You are on page 1of 2

TEORI MENULIS PUISI

A.    Hakikat Menulis
Lado (lewat Suriamiharja, dkk.  1996/1997: 1) bahwa to write is not put down the
graphic sybols that represent a language one understands, so that other can read these
graphic representation yang dapat diartikan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-
simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian
dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut besarta simbol-simbol
grafisnya. Menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang
dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan
pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Jadi, dapat dilihat bahwa tujuan dari menulis
adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai
kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Dengan demikian, keterampilan
menulis menjadi salah satu cara berkomunikasi, karena dalam pengertian tersebut muncul satu
kesan adanya pengiriman dan penerimaan pesan.
Selain pendapat di atas, Atar Semi (2007: 14) menjelaskan hakikat menulis sebagai
proses kreatif memindahkan gagasan dalam lambang tulisan. Menulis adalah kegiatan
melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan menulis adalah
berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara
tertulis. Selanjutnya, juga dapat diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa lisan,
mungkin menyalin atau melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat,
membuat laporan, dan sebagianya (Suriamiharja, dkk, 1996/1997: 2).
Menulis adalah kegiatan untuk menghasilkan tulisan. Tulisan adalah sesuatu yang
diahasilkan akibat kegiatan proses kreatif penulisannya. Dengan kata lain, hasil gagasan
dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh amsyarakat pembaca (Nurudin,
2007: 4).
Dengan mencermati teori-teori di atas, dapat dikemukakan bahwa menulis
adalah  kegiatan menuangkan gagasan, ide atau pendapat yang akan disampaikan kepada
orang lain (pembaca) melalui media bahasa tulis untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud
oleh penulis.
Tujuan menulis adalah 1) untuk menceritakan sesuatu, 2) adanya gaagasan atau sesuatu
yang hendak dikomunikasikan, 3) adanya sistem pemindahan gagasan berupa sistem bahasa
(Atar Semi, 2007: 14-18). Untuk lebih jelasnya sebagai berikut.
1)      Untuk menceritakan sesuatu. Pengalaman, pemikiran, imajinasi, perasaan, dan intuisi
sebaiknya dituangkan dalam bentuk tulisan;
2)      Untuk memberikan petunjuk dan pengarahan. Hal ini tercermin apabila sesorang mengajari
untuk mengerjakan sesuatu dengan tahapan yang benar;
3)      Untuk menjelaskan sesuatu. Bahwa tulisan dibuat untuk memberikan pengertian dan
pembahasan secara mendalam tentang sesuatu;
4)      Untuk meyakinkan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan orang terhadap pandangan yang
diajukan; dan
5)      Merangkum. Dengan merangkum sesorang akan mudah dalam mempelajari isi buku dan
akan lebih mudah dalam menguasai bahan.
Tahap menulis menurut Campbel Slann, Joanna (2011), Pre-writing is the act of
planning for what you will eventually write. Much of pre-writing has to do with collecting
and organizing your information. One of my writing teachers once explained that by pre-
writing you cut your actual writing time in half. I think you can actually save more than that
by having information at your fingertips when you start to write.

You might also like