Professional Documents
Culture Documents
Dismeniasi Penelitian Tindakan Kelas-Compressed
Dismeniasi Penelitian Tindakan Kelas-Compressed
Oleh
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karuniaNyalah seluruh proses penelitian sampai penulisana
laporan berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Magnet melalui Penerapan Metode
Demontrasi Siswa Kelas VI SD Negeri Genting 01 Semester 1 Tahun
Pelajaran 2022/2023” dapat terselesaikan.
Penulis menyadari akan segala kekurangan dalam penulisan laporan
penelitian tindakan kelas ini, oleh sebab itu kepada pembaca diharapkan untuk
memberi sumbang saran maupun kritik yang bersifat membangun ke arah
perbaikan. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
guru yang telah membantu sampai selesainya penulisan laporan penelitian
tindakan kelas ini dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebut namanya satu
persatu atas segala bantuannya dalam penulisan penulisan laporan penelitian
tindakan kelas ini.
Penulis berharap semoga Allah Swt. memberikan balasan yang berlipat
ganda kepada mereka yang telah membantu. Akhir kata penulis mengharapkan
kepada yang membaca agar bersedia memberikan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan dan peningkatan mutu Karya Tulis ini serta
mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Amin Yarobal Alamin.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................. 7
B. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................ 22
C. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ......................................................................... 25
B. Metode dan Rancangan Penelitian .............................................. 25
C. Subjek Penelitian ......................................................................... 27
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 27
E. Validasi Data ............................................................................... 28
F. Teknik Analisa Data .................................................................... 29
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 31
H. Indikator dan Kriteria Keberhasilan ........................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................. 36
B. Hasil Penelitian ............................................................................ 48
C. Pembahasan ................................................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 54
B. Saran ........................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ................................ 31
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Kondisi Awal ............. 37
Tabel 4.2 Tabel Aktivitas Siswa Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Gaya Magnet pada Kondisi Awal ................................. 38
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Siklus I ....................... 41
Tabel 4.5 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Siklus I ........................ 42
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Siklus II ....................... 46
Tabel 4.7 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Siklus II ....................... 47
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Sebelum
Perbaikan, Siklus I dan Siklus II ............................................... 48
Tabel 4.9 Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Gaya magnet pada
Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus II ................................ 49
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang
produktif , kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dengan kreativitas, anak-anak
bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa
depan yang semakin rumit dan kompleks. Keberhasilan Kurikulum 2013
dalam menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, dan inovatif.
Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki pengertian sebagai suatu
rencana pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis,
lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Konsep kurikulum ini
kemudian semakin berkembang seiiring berjalannya waktu. Oleh karena itu
kurikulum senantiasa diperbarui.Terdapat dua macam pandangan mengenai
kurikulum. Pandangan pertama menyatakan bahwa kurikulum adalah
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa untuk memperoleh ijazah.
Pandangan pertama ini disebut sebagai pandangan lama atau konvensional
karena sifatnya yang terlalu sempit.
Pandangan yang kedua adalah pandangan modern. Menurut pandangan
modern, kurikulum merupakan dokumen atau rencana tertulis mengenai
kualitas pendidikan yang harus dimiliki siswa melalui pengalaman belajar.
Pandangan ini membuat konteks kurikulum memiliki cakupan yang luas dan
memungkinkan untuk senantiasa berkembang. Dari keseluruhan pembahasan
di atas, dapat diketahui bahwa kurikulum pendidikan merupakan seperangkat
rencana tertulis dan pengaturan pendidikan. Kurikulum terdiri dari tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum dirancang khusus untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013, salah satu mata pelajaran
yang ada di dalamnya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan
Alam ini atau yang lebih dikenal dengan IPA merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang
1
2
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
observasi dan eksperimen. IPA memiliki peranan yang sangat penting guna
memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan gejala-gejala alam, serta
mengenai makhluk hidup dan proses kehidupan.
Pada kenyataannya guru menyadari bahwa di kelas IV, belajar IPA
masih sebagai sejumlah pengetahuan yang harus dihafalkan, bukan
melalui kegiatan pembelajaran secara langsung serta proses penemuan.
Kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan guru sangat monoton yang
mana masih menggunakan model konvensional yaitu sebatas penerapan
metode ceramah dan latihan. Siswa belajar dengan cara duduk rapi
mencatat materi yang ada di papan tulis, menyimak penjelasan guru
dengan tertib (verbalistik), lalu mengerjakan soal-soal latihan. Dalam
pembelajaran guru jarang mempergunakan media pembelajaran yang
menarik serta membantu siswa memahami materi. Proses pembelajaran
kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berinteraksi
dengan guru dan materi pelajaran sehingga siswa cenderung pasif
sementara gurunyalah yang aktif (teacher centered).
Model pembelajaran yang digunakan guru tersebut di atas
menyebabkan timbulnya beberapa masalah, diantaranya mata pelajaran IPA
menjadi kurang menarik bagi siswa, timbulnya kebosanan siswa pada saat
pelajaran IPA, terjadi verbalisme pada diri siswa, pengetahuan yang
diperoleh siswa tidak bertahan lama, dan pemahaman siswa terhadap
materi rendah. Berbagai permasalahan di atas berujung pada rendahnya
hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA di kelas VI SD Negeri Genting 01 .
Adapun ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar salah
satunya itu materi tentang gaya dan di dalam gaya terdapat submateri gaya
gravitasi, gaya gesek, dan magnet. Gaya merupakan suatu tarikan atau
dorongan yang menyebabkan benda bergerak. Dalam hal ini benda
mendapatkan pengaruh. Sedangkan gaya gravitasi gaya tarik-menarik yang
terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Dan
gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan
3
benda saling bersentuhan. Lain halnya dengan gaya magnet adalah tarikan
atau dorongan yang disebabkan oleh magnet (Sulistyanto & Wiyono,
2012:99). Materi gaya sangatlah abstrak bagi anak usia sekolah dasar, pada
hakekatnya gaya hanya terdapat pada pikiran manusia. Keabstrakan objek
inilah yang membuat IPA sulit dipahami. Dengan demikian perlu
penyampaian materi ajar yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak dan
juga melihat dari kewajiban pendidik dalam butir 2 pasal 40 UU Sisdiknas.
Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi keberhasilan pembelajaran
IPA pada materi gaya magnet adalah nilai KKM di kelas VI SD Negeri
Genting 01 yaitu 70. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil belajar
siswa dalam tes studi awal ternyata dari 27 orang siswa kelas VI SD
Negeri Genting 01 sebanyak 23 orang siswa atau sebesar 85,19%
memperoleh nilai di bawah KKM, dan hanya sebanyak 4 orang siswa atau
sebesar 14,81% saja siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM (70) dengan
perolehan nilai rata-rata secara klasikal mencapai angka 55,56.
Dari hasil identifikasi masalah sebagaimana tersebut di atas, maka
peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa
dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Adapun
prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah
memperbaiki proses pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi gaya magnet.
Metode demontrasi merupakan metode yang dimana guru
memperlihatkan proses terjadinya sesuatu melalui alat peraga sehingga
anak dapat memahami konsep dari suatu materi yang diajarkan. Selain
itu anak juga akan lebih termotivasi untuk melakukan pembelajaran
karena timbulnya rasa aingin tahu terhadap apa yang di ajarkan oleh
guru. Dengan metode demontrasi ini diharapkan dapat tumbuh berbagai
kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa. Dengan
kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan
4
C. Rumusan Masalah
Agar penelitian memiliki arah yang jelas, maka diperlukan suatu
rumusan masalah yang dijadikan penuntun terhadap pelaksanaan penelitian.
Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana proses penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas VI SD
Negeri Genting 01 dalam pembelajaran IPA materi gaya magnet?
2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas VI SD Negeri Genting 01 dalam pembelajaran IPA
materi gaya magnet?
3. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VI SD Negeri Genting 01 dalam pembelajaran IPA
materi gaya magnet?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka ditetapkan tujuan dari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk :
1. Mengetahui proses pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
demonstrasi pada siswa kelas VI SD Negeri Genting 01 dalam
pembelajaran IPA materi gaya magnet
2. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa V SD Negeri Genting 01
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada
pembelajaran IPA materi gaya magnet.
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Genting
01 setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA materi gaya magnet.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1) Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA khususnya pada materi gaya magnet.
6
7
8
sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pelajaran”.
Menurut Syaiful (2018:210) metode demonstrasi ini lebih
sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan
suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat
rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan
mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang
sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-
kesimpulan yang diharapkan.
2) Tahapan Metode Demontrasi
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
(1) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah
proses demonstrasi berakhir.
(2) Mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi
yang akan dilakukan.
(3) Melakukan uji coba demonstrasi yang akan dilaksananakan
sebelum melaksanakannya di kelas, agar tidak terjadi
kekeliruan berkaitan dengan materi pembelajaran dan juga
tujuan dari demontrasi yang dilakukan.
b) Tahap Pelaksanaan
(1) Langkah pembukaan.
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya :
• Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua
siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan.
• Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
• Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan
oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat
20
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan paradigma dari kerangka pikir di atas, dapat diturunkan
hipotesis tindakan sebagai berikut: Diduga penerapan metode demonstrasi
dapat meningkatkan proses, aktivitas dan hasil pembelajaran IPA materi gaya
magnetnya pada siswa kelas VI SD Negeri Genting 01 Semester 1 Tahun
Pelajaran 2022/2023
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Genting 01 yang berlokasi di
Dusun Sedono RT 02/05 Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten
Semarang. Alasan pemilihan lokasi di SDN Genting 01 adalah sebagai
berikut :
a. Peneliti merupakan tenaga pengajar (guru SDN Genting 01 . Hal
tersebut akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian dan tidak akan mengganggu aktivitas
serta efektivitas kegiatan belajar mengajar siswa, guru lain maupun
tugas peneliti sebagai pengajar.
b. Peneliti menemukan masalah yang dihadapi siswa kelas VI dalam
pembelajaran IPA materi gaya magnet serta adanya motivasi bagi peneliti
untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran
melalui penerapan metode demonstrasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September 2022
sampai dengan November 2022 dengan rincian per siklusnya sebagaimana
dijelaskan pada bagian lampiran 2 penelitian tindakan kelas ini.
B. Metode dan Rancangan Penelitian
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
kelas seperti dinyatakan sebelumnya, namun secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu diketahui bahwa tahapan
pelaksanaan dan pengamatan sesungguhnya dilakukan secara bersamaan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas
menurut Arikunto, dkk (2018 : 16) terdiri dari empat tahap yaitu:
1. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
25
26
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Genting 01 pada
Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023, dengan jumlah siswa kelas VI SDN
Genting 01 sebanyak 27 siswa terdiri dari siswa laki-laki 9 siswa dan
perempuan 18 siswa.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah:
1. Tes
Tes adalah alat pengumpul informasi mengenai hasil belajar
yang berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Adapun tes
dilakukan sebanyak dua kali yaitu post-tes pada setiap akhir siklus.
Post-tes dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan metode demonstrasi. Tes yang digunakan pada
penelitian ini yaitu tes tulis berbentuk multiple choice.
2. Non Tes
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
menginventariskan data tentang sikap siswa dalam belajarnya,
sikap guru, serta interaksi antara guru dengan siswa selama proses
pembelajaran, dengan harapan hal-hal yang tidak teramati oleh
peneliti ketika penelitian berlangsung dapat ditemukan (Haryanto,
2017:37). Observasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi tentang pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi secara terperinci baik mengenai keaktifan siswa,
maupun komponen-komponen pembelajaran lainnya guna
mengetahui kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan bukti hasil kegiatan
siswa dalam belajar karena itu dalam LKS disajikan langkah-
langkah kegiatan siswa dan soal-soal latihan yang harus
28
2. Triangulasi Teknik
Tringulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada guru penjaskes yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang telah diperoleh dengan teknik wawancara,
kemudian dicek dengan teknik observasi, dokumentasi atau kuesioner. Jika
dengan tiga teknik pengujian data tersebut, menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan
kepala sekolah atau guru di sekolah tersebut untuk memastikan mana data
yang benar atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya
berbeda-beda.
F. Teknik Analisa Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan
portopolio dianalisis ke dalam bentuk deskripsi. Analisis data penelitian
kualitatif bersifat interaktif berlangsung. Teknik yang digunakan fleksibel,
tergantung pada strategi yang digunakan dan data yang telah diperoleh
(Sukmadinata: 2015, 114)
Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis. Hal ini sesuai deugan
permasalahan vang akan dikaji dari tujuan penelitian. Tahap pertama
menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Tahap kedua dengan
membandingkan antara hasil rekapitulasi nilai siklus I dengan rekapitulasi
siklus II. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif yang
berkesinambungan yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagaimana dijelaskan
oleh Anggoro (2018 : 18) sebagai berikut :
1. Analisis temuan yang terus menerus, khususnya dalam masalah yang
diteliti yang berkaitan dengan pertanyaan peneliti dengan tujuan untuk
mendapatkan tema-tema untuk mengembangkan konsep-konsep.
2. Pengelompokkan dan pengorganisasian data segera mungkin setelah data
diperoleh sehingga dapat membantu peneliti dalam memahami pola
permasalahan dan tema yang diteliti.
30
X=
Y
n
Keterangan :
X = Nilai Rata-rata
∑Y= Jumlah Nilai Seluruh Siswa
n = Jumlah Seluruh Siswa
G. Prosedur Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar
tentang apa yang dimaksud dengan PTK. Walaupun ada beberapa definisi
PTK, namun pada hakikatnya definisi-definisi tersebut memiliki banyak
persamaan didalamnya. Pada umumnya, pencetus definisi tersebut mempunyai
kesamaan pendapat tentang apa yang didefinisikan sebagai PTK.
Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model
Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat
langkah pokok yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan
32
d. Refleksi
Pada siklus II ini hasil yang diperoleh sudah menunjukkan
kesesuaian antara hipotesis dengan rumusan masalah yang
direncanakan oleh peneliti sehingga pada refleksi siklus II dinyatakan
bahwa penelitian sudah berhasil.
H. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan adalah patokan normatif yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan tindakan. Kriteria yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Siswa dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai minimal sama dengan
KKM sebesar 69.
2. Tindakan yang dilakukan dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa jika ada peningkatan nilai rata-rata klasikal dari pembelajaran
sebelumnya, serta minimal 85% dari jumlah siswa tuntas dalam belajar.
3. Tindakan yang dilakukan dinyatakan mampu meningkatkan aktivitas
belajar siswa jika 85% dari jumlah siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam proses belajar banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar secara garis besar dibedakan menjadi dua
macam, yaitu : (1) faktor internal, yaitu menyangkut faktor-faktor psikologis
pembelajar. Kehadiran faktor- faktor psikologis tersebut akan memberikan
landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Faktor-faktor
internal antara lain : motivasi, kondisi kesehatan jasmani dan rohani,
intelektual, emosional, (2) faktor eksternal, yaitu faktor dapat mempengaruhi
sikap dan reaksi individu dalam aktivitas belajar, karena individu yang belajar
adalah berinteraksi dengan lingkungan. Faktor-faktor eksternal antara lain :
variasi dan tingkat kesulitan materi yang dipelajari, metode pembelajaran,
cuaca, kondisi tempat belajar.
Pendapat di atas terbukti dari hasil perbaikan pembelajaran yang
dilakukan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Genting 01 pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam materi gaya magnet melalui dua siklus dengan
menggunakan metode demonstrasi menunjukkan hasil yang maksimal. Penjelasan
secara terperinci sebagaimana diuraikan di bawah ini :
1. Kondisi Awal
Kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran IPA di kelas VI
SDN Genting 01 . Kegiatan pembelajaran diawali dengan
mengkondisikan siswa untuk siap belajar IPA. Pada saat membuka
pelajaran guru mengadakan tanya jawab tentang pelajaran yang telah
dipelajari sebelumnya, kemudian mencoba menghubungkan dengan
materi yang akan dipelajari. Guru menugaskan siswa untuk membaca
dan mencatat materi yang baru di buku tulis. Di sini mulai terlihat
aktivitas siswa yang semula tertarik menjadi menurun. Pada awal guru
membuka pelajaran siswa tampak tertarik mengikuti kegiatan
pembelajaran, namun ketertarikan siswa berkurang ketika guru
menugaskan untuk membaca dan mencatat materi pelajaran, kemudian
36
37
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 27 siswa yang mengikuti
kegiatan pada kondisi awal, terdapat 3 siswa atau 11,11% yang dinyatakan
tuntas dinilai dari hasil observasi aktivitas belajarnya sedangkan 24 siswa
atau 88,89% dinyatakan belum tuntas.
Dari penjelasan hasil di atas maka peneliti akan melakukan sebuah
inovasi dalam pembelajaran IPA, khususnya pada pembelajaran materi
gaya magnet yakni dengan menerapkan metode demonstrasi. Metode
demonstrasi sangat tepat jika diterapkan dalam proses pembelajaran
karena dengan penerapan metode demontrasi ini diharapkan dapat tumbuh
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru
berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa
berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini
akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru.
Penyampaian materi pelajaran IPA perlu dirancang suatu strategi
pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru
dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
2. Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi, hasil yang diharapkan dapat tercapai secara
maksimal. Hal tersebut sebagaimana diuraikan pada penjelasan di bawah
ini :
39
Jumlah
Skor Capaian Persentase Kriteria Ket
Siswa
>80 10 810 37,04 SB T
70-79 6 420 22,22 B T
60-69 7 420 25,93 C BT
50-59 4 200 14,81 K BT
<50 0 0 0,00 KS BT
Jumlah 27 1850 100,00 - -
N. Rata-2 68,52 - -
Ketuntasan 59,26 - -
Dari tabel di atas di atas dapat diterangkan bahwa pada siklus
pertama nilai rata-rata hasil belajar 68,52. Jumlah siswa yang telah
mencapai tingkat ketuntasan belajar 16 siswa (59,26%), sedangkan
siswa yang masih belum tuntas atau mendapat nilai di bawah KKM
sebanyak 11 siswa atau 40,74%.
Melihat hasil di atas maka peneliti bersama-sama dengan
observer sepakat untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada
42
siklus II, karena nilai rata-rata hasil belajar baru mencapai angka 68,52
yang berarti masih berada di bawah KKM sebesar 70 sesuai dengan
kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dan tingkat ketuntasan
belajar baru 59,26%. Hal ini menunjukkan ketuntasan belajar belum
mencapai 85% dari jumlah seluruh siswa sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang telah ditentukan
c. Data Hasil Pengamatan
Dari hasil pada tahap pengamatan terhadap aktivitas siswa pada
pembelajaran IPA materi gaya magnet dengan menerapkan metode
demonstrasi sebagaimana dijelaskan di atas maka rekapitulasi
peningkatan aktivitas belajar siswa dari kondisi awal dapat dijelaskan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Gaya magnet pada Siklus I
Jumlah
Skor Capaian Persentase Kriteria Ket
Siswa
>80 22 1860 81,48 SB T
70-79 3 210 11,11 B T
60-69 2 120 7,41 C BT
50-59 0 0 0,00 K BT
<50 0 0 0,00 KS BT
Jumlah 27 2190 100,00 - -
N. Rata-2 81,11 - -
Ketuntasan 92,59 - -
100 92,59
85,19 81,11
80 68,52
55,56 59,26
60
40,74
40
23 25
14,81 16
20 11 7,41
4 2
0
Awal Siklus I Siklus II
b. Aktivitas Belajar
Dari hasil analisis terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa
pada sebelum perbaikan, siklus I dan siklus II, penjelasan secara terperinci
mengenai peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
masih 2 siswa yang belum bisa mencapai diatas KKM 70. Nilai rata-rata yang
diperoleh sebesar 81,11 sedangkan nilai tertinggi 90 dan nilai terendahnya 60.
Hasil yang sangat fantastis jika dibandingkan pada prasiklus. Namun masih ada
dua siswa yang belum mencapai KKM 70. Sedangkan aspek aktivitas belajar
menunjukkan bahwa terdapat 27 siswa tuntas (100%) terdiri dari 23 siswa
(85,19%) dalam kriteria sangat baik dan 4 siswa atau 14,81% dalam kriteria
baik, dan tidak terdapat siswa yang dinyatakan belum tuntas.
Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II
dengan penerapan metode demonstrasi dalam belajar, bekerjasama dalam
kelompok dan membuat kesimpulan dari hasil kerja kelompok serta
mendemonstrasikan hasil kerjanya, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VI SDN Genting 01 Semester 1
Tahun Pelajaran 2022/2023. Situasi pembelajaran seperti ini mendukung
efektivitas proses pembelajaran dan dengan langsung terlibat pada aktivitas
(learning by doing) siswa akan lebih memahami dan mengerti materi yang
dipelajari.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan diambil dari hasil penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan di SD Negeri Genting 01 Siswa kelas VI pada pembelajaran IPA
materi gaya magnet dengan menerapkan metode demonstrasi serta dari
pembahasan yang terdapat pada Bab IV, maka peneliti dapat menyimpulkan
semua hasil penelitian sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran IPA materi gaya magnet dengan menggunakan
metode demontrasi harus betul-betul dituangkan dalam perencanaan
pembelajaran (RPP) sesuai dengan langkah-langkahnya. Perencanaan
Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA tema gaya magnet dengan
penerapan metode demonstrasi cukup efektif dan berhasil sehingga
pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan harapan.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi
membawa dampak yang positip dalam pelaksanaan pembelajaran terutama
pada peningkatan aktivitas belajar siswa terbukti dari tiap siklusnya terdapat
peningkatan. Pada sebelum perbaikan hanya terdapat 3 siswa atau 11,11%
yang dinyatakan tuntas, pada siklus pertama meningkat menjadi 22 siswa
atau 81,48% dan pada siklus II menjadi 100% atau 27 siswa dinyatakan
meningkat aktivitas belajarnya.
3. Penerapan metode demontrasi pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan
hasil belajar siswa ini dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar
serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Dimana pada kondisi awal
hanya 55,56 meningkat menjadi 68,52 pada siklus pertama dan 81,11 pada
siklus kedua dengan ketuntasan belajar dari 4 siswa atau 14,81% pada
sebelum perbaikan menjadi 16 siswa atau 59,26% pada siklus pertama dan
25 siswa atau 92,59% pada siklus kedua. Hal ini membuktikan bahwa hasil
dan ketuntasan belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan yang
signifikan.
54
55
B. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka berikut ini disajikan saran-
saran mudah-mudahan menjadi masukan dan bermanfaat bagi semua pihak
yang terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan.
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
dengan penerapan metode demontrasi dalam menemukan dan mencari
sendiri suatu konsep yang konkrit.
2. Bagi Guru
Dalam memilih metode/strategi pembelajaran, guru sebaiknya terlebih
dahulu merancang metode/strategi apa yang akan digunakan, menyiapkan
bahan bahan materi, sumber belajar, perkembangan siswa dan pengunaan
alat atau media yang akan disajikan kepada siswa dalam bentuk RPP.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam
meningkatkan pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk
meningkatkan pembelajaran yang lebih baik terutama dalam penggunaan
metode demontrasi atau metode yang sesuai dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Selanjutnya Penelitian ini terbatas pada hasil dan aktivitas belajar.
Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya lebih meningkatkan dan menambah
wawasan yang lebih luas dan bermanfaat terutama tentang penerapan
metode/strategi dalam pembelajaran bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2013. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Abdulah, Suyoso. 2012. Pengembangan Pendidikan IPA SD. Jakarta : Dirjendikti.
Depdiknas
Anggoro, M. Toha. 2018. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2018. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Arikunto. (2013). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,.
Jakarta
Asyari, Muslichah. 2016. Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Dalam
Pembelajaran Sains di SD. Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat
Ketenagaan.
Benyamin S, Bloom dkk,2017.Pembelajaran Tematik Anak Usia Dini. PT.
Rineksa Cipta.
Carin.A.A. & Sund. R. B. 2014. Teaching Science Through Discovery, Columbus
Ohio ; Meril Publishing Company.
Cacco, J.P De dan Crawford, W.R, 2016. The Psychology of Learning and
InstructionEducational Psychology, 2nd ed, New Delhi, Prentice Hall
of India, Private limited,
Dedi Supriyadi. 2016. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Adicita Karya.
Nusa, Yogyakarta
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.
Dimyati & Mudjiono, 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik,Oemar.2012. Psikologi Belajar. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo
Haryanto, 2017. Strategi & Metode Pembelajaran. Bandung: Ciptapustaka.
Hendro Darmojo dan Jenny R. F. Kaligis. 2012. Pendidikan IPA II. Jakarta:
Kemendikbud
Heri Sulistyanto & Edy Wiyono. (2012). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI
Kelas4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas
56
57
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan Penelitian
a. Pengajuan Permohonan Ijin 17 September 2022
b. Indentifikasi Masalah 20-21 September 2022
c. Diskusi Penentuan Masalah 22 September 2022
2 Pelaksanaan Penilaian Pra Tindakan 26 September 2022
3 Pelaksanaan Penelitian Siklus I
a. Penentuan Rencana Tindakan 28-29 September 2022
b. Pelaksanaan Rencana Tindakan
Pertemuan Pertama 5 Oktober 2022
Pertemuan Kedua 7 Oktober 2022
c. Observasi 8 Oktober 2022
d. Refleksi 10 Oktober 2022
4 Pelaksanaan Penelitian Siklus II
a. Penentuan Rencana Tindakan 17-18 Oktober 2022
b. Pelaksanaan Rencana Tindakan
Pertemuan Pertama 26 Oktober 2022
Pertemuan Kedua 28 Oktober 2022
c. Observasi 29 Oktober 2022
d. Refleksi 31 Oktober 2022
5 Pengolahan Data 1 November 2022
6 Penyusunan Laporan
a. Penyusunan Draf Penelitian 1-3 November 2022
b. Penyempurnaan Draf 5-9 November 2022
c. Finishing 12-25 November 2022
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar, bereksplorasi, dan berdiskusi, siswa mampu
membedakan macam-macam magnet secara benar.
2. Dengan mengamati gambar, bereksplorasi, dan berdiskusi, siswa mampu
menyajikan hasil eksplorasi tentang macam-macam magnet secara benar.
D. Materi Essensial
Gaya magnet
H. Evaluasi
1. Teknik Penilaian : Tes
2. Jenis Tes : Tertulis
3. Alat Tes : Lembar kerja dan soal tes formatif
4. Bentuk Tes : pilihan ganda
Pedoman Penilaian
I. Tindak Lanjut
1. Diadakan perbaikan bagi siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM
2. Diadakan pengayaan bagi siswa yang mendapat nilai ≥ KKM
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar, bereksplorasi, dan berdiskusi, siswa
mampu membedakan macam-macam magnet secara benar.
2. Dengan mengamati gambar, bereksplorasi, dan berdiskusi, siswa
mampu menyajikan hasil eksplorasi tentang macam-macam magnet
secara benar.
D. Materi Essensial
Gaya magnet
H. Evaluasi
1. Teknik Penilaian : Tes
2. Jenis Tes : Tertulis
3. Alat Tes : Lembar kerja dan soal tes formatif
4. Bentuk Tes : pilihan ganda
5. Pedoman Penilaian
I. Tindak Lanjut
1. Diadakan perbaikan bagi siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM
2. Diadakan pengayaan bagi siswa yang mendapat nilai ≥ KKM
Oleh :
DENI KUMARA AJI, S.PD.SD
NIP. 198807152014021002
SUSUNAN PANITIA
DISEMINASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
SD NEGERI GENTING 01
Dengan Hormat,
Mengharap kehadiran Bapak/Ibu SD/TK Negeri dan Swasta se Ranting Genting-Rejosari
pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Desember 2022
Waktu : 13.00 WIB – selesai
Tempat : SDN Genting 01
Keperluan : Diseminasi PTK
Pemateri : Deni Kumara Aji, S.Pd.SD
Keterangan : Mohon Hadir tepat waktu
Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih
Pada hari ini Sabtu, tanggal tiga, bulan Desember , tahun dua ribu dua puluh dua pukul tiga
belas waktu indonesia bagian barat sampai dengan selesai. Bertempat di SD Negeri Genting
01, telah dilaksanakan kegiatan Diseminasi Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul :
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONTRASI SISWA KELAS VI SD NEGERI GENTING 01 SEMESTER 1 TAHUN
PELAJARAN 2022/2023
Acara :
1. Pembukaan
2. Sambutan Kepala Sekolah
3. Pemaparan Materi laporan hasil PTK
4. Tanya jawab
5. Penutup
1. Pembukaan : Acara dibuka pukul 13.00 wib oleh moderator dengan berdo’a bersama.
2. Sambutan Kepala Sekolah :
➢ Ucapan Syukur
➢ Kepala Sekolah memotivasi guru yang lain supaya melakukan kenaikan
pangkat
➢ Berpesan kepada guru jika sudah tercpai apa yang diharapkan semoga tetap
diimbangi dengan kinerja yang maksimal
➢ Memotivasi guru agar melaksanakan pengembangan diri dan publikasi karya
ilmiah supaya tidak stagnan pada pangkat yang sama dalam waktu yang lama.
➢ Mengucapkan terimkasih atas kehadiran bapak/ibu guru untuk mengikuti
diseminasi PTK semoga segera diikuti oleh guru yang lain.
3. Pemaparan Materi laporan PTK : Presentasi dilakukan dengan menayangkan tayang
power point untuk memperjelas materi. Materi ditayangkan mulai dari judul, latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Kemudian secara
sekilas di tampilkan Bab 1-5 secara sistematis.
4. Tanya jawab
➢ Penanya 1 : Sukasni
Pertanyaan : Mengapa memilih materi magnet sebagai bahan penelitain ?
➢ Penanya 2 : Setyo Sudarni
Pertanyaan : Bagaiamana jika sekolah tidak memiliki alat peraga magnet?
➢ Penanya 3 : Sri Onah
Pertanyaan : Bagaimana efektifitas metode ini dalam peningkatan keaktifan
siswa?
Jawaban dari Pemateri :
➢ Saya memilih materi ini karena ini adalah materi yang mudah namun
pengalaman beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa pemahaman siswa
terhadap materi ini masih kurang baik. Oleh karena itulah saya membuat PTK
ini agar nilai siswa dalam materi ini lebih baik
➢ Jika sekolah memiliki LCD proyektor maka guru bisa menunjukan video
kegiatan pengujian sifat magnetis benda.
➢ Dengan menggunakan metode ini siswa sangat aktif dan nilai siswa juga dapat
meningkat pesat. Hal ini bisa bapak ibu coba di sekolah masing-masing
5. Penutup : Simpulan, masukan, Perbaikan, Do’a penutup dan foto bersama.
Genting, 3 Desember 2022
Notulen,
Ristinah
DAFTAR HADIR
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONTRASI SISWA KELAS VI SD NEGERI GENTING 01 SEMESTER 1 TAHUN
PELAJARAN 2022/2023
Endang Purwati
DOKUMENTASI KEGIATAN DISEMINASI