on page 1of 17

MATERI 9

AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Dosen pengampu: Tri suciani suparjo, S.Ak., M.Si.

Disusun oleh :

Muh Yusuf T (2109308120010)

Nurul Maghfirah S. (2109308120020)

A Tenriawaru (2109308120011)

Satriani (2109308120005)

Siskayanti (2109308120015)

PRODI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR

MAJU MAKASSAR 2023


A. PENDAHULUAN

Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukan-.
nya prinsip stewardship dan accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja peme-
rintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak saja berfungsi sebagai alat pengendalian
transaksi keuangan, akan tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya mendukung pencapaian
tujuan organisasi.

Dalam bab ini dibahas mengenai teori akuntansi sektor publik dan teknik-teknik akun-
tansi yang terdiri atas akuntansi anggaran (budgetary accounting), dan akuntansi komitmen
(commitment accounting), akuntansi dana (fund accounting), akuntansi kas (cash accounting),
dan akuntansi akrual (accrual accounting)

B. TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pela
poran keuangan kepada pihak eksternal. Teori akuntansi sektor publik sendiri sebenarnya masih
dipertanyakan apakah memang ada teori akuntansi sektor publik. Sektor swasta yang
perkembangan akuntansinya lebih pesat saja oleh beberapa ilmuwan masih dipertanyakan apakah
sampai saat ini benar-benar memiliki teori akuntansi yang mapan. Suatu teori perlu didukung
oleh berbagai riset yang di dalamnya terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebe narannya. Teori
memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu: 1) kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan
fenomena yang ada (the ability to explain), 2) kemampuan untuk mem prediksi (the ability to
predict), dan 3) kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to control given phenomena).
Pada dasarnya terdapat tiga tujuan mempelajari teori akuntansi, yaitu: 1) untuk memahami
praktik akuntansi yang saat ini ada, 2) mempelajari kelemahan dan kekurangan dari praktik
akuntansi yang saat ini dilakukan, dan 3) memperbaiki praktik akun- tansi di masa datang.

Suatu disiplin ilmu dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu (1) murni atau
abstrak (abstract sciences), (2) ilmu deskriptif (general descriptive sciences), (3) ilin derivatif
(special derivative sciences), (4) ilmu sinoptis (synoptic sciences), dan (5) ilmu terapun (applied
sciences). Ilmu abstrak misalnya adalah matematika, ilmu logika, dan metafisik. Disiplin ilmu
yang termasuk kategori ilniu-deskriptif mendasarkan pengetahuannya melalui observasi dan
pendeskripsian suatu fenomena aktual, misalnya ilmu kimia, biologi, dan sosiologi. Ilmu
derivatif merupakan turunan dari ilmu lain, misalnya botani, zoologi, minerologi, dan etnologi.
Synoptic science adalah turunan dari derivative special science yang merupakan gabungan dari
beberapa disiplin ilmu, contohnya adalah auditing, geologi, dan geografi. Ilmu terapan adalah
disiplin ilmu yang secara khusus terpisah dari disiplin ilmu lain, namun bisa juga kombinasi dari
ber bagai prinsip yang diambil dari disiplin ilmu lain yang disesuaikan dengan kebutuhan praktis
ilmu tersebut, contohnya ilmu akuntansi.

Jika dikaitkan dengan bangunan dari suatu ilmu (body of knowledge), akuntansi sektor
publik dikatakan memiliki teori yang mapan apabila terpenuhi beberapa persyaratan. Bangunan
ilmu terdiri atas konsep dasar (basic concept) sebagai landasan ilmu tersebut (philosophical
foundation), postulat, teori, konsep, prinsip, standar, dan praktik aplikasi. Akuntansi sektor
publik sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu akuntansi itu sendiri. Oleh karena
itupengembangan teorijakuntansi sektor publik sangat tergantung pada perkembangan ilmu
akuntansi.

Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk memperbaiki praktik yang sal ini
dilakukan. Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik,
yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan daa dapat
diandalkan (reliable)

Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandal kan,
terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan
tersebut adalah:

1. Objektivitas

2. Konsistensi

3. Lava banding

4. Tepat waktu

5. Ekonomis dalam Penyajian laporan

6. Materials
Objektivitas

Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang


relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja yang telah di
capai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada pihak eksternal yang menjadi
stakeholder organisasi.

Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan
kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Mana- jemen tidak
selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder, namun seringkali ia bertindak untuk
memaksimumkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memandang
bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder yang lain, misalnya karyawan, investor, kreditor,
dan masyarakat.

Masalah objektivitas juga dapat dijelaskan melalui teori kontrak (contracting


theory)Proses kontrak menghasilkan hubungan keagenan (agency relationship). Hubungan
keagenan muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) mengontrak pihak lain (agen) untuk
melakukan tindakan yang diinginkan oleh prinsipal. Dengan kontrak tersebut prinsipal
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Karena baik prinsipal maupun
agen kedua- duanya adalah utility maximiser, maka tidak ada alasan yang dapat diyakini bahwa
agen akan selalu bertindak untuk kepentingan prinsipal. Masalah keagenan (agency problem)
kemudian muncul karena adanya perilaku oportunis (opportunistic behaviour) dari agen, yaitu
perilaku manajemen (agen) untuk memaksimumkan kesejahteraannya sendiri yang mungkin
berlawanan dengan kepentingan prinsipal.

Manajemen memiliki dorongan untuk memilih dan menerapkan teknik akuntasi yang bisa
menginformasikan laporan keungan secara lebih baik sebagai ukuran kinerja organisasi.
Manajemen menggunakan variabel artifisial misalnya dengan pemilihan teknik akuntansi yang
bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik dan menggunakan variabel riil (transaksional) yang
dilakukan dengan cara melakukan manipulasi transaksi. Oleh karena itu, teknik akuntansi yang
digunakan manajemen harus memiliki derajal objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang
menjadi stakeholder.
Konsistensi

Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk
menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut- turut.
Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun tahun.
Konsistensi penerapan metode akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi
memiliki orientasi jangka panjang (going concern), sedangkan laporan keuangan
hany..nclaporkan kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan
proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam
menerapkan metode akuntansinya.

Daya Banding

Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan waktu dan dengan
instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti bahwa laporan keuangan dapat
digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain yang sejenis.
Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan
keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama akan
dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga terkait dengan konsistensi.
Adanya beberapa alternatif penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya
daya banding. antar periode

Tepat Waktu

Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan terkait dengan
lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menghasilkan laporan keuanganSemakin
cepat waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan kepu
tusan. Permasalahannya adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin banyak
pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut Laporan
keuangan mungkin
disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk pengambilan keputusan meskipun
disajikan lebih awal.

Ekonomis dalam Penyajian Laporan

Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang


dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam penyajian
laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.

Materialitas

Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika infor-
masi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda. Penentuan materialitas
memang bersifat pertimbangan subjektif (subjective judgement), namun pertimbangan tersebut
tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi. Pertimbangan yang digunakan merupakan pro-
fessional judgement yang mendasarkan pada teknik tertentu.

C. PERLUNYA SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusanPada sektor publik. pengambilan keputusan terkait dengan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik. Pada dasarnya, akuntansi baik pada sektor swasta maupun sektor
publik, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu akuntansi keuangan dan akun- tansi manajemen.
Akuntansi keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu prinsip, metode, dan teknik pencatatan
dan pengorganisasian data keuangan atas opcrasi/kegiatan suatu entitas ("entitas" yang dimaksud
mengacu baik perusahaan swasta maupun organisasi sosial-ekonomi lainnya, seperti:
pemerintahan, perusahaan milik negara, organisasi nirlaba, dan sebagainya) untuk menghasilkan
dan memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang
rasional.

Ruang lingkup akuntansi keuangan penierintah meliputi semua kegiatan yang men- cakup
pengumpulan data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan alas transaksi
keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap hasil-hasil- nya.

Masisi (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar sistem akuntansi keuangan
scbagai berikut:

1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan. Ilanya kejadian dan kegiatan ekonomi yang
relevan saja yang akan dicatat dalam sistem akuntansi keuangan;

2. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat; Penentuan waktu pengakuan untuk


setiap jenis operasi (timing of recognition)Pada prinsipnya, suatu operasi dapat
dicatat/diak::i pada tahap tertentu dari proses transaksiMisalnya, pembelian dapat
diakui/dicatat ketika keputusan untuk membeli suatu barang di- tetapkan, pada waktu
dilakukan pemesanan, ketika barang diterima, ketika faktur diterima ketika barang
tersebut digunakan untuk proses produksi, atau ketika telah dilakukan p bayaran kas.
Oleh karena itu harus ditetapkan kapan suatu transaksi dapat diakui/dicatat
3. Adanya sistem pengendalian untuk menjanin reliabilitas. Sistem pengendalian ini me
miliki dua komponen, yaitu komponen formal dan substansial. Komponen formal adalah
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping): kesalahan akuntansi akan dapat di
ketahui dan dilacak ketika jumlah sisi kreuit tidak sama dengan sisi debit. Komponen sub
stansial merupakan mekanisme konflik kepentingan (conflict of interest): kesalahan akun
tansi muncul ketika mempengaruhi secara negatif pihak ketiga. Sebagai contoh, jika ut
tidak dicatal dengan baik, jumlah yang dibayarkan kepada kreditor akan berbeda dengan
jumlah yang seharusnya diterima sebagaimana tercatat dalam akun piutang yang diakui
kreditor, utang
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasiTerdapat beberapa kesamaan akuntansi
keuangan baik pada sektor publik maupun sektor swasta. Sebagai contoh, pada kedua
sektor tersebut direkomendasikan untuk menggunakan sistem pembukuan berpasangan
dalam mencatat akun-akun transaksiKedua sektor same- sama membutuhkan standar
akuntansi keuangan sebagai pedoman pencatatan agar terdapat perlakuan yang sama
terhadap suatu transaksi. Siklus akuntansi pada kedua sektor tidak jauh berbeda.

Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan eks- ternal
dan penghitungan biaya pelayanan. Oleh karena itu, akuntansi keuangan sektor publik pada
dasamya berbicara masalah tujuan laporan keuangan sektor publik, jenis laporan keuangan sektor
publik, sistem akuntansi, standar akuntansi keuangan sektor publik, dan akuntansi biaya sektor
publik. Akuntansi biaya sektor publik sendiri bukan murni bagian dari akuntansi keuangan sektor
publik. Akuntansi biaya sektor publik merupakan hybrid dari akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen sektor publik.

D. STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan


akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna
laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan
untuk mengimplementasikan standar. Untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah d
tetapkan, sistem akuntansi sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian interi atas
penerimaan dan pengeluaran dana publik.

Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan


keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif
berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam
pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam pengauditan.

Proses penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakan masalah
yang serius bagi praktik akuntansi, profesi akuntansi, dan bagi pihak-pihak yang
berkepentinganPembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfaat bagi suatu pihak, namun
dapat juga merugikan bagi pihak lainPenentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan
keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima
pihak-pihak yang berkepentingan dan bermanfaat bagi pengembangan akuntansi sektor publik itu
sendiri.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi,

antara lain:

a.) Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan
posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna
informasi.
b.) Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi .auditor yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya
dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
c.) Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan
dengan berbagai variabel yang pat: dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi,
perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial
lainnya
d.) Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat
mungkin menghindari terjadinya standar yang overloadStandar yang overload terjedi ketika:

a.) Standar terlalu banyak;

b.) Standar terlalu rumit,


c.) Tidak ada standar yang legas (rigid) sehingga sulit untuk membuat pilihan dalam
penerapannya;
d.) Standar mempunyai tujuan yang sifatnya umum (general-purpose standards) sehingga
gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan diantara para penyaji dan pengguna
e.) Standar kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan antara:
 Entitas publik dan entitas non-publik
 Laporan keuangan tahunan dan interim
 Organisasi besar dan kecil
 Laporan keuangan auditan dan non-auditan
f.) Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.

E. TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor public yaitu:

1. Akuntansi Anggaran
2. 2Akuntansi Komitmen
3. Akuntansi Dana
4. Akuntansi Kas
5. Akuntansi Akrual

Pada dasarnya kelima teknik akuntansi tersebut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya,
penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak berarti menolak penggunaan teknik yang
lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-
beda, bahkan dapat menggunakan kelima teknik tersebut secara bersama-sama.

Akuntansi kas, akuntansi akrual, dan akuntansi komitmen berbeda satu dengan lainnya
karena adanya perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal pengakuan pen
dapatan, pada dasarnya terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan, yaitu pada saat
barang dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur dibayar.

Akuntansi Anggaran

Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Akuntansi
anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik,
khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang sama
dan sejajar dengan anggarannya. Jumlah belanja yang dianggarkan dikreditkan terhadap akun
yang sesuai kemudian apabila belanja tersebut direalisasikan, maka aku tersebut didebit kembali.
Saldo yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum di- belanjakan.
Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah
anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama ieknik ini adalah untuk menekankan peran
anggaran dalam sikhus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.

Alasan yang melatarbelakangi teknik akuntansi anggaran adalah bahwa anggaran dan
realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apabila terdapat
varians (selisih). Namun, akuntansi anggaran lebih menekankan pada bentuk dari akun-akun
keuangan bukan isi (content) dari akun itu sendiri.

Salah satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah bahwa teknik ini sangat
kompleks. Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun-nkun yang ada menunjuk-
kan pendapatan dan biaya aktual, dan anggaran menunjukkan pendapatan dan biaya dianggar
kan.

Akuntansi Komitmen

Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatat nya
pada saat order dikeluarkan. Sistem akuntansi akrual mengakui biaya pada saat faktur di terima
dan mengakui pendapatan ketika faktur dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat di gunakan
bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akrual. Akuntansi komitmen ter kadang
hanya menjadi subsistem dari sistem akuntansi utama yang dipakai organisasiAkun lansi
komitmen mengakui transaksi ketika organisasi melakukan transaksi tersebut. Hal in berarti
bahwa transaksi tidak diakui ketika kas telah dibayarkan atau diterima, tidak juga ketik faktur
diterima atau dikeluarkan, akan tetapi pada waktu yang lebih awal, yaitu ketika ordo dikeluarkan
atau diterima.

Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manaje
dapat mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksa
nakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan. Dengan mencrima
akun atas faktur yang diterima atau dibayarkan, ia dapat dengan mudah menghabiska anggaran
(overcommit). Tentu saja manajer yang teliti akan tahu bahwa akun-akun tidak me masukkan
order
yang dikeluarkan yang mana faktur belum diterima dan oleh karena ita i membuat catatan sendiri
agar ia tidak melakukan pemborosan anggaran-(over-commit the budget)

Akuntansi komitmen berfokus pada order yang dikeluarkan. Order yang diterima terkait
dengan pendapatan tidak akan dicatat sebelum faktur dikirimkan, Meskipun akuntansi komitmen
dapat memperbaiki pengendalian terhadap anggaran, namun terdapat masalah dalan
pengadopsian sistem tersebut ke dalam akun-akun keuangan. Akun yang dicatat hanya & dukung
oleh order yang dikeluarkan.

Akuntansi Dana (Fund Accounting)

Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi adalah pencarian sumber
dana dan alokasi dana. Penggunaan dana dan peran anggaran sangat penting dalam organisasi
sektor publik. Dalam tahap awal perkembangan akuntansi dana, pengertian "dana (fund"
dimaknai sebagai dana kas (cash fund). Tiap-tiap dana tersebut harus ditempatkan pada laci (cash
drawer) secara terpisah, beberapa tagihan harus diambilkan dari satu iaci dan lagihan lain dari
laci yang lainnya. Namun saat ini, "dana" dimaknai sebagai entitas anggaran dan entitas
akuntansi yang terpisah, termasuk sumber daya nonkas dan utang diperhitungkan di dalamnya,

Teori akuntansi dana pada awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk tujuan
organisasi bisnis. Pada waktu itu ia melihat bahwa antara perusahaan pribadi dengan peru-
sahaan badan memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah, pertama perusahaan
perorangan (milik pribadi) kurang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang di-
miliki publik (perseroan terbatas). Kedua, adanya kesalahan dalam memahami makna entitas.
Berdasarkan kedua hal tersebut Vatter berpendapat bahwa reporting unit harus diperlakukan
sebagai dana (fund) dan organisasi harus dilihat sebagai satu dana atau satu rangkaian danaHal
ini berarti jika suatu organisasi dilihat sebagai suatu rangkaian dana (series of fund), maka
laporan keuangan organisasi tersebut merupakan penggabungan (konsolidasi) dari laporan
keuangan dana yang menjadi bagian organisasi

Pengertian "dana" berdasarkan GASB (1999 par. 208) adalah:


"A fiscal and accounting entity with a self-balancing set of accounts recording cash and other
financial resources, together with all related liubililies and residual equities or balances, and
changes therein, which are segregated for the purpose of carrying on specific activities or
allaining certain objectives in accordance with special regulations, restrictions, and limitations”

Perbandingan antara akuntansi dana pada organisasi bisnis dengan organisasi sektor
publik dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar hal 153

Sistem akuntansi pemerintah yang dilakukan dengan menggunakan konsep dana, mem-
perlakukan suatu unit kerja sebagai entitas akuntansi (accounting entity) dan entitas anggaran
(budget entity) yang berdiri sendiri. Penggunaan akuntansi dana merupakan salah satu per-
bedaan utama antara akuntansi pemerintahan dengan akuntansi bisnis. Sistem akuntansi dana
dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dibelanjakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Dana dapat dikeluarkan apabila terdapat otorisasi dari dewan legislatif, pihak eksekutif, atau
karena tuntutan peraturan perundanganSistem akuntansi dana adalah metoda akuntansi yang
menekankan pada pelaporan pemanfaatan daná, bukan pelaporan organisasi itu sendiri.

Terdapat dua jenis dana yang digunakan pada organisasi sektor publik, yaitu:

1. Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund)digunakan untuk mencatat nilai aktive,
utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan
yang tidak bertujuan mencari laha. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organi
pemerintahan (governmental funds).

2. Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable fund): untuk mencatat pendapatan
biaya, aktiva, utang dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis daran
digunakan pada organisasi bisnis (proprietary funds).
Akuntansi Kas

Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima. dan pengsa dicatat
ketika kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran ya aktual, riil
dan obyektif. Namun demikian, GAAP tidak menganjurkan pencatan dengan dasa kas karena
tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi dan
efektivitas suatu kegiatan, program, atau aktivitas tidak dapat diuk dengan baik. Sebagai contoh,
penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapata (revem) bukan sebagai utang.
Untuk mengoreksi hal tersebut. kebanyakan sistem akuntans kas tidak hanya mengakui kas saja,
akan tetapi juga aktiva dan ulang yang timbul sche terjadi transaksi kas. Namun demikian,
koreksi semacam ini tidak dapat mengubah kenyataa bahwa pada setiap waktu, obligasi yang
beredar dalam bentuk kontrak atau order pembelia yang dikeluarkan tidak tampak dalam catatan
akuntansi. Konsekuensinya adalah saldo tercatat akan dicatat lebih (inverstated). Hal tersebut
dapat menyebabkan pemborosan anggara (unrise expenditure atau overspending).

Akuntansi Akrual

Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis
akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya lebih akurat,
komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, susial, daa politik. Basis
akrual diterapkan agak berbeda antara proprietary fund fill accrual) dengan governmental fund
(nuxdified accrual) karena biaya (expense) diukur dalam proprietary fund sedangkan expenditure
difokusnya pada general fundExpense adalah jumlah sumber daya yang dikonsumsi selama
periode akuntansi. Expenditure adalah jumlah kas yang dikeluarkan atau akan dikeluarkan
selama periode akuntansiKarena governmental fund tidak memiliki catatan modal dan utang
(dicatat/dikategorikan dalam aktiva tetap dan utang jangka panjang)expenditure yang diukur,
bukan expense.

Berbeda dengan governmented fund, yang menjadi kepentingan proprietary fund dan
juga organisasi bisnis adalah net income. Full dermal accounting digunakan untuk mencatat
révenue ketika diperoleh (earned) dan biaya (expense) pada saat terjadi (incurreth)Dengan kata
lain, biaya dicatat ketika utang terjadi tanpa memandang kapan pembayaran dilakukan.
Pada governmental fund, hendaknya digunakan modified accrual basisExpeliture di-
acerned, tetapi revenue dicatat berdasarkan kas basis, yaitu pada saat diterima, bukan ketika
diperoleh. Pendapatan seperti PPN, PPh, dan fee (retribusi) dihitung pada saat diterima kasnya.
Salah satu pengecualian adalah property tax (PBB) yang di-ucerned karena jumlahnya dapai
diestimasi secara lebih pasti.

Pengaplikasian accrual basis dalam akuntansi sektor publik pada dasamya adalah untuk
menentukan cost of services dan charging for services, yaitu untuk mengetahui besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan hargu pelayanan yang
dibchankan kepada publik. Ilal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam
sektor swasta yang digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap
pendapatan proper matching cost gaints revenue). Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor
swasta orientasi lebih difokuskan pada usaha untuk memaksimumkan laba (profit oriented),
sedangkan dalam sektor publik orientasi difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik (public
service oriented)

Perbedaan antara akuntansi berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual dapat dilihat
sebagai berikut:

1. Basis Kas: Penerimaan kas Pengeluaran kas = Perubahan kas


2. Basis Akrual: Pendapatan (income) - Biaya-biaya - Rugi/laba (surplus/defisit)
3. Pendapatan (income)Penerimaan kas selama satu periode akuntansi - saldo awal piutang
+ saldo akhir piutang.
4. Biaya: Kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi - saldo awal utang + saldo
akhir utang.

Akuntansi berbasis akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak untuk men-
dapatkan kas, serta pengeluaran kas dan kewajiban untuk membayarkan kasOleh karena itu,
dengan sistem akrual pendapatan dan biaya diakui pada saat diperoleh (earned) atau terjadi
(incurred), tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.

Beberapa negara telah niereformasi akuntansi sektor publik di lingkungan mereka,


terutama perubahan dari cash basis menjadi accrual basis. New Zealand merupakan contoh
negara yang sukses menerapkan sistem accrual husis yang sudah dilakukan sejak tahun 1991.
Sistem
akuntansi yang diterapkan di negara ini telah mampu memberikan kontribusi y besar dalam
menghasilkan informasi yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sistem cash basis dalam
hal kuantitas dan kualitasnyaTujuan pengenalan accrual basis ini adalah untuk memfasilitasi
transparansi yang lebih besar pada organisasi pemerintah dan meningka kan efisiensi dan
efektivitas. Sementara itu, beberapa negara Uni Eropa lainnya masih ma dalikan pengeluarannya
dengan menggunakan cash basis.

Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa reformasi ke arah accrual basis temy tidak
seluruhnya menjamin keberhasilan. Kasus yang terjadi di Italia menunjukkan ba pengenalan
terhadap accrual basis memberikan kontribusi yang kurang signifikan terhadap transparansi,
efisiensi, dan efektivitas organisasi publik di negara tersebut. Perubahan dari cat basis menjadi
accrual basis memang tidak dapat dilakukan secara terburu-buruPerlu analicis yang mendalam
dan kompleks terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhina, salah satunya adalah
faktor sosiologi masyarakat negara tersebut (Yamamoto, 1997)

Single Entry dan Double Entry

Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama
demi kemudahan dan kepraktisan. Seiring dengan semakin tingginya tuntutan diciptakanya good
governance yang berarti tuntutan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam perg lolaan
keuangan organisasi sektor publik, perubahan dari sistem single entry menjadi double entry
dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk diterapkan. Hal tersebut dikarenakan
penggunaan single entry tidak dapat memberikan informasi yang komprehensif dan mer-
cerminkan kinerja yang sesungguhnya. Single entry memang relatif mudah dan sederhan akan
tetapi alasan demi kemudahan dan kepraktisan menjadi tidak relevan lagi.

Sementara itu, pengaplikasian pencatatan transaksi dengan sistem double entry & tujukan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan truccuble. Kedua hal i merupakan
faktor utama untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan
kepada publik. Dengan sistem double entry, maka dapat dilakukan pengukur kinerja secara lebih
tepat
F. IKHTISAR

Fokus akuntansi keuangan sektor publik adalah pemberian laporan keuangan kepad pihak
eksternal organisasi. Dimensi kualitas laporan keuangan sektor publik menjadi sang penting bagi
pihak-pihak yang menjadikan laporan keuangan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan
ekonomi, sosial, dan politikNamun demikian, untuk menghasilkan laporan keuangan sektor
publik yang relevan dan handal terdapat beberapa kendala construint), yaitu: objektivitas,
konsistensi, daya bandingtepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan, dan materialitas.

Pada dasarnya terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi olch
organisasi sektor publik untuk memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan. Teknik akun- tansi
keuangan tersebut adalah: akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, akuntansi kas, akun- tansi
akrual, dan akuntansi dana. Masing-masing teknik akuntansi tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan, dan schenarnya di antara kelima teknik tersebut tidak bersifat mutually
exclusiveTeknik akuntansi keuangan yang cukup muxlahan sederhana serta banyak diguna- kan
adalah akuntansi kas. Akan tetapi, seiring dengan adanya reformasi sektor publik, terjadi pula
pergeseran dari sistem akuntansi kas menjadi sistem akuntansi akrual atau akrual modi- fikasian.
GASB bahkan merekomendasikan untuk tidak lagi menggunakan akuntansi kas dan
menggantinya dengan sistem akuntansi dana.

You might also like