You are on page 1of 4

Nama : Iman Putra Gulo

NIM : 043863629

M.K : Hukum dan HAM

Tugas : 1 (satu)

Soal :

1. Jelaskan jaminan hak hidup dalam instrumen hukum HAM internasional dan instrumen
nasional .
2. Berikan argumentasi anda apakah hak hidup bersifat absolut? Kaitkan dengan kasus
extrajudicial killing di atas!
3. Jelaskanlah apakah hak hidup sangat bergantung pada hak dan kebebasan lainnya?

Jawaban :

1. Jaminan hak hidup dalam instrumen hukum HAM internasional dan instrumen nasional
adalah sebagai berikut.

Instrumen HAM internasional merupakan alat yang berupa standar – standar


pembatasan pelaksanaan dan mekanisme kontrol terhadap kesepakatan – kesepakatan antar
negara tentang jaminan HAM yang berupa undang – undang internasional HAM
(International Bill of Rights).
Berbagai konvensi internasional HAM telah di buat, tidak secara otomatis atau
dengan sendirinya negara – negara yang telah menandatanganinya akan melaksanakannya.
Oleh karena itu agar usaha pelaksanaan HAM internasional lebih dapat dijamin diperlukan
pembentukan lembaga perlindungan HAM internasional. Lembaga – lembaga Perlindungan
HAM Internasional, diantaranya :
a. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council / ECOSOC).
Dewan PBB ini terutama memperhatikan masalah – masalah populasi, perkembangan
ekonomi, HAM dan kriminal. Badan ini dalam kaitannya dengan HAM memiliki peran
menerima dan menerbitkan laporan HAM dalam berbagai situasi.
b. Komisi Hak-Hak Asasi Manusia (Commission on Human Rights).
Komisi Hak Asasi Manusia yang penyebutan secara lebgkapnya Komisi Hak-Hak Manusia
PBB (The United Nations Commision on Human Rights/UNCHR ) , merupakan sebuah
badan/lembaga yang dibuat ECOSOC untuk membidangi HAM, yang merupakan salah
satu
dari sejumlah badan HAM internasional yang pertama dan terpenting. Peran Komisi Hak
Asasi Manusia adalah memantau pelaksanaan dan menerima dan mempertimbangkan
pemberitahuan dari setiap individu yang mengadu telah menjadi korban pelanggaran
terhadap
salah satu hak yang dikemukakan dalam Kovenan Hak – Hak Sipil dan Politik. Pengaduan
tidak akan di terima, dari warga negara yang negaranya tidak ikut serta menandatangani
Protokol Fakultatif/Opsional pada Konvenan Internasional tentang Hak – Hak Sipil dan
Politik
atau belum meratifikasinya.
c. Komisi Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan.
Komisi ini berperan untuk memantau pelaksanaan HAM dan menerima pengaduan
individu
mengenai pelanggaran HAM sebagaimana yang dijamin dalam Kovenan Internasional
Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan.
d. Komisi ini berperan untuk memantau pelaksanaan HAM dan menerima pengaduan
individu
mengenai pelanggaran HAM sebagaimana yang dijamin dalam Konvensi Internasional
Terhadap Semua Bentuk Diskriminasi Rasial.
e. Komisi Hak – Hak Anak.
Komisi ini berperan untuk memantau pelaksanaan HAM menerima pengaduan individu
mengenai pelanggaran HAM sebagaimana yang dijamin dalam Konvensi Hak-Hak Anak.

Instrumen hukum adalah suatu alat atau sarana sebagai dasar hukum perlindungan dan
penegakan hukum. Adapun instrumen HAM di Indonesia adalah alat yang digunakan untuk
melindungi dan menegakkan HAM. Hukum dan HAM saling melekat satu dengan lainnya,
karena keduanya mengatur hubungan antara manusia di suatu negara. HAM telah disepakati
sebagai hukum internasional yang diterapkan oleh seluruh negara dunia dan telah menjadi
standar yang kuat untuk mengatur suatu negara dalam menjamin keamanan hidup seluruh
masyarakatnya.

Berikut adalah instrumen HAM di Indonesia :

 Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung pemikiran bahwa manusia


diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan menyandang dua aspek individual (pribadi)
dan aspek sosial bermasyarakat. Pancasila menjunjung tinggi keluhuran harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, sehingga setiap orang memiliki kewajiban
untuk menghormati hak asasi manusia lainnya.

 TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM

TAP MPR tersebut merupakan bentuk dan upaya pemerintah untuk menghadapi dan
menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang kerap terjadi.
Kehadiran TAP MPR ini juga sebagai upaya untuk menjawab tuntutan reformasi yang
berlangsung pada 1998.
 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)

HAM di Indonesia yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya telah diatur dalam
pasal-pasal dalam UUD 1945. Pasal-pasal tersebut adalah:

1. Pasal 27 ayat (1), (2), dan (3)


2. Pasal 28 A
3. Pasal 28 B ayat (1) dan (2)
4. Pasal 28 C ayat (1) dan (2)
5. Pasal 28D ayat (1), (2), (3), dan (4)
6. Pasal 28E ayat (1), (2), dan (3)
7. Pasal 28F
8. Pasal 28G ayat (1) dan (2)
9. Pasal 28H ayat (1), (2), (3) dan (4)
10. Pasal 28I ayat (1), (2), (3), (4) dan (5)
11. Pasal 28J ayat (1) dan (2)
 Undang- undang

UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga (KDRT).

2. Apakah hak hidup bersifat absolut? Kaitkan dengan kasus extrajudicial killing di atas!

Hak absolut adalah jenis hak yang bersifat mutlak alias berlaku penuh tanpa pengecualian.
Karena berlaku secara penuh, hak absolut tidak akan terpengaruh dengan kondisi atau situasi
tertentu.

Berkaitan dengan kasus diatas bahwa berdasarkan kejadian, kita dapat menilai bahwa
kejadian diatas telah mencederai hak hidup seseorang karena telah hilangnya 6 (enam) nyawa
orang lain (manusia yang memiliki hak untuk hidup). Jikalaupun ke 6 (enam) orang tersebut
melakukan tindakan kejahatan (kriminal) maka dapat dilakukan tindakan tegas namun terukur
misalnya dengan melumpuhkan sehingga tidak bisa melakukan perlawanan kepada petugas
tanpa menghilangkan nyawanya.

3. Jelaskanlah apakah hak hidup sangat bergantung pada hak dan kebebasan lainnya.

Hak untuk hidup adalah suatu prinsip moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa
seorang manusia memiliki hak untuk hidup dan terutama, tidak seharusnya dibunuh oleh
manusia lainnya. Hak hidup tidak bergantung terhadap hak dan kebebasan lainnya karena hak
hidup merupakan hak yang mutlak dan absolut sedangkan hak-hak lainnya bisa
dipertimbangkan sesuai kondisi dan keadaan. Namun, disisi lain hak hidup seseorang juga
dapat dipertimbangkan ketika terjadi hal – hal yang paling fundamental, atau bisa dikatakan
berlawan dengan hukum. Contohnya, Narapidana yang menerima hukuman mati akibat
menjadi bandar narkotika yang banyak merugikan dan merusak masyarakat. Hal ini juga
tentunya serta – merta dilakukan karena telah melalui proses persidangan dipengadilan dan
diputuskan yang bersangkutan harus dihukum mati.

Sumber :

BMP Hukum dan HAM

Demikian dan Terimakasih ..

a. al penting yang harus dimiliki, keberhasilan atau tidaknya suatu sengketa


yang
b. diselesaikan melalui negosiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya
yang
c. utama adalah kemampuan negosiator. Banyak upaya untuk menentukan syarat
yang
d. harus dimiliki oleh negosiator; siapa yang seharusnya atau dapat menjadi
negosiator
e. yang sukses. Adapun syarat untuk menjadi seorang negosiator yang handal
adalah
f. sebagai berikut: (1) berwawasan dan berpengetahuan luas; (2) berkepribadian mantap
g. dan penuh percaya diri; (3) bersikap simpatik, ramah dan/atau sopan; (4) disiplin dan
h. memiliki prinsip; (5) komunikatif; (6) berpikir jauh ke depan; (7) cepat membaca situasi
i. dan jeli dalam menangkap peluang; (8) ulet, sabar, dan tidak mudah putus
asa; (9)
j. akomodatif dan kompromis; (10) berpikir positif dan optimis; (11) dapat mengendalikan
k. emosi; dan (12) memiliki selera humor tinggi
l.

You might also like