Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Abimanyu Alfattah Tugas Ipa 2
Muhammad Abimanyu Alfattah Tugas Ipa 2
Absen 14
Kelas 7a
Soal:
1. Berdasarkan video terdapat macam macam tipe pergeseran
lempeng, sebut dan jelaskan!
2. Sebutkan dampak yg ditimbulkan oleh pergeseran lempeng
tersebut!
3. Menurut teori, benua di muka bumi dulu menjadi satu
daratan, kemudian pecah menjadi 6 benua seperti sekarang.
Jelaskan proses terbentuknya benua dan berikan bukti bawha
benua dulu satu daratan!
4. Jelaskan proses terjadinya tsunami!
5. Indonesia dilalui lempeng indo-australia sehingga
Indonesia rawan bencana gempa, tsunami, dan gunung
meletus. Apakah bencana tersebut bisa dicegah? jelaskan cara
mengurangi resiko dari dampak bencana tersebut!
Jawaban ;
1. 1) Konvergen/Deskruktif
Gerakan lempeng yang dominan bergerak saling menumbuk
satu sama lain sehingga terbentuk zona subdivikasi
2) Divergen/Konstruktif
Gerakan lempeng yang domiman bergerak saling menjauhi
sehingga terbentuk zona patahan
3) Transform/sesar
Gerakan lempeng yang didominasi gerakan kesamping
diantara area patahan sesar transform baik berlawanan
maupun searah
Pembahasan:
Dahulu benua tidak seperti sekarang ini yang berjumlah tujuh, melainkan hanya
satu yang berbentuk ekosistem darat besar dan dinamakan Pagea. Demikian pula
dengan samudera. Dahulu samudera hanya ada satu saja yang sangat sangat luas
tidak terpecah- pecah seperti sekarang. Pada kesempatan kali ini kita akan
membahas mengenai sejarah proses terbentuknya samudera dan juga benua. Yuk
kita bahas bersama.
Dahulu, sejak pertama kali Bumi terbentuk, kenampakan Bumi tidaklah seperti
saat ini. Saat ini kita mengenal benua di dunia ada 7 macam dan ada 4 samudera,
namun dahulu tidak seperti ini. Samudera dan benua mengalami proses yang
panjang hingga terbentuk seperti sekarang. Sulit memang untuk menjelaskan
bagaimana proses ini terjadi mengingat manusia modern muncul di Bumi jauh
setelah masa kepempinan dinosurus dan manusia purba di Bumi.
Jadi andaikata mau melakukan penelitian harus flash back ke belakang dengan
mencari tahu bukti- bukti dan mengaitkannya dengan kondisi real yang ada di
Bumi. Namun ada seorang ilmuwan yang mau meneliti mengenai sejarah Bumi ini,
dialah Alfred Wagener yang mengungkapkan teori mengenai pembentukan benua.
Mengenai proses terbentuknya benua kita akan berpedoman pada teori dari Alfred
Wagener. Teori Wagener ini disebut juga dengan Teori Pergeseran Benua.
Menurut teori ini, proses terbentuknya benua sebagai berikut:
1. Sekitar kurang lebih 300 juta tahun yang lalu di Bumi ini hanya ada datu daratan
yang sangat besar yang disebut dengan Pangea atau Benua Pangea.
2. Seiring berjalannya waktu, oleh karena gerak lempeng Bumi dan faktor- faktor
lain, benua Pangea terpecah menjadi dua yang dinamakan Laurasia (sebelah Utara)
dan Gondwana (sebelah selatan). Proses terpecahnya benua Pangea ini trjadi
sekitar 135 juta tahun yang lalu.
3. Kemudian benua Laurasia terus bergerak ke arah utara menjauhi Gondwana dan
sekarang menjadi benua Amerika Utara.
4. Sementara benua Gondwana terpecah menjadi beberapa benua, antara lain:
Bagian barat terus bergeser ke arah barat membentuk Amerika Selatan
Bagian timur terus bergeser ke timur membentuk benua Afrika
Bagian kecil yang ada di timur terus bergeser ke arah timur laut membentuk
India.
Satu bagian lagi terpecah menjadi dua, yang satu terus bergerak ke timur
laut dan yang satu lagi terus bergerak ke aras selatan.
5. Kemudian benua- benua ini masih tetap bergerak dan Amerika Utara bergabung
menjadi satu dengan Amerika Selatan.
6. Begian Eurasia membentuk benua Eropa dan juga Asia.
7. Sementara pecahan yang bergerak ke arah selatan tadi terus saja ke arah selatan
membentuk benua Antartika.
8. Lalu pecahan yang megarah ke timur laut ini membentuk benua Australia.
Nah itulah kiranya beberapa perjalanan panjang benua yang awalnya hanya ada
satu bentuk yang sangat besar yaitu Pangea hingga pada akhirnya membentuk
benua yang jumlahnya menjadi tujuh. Dari keterangan di atas kita bisa
menyimpulkan bahwa perpecahan dan pergeseran benua ini menandakan bahwa
setiap waktu benua atau daratan yang kita tempati ini bergerak meskipun kita tidak
merasakannya secara langsung. Hingga saat ini pun benua atau daratan kita ini
terus bergerak. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari salah satu
benua akan bergabung kembali dengan benua lainnya. Tidak menutup
kemungkinan.
Rasa asin air laut atau samudera ini diperoleh dari air hujan yang mengalir dari
daratan menuju ke laut ini sebagian besar membawa material- material kimia
terutama Natrium Clorida (NaCl). Oleh karena di samudera banyak gelombang
maka Natrium Klorida ini diaduk oleh arus dan menjadikan air samudera terasa
asin.
Samudera pada awalnya hanya ada satu mengingat daratan juga hanya ada satu,
namun seiring memecahnya daratan, maka samudera kemudian dipecah juga
menjadi 4 macam yaitu:
Samudera Pasifik
Samudera Hindia
Samudera Atlantik
Samudera Arktik
Luas perairan atau samudera di Bumi ini jauh lebih luas daripada daratan, yakni
mencapai 71% dibandingkan daratan yang hanya 29% saja. nah itulah kiranya
beberapa penjelasan mengenai proses terbentuknya daratan dan juga samudera di
Bumi.
Sumber; https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/proses-pembentukan-benua-dan-samudera
4. Proses terjadinya tsunami adalah berawal dari gerakan vertikal pada
lempeng yang berupa patahan/sesar. Patahan ini menyebabkan dasar laut naik
atau turun secara tiba-tiba guys atau dalam fase ini dinamakan gempa bumi.
Biasanya gempa bumi terjadi di daerah subduksi. Nah karena adanya gempa
bumi ini pula keseimbangan air diatasnya terganggu sehingga terjadi suatu
aliran energi air laut. Energi ini berupa gelombang bergerak menuju pantai dan
biasa kita kenal sebagai tsunami!
Tsunami dapat terjadi karena beberapa faktor. Walaupun hampir 90% faktor
penyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi bawah laut, 10% lainnya itu
dapat berupa letusan gunung berapi atau meteor/asteroid yang jatuh ke laut
yang intinya dapat menyebabkan keseimbangan air laut terganggu.
image by Google
Faktor pertama yaitu karena Indonesia merupakan negara yang berada di jalur wilayah cincin api pasifik,
sebenarnya apa sih cincin api pasifik itu? Cincin api atau lingkaran api pasifik adalah daerah yang sering
mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan di Samudra Pasifik,
cincin api ini berbentuk seperti tapal kuda mencakup wilayah sepanjang 40.000 km, atau bisa disebut
sebagai sabuk gempa pasifik.
Kondisi inilah yang membuat Indonesia memiliki banyak gunung berapi, berkaca dari hal ini maka tak
heran jika di Indonesia sering terjadi erupsi vulkanik yang membuat pergerakan dasar bumi Indonesia
begitu aktif sehingga resiko terjadinya gempa bumi pun cukup besar.
Faktor kedua karena wilayah Indonesia berada di jalur sabuk alpide, sabuk alpide merupakan sebuah
sabuk seismik dan sabuk orogenik yang mencakup berbagai rentang pegunungan yang membentang
sepanjang margin selatan Eurasia, membentang dari Jawa ke Sumatera melalui Himalaya, Mediterania,
dan keluar ke Atlantik.
Termasuk Alpen, Carpathians, Pyrenees, Pegunungan Anatolia dan Iran, Hindu Kush dan juga
Pegunungan Asia Tenggara. Bahkan Indonesia menjadi salah satu sistem gunung terbesar di Bumi setelah
Himalaya. Sabuk alpide juga merupakan jalur gempa paling aktif nomer dua di dunia, jadi itulah mengapa
gempa sering kali terjadi di Indonesia.
image by Google
Selain terletak di jalur cincin api pasifik dan sabuk Alpide, nyatanya Indonesia juga dihimpit oleh tiga
lempeng aktif loh yaitu Lempeng Indo-Australia dari selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur,
hal ini juga membuat kondisi geologi di bawah permukaan indonesia terus saja bergejolak, yang membuat
munculnya gunung api baru, gempa bumi dan tsunami rentan terjadi di bumi pertiwi.
image by Google
Tak hanya kondisi geologi saja yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rentan terhadap
terjadinya bencana, namun rupanya kondisi iklim tropis Indonesia juga mempengaruhi terjadinya
fenomena alam. Iklim tropis memiliki curah hujan yang cukup tinggi, curah hujan yang tinggi ini
memudahkan terjadinya pelapukan pada tanah, membuat kondisi struktur pada tanah tidak stabil sehingga
resiko terjadinya tanah longsor menjadi besar di Indonesia.
Walaupun Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana, namun kita harus bersyukur kerena tanah air
kita ini memiliki banyak keindahan dan keistimewaan yang begitu luar biasa, tetaplah berdoa dan
waspada terhadap resiko terjadinya bencana kapan pun dan dimana pun kamu berada ya.
oleh:Novi
editor:Izhar
sumber; https://www.sekolahrelawan.com/4-faktor-ini-buat-indonesia-jadi-wilayah-rawan-
bencana-alam#