You are on page 1of 19

SRP3text.

txt

ACT I

RANAH PETUALANG

Genre : Petualangan

Tema : Naga tak bersembur Api

ACT I - BUMPER VIDEO

(INTRO VIDEO)

Kakek Guntur dan timnya melakukan penjelajahan ke


hutan terdalam di suatu daerah. Hutan yang gelap,
mistis, dan penuh misteri. Namun itu tidak
menghentikannya untuk mendapatkan harta karun itu.
Sebuah gelas minum yang konon siapapun meminum
dari gelas itu akan mendapatkan kehidupan yang
abadi. Tetapi harta tersebut dilindungi oleh suku
pedalaman di sana. Tidak menjadi halangan, darah
pun tumpah. Membabat habis orang yang menghalangi
Kakek Guntur. Menyisakan sesosok gadis misterius
yang memakai tudung hijau tua, diam terpaku
melihat ayahnya tertebas oleh pedang. Ayahnya yang
tertidur diatas tanah memberikan harta tersebut
kepada gadis itu agar dia menyimpannya dengan
baik. Gadis itupun lari, ketakutan. Setelah lari
sekian lama sampailah ia di sebuah pohon tua.
Pohon itu menjadi simbol kebanggaan dan
kepercayaan suku tersebut. Ia berdoa, memohon
untuk diberikan kekuatan, lalu diturunkannya
sebuah peri yang bersinar terang.

Semua adegan ini tidak memperlihatkan muka Athena


dan perinya. Jadi penonton tidak tahu bahwa mereka
akan ada di scene lainnya. Adegan ini juga
berlangsung sangat cepat. Tidak ada dialog, hanya
suara teriakan dan suara pedang beradu. Suasana
Bumper tegang dan ricuh.

BLACK OUT

(END VIDEO)

ACT III - PENGENALAN KONFLIK

Page 1
SRP3text.txt
SCENE 1.1.

Dirumah Kakek Guntur, dua buah meja, 2 kursi,


sebuah tv, dan foto kecil berbingkai terdapat di
ruang keluarga itu. Guntur masuk ke dalam rumah.

GUNTUR
(masuk dari pinggir panggung dengan muka
kesal)
Ahh! Kenapa sih ayah keras kepala banget!
(Berbicara sendiri, lalu duduk ke salah
satu kursi)

MBOK ITEUNG
(masuk dari pinggir panggung bersama
mbok mimin)
Loh-loh, ada apa den?

GUNTUR
Ayah mbok! Dia selalu ngeluh setiap melihat mukaku!

MBOK MIMIN
Memangnya kenapa den?

GUNTUR
Ayah selalu merendahkan pekerjaan aku mbok! Padahal aku
ingin seperti kakek dan nenek! Mereka arkeolog
termahsyur di jamannya, dikenal! Dan dipuji oleh semua
orang!

MBOK ITEUNG
Kenapa aden engga meneruskan usaha bapak. Kan kalo jadi
arkeolog itu susah den, harus pulang pergi naik turun
gunung.

MBOK MIMIN
Iya den, toh pasti gajinya juga ada yang lebih besar.
Berdoa aja den, pasti ada jalan keluarnya

GUNTUR
Bukan masalah gaji dan berdoa mbok! Aku sudah kaya, aku
hanya ingin menjadi seperti mereka mbok!
(Mengambil sebuah foto diatas tv)
Kaya kakek mbok!
(melemparkan bingkai foto ke lantai)

MBOK ITEUNG
(ketakutan)
Page 2
SRP3text.txt
Astagfirullah, maap den mbok cuma ngasih saran!

MBOK MIMIN
(ketakutan)
Iya den engga dilakukan juga gapapa toh den.

GUNTUR
(mengambil foto yang tadi dilempar)
Loh mbok, mbok tahu ini apa?
(menunjukan fotonya)

MBOK MIMIN
Itu kan foto yang tadi aden lempar, Jangan dilempar
lagi den. Mbok takut

GUNTUR
Bukan itu mbok! Ini lihat dibelakang fotonya

MBOK MIMIN
Ohhh, ih ini apa den?

MBOK ITEUNG
Ada apa tuh den?

GUNTUR
Mbok! ini kayanya peta dari perjalanan kakek mbok!
Kabar baik mbok! Ayah bakal setuju dengan perkerjaan
aku, kalo aku bisa menemukan harta karun ini mbok! Udah
Mbok! Aku mau ngabarin temen-temen aku sekarang juga!
(Lari ke pinggir panggung)

MBOK MIMIN
Lah kita ditinggalin gitu aja!

MBOK ITEUNG
Anak muda, masih punya semangat 45!

BLACK OUT

(BUMPER)

Video ini menceritakan bahwa Guntur menelpon


teman-temannya. Adegan selanjutnya, Guntur naik ke
mobil Bersiap menuju ke hutan tempat tujuannya.
Nanti, akan diperlihatkan keaadan cuacanya mendung
dengan petir jika bisa. Disana ada handphone,
Page 3
SRP3text.txt
mobil, tas.

(END BUMPER)

ACT IV - PENGEMBANGAN KONFLIK

SCENE 2.1.

Di hutan belantara Guntur bersama teman-temannya


berusaha mencari harta karun itu. Disana terdapat
beberapa pohon dan semak-semak.
(Suara petir)

SAMSI
Mending kita cari tempat berteduh tur! Udah mau hujan!

PUTRA
Heeh tah bener ceuk Samsi! Hayu atuh urang berteduh,
tibatan engke masuk angin, pan can sarapan ti isuk
de'ek teh.
(Bicara dengan logat bahasa sunda)

LINTANG
Iya. Kasian putra, kalo dia pingsan malah tambah susah
jadinya!

PUTRA
Eh naon eta maksudna?

GUNTUR
Engga gitu tang, maksud aku itu..

SAMSI
Tunggu-tunggu, itu siapa ya?
(Athena datang dari pinggir panggung)

Athena datang memakai jubah hijau dan selendang


putih tanpa memperlihatkan mukanya. Ia melakukan
gerakan-gerakan seperti ritual. Cuaca menjadi
mendung, mulai ada suara petir dan kilat.

PUTRA
Eh-eh-eh, kunaon ieu??

Angin berhembus semakin kencang. Ada tarian badai


memakai kain-kain disini. Dengan suara petir,
Page 4
SRP3text.txt
hujan, dan angin. Suasana lagu tegang.

ATHENA
(Mengulurkan tangan seperti meraih
guntur tetapi menggunakan kekuatan)

GUNTUR
(terbawa oleh blackman ke pinggir
panggung Athena)
Lintang!!

LINTANG
(berpegangan di salah satu pohon)
Guntur!!

BLACK OUT

(BUMPER)

Ditengah hutan, Athena sedang berlutut di samping


Guntur yang pingsan setelah kejadian tadi. Datang
perinya.

BABANG
Apa yang telah kamu lakukan? Melindungi harta karun itu
bukan berarti kita membunuh siapapun yang mencarinya
kan?

ATHENA
Jangan khawatir, aku hanya menariknya kok. Ada yang aku
ingin bicarakan dengannya.

BABANG
(Muka terkejut)
Ohh! Apakah ini orang yang kau pilih.

ATHENA
Sudahlah, cepat bawa dia kerumah kita.

BABANG
Siap!
(hormat)

(BUMPER END)

Page 5
SRP3text.txt
SCENE 3.1.

Latar tempat rumah Athena. Disana terdapat meja


dengan sepiring buah-buahan, 2 Kursi, Rak
peralatan dan obat-obatan dibelakangnya. Athena
sedang mencari obat-obatan di rak belakang.

GUNTUR
(Terbangun di kursi)
Ehmm, ada apa ini?

BABANG
(Duduk diatas meja)
Selamat pagi pangeran!

GUNTUR
WAAAAA!!! Ada makhluk setengah kucing bersayap!!

BABANG
Hey! Siapa yang kau maksud mahkluk jelek? Aku ini peri
tahu!

GUNTUR
Hah, semua peri cantik dan ganteng tahu!

BABANG
HIIHHH!!
(kesal)

ATHENA
(di rak belakang)
Sudahlah Babang, biarkan dia sendiri.

GUNTUR
Eh? Kamu gadis yang tadi kan! Ini dimana? Kenapa kamu
membawa aku kesini?
(mengangkat kursi sebagai pertahanan)

ATHENA
Tenang lah, ini rumahku.
(membuka tudungnya lalu mendekat dari
belakang panggung)

GUNTUR
(Lagu Glenn fredly - terpesona)

BABANG
(menyadarkan guntur)
Page 6
SRP3text.txt

ATHENA
(Datang membawa makanan, lalu ikut
duduk)
Langsung saja ke inti masalah, mau apa kamu datang
kesini?

GUNTUR
Kemana teman-temanku yang lainnya? Apakah mereka
baik-baik saja?

ATHENA
Babang, boleh tinggalkan kami berdua?

BABANG
Uuuu, baiklah.
(Turun dari atas meja dengan semangat.
Pergi ke pinggir panggung.)

ATHENA
Mereka baik-baik saja, sekali lagi aku tanya. Mau apa
kamu datang kesini?

GUNTUR
Ah, maaf aku lupa menjawab pertanyaanmu. Sebelum itu,
kenalkan, aku Guntur. Aku datang bersama teman-temanku
berusaha mencari harta karun.

ATHENA
Aku Athena. Harta karun seperti apa yang kau cari?

GUNTUR
Seperti sebuah gelas berkaki, konon benda itu adalah
gelas keabadian.

ATHENA
Sebenarnya, apa yang kamu cari itu aku, guntur.

GUNTUR
Maksud kamu?

ATHENA
Aku yang menjaga gelas itu.

GUNTUR
Kalau begitu berikan gelas itu kepadaku!

ATHENA
Page 7
SRP3text.txt
Untuk apa Guntur? Hidup abadi itu tidak indah seperti
yang kamu bayangkan.

GUNTUR
Aku tidak peduli tentang keabadian, aku butuh gelas itu
untuk membuktikan kepada ayahku bahwa apa yang dia
pikirkan itu salah. Dia menganggap perkerjaan aku itu
sia-sia.

ATHENA
Harta karun yang kau cari itu bukan hanya sekedar harta
karun, Guntur. Harta karun itu sangat berharga bagi
suku kami. Sayangnya suku kami diserang oleh
orang-orang yang menginginkannya.

GUNTUR
Kalau begitu, berarti aku tidak bisa mendapatkan benda
itu?

ATHENA
Asalkan kamu tau Guntur. Aku sudah lama hidup
sendirian. Orang tuaku dibunuh hanya untuk menjaga
barang itu. Lalu Babang datang. Itu membuat hidupku
berwarna sesaat.

GUNTUR
(terdiam kebingungan harus berkata apa)

ATHENA
Kamu bisa mendapatkan benda itu, tetapi dengan satu
syarat. Kamu harus menjadi suamiku. Itulah alasan
mengapa aku membawamu.

GUNTUR
APA-APAAN KAMU!? TIDAK SEMUDAH ITU!

ATHENA
Kita bisa memiliki benda ini berdua guntur!

GUNTUR
TAPI ITU KELEWATAN ATHENA!

ATHENA
(nada merayu)
Ayolah guntur, bantu aku.

GUNTUR
(berpikir/dubbing)
Page 8
SRP3text.txt
Hmm, aku bisa mengkhianati Athena.
Baiklah!
(menarik napas dan berdiri)
Aku mau menjadi suamimu.
(menjulurkan tangan)

Disini akan ada lagu dan tarian-tarian romantis


bersama Athena.

BLACK OUT

SCENE 2.2.

Latar di lapang kecil yang banyak pepohonan. Di


sana terdapat beberapa pohon dan semak - semak.
Lintang, Samsi dan Putra dalam keadaan tertidur.

PUTRA
(Terbangun)
Eh, dimana ieu? EH HEEH! TANG TANG BANGUN ATUH TANG!
TONG PAEH TONG PAEH!

LINTANG
(Terbangun duduk)
Hah? dimana ini?

PUTRA
Alah, si samsi kamana euy? SAMSI!
(berteriak)

SAMSI
APA? BERISIK IH!
(lalu datang dari pinggir panggung)

PUTRA
Darimana maneh!

SAMSI
(tersenyum)
Habis pipis. Kebelet.

PUTRA
Naha teu ngahudangkeun urang?

Page 9
SRP3text.txt
STEVEN
(masuk dari pinggir panggung)
BOS! AYA MANGSA BOS!

LINTANG
(berdiri)
Eh siapa itu?

BOBO
Hehe, mantep nih bos!

STEVEN
Kita rampas aja bos sekarang juga!
(berusaha mendekati Lintang)

ROBIN
(menarik Steven, dan berbisik kepadanya)
Hey! kamu galihat apa ada cewe cantik disana?
Ehm, hey wanita cantik, kenalkan aku adalah Robin! Aku
yang paling berkuasa di hutan ini, dari ujung timur,
hinga ujung barat. Yang aku gatau itu nama kamu. Siapa
nama kamu?

LINTANG
Heh gausah ngegombal kamu!

ROBIN
Hmm, punya nyali juga ya kamu! Steve, Bo, Ayo kita
serang mereka!

BOBO
Siap BOS!

Adegan berperang antara dua kelompok itu.


Berperangnya komedi. Kelompok Robin kalah.

ROBIN
UDAH-UDAH! PLIS! TINGGALKAN KITA!

SAMSI
Engga segampang itu, beritahu teman kita Guntur dimana!

BOBO
Hah, guntur siapa bos?

STEVEN
Sumpah, kita engga tahu siapa yang namanya Guntur!

Page 10
SRP3text.txt
PUTRA
Kalo gitu apa kamu tahu orang yang menyulik Guntur?

ROBIN
Ehh, hmm. Tanya saja Athena!

BLACK OUT

(BUMPER)

Memperlihatkan keasrian alam Indonesia.

(BUMPER END)

ACT V - PUNCAK KONFLIK

SCENE 3.2.

Latar tempat dirumah Athena. Disana Guntur sedang


bermesraan dengan Athena. Guntur sedang duduk di
bangku.

ATHENA
(Dari pinggir panggung, Babang
mengikutinya)
Halo guntur! Aku membuat ini untukmu!
(memperlihatkan piring)

GUNTUR
EWW, APA ITU?

BABANG
Kesukaanku sate ular!

GUNTUR
Apa semua peri memakan hewan melata ini?!?

BABANG
Hey, jika kau tidak mau tidak perlu makan!

ATHENA
Hehe, Kamu bisa makan buahnya kok.

GUNTUR
(Menarik sepiring buah yang ada meja dengan cepat)
Page 11
SRP3text.txt

BABANG
Siapa juga yang suka buah?
(makan bersama-sama)

GUNTUR
(menghela nafas)
Disini enak ya, semuanya bisa di..

BABANG
Aku pergi dulu! Aku mau makan di sungai saja
(keluar rumah)

ATHENA
Babang, babang. Kamu bilang apa Guntur

GUNTUR
Disini enak, semuanya bisa didapatkan ya.

ATHENA
Memangnya di kota susah ya?

GUNTUR
Ada. Tapi mahal, karena kita harus membelinya.

ATHENA
Ohh begitu.

GUNTUR
Oiya, kamu mau lihat foto masa kecilku?

ATHENA
Boleh!

GUNTUR
(mengeluarkan dompetnya)

ATHENA
Hah itu apa?

GUNTUR
Ini namanya dompet, terbuat dari kulit hewan.

ATHENA
(Kaget dan takut)
Hah? Kulit hewan?!

GUNTUR
Page 12
SRP3text.txt
Ehhh, maksud aku, hewan-hewanan.

ATHENA
Ohh.
(melihat foto lainnya, lalu kaget)
Guntur, ini siapa?

GUNTUR
Oh, itu kakek aku. Dia orang yang hebat loh.

Panggung statis. Lalu menampilkan video flashback


dimana ayahnya terbunuh oleh seseorang.

ATHENA
(Marah)
Dia ini, dia ini orang yang membunuh Ayahku Guntur!
KAKEKMU TELAH MEMBUNUH AYAHKU!

GUNTUR
(kebingungan)
Hah? Maksud kamu?

ATHENA
SELAMA INI KAMU CUMA MENGINGINKAN BENDA ITU KAN!

GUNTUR
Engga Athena! Aku tidak memikirkan benda itu sama
sekali!

ATHENA
(nada marah sedih)
AKU KIRA KAMU SUDAH BERUBAH GUNTUR!

BABANG
(masuk dari panggung)
ada apa ini?

GUNTUR
Athena..

ATHENA
TINGGALKAN AKU! AKU TIDAK MAU BERTEMU KAMU LAGI!
(lari ke pinggir panggung)

BABANG
Athena!
(lari mengikuti Athena)

Page 13
SRP3text.txt
Ada lagu sedih, Guntur mondar-mandir terlihat
stress dan depresi.

GUNTUR
(terduduk di kursi, lalu menghela nafas.
Setelah itu merobek foto kakeknya)

BLACK OUT

(BUMPER)

Athena berlari dengan memegang Gelas itu sambil


menangis. Ia terjatuh sekali, tetapi bangkit
kembali. Dan ia pun lanjut berlari hingga ia
sampai di tepi sungai.

(BUMPER END)

SCENE 4.1.

Athena sedang duduk di tepi sungai. Sambil


menangis karena kecewa kepada Guntur.

GUNTUR
(menangis terisak)

SAMSI
(Dari belakang Athena)
Sst, hey! coba lihat ini.

LINTANG
Apa itu orang yang dimaksud Robin ya? ciri-cirinya sih
mirip.

PUTRA
Eh! lainna eta mah awewe nu nyieun badai tea ya?
Hayulah datangan!

SAMSI
Bentar put! Kita udah tau apa yang bisa dia perbuat,
mending jangan membuat dia marah put.

LINTANG
iya put, ayo kita dekati saja dia.
(mendekati Athena)

Page 14
SRP3text.txt
SAMSI
(mengikuti lintang)

PUTRA
(mengikuti lintang)

LINTANG
Ehm, permisi. Apakah kamu Athena?

ATHENA
(terdiam)

LINTANG
Kami mencari seseorang yang bernama Guntur. Mereka
teman ka..

ATHENA
DIAM!
(berbalik badan dan berteriak marah)
Aku tidak peduli lagi dengan Guntur! Jangan pernah
menyebut nama dia lagi! Dia sudah mengecewakan aku!

LINTANG
(kaget seraya ketakutan lalu berusaha
mengajak ngobrol athena)

SAMSI
Eh put, itu kayanya harta karun yang dicari Guntur deh.

PUTRA
Mana? Eh heehh!

SAMSI
Aku ada ide put. Ehm Athena, kamu mau tau cara balas
dendam ke Guntur?

ATHENA
(terdiam)

LINTANG
(kebingungan apa maksud Samsi)

SAMSI
Guntur orang orang yang ambisius! Yang dia ingin dari
dulu adalah benda yang kamu pegang itu! Satu-satunya
cara agar kamu dapat membalas dendam yaa, berikan gelas
itu kepada kami. Pasti dia bakal sangat kecewa Athena!

Page 15
SRP3text.txt
PUTRA
Tahh! Bener Athena! Guntur bakal marah pisannn!
(setuju dengan semangat)

LINTANG
Sam! Put! Apa-apaan sih? Masa kita mau ninggalin
Guntur!

PUTRA
Yeuh nya, dengekeun tang! Nanaonan neangan Guntur lamun
harta karun geus aya di hareupeun panon! Sok geura
pikiran

SAMSI
Iya tang, kalaupun kita berhasil mencari guntur, tetapi
tidak membawa apa-apa. Perjalanan kita sia-sia!

LINTANG
(terdiam berpikir)

ATHENA
Gelas ini, sangat berarti bagiku.
(terdiam berpikir sejenak, lalu
menjulurkan benda itu)
Buat guntur kecewa untukku!

LINTANG
(mengambil gelas tersebut dengan kurang
yakin)

ATHENA
Dengan begitu, tugasku sudah selesai.
(kembali menatap sungai)

SAMSI
(merebut gelas itu dari Lintang)
Mantaap!! Ayo Tang! Put! Kita pulaaang!
(pergi ke pinggir panggung)

PUTRA
Aseekkk!
(pergi ke pinggir panggung)

LINTANG
(pergi ke pinggir panggung lebih lambat)

BLACK OUT

Page 16
SRP3text.txt
(BUMPER)

Memperlihatkan Lintang, samsi, putra pulang ke


kota. Begitupun juga Guntur. Lalu ada tulisan 2
bulan kemudian.

(END BUMPER)

ACT VI - ENDING

SCENE 1.2.

Dirumah Kakek Guntur, Guntur baru selesai mandi.

GUNTUR
(keluar dari pinggir panggung dengan
menggosokan kepala menggunakan handuk)

MBOK ITEUNG
Ini den jas sama sarapannya
(menaruh jas dan sarapan di meja depan
tv)

GUNTUR
Eh iya, makasih mbok.
(duduk lalu menyalakan tv)

MBOK ITEUNG
(ikut duduk disebelah bawah guntur)
(siaran berita)

PEMBAWA BERITA
Selamat pagi Warga Indonesia! Kabar mencengangkan
datang dari sekelompok pemuda kebanggaan Indonesia!
Sebuah tim arkeolog menemukan Benda bersejarah yang
bernilai milyaran rupiah! Mari kita wawancara mereka.

MBOK MIMIN
(datang dari pinggir panggung)
Den, jangan lama-lama nanti telat!

GUNTUR
Ssstt, bentar mbok aku mau denger berita ini.

PEMBAWA BERITA
Jadi pasti banyak yang bertanya siapa sih kalian ini?

Page 17
SRP3text.txt
SAMSI
Dimulai dari saya, Samsi.

PUTRA
Urang putra!

LINTANG
(muka tidak bersemangat)
Lintang.

SAMSI
Kami bertiga adalah tim arkeolog yang menemukan benda
tersebut di hutan belantara.

MBOK ITEUNG
Loh den, bukannya itu

GUNTUR
Diem dulu mbok!

PEMBAWA BERITA
Wah hebat sekali ya kalian ini. Mau bertanya nih,
gimana sih asal muasal kalian bisa menemukan benda ini?

SAMSI
Nah itu semua dijawab oleh Lintang.

LINTANG
(tatapan kosong/bengong)

PUTRA
Tang!
(menepuk pundak)

LINTANG
Oh, iya, ehh, kita mencari benda itu bertahun-tahun
dari dulu. kita melakukan riset sendiri dan..

GUNTUR
(mematikan televisi lalu menangis)

MBOK ITEUNG
Den, udah den ikhlaskan saja. Sekarang aden udah punya
pekerjaan yang bagus.

MBOK MIMIN
Iya den, pekerjaan aden dulu itu kan kurang sukses
karena dulu aden kurang berusaha. Insyallah den, kalo
Page 18
SRP3text.txt
aden berusaha sekarang, aden bisa lebih mapan dan kece!

GUNTUR
(masih menangis)
Makasih mbok.
(menepuk-nepuk punggung guntur)

BLACK OUT

Page 19

You might also like