You are on page 1of 9

Penulis: Nur Syahrani

Dosen pengampu : Siti Salamah Br


Ginting, M. Pd
MODUL
INTEGRAL

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUMATERA UTARA2023
INTEGRAL
A. Notasi Integral
Antiturunan dari sebuah fungsi 𝑓(𝑥 ) ditulis dengan menggunakan notasi “∫ ”
(dibaca integral)
Contoh:
𝑑𝑦
Jika y = 3x 4 + 2x 3 tentukan 𝑑𝑥 dan ∫ 4x 3 + 2x 2 ⅆx.

Penyelesaian
𝑑𝑦 ⅆ(3x4 +2x3 )
Jika y = 3x 4 + 2x 3 tentukan 𝑑𝑥 = = 12x 3 + 6x 2
ⅆx

∫ 12x 3 + 6x 2 = 3x 4 + 2x 3 + 𝑐
 ∫ 3(4x 3 + 2x 2 ) ⅆx = 3x 4 + 2x 3 + 𝑐.
 3∫ 4x 3 + 2x 2 ⅆx = 3x 4 + 2x 3 + 𝑐.
2
 ∫ 4x 3 + 2x 2 ⅆx = x 4 + 3 x 3 + c.
2
Jadi, ∫ 4x 3 + 2x 2 ⅆx = x 4 + 3 x 3 + c.

1. Integral tak tentu


Integral tak tentu yaitu integral yang tanpa disertai batasan-batasan (batas atas
maupun batas bawah).
Sifat-sifat integral tak tentu
𝑑𝑦
a. Proses menemukan y dari 𝑑𝑥 merupakan kebalikan dari sebuah proses turunan dan

dinamakan antiturunan
b. Jika f(x) adalah sebuah fungsi dengan F ′ (x) = 𝑓 (𝑥 ) dapat dikatakan bahwa:
 Turunan F ′ (x) adalah 𝑓(𝑥 )
 Antiturunan dari 𝑓(𝑥 ) adalah F ′ (x)
Contoh soal:
Carilah antiturunan dari
ⅆy
a. y ′ = = x4
ⅆx
ⅆy
b. y ′ = ⅆx = 2x 3
Penyelesaian:

a. Turunan dari x 5 pastilah mengandung unsur x 4 sehingga ⅆx (x 5 )= 5x 5 dan
ⅆ 1
( x5 ) = x4
ⅆx 5
ⅆy 1
Jadi antiturunan dari y ′ = ⅆx = x 4 adalah 𝑦 = 5 x 5

b. Turunan dari x 4 pastilah mengandung unsur x 3 sehingga ⅆx (x 4 )= 4x 3 dan
ⅆ 1 ⅆ 2 ⅆ 1
(2 (4 x 4 )) = ⅆx (4 x 4 ) = ⅆx (4 x 4 ) = 2x 3
ⅆx

ⅆy 1
Jadi antiturunan dari y ′ = ⅆx = 2x 3 adalah 𝑦 = 4 x 4

Rumus dasar dan sifat dasar integral tak tentu


Jika 𝑓 (𝑥 ) turunan dari F(x) dengan 𝑓(𝑥 ) = x 3 maka diperoleh F(x) = ∫ x 3 𝑑𝑥 =
1 4
x + 𝑐 dengan c adalah konstanta. Secara induktif dapat disimpulkan
4

Jika F(x) adalah fungsi dengan F ′ (x) = 𝑓(𝑥 ) maka ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = F(x) + 𝑐
Contoh:
Diberikan turunan fungsi F(x)dibawah ini kemudian tentukanlah ∫ 𝐹(𝑥 )𝑑𝑥
a. 𝐹(𝑥 ) = x 6
b. 𝐹(𝑥 ) = √𝑥
Penyelesaian:
a. 𝑓(𝑥 ) = x 6 maka 𝑓 ′ (x) = 6x 5 sehingga ∫ 6x 5 𝑑𝑥 = x 6 + 𝑐.
1 1
1 1 1
b. 𝑓(𝑥 ) =√𝑥 = 𝑥 −2 maka 𝑓 ′ (x) = 2 𝑥 −2 = 2 , sehingga ∫ 𝑑𝑥 = √𝑥 + 𝑐
√x 2 √x

2. Integral tentu
Integral tentu adalah integral yang menggunakan batas atas dan batas bawah.
𝑏
Bentuk integral tentu yaitu ∫𝑎 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = 𝐹(b) − 𝐹(𝑎) atau dapat juga dituliskan
𝑏 b
∫𝑎 𝑓(𝑥 ) ⅆx = [∫ 𝑓 (𝑥 ) ⅆx]𝑎
Sifat-sifat integral tentu
𝑏
1. ∫𝑎 𝑓(𝑥 ) ⅆx = 0
𝑏 𝑏
2. ∫𝑎 𝑓(𝑥 ) ⅆx = − ∫𝑎 𝑓(𝑥 ) ⅆx
𝑏 𝑏
3. ∫𝑎 𝑘. 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = 𝑘 ∫𝑎 𝑓 (𝑥 ) ⅆx, untuk k sebarang konstanta
𝑏 𝑏 𝑏
4. ∫𝑎 [𝑓 (𝑥 ) ± 𝑔(𝑥 )]𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 ± ∫𝑎 𝑔(𝑥 )𝑑𝑥
𝑏 𝑐 𝑏
5. ∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 + ∫𝑐 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥, untuk a ≤ c ≤ b
Contoh soal
2
a. ∫−1(x 3 − 2) ⅆx
2
b. ∫0 (2x + 1)√x 2 + 𝑥 ⅆx
Penyelesaian:
2 1 b
a. ∫−1(x 3 − 2) ⅆx = [4 x 4 − 2𝑥 + 𝑐]
𝑎
1 1
= (4 (2)4 − 2(2) + 𝑐) − (4 (−1)4 − 2(−1) + 𝑐)
9
= (0 + 𝑐 ) − (4 + 𝑐)
9
= −4

b. Misalkan 𝑢 = √x 2 + 𝑥 ⅆx dan ⅆu = (2x + 1)ⅆx


1
∫ (2x + 1)√x 2 + 𝑥 ⅆx = ∫ 𝑢2 𝑑𝑢
1
2
= 3 𝑢2 + 𝑐
3
2
=3 (x 2 + 𝑥)2 + 𝑐

Menurut teorema dasar kalkulus


3 2
2 2
∫0 (2x + 1)√x 2 + 𝑥 ⅆx = [3 (x 2 + 𝑥)2 + 𝑐]
0
3 3
2 2
= (3 (x 2 + 𝑥) + 𝑐) − (3 (0)2 + 𝑐)
2

3
2
= 3 (6)2
2
= 3 √216
26
= 3 √47

3. Integral tentu dengan teknik integral parsial


Integral parsial merupakan teknik integral yang didasarkan pada pengintegralan
rumus turunan perkalian dua buah fungsi. Integral parsial adalah teknik integral yang
biasa disebut dengan integral ganda.
Rumus pengintegralan parsial yang berpadanan untuk integral tentu adalah
sebagai berikut.
b b
∫a u ⅆv = [uv]ba − ∫a v ⅆu
Contoh soal
1
Hitunglah nilai dari ∫1 x√2x − 1 ⅆx
2

Penyelesaian:
Misalkan u = x dan ⅆv√2x − 1 ⅆx, sehingga du = 1 dx dan V = ∫ √2x − 1𝑑𝑥 =
1 3
1 1 +1 1 3
(2x−1)2 (2x−1)2 1
2 2
∫ (2x − 1) 𝑑𝑥 = 2 1 = 3 = 3 (2x − 1)2.
+1
2 2

3 1 3
1 1 1 1
∫ x√2x − 1 ⅆx = [𝑥. 3 (2x − 1)2 ]1 − ∫1 (3 (2x − 1)2 )
1
2 2 2

3 1 3
1 11
=[3 x(2x − 1)2 ]1 − ∫1 (2x − 1)2 𝑑𝑥
2 3
2

3 5 1
3 11
1 1 1 1 2 . (2x−1)2
32
=[3 (1)(2(1) − 1) − (3 (2) (2 (2) − 1) )] − [
2 1 ]
2 1
2

3 3 5 1
1 1 2 1
=[3 (2 − 1)2 − (6 (1 − 1)2 )] − [5 . 2 (2x − 1)2 ]1
2

5 1
1 1 1
=[(3 (1) − 6 (0))] − [5 (2x − 1) ]1 2

2
5
5
1 1 1 1 2
=3 − [5 (2(1) − 1)2 − (5 (2 (2) − 1) )]

5 5
1 1 1
=3 − [5 (1)2 − (5 (0)2 )]
1 1
=3 − (5 − 0)
1 1
=3 − 5
2
=15
1 2
Jadi, ∫1 x√2x − 1 ⅆx = 15
2
SOAL HOTS
1. Kecepatan atau laju pertumbuhan penduduk suatu kota untuk t tahun yang akan
datang dinyatakan sebagai N(t) = 400 t + 600 √t , 0 ≤ t ≤ 9. Jika banyak penduduk
saat ini adalah 5.000 jiwa, maka banyak penduduk 9 tahun yang akan datang adalah...
4 2
2. Nilai dari ∫1 (5𝑥 2 − 6√𝑥 + 𝑥 2) 𝑑𝑥 =
3 3
3. Fungsi 𝑓 (𝑥) memenuhi 𝑓 (𝑥 ) = 𝑓 (−𝑥 ). Jika nilai ∫−3 𝑓(𝑥 ) ⅆx = 6 dan ∫2 𝑓(𝑥 ) ⅆx =
2
1, maka nilai ∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx =...
KUNCI JAWABAN
1. v(t) = N(t) = 400t + 600√t
S(t) = ∫ v(t) ⅆt
= ∫ 400t + 600√t
3
=200𝑡 2 + 400𝑡 2 + 𝐶
Saat ini t = 0
S(0) = 5.000
C = 5.000
3
S(t) = 200𝑡 2 + 400𝑡 2 + 5.000
Untuk t = 9
3
S(t) = 200(9)2 + 400(9)2 + 5.000
= 16.200 + 10.800 + 5.000
= 32.000 jiwa

4 4 1
2
2. ∫1 (5𝑥 2 − 6√𝑥 + 𝑥 2) 𝑑𝑥 = ∫1 (5𝑥 2 − 6𝑥 2 + 2𝑥 −2 ) 𝑑𝑥
4
3
5 3 6 2 −1 ]
= [3 𝑥 − 3 𝑥 + −1 𝑥 2
2 1
3 4
5 2
=[3 𝑥 3 − 4𝑥 2 − x ]
1
3 3
5 2 5
=(3 (4)3 − 4(4) − 4) − (3 (1)3 − 4(1)2 − 2)
2

320 1 5
=( − 32 − 2) − (3 − 4 − 2)
3
315 1
= − 26 − 2
3
1
=105 − 26 − 2
1
=78 2

3 3
3. ∫−3 𝑓(𝑥 ) ⅆx = 2 ∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = 6
3
∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = 3
3 2 3
∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = ∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx + ∫2 𝑓(𝑥 ) ⅆx
2
3 = ∫0 𝑓(𝑥 ) ⅆx + 1
2
∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = 3 − 1 = 2
2
Jadi, nilai ∫0 𝑓 (𝑥 ) ⅆx = 2
DAFTAR PUSTAKA

Priatna, Nanang, dkk. 2016. Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama

You might also like