You are on page 1of 2

Selamat pagi tutor dan rekan – rekan, berikut ini pendapat saya untuk diskusi ketiga.

Skema lapping adalah praktik penipuan yang melibatkan pengubahan piutang untuk


menyembunyikan uang curian. Metode ini melibatkan pengambilan pembayaran piutang
berikutnya dari suatu transaksi (misalnya, penjualan) dan menggunakannya untuk menutupi
pencurian. Piutang dari transaksi kedua ditutup dengan uang dari transaksi ketiga, dan
seterusnya.

Poin Penting

 Skema lapping adalah suatu bentuk kecurangan akuntansi di mana uang yang dicuri atau
disalahgunakan dikaburkan dengan mengubah piutang.
 Audit akuntansi forensik atas penerimaan kas dapat dilakukan untuk mengungkap skema
lapping, yang mungkin menunjukkan peningkatan usia piutang.
 Sebuah perusahaan dapat mengambil beberapa langkah sederhana untuk mencegah peluang
terjadinya penipuan semacam ini di tempat kerja.
Skema lapping dapat dideteksi dengan menelusuri bagaimana penerimaan kas telah diterapkan
ke rekening pelanggan. Jika ada bukti bahwa penerimaan kas secara rutin diterapkan ke rekening
pelanggan yang salah, maka kemungkinan ada skema lapping aktif yang sedang berlangsung.
Indikator lain dari skema lapping adalah karyawan yang menolak mengambil waktu liburan yang
mereka peroleh. Ini karena lapping mengharuskan ‘lapper’ (individu yang terlibat dalam
penipuan) terlibat setiap hari, sehingga tidak dapat mengambil waktu liburan. Salah satu tanda
lapping adalah peningkatan usia piutang. Skema lapping hanya dapat menyembunyikan
pencurian untuk sementara. Cepat atau lambat, kekurangan tersebut akan muncul dan harus
dicatat sebagai kerugian.
Misalkan sebuah perusahaan menerima $ 150 untuk pembayaran, tetapi petugas akuntansi
mengalihkannya ke rekening pribadi. Untuk menyembunyikan pencurian tersebut, petugas akan
menerapkan piutang kedua yang masuk, misalnya sebesar $ 200, ke piutang pertama. Itu
menyisakan $ 50 sisa untuk diterapkan ke piutang kedua, dan $ 150 masih harus dibayar.
Pegawai terus mengalokasikan (lapping) uang dari penjualan berturut-turut ke piutang
sebelumnya sehingga catatan akuntansi toko gagal mengungkapkan perbedaan tersebut.
Auditor harus menilai kemungkinan terjadinya lapping dengan memperoleh pemahaman tentang
pemisahan tugas dalam penerimaan dan pencatatan penagihan dari pelanggan. Prosedur audit
untuk menemukan lapping:
 Lakukan konfirmasi piutangusaha
 Lakukan penghitungan kas secara mendadak
 Bandingkan rincian jurnal penerimaan kas dengan rincian slip setoran harian Jasa nilai
tambah yang terkait dengan saldo efek dan kas
 Menentukan asumsi kunci sehubungan dengan penagihan dan pembayaran biaya
operasional yang mempengaruhi peramalan saldo kas
 Membantu manajemen dalam mengembangkan model untuk meramalkan saldo kas
Perusahaan dapat mencegah skema lapping dengan melakukan hal berikut:

 Memisahkan tanggung jawab kasir dan penagihan (disebut pemisahan tugas)


 Memilih seseorang selain kasir untuk mengirimkan laporan kepada pelanggan (Pelanggan
mengetahui apa yang telah mereka bayarkan, jadi mereka harus dapat mendeteksi
pembayaran yang salah yang terhubung ke akun mereka, atau mendeteksi bahwa
pembayaran tertentu tidak pernah diterapkan.)
 Hubungi pelanggan dan tanyakan apakah mereka telah menerima laporan bulanan dari
perusahaan atau tidak (Siapa pun yang melakukan penipuan mungkin akan menyadap
pernyataan tersebut sebelum dikirim.)
 Audit transaksi penerimaan kas secara teratur
 Mewajibkan semua karyawan untuk mengambil waktu liburan mereka, tanpa terkecuali
 Pantau penggunaan memo kredit (Orang yang melakukan penipuan dapat mencoba
mengakhiri situasi lapping dengan menghapus piutang sejumlah dana yang hilang.)
 Tandai semua cek dengan frase “Hanya Untuk Setoran”, sehingga karyawan tidak dapat
menyetor cek tersebut ke rekening mereka sendiri
 Minta pelanggan membayar langsung ke lockbox, sehingga uang tunai tidak dapat disadap
dan dicuri oleh karyawan
Sumber :
BMP EKSI4413
https://id.nesrakonk.ru
Terimakasih.

You might also like