Professional Documents
Culture Documents
Perbaikan Askep Gangguan Muskuloskletal Lansia - RA-1
Perbaikan Askep Gangguan Muskuloskletal Lansia - RA-1
(ARTHRITIS REUMATOID)
KELOMPOK 3 :
2023/2024
LAMPIRAN 1
NO NAMA TUGAS
N NAMA TUGAS
O
4 Nanda annisa
5 Putri sakinah
6 Aditya maulana
7 Endang
8 Hania aulia
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat karunia-Nya hingga makalah
ini dapat di susun insya Allah dengan baik.
Kami tim penyususn membuat makalah ini sebagai tugas ini lebih khusus lagi dengan
tujuan untuk memperbanyak ilmu pengetahuan kami.
Dalam makalah yang kami susun ini membahas mengenai “ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKLETAL : ARTHRITIS
REUMATOID)” Dalam pembahasan ini, kami berupaya menguraikannya dengan jelas tentang
tujuan kami. Dan jika ditemukan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mengharapkan
adanya saran dan kritik dari pihak manapun demi terwujudnya makalah yang baik.
Atas kerjasamanya dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................
BAB IV : PENUTP
KESIMPULAN .................................................................................................................
SARAN ..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
A. KONSEP LANSIA
Lansia memiliki Usia Harapan Hidup (UHH) yang cukup tinggi. UHH meningkat karena
ada salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan lansia. Pada tahun 2014 UHH
menujukkan peningkatan yang awalnya70,6 tahun menjadi 72 tahun. UHH meningkat sejalan
dengan terjadinya perubahan struktur usia penduduk usia lanjut yang usianya bertambah
(Kementrian PPN/Bappenas,2013).
Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya. Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang di
sebut proses penuaan atau Anging Process. Seseorang di katakana lansia ialah apabila berusia 60
tahun ke atas atau lebih, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik
secara, sosial, jasmani, dan rohani (Nugroho, 2012).
2. Analisa Data
.
3. Prioritas Masalah
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah disusun.
Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu:
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerasian tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses
tersebut.
Sesuai dengan rencana tindakan yang diberikan, tahap penilaian yang dilakukan untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak belum berhasil maka perlu disusun rencana yang sesuai
(Mubarak,2012)
Evaluasi yang diharapkan :
- Komunitas dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit rematik
- Komunitas dapat mengambil keputusan untuk merawat individu untuk merawat
penyakit rematik
- Komunitas dapat melakukan perawatan yang tepat dalam tindakan
- Komunitas dapat memoditifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesembuhan
dan pencegahan
BAB III
PROGRAM KESEHATAN
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan
semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional serta
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi
merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan
proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh .
Banyak penyakit yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh proses penuaan, usia, status
pekerjaan, makanan dan aktivitas fisik adalah penyakit hipertensi, diabetes mellitus,
kardiovaskuler dan penyakit Rematik. Salah satu golongan penyakit rematik yang sering
menyertai usia lanjut yang menimbulkangangguan muskuloskeletal terutama adalah
osteoartritis . Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya
usia manusia. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan nyeri pada persendian dan tulang
yang biasa dikeluhkan lansia akibat nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas adalah
Rematik
Meski lansia lebih rentan mengalami rematik, bukan berarti Anda semakin kesulitan
mengatasi kondisi ini. Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi
kondisi ini.
1. Obat-obatan
Salah satu metode pengobatan yang bisa Anda coba untuk mengatasi rematik pada lansia
adalah penggunaan obat rematik, seperti berikut:
2. Terapi fisik
Metode lain yang bisa Anda jalani untuk mengatasi rematik pada lansia adalah
terapi fisik. Sesuai saran dokter, bersama ahli terapi fisik, lansia bisa menjalani
penanganan untuk rematik dengan menjalani terapi ini. Biasanya, terapi untuk rematik
bertujuan membantu pasien untuk mempertahankan kelenturan sendi. Selain itu, ahli
terapi juga bisa membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara yang lain
jika memang kondisi sudah tidak memungkinkan untuk mempertahankan kelenturan pada
persendian. Terapi seperti ini tentu lebih aman untuk lansia dibandingkan dengan
penggunaan obat-obatan dengan risiko interaksi dan efek sampingnya.
3. Operasi
Pada kondisi yang tergolong parah, penanganan yang tepat untuk mengatasi
rematik adalah dengan menjalani operasi. Terlebih jika penggunaan obat-obatan atau
terapi fisik tetap tidak mampu memperlambat proses kerusakan sendi. Biasanya, pada
saat itu, dokter akan menyarankan Anda menjalani operasi untuk memperbaiki sendi
yang rusak. Operasi untuk rematik dapat membantu mengembalikan fungsi sendi yang
telah rusak. Selain itu, operasi juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan fungsinya. Namun, Anda perlu mempertimbangkan risiko operasi yang
mungkin terjadi, misalnya pendarahan, infeksi, dan munculnya rasa sakit.
Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara yang bisa lansia
lakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup meski mengalami rematik, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Rutin berolahraga
Kebiasaan rutin berolahraga memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
lansia, termasuk meningkatkan kualitas hidup. Setidaknya, lansia perlu berolahraga
sebanyak 150 menit dalam satu minggu. Jenis olahraga untuk lansia sangat beragam dan
tergantung pada kemampuannya. Selain membantu meningkatkan kualitas hidup pada
lansia yang mengalami rematik, rutin berolahraga juga dapat mengurangi risiko
mengalami berbagai penyakit kronis lain, seperti penyakit jantung, depresi, dan kencing
manis.
Memiliki berat badan berlebih memang bukan hal yang menguntungkan. Hal ini
juga berlaku pada lansia, sehingga penting untuk bisa mempertahankan berat badan tetap
ideal. Apalagi, obesitas dapat memperparah kondisi rematik pada lansia. Anda bisa
melakukannya dengan menjaga pola makan sehat lansia, mengatur porsi makan lansia,
dan melakukan gaya hidup sehat lain untuk lansia. Dengan begitu, selain menjaga
kesehatan, Anda juga bisa menjaga berat badan tetap ideal.
3. Berhenti merokok
Jangan berpikir bahwa tidak ada lansia yang merokok, karena masih banyak orang
dengan usia senja yang masih bersikukuh mempertahankan kebiasaan tak sehatnya ini.
Padahal, kebiasaan merokok dapat menjadi penyebab bertambah buruknya kondisi
kesehatan Anda secara menyeluruh. Apalagi jika Anda memiliki masalah kesehatan
tertentu. Tak hanya itu, kebiasaan merokok juga dapat mempersulit Anda untuk tetap
aktif secara fisik, misalnya berolahraga. Masalahnya, rutin berolahraga memiliki peranan
penting dalam penanganan rematik pada lansia. Untuk itu, segeralah berhenti merokok
sebelum terlambat.
Anda akan lebih mudah mengelola dan menangani rematik jika telah mengenalnya
dengan baik. Artinya, Anda perlu memahami terlebih dahulu mengenai penyakit ini. Lalu, Anda
juga perlu mengetahui bagaimana cara mengontrol gejala yang muncul. Tak lupa, penting untuk
memahami bagaimana penyakit ini memengaruhi hidup Anda. Dengan memahami hal-hal
tersebut, akan lebih mudah bagi Anda mengelola dan mengontrol rematik pada lansia secara
mandiri. Selain itu, Anda juga bisa menghindari hal-hal yang seharusnya tak dilakukan saat
mengalami kondisi ini sehingga lansia tetap sehat dan bugar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/43335456/Askep_Keperawatan_Komunitas
http://repository.unissula.ac.id/9924/5/BAB%20I.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/6121/2/BAB%201.pdf
https://jurnal.aiska-university.ac.id/index.php/gemassika/article/download/
629/307#:~:text=WHO%20mengidentifikasikan%20empat%20kondisi%20gangguan,2003%3B
%20Lucky%2C%202017).
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/620/3/BAB%20II.pdf
https://www.bing.com/images/sear artikel Kesehatan Tentang Penyakit Rematik Pada Lansia.
https://www.slideshare.net/082163646064/asuhan-keperawatan-komunitas-kelompok-khusus-
lansia