You are on page 1of 10

LAPORAN KASUS POST PARTUM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kepaniteraan Umum Keperawatan Maternitas


Dosen Pengampu : Eko Mardiyaningsih, M.Kep., Ns. Sp.Kep.Mat.

Oleh :
Anggun Sri Utami

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


TAHUN 2021
KASUS :

Ny. Y berusia 24 tahun dirawat di bangsal post partum rumah sakit X setelah melahirkan
anak pertamanya 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik: TD 110/70 mmHg, Nadi 100 kali
per menit, frekuensi napas 20 kali per menit, suhu 37 derajat celcius, Payudara: kenyal, ASI
belum keluar, puting kiri inverted, Abdomen: TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, terdapat
striae dan linea nigra, vesika urinari penuh (pasien takut buat air kecil karena ada jahitan)
genitalia: terdapat jahitan episiotomi, lokhea rubra. Bayi rewel, menangis saat disusui oleh
ibunya, tampak posisi menyusui tidak tepat, bayi menghisap tidak kuat, ibu tampak cemas,
wajah berkeringat, kesulitan saat merubah posisi, meringis menahan sakit, tidak ada yang
menunggu ibu saat di rumah sakit karena suaminya harus bekerja. Pasien ingin menunda
kehamilan berikutnya namun belum mengetahui metode KB yang tepat.

A. PENGKAJIAN
Nama : Ny “:
Umur : 24 tahun
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 C
TFU : Setinggi pusat
Kontraksi : kuat

B. RIWAYAT KELUHAN SEKARANG


Pasien takut buat air kecil karena ada jahitan genitalia: terdapat jahitan episiotomi,
lokhea rubra. Bayi rewel, menangis saat disusui oleh ibunya, tampak posisi menyusui
tidak tepat, bayi menghisap tidak kuat, ibu tampak cemas, wajah berkeringat, kesulitan
saat merubah posisi, meringis menahan sakit, tidak ada yang menunggu ibu saat di
rumah sakit karena suaminya harus bekerja.

C. RIWAYAT KB
Pasien ingin menunda kehamilan berikutnya namun belum mengetahui metode KB yang
tepat.
D. ANALISA DATA
DATA FOKUS KEMUNGKINAN MASALAH
PENYEBAB KEPERAWATAN
DO : Ketidakadekuatan suplai Ketidakefektifan menyusui
Bayi rewel, menangis saat ASI (D.0029)
disusui oleh ibunya,
tampak posisi menyusui
tidak tepat, bayi menghisap
tidak kuat, ibu tampak
cemas, wajah berkeringat,
kesulitan saat merubah
posisi, meringis menahan
sakit. Payudara: kenyal,
ASI belum keluar, puting
kiri inverted.
DO : Trauma perineum selama Ketidaknyamanan pasca
Vesika urinari pasien kelahiran dan persalinan partum (D.0075)
penuh (pasien takut buat air
kecil karena ada jahitan)
genitalia: terdapat jahitan
episiotomi, lokhea rubra
DS : Kurang terpapar informasi Kurang pengetahuan
Pasien ingin menunda (D.0111)
kehamilan berikutnya
namun belum mengetahui
metode KB yang tepat.
DO :
Bayi rewel, menangis saat
disusui oleh ibunya,
tampak posisi menyusui
tidak tepat, bayi menghisap
tidak kuat, ibu tampak
cemas, wajah berkeringat,
kesulitan saat merubah
posisi.
DO : Krisis situasional Ansietas
Ibu tampak cemas, wajah
berkeringat, kesulitan saat
merubah posisi, meringis
menahan sakit, tidak ada
yang menunggu ibu saat di
rumah sakit karena
suaminya harus bekerja.
POST PARTUMi

woc

Perubahan fisiologi

Sistem CV Sistem reproduksi Sistem endokrin Sistem Urinaria Psikososial

Kehilangan darah Estrogen, progesteron turun Penekanan spingter uretra Beban mental
saat melahirkan Uterus oleh kepada bayi
Servik Vulva, vagina
Peningkatan prolaktin, eksitosin
Stress
Hemokonsentrasi Spasme otot spingter
Volume darah Kontraksi
menurun uretra
Ggn. Peredaran Perlukaan jalan lahir
MK : - Koping individu
tidak efektif
Lochea Mioepitel mammae
darah
berkonstraksi Merangsang Udema vagina Cemas
O2 kejaringan vagina HDR menurun
turun MK : - Resti MK : - Ggn. Rasa
MK : - Ggn. Perfusi jaringan nyaman ; nyeri
perdarahan ASI
- Resiko cedera - Resti infeksi Sulit BAK
- Intoleransi aktivitas
MK : - Ggn. Perfusi jaringan Isapan bagi (-) Produks ASI tidak
- Resiko cedera adekuat
- Intoleransi aktivitas
Penumpukan ASI
MK : - Menyusui tidak
pada mammae MK : - Perubahan
efektif pada eliminasi

MK : - Ggn. Rasa
nyaman:nyeri

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan menyusui b.d ketidakadekuatan suplai ASI (D.0029)
2. Ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perineum selama kelahiran dan persalinan (D.0075)
3. Kurang pengetahuan b.d b.d kurang terpapar informasi (D. 0111)
4. Ansietas b.d krisis situasional (D.0080)
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa SLKI SIKI
Ketidakefektifan menyusui Status menyusui (L.03029) Edukasi menyusui
b.d ketidakadekuatan suplai (I.12393)
ASI (D.0029) Setelah dilakukan tindakan
Gejala dan tanda mayor keperawatan selama 1 x 24 Tindakan
Subjektif jam di harapkan status Observasi
1. Kecemasan maternal menyusui membaik dengan 1. Identifikasi kesiapan
Objektif kriteria hasil : dan kemampuan
1. Bayi tidak mampu 1. Perletakkan bayi pada menerima informasi
melekat pada payudara payudara ibu membaik 2. Identifikasi tujuan dan
ibu dari skala 2 ke 5 keinginan menyusui
2. Bayi menghisap tidak 2. Kemampuan ibu Terapeutik
terus-menerus memposisikan bayi 1. Sediakan materi dan
3. Bayi menangis saat dengan benar membaik media pendidikan
disusui dengan skala 2 ke 5 kesehatan
3. Tetesan/pancaran ASI 2. Jadwalkan pendidikan
membaik dari skala 2 ke kesehatan saesuai
5 kesepakatn
4. Suplai ASI adekuat dari 3. Dukung ibu
skala 2 ke 5 meningkatkan
5. Bayi rewel menurun kepercayaan diri dalam
dari skala 2 ke 5 menyusui
6. Bayi menangis setelah 4. Libatkan sistem
menyusui menurun dari pendukung : suami,
skala 2 ke 5 keluarga, masyarakat
dan tenaga kesehatan.
Eduikasi
1. Berikan konseling
menyusui
2. Jelaskan manfaat
menyusui bagi ibu dan
bayi
3. Ajarkan perawatan
payudara postpartum.
Ketidaknyamanan pasca Status kenyamanan Perawatan pascapersalinan
partum b.d trauma perineum pascapartum (L.07061) (I.07225)
selama kelahiran dan
persalinan (D.0075) Setelah dilakukan tindakan Tindakan
keperwatan selama 1x 24 Observasi
Gejala dan Tanda Mayor jam di harapkan status 1. Monitor tanda-tanda
Subjektif kenyamanan pasca partum vital
1. Mengeluh tidak nyaman meningkat dengan kriteria 2. Monitor keadaan lokea
Objektif hasil : (warna, jumlah, bau
1. Tampak meringis dan bekuan)
2. Terdapat kontraksi 1. Keluhan tidak nyaman 3. Perikasa perineum dan
uterus menurun dari skala 2 ke robekan
3. Luka episiotomi 5 4. Monitor nyeri
4. Payudara bengkak 2. Meringis menurun dari Terapeutik
Gejala dan tanda minor skala 2 ke 5 1. Kosongkan kandung
1. Berkeringat berlebih 3. Luka episiotomi kemih sebelum
2. Menangis/merintih menurun dari skala 2 ke pemeriksaan
5 2. Masase fundus sampai
4. Berkeringat menurun kontraksi kuat
dari skala 2 ke 5 3. Dukung ibu untuk
melakukan ambulasi
dini
4. Fasilitasi ibu untuk
berkemih secara
normal
Edukasi
1. Jelaskan tanda bahaya
nifaspada ibu dan
keluarga
2. Ajarkan cara
perawatan perineum
yang tepat
3. Ajarkan ibu mengatasi
nyeri secara
nonfarmakologi
4. Rujuk ke konselor
laktasi, jika perlu
Defisit pengetahuan b.d Tingkat pengetahuan Edukasi kesehatan
kurang terpapar informasi (L.12111) (I.12383)
(D.0111)
Setelah dilakukan tindakan Tindakan
Gejala dan tanda mayor kepertawatan selama 1 x 24 Observasi
Objektif jam di harapkan 1. Identifikasi kesiapan
1. Menunjukkan perilaku pengetahuan meningkat dan kemampuan
yang tidak sesuai dengan kriteria hasil : menerima informasi
anjuran 1. Perilaku sesuai anjuran 2. Identifikasi faktor-
2. Menunjukkan persepsi meningkat dari skala 2 faktor yang dapat
yang keliru terhadap ke 5 meningkatkan dan
masalah 2. Perilaku sesuai dengan menurunkan motivasi
pengetahuan meningkat perilaku hidup bersih
dari skala 2 ke 5 dan sehat
3. Persepsi yang keliru Terapeutik
terhadap masalah 1. Sediakan materi dan
menurun dari skala 2 ke media pendidikan
5 kesehatan
4. Perilaku membaik dari 2. Jadwalkan pendidikan
skala 2 ke skala 5 kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Ansietas b.d krisis Tingkat ansietas (L.09093) Reduksi ansietas (I.09314)
situasional (D.0080)
Setelah dilakukan tindakan Tindakan
Gejala dan tanda mayor keperawatan selama 1 x 24 Observasi
Subjektif jam di harapkan ansietas 1. Identifikasi saat
1. Merasa bingung menurun dengan kriteria ansietas berubah
2. Merasa khawatir hasil : 2. Identifikasi
dengan akibat dari 1. Verbalisasi kemampuan
kondisi yang dihadapi kebingungan menurun mengambil keputusan
Objektif skala 2 ke skala 5 3. Monitor tanda-tanda
1. Tampak gelisah 2. Verbalisasi khawatir ansietas
akibat kondisi yang Terapeutik
dihadapi menurun dari 1. Ciptakan suasana
skala 2 ke 5 terapeutik untuk
3. Perilaku gelisah menumbuhkan
menurun dari skala 2 ke kepercayaan
5 2. Temani pasien untuk
4. Perilaku tegang mengurangi ansietas
menurun dari skala 2 ke 3. Pahami situasi yang
5 membuat ansietas
4. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
1. Anjurkan keluarga
untuk tetep bersama
pasien latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
2. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

You might also like