Professional Documents
Culture Documents
Materi 9
Materi 9
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Disusun oleh :
A Tenriawaru (2109308120011)
Satriani (2109308120005)
Siskayanti (2109308120015)
PRODI AKUNTANSI
Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukan-.
nya prinsip stewardship dan accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja peme-
rintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak saja berfungsi sebagai alat pengendalian
transaksi keuangan, akan tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya mendukung pencapaian
tujuan organisasi.
Dalam bab ini dibahas mengenai teori akuntansi sektor publik dan teknik-teknik akun-
tansi yang terdiri atas akuntansi anggaran (budgetary accounting), dan akuntansi komitmen
(commitment accounting), akuntansi dana (fund accounting), akuntansi kas (cash accounting),
dan akuntansi akrual (accrual accounting)
Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pela
poran keuangan kepada pihak eksternal. Teori akuntansi sektor publik sendiri sebenarnya masih
dipertanyakan apakah memang ada teori akuntansi sektor publik. Sektor swasta yang
perkembangan akuntansinya lebih pesat saja oleh beberapa ilmuwan masih dipertanyakan apakah
sampai saat ini benar-benar memiliki teori akuntansi yang mapan. Suatu teori perlu didukung
oleh berbagai riset yang di dalamnya terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebe narannya. Teori
memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu: 1) kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan
fenomena yang ada (the ability to explain), 2) kemampuan untuk mem prediksi (the ability to
predict), dan 3) kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to control given phenomena).
Pada dasarnya terdapat tiga tujuan mempelajari teori akuntansi, yaitu: 1) untuk memahami
praktik akuntansi yang saat ini ada, 2) mempelajari kelemahan dan kekurangan dari praktik
akuntansi yang saat ini dilakukan, dan 3) memperbaiki praktik akun- tansi di masa datang.
Suatu disiplin ilmu dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu (1) murni atau
abstrak (abstract sciences), (2) ilmu deskriptif (general descriptive sciences), (3) ilin derivatif
(special derivative sciences), (4) ilmu sinoptis (synoptic sciences), dan (5) ilmu terapun (applied
sciences). Ilmu abstrak misalnya adalah matematika, ilmu logika, dan metafisik. Disiplin ilmu
yang termasuk kategori ilniu-deskriptif mendasarkan pengetahuannya melalui observasi dan
pendeskripsian suatu fenomena aktual, misalnya ilmu kimia, biologi, dan sosiologi. Ilmu
derivatif merupakan turunan dari ilmu lain, misalnya botani, zoologi, minerologi, dan etnologi.
Synoptic science adalah turunan dari derivative special science yang merupakan gabungan dari
beberapa disiplin ilmu, contohnya adalah auditing, geologi, dan geografi. Ilmu terapan adalah
disiplin ilmu yang secara khusus terpisah dari disiplin ilmu lain, namun bisa juga kombinasi dari
ber bagai prinsip yang diambil dari disiplin ilmu lain yang disesuaikan dengan kebutuhan praktis
ilmu tersebut, contohnya ilmu akuntansi.
Jika dikaitkan dengan bangunan dari suatu ilmu (body of knowledge), akuntansi sektor
publik dikatakan memiliki teori yang mapan apabila terpenuhi beberapa persyaratan. Bangunan
ilmu terdiri atas konsep dasar (basic concept) sebagai landasan ilmu tersebut (philosophical
foundation), postulat, teori, konsep, prinsip, standar, dan praktik aplikasi. Akuntansi sektor
publik sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu akuntansi itu sendiri. Oleh karena
itupengembangan teorijakuntansi sektor publik sangat tergantung pada perkembangan ilmu
akuntansi.
Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk memperbaiki praktik yang sal ini
dilakukan. Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik,
yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan daa dapat
diandalkan (reliable)
Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandal kan,
terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan
tersebut adalah:
1. Objektivitas
2. Konsistensi
3. Lava banding
4. Tepat waktu
6. Materials
Objektivitas
Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan
kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Mana- jemen tidak
selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder, namun seringkali ia bertindak untuk
memaksimumkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memandang
bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder yang lain, misalnya karyawan, investor, kreditor,
dan masyarakat.
Manajemen memiliki dorongan untuk memilih dan menerapkan teknik akuntasi yang bisa
menginformasikan laporan keungan secara lebih baik sebagai ukuran kinerja organisasi.
Manajemen menggunakan variabel artifisial misalnya dengan pemilihan teknik akuntansi yang
bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik dan menggunakan variabel riil (transaksional) yang
dilakukan dengan cara melakukan manipulasi transaksi. Oleh karena itu, teknik akuntansi yang
digunakan manajemen harus memiliki derajal objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang
menjadi stakeholder.
Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk
menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut- turut.
Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun tahun.
Konsistensi penerapan metode akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi
memiliki orientasi jangka panjang (going concern), sedangkan laporan keuangan
hany..nclaporkan kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan
proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam
menerapkan metode akuntansinya.
Daya Banding
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan waktu dan dengan
instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti bahwa laporan keuangan dapat
digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain yang sejenis.
Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan
keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama akan
dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga terkait dengan konsistensi.
Adanya beberapa alternatif penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya
daya banding. antar periode
Tepat Waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan terkait dengan
lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menghasilkan laporan keuanganSemakin
cepat waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan kepu
tusan. Permasalahannya adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin banyak
pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut Laporan
keuangan mungkin
disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk pengambilan keputusan meskipun
disajikan lebih awal.
Materialitas
Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika infor-
masi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda. Penentuan materialitas
memang bersifat pertimbangan subjektif (subjective judgement), namun pertimbangan tersebut
tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi. Pertimbangan yang digunakan merupakan pro-
fessional judgement yang mendasarkan pada teknik tertentu.
Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusanPada sektor publik. pengambilan keputusan terkait dengan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik. Pada dasarnya, akuntansi baik pada sektor swasta maupun sektor
publik, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu akuntansi keuangan dan akun- tansi manajemen.
Akuntansi keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu prinsip, metode, dan teknik pencatatan
dan pengorganisasian data keuangan atas opcrasi/kegiatan suatu entitas ("entitas" yang dimaksud
mengacu baik perusahaan swasta maupun organisasi sosial-ekonomi lainnya, seperti:
pemerintahan, perusahaan milik negara, organisasi nirlaba, dan sebagainya) untuk menghasilkan
dan memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang
rasional.
Ruang lingkup akuntansi keuangan penierintah meliputi semua kegiatan yang men- cakup
pengumpulan data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan alas transaksi
keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap hasil-hasil- nya.
Masisi (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar sistem akuntansi keuangan
scbagai berikut:
1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan. Ilanya kejadian dan kegiatan ekonomi yang
relevan saja yang akan dicatat dalam sistem akuntansi keuangan;
Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan eks- ternal
dan penghitungan biaya pelayanan. Oleh karena itu, akuntansi keuangan sektor publik pada
dasamya berbicara masalah tujuan laporan keuangan sektor publik, jenis laporan keuangan sektor
publik, sistem akuntansi, standar akuntansi keuangan sektor publik, dan akuntansi biaya sektor
publik. Akuntansi biaya sektor publik sendiri bukan murni bagian dari akuntansi keuangan sektor
publik. Akuntansi biaya sektor publik merupakan hybrid dari akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen sektor publik.
Proses penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakan masalah
yang serius bagi praktik akuntansi, profesi akuntansi, dan bagi pihak-pihak yang
berkepentinganPembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfaat bagi suatu pihak, namun
dapat juga merugikan bagi pihak lainPenentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan
keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima
pihak-pihak yang berkepentingan dan bermanfaat bagi pengembangan akuntansi sektor publik itu
sendiri.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi,
antara lain:
a.) Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan
posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna
informasi.
b.) Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi .auditor yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya
dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
c.) Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan
dengan berbagai variabel yang pat: dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi,
perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial
lainnya
d.) Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat
mungkin menghindari terjadinya standar yang overloadStandar yang overload terjedi ketika:
Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor public yaitu:
1. Akuntansi Anggaran
2. 2Akuntansi Komitmen
3. Akuntansi Dana
4. Akuntansi Kas
5. Akuntansi Akrual
Pada dasarnya kelima teknik akuntansi tersebut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya,
penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak berarti menolak penggunaan teknik yang
lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-
beda, bahkan dapat menggunakan kelima teknik tersebut secara bersama-sama.
Akuntansi kas, akuntansi akrual, dan akuntansi komitmen berbeda satu dengan lainnya
karena adanya perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal pengakuan pen
dapatan, pada dasarnya terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan, yaitu pada saat
barang dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur dibayar.
Akuntansi Anggaran
Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Akuntansi
anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik,
khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang sama
dan sejajar dengan anggarannya. Jumlah belanja yang dianggarkan dikreditkan terhadap akun
yang sesuai kemudian apabila belanja tersebut direalisasikan, maka aku tersebut didebit kembali.
Saldo yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum di- belanjakan.
Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah
anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama ieknik ini adalah untuk menekankan peran
anggaran dalam sikhus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Alasan yang melatarbelakangi teknik akuntansi anggaran adalah bahwa anggaran dan
realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apabila terdapat
varians (selisih). Namun, akuntansi anggaran lebih menekankan pada bentuk dari akun-akun
keuangan bukan isi (content) dari akun itu sendiri.
Salah satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah bahwa teknik ini sangat
kompleks. Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun-nkun yang ada menunjuk-
kan pendapatan dan biaya aktual, dan anggaran menunjukkan pendapatan dan biaya dianggar
kan.
Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatat nya
pada saat order dikeluarkan. Sistem akuntansi akrual mengakui biaya pada saat faktur di terima
dan mengakui pendapatan ketika faktur dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat di gunakan
bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akrual. Akuntansi komitmen ter kadang
hanya menjadi subsistem dari sistem akuntansi utama yang dipakai organisasiAkun lansi
komitmen mengakui transaksi ketika organisasi melakukan transaksi tersebut. Hal in berarti
bahwa transaksi tidak diakui ketika kas telah dibayarkan atau diterima, tidak juga ketik faktur
diterima atau dikeluarkan, akan tetapi pada waktu yang lebih awal, yaitu ketika ordo dikeluarkan
atau diterima.
Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manaje
dapat mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksa
nakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan. Dengan mencrima
akun atas faktur yang diterima atau dibayarkan, ia dapat dengan mudah menghabiska anggaran
(overcommit). Tentu saja manajer yang teliti akan tahu bahwa akun-akun tidak me masukkan
order
yang dikeluarkan yang mana faktur belum diterima dan oleh karena ita i membuat catatan sendiri
agar ia tidak melakukan pemborosan anggaran-(over-commit the budget)
Akuntansi komitmen berfokus pada order yang dikeluarkan. Order yang diterima terkait
dengan pendapatan tidak akan dicatat sebelum faktur dikirimkan, Meskipun akuntansi komitmen
dapat memperbaiki pengendalian terhadap anggaran, namun terdapat masalah dalan
pengadopsian sistem tersebut ke dalam akun-akun keuangan. Akun yang dicatat hanya & dukung
oleh order yang dikeluarkan.
Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi adalah pencarian sumber
dana dan alokasi dana. Penggunaan dana dan peran anggaran sangat penting dalam organisasi
sektor publik. Dalam tahap awal perkembangan akuntansi dana, pengertian "dana (fund"
dimaknai sebagai dana kas (cash fund). Tiap-tiap dana tersebut harus ditempatkan pada laci (cash
drawer) secara terpisah, beberapa tagihan harus diambilkan dari satu iaci dan lagihan lain dari
laci yang lainnya. Namun saat ini, "dana" dimaknai sebagai entitas anggaran dan entitas
akuntansi yang terpisah, termasuk sumber daya nonkas dan utang diperhitungkan di dalamnya,
Teori akuntansi dana pada awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk tujuan
organisasi bisnis. Pada waktu itu ia melihat bahwa antara perusahaan pribadi dengan peru-
sahaan badan memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah, pertama perusahaan
perorangan (milik pribadi) kurang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang di-
miliki publik (perseroan terbatas). Kedua, adanya kesalahan dalam memahami makna entitas.
Berdasarkan kedua hal tersebut Vatter berpendapat bahwa reporting unit harus diperlakukan
sebagai dana (fund) dan organisasi harus dilihat sebagai satu dana atau satu rangkaian danaHal
ini berarti jika suatu organisasi dilihat sebagai suatu rangkaian dana (series of fund), maka
laporan keuangan organisasi tersebut merupakan penggabungan (konsolidasi) dari laporan
keuangan dana yang menjadi bagian organisasi
Perbandingan antara akuntansi dana pada organisasi bisnis dengan organisasi sektor
publik dapat digambarkan sebagai berikut:
Sistem akuntansi pemerintah yang dilakukan dengan menggunakan konsep dana, mem-
perlakukan suatu unit kerja sebagai entitas akuntansi (accounting entity) dan entitas anggaran
(budget entity) yang berdiri sendiri. Penggunaan akuntansi dana merupakan salah satu per-
bedaan utama antara akuntansi pemerintahan dengan akuntansi bisnis. Sistem akuntansi dana
dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dibelanjakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Dana dapat dikeluarkan apabila terdapat otorisasi dari dewan legislatif, pihak eksekutif, atau
karena tuntutan peraturan perundanganSistem akuntansi dana adalah metoda akuntansi yang
menekankan pada pelaporan pemanfaatan daná, bukan pelaporan organisasi itu sendiri.
Terdapat dua jenis dana yang digunakan pada organisasi sektor publik, yaitu:
1. Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund)digunakan untuk mencatat nilai aktive,
utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan
yang tidak bertujuan mencari laha. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organi
pemerintahan (governmental funds).
2. Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable fund): untuk mencatat pendapatan
biaya, aktiva, utang dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis daran
digunakan pada organisasi bisnis (proprietary funds).
Akuntansi Kas
Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima. dan pengsa dicatat
ketika kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran ya aktual, riil
dan obyektif. Namun demikian, GAAP tidak menganjurkan pencatan dengan dasa kas karena
tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi dan
efektivitas suatu kegiatan, program, atau aktivitas tidak dapat diuk dengan baik. Sebagai contoh,
penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapata (revem) bukan sebagai utang.
Untuk mengoreksi hal tersebut. kebanyakan sistem akuntans kas tidak hanya mengakui kas saja,
akan tetapi juga aktiva dan ulang yang timbul sche terjadi transaksi kas. Namun demikian,
koreksi semacam ini tidak dapat mengubah kenyataa bahwa pada setiap waktu, obligasi yang
beredar dalam bentuk kontrak atau order pembelia yang dikeluarkan tidak tampak dalam catatan
akuntansi. Konsekuensinya adalah saldo tercatat akan dicatat lebih (inverstated). Hal tersebut
dapat menyebabkan pemborosan anggara (unrise expenditure atau overspending).
Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis
akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya lebih akurat,
komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, susial, daa politik. Basis
akrual diterapkan agak berbeda antara proprietary fund fill accrual) dengan governmental fund
(nuxdified accrual) karena biaya (expense) diukur dalam proprietary fund sedangkan expenditure
difokusnya pada general fundExpense adalah jumlah sumber daya yang dikonsumsi selama
periode akuntansi. Expenditure adalah jumlah kas yang dikeluarkan atau akan dikeluarkan
selama periode akuntansiKarena governmental fund tidak memiliki catatan modal dan utang
(dicatat/dikategorikan dalam aktiva tetap dan utang jangka panjang)expenditure yang diukur,
bukan expense.
Berbeda dengan governmented fund, yang menjadi kepentingan proprietary fund dan
juga organisasi bisnis adalah net income. Full dermal accounting digunakan untuk mencatat
révenue ketika diperoleh (earned) dan biaya (expense) pada saat terjadi (incurreth)Dengan kata
lain, biaya dicatat ketika utang terjadi tanpa memandang kapan pembayaran dilakukan.
Pada governmental fund, hendaknya digunakan modified accrual basisExpeliture di-
acerned, tetapi revenue dicatat berdasarkan kas basis, yaitu pada saat diterima, bukan ketika
diperoleh. Pendapatan seperti PPN, PPh, dan fee (retribusi) dihitung pada saat diterima kasnya.
Salah satu pengecualian adalah property tax (PBB) yang di-ucerned karena jumlahnya dapai
diestimasi secara lebih pasti.
Pengaplikasian accrual basis dalam akuntansi sektor publik pada dasamya adalah untuk
menentukan cost of services dan charging for services, yaitu untuk mengetahui besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan hargu pelayanan yang
dibchankan kepada publik. Ilal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam
sektor swasta yang digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap
pendapatan proper matching cost gaints revenue). Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor
swasta orientasi lebih difokuskan pada usaha untuk memaksimumkan laba (profit oriented),
sedangkan dalam sektor publik orientasi difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik (public
service oriented)
Perbedaan antara akuntansi berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual dapat dilihat
sebagai berikut:
Akuntansi berbasis akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak untuk men-
dapatkan kas, serta pengeluaran kas dan kewajiban untuk membayarkan kasOleh karena itu,
dengan sistem akrual pendapatan dan biaya diakui pada saat diperoleh (earned) atau terjadi
(incurred), tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.
Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa reformasi ke arah accrual basis temy tidak
seluruhnya menjamin keberhasilan. Kasus yang terjadi di Italia menunjukkan ba pengenalan
terhadap accrual basis memberikan kontribusi yang kurang signifikan terhadap transparansi,
efisiensi, dan efektivitas organisasi publik di negara tersebut. Perubahan dari cat basis menjadi
accrual basis memang tidak dapat dilakukan secara terburu-buruPerlu analicis yang mendalam
dan kompleks terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhina, salah satunya adalah
faktor sosiologi masyarakat negara tersebut (Yamamoto, 1997)
Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama
demi kemudahan dan kepraktisan. Seiring dengan semakin tingginya tuntutan diciptakanya good
governance yang berarti tuntutan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam perg lolaan
keuangan organisasi sektor publik, perubahan dari sistem single entry menjadi double entry
dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk diterapkan. Hal tersebut dikarenakan
penggunaan single entry tidak dapat memberikan informasi yang komprehensif dan mer-
cerminkan kinerja yang sesungguhnya. Single entry memang relatif mudah dan sederhan akan
tetapi alasan demi kemudahan dan kepraktisan menjadi tidak relevan lagi.
Sementara itu, pengaplikasian pencatatan transaksi dengan sistem double entry & tujukan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan truccuble. Kedua hal i merupakan
faktor utama untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan
kepada publik. Dengan sistem double entry, maka dapat dilakukan pengukur kinerja secara lebih
tepat
F. IKHTISAR
Fokus akuntansi keuangan sektor publik adalah pemberian laporan keuangan kepad pihak
eksternal organisasi. Dimensi kualitas laporan keuangan sektor publik menjadi sang penting bagi
pihak-pihak yang menjadikan laporan keuangan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan
ekonomi, sosial, dan politikNamun demikian, untuk menghasilkan laporan keuangan sektor
publik yang relevan dan handal terdapat beberapa kendala construint), yaitu: objektivitas,
konsistensi, daya bandingtepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan, dan materialitas.
Pada dasarnya terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi olch
organisasi sektor publik untuk memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan. Teknik akun- tansi
keuangan tersebut adalah: akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, akuntansi kas, akun- tansi
akrual, dan akuntansi dana. Masing-masing teknik akuntansi tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan, dan schenarnya di antara kelima teknik tersebut tidak bersifat mutually
exclusiveTeknik akuntansi keuangan yang cukup muxlahan sederhana serta banyak diguna- kan
adalah akuntansi kas. Akan tetapi, seiring dengan adanya reformasi sektor publik, terjadi pula
pergeseran dari sistem akuntansi kas menjadi sistem akuntansi akrual atau akrual modi- fikasian.
GASB bahkan merekomendasikan untuk tidak lagi menggunakan akuntansi kas dan
menggantinya dengan sistem akuntansi dana.