You are on page 1of 26

ASUHAN KEBIDANAN DIKOMUNITAS PADA ANTENATAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pelayanan kebidanan komunitas


yang diampu oleh ibu Ani Triyana SST,M.Kes.

Disusun oleh kelompok 5 :

1. Asih Amelya 20101010


2. Putri hestaurina 20101040
3. Windy widya asmita 20101023
4. Diandra Dwitaviany 20101022
5. Febi Masari 20101039
6. Husniatul 20101020
7. Karina Arsyika 20101015

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU 2023
KATA PENGANTAR

AssalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulilahi Rabbil „Alamin


Segala Puji Dan syukur hanya untuk Allah SWT yang maha sempurna, dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terwujud sebagaimana mestinya. Serta
shalawat dan salam tercurahkan atas junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebenaran bagi penulis dalam menyusun makalah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan di Komunitas pada Antenatal”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Pelayanan Kebidanan
Komunitas, pada Program Studi S1 Kebidanan Universitas Hang Tuah Pekanbaru. Penulis
menyadari akan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun merupakan input dalam penyempurnaan
selanjutnya. Semoga dapat bermafaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang
akan datang dan masyarakat pada umumnya.

Pekanbaru, 8 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................. ii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN TEORI .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Antenatal Care ................................................................................... 3

2.2 Tujuan Antenatal Care ......................................................................................... 3

2.3 Standar Pelayanan Antenatal Di Komunitas ........................................................ 4

2.4 Standar Minimal Peralatan Antenatal .................................................................. 6

2.5 Manajemen Asuhan Antenatal ............................................................................. 8

2.6 Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Manajemen Asuhan Antenatal .............. 9

BAB 3. REFLEKSI KASUS ................................................................................................ 11

BAB 4. PENUTUP................................................................................................................22

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................22

3.2 Saran ..................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan pada ibu hamil sejak konsepsi hingga
awal persalinan yang terdiri atas Antenatal Care, Intranatal Care, Postnatal Care, dan
Chilbirth care, berdasarkan filosofi kebidanan (Diane, M 2009). Tujuan asuhan kebidanan
dalam kehamilan pada prinsipnya adalah memberikan layanan atau bantuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu hamil bagi ibu dan bayinya, pendeteksian secara dini tanda-
tanda penyakit atau komplikasi yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup
ibu dan bayi baru lahir, Intervensi yang tepat waktu untuk menatalaksana suatu penyakit atau
komplikasi (Hani, U 2010).

Asuhan antenatal yang baik sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik, karena
sebagian besar dari kematian ibu dapat dihindarkan melalui asuhan antenatal, intrantal, dan
postnatal yang bermutu tinggi. Masa antenatal mencakup waktu kehamilan mulai hari
pertama haid yang terakhir (HPHT) sampai permulaan dari persalinan yang sebenarnya, yaitu
280 hari, 40 minggu, 9 bulan, 7 hari. Asuhan antenatal harus diintegrasikan secara ketat
dengan jasa pelayanan ibu dan anak lainnya. Menggabungkan komunikasi dua arah yang
efektif antara pemberi asuhan primer dan jasa ahli kandungan lainnya. Asuhan antenatal
harus secara terus menerus terfokus kembali pada klien serta 2 lingkungannya untuk
memaksimalkan kesempatan memperoleh hasil kehamilan yang positif baik bagi ibu maupun
bagi bayi (Hani U, 2010).

Standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar. Standar asuhan kehamilan itu


sendiri adalah asuhan kehamilan oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data ,
menginterpretasi data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya
untuk menjamin keamanan dan kepuasan, serta kesejahteraan ibu dan janian selama
kehamilan (Depkes RI 2010). Asuhan kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang
berbeda dengan model perawatan medis. Pada dasarnya prinsip-prinsip kebidanan akan
memberikan batasan yang jelas tentang Asuhan kebidanan. Kehamilan, kelahiran dan
menopause merupakan kejadian normal dalam kehidupan, walaupun hal tersebut adalah
suatu hal yang normal , tetapi potensi terjadinya patologi pada wanita dan bayi tetap ada.

1
Sebagai bidan pemberi pelayanan mengharapkan bahwa semua berjalan normal, untuk itu
kepuasan dan keselamatan pasien dimaksimalkan (Hani, U 2010).

Asuhan kehamilan merupakan bagian dari asuhan kebidanan yang mempunyai pilar
dimana intervensi strategisnya telah dilakukan asessment oleh Departement Kesehatan RI
dalam bentuk rekomendasi Rencana kegiatan lima tahun. 1. Keluarga Berencana 2. Asuhan
Antenatal 3. Persalinan bersih dan aman. 4. Pelayanan obstetri esensial. 3 Dengan demikian
asuhan antenatal menjadi hal yang sangat penting di dalam meningkatkan kesehatan nasional
di seluruh dunia (Hani, U 2010). Pola asuhan antenatal tidak mengalami perubahan selama
50 tahun. Asuhan ini mengikuti pola tradisional, yaitu memeriksakan diri sebulan sekali
hingga usia gestasi 28 minggu, kemudian 2 minggu sekali hingga usia gestasi 36 minggu, dan
seminggu sekali hingga bayi lahir. Wanita sekarang memiliki harapan yang lebih besar,
pendidikan yang lebih baik, pilihan, dan informasi sehingga memiliki kendali atas fertilitas
mereka.

Tujuan kunjungan antenatal ini adalah memperkenalkan ibu dengan layanan


maternitas. Dalam kunjungan ini, akan terjadi pertukaran informasi antara ibu dan bidan
dalam rangka mendiskusikan, merencanakan, dan mengimplementasikan asuhan selama
kehamilan, kelahiran, dan pasca natal (Diane M, 2009).

1.2 Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asuhan kebidanan diantenatal


2. Untuk mengetahui tujuan dan pengertian antenatal
3. Untuk mengetahui manfaat dari komunitas pada antenatal
4. Untuk mengetahui Langkah Langkah pelaksanaan pada antenatal
5. Untuk mengetahui management asuhan antenatal dikomunitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antenatal Care

Antenatal Care / ANC sering disebut dengan perawatan kehamilan. Kehamilan adalah
proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel
sperma. Dalam proses kehamilan terdapat mata rantai yang saling berkesinambungan, terdiri
dari mulai ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi
dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan plasenta,
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai kehamilan matur atau aterm (Susilowati dan
Kuspriyanto, 2016). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Saifuddin, 2009). Trimester Kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu (
Prawirohardjo,2014) : 1) Trimester I adalah usia kehamilan 0 sampai 12 minggu 2) Trimester
II adalah usia kehamilan 13 sampai 27 minggu 3) Trimester III adalah usia kehamilan diatas
28 sampai 40 minggu Antenatal Care adalah perawatan kesehatan yang diajukan kepada ibu
hamil sebelum dan selama hamil dengan tujuan mendeteksi secara 14 dini masalah kesehatan
ibu dan janin, memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan perencanaan
persalinan (Madriwati, 2013). Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional untuk ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2016). Antenatal care merupakan
pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan
mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Ai Yeyeh, 2009).

2.2 Tujuan Antenatal Care

Tujuan Asuhan kehamilan pada kunjungan awal yaitu: mengumpulkan informasi


mengenai ibu hamil yang dapat membantu bidan dalam membangun membina hubungan
yang baik saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi,
menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan,
merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan ibu (Istri Bartini, 2012). Menurut Rukiah
(2013) tujuan dilakukannya pemeriksaan antenatal yaitu:

3
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu dan bayi
3) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

2.3 Standar Pelayanan Antenatal Di Komunitas

Standar pelayanan asuhan antenatal di komunitas merupakan bagian dari ruang lingkup
pelayanan kebidanan yaitu standar 3-standar 8. Standar tersebut meliputi :

1) Standar 3: identifikasi ibu hamil


Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara
berkala untuk penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara dini dan secara teratur.
Hasil yang diharapkan adalah :
 Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan.
 Ibu, suami, anggota masyarakat meyadari manfaat pemeriksaan kehamilan
secara dini danteratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil.
 Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum
kehamilan16 minggu.

2) Standar 4: pemeriksaan dan pematauan antenatal


Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal, Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai
apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan
risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV:
memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus dapat mencatat data

4
yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Hasil yang diharapkan adalah:
 Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4x selama kehamilan.
 Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat. 3. Deteksi dini dan
penanganan komplikasi kehamilan.
 Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya
kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan.
 Mengurus transportasi rujukan jika tu terjadi kedaruratan.

3) Standar 5: palpasi abdominal


Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan melakukan palpasi
untuk meperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah, msuknya kepala ke dalam rongga panggul.untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. Hasil yang diharapkan adalah:
 Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik.
 Diagnosis dini kelainan letak, dan merujuknya sesuai dengan kebutuhan.
 Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain, serta merujuknya
sesuaiden gan kebutuhan.

4) Standar 6: pengelolaan anemia pada kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan/ataurujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil
yang diharapkan adalah:
 Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk. 2. Penurunan jumlah ibu
melahirkan dengan anemia.
 Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR

5) Standar 7: pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan


Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilandan
mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.Hasil yang diharapkan adalah :

5
 Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan
tepat waktu.
 Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat preeklamsia.

6) Standar 8: persiapan persalinan


Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami/keluarganya pada
trimester III memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan suasana
yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat.
Bidan mengusahakan untuk melakukan kunjungan ke setiap rumah ibu hamil untuk
hal ini.Hasil yang diharapkan adalah :
 Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan persalinan yang
bersih dan aman.
 Persalinan direncanakan di tempat yang aman dan memadai dengan
pertolongan bidan terampil.
 Adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu bersalin jika perlu.
 Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan.

2.4 Standar Minimal Peralatan Antenatal

Peralatan Tidak Steril :

1. Timbangan BB dan pengukur TB


2. Tensi meter dan stetoscope
3. Funandoskop
4. Termometer dan alat pengukur
5. Senter
6. Reflek hammer
7. Pita pengukur LILA
8. Metline
9. Pengukur Hb
10. Bengkok
11. Handuk kering

6
12. Tabung urine
13. Lampu spiritus
14. Reagen untuk pemeriksaan urine
15. Tempat sampah

Peralatan Steril :

1. Bak instrument
2. Spatel lidah
3. Sarung tangan (Handscoen)
4. Spuit dan jarum

Bahan-bahan Habis Pakai :

1. Kassa bersih
2. Kapas
3. Alkohol 70%
4. Larutan Klorin
5. Formulir yang Di Sediakan:
a) Buku KIA
b) Kartu status
c) Formulir rujukan
d) Buku register
e) ATK
f) Kartu penapisan dini
g) Kohort ibu/bayi

Obat-obatan :

1) Golongan roborantia (Vit B6 dan B kompleks)


2) Vaksin TT
3) Kapsul yodium
4) Obat KB

7
2.5 Manajemen Asuhan Antenatal

Manajemen asuhan antenatal di komunitas merupakan langkah-langkah alamiah


sistematis yang dilakukan bidan, dengan tujun untuk mempersiapkan kehamilan dan
persalinan yang sehat berdasarkan standar yang berlaku.

1) Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah yang minimal dilakukan selama ANC:
 Satu kali kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke-14 2.
 Satu kali kunjungan selama trimester II, diantara minggu ke-14 sampai
minggu ke 28.
 Dua kali kunjungan selama trimester III, antara minggu ke-23 sampai dan
setelah minggu ke-36
Kunjungan ideal selama kehamilan :
 Sedini mungkin, ketika ibu mengatakan terlambat haid.
 Satu kali setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan.
 Dua kali setiap bulan sampai usia kehamilan 8 bulan
 Satu kali setiap minggu sampai usia kehamilan 9 bulan
 Pemeriksaan khusus apabila ada keluhan-keluhan

2) ANC Di Rumah
Seorang bidan dapat melakukan beberapa hal berikut:
 Bidan harus mempunyai data ibu hamil di wilayah kerjanya
 dentifikasi ibu hamil melakukan ANC teratur
 Bidan melakukan kunjungan ke rumah, bila ibu hamil tidak periksa
kehamilannya
 Kontrak waktu yang disepakati dengan ibu hamil
 Pemeriksaan sesuai dengan standar, identifikasi rumah untuk proses
persalinan

3) Pemilihan Tempat Persalinan


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih tempat persalinan, antara lain:
 Pengambilan keputusan dilakukan oleh ibu sendiri atas dasar konsultasi
dengan bidan atau dokter untuk memilih tempat persalinan.

8
 Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa aman, nyaman dan percaya
terhadap orang yang menolong.

Tempat persalinan harus direncanakan dengan baik untuk menghindari rujukan yang estafet,
Proses skrining menggunakan prinsip 4T: temu muka; temu wicara; temu faktor resiko; dan
temu kelurga.

4) Skrining Antenatal
 Kehamilan Resiko Rendah (KRR)
Kehamilan normal tanpa masalah atau faktor resiko, kemungkinan besar
persalinan normal, tetapi waspada akan adanya komplikasi persalinan.
 Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)
Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari sisi ibu maupun sisi janin,
diperlukan rujukan ke Rumah sakit.
 Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)
Kehamilan dengan resiko ganda atau lebih dari dua faktor resiko baik dari ibu
ataupun janin. Dibutuhakan perawatan khusus dan adequate.

2.6 Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Manajemen Asuhan Antenatal

a. Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan nyaman


b.Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip mendengarkan efektif
c. Anamnese secara lengkap
d.Melakukan pemeriksaan seperlunya
e. Pemeriksaan Laboratorium
f. Membantu persiapan persalinan dan kemugkinan darurat
g.Konseling sesuai kebutuhan
h.Persiapan persalinan yang aman dan bersih
i. Memberi naschat pada ibu untuk mencari pertolongan apabila :
a) Perdarahan pervaginam
b) Sakit kepala lebih dari biasanya
c) Gangguan penglihatan
d) Pembengkakan pada wajah dan tangan
e) Nyeri abdomen

9
f) Janin bergerak tidak seperti biasanya
j. Pemberian tablet Fe 90 butir
k.Berikan suntikan TT dengan dosis 0,5cc
l. Jadwalkan kunjungan rumah berikutnya
m. Mendokumentasikan hasil kunjungan

10
BAB III

REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. A USIA 25 TAHUN G1 P0 A0


USIA KEHAMILAN 12 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
PADA TRIMESTER PERTAMA DI BPM ENY NURYANTI
TEMANGGUNG
Pengkajian
Tanggal : 20 April 2022
Jam : 15.00
Tempat : BPM Eny Nuryanti
Nama Mahasiswa : Eny Nuryanti

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. S
Umur : 25 th Umur : 26 TH
Agama : islam Agama : islam
Suku/ bangsa : jawa/ Indonesia Suku/ bangsa : jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Mungseng 01/04 Alamat : Mungseng 01/04

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sedang merasa sehat tidak ada masalah
4. Riwayat Perkawinan
a. Status Perkawinan : Sah
b. Usia Kawin : 24 tahun
c. Kawin ke : Pertama
d. Lama Kawin : 1 tahun

5. Riwayat Kesehatan

11
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
1.) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,
Campak, HV/AIDS
2.) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti asma, jantung,
diabetes, hipertensi
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1.) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
HEPATITIS, Campak, HIV/AIDS
2.) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit keturunan seperti asma, jantung,
diabetes, hipertensi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis, Campak, HIV/AIDS dan penyakit keturunan seperti asma, jantung diabetes,
maupun hipertensi

6. Riwayat Obstetri Ginekologi


a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Jumlah : 3-4 kali ganti pembalut
Keluhan : Tak ada
HPHT : 25 Januari 2014

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
Hamil ke : 1
Umur Kehamilan : 12 minggu
HPL : 2 November 2014
Rencana Persalinan : Di bidan

7. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakam KB apapun
12
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Sebelum hamil Selama hamil Keluhan
kebiasaan
a. Nutrisi Makan 3 kali/ Makan 3-4 kali/ Tak ada
Makan dan : hari, nasi, lauk hari, nasi, lauk masalah
minum pauk, sayur. pauk, sayur,
Minum 8 gelas sedikit ngemil.
air putih, teh Minum 8 gelas
manis air putih, teh
manis, dan susu
b. Eliminasi
BAB : 2-3 kali, padat, 1 kali, agak Tak ada
berwarna lembek, kuning masalah
kecoklatan kecoklatan
BAK : 7-8 kali, 6-7 kali,
banyak,warna banyak, warna
jernih jernih kadang
agak kuning
c. Aktivitas : Melakukan Melakukan Tak ada
pekerjaan rumah pekerjaan masalah
tangga rumah tangga
seperti biasa,
namun
mengurangi
kerja berat
d. personal : Mandi 2 Mandi 2 Tak ada
hygiene kali/hari, gosok kali/hari, gosok masalah
gigi 2 kali, gigi 2 kali,
keramas 3 kali keramas 3 kali
seminggu, ganti seminggu, ganti
baju 2 kali baju 2-3 kali
e. istirahat : Tidur siang Tidur siang 1-2 Tak ada
kadang-kadang, jam tidur malam masalah

13
tidur malam 7-8 7-8 jam
jam
f. pola : 3-4 kali dalam 1-2 kali dalam Tak ada
seksual seminggu seminggu masalah

9. Data Psikososial, Kultural dan Spritual


a. Psikososial
Ibu mengatakan kehamilan ini sudah direncanakan dan dinantikan
b. Kultural
Ibu mengatakan pengambilan ke[utusan dilakukan secara musyawarah
c. Spititual
Ibu mengatakan taat dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu
10. Data Pengetahuan Klien
Ibu mengatakan belum begitu paham dengan kehamilan karena baru pertama kali
12. Lingkungan
Lingkungan tempat : Bersih dan rapi, jauh dari
tinggal keramaian
Tinggal bersama : Suami
Jenis tempat tinggal : Bangunan permanen

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mantis/ sadar penuh
Tekanan Darah : 110/80
Nadi : 82 kali/ menit
Suhu : 36,5 „C
Pernafasan : 20 kali/ menit
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Lingkar Lengan Atas ( lila) : 24 cm

2. Status Present

14
a. Kepala
1. Rambut : warna hitam mengkilat, tidak ada ketombe, tida rontok
2. Muka : simetris, tidak odema, tidak pucat
3. Mata : simetris, sclera bening, konjungtiva merah muda, tidak ada
kelainan mata
4. Mulut : simetris, bersih, tidak pecah-pecah, tidak sariawan, gigi rapi dan
bersih dan tidak berlubang
5. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak keluar lender/ cairan
6. telinga : simetris, bersih, tidak ada OMA/OMP, tidak ada kelainan
b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada limfadenitis
c. Dada : Simetris, kulit normal tidak kering
d. Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, areola kehitaman, belum ada
pengeluaran ASI
e. Perut : Normal, tidak ada bekas luka operasi/ jahitan
f. Punggung : Normal, tidak ada kelainan bentuk tulang
g. Genetalia : Tidak oedema, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan kelenjar
bartholini
h. Anus : Tidak ada haemoroid
i. Ekstremitas
1. Atas : Simetris, jari tanagn normal, tidak oedema, telapak tangan tidak
2. Bawah : pucat
Simetris, jari kaki normal, tidak oedema, tidak ada kelainan bentuk,
reflek patela +

3. Status Obstetri
a. Inspeksi
1. Muka : Tidak ada cloasma gravidarum
2. Mamae : Payudara membesar, putting menonjol, areola kehitaman
3. Perut : Ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum
b. Palpasi
TFU : 3 jari diatas simpisis

15
c. Auskultasi
1. DJJ : Belum terdengar

4. Pemeriksaan Penunjang
PP Test : positif, tanggal
5. Pemeriksaan Panggul Luar
Tidak dilakukan

C. ASSESSMENT
Ny. A G1P0A0 Usia 25 tahun Umur Kehamilan 12 Minggu dengan Kehamilan Normal pada
Trimester Pertama
Dasar
a. Subyektif
1. Ibu mengatakan bernama Ny A, usia 25 tahun
2. Ibu mengatakan hamil pertama kali
3. Ibu mengatakan menstruasi terakhir pada tanggal 25 Januari 2014
b. Obyektif
1. Inspeksi
1.) Muka : tidak ada cloasma gravidarum
2.) Mamae : payudara membesar, puting menonjol, areola menghitam
3.) Perut : ada linea nigra
2. Palpasi
1.) TFU : 3 jari diatas simpisis

c. Pemeriksaan penunjang
PP Test positif tanggal 5 Februari 2014

D. PLANNING
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa kondisis kesehatan ibu dan janinnya dalam
keadaaan sehat. Tekanan darah ibu 110/80 termasuk normal, berat badan 50 kg, dan denyut
jantung belum terdeteksi bukanlah hal yang membahayakan karena memang belum jelas dan
ibu tidak perlu khawatir.
Evaluasi : ibu tahu kondisi kesehatannya dan merasa senang

16
2. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan yaitu perdarahan tiba-tiba
dari jalan lahir, rasa pusing yang hebat disertai nyeri, nyeri perut yang hebat, muntah-muntah
sehingga ibu tidak mau makan. Memberitahu ibu untuk segera menghubungi bidan dan
memeriksakan diri jika mengalami hal di atas.
Evaluasi : ibu mengerti tentang tanda bahay pada kehamilan dakan akan periksa jika
mengalaminya
3. Memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu, seperti nasi, lauk pauk tahu, tempe,
ikan, telur, daging, keju, sayur mayur dan serat serta buah.
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan akan memperbanyak variasi menu makannya
4. Memberitahu pada ibu pantangan selama hamil yaitu :
a. Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang pahit, membuat perut mulas atau
panas, seperti sawi pahit, kopi, petai, durian, tape, nanas, daun singkong, jengkol,
minuman soda, dll
b. Tidak boleh minum jamu, minuman berakohol, dan merokok
c. Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berpengawet seperti mi instan
dan minuman kaleng
d. Kurangi konsumsi gula dan garam
e. Tidak boleh memijat bagian perut/ ,kandungan
f. Hindari kegiatan yang menyakitkan seperti perawatan wajah dan kurangi kerja berat
g. Tidak boleh sembarangan minum obat, harus dengan pengawasan bidan atau dokter
Evaluasi : ibu sudah tahu dan mengerti tentang pantanagn yang tidak boleh dilakukan selama
hamil
5. Menganjurkan ibu dan suami untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan
supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah
Evaluasi : ibu akan sering membaca buku KIA dirumah
6. Memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat untuk kecerdasan janin dan tablet besi Fe
untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian ibu untuk mencegah anemia selama hamil,
dengan aturan minum sehari 1 kali minum..
Evaluasi : ibu mengerti dan tahu aturan minum vitaminnya
7. Memberitahu ibu untuk kontrol kehamilan 1 bulan lagi atau sebelum 1 bulan jika ibu
mengalami masalah kesehatan / keluhan segera periksa.
Evaluasi : ibu tahu kapan harus kontrol ke bidan

17
REFLEKSI KASUS

Tangg Masalah/ Pendapat/ Analisa masalah Kesimpulan Rencana


al pengalaman Pembahasa Tindak
n Lanjut
20-04- Pada tanggal Emosi: Dari tindakan tersebut Tindakan yang Untuk
2022 20 April Emosi : sesuai dengan apa dilakukan asuhan
2022 Ny. A Pada kasus yang sama kebidanan
usia 24 tahun tersebut dipelajari.Penatala hal nya dengan pada ibu
G1P0 pasien ksaan pada ibu yang sudah hamil
Ingin bersedia hamil usia 6 jam dipaparkan dilakukkan
memeriksaka dan memberikan dari pendekatan
n menerima. pendidikan teori. Dimana pada
kehamilanny Ibu kesehatan tentang dalam ibu untuk
a mengatakan tanda bahaya pada pemeriksaan pemberian
percaya kehamilan yaitu bidan sudah konseling
kepada perdarahan tiba- sesuai dengan dan
bidan ketika tiba dari jalan lahir, standar edukasi
bayinya rasa pusing yang pelayanan mengenai
akan hebat disertai antenatal, tanda
dilakukan nyeri, nyeri perut standar bahaya
pemeriksaa yang hebat, minimal pada
n muntah-muntah peralatan kehamilan,
Evaluasi : sehingga ibu tidak antenatal, dan tentang
Pada mau makan. sesuai dengan makanan
tindakan Memberitahu ibu langkah- bergizi yg
tersebut, untuk segera langkah harus
menjadi menghubungi pelaksanaan dikonsumsi
pengalaman bidan dan antenatal care. pada masa
yang baik memeriksakan diri kehamilan,
bagi jika mengalami hal dan
mahasiswa di atas, pantangan
jika melihat Memberikan KIE selama
bidan tentang makanan kehamilan

18
melakukan bergizi pada ibu, serta
pemeriksaa seperti nasi, lauk pemberian
n pada ibu pauk tahu, tempe, tablet
hamil. ikan, telur, daging, tambah
keju, sayur mayur darah,
dan serat serta untuk
buah, Memberitah mencegah
u pada ibu anemia
pantangan selama pada ibu
hamil yaitu : Tidak hamil.
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
pahit, membuat
perut mulas atau
panas, seperti sawi
pahit, kopi, petai,
durian, tape, nanas,
daun singkong,
jengkol, minuman
soda, dll, Tidak
boleh minum jamu,
minuman
berakohol, dan
merokok, Tidak
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
berpengawet
seperti mi instan
dan minuman
kaleng, Kurangi
konsumsi gula dan

19
garam, Tidak boleh
memijat bagian
perut/ , kandungan,
Hindari kegiatan
yang menyakitkan
seperti perawatn
wajah dan kurangi
kerja berat, Tidak
boleh sembarangan
minum obat, harus
dengan
pengawasan bidan
atau dokter,
Menganjurkan ibu
dan suami untuk
membaca dan
mempelajari buku
KIA yang
diberikan supaya
pengetahuan ibu
tentang kehamilan
bertambah,
Memberikan
vitamin pada ibu
berupa asam folat
untuk kecerdasan
janin dan tablet
besi Fe untuk
memenuhi
kebutuhan zat besi
harian ibu untuk
mencegah anemia
selama hamil,

20
dengan aturan
minum sehari 1
kali minum,
Memberitahu ibu
untuk kontrol
kehamilan 1 bulan
lagi atau sebelum 1
bulan jika ibu
mengalami
masalah kesehatan
/ keluhan segera
periksa.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal yang berkualitas
adalah yang sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta
intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam
penerapannya terdiri atas timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,
ukur tinggi fundus uteri, skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan,
test laboratorium (rutin dan khusus), tata laksana kasus, temu wicara (konseling).

3.2 Saran

Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan


keterampilan dalam memberikan asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan
dan Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim Penggerak PKK dan
WHO. Jakarta.

Depkes RI. (2002), Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta.

Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal


Essensial, 2008

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.

23

You might also like