You are on page 1of 13

LAPORAN ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Praktikum Elektronika I
Dosen Pengampu : Samsul Hidayat,S.Si.,M.T.

Oleh:
Putri Cahya Wulandari 200321614872
Riska Santika Putri 200321614814
Vina Anggraini Putri 200321614872

Offering AC
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA I
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
Data Pengamatan Rangkaian Thevenin

Rangkaian Bagian V R
A B-D 0,55 400
B B-D 0,75 700
B D-E 1,7 900
C B-D 0,8 700
C C-D 0,6 950
D B-E 0,75 550
D C-E 0,45 750
D D-E 0,3 1100

Analisa Data

1. Hitunglah tegangan Thevenin antara titik b-d untuk rangkaian (A), b-d dan d-e untuk rangkaian (B), b-d
dan c-d untuk rangkaian (C), b-e, c-e dan d-e untuk rangkaian (D).
 Tegangan Thevenin titik b-d pada rangkaian A
 Tegangan thevenin titik b-d dan d-e pada rangkaian B

 Tegangan Thevenin titik b-d dan c-d pada rangkaian C


 Tegangan Thevenin titik b-e, c-e dan d-e pada rangkaian D

2. Hitunglah hambatan Thevenin antara titik b-d untuk rangkaian (A), b-d dan d-e untuk rangkaian (B), b-d
dan c-d untuk rangkaian (C), b-e, c-e dan d-e untuk rangkaian (D).
 Hambatan Thevenin titik b-d pada rangkaian A. Setelah dihubung singkat rangkaian A menjadi:
 Hambatan Thevenin titik b-d dan d-e pada rangkaian B. Setelah dihubung singkat rangkaian A
menjadi:

 Hambatan thevenin antara titik b-d dan c-d pada rangkaian C, setelah dihubung singkat
rangkaian C menjadi

 Hambatan thevenin antara titik b-e, c-e, dan d-e pada rangkaian D setelah dihubung singkat
3. Buatlah rangkaian setara Thevenin dari rangkaian (A), rangkaian (B), rangkaian (C), dan rangkaian (D).
 Rangkaian setara thevenin dari rangkaian A

 Rangkaian setara thevenin dari rangkaian B

 Rangkaian setara thevenin pada rangkaian C

 Rangkaian setara thevenin pada rangkaian D


4. Bandingkanlah besar hasil ukur hambatan dan tegangan Thevenin dengan hasil perhitungan.
Berdasarkan analisis data hasil percobaan, diperoleh perbandingan data hasil ukur dan hasil
perhitungan secara teoritis terhadap tegangan dan hambatan setara thevenin sebagai berikut :
a. Tabel data perbandingan antara hasil ukur dan perhitungan hambatan

𝑅𝑇ℎ Hasil Ukur 𝑅𝑇ℎ Hasil


No Titik
(Ω) Perhitungan (Ω)
1. b-d 400 407
2. b-d 700 214,3
3. d-e 900 892
4. b-d 700 566
5. c-d 950 955
6. b-e 550 1125
7. c-e 750 736
8. d-e 1100 834

b. Tabel data perbandingan antara hasil ukur dan perhitungan tegangan

𝑉𝑇ℎ Hasil Ukur 𝑉𝑇ℎ Hasil Perhitungan


No Titik
(Volt) (Volt)
1. b-d 0,55 3,67
2. b-d 0,75 1,21
3. d-e 1,7 2,66
4. b-d 0,8 3,39
5. c-d 0,6 2,33
6. b-e 0,75 3,18
7. c-e 0,45 4,42
8. d-e 0,3 3,04

Pembahasan
Rangkaian setara memiliki dua bentuk dasar, yaitu rangkaian setara thevenin dan norton. Pada
praktikum ini, digunakan rangkaian setara thevenin untuk menyederhanakan pengukuran. Rangkaian setara
thevenin merupakan rangkaian yang menggunakan sumber tegangan tetap. Sesuai dengan dalilnya yang
menyatakan bahwa rangkaian dua ujung atau gerbang tunggal dapat diganti dengan sumber tegangan tetap
(𝜀𝑇𝐻) dan hambatan serinya (𝑅𝑇𝐻). (Sutrisno, 1986:1-4) Besar tegangan thevenin secara teoritis ditentukan
dengan Hukum I atau II Kirchhoff, dimana tegangan thevenin merupakan tegangan pada dua ujung hambatan
dengan menganggap semua sumber tegangan dalam rangkaian dihubung singkatkan. Begitupun dengan
hambatan setara thevenin. Hukum I kirchhoff juga disebut aturan percabangan, dimana ∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑
𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟. Kemudian, rangkaian setara thevenin dapat ditentukan dengan analisis menggunakan aturan loop,
dimana ∑𝑙𝑜𝑜𝑝 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 ∆𝑉 = 0 atau ∑𝐼𝑅 = 0. (Serway&Jewett, 2010:412)
Berdasarkan analisis data hasil percobaan, diperoleh perbandingan data hasil ukur dan hasil perhitungan secara
teoritis terhadap tegangan dan hambatan setara thevenin sebagai berikut :
a. Tabel data perbandingan antara hasil ukur dan perhitungan hambatan

𝑅𝑇ℎ Hasil Ukur 𝑅𝑇ℎ Hasil


No Titik
(Ω) Perhitungan (Ω)
1. b-d 400 407
2. b-d 700 214,3
3. d-e 900 892
4. b-d 700 566
5. c-d 950 955
6. b-e 550 1125
7. c-e 750 736
8. d-e 1100 834

b. Tabel data perbandingan antara hasil ukur dan perhitungan tegangan

𝑉𝑇ℎ Hasil Ukur 𝑉𝑇ℎ Hasil Perhitungan


No Titik
(Volt) (Volt)
1. b-d 0,55 3,67
2. b-d 0,75 1,21
3. d-e 1,7 2,66
4. b-d 0,8 3,39
5. c-d 0,6 2,33
6. b-e 0,75 3,18
7. c-e 0,45 4,42
8. d-e 0,3 3,04

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa terdapat selisih antara hasil ukur
dan hasil perhitungan teoritis tegangan dan hambatan thevenin pada setiap rangkaian.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

 Kurangnya pemahaman teori atau prosedur percobaan sehinga memungkinkan terjadi


sedikit kesalahan dalam melakukan percobaan.
 Baterai sebagai sumber tegangan yang sudah terlalu lama dipakai (sering dipakai)
akan memiliki hambatan keluaran yang besar sehingga bila diberi beban akan terjadi
jatuh tegangan yang cukup besar.
 Perhitungan tegangan dan hambatan yang kurang tepat dan teliti
Kesimpulan

Dalam praktikum ini, besar hambatan thevenin dalam setiap rangkaian dapat diukur
dengan melepas baterai dan menghubungsingkatkan setiap ujung-ujungnya sehingga
diperoleh:
𝑅𝑇ℎ Hasil Ukur
No Titik
(Ω)
1. b-d 400
2. b-d 700
3. d-e 900
4. b-d 700
5. c-d 950
6. b-e 550
7. c-e 750
8. d-e 1100

No Titik 𝑉𝑇ℎ Hasil Ukur


(Volt)
1. b-d 0,55
2. b-d 0,75
3. d-e 1,7
4. b-d 0,8
5. c-d 0,6
6. b-e 0,75
7. c-e 0,45
8. d-e 0,3

Kemudian, dapat juga diukur tegangan thevenin dalam setiap rangkaian


dengan baterai masih terpasang pada ujung-ujugnya sehingga diperoleh hasil
pada rangkaian A 𝑉𝑏−𝑑 = 1,8 𝑉𝑜𝑙𝑡, rangkaian B 𝑉𝑏−𝑑 = 1,2 𝑉𝑜𝑙𝑡 ; 𝑉𝑑−𝑒 = 2,4
𝑉𝑜𝑙𝑡, rangkaian C 𝑉𝑏−𝑑 = 3,2 𝑉𝑜𝑙𝑡 ; 𝑉𝑐−𝑑 = 2,2 𝑉𝑜𝑙𝑡, serta rangkaian D 𝑉𝑏−𝑒
= 1,4 𝑉𝑜𝑙𝑡 ; 𝑉𝑐−𝑒 = 1,8 𝑉𝑜𝑙𝑡 ; 𝑉𝑑−𝑒 = 1,2 𝑉𝑜𝑙𝑡. Dari hasil analisis diperoleh
perbandingan antara tegangan dan hambatan hasil ukur serta hasil perhitungan
adalah sebagai berikut
a. Tabel data perbandingan antara hasil ukur dan perhitungan hambatan

𝑅𝑇ℎ Hasil Ukur 𝑅𝑇ℎ Hasil


No Titik
(Ω) Perhitungan (Ω)
1. b-d 400 407
2. b-d 700 214,3
3. d-e 900 892
4. b-d 700 566
5. c-d 950 955
6. b-e 550 1125
7. c-e 750 736
8. d-e 1100 834

b. Tabel data perbandingan antara hasil ukur dan perhitungan tegangan

𝑉𝑇ℎ Hasil Ukur 𝑉𝑇ℎ Hasil Perhitungan


No Titik
(Volt) (Volt)
1. b-d 0,55 3,67
2. b-d 0,75 1,21
3. d-e 1,7 2,66
4. b-d 0,8 3,39
5. c-d 0,6 2,33
6. b-e 0,75 3,18
7. c-e 0,45 4,42
8. d-e 0,3 3,04

Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara hasil ukur


dengan hasil perhitungan, baik pada tegangan maupun hambatan
thevenin rangkaian. Faktor utama perbedaan ini adalah terjadinya jatuh
tegangan akibat baterai yang sudah terlalu lama dipakai sehingga
hambatan hasil ukur lebih besar dari hasil perhitungan teoritis.
Sedangkan untuk hasil ukur tegangan memiliki nilai lebih kecil
daripada hasil perhitungannya.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Mikrajuddin.2017.Fisika Dasar II.Bandung:Institut Teknologi Bandung Serway & Jewett. 2010.
Physics for Scientist and Engineers buku 2 edisi 6. Jakarta:Salemba Teknika Sutrisno. 1989.
Elekronika I Teori dan Penerapannya. Bandung: Penerbit ITB. Tim Praktikum Elektronika Dasar.2020.
Modul Praktikum Elektronika Dasar I. Malang:Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.

You might also like