You are on page 1of 4

Bintoro Putro Satrio

044595194
Bisnis Internasional

1. Jelaskan faktor penyebab berkembangnya perdagangan internasional


berdasarkan kasus tersebut !

Wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan
bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan asean sebagai basis produksi dunia adalah
AFTA. AFTA merupakan singkatan dari ASEAN Free Trade Area atau kawasan
perdagangan bebas ASEAN adalah perjanjian perdagangan bebas di kawasan negara-
negara anggota ASEAN. Perjanjian AFTA ditandatangani oleh 10 anggota ASEAN
yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam,
Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja pada 28 Januari 1992.

Salah satu faktor dari berkembangnya perdagangan internasional dari AFTA adalah
karena manfaat utama terbentuknya AFTA sebagai organisasi ekonomi internasional
adalah meningkatnya pendapatan perkapita dan daya saing ekonomi.
AFTA bertujuan menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi yang kuat agar dapat
bersaing secara ekonomi di dunia dan menarik investor asing untuk meningkatkan
perdagangan anggotanya. Pasar bebas tersebut diharapkan dapat mengurangi
hambatan dalam perdagangan dengan menghapuskan biaya impor antar-anggotanya.
Berikut adalah faktor penyebab berkembangnya perdagangan internasional :

a. Terbukanya peluang besar


Terbukanya peluang perdagangan yang sangat besar dan luas. Dengan dihapuskannya
biaya bea cukai dan impor, memudahkan Indonesia untuk menjual produk ke seluruh
ASEAN. AFTA juga membuka jalan lebih besar untuk ekspor ke negara lain di luar
ASEAN. Dilansir dari Association of Southeast Asian Nation, Amerika Serikat, Uni
Eropa, dan Jepang merupakan pasar ekspor terbesar ASEAN. Peluang juga tercipta
dari banyaknya kerja sama para penggiat ekonomi perdagangan.

AFTA tidak hanya membuka jalan bagi pedagang besar, namun juga pedagang
ekonomi kecil. Tanpa adanya biaya impor, akan lebih mudah memasarkan produk
pengusaha kecil ke luar negeri dan tidak hanya dalam negeri.

b. Peningkatan kerja sama dengan pihak luar


AFTA membuka peluang kerja sama antaranggota ASEAN yang lebih besar dan tidak
terbatas. AFTA juga mendorong ASEAN menjadi pusat produksi dunia di mana akan
mendatangkan investor-investor asing untuk membuka bisnis di negara anggota
ASEAN. Kedatangan investor memiliki banyak manfaat karena meningkatkan
produktivitas, perekonomian, dan membuka banyak lapangan kerja untuk mengurangi
pengangguran.

c. Peningkatan variasi produk


Dengan adanya AFTA, variasi atau beragamnya barang yang diperjualbelikan
antarnegara di ASEAN akan semakin beragam. Hal ini merupakan suatu manfaat
karena kita dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus mengimpor dari negara lain
dengan biaya impor yang tinggi.

d. Harga yang lebih murah


Dengan adanya penghapusan biaya impor, biaya barang akan lebih murah dari
biasanya. Selain itu, pasar bebas menyebabkan persaingan dagang di ASEAN.
Persaingan ini akan menurunkan harga barang sehingga konsumen dapat membeli
barang murah dengan daya beli yang tinggi. Dilansir dari Business in Asia, produsen
atau pabrik pembuatan produk juga akan mendapatkan bahan baku impor yang lebih
murah sehingga bisa memangkas biaya produksi. Biaya produksi yang lebih rendah
akan meningkatkan tingkat produksi barang tersebut.

e. Persaingan pasar yang tinggi


AFTA mendorong persaingan pasar yang lebih tinggi, sehingga negara-negara di
ASEAN akan meningkatkan produktivitasnya. Untuk menghadapi persaingan tinggi,
negara akan cenderung menghasilkan produk yang paling efisien (komoditas
unggulan) dan meningkatkan produksinya.
Negara juga akan meningkatkan segala sektor perekonomian untuk menghadapi
persaingan AFTA. Peningkatan dilakukan dengan pengembangan teknologi juga
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdampak baik bagi
pendidikan warga negaranya.

2. Jelaskan dampak negatifnya terhadap Indonesia !

a. Datangnya serbuan produk asing yang terutama berasal dari Cina yang dapat
mengakibatkan hancurnya sektor – sektor ekonomi. Sebelum tahun 2009 Indonesia
telah mengalami penurunan industri, karena itu pasar dalam negeri yang mengalami
serbuan produk asing dengan daya saing tinggi dapat mendorong pengusaha yang
kalah bersaing berpindah usaha menjadi importir atau hanya sekedar pedagang dari
tadinya seorang produsen. Contoh dampak perjanjian ACFTA bisa dilihat pada
produk tekstil Cina yang lebih murah antara 15 hingga 25 persen, padahal selisih
harga 5 persen saja sudah cukup membuat kacau industri lokal Indonesia.

b. Kondisi perekonomian dalam negeri bisa semakin menjadi lemah karena dampak
perjanjian ACFTA. Bisa saja Indonesia akan harus menggantungkan segalanya
kepada pihak asing bahkan untuk produk yang paling remeh sekalipun atau berupa
bahan mentah. Jika sektor ekonomi banyak yang bergantung pada impor, dan sektor
ekonomi dikuasai oleh asing, maka tentu saja ekonomi Indonesia akan melemah.
c. Sektor produksi manufaktur dan usaha kecil menengah juga akan beresiko digantikan
dengan komoditas impor. Hal ini akan berimbas kepada dampak perjanjian ACFTA
berupa menurunnya lapangan kerja. Menurut data statistik pertambahan angkatan
kerja setiap tahunnya berjumlah lebih dari 2 juta orang, padahal pada Agustus 2009
saja data pengangguran terbuka di Indonesia sudah mencapai 8,96 juta orang.

d. Dampak perjanjian ACFTA yang negatif juga bisa dialami oleh sektor perdagangan
atau industri yang produknya sejenis dengan produk Cina yang dipasarkan di dalam
negeri. Tingkat daya saing pada produsen yang kurang kompetitif juga akan
memperparah kondisi ini. Data perdagangan antara Indonesia dan Cina sejak 2005
menunjukkan bahwa Indonesia mulai mencatat defisit pada netto perdagangan ekspor
impor antara Indonesia dan Cina. Pada tahun 2010, defisit bahkan mencapai kenaikan
37 persen per tahun.

e. Kondisi perekonomian Indonesia yang terbuka bisa terpengaruh dengan prinsip


ekonomi global dan liberalisasi perdagangan, karena ekonomi Indonesia akan
langsung berhadapan dengan negara lain yang menjadi mitra dagang Indonesia dalam
bidang ekspor impor, investasi langsung dan tidak langsung, serta pinjam meminjam.

3. Jelaskan dampak positifnya terhadap Indonesia !

a. Dampak perjanjian ACFTA yang positif bisa membuka peluang untuk menarik
investasi yang hasilnya bisa diputar kembali untuk melakukan ekspor pada barang –
barang ke negara yang tidak ikut serta dalam ACFTA. Dengan cara itu Indonesia akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan hubungan dengan negara lain juga
akan menjadi lebih erat.

b. Kendala di dunia perdagangan bisa berkurang dan memotivasi produsen dan importir
untuk meningkatkan volume perdagangannya. Keberadaan ACFTA bisa
meningkatkan volume perdagangan karena adanya persaingan antara produsen.
Dengan demikian, produsen dan importir bisa meningkatkan volume perdagangan
yang tidak lepas dari kualitas produksi namun tetap memperhatikan kualitas
produknya. Jika kualitas produk meningkat, maka ada kemungkinan suatu perusahaan
akan meningkat popularitasnya di kancah ACFTA dan dapat menguasai pasar.
Penguasaan satu produk yang semakin meningkat juga akan meningkatkan penjualan
dan volume ekspor, meningkatkan keuntungan, dan meningkatkan pemasukan bagi
negara dari pajak perdagangan.

c. Adanya kemungkinan dampak perjanjian ACFTA yang positif pada proyeksi laba
BUMN tahun 2010 sebagai salah satu peran Indonesia dalam globalisasi, namun
faktor laba bersih, prosentase pay out ratio atas laba juga akan menentukan besarnya
dividen dari laba BUMN. Dengan adanya ACFTA, BUMN akan bisa memanfaatkan
barang modal yang lebih murah dan menjualnya ke Cina dengan tarif yang lebih
rendah.
Sumber :
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100845
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23420
https://sejarahlengkap.com/indonesia/dampak-perjanjian-acfta

You might also like