You are on page 1of 4

PENGERTIAN SEL DARAH MERAH, SEL DARAH PUTIH

DAN KEPING-KEPING DARAH BESERTA GAMBAR

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup
banyak di dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah lainnya, yaitu leukosit dan
trombosit. Warna darah yang merah pekat salah satunya disebabkan oleh keberadaan
hemoglobin, protein yang bertugas mengikat oksigen dalam darah.
Selain hemoglobin, di dalam sel darah merah juga terdapat hematokrit. Hematokrit
adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah
dan plasma).

1
Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya.
Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk untuk menyesuaikan
diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi dengan
tes darah lengkap:
 Laki-laki: 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah
 Perempuan: 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah
Sementara itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit normal adalah:
 Hemoglobin: Sebesar 132-166 gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per liter
(perempuan)
 Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen (laki-laki) dan 35,5-44,9 persen (perempuan)
Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam
membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, serta
mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah merah disebut
hematokrit.
Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon
yang terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Sel darah merah akan mengalami
proses pematangan selama tujuh hari di sumsum tulang baru kemudian dilepaskan ke aliran
darah. Umumnya, masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120
hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah
merah baru.

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

2
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh
lebih sedikit dalam seluruh komposisi. Meski begitu, komponen darah ini mengemban tugas
yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur yang memicu
perkembangan penyakit. Hal ini karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan
membantu memerangi zat asing tersebut.
Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per
mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis. Berikut jenis-jenis sel darah putih yang
diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
 Neutrofil (50-60 persen)
 Limfosit (20-40 persen)
 Monosit (2-9 persen)
 Eosinofil (1-4 persen)
 Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa
hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun,
tergantung jenisnya.

3
3. Keping Darah/Platelet (Trombosit)

Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel.
Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil.
Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping darah.
Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat
tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna
menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per
mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat mengakibatkan
pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit
stroke dan serangan jantung. Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam
darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.

You might also like