You are on page 1of 61

KESEHATAN RI

TAN KELUARGA
N MASYARAKAT
Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta 12950
www.kemkes.go.id
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
DAN PENGGUNAAN PEDOMAN KADER
SERI KESEHATAN LANJUT USIA
TAN KELUARGA
DIREKTORAT KESEHA MASYARAKAT
AL KESEHATAN

Yetty M. P. Silitonga
DIREKTORAT JENDER TAN RI
KEMENTERIAN KESEHA
2020

Direktorat Kesehatan Keluarga, Kemenkes RI

Orientasi Pedoman Kader Seri Kesehatan Lansia - Dinkes Provinsi Jawa Tengah
Senin, 23 November 2020
PERMASALAHAN
KESEHATAN LANJUT USIA
PROYEKSI PENDUDUK LANJUT USIA % Penduduk Lansia Tahun 2020
TAHUN 2045 DI Yogyakarta 14,7
Jawa Tengah 13,9
Jawa Timur 13,5
Sulawesi Utara 11,6
Bali 11,5
Sumatera Barat 10,1
75+ NASIONAL 9,9
Sulawesi Selatan 9,8
70-74
Jawa Barat 9,7
65-69 Lampung 9,3
60-64 Nusa Teng gara Barat 8,7
55-59 Sulawesi Tengah 8,4
50-54 DKI J akarta 8,4
Gorontalo 8,4
45-49
Sumatera Selatan 8,4
40-44 Sumatera Utara 8,3
35-39 Kalimantan Barat 8,2
30-34 Nusa Teng gara Timur 8,1
25-29 Bangka Belitung 8,1
20-24
Jambi 8,0
Kalimantan Selatan 7,9
15-19
Bengkulu 7,8
10-14 Maluku 7,4
5-9 Aceh 7,2
0-4 Sulawesi Tenggara 7,2
Kalimantan Utara 7,0
15000000 10000000 5000000 0 5000000 10000000 15000000 Sulawesi Barat 6,8
Kalimantan Timur 6,8
Perempuan 2045 Laki-laki 2045
Banten 6,7
Perempuan 2015 Laki-laki 2015
Maluku Utara 6,6
Kalimantan Teng ah 6,3
Penduduk umur 60 tahun ke atas diproyeksikan akan meningkat dari Riau 6,0
9,7 %(25,9 juta) penduduk pada tahun 2019 menjadi 19,9% Papua Barat 5,0
Kepulauan Riau 5,0
(63,3 juta) penduduk pada tahun 2045 Papua 3,9
UHH : 71,5 thn à UHH SEHAT : 62,7 thn. GAP : 8,8 thn
Sumber : BPS, Litbangkes. Pusdatin KEMENKES, 2020
3,7% (941.478 lansia) membutuhkan
Perawatan Jangka Panjang (PJP/LTC)

Sumber: Riskesdas, 2018

Jumlah orang yang Demensia di Indonesia :


1,2 juta (2015) diperkirakan akan meningkat menjadi 4 juta (2050)
Sumber : Survey Meter
Kondisi 7 November 2020

Sumber: Data Laporan Covid dalam Angka Kementerian Kesehatan 7 November 2020
PERSENTASE LANSIA MENURUT
STATUS TINGGAL BERSAMA, 2019

Mayoritas Lansia tinggal


bersama keluarga
(Tiga Generasi dan keluarga)

POTENSI LANSIA DALAM KELUARGA

Peran dalam Berperan dalam


pengambilan pengasuhan
Keputusan bayi/anak

Keluarga: Mendukung, mendampingi,


merawat lansia dengan penuh kasih sayang
Sumber : BPS, SUSENAS Maret 2019
PEMBERDAYAAN
POTENSI LANSIA
Persentase Penduduk Lansia Menurut Jenis
Persentase Penduduk Lansia Bekerja, Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2019
2016-2019
KEBIJAKAN PELAYANAN
KESEHATAN LANJUT USIA
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA : PELAYANAN KES.LANSIA
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024
RPJMN Persentase kabupaten/kota yang
Kementerian menyelenggarakan pelayanan kesehatan 45% 50% 55% 60% 65%
Kesehatan lanjut usia
RENSTRA Persentase kabupaten/kota yang
Kementerian menyelenggarakan pelayanan kesehatan 45% 50% 55% 60% 65%
Kesehatan lanjut usia

DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan yankes lanjut usia adalah:


1. Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya.
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan DO :
pelayanan kesehatan santun lansia Kab/kota melaksanakan Program PJP
Lansia di minimal 10% puskesmas dalam
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program PJP bagi Lansia bentuk kegiatan: orientasi Program PJP
bagi Lansia dan panduan praktis bagi
caregiver informal
SPM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Setiap Warga Negara LINGKUP PELAYANAN SESUAI
usia 60 tahun ke atas STANDAR
mendapatkan pelayanan
1.Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kesehatan usia lanjut
sesuai standar. 2.Skrining faktor risiko penyakit menular
dan penyakit tidak menular :
a. Pengukuran TB, BB dan Lingkar Perut
b. Pengukuran tekanan darah.
Pemerintah Daerah c. Pengukuran gula darah
Tingkat Kabupaten/Kota
d. Pengukuran kadar kolesterol dalam darah
wajib memberikan pelayanan
kesehatan dalam bentuk e. Pemeriksaan gangguan mental
edukasi dan skrining usia lanjut f. Pemeriksaan gangguan kognitif
sesuai standar pada Warga g. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
Negara usia 60 tahun ke atas
di wilayah kerjanya dalam h. Anamnesa Perilaku berisiko
kurun waktu satu tahun,
minimal 1 kali setahun
TINDAK LANJUT HASIL SKRINING
• Melakukan rujukan jika diperlukan
Target : 100% • Memberikan penyuluhan kesehatan
REGULASI

Meningkatkan peran serta lanjut Menyusun dan menyosialisasikan


kebijakan dan regulasi serta norma,
usia dalam upaya peningkatan
standar, prosedur, kriteria mengenai
kesehatan keluarga dan masyarakat pelayanan kesehatan lanjut usia
RAN Kes. Lansia
Tahun 2020-2024 Meningkatkan peran serta dan Meningkatkan kuantitas dan kualitas
pemberdayaan keluarga, fasilitas pelayanan kesehatan yang
masyarakat, dan lanjut usia santun lansia serta akses terhadap
6 STRATEGI dalam upaya peningkatan layanan kesehatan yang santun lansia
dan PJP
kesehatan lanjut usia

13 RENCANA AKSI Meningkatkan ketersediaan data dan


Membangun dan mengembangkan
kemitraan serta jejaring pelaksanaan
informasi di bidang kesehatan lanjut pelayanan kesehatan lansia yang melibatkan
usia LP, LS, OP, lembaga pendidikan, lembaga
36 KEGIATAN POKOK penelitian, LSM, dunia usaha, media massa,
dan pihak terkait lainnya

PENAJAMAN INDIKATOR PADA PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF


AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP

HPK
LANSIA
DEWASA
REMAJA • Pelayanan
ANAK-ANAK Kes.preventif dan
BALITA • KB bagi PUS promotif di
IBU HAMIL, • PKRT kelompok Lansia
BAYI • PKPR, UKS,
BERSALIN, • Deteksi PM • Pelayanan Kes.
DAN NIFAS Posyandu dan PTM Santun Lansia di
• UKS/Model Remaja,
• SDIDTK • Kesehatan Puskesmas dan RS
Sekolah Pembinaan
• ASI eksklusif dan • Imunisasi Sehat OR dan • Peningkatan
• P4K PMBA Kes di kerja
• Gizi • Imunisasi kualitas Hidup
• Skrining Bayi
rumah • Brain
• Buku KIA • Kolaborasi anak Mandiri (Home
Baru Lahir singgah/Pa Healthy Life
• ANC terpadu PAUD, BKB, dan sekolah care/long term
• Imunisasi dasar nti/LKSA Style
• Kelas Ibu lengkap Posyandu • Penjaringan care)
• TTD • Edukasi Gizi
Hamil • Pemantauan • Perlambatan proses
• Pemantauan dan anak usia Rematri Seimbang
• APN stimulasi dan stimulasi sekolah Degeneratif (fisik,
perkembangan • Konseling kognitif)
• RTK perkembangan • PMT
• Pemantauan • Kader Kes • Peran dalam kes
• Kemitraan • MTBS • Kader
Bidan Dukun
pertumbuhan Remaja ehatan Keluarga &
Vit A Kesehatan

P
• Vit A •

U
• KB PP Sekolah, SBH, • Konseling masy.
• PONED/
• MTBS • Pemantauan
Pertumbuhan
S H
Dokter Kecil
I D Sebaya
PONEK

S I KLU • SBH
Terwujud :

Sehat, Mandiri, Aktif, pRodukTif

Meningkatkan derajat kesehatan lansia


untuk mencapai Lansia yang sehat,
mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna
bagi keluarga dan masyarakat

Peningkatan akses dan kualitas layanan


kesehatan bagi lansia di fasyankes primer
dan rujukan serta pemberdayaan potensi
lansia dalam keluarga dan masyarakat
14
ADAPTASI
KEBIASAAN
BARU
STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
PADA SITUASI PANDEMI COVID-19 MENUJU ADAPTASI KEBIASAAN BARU
KEBIJAKAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN LANSIA
• Lansia menjauhi keramaian,
• Penyusunan berbagai panduan • Lakukan sosialisasi tentang
kerumunan, kegiatan sosial.
pelayanan esehatan lansia menjaga lansia dari penularan
dalam adaptasi kebiasaan baru Covid-19 kepada lansia dan • Jaga agar lansia tetap berada di
• TUNDA pemeriksaan kesehatan keluarga/ pengasuh. rumah / senior living / panti wreda dan
rutin pada lansia kecuali kondisi tetap mematuhi protokol kesehatan
• Pastikan kecukupan obat bagi
darurat • Dukung lansia agar tetap melakukan
lansia agar lansia dapat minum
• Sebagaimana penyakit kronis obat secara teratur aktifitas fisik dan kegiatan yang
pelayanan obat bagi peserta menyenangkan
program rujuk balik (PRB) • Memberi bimbingan kepada
untuk kebutuhan 2 bulan keluarga /pendamping lansia • Jaga kondisi lingkungan tetap
untuk lakukan isolasi mandiri jika BERSIH, AMAN dan NYAMAN,
• Penyuluhan kesehatan, ventilasi dan cahaya matahari cukup
pemantauan berkala dilakukan lansia atau anggota keluarga
via telepon atau secara online mengalami gejala demam/batuk • Makan makanan dengan gizi
• Kampanye • Memberikan prioritas pada seimbang, bila perlu minum
“Pakai Masker”, “Cuci Tangan” , lansia di dalam pelayanan multivitamin
“Jaga Jarak” yang terus- • Cukup istirahat dan tidur, minimal
menerus 6-8 jam
PENGERTIAN
Dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif kuratif, rehabilitatif dan rujukan kepada
Lanjut Usia, yang dilakukan secara proaktif, baik, sopan, memberikan kemudahan dan dukungan bagi Lanjut Usia

PRINSIP 1 Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas

Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana


2 yang aman dan mudah diakses

Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga secara


3 berkesinambungan (continum of care)

Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak


4 mungkin sasaran lanjut usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas à
Posyandu Lansia

5 Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup

Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk organisasi


6 kemasyarakatan dan dunia usaha dengan asas kemitraan
PUSKESMAS SANTUN LANSIA

PRIORITAS

AMAN
STRATA PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA
Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan Strata I (Pratama) Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)
santun lanjut usia
1. Memberikan pelayanan yang baik
dan berkualitas à Petugas terlatih
V V Terlatih/Terorientasi
atau memahami pelayanan
kesehatan lansia dan geriatri
2. Memberikan prioritas pelayanan • Sudah memberikan • Sudah memberikan prio- • Sudah punya sarana tersen-
kepada lanjut usia dan prioritas mulai dari ritas mulai dari loket, poli, diri, loket, poli, apotik dan lab
penyediaan sarana yang aman loket, poli, lab dan lab, apotik, dan sudah • Atau one stop service denga
dan mudah diakses apotik, tetapi belum punya poli tersendiri n poli tersendiri
punya poli tersendiri. • Sarana mulai memperha- • Sarana lain sudah memenuhi
• Mulai memperhatikan tikan keamanan Lansia sesuai standar keamanan
keamanan Lansia bagi lansia
3. Melakukan pelayanan secara pro
aktif à minimal 50% desa 50% 60% 70%
mempunyai Posyandu Lansia

4. Melakukan koordinasi dengan


lintas program dengan V V V
pendekatan siklus hidup
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
DALAM GEDUNG
Triase Pasien • Pemanfaatan Tele-registrasi
• Bila tidak tersedia teleregistrasi maka faskes melakukan skrining kepada
semua pengunjung rawat jalan (demam, batuk, pilek, demam, sesak
napas, riwayat kontak dengan tersangka Covid-19 atau terkonfirmasi
positif Covid-19 atau riwayat perjalanan

Pengaturan • Penyediaan jalur prioritas bagi Lansia (mulai : registrasi, poli,


Alur Pelayanan pengambilan obat di apotik, dll)
Pengaturan waktu • Ruang pelayanan Lansia diupayakan 1 lantai dan berada di lantai dasar
dan tempat • Mensosialisasikan jadwal pelayanan Lansia
pelayanan • Media KIE di faskes mengingatkan pengunjung melakukan physical
distancing dan menjaga kebersihan tangan
• Ruang rawat inap Lansia diharapkan dipisahkan dengan ruang rawat inap
pasien lain
• Nakes yang melayani Lansia adalah yang sehat
• Menyediakan telekonsultasi
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
DALAM GEDUNG

Pelayanan • Obat rutin lansia dengan penyakit degeneratif/kronis diberikan selama 2


Farmasi bulan sesuai SE direktur jaminan pelayanan kesehatan BPJS nomor 14
tahun 2020 tentang pelayanan kesehatan bagi peserta JKN selama
masa pencegahan covid-19
• Menyediakan layanan antar obat

Koordinasi dan • penyediaan tensimeter digital bagi lansia klien Perawatan Jangka
kerjasama LS, Panjang (PJP/LTC),
ormas, dunia • thermometer digital bagi lansia,
usaha • penyediaan APD bagi tenaga Kesehatan/petugas panti wredha,
• penyediaan dan pemanfaatan jaringan telekomunikasi untuk
pemantauan kesehatan lansia, dan kegiatan lainnya.
Sederhana Lengkap Sempurna Paripurna
RAWAT JALAN
Primary Care
RAWAT JALAN KUNJUNGAN RUMAH
RAWAT JALAN (HOME CARE)

KUNJUNGAN RUMAH RAWAT INAP AKUT


RAWAT JALAN (HOME CARE)
KLINIK ASUHAN SIANG
KUNJUNGAN RUMAH (DAY CARE)
(HOME CARE) RAWAT INAP RAWAT INAP KRONIK

KUNJUNGAN RUMAH
AKUT
RAWAT INAP PSIKOGERIATRI
(HOME CARE) RAWAT INAP
AKUT KLINIK ASUHAN SIANG
(DAY CARE) PENITIPAN PASIEN GERIATRI
(RESPITE CARE)

HOSPICE
SEBARAN RUMAH SAKIT RUJUKAN
DENGAN PELAYANAN GERIATRI YANG MEMILIKI
TIM TERPADU TAHUN 2019
2018 2019
TOTAL RS : 2813 RS TOTAL RS : 2914 RS
TOTAL RS YANG MEMILIKI TIM TERPADU PELAYANAN TOTAL RS YANG MEMILIKI TIM TERPADU PELAYANAN
GERIATRI : 88 RS GERIATRI : 198 RS

ACEH : 2 RS

KALTARA : 1 RS GORONTALO : 2 RS
KEPRI : 4 RS
KALBAR : 9 RS KALTIM: SULUT : 3 RS
SUMBAR : 3 RS BABEL : 12 RS 10 RS
KALSEL: 7
JAMBI : 5 RS RS SULBAR : SULTENG: 12 RS
SUMSEL: 5 RS 1 RS
BENGKULU : 10 RS PAPUA : 2 RS
SULTRA: 1 RS
DKI: 7 RS SULSEL: 1 RS
LAMPUNG: 4 RS JATENG: 14 RS
BANTEN : 1 RS NTB: 5 RS
JABAR: 39 RS
DIY: 14 RS JATIM: 15 RS
BALI: 9 RS

Sumber: Data Dit. Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI


POSYANDU LANSIA
Ø UKBM sebagai wadah pelayanan kepada
Lansia di masyarakat, yang dibentuk dan
dilaksanakan oleh masyarakat bersama
LSM, swasta, ormas, dan lain-lain.
Ø Kegiatan dilakukan oleh kader dengan
pendampingan dari tenaga kesehatan
Puskesmas/sektor terkait
Ø menitik beratkan pada upaya promotif dan
preventif serta deteksi dini

25
Lintas Program Kesehatan Perangkat
Dinas
Kesehatan Pemerintahan
Lintas Sektor (PEMDA)
(Puskesmas)
Dinas Sosial BKKBN
(LKS LU, OPD KB (BKL)
TKSK*) PTM Penyakit
Kesehatan Menular
Organisasi Jiwa PKK
Profesi Gizi (Kader
Posyandu)
Promosi
Kesehatan Kesehatan
Dinas Olah Raga
Kanwil
Pendidikan Kemenag
Kesehatan Kesehatan Indera
Gigi dan Mulut Penglihatan dan (Tokoh
Pendengaran Agama)
Akademisi /
Institusi Kesehatan Puskesmas
Dinas Koperasi,
Pendidikan Tradisional Keliling (Pusling)
UKM,
LSM, Dunia Perindustrian,
Dinas Perdagangan
*TKSK: Tenaga Kesejahteraan Usaha/
Sosial Kecamatan Swasta, dll Pariwisata
PUSKEMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
SANTUN LANSIA DAN POSYANDU LANSIA/POSBINDU TAHUN 2019

TOTAL PKM : 9.993 2018 2019


TOTAL PKM : 10.134
TOTAL PKM SANTUN LANSIA: 4.835 (48,4%)
TOTAL PKM SANTUN LANSIA: 5549 (54,76%)
TOTAL POSYANDU LANSIA/POSBINDU : 100.470 TOTAL POSYANDU LANSIA/POSBINDU : 105.830
4.239
11 PKM 188
4444
3.06 % 29 PKM
176 PKM 51,79 %
29,28 % 751 555
ACEH 1597 1.697 87 PKM
66 PKM 93,55% 1040
244 PKM 1142
95 PKM 76,74 % 96 PKM
42,04 % 99,19 % KALTARA 45 PKM
159 PKM 64,86 % 105
SUMUT 23,08 %
85,48 % 22 PKM
1127 MALUT 13,84 %
RIAU KEPRI 612 KALTIM SULUT 824
KALBAR GORONTALO
52 PKM 74 PKM
149 PKM 81,25 % 55 PKM 65 PKM
SUMBAR 17,62 %
54,18 % BABEL KALTENG 57,89 % SULTENG 31,55 % PAPUA
JAMBI 782
3380 1.884 BARAT
204 PKM 256 PKM SULBAR
74,85 % KALSEL MALUKU
100 % SUMSEL 106 PKM
3487 SULSEL SULTRA 36 PKM PAPUA
BENGKULU 3482 2051 52,22 %
976 158 PKM 12,41 %
176 PKM LAMPUN 315 PKM 323 PKM 2.041 25 PKM
DKI 67,23 %
97,78 % 294 PKM G 100 % 1.692 70,52 % 11,96 %
JKT
1.468 94,84% 4.483 847
2.726 BANTEN JABAR JATENG
546 PKM JATIM BALI NTB
DIY
133 PKM 50,93 % 615 PKM 505 PKM NTT
54,73 % 70,05 % 52,17 %
11.205 96 PKM 102 PKM 125 PKM
2054 16.332 18.091
80 % 60,36 % 31,09 %
109 PKM 1.239 1749 1.816
90,08 %
5.724

Sumber: Data Laporan Program Dit. Kesga Kemenkes RI, 2019


Home Care (terintegrasi
dengan Perkesmas)
bentuk pelayanan kesehatan
komprehensif kepada lansia yang
bertujuan memandirikan lansia dan Sistem kegiatan-kegiatan terpadu yang
keluarganya yang dilakukan di rumah
dengan melibatkan lansia dan keluarga
dilakukan oleh caregiver informal atau
sebagai subyek untuk berpartisipasi profesional untuk memastikan bahwa lanjut
dalam kegiatan perawatan yang usia yang tidak sepenuhnya mampu
dilakukan oleh tim petugas kesehatan merawat diri sendiri, dapat menjaga
puskesmas. kualitas tertinggi kehidupannya, sesuai
dengan keinginannya, dan dengan
kemungkinan terbesar memiliki kebebasan,
otonomi, partisipasi, pemenuhan kebutuhan
pribadi serta kemanusiaan (WHO)
HOME CARE >< LONG TERM CARE / PJP

Home Care/Home
Visit/Perkesmas
Wahana PJP
q Usia Lain
Home Care
q Lansia q Lansia Panti /
non PJP Klien Residential
PJP
q Lansia
Klien PJP

Transisional Care /
Nursing Home Sub Acute Care

*PHN: Public Health Nursing


PELAKSANAAN ORIENTASI / PELATIHAN PJP
BAGI CAREGIVER INFORMAL

O
Kementerian Dinkes Provinsi R
Kesehatan (APBN) (Dekon/APBD) I
E
Melakukan N
Melakukan Orientasi Orientasi T
A
Linsek OP, S
Dinkes
Kab/ PKM
(Dinsos,
PLKB, Akade I
OP,
Provi Kab/ Kota TP-PKK) misi
LP/LS Akade
nsi Kota misi
P
Dana BOK/ E
Puske FKTP Dana Desa/ L
sumber lain A
mas lainnya
Sertifikat T
Peserta dari Provinsi :
dikeluarkan CG CG CG CG I
- Pengelola program lansia di oleh
Dinkes Provinsi H
penyelenggara
- Perwakilan PPNI daerah kegiatan A
N
Home Care selama Masa Pandemi Covid-19

Ditujukan untuk :
• Lansia risiko tinggi,
• Lansia tinggal sendiri dan
• Lansia dengan ketergantungan sedang s/d total
dengan MEMATUHI PROTOKOL pencegahan penularan Covid-19

Layanan yang diberikan :


• Sesuai kebutuhan individu Lansia
• Terkait teknis perawatan jangka panjang lansia
• Edukasi pencegahan covid-19
Pencegahan Penularan Covid-19 Di Panti Wredha/Nursing Home

1 Kebijakan pembatasan visitor

2 Kebijakan dan penyediaan media KIE physical


distancing dan menjaga kebersihan tangan

3 Makanan residen dibuat oleh dapur panti dan setiap


residen makan di kamarnya masing-masing

Berkooordinasi dengan puskesmas atau Dinkes untuk Alat Pelindung Diri (APD)
4 Level 1 bagi Staf Panti :
Skrining Covid-19 bagi residen/staf Panti
sarung tangan, masker bedah,
Memastikan residen memiliki jaminan kesehatan dan penutup kepala, baju kerja dan
5 alas kaki khusus
jejaring rujukan ke Fasilitas kesehatan

Menyediakan ruang isolasi bagi Lansia yang atas anjuran


6
tenaga kesehatan harus isolasi mandiri
PEMBERDAYAAN LANSIA

Tingginya Permasalahan Masih besarnya peran


Kesehatan Ibu dan Anak di
Indonesia
Lansia dalam
mengambil keputusan
Kultur budaya Indonesia yang terhadap ibu hamil dan
Extended Family bersalin

Sebagian besar masyarakat


Indonesia, pengasuhan anak Lansia sebagai orang tua
diserahkan kepada yang dihormati bagi
nenek/kakek, karena orang PUS dan WUS
tua bekerja atau bercerai
PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM MENINGKATKAN
STATUS KESEHATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Pengertian : proses pemberian informasi, kemampuan dan motivasi bagi Lansia agar Lansia
berperilaku sehat, berperan dalam mengembangkan perilaku sehat dan mampu memberi
solusi apabila ada permasalahan kesehatan dalam keluarga dan masyarakat.

A. Peran Lansia Pada Setiap Kelompok Usia


1.Dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil dan nifas LANSIA
2.Dalam meningkatkan kesehatan Balita SMART
3.Dalam meningkatkan kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja (Sehat,
KELUARGA
Mandiri,
4.Dalam meningkatkan kesehatan Dewasa dan Pra Lansia
SEJAHTERA Aktif,
5.Dalam meningkatkan kesehatan Lansia
pRodukTif)
B. Peran Lansia Dalam Meningkatkan Status Kesehatan Masyarakat

35
Buku Kesehatan Lansia
Buku Kesehatan Lanjut Usia : Buku bagi Pra Lansia
(45-59 tahun) dan Lansia (60 tahun ke atas) yang
berisi catatan kesehatan serta berbagai informasi
cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia,
sehingga kesehatan Pra Lansia/Lansia dapat
terpantau dengan baik.

MANFAAT BUKU KESEHATAN


LANSIA
OUT LINE • Sebagai Instrumen Pemantauan
Kesehatan Lansia
• Sebagai dokumen pencatatan
pelayanan kesehatan Pra Lansia
dan Lansia
• Sebagai Media Komunikasi,
Informasi dan Edukasi
Pelaksanaan PMKL pada 3 Fase
B. Fase
A. Fase Pra C. Fase Pasca
Tanggap
Krisis Krisis
Darurat
Masing-masing fase memiliki tujuan :
1. Memastikan ketersediaan dan
aksesibilitas yankes umum dan
reproduksi lansia
2. Meningkatkan aspek perlindungan
kesehatan lansia
3. Memenuhi kebutuhan esensial
lansia lainnya melalui kemitraan
multisektor
NSPK PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA

http://www.kesga.kemkes.go.id
TAN RI
IAN KESEHA
KEMENTER TAN KELUARGA
KESEHA SYARAKAT
REKTORAT TA N MA
SEHA 4-9
NDERAL KE a Said Blok X-5 Kav.
sun 50
JL. HR. Ra Jakarta 129
.go.id
www.kemkes

POSYANDU LANSIA
KELUARGA
KESEHATAN RAKAT
DIREKTORAT AL KESEHATAN MASYA
JENDER RI
DIREKTORAT ENTERIAN KESEHATAN
KEM
2020
POSYANDU LANSIA
▪ Posyandu lansia merupakan salah satu
bentuk UKBM sebagai wadah
pelayanan kepada Lansia di masyarakat
▪ Proses pembentukan dan pelaksanaan
dilakukan oleh masyarakat bersama
LSM, LS, swasta, organisasi sosial,
ormas, dan lain-lain
▪ Sasaran Posyandu Lansia:
üPra lansia: usia 45-59 tahun
üLansia: usia 60 tahun keatas
▪ Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh
kader dengan pendampingan dari
tenaga kesehatan Puskesmas dengan
pelayanan kesehatan yang menitik
beratkan pada upaya promotif dan
preventif serta deteksi dini
40
STRATA POSYANDU LANSIA
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Frekuensi pertemuan (x/thn) <8 8-9

Kehadiran Kader (pada hari H) (Orang) <3 3-4 >5

Pelayanan Kesehatan (per bulan)


• Cakupan Penimbangan (CB) < 30% 30% - 50% >50% >50%
• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan, termasuk < 25% 25% - 40% >40% >40%
pengukuran TD (CK)
• Cakupan Penyuluhan (CP) < 30% 30% - 50% >50% >50%
Pelayanan Kesehatan (kumulatif dalam 1 tahun)
• Cakupan Penimbangan dan pengukuran tinggi < 50% 50% - 80% >80% >80%
badan (CB)
• Cakupan Pemeriksaan Laboratorium < 40% 40% - 60% >60% >60%
sederhana (CL)
• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan, termasuk < 50% 50% - 80% >80% >80%
pengukuran TD , status fungsional dan mental
(CK) < 50% 50% - 80% >80% >80%
• Cakupan Penyuluhan - PHBS (CP)
Senam Lansia <8 8-9 >10
Kegiatan Sektor Terkait (jenis) 0 1 2 >2

Pendanaan Kegiatan Berasal dari Masyarakat - - < 50% > 50%


Contoh Konsep Integrasi Kegiatan Komprehensif
di Posyandu Lansia
PERSIAPAN PELAKSANAAN
DINKES:
Pemeriksaan Kesehatan
1. Koordinasi pihak terkait
(Pengukuran BB, TB, Tensi, Lab sederhana),
2. Dukungan Pedoman. Media KIE,
Aktivitas fisik, Promkes , Rekreasi
Lansia Kit

BKKBN: TUJUAN:
1. Pendataan keluarg Lansia 1. Permainan dengan BKL Kit utk
2. Dukungan BKL Kit menstimulasi otak
3. Pelatihan BKL Kit 2. Promkes kepada Kel lansia

KEGIATAN
DINSOS:
Pendampingan oleh LKS terhadap POSYANDU
1. Pendataan Keluarga PKH
Lansia terlantar LANSIA
2. Mempersiapkan LKS
KOMPREHENSIF

Tim PKK:
1. Berperan aktif dalam
1. Menggerakkan masy agar ke Posy.
penyelenggaraan Posy. Lansia
Lansia
2. Memberikan penyuluhan
2. Menggerakkan dan membina kader
3. Memberi demo PMT lansia
3. Menyiapkan bahan PMT lansia
KEGIATAN POSYANDU LANSIA PADA MASA PANDEMI

POSYANDU LANSIA pada masa Pandemi Covid-19 sesuai


zonasi wilayah → menerapkan protokol kesehatan dgn ketat

Optimalisasi peran kader (pemantauan kesehatan lansia) :


- Pemantauan kondisi kesehatan lansia secara umum dan
keluhan terkait kesehatan bila ada
- Edukasi informasi kesehatan dan gizi dibawah pembinaan
tenaga kesehatan puskesmas.
- Dilakukan dengan komunikasi jarak jauh kepada lansia
atau keluarga/pendamping lansia, misalnya WhatsApp atau SMS

Jika ditemukan keluhan dan atau masalah Kesehatan → kader dapat melaporkan kepada tenaga
kesehatan untuk ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan, bila perlu dengan melakukan kunjungan rumah.
KEGIATAN POSYANDU LANSIA KEGIATAN POSYANDU LANSIA:
(PUSK. RANTEPAO, SULAWESI SELATAN) KETERAMPILAN, KESENIAN,
BERCOCOK TANAM

Penyuluhan
PENGGUNAAN BUKU KADER
SERI KESEHATAN LANJUT USIA
Peran Kader dalam Upaya Kesehatan Lansia

Melakukan persiapan
Penggerak masyarakat
dan pelaksanaan
Melakukan pendataan dalam upaya kesehatan
posyandu lansia
sasaran lansia lansia sesuai
bersama petugas
kewenangannya
kesehatan

Mengisi dan Menfasilitasi kegiatan


Melakukan penyuluhan
memanfaatkan Buku pemberdayaan lansia
kesehatan
Kesehatan Lansia. dan masyarakat

Ikut terlibat aktif dalam


Mengenali masalah
peningkatan kerjasama
kesehatan lansia, dan Melakukan kunjungan
dengan lintas sektor,
segera melaporkan ke rumah lansia
swasta, dan tokoh
petugas kesehatan
masyarakat
DATA YANG DIKUMPULKAN :
Langkah-Langkah : • Data sasaran program kesehatan lansia
1. Koordinasi dengan à pra lansia (usia 45-59 tahun) dan
perangkat RT/RW terkait lansia (usia ≥ 60 tahun). Data meliputi
data kependudukan yang : nama, usia, NIK, alamat, nomor telfon
yang dapat dihubungi, tinggal bersama
sudah ada siapa, agama, status perkawinan,
2. Melakukan kunjungan terlantar/ tidak, miskin/ tidak,
rumah untuk melengkapi sehat/sakit/meninggal
MELAKUKAN data sesuai dengan • Bila tidak ada pendamping yang
PENDATAAN kebutuhan serumah, catat nama dan alamat
SASARAN 3. Bekerja sama dengan pendamping atau penanggung jawab
yang tidak serumah.
kader dasawisma untuk
PRA LANSIA melengkapi data yang • Jika memungkinkan à melakukan
DAN LANSIA diperlukan penilaian tingkat kemandirian lansia
dengan menggunakan instrumen
Aktifitas Kegiatan Sehari-hari
(AKS)/ADL.
PENGGERAK MASYARAKAT DALAM
UPAYA KESEHATAN LANSIA SESUAI KEWENANGANNYA

Menggerakkan masyarakat supaya dapat Cara melakukan penggerakan masyarakat :


berpartisipasi dalam: • Memberikan informasi/petunjuk mengenai gaya
- Meningkatkan GERMAS termasuk hidup sehat dan membiasakan/melaksanakan
peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat informasi/petunjuk tersebut mulai dari diri sendiri.
(PHBS). • Dapat dilakukan melalui kegiatan keluarga atau
- Pengamatan terhadap masalah kesehatan kelompok yang ada di masyarakat (arisan, senam,
terkait lansia di lingkungannya pengajian dll) serta pengumuman melalui surat
atau pengeras suara di mesjid.
- Kegiatan posyandu lansia, pemberdayaan
lansia, termasuk rekreasi • Mengajak warga yang dapat bekerjasama dalam
menggerakkan masyarakat.
- Mewujudkan lingkungan yang ramah lansia
• Mengajak pihak terkait yang mampu memberikan
- Memotivasi lansia yang mempunyai masalah pemahaman kepada masyarakat atau mendukung
kesehatan untuk segera ke puskesmas dan sarana prasarana untuk bekerjasama dalam
mendapatkan pelayanan lebih lanjut menggerakkan masyarakat
SEBELUM PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA

Kader dapat :
MELAKUKAN • Menyebarluaskan informasi tentang hari buka
PERSIAPAN DAN posyandu lansia melalui pertemuan warga setempat
PELAKSANAAN • Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu
POSYANDU LANSIA lansia
BERSAMA • Mempersiapkan sarana posyandu lansia
PETUGAS KESEHATAN
• Melakukan pembagian tugas antar kader
• Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan
petugas lintas sektor lainnya
• Mempersiapkan PMT penyuluhan.
SAAT PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA

Kader dapat :
• Membantu pegistrasi pelayanan posyandu lansia
MELAKUKAN • Pengukuran BB, TB, lingkar perut
• Tekanan Darah *)
PERSIAPAN DAN • Pemeriksaan Tingkat Kemandirian Lansia *)
PELAKSANAAN • Dapat membantu petugas kesehatan melakukan penilaian risiko
POSYANDU LANSIA jatuh, GDS dan AMT dalam melakukan wawancara, namun
BERSAMA TIDAK MELAKUKAN penjumlahan skor atau menyimpulkan hasil
penilaian.
PETUGAS KESEHATAN • Bersama petugas memfasilitasi pelaksanaan kegiatan senam dan
penyuluhan kesehatan, termasuk pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan lansia
• Ikut berperan dalam proses pencatatan dan pelaporan à hasil
kegiatan di Buku Kesehatan Lansia dan format pencatatan dan
pelaporan lansia

*) Perlu Dilatih Terlebih Dahulu oleh Petugas Kesehatan


SETELAH PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA

Kader dapat :
MELAKUKAN • Melakukan pemutakhiran data sasaran pra lansia dan
PERSIAPAN DAN lansia di wilayah kerja posyandu lansia.
PELAKSANAAN • Membuat laporan data pelayanan kesehatan di posyandu
POSYANDU LANSIA lansia.
BERSAMA • Melakukan tindak lanjut dengan melakukan kunjungan
PETUGAS KESEHATAN rumah terhadap sasaran yang tidak datang dan sasaran
yang memerlukan penyuluhan lanjutan atau penanganan
khusus bersama petugas kesehatan.
• Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar
berkunjung ke posyandu lansia saat hari buka
• Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat,
dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat
atau organisasi keagamaan.
MENGISI DAN MEMANFAATKAN BUKU KESEHATAN LANSIA

BAB IV: Catatan Perkembangan Kesehatan Pra Lansia/ Lansia


BAB I: Identitas • Bagian ini diisi oleh petugas kesehatan. Perkembangan
• Berisi catatan identitas pemilik buku. Bagian kesehatan pra lansia atau lansia dicatat di bagian ini,
ini bisa diisi oleh kader, pendamping atau sesuai hasil pelayanan kesehatan yang diberikan.
keluarga.
BAB V: Pemantauan Penggunaan Obat
BAB II: Riwayat Kesehatan: • Bagian ini diisi oleh kader, pendamping, atau keluarga.
• Berisi catatan riwayat kesehatan pra lansia Obat yang harus diminum oleh para lansia atau lansia
atau lansia yang memegang buku kesehatan dipantau penggunaannya dan dicatat pada halaman ini.
lansia. BAB ini diisi oleh petugas kesehatan.
BAB III: Catatan Kesehatan dan Keluhan BAB VI: Informasi Kesehatan/KIE
• Catatan ini diisi oleh kader, pendamping lansia • Bagian ini berisi informasi kesehatan yang harus diketahui
atau keluarga. Setiap ada keluhan kesehatan oleh pra lansia atau lansia, kader, pendamping dan
dari lansia, maka harus dicatat pada halaman keluarga. Bagian ini sebaiknya dibaca dengan seksama dan
ini sesuai kolom yang sudah disediakan dipahami dengan baik oleh pra lansia atau lansia bersama
keluarganya.
MEMFASILITASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN LANSIA DAN MASYARAKAT
Tahap perencanaan :
- Identifikasi sasaran lansia yang mampu dan mau mengikuti kegiatan pemberdayaan lansia, identifikasi
kelompok umur yang tinggal bersama lansia (ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah dan remaja, usia
reproduksi atau pra lansia dan lansia).
- Sosialisasi rencana kegiatan pemberdayaan kepada lansia termasuk kepada masyarakat.
- Membantu persiapan sarana dan prasarana (media KIE, tempat pelaksanaan kegiatan, dll).

Tahap pelaksanaan :
- Membantu petugas dalam proses persiapan dan pelaksaan pemberdayaan,
- Membagi lansia sesuai kelompok umur keluarga yang tinggal bersama lansia.
- Membantu pemberian materi kepada lansia, dengan terlebih dahulu dilatih atau mengikuti kegiatan
pemberian materi oleh petugas
- Membantu lansia agar dapat memahami semua informasi

Tahap pembinaan dan pendampingan berkala : Membantu petugas kesehatan untuk melakukan
pendampingan kepada lansia à mengingatkan lansia untuk dapat berperan di keluarganya.

Tahap monitoring, evaluasi dan pencatatan : Membantu melakukan monitoring dan evaluasi dengan
mengisi pencatatannya menggunakan instrumen pemantauan yang sudah ada.
MELAKUKAN PENYULUHAN KESEHATAN

PERSIAPAN à Materi Penyuluhan, Media, Sarana


prasarana, Menyusun perencanaan penyuluhan

PELAKSANAAN
Materi yang dapat PERSIAPAN

disampaikan :
• PHBS EVALUASI
• Gizi dan pemberian à melihat hambatan dan
makan bagi lansia kendala yang ditemukan
• Aktifitas fisik bagi lansia à dapat diperbaiki agar
• Cara mengatasi stress PELAKSANAAN EVALUASI
pelaksanaannya dapat
pada lansia dilakukan dengan lebih
• dll. baik lagi
MENGENALI MASALAH KESEHATAN LANSIA, DAN
SEGERA MELAPORKAN KE PETUGAS KESEHATAN

Jika Kader mengenali dan menemukan lansia dengan tanda


dan gejala stroke SEGERA bawa ke Rumah Sakit untuk
mendapatkan pertolongan.

Kader perlu mengingatkan supaya lansia dengan hipertensi


harus kontrol ke puskesmas atau petugas kesehatan, dan
Jika kader mengenali dan menemukan lansia dengan
minum obat secara teratur, karena penyakit darah tinggi tidak
gangguan depresi dan segera melaporkan kepada
dapat sembuh total tetapi hanya bisa dikontrol.
petugas kesehatan, dan membantu memfasilitasi kegiatan-
kegiatan sosial di masyarakat yang melibatkan lansia.
PERAN KADER (LANJUTAN)
1. Mengenali dan menemukan lansia dengan gejala dan gangguan tersebut,
2. Segera melaporkan ke petugas kesehatan atau di bawa ke puskesmas atau rumah sakit.
3. Mengingatkan lansia dengan penyakit menahun (hipertensi, diabetes, dll) untuk selalu kontrol
ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain, dan minum obat secara teratur.
4. Mengajak lansia agar mau ikut kegiatan kelompok sosial, kegiatan keagamaan di
lingkungannya dan saling mengunjungi.
5. Mengajak lansia dan keluarganya agar selalu melakukan aktifitas fisik dan latihan fisik
6. Memotivasi lansia agar mau mengembangkan hobinya, melakukan kegiatan yang membantu
meningkatkan daya ingat (membaca, mengisi TTS, mendongeng dll).
7. Membantu/memfasilitasi lansia yang kurang mampu untuk mendapatkan alat bantu
dengar/baca
8. Membantu/memfasilitasi lansia dan keluarganya untuk mendapatkan pelayanan non
kesehatan (dukungan sosial, bantuan hukum, kartu identitas, dll)
9. Membantu lansia dengan pelatihan - pelatihan (berkebun, kreativitas membatik, serta
memanfaatkan barang bekas sebagai kerajinan yang menghasilkan pendapatan bagi lansia).
10.Membantu/memfasilitasi lansia dan keluarganya untuk mendapatkan pelayanan non
kesehatan (dukungan sosial, bantuan hukum, kartu identitas, dll)
MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH
1. Memberikan petunjuk pengelolaan perawatan lansia
di rumah kepada lansia, keluarga dan pendamping
2. Membantu lansia dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan aktifitas sehari-hari, (bagi lansia yang
tinggal sendiri)
3. Membantu mengenali masalah keselamatan dan
keamanan lingkungan, dan membantu memberikan
saran kepada keluarga dan lansia untuk menciptakan
lingkungan yang aman
4. Membantu mengenali gejala darurat pada lansia dan
segera melaporkan ke petugas kesehatan.
5. Membantu meningkatkan kemandirian keluarga dalam
melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan lansia

Informasi lebih lengkap dapat merujuk pada buku :


Panduan Praktis untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka
Panjang Bagi Lanjut Usia
Untuk mendapatkan dukungan, baik berupa dukungan moril maupun
materil dalam upaya peningkatkan kesehatan lansia

Ikut Terlibat Aktif dalam Pendampingan kepada lansia dan keluarganya, hadir pada saat posyandu
Peningkatan Kerjasama lansia, pembuatan peraturan desa tentang lanjut usia
dengan Lintas Sektor,
Swasta, dan Tokoh Ketika menemukan kasus sosial pada lansia, kader harus berhubungan
dengan kepolisian, dinas sosial atau lembaga lainnya à kader diharapkan
Masyarakat memiliki jaringan ke berbagai lembaga di tingkat masyarakat

Membentuk dan melakukan pembinaan terhadap kelompok lansia untuk


mengembangkan kegiatan produktif bagi lansia

Kerja sama dengan pihak swasta dapat dilakukan untuk mendapatkan


berbagai dukungan dan sponsor dalam bentuk bantuan penyediaan dana
atau sarana dan alat penunjang kegiatan Posyandu Lansia
Terima Kasih

You might also like