Professional Documents
Culture Documents
Aceh
Aceh
PROVINSI ACEH
Tari Saman merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penyampai dakwah dan
pesan. Tarian ini sendiri mencerminkan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kekompakan,
kepahlawanan, dan kebersamaan.
Rumoh Aceh merupakan rumah adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung
dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu
seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt
(serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap
rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga
3. Pakaian Ulee Balang, Nanggroe Aceh Darussalam
Pakaian adat Ulee Balang awalnya hanya dipakai oleh keluarga raja, sekarang pakaian adat
tersebut menjadi pakaian adat Aceh dan dipakai untuk upacara adat dan pernikahan. Dilansir
dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), nama pakaian adat Aceh
dikenal dengan Ulee Balang. Di mana baju adat Nanggroe Aceh Darussalam untuk laki laki
sering dikenal dengan sebutan baju Linto Baro. Sementara pakaian Aceh yang dikenakan
oleh perempuan disebut baju Daro Baro.
4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Aceh “Rencong”.
Rencong atau Rincong atau Rintjoeng adalah senjata pusaka bagi rakyat Aceh dan merupakan
simbol keberanian,keperkasaan,pertahanan diri dan kepahlawanan aceh dari abad ke abad.
5. Makanan khas Mie Aceh
Mie Aceh adalah satu dari kuliner khas yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Ciri
khas dari kuliner yang satu ini ialah mie yang disiram kuah kari kental yang bercita rasa
rempah-rempah, ditambah aneka lauk didalamnya.
6. Adat istiadat . Peusijuk
Peusijuek merupakan upacara adat Aceh yang bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Aceh karena harapannya
telah tercapai
Kerajinan kupiah meukeutop sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan dulu juga dikenal dengan
sebutan kupiah tungkop karena berasal dari daerah pemukiman Tungkop di Kabupaten Pidie. Pada masa
Kesultanan Aceh, kupiah ini digunakan oleh para sultan dan ulama. Ada pula jenis kupiah riman yang
dipakai oleh para bangsawan dan masyarakat biasa.
Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya seperti rebana
dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang
berfungsi pengiring kesenian tradisional.
9. Adat Pernikahan
c. Malam Peugaca/Inai
Menjelang hari pernikahan, kedua mempelai akan mengadakan upacara selamatan
pada malam hari dalam waktu 3 sampai 7 hari. Ini dinamakan malam Peugaca.
Tujuan prosesi pernikahan Aceh ini adalah untuk memanjat doa serta wejangan dari
orang tua dengan bantuan sesepuh adat.
Hal ini dimaksudkan agar kedua mempelai mendapatkan berkah dan kemudahan di
kehidupan pernikahan.
d. Pernikahan/Ijab Kabul
Masuk ke dalam prosesi pernikahat adat Aceh berikutnya yakni malam pernikahan.
Adat ini kuat dipengaruhi oleh buaya India dan Arab.
Dahulu ijab kabul dapat dilakukan di KUA atau di musala dekat rumah tanpa dihadiri
pengantin wanita.
e. Pesta Pernikahan
Dilanjuti dengan pesta pelaminan yang dilakukan setelah melangsungkan ijab kabul
antara sang calon pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan.
Biasanya dilaksanakan pada hari yang sama ataupun lain hari. Ini juga disebut juga
acara Tueng Linto Baro.
Pesta pernikahan dalam proses pernikahan adat Aceh ini bertujuan selain merayakan
kebahagian juga untuk memperkenalkan kedua mempelai kepada seluruh kaum
kerabat.