Professional Documents
Culture Documents
Keperawatan Bencana
Dosen Pengampu:
SUJARWO, Ns, S.Kep,M.Kep
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnya maka kami telah menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini kelompok mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “karakteristik dan
antisipasi bencana letusan gunung api” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita untuk mempelajari Keperawatan Bencana.
Melalui kata pengantar ini kelompok lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada keterangan dan ada tulisan kami buat kurang tepat
atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga ALLAH SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................7
B. SARAN.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu system saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau
lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10km di bawah permukaan bumi sampai
ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat dia meletus.
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yangdidorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi
terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh
radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km.
Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai
ribuan kilometer jauhnya dan bahkan nbis mempengaruhi putaran iklim di bumi ini .
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari
dalam bumi disebut lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.
Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh
radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
1
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut
gunung berapi aktif.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gunung berapi adalah istilah untuk sistem fluida panas(batuan cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan
material yang dimuntahkan ketika meletus. Istilah gunung meletus juga digunakan
untuk menamai pembentukan gunung api es dan gunung api lumpur. Gunung api es
terbentuk didaerah yang memiliki iklim salju, sedangkan gunung api lumpur
terbentuk didaerah yang tidak memiliki iklim salju. Gunung berapi banyak terdapat di
daerah cincin api pasifik, yakni garis bertemunya dua lempeng tektonik.
Gunung berapi aktif suatu saat dapat berada dalam keadaan separuh aktif, istirahat,
atau mati. Sulit untuk menentukan sebuah gunung sedang berada pada suatu kondisi
tertentu karena sebuah gunung api bisa beristirahat hingga 610 tahun kemudian akif
kembali.
Ketika sebuah gunung berapi meletus, magma yang berada dalam dapur akan
keluar sebagai lahar atau lava. Selain oleh lava, kehancuran yang dipicu oleh gunung
meletus dapat juga disebabkan oleh: Aliran lava, letusan gunung berapi, aliran
lumpur, abu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami, dan gempa bumi.
3
B. Jenis-Jenis Gunung Berapi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Gunung Api merupakan gunung yang
terbentuk dari hasil erupsi magma, lalu setiap gunung memiliki jenis-jenis atau tipe
b. Perisai : Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih
cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang
Hawai.
c. Cinder Cone : Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
d. Kaldera : Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat
4
2. Gunung Api Berdasarkan Proses Terjadinya
a. Gunung api Maar, berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar
Timur.
b. Gunung api kerucut/srato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai.
Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis.
Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering
Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api
c. Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang
keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk
lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung
api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.
5
3. Gunung Api Berdasarkan Tipe Letusan
b. Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti
kembang api.
c. Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava
runtuh.
d. Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas
yang padat.
e. Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang
f. St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan
g. Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan
6
h. Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan
a. Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap,
b. Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak
tahun 1600.
7
c. Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian
Ciri gunung api yang akan meletus adalah suhu di sekitar gunung naik. Meningkatnya
magma dan dekatnya jarak magma ke permukaan Bumi menyebabkan suhu di sekitar
Dilansir dari buku Seri Bencana Alam di Indonesia: Gunung Meletus (2007)
karangan Tim Editor Atlas dan Geografi, ciri gunung api yang akan meletus adalah:
Ciri lain dari gunung api yang akan meletus adalah banyak binatang liar di gunung
yang turun mengungsi ke permukiman warga, asap yang keluar terus-menerus dari
mengungsi
8
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan)
1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah
aliran lahar
2. Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
4. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang,
8. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua
belah tangan.
2. Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun
3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi gunung merapi adalah suatu pelepas tenaga bumi yang ada di perut bumi,jadi
semakin dalam dapur magma maka akan semakin bahaya letusan yang kan terjadi,apabila
dapur magma sempit, letusan yang kan terjadi akan lebih lebih kuat dari yang
tadi,gunung merapi yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda –tanda seperti
B. SARAN
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui
pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.warta.com/berita-luar/kondisi-warga-pasca-gunung-merapi-di-
yogyakarta.html
http://www.agash.co.cc/2010/10/akibat-dampak-meletusnya-gunung-merapi.html
http://riaupos.com/news/2010/10/27/gunung-merapi-meletus/
http://tulisan-menarik.blogspot.com/2010/11/ribuan-pengungsi-gunung-merapi-
nekat.html
www.wikipedia.co.id/ id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus
www.google.co.id Wikipedia ensiklopedia bebas/gunung meletus
11