You are on page 1of 7

Nama : Nur Syarafina

NIM : 041660888

Tugas 2 Manajemen Risiko Dan Asuransi

1. Asuransi dapat mengcover risiko-risio yang akan dihadapi. 


a. Risiko-risio yang dapat dicover oleh asuransi

Beberapa risiko yang dapat diasuransikan dari sudut pandang


perusahaan asuransi adalah :

1) Kerugian karena risiko bisa ditentukan dan diukur


Jika kerugian tidak bisa diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa
membuat kontrak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa
ditentukan dan diukur, tetapi dalam praktik, penentuan dan pengukuran
risiko tidak semudah yang dibayangkan.
2) Risiko yang mempunyai kemiripan dan banyak
Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi
adalah risiko yang diasuransikan bisa diperkirakan dimuka. Perusahaan
asuransi bisa memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak
dan mirip atau sama lain. Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktu sekian
lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi ketidakpastian yang
sama dengan pihak yang mengasuransikan.
3) Kerugian harus terjadi karena ketidaksengajaan atau karena
kecelakaan
Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa
dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi.
Jika seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak
akan membutuhkan asuransi.
Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian. Jika seseorang sengaja
membakar pabrik nya untuk memperoleh tanggungan asuransi, maka
orang tersebut tidak menghadapi risiko, karena dia sudah merencanakan
tindakannya. Ketidaksengajaan merupakan persyaratan dari asuransi.
Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan kerugian yang disengaja
dalam polis asuransi mereka. Kerugian semacam itu tidak akan ditanggung
oleh perusahaan asuransi. Dari sudut pandang perusahaan asuransi,
kesengajaan semacam itu akan mendorong timbulnya moral hazard.
4) Kerugian yang tidak diakibatkan oleh bencana
Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi
diversifikasi yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari
nasabah lainnya yang tidak mengalami risiko tersebut. Jika sebagian risiko
ternyata muncul pada saat yang bersamaan, maka prinsip diversifikasi atau
pengumpulan eksposur semacam itu tidak terjadi. Perusahaan asuransi
menghadapi risiko membayar tanggungan yang sangat besar, yang bisa
mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi tersebut.
5) Kerugian yang besar
Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang
mempunyai potensi kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika
perusahaan atau individu mengasuransikan risiko yang potensi
kerugiannya kecil. Untuk risiko tersebut perusahaan atau individu bisa
menanggung risiko tersebut dengan dana internal, misalnya menyiapkan
cadangan kerugian, atau individu menggunakan sebagian penghasilannya
untuk mendanai kerugian tersebut.
6) Probabilitas terjadinya kerugian tidak terlalu tinggi
Jika Probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi maka premi yang
dibebankan oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total
tersebut menjadi sama dengan kerugian yang akan ditanggung oleh
perusahaan asuransi karena risiko tersebut, ditambah dengan biaya
overhead perusahaan asuransi dan target keuntungan perusahaan asuransi
tersebut.
Dalam situasi semacam itu, pihak yang mengasuransikan akan lebih baik
jika tidak usah membeli asuransi, dan menanggung sendiri kerugian
tersebut. Kerugian akan ditanggung tersebut akan lebih kecil dibandingkan
dengan total premi yang dibayarkan ke perusahaan asuransi. Dengan
demikian kontrak asuransi tidak akan terjadi.

b. Contoh risiko yang dapat dicover asuransi dan risiko yang tidak dapat dicover
asuransi

Contoh risiko yang dicover asuransi

1) Asuransi kesehatan menanggung objek risiko berupa biaya kesehatan.


Karena itu, asuransi kesehatan menjadi solusi atas risiko murni, risiko
khusus, dan risiko individu. Sebab itu, asuransi ini akan memberikan uang
penggantian atas biaya perawatan medis di rumah sakit bila jatuh sakit.
2) Asuransi jiwa yang menanggung nilai ekonomi hidup seseorang.
Contohnya, seseorang yang berpenghasilan Rp10 juta akan membuatnya
keluarganya kehilangan manfaat penghasilan itu bila dia meninggal.
Bentuk kompensasi dari asuransi jiwa berupa santunan tunai untuk
menggantikan penghasilan orang itu sehingga keluarganya bisa
melanjutkan hidup dengan layak.
3) Kendaraan memiliki asuransi untuk menanggung kerugian ringan seperti
lecet, baret, sampai kerusakan total seperti pencurian dan terperosok.
Karena tingginya angka kriminalitas di ibukota, asuransi kendaraan seperti
asuransi mobil layak dijadikan pertimbangan untuk kamu miliki.
4) Asuransi melahirkan merupakan bagian dari asuransi kesehatan. Berbagai
jenis risiko yang ditanggung meliputi biaya melahirkan, keguguran,
perawatan pra dan pasca melahirkan, sampai meninggalnya ibu dan/atau
janin. Asuransi melahirkan menjadi solusi atas risiko murni dan risiko
khusus yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.
5) Asuransi pendidikan bisa jadi solusi untuk menghadapi jenis risiko khusus
dan risiko individual. Terlebih, bila asuransi itu dikaitkan dengan investasi
atau unit link sehingga bisa mengatasi risiko spekulatif untuk biaya
pendidikan di masa yang akan datang.
6) Asuransi properti memberikan pertanggungan bila terjadi kerugian pada
properti pemegang polis. Contohnya biaya ganti rugi atas rumah tinggal
yang kebanjiran, terbakar, dan lain sebagainya. Bahkan beberapa
perusahaan juga memberikan manfaat asuransi properti seperti biaya
akomodasi tempat tinggal sementara. Karenanya, asuransi properti amat
penting untuk dimiliki guna mengatasi risiko individual, risiko harta,
risiko murni, risiko khusus, risiko sampai risiko tanggung gugat.
7) Risiko tanggung gugat amat mungkin terjadi saat mengerjakan suatu
proyek. Untuk itulah asuransi proyek berguna untuk meminimalisir
dampak risiko tanggung gugat selama masa pengerjaan suatu konstruksi
atau proyek. Manfaat risiko ini juga mencakup tanggung jawab hukum
terhadap pihak ketiga, kerusakan alat berat, kecelakaan kerja dan lain
sejenisnya.

Contoh risiko yang tidak dicover asuransi

1) Rumah yang terletak di daerah yang sering terjadi tanah longsor dapat
dianggap sebagai risiko yang tidak dapat diasuransikan bagi perusahaan
asuransi. Individu dan pemilik rumah kemungkinan besar perlu mencari
bantuan dari pemerintah atau perusahaan asuransi yang menyediakan
perlindungan berisiko tinggi.
2) Risiko rahasia dagang dapat melibatkan keamanan nasional ketika
pegawai pemerintah mengambil informasi dari komputer. Risiko juga
dapat terjadi di perusahaan ketika seorang karyawan mungkin membawa
pulang daftar klien dan menawarkannya ke kompetisi dengan imbalan
pekerjaan. Perusahaan akan kesulitan menemukan perusahaan asuransi
yang akan menutupi kerusakan jika rahasia dagangnya dicuri atau
diberikan.
3) Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar ke seluruh negara atau
seluruh dunia. Risiko pandemi, seperti virus corona, hampir tidak mungkin
bagi perusahaan asuransi untuk memprediksi dan memperkirakan
kerusakan yang dapat ditimbulkan pada individu maupun perusahaan.
Bisnis mungkin dapat menggunakan polis asuransi lain untuk menutup
sebagian biaya pandemi. Misalnya, perusahaan mungkin memiliki
asuransi yang menanggung penghentian dalam rantai pasokan mereka,
seperti tidak dapat membeli bahan mentah atau inventaris.
4) Suatu perusahaan dapat mengalami kerusakan pada reputasinya. Misalnya,
penarikan kembali produk perusahaan karena bahaya keselamatan dapat
merusak nama dan reputasi perusahaan. Perusahaan asuransi akan
menghadapi tantangan yang sulit dalam menentukan nilai moneter dari
reputasi perusahaan untuk memastikan jumlah tersebut. Ada terlalu
banyak faktor dan variabel yang terlibat bagi perusahaan asuransi untuk
menilai reputasi satu perusahaan versus yang lain, dan terlalu banyak hal
yang bisa salah.
5) Regulasi adalah undang-undang yang dikeluarkan oleh lembaga
pemerintah yang dirancang untuk melindungi warganya dari tindakan
tidak sah yang dilakukan oleh perusahaan atau pihak lain. Peraturan dapat
sering berubah, dan banyak bisnis berjuang untuk mengikuti lanskap
peraturan yang dinamis. Contoh peraturan termasuk undang-undang baru
untuk melindungi lingkungan atau perubahan undang-undang keamanan
pangan tentang bagaimana makanan harus diproses. Perusahaan asuransi
akan memiliki tugas yang sulit dalam memprediksi kemungkinan
perubahan peraturan dan menetapkan nilai moneter untuk kerusakan yang
ditimbulkan pada perusahaan sebagai akibat dari perubahan itu.
6) Perusahaan multinasional menghadapi tantangan ketika mereka membuka
operasi di luar negeri. Perusahaan yang berlokasi di negara berkembang
dapat mengalami risiko politik, seperti pergolakan politik jika pemerintah
digulingkan atau bangkrut. default atau tidak dapat membayar kewajiban
finansialnya. Default nasional mungkin termasuk ketidakmampuan untuk
membayar layanan publik atau negara yang tidak mampu membayar
hutang nasionalnya. Perusahaan asuransi tidak akan dapat meramalkan
kemungkinan terjadinya peristiwa politik dan biaya untuk
mengasuransikan peristiwa tersebut kemungkinan besar akan menjadi
penghalang.

2. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu
yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif,
sebaiknya harus memperhatikan faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.
a. Jelaskan perbedaan tersebut.

Salah satu perbedaan mendasar antara penetapan harga pada asuransi dengan
penetapan harga pada industri lainnya disebabkan oleh hal-hal berikut ini.

1) Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan. proses itu dimulai


dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian dan menggolongkan biaya itu
di antara berbagai kelas polis.
2) Adanya Peraturan Pemerintah atau Undang-Undang. Undang-undang
menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak
bersifat diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik tertentu
yang harus dipertimbangkan. Misalnya, tarif itu sebaiknya relatif stabil
agar masyarakat tidak guser oleh bervariasinya biaya hidup secara
mencolok dari tahun ke tahun. Pada saat yang sama, tariff harus bersifat
peka terhadap kondisi yang sedang berubah untuk menghindari terjadinya
ketidaktepatan penetapan kerugian. Jika mungkin, jika diinginkan bahwa
rate tersebut menyediakan sejenis insentif bagi tertanggung untuk
mencegah kerugian.
3) Persaingan. Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati.
Apabila dalam penentuan tarif terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa
menutupi biaya operasi, sedangkan biaya tarif terlalu tinggi, mungkin
pembeli akan berkurang. Pada pembeli akan melihat perusahaan asuransi
sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan tarif yang lebih
rendah karena banyaknya persaingan antara perusahaan-perusahaan
asuransi.
4) Perubahan struktur perekonomian
b. Unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.

Tarif yang ideal harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut ini.

1) Adequate, berarti harus cukup uang untuk membayar kerugian-kerugian


dari uang yang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut.
2) Notexcessive, yang berarti tarif jangan berlebih-lebihan, harus
memerhatikan pembeli, kompetitor dan sebagainya
3) Equity, yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang sama
kualitasnya.
4) Flexible, artinya tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana
keadaan berubah, tarif menghendaki perubahan pula.

Referensi : BMP ADBI4211

You might also like