You are on page 1of 16
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KANPUS KEMENTERIAN PERTANIAN JALAN HARSONO RM NO. 3, GEDUNG C PASAR MINGGU, JAKARTA 12550 TELEPON (021) 7815380 - 4, FAKSIMILI (021) 7815486 - 7815586 WEBSITE : huipidtjenbun pertanian.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN NOMOR: 29/Kats/P1.400/02/2023 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, VERIFIKASI, JANGKA WAKTU TERTENTU, DAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS PEREMAJAAN KELAPA SAWIT PEKEBUN MELALUI KEMITRAAN YANG MENGGUNAKAN DANA BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1. DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN, bahwa untuk melaksanaken ketentuan Pasal 42 Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03 Tahun 2022 Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, Serta Sarana Dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan tentang Tata Cara Pengusulan, Verifikasi, Jangka Waktu Tertentu, dan Penerbitan Rekomendasi Teknis Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun Melalui Kemitraan Yang Menggunakan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613); Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 104, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5697}; Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 105) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 134); Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 188); Peraturan Menteri Pertanian Nomor 131/Permentan/OT.140/12/2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jaq) Yang Baik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 15); Menetapkan 8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/KB.330/5/2016 tentang Pedoman Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 735); 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1250); 10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2022 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, Serta Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 185) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2022 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, Serta Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 142); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, VERIFIKASI, JANGKA WAKTU TERTENTU, DAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS PEREMAJAAN KELAPA SAWIT PEKEBUN MELALUI KEMITRAAN YANG MENGGUNAKAN DANA BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan 1. Pekebun Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut Pekebun adalah orang perseorangan warga negara Indonesia yang melakukan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan skala usaha tidak mencapai skala tertentu. Perusahaan Perkebunan adalah badan usaha yang berbadan hukum, didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di wilayah Indonesia, yang mengelola Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan skala tertentu. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan Pekebun Kelapa Sawit yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan _ kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah kumpulan beberapa Poktan yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kelembagaan Pekebun Lainnya adalah lembaga yang dibentuk dengan kegiatan usaha di bidang perkebunan serta memiliki akta notaris dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 7. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disingkat BPDPKS adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah_ untuk — menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan menyalurkan Dana. 8. Direktur Jenderal adalah pejabat tinggi madya di Kementerian Pertanian yang menyelenggarakan fungsi di bidang perkebunan. 9. Surveyor adalah lembaga atau badan usaha yang memenuhi kriteria yang ditugaskan oleh Direktur Jenderal dan ditunjuk oleh BPDPKS atas permintaan Direktur Jenderal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Pasal 2 Keputusan Direktur Jenderal ini mengatur mengenai tata cara pengusulan, verifikasi, jangka waktu tertentu, dan penerbitan rekomendasi teknis peremajaan kelapa sawit pekebun melalui kemitraan yang menggunakan Dana dari BPDPKS. Pasal 3 Ruang lingkup Keputusan Direktur Jenderal ini meliputi: a. tata cara pengusulan; b. _ verifikasi; c. jangka waktu tertentu; dan c. _ penerbitan rekomendasi teknis. BAB II TATA CARA PENGUSULAN Pasal 4 (1) Pengusulan peremajaan kelapa sawit melalui kemitraan disampaikan oleh Poktan, Gapoktan, Koperasi, atau Kelembagaan Pekebun Lainnya kepada _Direktur Jenderal. (2) (3) Pengusulan peremajaan kelapa sawit berupa permohonan dilengkapi dengan dokumen pengusulan: a. b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP); penetapan legalitas Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya; keterangan telah terdaftar di Simluhtan jika legalitas kelembagaan Pekebun berupa Poktan dan Gapoktan; Sertipikat Hak Milik, atau surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah atau dasar penguasaan atas tanah; surat keterangan jika dokumen penguasaan tanah berbeda dengan identitas Pekebun; keterangan status lahan; gambar lahan/kebun berkoordinat paling sedikit memuat: 1. 4 (empat) titik koordinat dan lebih berpoligon setiap Pekebun; luas kebun setiap Pekebun; lokasi kebun; skala; legenda, dan aA tanda tangan pembuat; rencana anggaran biaya dan rencana kerja yang dibuat oleh Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya; pernyataan yang dibuat oleh Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya mengenai: 1. umur tanaman, produktivitas, atau asal usul benih; 2. rencana pembelian benih kelapa sawit; 3. _pelaksana peremajaan; dan 4. teknik peremajaan, Selain dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pengusulan dilengkapi dengan: (4) (5) (6) a) @ a. perjanjian kerja sama kemitraan antara Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya dengan Perusahaan Perkebunan; b. surat pernyataan dari Perusahaan Perkebunan terkait kelengkapan dan kebenaran dokumen pengusulan peremajaan kelapa sawit bermaterai; c. keputusan penilaian usaha perkebunan yang masih berlaku dengan nilai paling rendah kelas II (tiga). Legalitas Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b harus berbentuk badan hukum dan berbentuk koperasi primer. Dalam hal Pekebun tidak memiliki Sertipikat Hak Milik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, dokumen penguasaan tanah dibuktikan dengan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah atau dasar penguasaan atas tanah sesuai dengan ketentuan _peraturan perundang-undangan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang, Dalam hal Sertipikat Hak Milik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d berbeda dengan identitas Pekebun, dokumen penguasaan tanah dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. Pasal 5 Perjanjian kerja sama kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a, dilakukan dalam bentuk: (2) (3) (4) () (2) (1) a. Perusahaan Perkebunan —sebagai_— operator pengelolaan; atau b. Perusahaan Perkebunan sebagai avalis. Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat: a. ruang lingkup; b. jangka waktu; c. _ pembiayaan; d. pendampingan; dan e. hak dan kewajiban. Ruang lingkup perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, antara lain harus memuat kerjasama pembangunan kebun, pemeliharaan kebun, pembelian tandan buah segar (TBS); Pembiayaan perjanjian kerja. sama __sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, antara lain harus memuat dana pendamping. BAB III VERIFIKASI Pasal 6 Perusahaan Perkebunan wajib melakukan_ penelitian serta memastikan kelengkapan dan kebenaran dokumen usulan Poktan, Gapoktan, Koperasi, atau Kelembagaan Pekebun Lainnya. Setelah menerima pengusulan peremajaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Direktur Jenderal melakukan verifikasi. Pasal 7 Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) Direktur Jenderal menugaskan surveyor. (2) (3) (4) Q) (2) (3) (4) Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditunjuk oleh BPDPKS atas permintaan Direktur Jenderal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setelah menunjuk Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (2), BPDPKS menyampaikan penunjukan Surveyor kepada Direktur Jenderal. Setelah menerima penunjukan Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Direktur Jenderal menugaskan Surveyor dengan masa kerja sampai dengan terbitnya Berita Acara Hasil Verifikasi yang dilampiri Daftar Calon Penerima dan Calon Lokasi. Pasal 8 Surveyor wajib memiliki standard operating procedure (SOP) verifikasi. SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. alur kegiatan verifikasi melalui pemeriksaan dokumen (on desk) dan pemeriksaan lapangan (on site); b. tata cara pelaksanaan kegiatan verifikasi_ melalui pemeriksaan dokumen (on desk) dan pemeriksaan lapangan (on site}; dan c. jangka waktu pelaksanaan verifikasi_ melalui pemeriksaan dokumen (on desk) dan pemeriksaan lapangan (on site). SOP verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Direktur Jenderal. Jangka waktu pelaksanaan verifikasi oleh Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c mempertimbangkan: a. luas areal usulan; b. jumlah Pekebun; lokasi dan hamparan kebun yang diusulkan; dan a akses tinjauan lapangan. (1) ) (4) 10 - Dalam hal pelaksanaan verifikasi_ oleh Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) melebihi jangka waktu dalam SOP, Surveyor dapat melakukan penyesuaian SOP dan disampaikan kepada Direktur Jenderal. Pasal 9 Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilaksanakan oleh Surveyor setelah Direktur Jenderal menerima usulan dari Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya. Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemeriksaan dokumen (on desk review) dan pemeriksaan lapangan (on site review). Verifikasi melalui pemeriksaan dokumen (on desk review) dilakukan terhadap dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3). Verifikasi melalui pemeriksaan lapangan (on site review) dilakukan terhadap: a, keberadaan Pekebun; b. keberadaan Poktan, Gapoktan, Koperasi, atau Kelembagaan Pekebun Lainnya; c. keberadaan pengurus dan anggota Poktan, Gapoktan, Koperasi, atau Kelembagaan Pekebun Lainnya; d. kesesuaian kriteria peremajaan; e. konfirmasi kebenaran legalitas lahan dan status lahan Pekebun; f, keberadaan Perusahaan Perkebunan, konfirmasi hasil penilaian usaha perkebunan, pabrik kelapa sawit/kerjasama dengan pabrik kelapa sawit pihak ketiga, ketersediaan alat berat/daftar pihak ketiga dan ketersediaan benih kelapa sawit/kerjasama dengan sumber benih kelapa sawit. (1) (2) (3) (6) -l- Pasal 10 Verifikasi Surveyor dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi yang memuat paling sedikit: a. profil Poktan, Gapoktan, Koperasi, atau Kelembagaan Pekebun Lainnya; b. _ profil Perusahaan Perkebunan; c. profil areal peremajaan yang dituangkan dalam peta berkoordinat, foto lahan, status lahan, dan kepemilikan lahan. d. _besaran biaya yang sesuai dengan rencana anggaran biaya dan rencana kerja kegiatan peremajaan; e. kelayakan lokasi dan Pekebun. Apabila berita acara hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan: a. memenuhi dokumen persyaratan dan kelayakan usulan, diterbitkan daftar calon penerima dan calon lokasi oleh Surveyor sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara Hasil Verifikasi; b. tidak © memenuhi = dokumen _persyaratan, dikembalikan kepada pengusul untuk diperbaiki dan/atau dilengkapi; atau c. tidak memenuhi kelayakan usulan, ditolak. Terhadap usulan yang _—dikembalikan untuk diperbaiki/dilengkapi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Surveyor menyampaikan informasi perbaikan kepada Direktur Jenderal. Usulan yang telah diperbaiki dan/atau dilengkapi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kembali oleh pengusul kepada Surveyor. Berita Acara Hasil Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Direktur Jenderal melalui surat penyampaian hasil verifikasi bermaterai. Berita Acara Hasil Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan agian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. (7) (1) (2) (3) @) (2) -12- Surat penyampaian hasil verifikasi_ sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. BAB IV PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS Pasal 11 Direktur Jenderal setelah menerima Berita Acara Hasil Verifikasi yang dilampiri daftar calon penerima dan calon lokasi dari surveyor, melakukan pengecekan administrasi terhadap Berita Acara Hasil Verifikasi dengan daftar calon penerima dan calon lokasi. Dalam hal hasil pengecekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak sesuai, dikembalikan kepada Surveyor untuk diperbaiki dan/atau dilengkapi. Apabila hasil pengecekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah sesuai, diterbitkan rekomendasi teknis. PEMANTAUAN Pasal 12 Surveyor menyusun laporan perkembangan _hasil verifikasi secara berkala kepada Direktur Jenderal dan BPDPKS, Direktur Jenderal melakukan pemantauan terhadap perkembangan hasil verifikasi Surveyor sebagaimana dimaksud pada ayat (1). KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Hasil verifikasi yang dilakukan oleh Surveyor sebelum keputusan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku dan diproses berdasarkan keputusan ini. -13- Pasal 14 Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal, 27 Februari 2023 DIREKTU) ERAL PERKEBUNAN, ANDI NUR ALAM SYAH SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Pertanian; Menteri Keuangan; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN; Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan; Sekretaris Jenderal, Kementerian Pertanian; Inspektorat Jenderal, Kementerian Pertanian; . Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; . Gubernur Seluruh Indonesia; Bupati/Wali Kota Seluruh Indonesia; Kepala Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi dan Kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia. LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR— JENDEAL PERKEBUNAN NOMOR: 29/Kpts/PI.400/02/2023 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, VERIFIKASI, JANGKA WAKTU TERTENTU DAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS PEREMAJAAN KELAPA SAWIT PEKEBUN, MELALUI KEMITRAAN YANG MENGGUNAKAN DANA BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KOP SURAT SURAT PERNYATAAN Nomor : Yang bertandatangan di bawah ini: Nama - . ‘Tempat /Tanggal Lahir NIK Jabatan Perusahaan Dengan ini saya menjamin data yang disampaikan dalam dokumen pengusulan peremajaan kelapa sawit (.......) adalah lengkap dan benar secara formal dan material serta telah memenuhi persyaratan pengusulan peremajaan dan saya bertanggungjawab penuh atas kebenarannya. Lokasi .... Tanggal/Bulan/Tahun (Jabatan /Penanggung Jawab) Materai (Nama) -15- LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDEAL PERKEBUNAN NOMOR : 23/Kpts/PI.400/02/2023 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, VERIFIKASI, JANGKA WAKTU TERTENTU DAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS PEREMAJAAN KELAPA SAWIT PEKEBUN MELALUI KEMITRAAN YANG MENGGUNAKAN DANA BADAN PENGELOLA DANA. PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KOP SURAT BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI USULAN REKOMENDASI TEKNIS PEREMAJAAN KELAPA SAWIT PEKEBUN (NAMA KELEMBAGAAN PEKEBUN), DESA ........ KECAMATAN . KABUPATEN .. Nomor : ..... .. PROVINS! .... Pada hari ......, tanggal bulan verifikasi pemeriksaan dokumen (on (on site review) terhadap usulan ... tahun ., telah dilakukan ‘sk review) dan pemeriksaan lapangan .. (Nama kelembagaan pekebun) Nomor cee tanggal , yang berlokasi di Desa ......, Kecamatan ......, Kabupaten Provinsi . Adapun jumlah pekebun yang diusulkan untuk mendapatkan rekomendasi teknis sebanyak .... Pekebun, dengan luas lahan ...... (4 angka di belakang koma) Hektar. Verifikasi dilakukan dengan hasil sebagai berikut : 1. Seluruh kebun kelapa sawit yang diusulkan telah memenuhi kriteria peremajaan kelapa sawit; 2. Seluruh dokumen persyaratan telah lengkap dan benar; 3. Seluruh Jahan Pekebun yang diusulkan tidak berada dalam kawasan hutan dan tidak berada dalam kawasan hak guna usaha (HGU) perusahaan perkebunan; 4. Seluruh Pekebun yang diusulkan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan; 5. Luas areal dan Pekebun yang diusulkan sebanyak ... Pekebun dengan Jahan seluas ........ Ha 6. Daftar calon penerima dan calon lokasi yang diusulkan terlampir. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benamya untuk digunakan dalam rangka proses penerbitan Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jenderal Perkebunan. PT ... selaku pelaksana kegiatan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen serta hasil verifikasi. Lokasi, ... Tanggal/Bulan/Tahun (Jabatan/Penanggung Jawab) materai (Nama) -16- LAMPIRAN Ill KEPUTUSAN DIREKTUR JENDEAL PERKEBUNAN NOMOR : 23/Kpts/PI.400/02/2023 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, VERIFIKASI, JANGKA WAKTU TERTENTU DAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS PEREMAJAAN KELAPA SAWIT PEKEBUN MELALUI KEMITRAAN YANG MENGGUNAKAN DANA BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KOP SURAT Nomor Lampiran Perihal Yang terhormat, Direktur Jenderal Perkebunan di- Jakarta Sehubungan dengan usulan peremajaan kelapa sawit pekebun dengan keterangan: Nama Kelembagaan Pekebun Badan Hukum Alamat Kelembagaan Pekebun Lokasi Kebun Luas Areal Pengajuan Jumlah Pekebun Pengajuan Luas Areal Hasil Verifikasi Jumlah Pekebun Hasil Verifikasi Nomor Proposal . Perusahaan Perkebunan . Kelas Penilaian Usaha Perkebunan . Bentuk Kerja Sama . Nomor Perjanjian Kerja Sama Setelah melakukan verifikasi atas usulan yang disampaikan, dengan ini Saya menyatakan bahwa usulan tersebut telah Iengkap dan benar sehingga layak secara formal dan material untuk diterbitkan rekomendasi teknis peremajaan tanaman kelapa sawit. Saya menyatakan bahwa rekomendasi ini telah memenuhi persyaratan pengusulan peremajaan dan bertanggungjawab penuh atas kebenarannya. ‘Lokasi .. Tanggal/Bulan/Tahun (Jabatan/Penanggung Jawab) Materai (Nama)

You might also like